final hasil renstra atap

22
Ilalang Papua, SKP – KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP Hasil Workshop Konsolidasi dan Penyusunan RENSTRA Aliansi Transparansi Anggaran untuk Papua ( A T A P ) Sahid Hotel Papua, 14 – 15 Februari 2014

Upload: atap-papua

Post on 20-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    1

    Hasil Workshop Konsolidasi dan Penyusunan RENSTRA Aliansi Transparansi Anggaran untuk Papua

    ( A T A P ) Sahid Hotel Papua, 14 15 Februari 2014

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    2

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    3

    DOKUMEN HASIL WORKSHOP

    KONSOLIDASI DAN PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS ALIANSI TRANSPARANSI ANGGARAN untuk PAPUA

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Aliansi Transparansi Anggaran untuk Papua (ATAP) merupakan salah satu jaringan ATAP di

    level Provinsi Papua yang diinisiasi atas dukungan AIPD. Jaringan ini terbentuk pada tanggal

    05 Desember 2012, dengan mandat [1] Melakukan pendidikan kritis dan penguatan

    masyarakat melalui pelatihan-pelatihan; [2] Mempublikasikan perencanaan dan hasil

    monitoring penggunaan anggaran public; dan [3] Menyediakan Resource center untuk hasil

    kajian dan advokasi. Dalam perjalanannya, mandat tersebut perlu dipertanggungjawabkan

    kepada anggota aliansi.

    Guna melaksanakan mandat di atas, pengurus ATAP memandang perlu melakukan fasilitasi

    pertemuan untuk mendorong solidnya jaringan ATAP di tingkat propinsi dan kabupaten yang

    aktif berpartisipasi dalam perencanaan, penganggaran dan monitoring management

    anggaran publik di daerah. Jaringan ATAP ini membutuhkan konsolidasi di antara anggota

    jaringan untuk menyamakan persepsi dan berbagi peran dalam jaringan nanti, baik dalam

    partisipasi perencanaan dan penganggaran, maupun monitoring penggunaan anggaran

    publik. Selain itu, diperlukan sosialisasi kepada daerah, terutama pembuat dan penentu

    kebijakan daerah berkaitan dengan keberadaan, kiprah dan capaian kinerja jaringan ATAP

    tersebut, sehingga senantiasa dilibatkan dalam proses perencanaan, penganggaran dan

    monitoring management anggaran publik serta kebijakan daerah lain yang dibuat untuk

    peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat.

    Analisa Masalah dan Justifikasi Event

    Setelah Jaringan ATAP terbentuk, penguatan kapasitas telah dilakukan untuk memberi

    pemahaman pada proses penyusunan APBD, teknik analisis APBD, pembuatan formulasi

    usulan alokasi anggaran untuk pelayanan publik, teknik pembuatan publikasi APBD dan

    penilaian pelayanan publik melalui Kartu Pelaporan Warga (CRC), maka sangat penting

    untuk dilakukan pemetaan terhadap peningkatan komitmen dan penguatan kapasitas

    Jaringan ATAP, serta kesiapan jaringan ATAP untuk berperan lebih besar dalam

    peningkatan kepada ATAP anggota jaringan dan masyarakat sipil pada umumnya.

    Pemetaan jaringan ATAP tersebut apakah peran dan eksistensi jaringan selama ini

    memberi dampak peningkatan kepada anggota organisasi masyarakat sipil;

    Penguatan ATAP yang telah dilakukan selama tahun 2013 memberi ruang bagi jaringan

    ATAP ini untuk menyusun rencana strategis jaringan;.

    Workshop secara teknis ini penting sebagai bagian untuk pengkonsolidasian kepada

    jaringan ATAP agar mempu meningkatkan eksistensi dan berpartisisipasi aktif dalam

    proses perencanaan dan penganggaran, mampu merumuskan usulan berbasis bukti dan

    melakukan advokasi anggaran serta proses pengawasan penggunaan anggaran publik

    yang merupakan satu rangkaian dalam proses advokasi perencanaan, pengusulan, dan

    pengawasan anggaran daerah.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    4

    B. Tujuan

    Secara umum, kegiatan ini bertujuan: 1. Mendorong tersedianya rencana strategis dan program kerja ATAP tahun 2014;

    2. Mendukung tersedianya database pemetaan kapasitas internal anggota ATAP, terutama

    kapasitas analisis dan advokasi anggaran serta manajemen berjejaring;

    3. Membangun komitmen antar anggota jaringan ATAP, yang dikembangkan oleh Jaringan

    ATAP dengan dukungan AIPD dan mitra pembangunan lainnya

    C. Output Event

    Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah :

    tersedianya rencana strategis dan program kerja Jaringan ATAP tahun 2014.

    tersedianya database pemetaan kapasitas internal anggota ATAP, terutama kapasitas

    analisis dan advokasi anggaran serta manajemen berjejaring;

    Adanya komitmen antar anggota jaringan ATAP, terkait program yang dikembangkan

    oleh Jaringan ATAP dengan dukungan AIPD maupun mitra pembangunan lainnya;

    D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Kegiatan ini telah diselenggarakan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 14 15 Februari 2014 bertempat di Hotel SAHID Papua, Entrop Jayapura.

    E. Peserta

    Anggota ATAP yang hadir berjumlah 17 lembaga ditambah 3 mitra pendukung terdiri dari : 1. Ilalang Papua

    2. SKP - KC

    3. LBH jayapura

    4. KIPRa

    5. PCW

    6. Jarum Papua

    7. Muhamadiyah

    8. Mufidah

    9. Equator

    10. AJI Kota Jayapura

    11. PKBI Provinsi Papua

    12. Gencar Papua

    13. ICS

    14. Yadupa

    15. AlDP

    16. PPW

    17. P3W

    18. Ombudsman Republik Indonesia (ORI)

    Perwakilan Papua

    19. Komisioner Komisi Informasi Publik

    Provinsi Papua

    20. Pattiro Papua

    F. Strategi Implementasi Kegiatan

    Kegiatan pelaksanaan Workshop Konsolidasi Jaringan ATAP ini dilakukan dengan dukungan oleh PATTIRO yang melibatkan Fasilitator yang telah direkrut oleh Tim PATTIRO yaitu Robert Mandosir dan Bastian Hendro Wibowo.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    2

