filsafat dan ilmu pengetahuan

18
[email protected] [email protected] 1 FILSAFAT DAN ILMU FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN [email protected] [email protected] d d

Upload: kyla-stanley

Post on 30-Dec-2015

142 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN. [email protected]. Hubungan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan. Dalam sejarah filsafat Yunani, filsafat mencakup  seluruh bidang ilmu pengetahuan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 11

FILSAFAT DAN ILMU FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUANPENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id

Page 2: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 22

Hubungan Filsafat dan Hubungan Filsafat dan Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan

Dalam sejarah filsafat Yunani, filsafat mencakup  Dalam sejarah filsafat Yunani, filsafat mencakup  seluruh bidang ilmu pengetahuan. seluruh bidang ilmu pengetahuan.

Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang Lambat laun banyak ilmu-ilmu khusus yang melepaskan diri dari filsafat. Meskipun demikian, melepaskan diri dari filsafat. Meskipun demikian, filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki hubungan dekat. hubungan dekat.

Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan sama-sama pengetahuan yang metodis, sama-sama pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai  obyek sistematis, koheren dan mempunyai  obyek material dan formal.material dan formal.

Yang membedakan diantara keduanya adalah: Yang membedakan diantara keduanya adalah: filsafat mempelajari seluruh  realitas, sedangkan filsafat mempelajari seluruh  realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu realitas atau bidang tertentu.realitas atau bidang tertentu.

Page 3: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 33

Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Filsafat adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dia memberi sumbangan dan peran sebagai Dia memberi sumbangan dan peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu pengetahuan itu dapat hidup dan berkembang.pengetahuan itu dapat hidup dan berkembang.

Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam mempertanggung-bersikap rasional dalam mempertanggung-jawabkan ilmunya. jawabkan ilmunya.

Pertanggungjawaban secara rasional di sini Pertanggungjawaban secara rasional di sini berarti bahwa setiap langkah langkah harus  berarti bahwa setiap langkah langkah harus  terbuka terhadap segala pertanyaan dan terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan dan harus dipertahankan secara sangkalan dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu dengan argumen-argumen argumentatif, yaitu dengan argumen-argumen yang obyektif (dapat dimengerti secara yang obyektif (dapat dimengerti secara intersubyektif).intersubyektif).

Page 4: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 44

SIAPA MANUSIA ITU ?SIAPA MANUSIA ITU ?

Manusia yaitu :Manusia yaitu : Secara fisikal, manusia sejenis hewan jugaSecara fisikal, manusia sejenis hewan juga Manusia punya kemampuan untuk bertanyaManusia punya kemampuan untuk bertanya Manusia punya kemampuan untuk Manusia punya kemampuan untuk

berpengetahuanberpengetahuan Manusia punya kemauan bebasManusia punya kemauan bebas Manusia bisa berprilaku sesuai norma (bermoral)Manusia bisa berprilaku sesuai norma (bermoral) Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat

dan berbudayadan berbudaya Manusia punya kemampuan berfikir reflektif Manusia punya kemampuan berfikir reflektif

dalam totalitas dengan sadar diridalam totalitas dengan sadar diri Manusia adalah makhluk yang punya Manusia adalah makhluk yang punya

kemampuan untuk percaya pada Tuhankemampuan untuk percaya pada Tuhan

Page 5: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 55

MANUSIAMANUSIA

HEWANIHEWANI INSANI/ INSANI/ MANUSIAWIMANUSIAWI

JASAD/FISIK/JASAD/FISIK/BIOLOGISBIOLOGIS

JIWA/AKAL/RUHA-JIWA/AKAL/RUHA-NINI

MAKANMAKAN BERFIKIRBERFIKIR

MINUMMINUM BERPENGETAHU-BERPENGETAHU-ANAN

TUMBUHTUMBUH BERMASYARAKATBERMASYARAKAT

BERKEMBANG BERKEMBANG BIAKBIAK

BERBUDAYA/BERBUDAYA/BERETIKA/BER-BERETIKA/BER-TUHANTUHAN

Page 6: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 66

MAKNA BERFIKIRMAKNA BERFIKIR

Page 7: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 77

Berfikir (penggunaan kekuatan akal) Berfikir (penggunaan kekuatan akal) merupakan salah satu ciri penting merupakan salah satu ciri penting yang membedakan manusia dengan yang membedakan manusia dengan hewan, hewan,

