filsafat dewasa ini

8
FILSAFAT DEWASA INI PENDAHULUAN filsafat dewasa ini lahir karna terdapat dua aliran pemikiran fisafat yang mempunyai bengaruh yang besar,meski demikian aliran ini belum dapat dikatakan aliran yang membentuk sejarah.hal ini terjadi karna aliran ini masih dianggap sebagai aliran yang baru. Kedua aliran ini adalah Filsafat Analitis dan Strukturalis. Filsafat Analitis Filsafat analitis adalah suatu gerakan filosof Abad ke 20, khususnya di Inggris dan Amerika Serikat yang memusatkan perhatiannya pada bahasa dan mencoba menganalisa pernyataan-pernyataan (konsep-konsep, ungkapan-ungkapan kebahasaan, atau bentuk-bentuk yang logis) supaya menemukan bentuk-bentuk yang paling logis dan singkat yang cocok dengan fakta-fakta atau makna-makna yang disajikan. Yang pokok bagi filsafat analitis adalah pembentukan definisi baik yang linguistik atau nonlinguistik nyata atau yang konstektual. Tokoh-tokoh filsafat Analitik dan pemikirannya Pada dasarnya perkembangan filsafat analitika bahasa itu meliputi tiga aliran yang pokok yaitu ‘atomisme logis’ (logical atomism), ‘Positivisme logis’ (logical empirism), dan ‘filsafat bahasa biasa’ (ordinary language philosophy). Pada pembahasan tokoh ini penulis hanya menguraikan tiga tokoh utama dalam perkembangan filsafat analitik tersebut, sebagai berikut: Gottlob Frege Para filosof analitik berpendapat bahwa filsuf Jerman, Gottlob Frege (1848-1925), adalah filosof terpenting setelah Immanuel Kant. Frege hendak merumuskan logika yang rigorus sebagai metode berfilsafatnya. Dengan kata lain, filsafat itu sendiri pada intinya adalah logika. Dalam hal ini, ia dipengaruhi filsafat analitik, filsafat-logika, dan filsafat bahasa. Frege berpendapat bahwa dasar yang kokoh bagi matematika dapat ‘diamankan’ melalui logika dan analisis yang ketat terhadap logika dasar kalimat-kalimat. Cara itu juga bisa menentukan

Upload: resha-dwi

Post on 22-Jun-2015

810 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

filsafat dewasa ini merupakan salah satu materi yang ada dalam psikologi semester 1

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat dewasa ini

FILSAFAT DEWASA INI

PENDAHULUAN

filsafat dewasa ini lahir karna terdapat dua aliran pemikiran fisafat yang mempunyai bengaruh yang besar,meski demikian aliran ini belum dapat dikatakan aliran yang membentuk sejarah.hal ini terjadi karna aliran ini masih dianggap sebagai aliran yang baru. Kedua aliran ini adalah Filsafat Analitis dan Strukturalis.

Filsafat Analitis

Filsafat analitis adalah suatu gerakan filosof Abad ke 20, khususnya di Inggris dan Amerika Serikat yang memusatkan perhatiannya pada bahasa dan mencoba menganalisa pernyataan-pernyataan (konsep-konsep, ungkapan-ungkapan kebahasaan, atau bentuk-bentuk yang logis) supaya menemukan bentuk-bentuk yang paling logis dan singkat yang cocok dengan fakta-fakta atau makna-makna yang disajikan. Yang pokok bagi filsafat analitis adalah pembentukan definisi baik yang linguistik atau nonlinguistik nyata atau yang konstektual.

