Filosofi Tali Kur IPDN

Talikur Sebagai Lambang Pimpinan

Tali Kur, mungkin orang awam tidak akan penah mengerti maksud dari arti Tali Kur, namun jika bertanya kepada seseorang yang pernah mengenyam pendidikan yang bersifat kedinasan, atau pendidikan militer seperti Polisi, TNI, ataupun semi militer layaknya Resimen Mahasiswa atau biasa dikenal dengan MENWA ini, pastinya mereka akan segera mengerti akan istilah Tali Kur ini.

Sebenarnya apa sih talikur itu???? Tali Kur, jika dilihat dari fisiknya hanya seutas rangkaian tali yang di pakaikan pada bahu kanan atau kiri, Tali Kur ini berasal dari kata Tali dan Kur, Tali sendiri ga usah kita bahas karena semua pasti tahu apa itu tali, bener kan??? nah Kur nya ini berasal dari kata Koor, atau koordinator. jadi menurut kosa kata Tali Kur adalah Tali yang dipakai seorang koordinator…ckckckck. Tali kur ini berarti sebuah tanda/lambang tanggung jawab yang dipakai agar si pemimpin merasa mempunyai tanggung jawab besar sehingga akan menjauhi dari yang namanya defiasi.

Alur/ Rangkaian talikur IPDN tidak boleh sembarangan

Di IPDN sendiri ada berbagai jenis tali kur, ohh..tidak jenis talikur di IPDN hanya satu sebenarnya, yang bermacam-macam hanyalah warna nya, rangkaiannya pun tidak sembarangan karena sudah ada filosofi nya. oke kita masuk ke filosofi, filosofi talikur sendiri sudah dijelaskan di introduksi barusan, yakni sebagai lambang/simbol kepemimpinan, sekarang kita masuk ke rangkaian tali kur ini, liat gambar di samping berikut…

kita lihat, ada beberapa rangkaian bukan??? sepintas mungkin itu hanya rangkaian biasa namun didalamnya jika kita mengetahui seluk beluk tali kur ini tersimpan makna yang mendalam, pertama coba liat di bawah bintang pangkat ada lilitan warna biru 3 kali dan warna kuning 4 kali, jika dijumlahkan berarti menjadi 7 lilitan, dalam sistem kepemimpinan praja IPDN talikur haruslah memiliki lilitan ini, 7 lilitan melambangkan kepada Sapta Abdi Praja (7 sikap pamong praja), lilitan Sapta Abdi Praja ini pada awalnya ada yang vertial, diagonal dan horizontal, lilitan ini boleh menempel langsung pada anyaman tali kur boleh juga menempel pada pakaian dinas, pada awal nya penembapat posisi lilitan ada maknanya, yakni jika lilitan berdiri berarti yang memakai adalah seorang pimpinan, jika lilitan diletakan miring berarti dia seorang wakil atau berada di bawah pimpinan, dan jika dalam keadaan mendatar artinya staff pimpinan, namun ada jokes diantara praja IPDN yakni jika berdiri berarti sudah berpasangan, miring dalam tahap pendekatan dan mendatar artinya jomblo…ckckck ada-ada saja…

next, setelah lilitan tersebut coba lihat dibawah lambang SAR ada rangkaian yang berjumlah lima kelokan, hal ini menandakan bahwa praja IPDN menjunjung tinggi nilai-nilai PANCASILA, lima kelokan ini bisa berupa 3 kelokan kecil dan 2 kelokan besar, bisa juga berupa 5 rangkaian kelokan besar (5 rangkaian kelokan jika dipasang akan sangat panjang hingga jika dihitung semua akan ada 10 kelokan), pamasangan kelokan ini tergantung sudut pandang si perangkai talikur ini, well setelah itu kita lihat kembali ada 3 bulatan tali kuning dengan background tali biru, rangkaian ini bermakna jika sistem pendidikan di IPDN menitik beratkan pada 3 aspek penting yaitu, Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan yang dikenal

dikalangan civitas akademika IPDN dengan sebutan tri tunggal. terakhir dalam rangkaian talikur harus terdapat NESTEL, nestel ini bentuknya merupakan miniatus dari Tongkat Komando yang sering dibawa oleh seorang Perwira TNI atau POLRI, mengapa miniatur, karena talikur biasanya dipakai di saat pendidikan bukan di dunia nyata, Tongkat Komando menandakan bahwa yang memiliki tongkat komando tersebut adalah seorang Perwira, begitupun yang memiliki Nestel pada talikurnya adalah seorang Perwira.

Pemakaian Talikur Pada Baju Seragam Dinas