filsafat ilmu

82
FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU PHILOSOPHY OF SCIENCE Oleh: Dr. HM Syamsir, MS, PA

Upload: suci-asnatasia-ramadhini

Post on 25-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: FILSAFAT ILMU

FILSAFAT ILMUFILSAFAT ILMU

PHILOSOPHY OF SCIENCE

Oleh:

Dr. HM Syamsir, MS, PA

Page 2: FILSAFAT ILMU

PHILOSOPHYPHILOSOPHY

SOPHOS = SANG BIJAKSANAPHILOSOPHIA = CINTA BIJAKSANAPertama diperkenalkan oleh Pythagoras (6

BC)Difinisi: Sebagai cara berpikir yg radikal dan cara

berpikir yg mengupas sesuatu sedalam-dalamnya (Suriasumantri, 1989)

Page 3: FILSAFAT ILMU

Masalah falsafah adalah masalah Masalah falsafah adalah masalah kehidupankehidupan

Masalah yang terjadi pada setiap orangMasalah filsafat tidak tetapAhli filsafat membantu memecahkan

masalahCiri khas filsafat yaitu menimbulkan

gejolak

Page 4: FILSAFAT ILMU

Kegagalan filsafat pada saat iniKegagalan filsafat pada saat ini

Apa yang terjadi pada filsafat memalingkan diri dari masalah kehidupan yang pokok?

Mengapa disiplin yang fundamental ini telah menjadi jauh dari perhatian manusia dan masyarakat ?

Mengapa ahli filsafat itu telah merasa puas menerima kedudukan yang jauh dan mengherankan ?

Page 5: FILSAFAT ILMU

Kemungkinan jawaban ada 2Kemungkinan jawaban ada 2

1. Terlalu memperhatikan “alat” yang

dipakai untuk memcahkan masalah 2. Ciri khas eksistensi ahli filsafat di dunia moderm : Ahli filsafat semata-mata sebagai anggota jurusan universitas : Menjelma sebagai fungsional, dokter dll

: Ahli filsafat mendapat gaj sbg spesialis

Page 6: FILSAFAT ILMU

FilsafatFilsafat

Merupakan cara hidup yang kongkrit (a concrete way of life) yaitu:

Suatu pandangan total tentang manusia

dan alam yang mennyinari seluruh

kehidupan manusia

Page 7: FILSAFAT ILMU

Mengapa filsafat DiperlukanMengapa filsafat Diperlukan

1. Manusia telah memperoleh kekuatan baru sain dan teknologi untuk memperoleh ketentraman (security) dan kenyamanan (confort), tetapi pada waktu bersamaan merasa tidak tentram dan tidak nyaman.

2. Filsafat dengan kerja sama dengan ilmu-ilmu lain mempunyai peran penting untuk membimbing kepada keinginan –keinginan dan aspirasi

Page 8: FILSAFAT ILMU

Lima arti FilsafatLima arti Filsafat

1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan

alam yang biasanya diterima secara

kepercayaan terhadap kehidupan dan

tidak kritis

Page 9: FILSAFAT ILMU

Bila menghadapi keadaan kritisBila menghadapi keadaan kritis

Filsafat saya adalah………. Menunjukkan sikapnya yang informal terhadap apa yang dibicarakannya

Menerima secara falsafiah ------Ini berarti ia melihat problem tersebut secara luas, se-cara tenang, berpikir dengan keseimbangan dan tentram

Page 10: FILSAFAT ILMU

2. Filsafat adalah sesuatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat dijunjung tinggi

Filsafat tidak dipisahkan antara memiliki dan melakukan (reflective sense)

Selalu berpikir dan bersikap: (melakukan pemeriksaan kedua = a second look)

Page 11: FILSAFAT ILMU

3. Filsafat adalah usaha untuk mendapat-

kan gambaran keseluruhan

Menggabungkan semua cabang ilmu (speculative philosophy)

Page 12: FILSAFAT ILMU

4. Filsafat adalah adalah analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep

Semua filsafat menggunakan analisisMerupakan satu-satunya yang syah

Page 13: FILSAFAT ILMU

5. Filsafat adalah sekumpulan masalah yang langsung mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat

Apakah kebenaran ituApakah beda antara benar dan salah

Page 14: FILSAFAT ILMU

Sofia mengandung arti lebih luas Sofia mengandung arti lebih luas daripada kebijaksanaandaripada kebijaksanaan

