fartoks ii osteoarthritis

Upload: wahyuni-agus

Post on 25-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    1/26

    MAKALAH

    OSTEOARTHRITIS

    DISUSUN OLEH :

    Kelompok II

    Sakinah Nur Ramadhani 13!"1 #$#

    Lin%e &ri%iliani 13!"1#'$

    Sae(ario A)ia &ra*ama 13!"1+11

    ,ah-uni A.u( 13!"1+1'

    Ikha /uni Anriani 13!"1+!$

    Nurul Hida-a* 13!"1+3'

    0AKULTAS 0ARMASI

    UNIERSITAS INDONESIA TIMUR

    MAKASSAR

    !"1+

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    2/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Diperkirakan sebanyak 350 juta orang didunia menderita

    arthritis, 40 persennya berada di Amerika Serikat , termasuk

    250 ribu anak didunia. Arthritis adalah kelainan sendi yang

    meliputi peradangan pada sendi, baik satu sendi maupun lebih

    sehingga terjadi keterbatasan gerak. Oleh karena itu,

    menentukan apa penyebab arthritis tidaklah mudah, bergantung

    pada jenis arthritis. Seara umum, jenis!jenis arthritis yang

    dikenal antara lain osteoarthritis, rheumatoid arthritis, "#A,

    gout, in$etions arthritis dan hemorrhagie arthritis.

    Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi menahun yang

    ditandai oleh adanya kelainan pada tulang ra%an &kartilago',

    sendi dan tulang didekatnya. (ulang ra%an &kartilago'

    merupakan bagian dari sendi yang melapisi ujung dari tulang,

    yang memudahkan pergerakan dari sendi. )elainan pada

    kartilago dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain,

    akibatnya timbul kekakuan, nyeri dan pembatasan gerakan pada

    sendi.

    Osteoarthritis biasanya terjadi pada orang berusia 45

    tahun keatas. *iasanya, %anita lebih sering terkena di

    bandingkan pria karena bentuk pinggul mereka yang lebar

    memberikan tekanan menahun pada sendi lutut. Apa

    penyebabnya belum diketahui seara pasti. +amun $aktor resiko

    berhubungan dengan trauma atau mikrotrauma yang berulang!

    ulang, obesitas, genetik, usia, olahraga berlebihan yang

    melibatkan sendi, dan in$eksi pada sendi dapat memiu

    osteoarthritis.

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    3/26

    Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat

    menyembuhkan osteoarthritis hingga tuntas. engobatan yang

    ada hanya ber$ungsi untuk mengurangi nyeri dan

    mempertahankan $ungsi dari sendi yang terkena. &Akmal, -.,

    200'

    Obat yang digunakan untuk mengurangi bengkak, radang

    dan nyeri akibat penyakit arthritis. Ada dua kelompok obat yang

    dipakai yaitu kortikosteroida dan non!kortikosteroida &juga

    disebut anti/ogistika non!steroida'. ihard, 20'

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. DEFINISI PENYAKIT

    Osteoarthritis, yang juga dikenal sebagai osteoarthritis

    bipertopik, osteoartrosis, dan penyakit sendi degenerative,

    merupakan bentuk arthritis yang paling umum. &illiams,

    20 '.

    Osteoarthritis merupakan kelainan sendi yang paling

    sering ditemukan dan kerapkali menimbulkan

    keidakmampuan &disabilitas'. Osteoarthritis dapat

    didiagnosis seara berlebihan atau dianggap remeh 1

    penyakit ini sering diobati seara berlebihan &oertreatment'

    atau kurang ditangani sebagai mana mestinya

    &undertreatment'. Dampak $ungsional Osteoarthritis

    terhadap kualitas hidup penderitanya, khususnya yang

    berusia lanjut, kerapkali tidak dipedulikan. &Suanne, 2002'

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    4/26

    aitu penyakit yang ditandai adanya kartilago sebagai

    penyangga, tulang di ba%ahnya mengalami iritasi, yang

    menyebabkan degenerasi sendi. Osteoarthritis dapat terjadi

    seara idiopatik & tanpa diketahui sebabnya' atau dapat

    terjadi setelah trauma, dengan stress berulang seperti yang

    dialami oleh pelari jarak jauh atau ballerina, atau berkaitan

    dengan de$ormitas ongenital. ndiidu yang mengalami

    hemophilia atau kondisi lain yang ditandai oleh

    pembengkakan sendi kronis dan edema, dapat mengalami

    osteoarthritis.& 6lisabeth, '

    B. PATOGENESIS

    Dalam keadaan normal, sendi memiliki derajat gesekan

    yang rendah sehingga tidak akan mudah aus, keuali bila

    digunakan seara sangat berlebihan atau mengalami edera.

