fasilitas kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas ... 7 - fasilitas kawasan... · kantor...
TRANSCRIPT
Fasilitas Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam
OUTLINE
PEMAPARAN
PENGANTAR 1
PEMASUKAN DAN
PENGELUARAN 2
RELAKSASI PENGATURAN 3
BEBERAPA
PENGATURAN BARU 4
PENUTUP 5
1
Pengantar
Tujuan Adanya Kawasan Bebas
Definisi Kawasan Bebas
Dasar Hukum
Materi Yang Diatur Dalam PP 10 / 2012
TUJUAN ADANYA KAWASAN BEBAS
KA
WA
SA
N B
EB
AS
PENINGKATAN INVESTASI
MENDORONG KEGIATAN LALU LINTAS PERDAGANGAN INTERNASIONAL
MEMBUKA LAPANGAN KERJA SELUAS-LUASNYA
MENINGKATKAN PEREKONOMIAN REGIONAL & NASIONAL
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MENINGKATKAN KEPARIWISATAAN
DEFINISI KAWASAN BEBAS BERDASARKAN KETENTUAN YANG ADA
UU KPBPB :
Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas (selanjutnya disebut
Kawasan Bebas) adalah suatu kawasan
yang berada dalam wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang terpisah dari Daerah Pabean
sehingga bebas dari pengenaan bea
masuk, pajak pertambahan nilai, pajak
penjualan atas barang mewah, dan cukai.
UU KEPABEANAN :
Daerah Pabean adalah:
• wilayah Republik Indonesia yang
meliputi wilayah darat, perairan dan
ruang udara di atasnya, serta
• tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas
kontinen yang di dalamnya berlaku
Undang-Undang ini.
Dengan demikian,
KPBPB adalah
kawasan yang
sepanjang
menyangkut bea
masuk, cukai, PPN
diperlakukan sama
dengan di luar
Daerah Pabean.
DASAR HUKUM
PERATURAN
PEMERINTAH (PP)
Pengertian “pelabuhan dan bandar udara yang ditunjuk”
Jumlah dan jenis barang untuk kepentingan industri/produksi, tidak perlu ditetapkan oleh Badan Pengusahaan Kawasan
(tidak memerlukan master list).
Untuk barang konsumsi jumlah dan jenis barang yang dapat dimasukkan ke Kawasan Bebas dari luar Daerah Pabean
ditetapkan oleh Badan Pengusahaan.
Fasilitas perpajakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang mengatur mengenai perpajakan.
Aturan pembatasan impor pada prinsipnya tidak diberlakukan. Pembatasan hanya ditujukan utk (1) perlindungan konsumen,
(2) kesehatan, (3) keamanan, (4) lingkungan hidup
Relaksasi pemeriksaan pabean atas pemasukan barang ke Kawasan Bebas
Mengakomodir beberapa proses bisnis pengangkutan, pembongkaran, pemuatan, dan penimbunan.
MATERI YANG DIATUR DALAM PP 10 / 2012
PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
Ketentuan Umum
Pemberitahuan Pabean
Pemasukan dan Pengeluaran
Tanggung Jawab
Perlakuan Fiskal (BM dan Pajak)
Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari
Kawasan Bebas berada di bawah pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari
Kawasan Bebas wajib dilakukan di pelabuhan atau
bandar udara yang ditunjuk.
Pelabuhan atau bandar udara yang ditunjuk dimaksud
merupakan pelabuhan atau bandar udara yang telah
mendapatkan izin dari Menteri Perhubungan dan telah
mendapatkan penetapan sebagai Kawasan Pabean.
KETENTUAN UMUM
Pemasukan dan Pengeluaran (Tempat)
1. Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan
dari Kawasan Bebas hanya dapat dilakukan
oleh pengusaha yang telah mendapat izin
usaha dari BPK.
2. Pengusaha hanya dapat memasukkan barang
ke Kawasan Bebas dari luar Daerah Pabean
yang berhubungan dengan kegiatan
usahanya.
3. Kepala Kantor Pabean atau Pejabat yang
ditunjuk dapat melakukan pengawasan
pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada angka 2 berdasarkan izin usaha dari
Badan Pengusahaan Kawasan dan keterkaitan
dengan kegiatan produksi atau kegiatan usaha.
4. Dikecualikan dari ketentuan sebagai Pengusaha
yang mendapat ijin usaha dari BPK terhadap
pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari
Kawasan Bebas seperti PNA, kiriman
hadiah/hibah, penelitian, pindahan, BPP, BASP,
dll.