1. Kerajinan2. Kebenaran3. Pengetahuan yang luas4. Kebajikan intelektual5. Pertimbangan yang sehatKecerdikan dalam memutuskan hal praktis

Page 15: FILSAFAT ILMU

Ibnu Rusyd (1126-1198)Ibnu Rusyd (1126-1198)

Filsafat atau hikmah merupakan pengetahuan otonom yang perlu dikaji oleh manusia karena dikaruniai akal

Page 16: FILSAFAT ILMU

Ibnu SinaIbnu Sina

Hikmah ialah:

Mencari kesempurnaan diri manusia dengan mengambarkan segala urusan dan membenarkan segaala hakekat baik yang bersifat teori maupun praktik menurut kadar kemampuan manusia (terdiri dari MASALAH, FAKTA/DATA DAN ANALISIS

Page 17: FILSAFAT ILMU

Immanuel Kant (1724-1824)Immanuel Kant (1724-1824)

Filsafat adalah ilmu dasar dari pengetahuan yang mencakup didalamnya 4 persoalan.

1. Apakah yang dapat diketahui ( dijawab oleh metafisika) 2. Apakah yang boleh kita kerjakan (dijawab oleh etik/ norma) 3. Sampai dimanakah harapan kita (dijawab oleh Agama) 4. Apakah dinamakan manusia (dijawab oleh anthropologi)

Page 18: FILSAFAT ILMU

Jenis manusia berdasarkan Jenis manusia berdasarkan pengetahuannyapengetahuannya

Ada orang yang tahu ditahunyaAda orang yang tahu ditidak tahunyaAda orang yang tidak tahu ditahunyaAda orang yang tidak tahu

ditidaktahunya

Page 19: FILSAFAT ILMU

Cara mendapat pengetahuan Cara mendapat pengetahuan yang benaryang benar

Ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu

Page 20: FILSAFAT ILMU

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu

Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu

Filsafat dimulai dari kedua-duanya

Page 21: FILSAFAT ILMU

Berfilsafat tentang ilmu berartiBerfilsafat tentang ilmu berarti

Berterusterang kepada diri sendiri menyangkut: 1. Apakah sebenarnya yang diketahui tentang ilmu 2. Apakah ciri-cirinya yang hakiki membedakan ilmu dengan pengetahuan lainnya yang bukan ilmu 3. Bagaimana mengetahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar 4. Kretaria apa yang dipakai menentukan kebenaran

secara keilmuan 5. Mengapa mesti mempelajari ilmu 6. Apakah kegunaannya yang sebenarnya

Page 22: FILSAFAT ILMU

Melihat lingkunganMelihat lingkungan

Bintang-bintang berkedip dilangitLautan biru selalu bergerakGempa bumi yang menghancurkan Banjir besar yang membawa malapetakaAda yang menakjubkan, kekaguman dan

menakutkanSemuanya ini menimbulkan

PERTANYAAN dan INGIN TAHU

Page 23: FILSAFAT ILMU

Thales (624-548 SM)Thales (624-548 SM)

Tinggal di sebuah pulau dan melihat lautMencari jawaban dan pertanyaan asal

segala bendaDi Mesir melihat air dimanfaatkan petaniAir senantiasa bergerak dan tak pernah

diam sebagai azas segala kehidupanAsal dari segala yang ada adalah AIR

Page 24: FILSAFAT ILMU

Anaximenes (585-528 SM)Anaximenes (585-528 SM)

Yang menjadi dasar bagi semua benda dan kehidupan dialam ini adalah udara

Semua makhluk hidup bernapas mengambil udara dari yang melengkapi alam semesta

Udara merupakan sumber kehidupanTanpa udara orang akan mati

Page 25: FILSAFAT ILMU

Herakleitos (540-480 SM)Herakleitos (540-480 SM)

Di alam ini tidak ada yang kekalSegala sesuatu mengalami perubahanPerubahan dilambangkan dengan APIPerubahan berlaku di bawah hukum disebut