    Osteoarthritis kemungkinan bera%al ketika suatu kelainan

    terjadi pada sel!sel yang membentuk komponen tulang

    ra%an, seperti kolagen &serabut protein yang kuat pada

    jaringan ikat' dan proteoglikan &bahan yang membentuk daya

    lenting tulang ra%an'.

    Selanjutnya tulang ra%an tumbuh terlalu banyak, tetapi

    pada akhirnya akan menipis dan membentuk retakan!retakan

    dipermukaan. #ongga keil akan terbentuk didalam sumsum

    dari tulang yang terletak diba%ah kartilago tersebut,

    sehingga tulang menjadi rapuh. (ulang mengalami

    pertumbuhan berlebihan dipinggiran dan menyebabkan

    benjolan &esteo7t', yang bias dilihat dan bias dirasakan.

    *enjolan ini mempengaruhi $ungsi sendi yang normal dan

    menyebabkan nyeri.

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    5/26

    ada akhirnya, permukaan tulang ra%an yang halus

    dan liin berubah menjadi kasar dan berlubang!lubang,

    sehingga sendi tidak lagi dapat bergerak seara halus.

    Semua komponen sendi &tulang, kapsul sendi, jaringan

    synoial, tendon dan tulang ra%an' mengalami kegagalan

    dan terjadi kelainan sendi. &-aloedin, 203'

    C. KLASIFIKASI

    *erdasarkan atogenesisnya, Osteoarthritis

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu 8

    . Osteoarthritis rimerOsteoarthritis primer disebut juga OA idiopatik, yaitu

    osteoarthritis yang etiologinya tidak diketahui dan tidak

    ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun

    proses perubahan loal pada sendi. enyebab

    osteoarthritis primer diduga karena $aktor geneti, yaitu

    adanya abnormalias kolagen sehingga mudah rusak. 9ebih

    sering dijumpai daripada osteoarthritis sekunder.2. Osteoarthritis Sekunder

    Osteoarthritis yang didasari oleh kelainan endokrin,

    in/amasi, metaboli, pertumbuhan, herediter, jejas makro

    dan mikro serta imobilisasi yang terlalu lama. &Soeroto et

    al., 200:'

    D. PATOFISIOLOGI. ada a%al OA, kandungan air pada kartilago meningkat,

    kemungkinan sebagai akibat kerusakan jaringan kolagen

    yang tidak mampu untuk mendesak proteoglikan, dan

    selanjutnya memperoleh air. Seiring perkembang OA,

    kandungan proteoglikan kartilago menurun, kemungkinan

    melalui kerja metalloproteinase.

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    6/26

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    7/26

    area destruksi kartilago. Osteo7t dapat merupakan suatu

    usaha untuk menstabilkan sendi daripada suatu aspek

    yang destrukti$ dari OA.@. n/amasi, diatat seara klinis sebagai sinoitis, terjadi

    dan dapat diakibatkan dari pelepasan mediator in/amasi

    seperti prostaglandin dari kondrosit. &)usnandar dkk.,

    200:'

    E. ETIOLOGI=aktor resiko Osteoarthritis antara lain umur, trauma,

    geneti, hormone, se

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    8/26

    =aktor herediter juga berperan pada timbulnya

    osteoarthritis. Adanya mutasi dalam gen prokolagen atau

    gen!gen strutural lain untuk unsure!unsur tulang ra%an

    sendi seperti kolagen, proteoglikan berperan dalam

    timbunya keenderugan $amilial pada osteoarthritis.

    5. )egemukan dan penyakit metaboli*erat badan yang berlebih ternyata dapat meningkatkan

    tekanan mekanik pada sendi penahan beban tubuh, dan

    lebih sering menyebabkan osteoarthritis lutut. )egemukan

    ternyata tidak hanya berkaitan dengan osteoarthritis pada

    sendi yang menganggung beban tetapi juga dengan

    osteoarthritis sendi lainnya, diduga terdapat $aktor lain

    &metaboli' yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut

    antara lain penyakit jantung koroner, diabetes mellitus,

    dan hipertensi.;. edera sendi &trauma', pekerjaan dan olahraga

    ekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu sendi

    yang terus menerus, berkaitan dengan peningkatan resiko

    osteoarthritis tertentu. Demikian juga edera sendi dan

    olahraga yang sering menimbulkan edera sendi berkaitan

    resiko osteoarthritis yang lebih tinggi. &*runner dan

    Suddarth, 200@'

    F. MANIFESTASI KLINIK

    1. realensi dan keparahan OA meningkat seiring usia.