Apa yang dimaksud berfikir, apakah Apa yang dimaksud berfikir, apakah setiap penggunaan akal dapat setiap penggunaan akal dapat dikategorikan berfikir, ataukah dikategorikan berfikir, ataukah penggunaan akal dengan cara penggunaan akal dengan cara tertentu saja yang disebut berfikir tertentu saja yang disebut berfikir

Page 8: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 88

Menurut Menurut J.M. BochenskiJ.M. Bochenski berfikir adalah berfikir adalah perkembangan ide dan konsep, definisi ini perkembangan ide dan konsep, definisi ini nampak sangat sederhana namun nampak sangat sederhana namun substansinya cukup mendalam, berfikir substansinya cukup mendalam, berfikir bukanlah kegiatan fisik namun merupakan bukanlah kegiatan fisik namun merupakan kegiatan mental, bila seseorang secara kegiatan mental, bila seseorang secara mental sedang mengikatkan diri dengan mental sedang mengikatkan diri dengan sesuatu dan sesuatu itu terus berjalan sesuatu dan sesuatu itu terus berjalan dalam ingatannya, maka orang tersebut dalam ingatannya, maka orang tersebut bisa dikatakan sedang berfikir. bisa dikatakan sedang berfikir.

Jika demikian berarti bahwa berfikir Jika demikian berarti bahwa berfikir merupakan upaya untuk mencapai merupakan upaya untuk mencapai pengetahuan. pengetahuan.

Dengan berfikir manusia akan mampu Dengan berfikir manusia akan mampu memperoleh pengetahuan memperoleh pengetahuan

Page 9: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 99

Partap Sing MehraPartap Sing Mehra memberikan definisi memberikan definisi berfikir (pemikiran) yaitu mencari sesuatu berfikir (pemikiran) yaitu mencari sesuatu yang belum diketahui berdasarkan yang belum diketahui berdasarkan sesuatu yang sudah diketahui. sesuatu yang sudah diketahui.

Definisi ini mengindikasikan bahwa suatu Definisi ini mengindikasikan bahwa suatu kegiatan berfikir baru mungkin terjadi jika kegiatan berfikir baru mungkin terjadi jika akal/pikiran seseorang telah mengetahui akal/pikiran seseorang telah mengetahui sesuatu, kemudian sesuatu itu sesuatu, kemudian sesuatu itu dipergunakan untuk mengetahui sesuatu dipergunakan untuk mengetahui sesuatu yang lain, sesuatu yang diketahui itu bisa yang lain, sesuatu yang diketahui itu bisa merupakan data, konsep atau sebuah merupakan data, konsep atau sebuah idea, dan hal ini kemudian berkembang idea, dan hal ini kemudian berkembang atau dikembangkan sehingga diperoleh atau dikembangkan sehingga diperoleh suatu yang kemudian diketahui atau bisa suatu yang kemudian diketahui atau bisa juga disebut kesimpulan. juga disebut kesimpulan.

Page 10: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1010

Kedua definisi yang dikemukakan Kedua definisi yang dikemukakan akhli tersebut di atas pada dasarnya akhli tersebut di atas pada dasarnya bersifat saling melengkapi. bersifat saling melengkapi.

Berfikir merupakan upaya untuk Berfikir merupakan upaya untuk memperoleh pengetahuan dan memperoleh pengetahuan dan dengan pengetahuan tersebut proses dengan pengetahuan tersebut proses berfikir dapat terus berlanjut guna berfikir dapat terus berlanjut guna memperoleh pengetahuan yang memperoleh pengetahuan yang baru, dan proses itu tidak berhenti baru, dan proses itu tidak berhenti selama upaya pencarian selama upaya pencarian pengetahuan terus dilakukan. pengetahuan terus dilakukan.