Tokoh-tokoh filsafat Analitik dan pemikirannya

Pada dasarnya perkembangan filsafat analitika bahasa itu meliputi tiga aliran yang pokok yaitu ‘atomisme logis’ (logical atomism), ‘Positivisme logis’ (logical empirism), dan ‘filsafat bahasa biasa’ (ordinary language philosophy). Pada pembahasan tokoh ini penulis hanya menguraikan tiga tokoh utama dalam perkembangan filsafat analitik tersebut, sebagai berikut:

Gottlob Frege

Para filosof analitik berpendapat bahwa filsuf Jerman, Gottlob Frege (1848-1925), adalah filosof terpenting setelah Immanuel Kant. Frege hendak merumuskan logika yang rigorus sebagai metode berfilsafatnya. Dengan kata lain, filsafat itu sendiri pada intinya adalah logika. Dalam hal ini, ia dipengaruhi filsafat analitik, filsafat-logika, dan filsafat bahasa. Frege berpendapat bahwa dasar yang kokoh bagi matematika dapat ‘diamankan’ melalui logika dan analisis yang ketat terhadap logika dasar kalimat-kalimat. Cara itu juga bisa menentukan tingkat kebenaran suatu pernyataan. Akar-akar analisis linguistik ditanam di lahan yang disiangi oleh seorang matematikawan bernama G. Frege, ia memulai sebuah revolusi logika (analitik), yang implikasinya masih dalam proses penanganan oleh filosof-filosof kontemporer. Ia menganggap bahwa logika sebetulnya bisa direduksi ke dalam matematika, dan yakin bahwa bukti-bukti harus selalu dikemukakan dalam bentuk langkah-langkah deduktif yang diungkapkan dengan gamblang. Salah satu idenya yang paling berpengaruh adalah membuat perbedaan antara “arti” (sense) proposisi dan “acuan” (reference)-nya, dengan mengetengahkan bahwa proposisi memiliki makna hanya apabila mempunyai arti dan acuan. Frege juga menyusun notasi baru yang memunkinkan terekpresikannya “penentu kuantitas” (kata-kata seperti “semua”, “beberapa” dan sebagainya) dalam bentuk simbol-simbol. Ia berharap para filosof bisa menggunakan notasi ini untuk menyempurnakan bentuk logis argumen mereka, sehingga

Page 2: Filsafat dewasa ini

memungkinkan mereka untuk jauh lebih dekat, daripada waktu-waktu sebelumnya, dengan ide pembuatan filsafat menjadi ilmu yang ketat

Bertrand Russell

Bertrand Russel (1872-1970) lahir dari keluarga bangsawan. Pada umur 2 dan 4 tahun berturut-turut ia kehilangan ibu dan ayahnya. Ia dibesarkan di rumah orang tua ayahnya. Di Cambrige, ia belajar ilmu pasti dan filsafat, antara lain pada A. Whitehead. Kita sudah mendengar bahwa George Moore termasuk sahabatnya.

Pemikiran filosofis Bertrand Russell yaitu ia mencoba menggabungkan logika Frege tersebut dengan empirisme yang sebelumnya telah dirumskan oleh David Hume. Bagi Russell, dunia terdiri dari fakta-fakta atomis (atomic facts). Dalam konteks ini, kalimat-kalimat barulah bisa disebut sebagai kalimat bermakna, jika kalimat tersebut berkorespondensi langsung dengan fakta-fakta atomik. Ludwig Wittgenstein (1889-1951) juga nantinya banyak dipengaruhi oleh Russell. Dia sendiri mempengaruhi Lingkaran Wina dan membantu membentuk aliran positivisme logis pada dekade 1920-30 an.

Berdasarkan prinsip-prinsip pemikiran itulah maka Russerl menekankan bahwa konsep atomismenya tidak didasarkan pada mefisikanya melainkan lebih didasarkan pada logikanya karena menurutnya logika adalah yang paling dasar dalam filsafat, oleh karena itu pemikiran Russell dinamakan ‘atomisme logis’.

Ludwig Wittgenstein

Ludwig Wittgenstein dilahirkan di wina (Austria) pada tanggal 26 April 1889 sebagai anak bungsu dari delapan anak. Ayahnya berasal dari famili yahudi yang telah memeluk agama Kristen Protestan dan ibunya beragama katolik. Ayahnya seorang insinyur yang dalam jangka waktu sepuluh tahun berhasil menjadi pemimpin suatu industri baja yang besar.

