fieldwork hidrologi ilmu lingkungan

7
IDENTIFIKASI STATUS PENCEMARAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) I. TUJUAN 1. Mengetahui status kondisi hidrologi terutama mengenai status pencemaran di DAS Winongo, DAS Code, dan DAS Gajah Wong; 2. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pencemaran yang terjadi di DAS Winongo, DAS Code, dan DAS Gajah Wong; 3. Solusi yang harus dilakukan pada DAS Winongo, DAS Code, dan DAS Gajah Wong. II. BAHAN DAN ALAT 1. Checklist; 2. Botol sampel; 3. EC Meter 4. GPS; 5. Kertas dan alat tulis; 6. Kamera untuk dokumentasi. III. DASAR TEORI Daerah Aliran Sungai atau DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah topografi, dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan, dan penyalur air, sedimen, serta unsur hara dalam sistem sungai, dan keluar melalui outlet tunggal (Gambar 1). Dewasa ini DAS banyak dimanfaatkan untuk berbagai penggunaan lahan, seperti permukiman, pertanian, industri, pertambangan, dan lain lain. Di mana dampak dari penggunaan lahan tersebut secara dominan memberikan dampak yang negatif, salah satunya adalah pencemaran sebagai akibat dari hasil kegiatan kegiatan tersebut. Pencemaran di Daerah Aliran Sungai dapat diamati dengan Gambar 1. Daerah Aliran Sungai dan Batasnya

Upload: merli-krismanto

Post on 23-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • IDENTIFIKASI STATUS PENCEMARAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

    I. TUJUAN1. Mengetahui status kondisi hidrologi terutama mengenai status pencemaran di DAS

    Winongo, DAS Code, dan DAS Gajah Wong;2. Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pencemaran yang terjadi di DAS

    Winongo, DAS Code, dan DAS Gajah Wong;3. Solusi yang harus dilakukan pada DAS Winongo, DAS Code, dan DAS Gajah Wong.

    II. BAHAN DAN ALAT1. Checklist;2. Botol sampel;3. EC Meter4. GPS;5. Kertas dan alat tulis;6. Kamera untuk dokumentasi.

    III. DASAR TEORIDaerah Aliran Sungai atau DAS

    merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem

    yang dibatasi oleh pemisah topografi, danberfungsi sebagai pengumpul, penyimpan, danpenyalur air, sedimen, serta unsur hara dalamsistem sungai, dan keluar melalui outlettunggal (Gambar 1).

    Dewasa ini DAS banyak dimanfaatkanuntuk berbagai penggunaan lahan, sepertipermukiman, pertanian, industri,pertambangan, dan lain lain. Di manadampak dari penggunaan lahan tersebut secara

    dominan memberikan dampak yang negatif, salah satunya adalah pencemaran sebagai akibat darihasil kegiatan kegiatan tersebut. Pencemaran di Daerah Aliran Sungai dapat diamati dengan

    Gambar 1. Daerah Aliran Sungai dan Batasnya

  • dua cara, yaitu pengamatan di lapangan dan analisis laboratorium. Obyek pencemaran yangdiamati adalah tubuh air pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dikaji. Pengamatan secaralangsung dapat dilakukan dengan mengidentifikasi fisik tubuh air, seperti warna, rasa, dan bau.Sedangkan untuk analisis laboratorium dapat dilakukan dengan mengambil sampel di laapangandan kemudian menganalisisnya di laboratorium. Pencemaran yang terjadi di suatu Daerah AliranSungai (DAS) dapat diidentifikasi melalui analisis kualitas air di DAS tersebut. Meneliti secarakeseluruhan dari massa air diperlukan sejumlah sampel air yang dapat mewakili agar diperolehkondisi air yang sesuai dengan kebenaran yang ada di lapangan.

    Pemilihan Lokasi Pengambilan SampelAda tiga dasar yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pengambilan contoh.

    a. Kualitas air sebelum adanya pengaruh kegiatan manusia yaitu pada lokasi hulu sungaiyang dimaksudkan untuk mengetahui kualitas air secara alamiah sebagai base linestation.

    b. Pengaruh kegiatan manusia terhadap kualitas air dan pengaruhnya untuk pemanfaatantertentu. Lokasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kegiatan manusia yangdisebut impact station.

    c. Sumber-sumber pencemaran yang dapat memasukkan zat-zat yang berbahaya kedalamsumber air. Lokasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sumber penyebaran bahan-bahanyang berbahaya, sehingga dapat ditanggulangi. Letak lokasi dapat di hulu ataupun di hilirsungai, bergantung pada sumber dan jenis zat berbahaya tersebut apakah alamiah ataupunbuatan.