Page 11: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1111

Menurut Menurut Jujus S SuriasumantriJujus S Suriasumantri Berfikir Berfikir merupakan suatu proses yang merupakan suatu proses yang membuahkan pengetahuan. membuahkan pengetahuan.

Proses ini merupakan serangkaian gerak Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. pengetahuan.

Dengan demikian berfikir mempunyai Dengan demikian berfikir mempunyai gradasi yang berbeda dari berfikir gradasi yang berbeda dari berfikir sederhana sampai berfikir yang sulit, dari sederhana sampai berfikir yang sulit, dari berfikir hanya untuk mengikatkan subjek berfikir hanya untuk mengikatkan subjek dan objek sampai dengan berfikir yang dan objek sampai dengan berfikir yang menuntut kesimpulan berdasarkan ikatan menuntut kesimpulan berdasarkan ikatan tersebut. tersebut.

Page 12: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1212

Partap Sing MehraPartap Sing Mehra menyatakan menyatakan bahwa proses berfikir mencakup hal-bahwa proses berfikir mencakup hal-hal sebagai berikut yaitu :hal sebagai berikut yaitu :– Conception (pembentukan gagasan)Conception (pembentukan gagasan)– Judgement (menentukan sesuatu)Judgement (menentukan sesuatu)– Reasoning (Pertimbangan Reasoning (Pertimbangan

pemikiran/penalaran)pemikiran/penalaran)

Page 13: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1313

Menurut Menurut John DeweyJohn Dewey proses berfikir mempuyai proses berfikir mempuyai urutan-urutan (proses) sebagai berikut :urutan-urutan (proses) sebagai berikut :

Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit mengenai sifat, ataupun terhadap alat, sulit mengenai sifat, ataupun dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara dalam menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba.tiba-tiba.

Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan.bentuk permasalahan.

Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau teori.berupa reka-reka, hipotesa, inferensi atau teori.

Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti-bukti (data).mengumpulkan bukti-bukti (data).

Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkannya baik melalui keterangan-dan menyimpulkannya baik melalui keterangan-keterangan ataupun percobaan-percobaan.keterangan ataupun percobaan-percobaan.

Page 14: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1414

KellyKelly mengemukakan bahwa proses berfikir mengikuti mengemukakan bahwa proses berfikir mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :langkah-langkah sebagai berikut :

Timbul rasa sulitTimbul rasa sulit Rasa sulit tersebut didefinisikanRasa sulit tersebut didefinisikan Mencari suatu pemecahan sementaraMencari suatu pemecahan sementara Menambah keterangan terhadap pemecahan tadi yang Menambah keterangan terhadap pemecahan tadi yang

menuju kepada kepercayaan bahwa pemecahan tersebut menuju kepada kepercayaan bahwa pemecahan tersebut adalah benar.adalah benar.

Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi eksperimentaleksperimental

Mengadakan penelitian terhadap penemuan-penemuan Mengadakan penelitian terhadap penemuan-penemuan eksperimental menuju pemecahan secara mental untuk eksperimental menuju pemecahan secara mental untuk diterima atau ditolak sehingga kembali menimbulkan rasa diterima atau ditolak sehingga kembali menimbulkan rasa sulit.sulit.

Memberikan suatu pandangan ke depan atau gambaran Memberikan suatu pandangan ke depan atau gambaran mental tentang situasi yang akan datang untuk dapat mental tentang situasi yang akan datang untuk dapat menggunakan pemecahan tersebut secara tepat.menggunakan pemecahan tersebut secara tepat.

Page 15: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1515

Urutan langkah (proses) berfikir seperti Urutan langkah (proses) berfikir seperti tersebut di atas lebih menggambarkan tersebut di atas lebih menggambarkan suatu cara suatu cara berfikir ilmiahberfikir ilmiah, yang pada , yang pada dasarnya merupakan gradasi tertentu dasarnya merupakan gradasi tertentu disamping disamping berfikir biasaberfikir biasa yang sederhana yang sederhana serta serta berfikir radikal filosofisberfikir radikal filosofis, namun , namun urutan tersebut dapat membantu urutan tersebut dapat membantu bagaimana seseorang berfikir dengan cara bagaimana seseorang berfikir dengan cara yang benar, baik untuk hal-hal yang yang benar, baik untuk hal-hal yang sederhana dan konkrit maupun hal-hal sederhana dan konkrit maupun hal-hal yang rumit dan abstrak, dan semua ini yang rumit dan abstrak, dan semua ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki oleh orang yang berfikir tersebut. dimiliki oleh orang yang berfikir tersebut.