Pada Tahun 1906 Wittgenstein mulai belajar di suatu Sekolah Tinggi Teknik di Berlin. Setelah itu Ia pindah ke inggris dan melakukan penyelidikan tentang aeronautical selama tiga tahun. Karena tertarik kepada buku Principles of Mathematics tulisan Bertrand Russell, ia pergi ke Cambridge untuk belajar kepada Russell, ia mendapat kemajuan pesat dalam studi tentang logika. Setelah perang dunia I meletus, ia bergabung dengan tentara Austria sebagai sukarelawan dan ditawan oleh tentara Italia pada tahun 1918. setelah dibebaskan ia mengajar di sekolah, tetapi pada tahun 1929, ia kembali ke Cambridge untuk berkecimpung dalam filsafat. Pada tahun 1939 ia mengganti G.E. Moore sebagai guru besar fislafat di Cambridge University, Inggris. Karyanya merupakan factor penting dalam timbulnya aliran-aliran Logical Positivism, Linguistic Analysis dan semantics.

Page 3: Filsafat dewasa ini

Adapun pemikiran filosofis Ludwig Wittgenstein yaitu:

Periode pertama: Tractatus logico-philosophicus

Konsep pemikiran Wittgenstein dalam buku Tractatus terdiri atas pernyataan-pernyataan yang secara logis memiliki hubungan. Pernyataan tersebut diungkapkan sebagai berikut:

Pertama: Dunia itu tidak terbagi atas benda-benda melainkan terdiri atas fakta-fakta, dan akhirnya terbagi menjadi suatu kumpulan fakta-fakta atomis yang tertentu secara unik (khas).

Kedua: Setiap proposisi itu pada akhirnya melarut diri, melalui analisis, menjadi suatu fungsi kebenaran yang tertentu secara unik (khas) dari sebuah proposisi elementer, yaitu setiap proposisi hanya mempunyai satu analisis akhir.

Pernyataan-pernyataan tersebut secara rinci diperjelas lagi secara logis dalam pernyataan-pernyataan sebagai berikut:

A. Dunia itu adalah semua hal yang adalah demikian.B. Dunia itu adalah keseluruhan dari fakta-fakta, bukan dari benda-benda.C. Dunia itu terbagi menjadi fakta-fakta (kenyataan-kenyataan).

Menurut Wittgeinsten yang dimaksud dengan fakta, adalah suatu peristiwa (state of affairs) atau keadaan dan suatu peristiwa itu adalah kombinasi dari benda-benda atau objek-objek bagaimana hal itu berada di dunia. Dunia itu bukanlah terdiri atas benda-benda, atau benda-benda itu bukanlah bahagian dunia. Namun, objek-objek itu merupakan substansi dunia. Jadi, yang dimaksud Wittgeinstein adalah bahwa sebuah fakta itu adalah suatu keberadaan peristiwa (state of affairs), yaitu bagaimana objek-objek itu memiliki interrelasi dan keadaan, hubungan kausalitas, kualitas, kuantitas, ruang, waktu, dan keadaan. Misalnya suatu keberadaan peristiwa yaitu bagaimana kedudukan pintu di antara dinding-dinding. Letak jendela di depan pintu pertama, enam jendela terletak di sebelah kiri ruang dan empat jendela terletak di sebelah kanan ruang, dan lain sebagainya.

Periode Kedua: Philosophical Investigations

Philosophical Investigations adalah satu-satunya karya yang dimaksudkan Wittgenstein sendiri untuk diterbitkan.

Di kemudian hari Wittgenstein menginsafi bahwa dalam teori pertama itu sebetulnya ia tidak memperlihatkan struktur tersembunyi dari segala macam bahasa, melainkan hanya melukiskan jenis bahasa tertentu. Dalam Philosophical Investigations ia menolak beberapa hal yang dulu diandaikan begitu saja dalam teori pertama, yaitu (1) Bahwa bahasa dipakai hanya untuk satu tujuan saja, yakni menetapkan states of affairs (keadaan-keadaan faktual), (2) Bahwa kalimat-kalimat mendapat maknanya dengan satu cara saja, yakni menggambarkan suatu keadaan factual, dan (3) Bahwa setiap jenis bahasa dapat dirumuskan dalam bahasa logika yang sempurna , biarpun pada pandangan pertama barangkali sukar untuk dilihat.