    G. Agenda Kegiatan

    No

    Aktivitas Event

    Waktu

    KET Jan

    Februari Maret

    M 4

    M 1

    M 2

    M 3

    M 4

    M 1

    M 2

    M 3

    M 4

    A Tahap Persiapan

    Diskusi Pembentukan Tim

    Rapat Tim Steering

    Road show keanggotaan

    Tehnical meeting

    B Tahap Pelaksanaan

    C Diskusi Penyusunan Hasil

    D Penyampaian/Distribusi hasil

    Diskusi serial

    H. Anggaran

    Adapun dana yang digunakan untuk kegiatan dimaksud Rp 68.000.000 yang berasal dari dukungan PATTIRO

    Lampiran # 1 Jadwal Acara Jam Materi Pembahasan Fasilitator/Narasumber

    Hari Pertama, Jumat, 14 Februari 2014

    08.00 10.00 Registrasi Peserta Panitia

    10.00 10.30 Pembukaan - Doa - Sambutan Kordinator ATAP - Sambutan Korprov ATAP PATTIRO

    Sekaligus membuka kegiatan Workshop - Istirahat / Snack

    Panitia Hans Paiki Cecep Saifullah Panitia

    10.30 12.30 Materi Pengayaan : 1. ATAP dan tantangannya dalam gerakan

    Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Keterbukaan Informasi Anggaran di Papua

    2. Peran masyarakat sipil di dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan daerah

    Moderator :

    12.30 13.30 Ishoma

    13.30 14.00 14.00 - 15.30

    Laporan Pelaksanaan Kerja ATAP tahun 2013 Materi Pengayaan : Analisa SWOT untuk ATAP dan Tehnik menyusun Program

    Koordinator ATAP Fasilitator

    15.30 16.00 Break

    16.00 17.30 Diskusi, Refleksi dan Lesson Learn Fasilitator

    17.30 19.30 Ishoma

    19.30 21.30 Diskusi dan Refleksi Peluang dan Tantangan ATAP 3 tahun ke depan

    Fasilitator

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    3

    Hari Kedua, Sabtu, 15 Februari 2014

    08.30 09.00 Snack/Sarapan Pagi Panitia

    09.00 10.00 Review hari pertama Peserta

    10.00 12.30 Penyusunan RENSTRA / Action Plan Fasilitator

    12.30 13.30 Ishoma

    13.30 15.30 Restrukturisasi Kelembagaan & Anggota Fasilitator

    15.30 16.00 Break

    16.00 17.00 Penyusunan Pengurus dan Anggota Fasilitator

    17.00 19.00 Ishoma

    19.00 22.00 PENUTUPAN & DEKLARASI Transparansi Anggaran dan Keterbukaan Informasi untuk Papua yang lebih Baik

    ALL TEAM

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    4

    BAB II POTRET KELEMBAGAAN ATAP 2012-2013

    A. Sejarah

    Keinginan berjejaring merupakan akumulasi permasalahan di Papua yang secara garis besar dapat dikatakan bahwa sejak bergulirnya otonomi khusus di papua dan desentralisasi di Indonesia, hasil yang diharapkan belum mencapai target. kekuatan civil society sendiri di papua belum terwujud secara merata. Masyarakat masih menjadi kelompok yang tersisih dalam praktik pengambilan keputusan, bahkan dalam mengakses pelayanan publik. Penetapan kebijakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang belum melibatkan partisipasi masyarakat, berakibat terbatasnya akses masyarakat terhadap pelayanan publik. Di Papua, Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme masih menjadi sesuatu yang lazim terjadi di birokrasi, kehadiran jejaring ATAP ini diharapkan lewat anggota jaringan yang terdiri dari berbagai latar belakang ini diharapkan dapat memberi penguatan khususnya terkait kegiatan mendampingi, mengedukasi, mengadvokasi serta memfasilitasi masyarakat untuk menjadi suatu kekuatan civil society. Sehingga mampu mengawasi dan berpartisipasi aktif dalam menentukan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah terkait kebijakan anggaran publik. Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Papua adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga publik. Akuntabilitas ini dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi badan publik dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hubungannya dengan keterbukaan informasi publik, akuntabilitas dapat diartikan sebagai pemberian informasi atau pengungkapan atas aktifitas dan kinerja termasuk keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Pemerintah harus dapat menjadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak hak publik untuk tahu, diberi informasi dan hak untuk didengar aspirasinya. Secara internal, mereview kembali proses perjalanan pembentukan Aliansi Transparansi Anggaran untuk Papua yang menyebutkan dirinya ATAP. Dalam sejarahnya, Keberadaan Pembentukan ATAP ini didasari pada Hasil Mapping CSO atas dukungan PATTIRO-AIPD. Di Papua, ditemukan CSO yang memfokuskan program terhadap advokasi anggaran masih sangat minim. Dari hasil mapping CSO itu dan diskusi-diskusi, ditemukan fakta : Sejak bergulirnya otonomi khusus di Papua dan desentralisasi di Indonesia, hasil

    yang diharapkan belum mencapai target. Kekuatan civil society sendiri di Papua belum terwujud secara merata. Masyarakat masih menjadi kelompok yang tersisih dalam praktik pengambilan

    keputusan, bahkan dalam mengakses pelayanan publik. Penetapan kebijakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang belum

    melibatkan partisipasi masyarakat, Terbatasnya akses masyarakat terhadap pelayanan publik;

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    5

    Atas fakta diatas, beberapa CSO atas dukungan PATTIRO-AIPD, bersepakat menyelenggarakan Workshop Bangun Koalisi dengan tujuan : 1) Merumuskan kesepakatan bersama dalam sebuah jaringan advokasi anggaran; 2) Memperkuat jaringan tersebut untuk berperan aktif dalam proses perencanaan,

    penganggaran dan pengawasan penggunaan anggaran publik; 3) Mensosialisasi keberadaan jaringan tersebut kepada Stakeholders;