    =aktor resiko yang potensial meliputi obesitas,

    penggunaan berulang melalui pekerjaan atau aktiitas di

    %aktu luang, trauma persendian, dan hereditas.2. resentasi klinis tergantung pada durasi dan keparahan

    penyakit dan jumlah sendi yang dipengaruhi. Cejala yang

    dominan adalah rasa sakit yang dalam dan terlokalisasi

    berhubungan dengan sendi yang dipengaruhi. ada a%al

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    9/26

    OA, rasa sakit mengiringi aktiitas persendian dan

    berkurang dengan istirahat. Selanjutnya, rasa sakit terjadi

    %alaupun dengan aktiitas yang minimal atau pada saat

    istirahat.3. Sendi yang paling umum dipengaruhi adalah sendi

    inter$alangeal distal dan proksimal &D dan ' pada

    tangan, sendi karpometakarpal &-' pertama, lutut,

    pinggul, tulang belakang seriks dan lumbar, dan sendi

    metaterso$alangael &-(' pertama pada jari kaki.

    4. Selain rasa sakit, keterbatasan pergerakan, kekakuan,repitus, dan depormitas dapat pula terjadi. asien

    dengan lower extremity involment dapat melaporkan

    adanya suatu perasaan kelelahan atau ketidakstabilan.5. )ekauan sendi berlangsung kurang dari 30 menit dan

    sembuh dengan bergerak.pembesaran sendi berhubungan

    dengan proli$erasi tulang atau penebalan sinoium dan

    kapsul sendi. Adanya rasa hangat, kemerahan dan sendi

    yang empuk mengesankan terjadinya in/amasi sinoitis.6. De$ormitas sendi dapat terjadi pada tahap selanjutnya

    sebagai akibat dari sublu

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    10/26

    manajemennya.Selain itu, diperlukan konseling diet

    untuk pasien OA yang kelebihan berat badan.2. (erapi 7sik! dengan pengobatan panas atau dingin dan

    program olahraga! membantu menjaga dan

    mengembalikan rentang pergerakan sendi dan

    mengurangi rasa sakit dan spasmus otot. rogram

    olahraga dengan dengan menggunakan teknik

    isometri didesain untuk menguatkan otot,

    memperbaiki $ungsi sendi dan pergerakan, dan

    menurunkan ketidakmampuan, rasa sakit, dan

    kebutuhan akan penggunaan analgesik.3. Alat bantu dan ortotik seperti tongkat, alat pembantu

    berjalan,alat bantu gerak, heel cups, dan insole dapat

    digunakan selama olahraga atau aktiitas harian.4. rosedur operasi&mis.osteotomi, pengangkatan sendi,

    penghilangan osteo7t, artroplasti parsial atau total,

    joint fusion' diindikasikan untuk pasien dengan rasa

    sakit parah yang tidak memberikan respon terhadap

    terapi konserati$ atau rasa sakit yang menyebabkan

    ketidakmampuan $ungsional substansi dan

    mempengaruhi gaya hidup.

    (6#A =A#-A)O9OC

    . (erapi obat pada OA ditargetkan pada penghilangan

    rasa sakit. )arena OA sering terjadi pada indiidu yang

    lebih tua yang memiliki kondisi medis lainnya,

    diperlukan suatu pendekatan konserati$ terhadap

    pengobatan obat.2. endekatan indiidual untuk pengobatan adalah

    penting &gambar 2!'. ntuk sakkit yang ringan atau

    sedang , analgesi topial atau asetamino$en dapat

    digunakan. "ika hal ini gagal atau terjadi in/amasi, obat

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    11/26

    A+S dapat berguna. )etika terapi obat dimulai, terapi

    non!obat yang ook harus diteruskan.a' Colongan A+S

    Mek!"#$e Ke%& O'(Dalam dosis tunggal in/amasi nonsteroid &A+S'

    mempunyai aktiitas analgesi yang setara dengan

    parasetamol, tetapi parasetamol lebih disukai

    terutama untuk pasien usia lanjut.Dalam dosis penuh yang laim A+S sekaligus

    memperlihatkan e$ek analgesi yang bertahan lama

    yang membuatnya sangat berguna pada pengobatan

    nyeri berlanjut atau nyeri berulang akibat radang.