LOGOS = pikiran yang benarDasar segala sesuatu adalah API

Page 26: FILSAFAT ILMU

Phytagoras (580-500 SM)Phytagoras (580-500 SM)

Tinggal di Kroton, Italia SelatanAsal segala sesuatu itu adalah BILANGAN

atau ANGKAOrang yang selalu berusaha membersihkan

diri sebelum meninggal

Page 27: FILSAFAT ILMU

Leukipos (450-420 SM)Leukipos (450-420 SM)

Orang pertama mengemukakan ATOMDikembangkan oleh DemokritosA = tidak Tomos = dibagiTidak bisa dibagi

Page 28: FILSAFAT ILMU

Demokritos (460-370)Demokritos (460-370)

Alam semesta dari atom-atom dan ruang hampa

Atom bebas bergerak dan mengubah posisiAtom bersifat kekal dan tak dapat dilihat

dan tak dapat dibagiBenda yang tampak adalah kumpulan atom

Page 29: FILSAFAT ILMU

Empedokles (490-430 SM)Empedokles (490-430 SM)

Alam semesta terdiri dari UDARA, API , AIR dan TANAH

Masing-masing unsur mempunyai sifat berbeda

Page 30: FILSAFAT ILMU

SOKRATES (469-399 SM)SOKRATES (469-399 SM)

Manusia harus mampu mengenali dirinya sendiri Jiwa manusia azas hidup yang paling dalam Tidak memaksa orang lain menerima ajaran dan

pandangan tertentu Orang lain dapat menyampaikan pandangan

mereka sendiri Metoda DIALEKTIKA dengan cara melakukan

dialog dgn orang lain

Page 31: FILSAFAT ILMU

PLATO (427-347 SM)PLATO (427-347 SM)

Realita yang mendasar adalah ide atau idea Alam yang dilihat adalah alam Empiris mengalami

perubahan bukan realitas yang sebenarnya Dunia penglihatan adalah dunia persepsi Dunia konkret itu hanyalah bayangan ide abadi

dan immaterial Jiwa manusia memp. 3 tingkatan 1) akal budi yang

tertinggi 2) rasa dan keinginan 3) hawa nafsu

Page 32: FILSAFAT ILMU

ARISTOTELES (384-322)ARISTOTELES (384-322)

Murid Plato 20 tahun Guru Raja Alexender Yang Agung Memahami: Ilmu alam Kedokteran Kenegaraan Kesenian Kehidupan manusia

Page 33: FILSAFAT ILMU

MANFAAT FILSAFATMANFAAT FILSAFAT

Membaca secara kritisMempertajam asumsiBerdiskusiDalam kehidupan sehari- hari,

Terbiasa berpikir dalam kerangka teori dan menerapkannya pada masalah yang dihadapi dalam kehidupan

Page 34: FILSAFAT ILMU

SIFAT FILSFATSIFAT FILSFAT

Menyeluruh tidak fragmentarisMendasarSpekulatifKritis terhadap diri sendiri

Page 35: FILSAFAT ILMU

Menyeluruh tidak pragmentarisMenyeluruh tidak pragmentaris

Tidak puas dengan ilmu yang dipandang ilmu itu sendiri

Hakekat ilmu dengan pengetahuan lainKaitan ilmu dengan moral dan agamaTidak berpikir picikYakin ilmu membawa kebahagiaan

Page 36: FILSAFAT ILMU

2. Mendasar2. Mendasar

Menegadah ke bintang-bintang

Membongkar tempat berpijak

Page 37: FILSAFAT ILMU

3. Spekulatif3. Spekulatif

Tidak mungkin menguasai ilmu pengetahuan secara keseluruhan

–“ Masih banyak lagi di langit dan di bumi, selain yang

terjaring dalam filsafatmu “

Page 38: FILSAFAT ILMU

Skeptis positifSkeptis positif

*Recognize your limitation. All of us are fallible. Nobody is perfect. We all make mistakes ……But they can be improved. Were men perfect they could not improve. Men are not perfect, they can improve*(Socrates)