    Akhir dari Workshop Ini, pada tanggal 5 Desember 2012, di kolam Pemancingan PURNAMA Yoka Pantai, disepakati oleh peserta untuk membentuk sebuah jaringan atap yang diberi nama : ALIANSI TRANSPARANSI ANGGARAN untuk PAPUA DISINGKAT ATAP lengkap dengan kepengurusan dan keanggotaan mula mula yang beranggotakan perwakilan ATAP antara lain : YADUPA, IPPM, EQUATOR, Fox PAPUA, PCW, SKP KC, KIPRa, LBH Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, ILALANG PAPUA, Gencar Papua, AJI Kota Jayapura, Foker CSO Papua, dan KPA Papua. Masa Kepengurusan ATAP pada saat itu untuk awalnya ditetapkan 1 tahun (2012-2013). Workshop Bangun Koalisi ATAP ini juga menetapkan kepengurusan ATAP untuk satu Tahun dengan Kepengurusan pada saat itu sebagai berikut :

    Badan Musyawarah ATAP : Ketua : Sudjarwo (KPA) Wakil : Sadar (FOKER) Anggota : Simon (LBH) Viktor (AJI) Bu lin (PKBM Pancaran Kasih)

    Badan Pekerja ATAP Koordinator : Hans Paiki (PCW) Admin keuangan : Melan (PKBI) Publikasi : Dominggus (AJI) Data dan Informasi : Ronald (YADUPA) Advokasi : Cornelius (VOX)

    Sekretariat Pattiro dengan alamat di BTN Grand Kotaraja Blok C 12 Telp. (0967) 584349,disepakati sebagai sekretariat ATAP.

    B. Visi & Misi

    Visi : Mewujudkan Masyarakat, Perencana dan Pengelola Anggaran yang peduli dan

    kritis terhadap penganggaran diPapua

    Misi :

    1. Melakukan pendidikan kritis dan penguatan masyarakat

    2. Mempublikasikan perencanaan dan hasil monitoring penggunaan anggaran public

    3. Menyediakan Resource center untuk hasil kajian dan advokasi.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    2

    Dalam Workshop itu juga disepakati Garis BESAR Program ATAP sbb :

    Data/Informasi

    Mencari data dan informasi tentang dokumen public terkait keuangan

    daerah

    Melakukan dan mengolah data terkait dengan dokumen public diatas \

    Menerima Laporan/Informasi dari masyarakat terkait penyimpangan pada

    dokumen-dokumen keuangan daerah

    Advokasi

    Melakukan kegiatan-kegiatan advokasi terhadap dokumen-dokumen

    keuangan daerah berdasakan hasil pengolahan dari bidang data dan

    informasi

    Mengkoordinir dan memfasilitasi seluruh kegiatan advokasi yang dilakukan

    tim sesuai isu

    Publikasi

    Melakukan publikasi hasil advokasi aliansi terkait dengan perencanaan dan

    pengawasan anggaran dan

    Melakukan dokumentasi terkait perencanaan dan pengawasan anggaran

    C. Tantangan dan peluang

    Peluang Tantangan Kekuatan Kelemahan

    1. UU No.14 Tahun 2014 ttg thn 2008 tentang keterbukaan Informasi.

    2. Terberntuknya KIP di Papua

    3. Jaringan

    1. Kurangnya keterbukaan infomasi dari CSO

    2. ATAP tidak dianggap rumah bersama bagi CSO

    3. Transparasi anggaran belum menjadi issue prioritas

    4. Pemerintah masih mengganggap CSO/NGO sebagai mush pemerintah

    5. Masih minimnya media yang fokus terhadap isu2 anggaran

    6. Masih kurangnya kepedulian masyrakat terhadap informasi anggaran.

    7. Masih sulitnya masyarakat mengakses informasi anggaran

    8. Budaya Korupsi

    1. Ada dukungan 26 CSO 2. Jaringan Komunikasi

    yang fokus pada isu anggaran yang pertama di Papua

    3. Memiliki SDM yang mempunyai Kaspasitas yang beragan untuk kontribusi pada kerja ATAP

    4. Tiga (PCW, ICS, KIPRA) anggota Jaringan ATAP berkonsentrasi pada isu anggaran

    5. Kapasitas dari setiap Anggota

    1. Belum ada AD/RT dan mekanisme yang baku dalam mengatur Keanggotaan ATAP

    2. Belum adanya Legalitas 3. Belum adanya Tempat

    Sekretariat Permanen 4. Tidak ada staf tetap di

    ATAP Komunikasi interaktif dengan jaringan intern ATAP dan jaringan eksternal

    5. Jaringan ATAP masih bergantung kepada salah satu Lembaga Donor(Pattiro)

    6. Belum adanya Standar (Mekanisme)

    7. Masing-masing CSO memiliki program kerja berbeda

    8. komunikasi sesama anggota ATAP

    9. Belum Adanya Sumber dana Tetap.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    3

    D. Strategi pencapaian program

    STRATEGI 1 STRATEGI 2

    1. Konsolidasi 2. Pengembangan kapasitas

    Kelembagaan 3. Pengelolaan Publik Fund raising

    1. Ada Mekanisme yang disepakati bersama sesama keanggotaan ATAP

    2. Membangun kesepakatan bersama dengan Pihak pemerintah dan pihak yang berkepentingan tentang isu anggaran.

    3. Mendorong pemerintah mempublikasikan anggaran 4. Publikasi ATAP tentang analisis anggaran setiap tahunnya

    STRATEGI 3 STRATEGI 4

    1. Kerjasama dengan KIP dan Pers/media lokal

    2. Sosialiasi ATAP

    3.

    1. Training ttg anggaran bagi masyarakat dan aparatur pemenrintah

    2. Tersedianya informasi anggaran pada seluruh infrastruktur pemerintahan

    E. Capaian program NO TANGGAL KEGIATAN MAKSUD & TUJUAN PELAKSANA PESERTA ATAP 1

    5 Desember 2012

    WORKSHOP BANGUN KOALISI ATAP

    Mempersiapkan Koalisi ATAP yang konsern dan Fokus terhadap Akuntabilitas dan Transparansi

    Anggaran di Papua.