Kalau pada periode pertama Wittgeinsten mengkritik bahasa filsafat yang dikatakannya bahwa penggunaan bahasa filsafat tidak memiliki struktur logis, sehingga ia mengungkapkan persoalan timbul karena para filosof yang menggunakan bahasa kurang tepat dalam mengungkapkan realitas

Page 4: Filsafat dewasa ini

melalui logika bahasa. Banyak ungkapan-ungkapan filsafat terutama ungkapan metafisis tidak melukiskan suatu realitas fakta dunia secara empiris, sehingga bahasa filsafat terutama metafisika, filsafat nilai, estetika, etika, dan cabang-cabang lainnya sebenarnya tidak mengungkapkan apa-apa.

Strukturalisme

Strukturalisme merupakan suatu gerakan pemikiran filsafat yang mempunyai pokok pikiran bahwa semua masyarakat dan kebudayaan mempunyai suatu struktur yang sama dan tetap. Ciri khas strukturalisme ialah pemusatan pada deskripsi keadaan aktual obyek melalui penyelidikan, penyingkapan sifat-sifat instrinsiknya yang tidak terikat oleh waktu dan penetapan hubungan antara fakta atau unsur-unsur sistem tersebut melalui pendidikan. Strukturalisme menyingkapkan dan melukiskan struktur inti dari suatu obyek (hirarkinya, kaitan timbal balik antara unsur-unsur pada setiap tingkat).Gagasan-gagasan strukturalisme juga mempunyai metodologi tertentu dalam memajukan studi interdisipliner tentang gejala-gejala budaya, dan dalam mendekatkan ilmu-ilmu kemanusiaan dengan ilmu-ilmu alam. Akan tetapi introduksi metode struktural dalam bermacam bidang pengetahuan menimbulkan upaya yang sia-sia untuk mengangkat strukturalisme pada status sistem filosofis.

B. Tokoh-Tokoh Strukturalisme

1. Ferdinand de Saussure (1857-1913) orang Swiss yang sempat mengajar di Paris dan akhirnya menjadi profesor di Jenewa yang memperkenalkan pembaharuan linguistik dan meletakkan untuk linguistik modern. Distingsi atau perbedaan yaitu signifiant dan signifie, langage, parole, dan langue serta sinkroni dan diakroni.

a. Signifiant dan Signifie yang berarti tanda. Signifiant merupakan aspek material dari bahasa, apa yang dikatakan atau didengar atau dibaca atau disebut dengan” penanda”. Sedangkan signifie adalah aspek mental dari bahasa atau gambaran dari mental, pikiran atau konsep atau disebut dengan “yang ditandai”.b. Langage, Parole, dan Langue yang berarti bahasa. Langage merupakan fenomena bahasa secara umum. Parole merupakan pemakaian bahasa yang individual. Langue atau bahasa merupakan milik bersama dari suatu golongan bahasa tertentuc. Sinkroni dan Diakroni. Sinkroni adalah peninjauan historis atau yang sama sekali lepas dari perspektif historis. Diakroni adalah peninjauan historis

2. Claude Levi-Strauss lair di Belgia ada tahun 1908. Pada saat ia di New York dan bertemu dengan Roman Jacobson dan mulai mengenali linguistik modern dan mnemukan kemungkinan-kemungkinannya untuk antropologi. Pemikirannya terkenal dengan Strukturalisme dan Antropologi budaya. Dalam buknya yang berjudul “Struktur-struktur elementer kekerabatan” ia berikhtiar menganalisa dan menjelaskan sistem-sistem kekrabatan primitif dengan memakai metode strukturalis. Menurutnya, kekerabatan dapat dianggap sebagai semacam bahasa, karena aturan-

Page 5: Filsafat dewasa ini

aturan yang dimiliki klen-klen primitif di bidang kekerabatan dan perkawinan memang merupakan suatu sistem yang terdiri atas relasi-relasi dan posisi-oposisi, seperti suami-istri, anak-bapak, kakak-adik, dan lain-lain. Bahasa adalah sistem komunikasi, pertukaran, begitu pula kekerabatan juga sistem komunikasi, karena klen-klen atau famili-famili atau grup-grup sosial lain bertukar tukar-menukar wanita mereka. Dengan kata lain, sistem kekerabatan dan sistem bahasa pun dikuasai oleh aturan-aturan yang tidak disadari.