    Oleh karena itu, %alau parasetamol seringa

    mengatasi nyeri dengan baik pada osteoarthritis,

    A+S lebih tepat daripada parasetamol atau

    analgesi opioid dalam arthritis meradang & yaitu

    arthritis rematoid' dan pada beberapa kasus

    osteoarthritis lanjut.Banya sedikit perbedaan dalam aktiitas

    antiin/amasi antara berbagai A+S, namun ada

    ariasi yang ukup besar dalam respon pasien

    seara indiidual. Sekitar ;0G pasien akan beraksi

    terhadap semua A+S. Sementara yang lainnya ada

    yang tidak bereaksi terhadap salah!satunya, dan

    bereaksi baik terhadap yang lain. 6$ek analgesinormalnya harus diperoleh dalam selang seminggu.

    Sementara e$ek antiin/amasi mungkin belum

    terapai. "ika respon memadai belum diperoleh

    dalam selang %aktu itu, harus dioba A+S lain.erbedaan utama antara berbagai A+S adalah

    kejadian dan jenis e$ek samping. Sebelum

    pengobatan dimulai dokter yang meresepkan harus

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    12/26

    mempertimbangkan rasio man$aat dan risiko e$ek

    sampingnya.I!)"k#". #ematoid arthritis A' & keuali ketorolak, asam

    me$enamat, dan meloksikan ' dan osteoarthritis

    &OA' keuali ketorolak, dan asam me$enamat

    meredakan tanda!tanda dan gejala.2. +yeri ringan dan sedang3. Dismenoria primer

    K*!(%"!)"k#"A+S dikontraindikasikan untuk pasien dengan

    ri%ayat hipersensitiitas terhadap asetpsal atau

    A+S lainnya, termasuk mereka yang serangan

    asma, angiodema, urtikaria, atau rinitisnya dipiu

    oleh asetosal dan A+S lainnya. A+S sebaiknya

    tidak diberikan kepada pasien yang mengidap tukak

    lambung akti$. asien yang sebelumnya atau sedangmengidap tukak lambung atau pendarahan saluran

    erna, lebih baik menghindarinya dan

    menghentikannya jika munul lesi saluran erna.

    Pe%"!+(!

    A+S harus digunakan dengan hati!hati pada pasien

    usia lanjut, pada gangguna alergi, selama kehamilan

    dan menyusui, dan pada gangguan koagulasi. adapasien gagal ginjal, payah jantung, atau gagal hati,

    dibutuhkan kehati!hatian, sebab penggunaan A+S

    bias mengakibatkan memburuknya $ungsi

    ginjal&lihat juga pada e$ek samping'1 dosis harus

    dijaga serendah mungkin dan $ungsi pasien yang

    mengidap tukak lambung akti$.E,ek #$-"!+

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    13/26

    6$ek samping beragam tingkat keparahan dan

    kekerapannya. )adang timbul rasa tidak nyaman

    pada saluran erna , mual, diare, dan kadang

    pendarahan dan tukak, dyspepsia bias ditekan

    dengan meminum obat ini bersama makanan atau

    susu. 6$ek samping lain termasuk reaksi

    hipersensitiitas &terutama ruam kulit, angiodema,

    dan bronkospasme', sakit kepala, pusing, ertigo,

    gangguan pendengaran seperti tinnitus,

    $otosensitiitas, dan hematuria. "uga terjadi

    gangguan pada darah. #etensi airan bias terjadi

    &jarang sampai memperepat gagal jantung

    kongesti$ pada pasien usia lanjut'.Se)"! 'e%e)%(ablet 8 )etopro$en 50 mg, 00 mg

    bupro$en 00 mg, 200 mg+atrium diklo$enat 50 mg

    Suspensi 8 bupro$en 00 mgH 5 mlSuppositoria 8 )etopren 00 mg)etopren 25 mg

    njeksi 8 )etopren 00 mgHampul

    b' )ortikosteroid

    Mek!"#$e Ke%&

    )ortikosterid memiliki aktiitas glukokortikoid

    sehingga memperlihatkan e$ek yang sangat beragam

    yang meliputi e$ek terhadap metabolism

    karbohidrat, protein, dan lipid. 6$ek terhadap

    kesetimbangan air dan elektrolit1 dan e$ek terhadap

    pemeliharaan $ungsi berbagai system dalam tubuh.