    AIPD - PATTIRO Seluruh Anggota ATAP

    2 11 13 Juni 2013 Training I :

    Public Finance Management Mempersiapkan ATAP agar mampu menganalisa

    APBD

    AIPD PATTIRO Seluruh Anggota ATAP

    3 10 11 Juli 2013 Tehnical Assistensi : Pelatihan Analisis APBD

    Lanjutan Mempersiapkan ATAP agar mampu menganalisa APBD

    AIPD PATTIRO

    Seluruh Anggota ATAP

    4 27 Juni 2013

    Pembahasan RAPERDA Dana Alokasi Kampung (DAK)

    Kota jayapura Memberi bobot terhadap RAPERDA DAK yang

    disiapkan oleh KIPRA

    KIPRA

    Koordinator ATAP 5

    13 19 Juli 2013

    Pelatihan CRC Mempersiapkan ATAP untuk melakukan Survey

    Penilaian Publik menggunakan metode CRC

    AIPD PATTIRO

    Koordinator ATAP, MUFIDA dan SKP KC

    Sentani 6

    29 31 Juli 2013 Pelatihan Jurnalistik untuk Isu Isu Transparansi Anggaran Mempersiapkan Wartawan dan ATAP dalam hal

    Publikasi Berita2 Tentang Transparansi Anggaran Publik

    AIPD - JPIP

    Koordinator ATAP dan AJI Kota Jayapura

    7 3 Agustus 2013 Diskusi Serial ; Analisis APBD Papua

    Melengkapi dan memberi bobot terhadap hasil Analisis APBD Papua

    ATAP Seluruh Anggota ATAP

    8 16 18 Sept 2013 Training publikasi APBD Membekali Anggota ATAP agar dapat mempublikasi APBD yang user friendly

    (Sederhana dan Mudah Dibaca oleh Masyarakat) AIPD - PATTIRO LBH, AJI, SKP KC,

    Koord ATAP, YADUPA, Equator

    9 November 2013 Penyusunan Laporan Hasil Survey IKM Kota jayapura

    Membantu KIPRa dalam Penyusunan Laporan Hasil Survey IKM

    KIPRa

    Koord ATAP dan Ilalang

    10 November 2013

    Fasilitasi Diskusi Serial Pengeloaan

    Communty Cetre Penguatan Masyarakat dalam bentuk Pembentukan CC sebagai bagian dari

    Keterbukaan Informasi Publik

    AIPD - PATTIRO Koord ATAP

    11 18 November 2013 Audience dengan

    BAPPEDA Prov Papua

    Diskusi tentang Publikasi APBD Papua ATAP Pengurus ATAP

    12 11 Desember 2013 Karya tangguh Inspiratif Sebuah program Publikasi Publikasi Program2 Inspiratif Yayasan BaKTI &

    Forum KTI Yadupa

    13 21 24 Jan 2014 Clinic Policy Brief Melatih ATAP menyusun Policu Brief Patnership KIPRa 14

    Des 2012 Des 2013

    Rapat Rapat & Diskusi (Minggu

    Terakhir Akhir Bulan) Forum Silaturahmi dan Ajang Diskusi terkait

    Penganggaran Publik dan Transparansi Anggaran

    ATAP Anggota ATAP

    15 Des 2012 Des 2013

    Publikasi Program & Hasil Kerja ATAP via Media Sosial (

    Facebook dan Blog ATAP ) Mempublikasikan Hasil Kegiatan dan

    Pelaksanaan Program ATAP via media Sosial sebagai bentuk Keterbukaan Informasi

    ATAP

    Pengurus ATAP

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    4

    BAB III KONSOLIDASI & RENCANA STRATEGIS 2014-2015

    A. Pemetaan Lembaga dan kapasitas lembaga

    NO LEMBAGA FOKUS/ ISUE PERAN KONTRIBUSI

    DATA TENAGA DANA

    1. SKPKC FP Dokumentasi (MP), Advokasi, KOMBAS, Pendampingan,

    Terlibat dalam advokasi anggaran

    Hasil dokumentasi kronik dan memoria passionis untuk poin anggaran

    Tenaga untuk terlibat dalam kerja advokasi

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

    2. ICS-PAPUA Advokasi anggaran Analisis/ kajian kebijakan dan anggaran

    Dokumen APBD provinsi/kab/kota

    Pelatihan analisis anggaran

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

    3. ILALANG PAPUA Advokasi kampanye Berkontribusi dalam advokasi dan kampanye anggaran

    ---

    Tenaga untuk terlibat dalam kerja advokasi

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

    4. PKBI PAPUA advokasi Penyampaian informasi

    Hasil Survey Tempat Tenaga untuk

    terlibat dalam kerja advokasi

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

    5. (Papua Procurement Watch)

    Advokasi dan penganggaran khusus barang & jasa

    Pengawasan dan penguatan

    Hasil Survey Tenaga untuk terlibat dalam kerja advokasi

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

    6.

    KIPRA PAPUA

    - Advokasi dan tata pemerintahan

    - Penguatan kapasitas masyarakat

    - Media dan data

    - Distribusi informasi APBD

    - Advokasi APBD - Distribusi

    informasi, tata kelola pemerintah

    Data APBD Provinsi dan hasil analisis APBD per bidang

    - Tempat - Tenaga untuk

    terlibat dalam kerja advokasi

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

    7. KIP Mendorong transparasi informasi oleh unit-unit layanan publik

    - Mediasi - Sengketa

    informasi publik

    Dokumen public yang dimiliki publik

    Staf ahli Dukungan kegiatan

    8. ALDP Dialog, Pendampingan hukum, pendampingan komunitas, penguatan LP

    - Lawyer - fasilitasi

    - Tempat - Tenaga untuk

    terlibat dalam kerja advokasi

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

    9. PCW Advokasi penanganan kasus korupsi dan gratifikasi

    Menampung, meng analisa, dan menya mpaikan informasi terkait indikasi tindak pidana korupsi dan gra tifikasi (peran peng awasan)