Page 16: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1616

MAKNA PENGETAHUANMAKNA PENGETAHUAN

Berfikir mensyaratkan adanya Berfikir mensyaratkan adanya pengetahuan (pengetahuan (KnowledgeKnowledge) atau ) atau sesuatu yang diketahui agar sesuatu yang diketahui agar pencapaian pengetahuan baru pencapaian pengetahuan baru lainnya dapat berproses dengan lainnya dapat berproses dengan benar benar

Page 17: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1717

Menurut Menurut LangeveldLangeveld pengetahuan ialah pengetahuan ialah kesatuan subjek yang mengetahui dan kesatuan subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui, di tempat lain dia objek yang diketahui, di tempat lain dia mengemukakan bahwa pengetahuan mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan kesatuan subjek yang merupakan kesatuan subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, mengetahui dengan objek yang diketahui, suatu kesatuan dalam mana objek itu suatu kesatuan dalam mana objek itu dipandang oleh subjek sebagai dipandang oleh subjek sebagai dikenalinya. dikenalinya.

Dengan demikian pengetahuan selalu Dengan demikian pengetahuan selalu berkaitan dengan objek yang diketahui, berkaitan dengan objek yang diketahui, sedangkan sedangkan FeiblemanFeibleman menyebutnya menyebutnya hubungan subjek dan objek (hubungan subjek dan objek (Knowledge : Knowledge : relation between object and subjectrelation between object and subject). ).

Page 18: FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

[email protected]@brawijaya.ac.id 1818

Subjek adalah individu yang punya kemampuan Subjek adalah individu yang punya kemampuan mengetahui (berakal) dan objek adalah benda-mengetahui (berakal) dan objek adalah benda-benda atau hal-hal yang ingin diketahui. Individu benda atau hal-hal yang ingin diketahui. Individu (manusia) merupakan suatu realitas dan benda-(manusia) merupakan suatu realitas dan benda-benda merupakan realitas yang lain, hubungan benda merupakan realitas yang lain, hubungan keduanya merupakan proses untuk mengetahui dan keduanya merupakan proses untuk mengetahui dan bila bersatu jadilah pengetahuan bagi manusia. bila bersatu jadilah pengetahuan bagi manusia.

Di sini terlihat bahwa subjek mesti berpartisipasi Di sini terlihat bahwa subjek mesti berpartisipasi aktif dalam proses penyatuan sedang objek pun aktif dalam proses penyatuan sedang objek pun harus berpartisipasi dalam keadaannya, subjek harus berpartisipasi dalam keadaannya, subjek merupakan suatu realitas demikian juga objek, ke merupakan suatu realitas demikian juga objek, ke dua realitas ini berproses dalam suatu interaksi dua realitas ini berproses dalam suatu interaksi partisipatif, tanpa semua ini mustahil pengetahuan partisipatif, tanpa semua ini mustahil pengetahuan terjadi, terjadi,

Hal ini sejalan dengan pendapat Hal ini sejalan dengan pendapat Max SchelerMax Scheler yang yang menyatakan bahwa pengetahuan sebagai menyatakan bahwa pengetahuan sebagai partisipasi oleh suatu realita dalam suatu realita partisipasi oleh suatu realita dalam suatu realita yang lain, tetapi tanpa modifikasi-modifikasi dalam yang lain, tetapi tanpa modifikasi-modifikasi dalam kualitas yang lain itu. Sebaliknya subjek yang kualitas yang lain itu. Sebaliknya subjek yang mengetahui itu dipengaruhi oleh objek yang mengetahui itu dipengaruhi oleh objek yang diketahuinya.diketahuinya.