filsafat pendidikan progresivisme sebagai filsafat pendidikan demokratis

3
2. Filsafat Pendidikan Progresivisme sebagai Filsafat Pendidikan Demokratis a. Tujuan dan Tugas Pendidikan Demokratis Secara filosofis, aliran progresivisme memberi definisi pendidikan sebagai saluran utama yang memberikan fasilitas bagi upaya-upaya manusia sebagai subyek kebudayaan untuk melestarikan, merekonstruksi, dan mengembangkan nilai-nilai ideal suatu kelompok kebudayaan. Nilai-nilai kebudayaan yang dianggap ideal untuk masyarakat Amerika Serikat yang bersifat majemuk adalah nilai-nilai demokratis. John Dewey mencoba mengembangkan suatu model filsafat pendidikan demokratis yang dapat mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat demokrasi modern kontemporer. Aliran filasafat pendidikan progresivisme memandang bahwa proses pendidikan tidak seharusnya terlepas dari realitas sosial masyarakatnya. John Dewey merumuskan bahwa tujuan pendidikan yang paling bersifat umum adalah mengarahkan subyek didik, berdasar pada kecenderungan alamiah dan minat yang dimilikinya, untuk mencapai kemampuan perkembangan melalui partisipasi aktif dan reflektif dalam suatu cara hidup yang bersifat demokratis. b. Tiga Pilar Dasar Pendidikan Demokratis Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang mendukung keberadaan dan pengembangan

Upload: deaiu

Post on 01-Jul-2015

892 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat Pendidikan Progresivisme sebagai Filsafat Pendidikan Demokratis

2. Filsafat Pendidikan Progresivisme sebagai Filsafat Pendidikan

Demokratis

a. Tujuan dan Tugas Pendidikan Demokratis

Secara filosofis, aliran progresivisme memberi definisi pendidikan

sebagai saluran utama yang memberikan fasilitas bagi upaya-upaya manusia

sebagai subyek kebudayaan untuk melestarikan, merekonstruksi, dan

mengembangkan nilai-nilai ideal suatu kelompok kebudayaan. Nilai-nilai

kebudayaan yang dianggap ideal untuk masyarakat Amerika Serikat yang

bersifat majemuk adalah nilai-nilai demokratis. John Dewey mencoba

mengembangkan suatu model filsafat pendidikan demokratis yang dapat

mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat demokrasi modern

kontemporer.

Aliran filasafat pendidikan progresivisme memandang bahwa proses

pendidikan tidak seharusnya terlepas dari realitas sosial masyarakatnya. John

Dewey merumuskan bahwa tujuan pendidikan yang paling bersifat umum

adalah mengarahkan subyek didik, berdasar pada kecenderungan alamiah dan

minat yang dimilikinya, untuk mencapai kemampuan perkembangan melalui

partisipasi aktif dan reflektif dalam suatu cara hidup yang bersifat demokratis.

b. Tiga Pilar Dasar Pendidikan Demokratis

Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang mendukung

keberadaan dan pengembangan masyarakat demokratis, aliran filsafat

pendidikan progresivisme menunjukkan reaksi yang keras terhadap teori dan

praktek kependidikan yang dikemukakan oleh aliran filsafat pendidikan

esensialisme yang merupakan gambaran sistem pendidikan yang bersifat

tradisional, pasif, dan terlalu intelektualis. Untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan pendidikan esensialis itu, maka aliran filsafat progresivisme

mengajukan 3 pilar utama sistem pendidikan yang mendukung pengembangan

masyarakat demokratis. 3 pilar utama itu adalah:

Pendidikan berpusat pada anak

Berkenaan dengan konsep pendidikan berpusat pada anak, aliran

filsafat pendidikan progresivisme berpendapat bahwa fungsi utama

pendidikan adalah untuk mengembangkan secara maksimal potensi-

Page 2: Filsafat Pendidikan Progresivisme sebagai Filsafat Pendidikan Demokratis

potensi individual seorang anak. Untuk mencapai tujuan itu maka sedapat

mungkin dihindari praktek-praktek pendidikan tradisional yang bersifat

otoriter dan pasif. Pengajaran yang bersifat otoriter dan pasif dapat

mengakibatkan lemahnya partisipasi subyek didik dalam kehidupan

bermasyarakat.

Peran pendidikan bagi rekonstruksi dan pembaharuan sosial

Melalui konsep peran pendidikan bagi rekonstruksi dan pembaharuan

sosial, aliran ini hendak mengemukakan bahwa dalam proses kebudayaan,

pendidikan tidak hanya melaksanakan fungsi inkulturatif statis, tapi lebih

jauh lagi memiliki fungsi transformatif bagi terjadinya pembaharuan sosial

kebudayaan suatu kelompok masyarakat. John Dewey mengemukakan

bahwa pendidikan memiliki peran sentral dalam pembaharuan sosial bagi

terciptanya masyarakat demokrasi, masyarakat ilmiah, dan perkembangan

menuju masyarakat industri.

Konsep eksperimentalisme dalam pendidikan

Berdasar konsep eksperimentalisme dalam pendidikan, kaum

progresivisme mencoba mengembangkan pendekatan ilmiah dalam proses

pendidikan demokratis. Melalui konsep ini dicoba dikembangkan dalam

diri anak kemampuan rasional, kritis, penarikan kesimpulan berdasar

pembuktian, keterbukaan, dan akuntabilitas yang diperlukan bagi individu

untuk hidup dalam alam demokrasi.