    Hasil Advokasi

    - Tenaga untuk terlibat dalam kerja advokasi

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

    10 LBH PAPUA Bantuan hukum Advokasi pendampingan

    - Tenaga untuk terlibat dalam kerja advokasi

    Sumbangan pribadi-pribadi/ individu

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    5

    B. Analisa SWOT

    Komponen Peluang Tantangan Hambatan Kendala

    Kapasitas Beberapa pimpinan memiliki kapasitas pengetahuan, pengalaman dan skill yang mumpuni, baik sebagai konseptor, peneliti maupun pendamping dan pengenalan isu di Papua

    Pimpinan organisasi anggota ATAP perlu mentransfer kapasitasnya ke staf sehingga peta kapasitas organisasi teridentifikasi dan meningkatkan daya tawar lembaga

    Belum terpetakannya pola kaderisasi secara kelembagaan untuk peningkatan kapasitas staf yang efektif

    Beberapa pimpinan berurusan dengan persoalan organisasi yang lebih luas sehingga tidak cukup waktu untuk peningkatan kapasitas staf

    Program/Kegiatan isu perencanaan, penganggaran dan pengawasan penggunaan anggaran publik sangat jarang di Papua. Isu ini bisa menjadi komoditas ATAP mendapat dukungan dari pihak mana pun

    Program Community Facilitation sejalan dengan Visi Misi dan Tujuan ATAP. Program ini sangat membutuhkan fasilitator lokal Papua yang memiliki kapasitas isu perencanaan, penganggaran dan pengawasan penggunaan anggaran publik di level kab - kampung

    Program yang diusung di tahun 2014 lebih banyak untuk penguatan kapasitas internal anggota ATAP, belum merambah pada peningkatan komunitas. Pemikiran para pimpinan anggota ATAP belum terintegrasi ke dalam program kerja

    Masyarakat - Pemerintah bahkan donor belum mengenal track record yang jelas atas kinerja ATAP. Program masih mengandalkan dukungan CSO-AIPD

    Sumber Dukungan Dana

    Memiliki fleksibelitas iuran antar anggota ATAP

    Tidak memiliki indikator kebutuhan minimal yang harus dipikul oleh seluruh anggota ATAP untuk menjalankan sebuah program atau kegiatan

    Kesamaan persepsi antar anggota ATAP bila ada dukungan program dari luar belum tergambar secara operasional

    Penilaian "AIPD" atas kapasitas ATAP masih harus dibuktikan melalui komitmen hasil WS Konsolidasi dan pengorganisasian/pengawasalan WS Pemangku Kepentingan dukungan AIPD

    Pangsa Pasar Setiap Anggota ATAP memiliki beragam kapasitas lembaga yang bisa menjangkau sampai level kampung

    Masyarakat Kampung di 29 kabupaten menjadi sasaran strategis transfer pengetahuan dan skill dalam perencanaan, penganggaran dan pengawasan penggunaan anggaran daerah/kampung. Bahkan beberapa program yang masuk dan menjangkau kampung belum terintegrasi dengan baik

    Keunikan yang beragam masyarakat (papua-non papua) mengharuskan pendekatan yang berbeda-beda dan butuh pengalaman yang panjang

    Jangkauan fokus area program maupun anggota organisasi ATAP masih terbatas di daerah tertentu saja

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    6

    Waktu Keberadaan otonomi khusus memungkinkan ATAP untuk meningkatkan kapasitas dan perannya untuk melakukan perubahan di bumi papua

    Otonomi khusus masih berlangsung tidak kurang dari 10 tahun sehingga memungkinkan ATAP untuk lebih berperan memperbaiki perencanaan, penganggaran dan penggunaan anggaran publik di Papua

    Usia ATAP terlalu muda. Beberapa anggota baru bergabung sehingga butuh penyesuaian ritme kerja ATAP

    Konsolidasi antar dan dengan anggota ATAP sangat bergantung dari peran strategis pengurus saat ini

    Sarana Prasarana Sudah tersedia sekretariat sementara di PATTIRO dan setiap anggota mengijinkan tempatnya sebagai sarana diskusi dan berkumpul

    Setiap anggora ATAP bisa bergiliran menyediakan tempatnya untuk sarana diskusi/berkumpul/berkegiatan

    Belum ada kesepakatan formal antar anggota ATAP memikirkan penyediaan tempat

    Tidak semua pimpinan anggota ATAP memberikan pernyataan atas kesediaan untuk ditempati

    Metodologi-Fokus dan Jangkauan Kegiatan/Program

    Beragamnya pola pendampingan/budaya kerja dan daya jangkau jaringan anggota ATAP dapat dipetik benang merah sebagai ciri khas ke arah benmarck ATAP

    Tidak banyak Jaringan CSO yang memiliki ciri khas model fasilitasi/pendampingan/advokasi di Papua

    Belum teridentifikasinya pola pengembangan program, fasilitasi, pendampingan, produk yang menjadi brancmark ATAP di mata masyarakat - pemerintah - donor

    Setiap anggota ATAP memiliki pola pengembangan program, model fasilitasi, strategi pendampingan yang berbeda-beda

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan & Rekomendasi

    Berdasarkan beberapa uraian diatas, ada beberapa kesimpulan dan juga rekomendasi

    yang tergambar sebagaimana dibawah ini :

    1. Permasalahan Sekretariat ATAP guna pelaksanaan kegiatan dan Fungsi Fungsi

    Operasional dan Administrasi, SDM, Budget, Program, dan Fasilitasi

    2. Belum Adanya Staff tetap guna mengatur Komunikasi dan Informasi dengan jaringan

    baik internal maupun eksternal.

    3. Ketergantungan Keuangan masih kepada lembaga PATTIRO

    4. Tujuan dan kepentingan bersama yang digagas belum menjadi tujuan dan

    kepentingan bersama CSO Anggota ATAP

    5. Belum ada mkanisme keanggotaan yang jelas dalam bentuk Penandatanganan MoU,

    Perjanjian Kerjasama dan sejenisnya.

    6. Mekanisme pertukaran Informasi yang belum dibakukan dan menjadi standart

    bersama

    7. Keterlibatan Anggota CSO lewat utusannya yang sering berganti ganti membuat

    program tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    7

    8. Belum ada Jaringan, relasi dan Komunikasi Intens baik ke dalam maupun keluar

    (antar sesama anggota ATAP, CSO yang belum menjadi Anggota dan Pemerintah).