Page 39: FILSAFAT ILMU

Filsafat sebagai pionir Filsafat sebagai pionir pengetahuanpengetahuan

Merupakan marinir yang merupakan pionir

Bukan pengetahuan yang bersifat memerinci

Page 40: FILSAFAT ILMU

BERAPA PANDANGAN BERAPA PANDANGAN DALAM FILSAFATDALAM FILSAFAT

IdealismeHumanismeRasionalismeEmperismeKritisismeKonstruktivisme

Page 41: FILSAFAT ILMU

1. Idealisme 1. Idealisme

Dikemukakan oleh Plato Realitas yang fundamental adalah ide atau edea Realitas yang tampak oleh indra adalah bayangan

ide Kelompok ini cendrung menghormati kebudayaan

dan tradisi karena nilai-nilai kehidupan memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada sekedar nilai indifidu

Kekuatan idealisme terletak pada mental dan spiritual

Page 42: FILSAFAT ILMU

2. Humanisme2. Humanisme

A. Humanisme indifidu: mengutamakan kemerdekaan berpikir, mengemukakan pendapat dan berbagai aktivitas kreatif

B. Humanisme sosial: mengutamakan pendidikan bagi masyarakat keseluruhan untuk kesejahteraan sosial dan hubungan antar manusia

Page 43: FILSAFAT ILMU

3. Rasionalisme3. Rasionalisme

Sumber pegetahuan yang dapat dipercaya adalah akal (rasio) seseorang

Cogito ergo sum ( saya berpikir jadi saya ada)

Tukoh utama adalah Rene Descartes (1596-1650)

Tokoh lain: Jhon Locke, J.J. Rosseau dan J B Basedow

Page 44: FILSAFAT ILMU

4. Empirisme4. Empirisme

Empira = kepercayaan thd pengalamanPernyataan yg tidak dapat dibuktikan

dengan pengalaman tidak punya artiIlmu harus dapat diuji dengan pengalamanKebenaran diperoleh bersifat a posteriori =

setelah pengalaman (post to experience)

Page 45: FILSAFAT ILMU

lanjutan empirismelanjutan empirisme

Prancis Bacon (1561-1626): meletakkan dasar-aar empirisme dan menyarankan penemuan menggunakan induksi

John Locke (1632-1704 “ Akal tidak akan melahirkan pengetahuan dengan sendirinya , penglamanlah sumber pengetahuan

Thomas Hobbes (1588-1679) penganjur materialisme Homo homini lupus

Page 46: FILSAFAT ILMU

5. Kritisisme5. Kritisisme

Disempurnakan oleh Emmanuel Kant (1724-1804) Menggabungkan empirisme dan rasionalisme Empiris menghasilkan keputusan bersifat sintetis Rasionalisme menghasilkan keputusan bersifat

analisis Empiris dan rasionalis masing-masing punya

kelemahan Sintetis analitis missal: semua kejadian ada

sebabnya

Page 47: FILSAFAT ILMU

6. Kontsruktivisme6. Kontsruktivisme

Giambasttit Vico 1710

Pengetahuan seseorang merupakan hasil kontruksi individu melalui interaksinya dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya.

Pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang baik melalui indra maupun komunikasi, dibangun secara aktif oleh indifidu itu sendiri (Jean Piaget)

Page 48: FILSAFAT ILMU

Lanjutan konstruktivismeLanjutan konstruktivisme

Konstruktivisme cognitif (J. Piaget)

Seorang anak membangun pengetahuan melalui jalur MEMBACA, MENDENGARKAN, BERTANYA, MENELUSURI DAN EKSPERIMEN LINGKUNGAN

Page 49: FILSAFAT ILMU

Lanjutan konstruktifismeLanjutan konstruktifisme

Konstruktifisme sosial ( Vigotsky)Belajar dilakukan dalan interaksi dengan

lingkungan sosial ataupun fisik seseorang

Page 50: FILSAFAT ILMU

Lanjutan konstruktivismeLanjutan konstruktivisme

Untuk meningkatkan kwalitas SDM Indo-nesia dalam persaingan internasional

1. Pemahaman ilmu bidang tertentu

2. Dilatih kemampuan penalaran

3. Berpikir kritis

4. Identifikasi masalah

5. menyelesaikan masalah

Page 51: FILSAFAT ILMU

Cabang filsafatCabang filsafat

1. Etika2. Estetika3. Metafisika4. Agama 5. Hukum dll

Page 52: FILSAFAT ILMU

Landasan filsafat ilmuLandasan filsafat ilmu

1. Ontologi

Objek apa yang ditelaah ilmu

Bagaimana ujud hakikai objek tsb

Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan

daya tangkap manusia (berpikir, merasa dan mengindra) yang membuahkan pengetahuan