KETENTUAN UMUM
Pemasukan dan Pengeluaran (Subyek)
Pemasukan barang yang tidak
memenuhi ketentuan :
dikeluarkan kembali
(reekspor);
dihibahkan kepada negara;
atau
dimusnahkan.
Subyek Pemberitahu: Pengusaha yang mendapat izin usaha dari BPK
Obyek : Barang yang berada di Kawasan Pabean
Tujuan : Mengeluarkan Barang dari Kawasan Pabean untuk
dimasukkan ke Kawasan Bebas
Kode Pemberitahuan Pabean:
a. PPFTZ-01 : Barang yang ditimbun di Kawasan Pabean berasal dari
luar Daerah Pabean
b. PPFTZ-02 : Barang yang ditimbun di Kawasan Pabean berasal dari
Kawasan Bebas lain,TPB, atau KEK
c. PPFTZ-03 : Barang yang ditimbun di Kawasan Pabean berasal dari
tempat lain dalam Daerah Pabean
PEMBERITAHUAN PABEAN
PEMASUKAN BARANG KE KAWASAN BEBAS
Subyek Pemberitahu: Pengusaha yang mendapat ijin usaha dari BPK
Obyek : Barang yang akan dikeluarkan dari Kawasan Bebas
Tujuan : Memasukkan barang ke Kawasan Pabean untuk dikeluarkan
dari Kawasan Bebas
Kode Pemberitahuan Pabean:
a. PPFTZ-01 : Barang akan dikeluarkan dari Kawasan Bebas ke luar
Daerah Pabean atau tempat lain dalam Daerah Pabean
b. PPFTZ-02 : Barang akan dikeluarkan dari Kawasan Bebas ke
Kawasan Bebas lain< TPB atau KEK
PEMBERITAHUAN PABEAN
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BEBAS
Dibebaskan BM, PPN,
tidak dipungut PPh psl 22
bebas PPN
Dilunasi BM dan PPh pasal 22
hanya atas barang asal LDP
PPN dipungut atas seluruh
barang (harga jual atau harga
pasar yang wajar)
Dibebaskan BM, PPN,
tidak dipungut PPh psl 22 Barang tertentu
dipungut Bea Keluar
Tidak dipungut PPN
TANGGUNG JAWAB
Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Kawasan Bebas
Pengangkut
Barang yang diangkut mulai dari memasuki Daerah Pabean (perbatasan) sampai dengan dibongkar dari sarana pengangkut
Pemuatan Barang untuk dikeluarkan dari Kawasan Bebas sampai dengan pembongkaran di tempat tujuan.
Pengusaha TPS
Barang yang diterima dari Pengangkut setelah pembongkaran sampai dengan dikeluarkan dari Kawasan Pabean oleh Pengusaha
Barang yang diterima dari pengusaha (dimasukkan ke Kawasan Pabean) sampai dengan dimuat ke sarana pengangkut)
Pengusaha
Barang yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean (PPFTZ)
Barang yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean (PPFTZ)
RESPONSIBILTY
3 RELAKSASI PENGATURAN
Peniadaan Masterlist dari BPK
Konversi Tidak Perlu Persetujuan dari BPK
Ketentuan Larangan Pembatasan
Pemeriksaan Fisik
Peniadaan kewajiban adanya masterlist yang dikeluarkan oleh
Badan Pengusahaan Kawasan atas pemasukan barang dari luar
Daerah Pabean.
masterlist dari Badan Pengusahaan Kawasan hanya diwajibkan untuk
pemasukan barang konsumsi untuk kebutuhan penduduk ke Kawasan
Bebas dari luar Daerah Pabean.
Terhadap barang hasil produksi Kawasan Bebas yang akan
dikeluarkan ke TLDDP, pengusaha harus melampirkan konversi
penggunaan barang atau bahan baku dalam proses produksi yang
dilakukannya, dalam hal barang atau bahan baku tersebut berasal
dari luar Daerah Pabean.
Konversi terhadap barang hasil produksi Kawasan Bebas yang akan
dikeluarkan ke tempat lain dalam Daerah Pabean tidak perlu
mendapatkan persetujuan dari Badan Pengusahaan Kawasan.