    )erja obat ini sangat rumit dan bergantung pada

    kondisi hormonal seseorang. +amun, seara umum

    e$eknya dibedakan atas e$ek retensi +a, e$ek

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    14/26

    terhadap metabolism )B & glukoneogenesis', dan

    e$ek antiin/amasi.)ortikosteroid bekerja melalui inreraksinya dengan

    protein reseptor yang spesi7k di organ target,

    untuk mengatur suatu ekspresi geneti yang

    selanjutnya akan menghasilkan perubahan dalam

    sintesis protein lain. rotein yang terakhir inilah

    yang akan mengubah $ungsi seluler organ target

    sehingga diperoleh, misalnya, e$ek glukogeogenesis,

    meningkatnya asal lemak, meningkatnya reabsorpsi

    +a, meningkatnya reaktiitas pembuluh terhadap

    at asoakti$, dan e$ek antiin/amasi.I!)"k#"Sebagai antii/amsi, kortikosteroid digunakan dalam

    dosis yang beragam untuk berbagai penyakit dan

    beragam utnuk indiidu yang berbeda, agar dapat

    dijamin rasio man$aat dan risiko yang setinggi!

    tingginya.. Sebagai penyelamat ji%a atau memperpanjang

    hidup, misalnya pada leukima akut, pem7gus,

    dermatitis eks$oliati$, reaksi penolakan akut

    terhadap angkokan, maka kortikosteroid

    digunakan dalam dosis besar dalam jangka lama.

    (etapi untuk penyakit yang relati$ ringan,

    misalnya arthritis rematoid, penggunaan jangka

    lama man$aatnya tidak lebih besar daripada

    risikonya.2. olitis ulserati memerlukan kortikosteroid

    sistemik dan topial.3. Biperplasia adrenal ongenital memerlukan

    glukokortikoid untuk menekan sekresi

    kortikotropin yang dosisnya disesuaikan dengan

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    15/26

    kadar androgen dan @!I!hidroksi progesteron.

    6$ek penekanan poros hipotalamus hipo7sis

    adrenal lebih kuat dan lama bila obat diberikan

    malam hari sehingga betametason dan

    deksametason mg pada malam hari ukup

    untuk supresi 24 jam.4. dem otak juga diobati dengan betametason dan

    deksametason yang tidak menambah resiko

    retensi airan.

    5. #eaksi hipersensiti$ akut seperti angioudem danshok ana7laksis memerlukan adrenalin sebagai

    antagonis $aalan. )ortikosteroid merupakan obat

    tambahan, dalam hal ini digunakan 00!300 mg

    hidrokortison i..;. Asma bronhial lebih baik diobati topial, tetapi

    pada keadaan darurat, kortikosteroid i.

    diberikan bersama bronkodilator.

    @. )ortikosteroid e$ekti$ menekan radang pada

    demam reumatik, hepatitis akt7 kronik, dan

    sarkoidosis, juga menyebabkan remisi pada

    anemia hemolitik, sebagian kasus sindrom

    ne$rotik& khususnya pada anak', dan purpura

    trombositopenis.J. rognosis S96 &systemi lupus erihematosus',

    arteritis temporal, dam poliarteritis nodosadiperbaiki dengan pemberian kostikosteroid,

    perjalanan penyakit dihambat dan gejala

    dihambat, tetapi kelainan dasarnya menetap

    %alaupun akhirnya dapat dihilangkan

    keganasannya. ntuk kasus ini pengobatan

    dimulai dengan dosis ukup tinggi, misalnya

    prednisone 40!;0 mgHhari yang kemudian

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    16/26

    diturunkan ke dosis terendah yang masih dapat

    mengendalikan penyakit.

    K*!(%"!)"k#"

    n$eksi systemi, keuali bila diberikan antibioti

    systemi1 hindari aksinasi dengan irus akti$ pada

    pasien yang menerima dosis imunosupresi$.Pe%"!+(!Supresi adrenal dapat terjadi pada penggunaan

    jangka lama dan bertahan beberapa tahun setelah

    pengobatan dihentikan. engurangan dosis yangtiba!tiba setelah penggunaan lama & lebih dari @

    hari' dapat menyebabkan insu7siensi adrenal akut,

    hipotensi, dan kematian. Oleh karena itu,

    penghentian harus bertahap. 6$ek su$resi adrenal ini

    paling keil bila obat diberikan pagi hari. ntuk

    mengurangi e$ek ini lebih lanjut, dosis total 2 hari

    sebaiknya diberikan sebagai dosis tunggal berselangsehari. ara ini ook untuk terapi arthritis

    rheumatoid, tetapi tidak ook untuk terapi asma

    bronhial. 6$ek su$resi ini juga dapat dikurangi

    dengan pemberian intermitten.E,ek #$-"!+enggunaan kortikosteroid jangka lama akan

    menimbulkan e$ek samping akibat khasiat

    glukokortikoid maupun khasiat mineralokortikoid.