    9. Dalam Konteks Isu Anggaran, Pemerintah daerah masih Memandang seblah matga

    dan menganggap CSO sebagai Musuh.

    10. Pemahaman tentang Advokasi Anggaran yang belum menyeluruh terhadap CSO

    anggota dikarenakan sering bergantinya peserta kegiatan membuat advokasi

    anggaran yang akan dilakukan selalu terhambat.

    Berdasarkan hal tersebut maka rekomendasi yang penting untuk diperhatikan oleh ATAP

    adalah (1) Perkuat Jaringan dan bangun komunikasi yang intens dengan stakeholder dan

    CSO baik anggota maupun bukan, Perlengkapi ATAP dengan berbagai Mekanisme untuk

    mengatur Komunikasi, Informasi dan Kinerja ATAP, (3) Membangun Pola Pikir dan tujuan

    yang sama guna implementasi Tujuan yang dapat berguna buat semua.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    8

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    9

    RENCANA PROGRAM ALIANSI TRANSPARANSI ANGGARAN untuk PAPUA

    (ATAP) TAHUN 2014 2015

    A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang

    Saat ini program Peningkatan Partisipasi CSO dalam Kebijakan Publik dan Anggaran Daerah di Provinsi Papua telah memasuki tahun ke dua sejak dibentuknya Aliansi Transparansi Anggaran untuk Papua (ATAP) pada tanggal 05 Desember 2012 yang lalu. Dalam kurun waktu tersebut tentu saja telah banyak kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dan capaian-capaian keberhasilan program Selain capaian keberhasilan program, tentu saja terdapat masalah dan hambatan yang terjadi di lapangan selama menjalankan program. Masalah dan hambatan tersebut akan menjadi pembelajaran bersama antar tim pelaksana program. Untuk melihat sejauh mana capaian program yang telah dilakukan dan sekaligus sebagai sarana evaluasi untuk memaksimalkan kerja jaringan koalisi, serta pembelajaran dan hambatan apa saja yang terjadi di lapangan, ATAP menyelenggarakan W orkshop Konsolidasi dan Penyusunan Renstra ATAP.

    b. Visi Misi & Tujuan dan Prinsip

    Visi : Mewujudkan Masyarakat, Perencana dan Pengelola Anggaran yang peduli

    dan kritis terhadap penganggaran diPapua Misi :

    1. Melakukan pendidikan kritis dan penguatan masyarakat 2. Mempublikasikan perencanaan dan hasil monitoring penggunaan anggaran

    public 3. Menyediakan Resource center untuk hasil kajian dan advokasi. 4. Mendorong Transparansi Anggaran dari Pengelola Anggaran Publik.

    Tujuan

    Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan penganggaran daerah.

    Meningkatnya transparansi dalam proses perencanaan dan penganggaran daerah.

    Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran daerah.

    Meningkatnya kualitas anggaran daerah.

    Prinsip

    Keanggotaan jaringan bersifat otonomi : setiap anggota jaringan adalah lembaga-lembaga yang merdeka dan keberadaannya tidak dapat diganggu atau dipengaruhi dan diintervensi oleh lembaga lain.

    Persamaan : setiap anggota jaringan memiliki hak dan kewajiban yang sama.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    10

    Transparan : segala macam keputusan dibuat oleh seluruh anggota jaringan dan dilakukan dengan cara yang transparan sehingga dapat diketahui oleh semua anggota jaringan.

    Kebersamaan : segala macam aktivitas yang dilakukan atas nama jaringan diciptakan dalam suasana kebersamaan yang mendukung tercapainya tujuan jaringan.

    Musyawarah : segala keputusan yang dibuat dilakukan melalui musyawarah dan menjamin hak setiap anggota jaringan untuk menyampaikan pendapatnya.

    c. Posisi Strategis dan Peran ATAP

    Sebagai Sebuah jaringan, ATAP memiliki Posisi Strategis sebagai sebuah jaringan ATAP yang Fokus terhadap Isu Transparansi Anggaran dengan Peran :

    1. Sebagai katalisator bagi ATAP ttg anggaran 2. Data base informasi anggaran 3. Advokasi anggaran 4. Media informasi anggaran & sosialisasi anggaran 5. Forum komunikasi anggaran 6. Memperkuat jaringan kerja anggaran 7. Penyadaran publik ttg transparansi anggaran 8. Penguatan kapasitas dlm hal isu anggaran 9. Pengawasan anggaran 10. Bekerjasama dgn pemerintah dalam mengatur anggaran 11. Media kajian & analisa anggaran 12. Membuka akses ke pihak eksekutif 13. Bermitra dengan pemerintah, legislatif & masyarakat 14. Menbangun koalisi ATAP untuk advokasi anggaran 15. Mengelola & mendistribusikan informasi anggaran

    B. ARAH PENGEMBANGAN PROGRAM

    Arah Pengembangan Program merupakan sebuah cara pandang yang dapat menuntun organisasi dalam melaksanakan program-programnya. Penelaahan atas orientasi organisasi ini sangat penting untuk menyusun dan menyepakati hal-hal yang terkait dengan; rumusan singkat mengenai keberadaan dan tujuan organisasi (citra diri); cita-cita yang ingin dicapai oleh organisasi (visi); rangkaian upaya yang dilakukan untuk mencapai visi organisasi (misi); dan norma atau prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar, acuan dan ukuran tingkah laku organisasi atau orang dalam organisasi (nilai-nilai). Arah Pengembangan Program ATAP, seperti ; visi, misi, nilai-nilai dan bahkan kegiatan utama sudah dirumuskan dan disepakati dalam Workshop, sehingga yang disusun dalam Renstra ini hanya rumusan Program Saja. Penyusunan program ATAP menggunakan pendekatan Logical Framework Analysis (LFA), yaitu sebuah pendekatan manajemen program yang berorientasi pada hasil/tujuan. Melalui pendekatan ini, dikenal adanya tingkatan hasil/tujuan, yang terdiri dari goal (impact) untuk hasil yang paling tinggi, purpose/outcome sebagai hasil menengah dan output sebagai hasil-hasil yang langsung diperoleh dari terlaksananya

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    11

    kegiatan. Tingkatan hasil/tujuan semacam ini biasa disebut dengan pohon hasil/tujuan, yang secara skematis seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

    Selain memiliki tingkatan hasil/tujuan, perencanaan program menggunakan LFA juga mengharuskan untuk menentukan indikator-indikator dari setiap tingkatan hasil/tujuan sebagai alat ukur yang menandakan bahwa hasil-hasil tersebut sudah tercapai, sambil sekaligus menentukan sumber verifikasinya untuk mengetahui dimana atau dengan cara apa indikator itu diperoleh. Disamping itu, pendekatan LFA juga membutuhkan asumsi-asumsi sebagai pertimbangan layak tidaknya pencapaian hasil yang diharapkan.