MASTERLIST DAN KONVERSI DARI BPK
(tidak diperlukan)
1. Pemasukan barang dari luar Daerah Pabean ke Kawasan Bebas belum diberlakukan ketentuan pembatasan, kecuali instansi teknis menyampaikan secara khusus kepada Menteri agar memberlakukan ketentuan pembatasan yang terkait dengan:
a. kepentingan perlindungan konsumen atas barang yang diedarkan di Kawasan Bebas;
b. kesehatan;
c. keamanan; dan atau
d. lingkungan hidup.
2. Penyampaian dari instansi teknis berupa daftar yang memuat:
a. nomor peraturan pembatasan yang menjadi dasar pemberlakuan; b. kepentingan pemberlakuan ketentuan pembatasan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan atau huruf d; c. jenis barang; d. pos tarif sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI); dan e. jenis perizinan yang dipersyaratkan.
3. Pemenuhan ketentuan pembatasan pengeluaran barang asal LDP ke
TLDDP dilakukan oleh Pengusaha yang mengeluarkan barang dari KBs.
KETENTUAN PEMBATASAN
Terhadap barang yang dimasukkan ke Kawasan Bebas
atau akan dikeluarkan dari Kawasan Bebas, tidak
termasuk terhadap barang yang dimasukkan ke
Kawasan Bebas dari tempat lain dalam Daerah Pabean,
dapat dilakukan Pemeriksaan Fisik oleh Pejabat.
PEMERIKSAAN FISIK
LDP
KBs
1. Barang dikenai Bea
Keluar
2. Barang impor
sementara asal
TLDDP;
3. Informasi dari DJP;
dan/atau
4. NHI.
TIDAK
DILAKUKAN
PEMERIKSA
AN FISIK,
KECUALI
DALAM HAL:
PEMERIKSAAN FISIK ATAS BARANG YANG KELUAR DARI KAWASAN BEBAS (KBs) KE LUAR
DAERAH PABEAN (LDP)
KEK
KBs
DITERBITKAN
NOTA HASIL
INTELIJEN
TPB
KBsL
TIDAK
DILAKUKAN
PEMERIKSAAN
FISIK, KECUALI
DALAM HAL:
PEMERIKSAAN FISIK ATAS BARANG YANG KELUAR DARI KAWASAN BEBAS (KBs) KE TPB,
KEK, ATAU KBs Lain
T
L
D
D
P
KBs 1.Pengusaha pernah
PPFTZ-01 dr LDP;
2.Barang asal LDP;
3.Pengusaha tdk dpt
menunjukan dok.
Pemasukan ke KB;
4.Pemeriksaan acak;
dan/atau
5.NHI.
TIDAK DILAKUKAN
PEMERIKSAAN
FISIK, KECUALI
DALAM HAL:
PEMERIKSAAN FISIK ATAS BARANG YANG KELUAR DARI KAWASAN BEBAS (KBs) KE TEMPAT
LAIN DALAM DAERAH PABEAN (TLDDP)
KEK
KBs TPB
KBsL
LDP PEMASUKAN
BARANG TIDAK
DILAKUKAN
PEMERIKSAAN
FISIK, KECUALI
DALAM HAL:
1. Pemeriksaan
Acak; atau
2. Diterbitkan Nota
Hasil Intelijen.
PEMERIKSAAN FISIK ATAS BARANG YANG MASUK KE KAWASAN BEBAS (KBs) DARI LUAR
DAERAH PABEAN (LDP), TPB, KEK, DAN KBsL
4
BEBERAPA PENGATURAN BARU
Angkut Terus dan Angkut Lanjut
Pemindahan Penimbunan
Eksep
Pengeluaran Barang Dari Kawasan Bebas ke TLDDP untuk jangka waktu
tertentu dan tujuan tertentu
1. Pengaturan untuk diangkut terus atau diangkut lanjut ke pelabuhan atau bandar udara tujuan akhir pengangkutan barang adalah bedasarkan Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya.
2. Pelabuhan atau bandar udara nya telah mendapatkan izin dari Menteri Perhubungan.
3. Diatur tata cara untuk angkut lanjut dan angkut terus. Dalam tata cara dibuatkan kelompok barang yang akan diangkut lanjut atau diangkut terus. Kelompok barang dalam Inward Manifest dan Outward Manifest menjadi lebih banyak dibanding dengan pengaturan sebelumnya.
4. Dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Pejabat Bea dan Cukai.
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN PABEAN ATAU
TEMPAT LAIN UNTUK DIANGKUT TERUS ATAU DIANGKUT
LANJUT
1. Pengaturan terkait pemindahan penimbunan barang yaitu:
a. ke TPS di Kawasan Pabean lainnya di Kawasan Bebas;
b. ke TPS di Kawasan Bebas lainnya; atau
c. ke TPS di tempat lain dalam Daerah Pabean.
