feses
DESCRIPTION
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzTRANSCRIPT
FESES/TINJA
Adalah: Produk sisa pencernaan yang dikeluarkan dari tubuh melalui proses defekasi
Komposisi tinja normal:•75% air•30% sisanya adalah: - Bakteri yang sudah mati (30%)
- Bahan makanan yang tidak dicerna (30%)
- Kolesterol dan lemak lain (10-20%)
- Bahan anorganik (10-20%) Ca, fosfat
- Protein (2-3%)•Orang dewasa mengeluarkan tinja 100 – 200 g/hari
Pembentukan feses proses yang kompleks
Makanan di mulut
Kunyah, ptialin, saliva
Esofagus
Lambung HCL, pepsin
Usus halus Maltase, laktase, as. empedu
(Abs. zat makanan spt KH, protein, air, vitamin, elektrolit, mineral)
Ileum (abs. lemak, Vit. A,D,E,K, as. Empedu)
Kolon (cairan, bahan yang tidak diserap, sel mati dll)
Rektum
anus FECES
Tujuan pemeriksaan tinja• Untuk menentukan ada tidaknya gangguan pada sisa hasil
penyerapan• Menentukan ada tidaknya kelainan pada sistem pencernaan
Disentri, kolitis ulseratif, obstruksi saluran cerna, perdarahan saluran cerna, ikterus obstruktif, parasit, malabsorpsi lemak dll
Jenis pemeriksaan tinja
• Pemeriksaan rutin- Makroskopis warna, bau, konsistensi, bentuk, mukus,darah, parasit- Mikroskopis lekosit, eritrosit, epitel, lemak, jamur, ragi, dan
parasit
• Pemeriksaan berdasarkan indikasi kimia , parasitologik dan bakteriologik
Parameternya adalah:• Sisa pencernaan karbohidrat, lemak, protein• Bilirubin• Urobilinogen• Darah samar• Amuba vegetatif/kista• Elektrolit (kuantitatif) Natrium, kalium, kalsium
Sampling dan transpor spesimen tinja
• Berikan informasi yang jelas kepada pasien tentang pengambilan sampel tinja jumlah, cara
• Spesimen pemeriksaan tinja sebaiknya diperoleh dengan cara defekasi spontan. Pada pemeriksaan tertentu rectal swab
• Tampung tinja secukupnya, jangan terlalu banyak kenyamanan bekerja
• Spesimen tidak boleh terkontaminasi urine, darah menstruasi, kertas toilet dll
• Wadah yang digunakan harus jernih, bermulut lebar, bersih, kering, kedap air, mempunyai tutup
• Spesimen jangan ditutup secara ketat untuk memberi ruang pengeluaran gas jika terdapat gas dalam tinja
• Spesimen harus diantar kelaboratorium < 1 jam setelah pengambilan. Pemeriksaan tinja sebaiknya dilakukan pada tinja segar < I jam !.
• Spesimen harus disertai blanko permintaan dari doketr dan identitas pasien seperti nama, umur, jenis kelamin, MR, diagnosis, untuk anak perlu dicantumkan berat badan lahir, susu dan makanan yang dikonsumsi
Pemeriksaan makroskopis
• WarnaDipengaruhi oleh jenis makanan dan obat obatan yang dikonsumsi serta adanya kelainan dalam saluran cerna
- Normal : coklat muda – tua ( karena ada sterkobilin dan urobilin)- Kuning minum susu, obat obatan (santonin) atau bilirubin tidak teroksidasi- Hitam Perdarahan pada saluran cerna bagian atas (varices esofagus, ulkus peptikum)
Mengkonsumsi norit atau obat obatan yang banyak mengandung zat besi
- Merah terang perdarahan saluran cerna bagian bawah (Ca. recti, hemoroid, polip usus)
• Konsistensi
- Normal agak lunak, bentuk silindris
- Cair diare, mengkonsumsi pencahar
- Keras (skibala) konstipasi
- Seperti pita Ca recti
• Bau
Tergantung diet yang dimakan
- Normal : bau disebabkan adanya indol dan skatol
- asam : fermentasi gula yang tidak dicerna (diare)
- busuk : protein yang tidak dicerna oleh oleh kuman
• Lendir
- Normal : lendir –
- Bila lendir + : iritasi/peradangan usus
- Lendir bercampur tinja berasal dari usus bagian atas
- Lendir bercampur diluar tinja berasal dari usus bagian bawah
• Darah : perlu diperhatikan apakah bercampur tinja atau diluar tinja disentri, iliokolitis, invaginasi usus,
hemoroid dll• Parasit
Perhatikan kemungkinan adanya cacing