    6$ek samping glukokortikoid meliputi diabetes dan

    osteoporosis yang terutama berbahaya bagi usian

    lanjut. emberian dosis tinggi dapat menyebabkan

    nekrosis aaskular dan sindrom Cushing yang

    si$atnya berpulih &reersible'.Dapat juga terjadi gangguan mental, euphoria dan

    miopati. Bubungan penggunaan kortikosteroid

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    17/26

    dengan timbulnya tukak pepti tidak begitu jelas.

    ada anak, kortikosteroid dapat menimbulkan

    gangguan pertumbuhan, sedangkan pada %anita

    hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal

    anak. 6$eknya terhadap reaksi jaringan dapat

    menyebabkan tanda klinik in$eksi tidak munul

    sehingga in$eksi menyebar tanpa diketahui &e$ek

    samar'.Se)"! 'e%e)%

    . DeksamethasonDe

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    18/26

    pada kerusakan hati &dan lebih jarang

    kerusakan ginjal' setelah oerdosis.Se)"! 'e%e)%Sirup 8 arasetamol 20 mgH5 ml(ablet 8 arasetamol 00 mg, 500

    mgSuspensi 8 alapol 20 mgH5 ml6liksir 8 Deadol 20 mgH5 ml)apsul 8 =armadol 500 mg

    b. )apsaisin &Analgesik topial'Mek!"#$e Ke%&Suatu ekstrak dari lada merah yang

    menyebabkan pelepasan dan pengosongan

    substansi dari serabut sara$.I!)"k#"*erman$aat dalam menghilangkan rasa sakit

    pada OA jika digunakan seara topial pada

    sendi yang dipengaruhi. )apsaisin dapat

    digunakan sendiri atau kombinasi dengan

    analgesi oral atau A+S.Pe%"!+(!asien harus diperingatkan untuk tidak

    mengoleskan krim ini pada mata atau mulut

    dan untuk menui tangan setelah

    penggunaan.E,ek #$-"!+

    Ditoleransi dengan baik, tetapi pada beberapapasien mengalami rasa terbakar atau sengatan

    untuk sementara pada area yang dioleskan.. Clukosamin dan kondroitin &Analgesik topial'

    Mek!"#$e ke%&Clukosamin mengurangi penyempitan ruang

    sendiI!)"k#"Clukosamin dan kondroitin merupakan

    suplemen makanan yang telah menunjukkan

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    19/26

    hasil yang superior terhadap plaebo dalam

    meredakan rasa sakit pada OA lutut atau

    pinggul pada @ studi double!blind dengan

    ontrol plaebo.2. Analgesik narkotika

    I!)"k#"+yeri sedang sampai berat1 terutama yang

    berasal dari iseral.E,ek #$-"!+-ual, muntah, konstipasi, dan rasa mengantuk.

    Dosis yang lebih besar menimbulkan depresina$as dan hipotensi.

    Pe%"!+(!Bipotensi, hipotiroidisme, asma &hindari selama

    serangan'1 dan turunnya adangan pernapasan,

    hipertropi prostat1 %anita hamil dan menyesui1

    dapat memiu koma pada kerusakan hati

    &kurangi dosis atau hindari1 tetapi banyak pasiendemikian dapat menerima mor7n'.Se)"! 'e%e)%-orphin B9 &Cenerik' sirup 5 mgH5 ml, tablet

    0 mg1 30 mg.)odein =os$at &Cenerik' tablet 0 mg1 5 mg=entanil, airan inj. 0.05 mgHml &+'(ramadol &Cenerik' njeksi 50 mgHmletidin &Cenetik' njeksi 50 mgHml

    d' Obat OA lainnya

    njeksi BialuronatMek!"#$e ke%&njeksi asam hyaluronat dalam jumlah yang sedang

    dan sementara %aktu dapat meningkatkan iskositas

    airan synoial.I!)"k#"Dilaporkan dapat menurunkan rasa sakit, tetapi

    banyak studi yang dilakukan dalam jangka %aktu

    pendek dan dikontrol dengan baik dengan tingkat

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    20/26

    respon plaebo yang tinggi. Dua agen intra!artikular

    yang mengandung asam hyaluronat tersedia untuk

    mengobati rasa sakit yang berkaitan dengan OA

    lutut.E,ek #$-"!+njeksi ditoleransi dengan baik tetapi pembengkakan

    sendi akut dan reaksi kulit loal & mis 8 rass,

    ehymoses, atau pruritus' talah dilaporkan.