    C. STRATEGI IMPLEMENTASI

    POSISI ATAP Pada dasarnya ATAP yang mendorong isu transparansi anggaran publik dan keterbukaan informasi publik memiliki 2 (dua) pilihan sikap dalam menjalankan rencana aksinya yaitu [1] Saya dan pemerintah berbeda; dan [2] Saya dan pemerintah adalah bermitra melakukan kolaborasi tanpa kehilangan idenpendensi. ATAP dalam hal ini mengambil peran dan sikap untuk ada pada posisi kedua yaitu bermitra dengan pemerintah tanpa kehilangan independensi. Sebagai bagian dari Civil Society, dan dalam hubungannya dengan pilihan sikap kedua, ATAP harus memiliki 3 fungsi yaitu : (1) Mitra Pemerintah dalam pembangunan ( partner in development ), (2) Pemberdayaan (empowerment) dan ke (3) Kekuatan Pengimbang (countervailing power). Peran ini diharapkan sebagai alat gerakan sosial yang mampu menpengaruhi arah kebijakan publik dalam rangka transparansi anggaran dan keterbukaan informasi publik.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    12

    Peran ini dapat terwujud apabila ATAP sebagai jejaring ATAP dapat mendorong anggotanya untuk berpartisipasi aktif melakukan upaya upaya penguatan kepada masyarakat. POSISI ATAP TERHADAP PEMERINTAH Good Governance atau disebut juga atau disebut juga tata kelola pemerintah yang baik terdiri dari 3 pilar yaitu akuntabel, transparan dan partisipatif dan merupakan satu kesatuan yang utuh dan bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Artinya apabila masyarakat belum sejahtera maka dapat dikatakan tata kelola pemerintahannya belum baik. Kadang Pemerintah mengklaim diri sudah akuntabel tapi menutup diri terhadap persepsi masyarakat yang merasa belum sejahtera. Akuntabilitas disini berarti kemampuan aparat baik individu maupun kolektifuntuk menjelaskan kepada rakyat yang lagi bingung terkait kondisi kondisi yang dialami masyarakat. Dalam kaitan dengan masyarakat, partisipasi memegang peran penting dalam hal harmonisasi hubungan pemerintah dan rakyat, partisipasi merupakan prinsip dimana rakyat didorong untuk turut serta dalam proses pembangunan. Perbedaan yang kadang begitu besar antara masyarakat dan pemerintah terkait keinginan masyarakat dan konsep pemerintah inilah membutuhkan teman teman CSO sebagai perwakilan masyarakat untuk menjembatani permasalahan tersebut. CSO sebagai salah satu bagian dari ATAP memposisikan diri dan mempersiapkan anggotanya untuk menjembatani dan mencerna kerumitan masalah komunikasi antara pemerintah dan masyarakat ini. Sebagai salah satu jaringan yang beranggotakan CSO, ATAP juga memiliki peran untuk memberikan masukan kepada pemerintah. Fungsi lainya adalah membantu peran yang belum dilakukan pemerintah disuatu wilayah atas alasan keterbatasan, terisolir dll. Sehingga untuk hal ini, rekan2 CSO yang bergabung di ATAP ini perlu memiliki kompetensi dan mengembangkan kapasitasnya agar mampu melaksanakan tugas tersebut dan posisi ATAP diharapkan dapat mensuport hal tersebut. Pemerintah sendiri dalam memberikan pelayanan publik, dituntut untuk responsif dan cepat tanggap. Terdapat 3 mekanisme yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan good governance yaitu (1) Mendengarkan suara atau aspirasi masyarakat serta membangun kerjasama pemberdayaan, (2) membangun internal rules dan mekanisme pengedalian dan ke (3) membangun iklim kompetisi dalam memberikan layanan terhadap masyarakat. ketiga mekanisme ini saling berkaitan dan saling menunjang dalam membantu pemerintah memperbaiki efektifitas pengelolaan anggaran publik. UPAYA ATAP UNTUK PENCIPTAAN GOOD GOVERNANCE Untuk mencapai segala maksud diatas, ATAP mengupayakan agar ;

    1. Masyarakat Aktif ATAP lewat jaringan ATAPnya akan mengupayakan agar masyarakat dapat aktif dan peduli dengan pembangunan yang dilakukan pemerintah di wilayahnya dengan cara melakukan penguatan terhadap masyarakat dalam berbagai bentuk.

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    13

    2. Mendorong Pemerintah agar responsif Pemerintah yang responsif ini berkorelasi langsung dengan msyarakat aktif, artinya apabila ada keluhan warga terhadap pelayanan publik, diharapkan pemerintah dapat merespon dengan cepat, dan ATAP serta jaringan ATAPnya akan melakukan peran peran pengawasan terhadap hal ini.

    3. Mendorong Elemen Pelengkap lainnya agar dapat berfungsi dengan baik ATAP akan mendorong elemen lainnya agar dapat beraktifitas dengan baik seperti misalnya Komite Sekolah dan forum bentukan lainnya di badan2 publik sehingga keberadaan elemen2 ini bukan hanya jadi pelengkap saja melainkan betul betul menjadi penghubung antara masyarakat dengan pemberi layanan ( lembaga publik).

    4. Ikut mempengaruhi kebijakan Hal akan dilakukan atap dengan cara mengawal atau ikut terlibat misalnya dalam penyusunan RPJP, RPJM dan lain lain untuk memastikan bahwa perbaikan dan pelayanan publik serta penganggarannya menjadi prioritas pembangunan, serta mengawal regulasi yang dikeluarkan untuk kesejahteraan masyarakat.