    1. Pengambilan sampel pada air permukaanAir permukaan antara lain sungai, waduk, danau, dan rawa. Untuk sungai pengambilansampel harus dilakukan di tempat yang representatif adalah pada stasiun pengukuranaliran sungai. Apabila penampang sungai sempit, maka lakukan pengambilan sampelpada tengah tengah penampang, dan apabila penampang sungai lebar maka lakukanpengambilan sampel berdasarkan interval dan kedalaman tertentu.

  • 2. Pengambilan sampel air pada air tanahAirtanah dangkal titik pengambilan sampel air pada rata rata kedalaman sumur. Untukairtanah dalam dapat diambil di lubang lubang pengeluaran air pada sumur-sumur bor,dan sumur-sumur pompa pada lubang-lubang mataair ataupun rembesan air.

    Frekuensi pengambilan contohBeberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pengambilan contoh yaitu: perubahankualitas air, waktu pengambilan contoh dan debit air.

    a. Perubahan kualitas airPerubahan kualitas air disebabkan oleh perubahan kadar unsur yang masuk ke dalam air,kecepatan alir dan volume air. Perubahan tersebut dapat terjadi sesaat ataupun secarateratur dan terus menerus dalam suatu periode waktu.

    b. Perubahan sesaatPerubahan sesaat disebabkan oleh suatu kejadian yang tiba-tiba dan seringkali tidakdapat diramalkan. Sebagai contoh turunnya hujan lebat yang tiba-tiba akan menyebabkanbertambahnya debit air yang diikuti oleh terbawanya bahan-bahan pencemaran daripengikisan di daerah sekitarnya. Tumpahan dan bocoran dari limbah industri ataupertanian dapat pula merubah kualitas air sesaat.

    c. Perubahan terus-menerusPerubahan secara terus menerus setiap tahun dapat terjadi karena turunnya hujan atauturunnya suhu yang beraturan tiap-tiap musim. Perubahan musim akan menyebabkanterjadinya perubahan komposisi air serta kecepatan pembersihan air secara alamiah (selfpurification). Perubahan secara teratur dapat pula terjadi setiap hari secara alamiah,misalnya perubahan pH, oksigen terlarut, suhu dan alkaliniti. Kegiatan industri danpertanian pada suatu daerah dapat pula mempengaruhi kualitas air secara teratur selamaperiode terjadinya kegiatan pembuangan limbahnya. Sedangkan kegiatan domestik dapatmenyebabkan perubahan harian dan mingguan. Perubahan kualitas air yang teratur dapatpula disebabkan oleh adanya pengaturan debit air yang dilakukan secara teratur dan terusmenerus untuk keperluan tertentu.

  • IV. CARA KERJA1. Amati secara langsung titik titik sumber pencemar di lapangan;2. Lakukan identifikasi bau, rasa, warna, dan suhu udara dan air di lapangan;3. Catat pengamatan pada poin 2;4. Siapkan botol sampel dan ambil sampel di titik titik yang telah ditentukan;5. Ambil sampel air dengan cara mencelupkan botol ke dalam air dengan posisi mulut botol

    searah dengan aliran air6. Isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan gelembung udara selama

    pengisian, kemudian botol ditutup masih kondisi di dalam air.7. Sampel siap untuk dianalisa.

    Gambar 2. Cara Pengambilan Sampel Air pada Tubuh Air Dangkal

    Gambar 3. Cara Pengambilan Sampel Air pada Mataair

  • Gambar 4. Pengambilan Sampel apabila Aliran Anak Sungai Terganggu oleh Perubahan Permukaan Sungai

    Gambar 5. Cara Pengambilan Sampel Air Sungai dengan Beberapa Bagian Aliran

  • Gambar 6. Pemilihan Titik Pengambilan Sampel Air yang Menerima Limbah dari Berbagai Kegiatan

    Gambar 7. Pemilihan Titik Pengambilan Sampel Air di Daerah Perkotaan

  • CHECKLISTDATA HASIL PENGAMATAN LAPANGAN

    KUALITAS AIR

    DAS :No. Sampel : Musim :

    Koordinat : Aliran :Tanggal/ jam :

    Deskripsi Wilayah

    Sumber Pencemar

    Parameter Fisik :

    1. Nilai EC2. Suhu

    3. Bau4. Rasa

    5. Warna6. Pengaruh sungai

    terhadap airtanah

    Sket lokasi

    Penggunaan lahan

    Praktik Kuliah Lapangan Hidrologi DAS Winongo, Code, dan Gajah Wong.pdfPraktik Kuliah Lapangan Hidrologi DAS Winongo, Code, dan Gajah Wong (2).pdfCHECKLIST.pdf