    Se)"! 'e%e)%

    Sodium hyaluronat &Byalgan', Bylan C!= 20&Synis'. &)usnandar dkk., 200:'

    H. DIAGNOSISDiagnosis osteoarthritis dapat ditegakkan berdasarkan

    riteria klinis menurut American college of Rheumatology

    &A#'. *erdasarkan riteria tersebut, osteoarthritis dapat

    ditegakkan apabila 8. +yeri sendi2. -emenuhi tiga riteria dari enam hal berikut 8

    a. mur lebih dari 50 tahunb. )aku sendi kurang dari 30 menit. )repitasid. +yeri tulange. embengkakan tulang$. (idak hangatHpanas pada perabaan. &Dieppe, 200J'

    I. EALUASI HASIL TERAPEUTIK. ntuk memonitor e7kasi, sumber rasa sakit pasien dapat

    dinilai dengan menggunakan Visual analog scale &KAS',

    dan rentang pergerakan sendi dapat dinilai dengan /eksi,

    ekstensi, abduksi, dan adduksi.2. (ergantung pada sendi yang dipengaruhi, pengukuran

    grib strength dan 50 kali jalan kaki dapat membantu

    menilai OA tangan dan pinggulHlutut, seara berurutan.

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    21/26

    3. engukuran radiogra$ dapat mendokmentasikan

    banyaknya sendi yang terlibat dan mengikuti

    perkembangan terapi penyakit.4. engukuran lainnya meliputi clinicians global assessment

    berdasarkan sejarah aktiitas dan keterbatasan pasien

    yang disebabkan OA, sebagaimana halnya dokumentasi

    penggunaan analgesi atau A+S.5. )uosionar Quality of lite &LO9' spesi7k penyakit arthritis

    berharga untuk menilai respon klinis terhadap interensi.;. asien sebaiknya ditanyakan apakah obat yang digunakan

    memiliki e$ek samping. -ereka juga harus dimonitor

    untuk setiap tanda!tanda e$ek yang terkait obat, seperti

    ruam pada kulit, sakit kepala, rasa kantuk, kenaikan berat

    badan, atau hipertensi akibat A+S.@. engukuran kreatinin serum, pro7l hematologi dan

    transaminase serum dengan interal ; hingga 2 bulan

    berguna dalam mengidenti7kasi toksisitas spesi7k

    terhadap ginjal, hati, saluran gastrointestinal, atau

    sumsum tulang. &)usnandar dkk., 200:'

    /. CONTOH KASUSa. +y. Seorang ibu rumah tangga berusia 52 tahun dengan

    keluhan utama nyeri lutut sejak kurang lebih J bulan

    yang lalu. Sekitar J bulan yang lalu pasien sudah

    mengeluhkan nyeri pada lutut kanan yang a%alnya hilangtimbul. A%alnya nyeri pada lututnya tidak senyeri seperti

    sekarang. +yeri juga dirasakan didaerah persendian,

    nyeri timbul jika pasien berjalan atau disaat pasien

    banyak bergerak, nyeri terasa hebat terutama saat pagi

    hari selama kurang lebih setengah jam, nyeri berkurang

    atau hilang jika pasien istirahat. *engkak didaerah lutut

    &!', terasa panas didaerah lutut &!', nyeri saat ditekan

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    22/26

    pada daerah lutut &M'. Selama ini pasien berobat

    kepuskesmas dan diberi obat tablet, setelah obat habis

    biasanya nyeri mulai munul kembali. #i%ayat jatuh atau

    trauma sebelumnya disangkal. asien mengaku kebiasaan

    pasien dari dulu hingga sekarang jarang berolahraga.b. +y. ) seorang ibu rumah tangga berusia ; tahun dengan

    keluhan utama nyeri lutut kiri. asien merupakan

    konsulan dari bagian penyakit dalam dengan ri%ayat

    penyakit dahulu Diabetes mellitus sejak 2 tahun yang lalu

    dan tidak rutin ontrol. Sejak 3 bulan yang lalu pasien

    mengeluhkan lutut sebelah kiri kaku dan sulit untuk

    digerakkan terutama setelah bangun tidur. 9utut kaku

    juga dirasakan bila pasien terlalu lama duduk di lantai.