3. Jscues Lacan (1901-1981) lahir di Paris dan meraih gelar doktor dalam bidang kedokteran pada tahun 1932. Selain kedokteran, ia juga seorang psikiater. Maka dari itu, pemikirannya disebut Strukturalisme dan Psikoanalisa karena ia ingin membuat psikoanalisa menjadi suatu antropologi otentik dengan mengambi ilmu bahasa sebagai pedoman. Bahasa adalah suatu sistem yang terdiri dari relasi-relasi dan oposisi-oposisi yang mempunyai prioritas terhadap subyek yang berbicara, dan manusia tidak merancang sistem itu, tetapi ia takhluk padanya yang memungkinkan ia berbicara. Hal yang sama berlaku juga untuk ketidaksadaran. Ketidaksadaran merupakan suatu struktur, tetapi manusia sendiri tidak menguasai struktur ini. Ketidaksadaran adalah semacam logos yang mendahului manusia perseorangan. Usahanya adalah menjelaskan ketidaksadaran manusia dalam cahaya penemuan-penemuan linguistik tentang bahasa. Lacan selalu membahas percakapan psikoanalitis yaitu percakapan antara seorang psikoanalis dengan analisanya atau pasiennya. Dalam percakapan itu, ketidaksadaran tampak sebagai bahasa. Dalam percakapan psikoanalitis subyek tidak berbicara, tetapi subyek dibicarakan. Atau bukan saya yang berbicara, ada yang bicara dalam diri saya.

4. Roland Barthes (1915-1950) lahir di Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne dan Paris. Pada umur 64 tahun, ia meninggal tertabrak mobil di jalanan paris. Pemikirannya tentang Strukturalisme dan Kritik Sastra. Setelah ia membaca buku karangan Saussur yang berjudul kursus Tentang Linguistik Umum, ia mulai menyadari kemungkinan-kemungkinan untuk menerapkan semiologi atas bidang-bidang yang lain. Menurutnya semiologi termasuk linguistik tapi bukan sebaliknya. Barthes melukiskan prinsip-prinsip linguistik dan relevaninya dengan bidang lain. Dari sudut pandang strukturalistis, ia memberikan suatu interpretasi baru tentang Jean Racine, seorang dramawan besar dari sastra Prancis abad ke-17. Pendekatan baru tentang sastra yang diusahakan Barthes diberi nama “Kritik Sastra yang Baru”. Interpretasi ini diserang tajam oleh Raymond Picard, profesor Universitas Surbonne, yang membela pandangan tradisional tenang Racine.

5. Louis Althusser (1918-1990) seorang tokoh filsuf dari golongan marxisme. Pemikirannya adalah tentang persamaan Stukturalisme dan Marxisme.

6. Michel Foucault (1962-1984). Pemikirannya disebut Strukturalisme dan Epistemologi. Epistemologi disini adalah refleksi filosofis tentang kodrat dan sejarah ilmu pengetahuan. Menutnya pada tiap-tiap zaman mempunyai pengandai-andaian tertentu, prinsip-prinsip tertentu, cara-cara pendekatan tertentu. Deangan kata lain tiap zaman mempunyai apriori historis tertentu.

Page 6: Filsafat dewasa ini

Daftar pustaka :

Achmadi A. 2012/2010 ,Filsafat Umum . Jakarta : Pt. Raja Grafindo Persada.

www.libgen.info.com

Salliyanti. Peranan Filsafat Bahasa dalam Perkembangan Ilmu Bahasa, Medan: USU, 2006

K. Bertens, Filsafat Barat Kontempoter…… Op. Cit., h. 52

Kaelan M.S, Op. Cit,. h. 70

K. Bertens, Filsafat Barat Kontempoter Inggris-Jerman (Cet. IV; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 26