Page 53: FILSAFAT ILMU

AksiologiAksiologi

Untuk apa pengethuan digunakanBagaimana kaitan antara penggunaan

tersebut dan kaidah moralBagaimana penentuan objek yang ditelaah

berdasarkan pilihan-pilihan moralBagaimana hubungan antara teknik

prosedur metoda ilmiah dan norma moral

Page 54: FILSAFAT ILMU

Dasar ontologi ilmuDasar ontologi ilmu

1. Non empiris

- tidak dapat ditangkap secara langsung

oleh panca indra.

2. Empiris

Fakta yang dapat ditangkap langsung

oleh manusia menggunakan pancaindra

Page 55: FILSAFAT ILMU

Perbedaan ilimu dengan Perbedaan ilimu dengan agamaagamaIlmu: - empiris

- skeptis

Agama - dimulai dengan keyakinan

- di luar jangkauan

Page 56: FILSAFAT ILMU

AsumsiAsumsi

- Berguna menentukan arah dan landasan

penelaahan kegiatan

-Asumsi dapat berbeda dalam objek yang

sama

Page 57: FILSAFAT ILMU

Asumsi terhadap empiris Asumsi terhadap empiris

1. Objek tertentu mempunyai kesamaan, keserupaan satu dengan lain : bentuk struktur dan sifat. membuat klasifikasi

2. Benda tidak mengalami perubahan dalam

waktu lama planit-planit mengalami perubahan dalam waktu yang lama dibanding- dengan sebatang es

Page 58: FILSAFAT ILMU

Lanjutan asumsiLanjutan asumsi

3. Determinasi:

Tiap kejadian bukan merupakan suatu

kejadian secara kebetulan.

Tiap gejala mempunyai pola tertentu

yang tetap

Page 59: FILSAFAT ILMU

Az Zumar 9Az Zumar 9

Katakanlah:” Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengeta- hui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima

Page 60: FILSAFAT ILMU

Al’ Alaq 1-5Al’ Alaq 1-5

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

Bacalah dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah Yang mengajar manusia dengan perantaraan

kalam Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya

Page 61: FILSAFAT ILMU

HUMANISMEHUMANISME

RATIONALISMEEMPIRISME

POSITIVISMEMETODE ILMIAH

METODE PENELITIAN MODEL MODEL PENELITIAAN

Page 62: FILSAFAT ILMU

EPISTEMOLOGI ILMUEPISTEMOLOGI ILMU

Ilmu adalah bagian pengetahuan - didapat dari proses (metode keilmuan

- lebih bersifat kegiatan dpd sekedar hasil

- dinamis tidak statis

- syah bila terbatas objek empiris diperoleh

dengan metode keilmuan

Hakekat ilmu tidak berkaitan dengan titel, profesi dan kedudukan

Page 63: FILSAFAT ILMU

EpistemologiEpistemologi

Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan berupa ilmu

Bagaimana prosedurnyaHal apa yang harus diperhatikanApa yang disebut kebenaranApa kretarianyaCara apa mendapatkan ilmu

Page 64: FILSAFAT ILMU

METODE KEILMUANMETODE KEILMUANLangkah-langkah metode ilmiah

Penentuan Masalah

Penyusunan Kerangka Masalah

Pengajuan Hipotesis

Deduksi dari Hipotesis

Pengujian Hipotesis

Benar?yaTeori Ilmiah

tidak

Page 65: FILSAFAT ILMU

Daur deduktif-induktif / Daur deduktif-induktif / rasional empirisrasional empiris

Khasanah Ilmu

Hipotesis (Ramalan)

Hasil Penelitian

Percobaan (Fakta)

Deduktif rasional

Induktif empiris

Page 66: FILSAFAT ILMU

Metode ilmiahMetode ilmiah

Merupakan sintesis antara berpikir rational dan bertumpu pada data empiris dengan beberapa langkah-langkah