    5. Membantu Secara langsung Bekerjasama secara langsung dengan pemerintah daerah untuk mendorong pelayanan publik yang lebih baik.

    Peran Strategis yang akan dimainkan ATAP adalah : PERAN Ke dalam

    1. Sebagai katalisator bagi ATAP ttg anggaran 2. Mengelola , mendistribusikan, menginformasi anggaran & sosialisasi informasi

    anggaran dan menyiapkan data base ttg isu penganggaran 3. Memperkuat jaringan kerja anggaran 4. Penguatan kapasitas dlm hal isu anggaran 5. Kajian & analisa anggaran

    PERAN Ke Luar KE ATAP DAN MASYARAKAT

    1. Membangun koalisi jaringan ATAP lainnya untuk advokasi anggaran 2. Penyadaran publik ttg transparansi anggaran lewat media informasi anggaran &

    sosialisasi anggaran 3. Penguatan kapasitas dlm hal isu anggaran

    KE PERENCANA & PENGGUNA ANGGARAN

    1. Memperkuat jaringan kerja anggaran 2. Membuka akses ke pihak eksekutif & legislatif 3. Bermitra dengan pemerintah, legislatif & masyarakat

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    14

    D. RENCANA PROGRAM 2014 2015 Rencana Program ATAP sebagaimana terlampir

    E. PENUTUP

    Dalam perjalanannya nanti, belajar dari pengalaman berjejaring di daerah lain, kadang kadang ATAP mengalami berbagai hambatan seperti tudingan ATAP kerjanya Cuma mengkritisi dan omong doang. Tidak memberi solusi, selain itu juga pengkerdilan yang dilakukan oleh pemerintah seperti pembiaran, tanpa pembinaan, mempersulit perijinan dalam tiap aktivitasnya sampai pada memberi peran untuk membantu mengimplementasi program pemerintah di masyarakat lewat cara cara yang lebih pro rakyat ketimbang berorientasi kepada proyek. Good Governance mutlak membutuhkan dukungan ATAP yang tangguh diseluruh daerah dan sektor pembangunan. Peran strategis ini penting dilakukan terutama sebagai agent of control bagi penyelenggara pemerintah tapi juga sebagai fasilitator dan dinamisator terhadap implementasi program pemerintah dimasyarakat.

    Jayapura, 28 Februari 2014

    TIM PENYUSUN

    KIPRa Papua

    Aston Situmorang

    AlDP

    Yusman Conoras

    YADUPA

    Leo Imbiri

    Ilalang Papua

    Hardin

    KI Papua

    Andriana Wally

    PATTIRO CSO

    Muhamad Syaifulloh

    Mengetahui, Aliansi Transparansi Anggaran untuk Papua

    ( A T A P ) K o o r d i n a t o r,

    Nelson Hans Paiki

  • Ilalang Papua, SKP KC, LBH, KIPRa, PCW, Jarum Papua, Foker LSM Papua, IPPM, Vox Papua, Muhamadiyah Mufidah, GENCAR, KPA Papua, Equator, AJI Kota Jayapura, PKBM Pancaran Kasih, PPW, PKBI, ICS, Yadupa, AlDP

    15

    Lampiran 1 # Peserta Workshop Konsolidasi Jaringan ATAP Provinsi Papua

    NO. NAMA PESERTA L/P ASAL LEMBAGA E-mail No. Kontak

    1. YAN KADIWARU L PPW [email protected] 085224149666

    2. EDY NGGARANG L GENCAR PAPUA 081248149641

    3. BUDI ASTUTI P PKBI PAPUA [email protected] 085244736015

    4. HUTRI YEWI P ICS PAPUA [email protected] 085244282953

    5. YAIRUS AMBON L OMBUDSMAN RI PAPUA 082238794552

    6. MARKUS KAJOI L KIPRA PAPUA [email protected] 081344322115

    7. JOEL B.A WANDA L KIP [email protected] 085284060077

    8. ADRIANI WALLY L KIP 085344015888

    9. HENRY MUABUAY L PCW [email protected] 081344440336

    10. IGNASIUS HASIM L PATTIRO CSO 081344011644

    11. BERNARD KOTEN L SKPKC FP [email protected] 081260241970

    12. ANDERSON RUMBEWAS L JARUM PAPUA 081344950006

    13. HANNA S. DAMIMETOUW P P3W-GKI [email protected] 085313345700

    14. SAIFULLAH L PATTIRO [email protected] 082218178029

    15. ROBERTH MANDOSIR L RMD INSTITUTE 0821989048

    16. HARDI L LBH PAPUA [email protected] 081344280406

    17. HARDIN L PATTIRO CSO [email protected] 082197791952

    18. KRISNA P PATTIRO CSO

    19. RINI SIONDEMI L ATAP (YADUPA) [email protected] 085244276572

    20. ZAMRONI L PATTIRO CSO

    21. YUSMAN CONORAS L AlDP [email protected] 081344860725

    22. ASTON L KIPRA PAPUA [email protected] 0813440555535

    23. DOMINGGUS A. M L AJI PAPUA [email protected] 085244523127

    24. WIHELMINA MORIN P YADUPA [email protected] 081248753820

    25. KAMARUDDIN M L ILALANG [email protected] 085204000095

    26. ARFAN L ILALANG [email protected] 085244291072

    27. ACHMAD JUNAEDI L MUHAMADIAH [email protected] 081344584080

    28. Dr. CHAYANI H. WANDA P KNCV-TB CARE 081248190548

    29. SUWITO L MUFIDA [email protected] 081328241151

    30. M. SAFII L EQUATOR 085244386232

    31. YULIANA LANGOWUYO P SKPKC FP [email protected] 081328241151

    32. LEO IMBIRI L YADUPA [email protected] 081248820984

    33. NELSON HANS PAIKI L PCW ( Koordinator ATAP) [email protected] 081344757608

    34. BASTIAN H. WIBOWO L FAB Bandung [email protected] 081222821929

    35. HERMAN ORUN L EO

    36. RINA Y. KREBRU P EO