    )aku dirasakan selama kurang lebih 5 menit.Sejak satu bulan terakhir, lutut dirasakan nyeri jika

    digerakkan. asien mengeluhkan nyeri semakin

    memberat ketika berjalan jauh, naik tangga dan jongkok.alaupun pasien merasa ada sedikit gangguan dalam

    berjalan, namun pasien masih tidak membtuhkan alat

    bantu apapun untuk berjalan. asien memeriksakan diri

    ke puskesmas, keluhan membaik setelah minum obat lalu

    kambuh lagi setelah obat habis. asien tidak mengeluh

    adanya keluhan serupa pada sendi lainnya.K. PENYELESAIAN KASUS

    . Te%0)- N. I. sulan pemeriksaan

    ek kadar asam urat dan photo rongtgen genu

    de

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    23/26

    -enjelaskan kepada pasien tentang

    osteoarthritis, $aktor resiko dan bahanya, memberikan

    saran kepada pasien agar berobat seara teratur, jika

    nyeri masih mengganggu dan menyebabkan

    keterbatasan gerak yang permanen dianjurkan agar

    pasien berobat ke #SD dengan spesialis bedah

    Ortopedi.5. reenti$

    a' -enyarankan melakukan latihan untuk memperluas

    gerak sendi untuk menegah kekakuan yang dapatterjadi.

    b' -enyarankan tidak melakukanHmengurangi

    pekerjaan atau aktiitas berat yang dapat

    memperberat penyakit misalnya naik turun tangga

    &pekerjaan yang bertumpu pada lutut'' -enyarankan menjaga berat badan untuk

    mengurangi resiko penyakit.

    ;. )urati$a' +on $armakologi' stirahat yang teratur untuk mengurangi

    penggunaan beban pada sendi.2' 9atihan dirumah berupa latihan statis serta

    memperkuat otot!otot3' Dapat mengompres dengan air hangat

    mengurangi nyeri disekitar lutut, dapat dilakukan

    sekitar 30 menit setiap hari. 9atihan duduk dan

    berdiri seara perlahan setiap hari selama 5!20

    menit untuk melatih otot agar tidak kaku.4' Dianjurkan kepada pasien agar makan dan

    minum yang sehat.b' =armakologi

    iro

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    24/26

    *ahan 8 30 g jahe merah, 25 g )unyit tua, :0 g daun

    lidah buaya, jari kayu manis dan 5 g adas. Semua

    bahan diui bersih, daun lidah buaya dikupas

    kulitnya. Semua bahan direbus dengan ;00 air.

    Sampai mendidih hingga tersisa 250 lalu disaring,

    tunggu hingga dingin. )emudian diminum dua kali

    sehari.@. #ehabilitasi

    a' -enjaga berat badan tetap normalb' -inum obat seara teratur' -elakukan olahraga ringan tanpa beban yang

    bersi$at ontinue

    '. Te%0)- N. K. Dengan hasil pemeriksaan 8

    =isik 8 +ormalAsam urat 8 5,J mgHd9)esan 8 Osteoarthritis $emurotibia dan

    $emuropatella joint kiri2. Diagnosa penyakitOsteoarthritis Cenu Sinistra

    3. (erapi-elo

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    25/26

    Kertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki paling sering

    terkena OA. =aktor!$aktor resiko terjadi OA yaitu $aktor

    predisposisi umum &umur, jenis kelamin, kegemukan, hereditas,

    hipermibilitas, merokok, densitas tulang, hormonal dan penyakit

    reumatik kronik lainnya' dan $aktor mekanik &trauma, bantuk

    sendi, penggunaan sendi yang berlebihan karena

    pekerjaanHaktiitas'. Cejala klinis meliputi nyeri sendi,

    hambatan gerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran

    sendi &depormitas', dan perubahan gaya berjalan.

    engelolaannya terdiri dari tiga hal yaitu, terapi non!

    $armakologi, terapi $armakologis dan terapi bedah.

  • 7/25/2019 Fartoks II osteoarthritis

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Barkness #ihard. 20.nteraksi obat. (* 8 *andung

    9ippinott illiams. 20. !ursing "emahami berbagai

    macam penyakit# (. ndeks 8 "akartaor%in 6lisabeth.$uku saku %ato&siologiSitanggang maloedin. 203. 'aspada () penyakit yang

    merusak tulang anda# erdas sehat 8 "akartaSeoroso ", sbagio B, )alim B, *roto #. 200:. $uku a*ar

    ilmu penyakit dalam# 5th edition. usat penerbitan

    Departemen lmu enyakit Dalam =) 8 "akartaDieppe . 200J. %rimer on the rheumatic disease. 3th.

    *usiness -edia 8 "akarta-ansjoer, Ari$. 2005. +apita selekta kedokteran# ed. 3.

    -edia Aesulapius 8 "akarta*runner dan Suddarth. 200@ . $uku a*ar +eperawatan

    medical bedah. 6d.J. 6C 8 "akarta

    Sukandar 6, Andrajati #, Sigit ", Adnyana . 200:. -

    .armakoterapi# katan Sarjana =armasi ndonesia 8

    "akarta

    Smelter, S. 2002.$uku a*ar +eperawatan medical bedah#

    6C 8 "akarta