Page 67: FILSAFAT ILMU

1. Penentuan masalah1. Penentuan masalah

Ruang lingkup permasalahan harus jelasBatas-batasnya harus jelasBelum pernah ditelitiPikirkan dana, waktu tersedia, fasilitas danKemampuan teknis penelitiMasalah yang penting (meaningful)

Page 68: FILSAFAT ILMU

2. Perumusan kerangka 2. Perumusan kerangka masalahmasalah

Mendiskripsikan masalah dengan jelasMengidentifikasi faktor-faktor terlibat

Page 69: FILSAFAT ILMU

3. Pengajuan hipotesis3. Pengajuan hipotesis

Penjelasan sementara hubungan sebab akibat

Merupakan hasil penalaran induktif deduktif

Page 70: FILSAFAT ILMU

4. Deduksi dari hipotesis4. Deduksi dari hipotesis

Merupakan langkah perantara untuk menguji hipotesis

Deduktif berarti menjabarkan konsekwensinya secara empiris

Merupakan identifikasi fakta apa saja yang dapat dilihat dunia fisik nyata yang berkaitan dengan hipotesis

Page 71: FILSAFAT ILMU

5. Pembuktian hipotesis5. Pembuktian hipotesis

A. Hipotesis diterima

- Kalau fakta memang ada dalam dunia

empiris

- Hipotesis terbukti

B. Hipotesis ditolah keberannya

- Ajukan hipotesis lain

Page 72: FILSAFAT ILMU

catatancatatan

Keseluruhan langkah harus ditempuhHubungan langkah-langkah bersifat dinamis langkah satu menjelaskan langkah lain

Page 73: FILSAFAT ILMU

6. Penerimaan hipotesis 6. Penerimaan hipotesis menjadi teori ilmiahmenjadi teori ilmiah

Hasil dianggap pengetahuan baru dan

diterima sebagai bagian dari ilmu

Page 74: FILSAFAT ILMU

Langkah pemecahan masalahLangkah pemecahan masalah

1. Memikirkan apa yang bisa dilakukan

untuk memecahkan masalah tsb

(hipotesis)

2. Melaksanakan pola pikiran tersebut

(pengujian)

Page 75: FILSAFAT ILMU

Penelitian terdiri 2 macamPenelitian terdiri 2 macam

1. Penelitian murni

Untuk mendapatkan pengetahuan baru

Mengembangkan pengetahuan dgn cara

yg belum pernah terjamah

Peneliti tdk dari nol

Tidak perlu menggunakan premis-premis

Page 76: FILSAFAT ILMU

lanjutanlanjutan

2. Penelitian terapan

Bertujuan memanfaatkan ilmu bagi

kepentingan praktis manusia

Page 77: FILSAFAT ILMU

Kegunaan teori ilmiahKegunaan teori ilmiah

Fungsi teori ilmiah

Merupakan sumber bagi penalaran dlm

menyusun hipotesis

Dalam kehidupan sehari-hari sbg sumber

pengetahuan untuk pemecahan masalah

Page 78: FILSAFAT ILMU

Kegiatan keilmuan sebagai Kegiatan keilmuan sebagai sebuah prosessebuah proses

Logika Matematik

deduksi

RamalanKhasanah Ilmu

Induksi Pengujian

Fakta

Dunia rasionalDunia empiris

Statistika Met.Pen Keilmuan

Page 79: FILSAFAT ILMU

Kelebihan ilmuKelebihan ilmu

- Penemuan baru harus dipublikasikan

- Penemuan harus diuji validitasnya

- Percobaan ilmiah harus dapat diulang

untuk menerima kebenarannya

- Bersifat konsisten

Page 80: FILSAFAT ILMU

Kekurangan ilmuKekurangan ilmu

Mempunyai ruang lingkup terbatasSecara ontologi hanya bertumpu bidang Pengalaman saja

Kelebihan dan sekaligus kekurangan:

bersifat pragmatis

Page 81: FILSAFAT ILMU

BahasaBahasa

Alat komunikasi verbal dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah

Alat berpikir dan komunikasi untuk menyampaikanjalan pikiran kepada orang lain

Page 82: FILSAFAT ILMU

Matematika

-Berperan dalam berpikir deduktifStatistik

- Berperan dalam perpikir induktifLogika

- Merupakan gabungan berpikir deduktif

- dan induktif