2. Disampaikan dalam Pemberitahuan Pabean BC 1.2-FTZ.
3. Diatur juga syarat perpindahan penimbunannya.
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN PABEAN ATAU
TEMPAT LAIN UNTUK DIANGKUT KE TPS DI KAWASAN PABEAN
LAINNYA
Syarat perpindahan penimbunan: TPS di Kawasan Pabean lainnya di Kawasan Bebas
a. barang karena sifatnya membutuhkan sarana dan prasarana penyimpanan atau
penumpukan yang khusus dan tidak tersedia di gudang atau lapangan
penumpukan barang di TPS asal;
b. gudang atau lapangan penumpukan barang di tempat penimbunan asal
berdasarkan pertimbangan Kepala Kantor Pabean dapat terjadi
stagnasi/kongesti; atau
c. keadaan memaksa (force majeure).
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN PABEAN ATAU
TEMPAT LAIN UNTUK DIANGKUT KE TPS DI KAWASAN PABEAN
LAINNYA
Syarat perpindahan penimbunan: TPS di Kawasan Pabean lainnya di Kawasan Bebas
lainnya dan TPS di Kawasan Pabean lainnya di tempat lain dalam daerah pabean
a. pemilik barang (consignee) dalam dokumen pengangkutan barang adalah
pengusaha yang berada di Kawasan Bebas lainnya atau di tempat lain dalam
Daerah Pabean; dan
b. tidak terdapat jalur pelayaran atau penerbangan yang langsung menuju
Kawasan Bebas lainnya atau tempat lain dalam Daerah Pabean tanpa melalui
Kawasan Pabean di Kawasan Bebas.
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN PABEAN ATAU
TEMPAT LAIN UNTUK DIANGKUT KE TPS DI KAWASAN PABEAN
LAINNYA
Apabila pada saat pengeluaran barang dari Kawasan Pabean
terdapat selisih kurang (eksep) dalam PPFTZ-01, PPFTZ-02,
atau PPFTZ-03, penyelesaian barang yang kurang tersebut
dilakukan dengan menggunakan PPFTZ-01, PPFTZ-02, atau
PPFTZ-03 semula paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung
sejak tanggal Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
EKSEP
1. Guna mengakomodasi kelancaran kegiatan Pengusaha,
jangka waktu pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke
TLDPP diubah menjadi paling lama 12 (dua belas) bulan.
2. Dalam pengaturan sebelumnya diberikan jangka waktu 6
(enam bulan) dan dapat diperpanjang selama 6 (enam)
bulan.
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BEBAS KE TLDDP
UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU DAN TUJUAN TERTENTU
Pengeluaran barang untuk jangka waktu tertentu hanya dapat dilakukan oleh pengusaha terhadap barang yang berhubungan dengan kegiatan usahanya berupa mesin atau peralatan untuk: a. kepentingan produksi atau pengerjaan proyek
infrastruktur; b. keperluan perbaikan, pengerjaan, pengujian, atau
kalibrasi; dan/atau c. keperluan peragaan atau demonstrasi
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BEBAS KE TLDDP
UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU DAN TUJUAN TERTENTU
Pengusaha wajib (kepentingan produksi atau pengerjaan proyek infrastruktur) :
a. membayar bea masuk sebesar 2% (dua persen) untuk setiap bulan atau bagian dari bulan, dikalikan jumlah bulan jangka waktu pengeluaran, dikalikan jumlah bea masuk yang seharusnya dibayar; dan
b. menyerahkan jaminan sebesar selisih antara bea masuk yang seharusnya dibayar dengan yang telah dibayar ditambah dengan PPN, dan Pajak Penghasilan Pasal 22
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BEBAS KE TLDDP
UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU DAN TUJUAN TERTENTU
Pengusaha wajib (keperluan perbaikan, pengerjaan,
pengujian, atau kalibrasi; dan/atau keperluan peragaan atau
demonstrasi) :
menyerahkan jaminan sebesar bea masuk
yang seharusnya dibayar, ditambah dengan
PPN, dan Pajak Penghasilan Pasal 22.
PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BEBAS KE TLDDP
UNTUK JANGKA WAKTU TERTENTU DAN TUJUAN TERTENTU
Terima Kasih
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
Bandung, Juli 2012