financial instrument dan transaksi mata uang asing.docx

Upload: la-furia

Post on 02-Mar-2016

202 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

FINANCIAL INSTRUMENT DANTRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Oleh:Kelompok 1Amirul Khoiruddin Andre ChandraRoja Putera M

PROGRAM PROFESI AKUNTANFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

FINANCIAL INSTRUMENT DAN TRANSAKSI MATA UANG ASING

A.Financial Instrument1.Pengertian Financial InstrumentInstrument keuangan (financial instrument) definisi menurut IAS 32 dan 39:Instrumen keuangan (financial instrument) adalah kontrak yang mengakibatkan timbulnya aset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas lainnya. Instrumen keuangan adalah suatu kontrak yang menambah nilai aset atau liabilitas keuangan.a.Aset keuangan (financial aset) Aset keuangan (financial aset) adalah aset berupa:1.Kas baik dalam bentuk kas dalam perusahaan dalam bentuk uang tunai maupun kas yang disimpan di dalam Bank.2.Instrumen ekuitas entitas yang diterbitkan entitas lain. Dalam sebuah entitas, aset ini merupakan bentuk investasi dalam saham.3.Hak kontraktual:a.untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lainb.untuk menukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain yang persyaratan/kondisinya mungkin menguntungkan bagi entitas sendiri4.Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas sendiri dan merupakan:a.instrumen non-derivatif yang mewajibkan atau mungkin mewajibkan entitas itu untuk menerima instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah variabel , ataub.instrumen derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain melalui pertukaran kas atau aset keuangan lainnya dalam jumlah tetap dengan instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah tetap. Untuk maksud ini, instrumen ekuitas entitas sendiri tidak mencakup instrumen yang berupa kontrak untuk menerima dan menyerahkan instrumen ekuitas entitas sendiri di masa depan; instrumen ekuitas entitas sendiri juga tidak mencakup instrumen keuangan yang dapat dijual dengan harga tertentu di masa depan (puttable financial instrument).

b.Kewajiban keuangan (financial liability) Kewajiban keuangan (financial liability) mencakup:1.kewajiban kontraktual:a)untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain; ataub)untuk menukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan yang persyaratan/kondisinya mungkin menguntungkan bagi perusahaan; atau2.kontrak yang akan atau bisa diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas sendiri dan berupa:a)instrumen non-derivatif yang mewajibkan atau mungkin mewajibkan entitas untuk menyerahkan instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah variabel ataub)instrumen derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain melalui pertukaran kas atau aset keuangan lainnya dalam jumlah tetap dengan instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah tetap. Untuk maksud ini, instrumen ekuitas entitas sendiri tidak mencakup instrumen keuangan yang dapat dijual dengan harga tertentu di masa depan (puttable financial instrument). c.Instrumen Keuangan Yang Termasuk Dalam Cakupan IAS 32 dan 39Instrumen keuangan yang termasuk dalam cakupan IAS 32 dan 39 yaitu :1.kas2.giro dan deposito3.commercial paper4.utang dan piutang usaha, wesel, dan pinjaman5.sekuritas utang dan ekuitas, baik dari perspektif pemegang maupun penerbitnya. Kategori ini mencakup investasi dalam perusahaan anak, perusahaan assosiasi, dan usaha patungan.6. sekuritas yang dijamin dengan aset, seperti kewajiban hipotik dengan jaminan, kesepakatan pembelian kembali, dan securitised packages of receivables7. derivatif, yang mencakup opsi, right, waran, kontrak berjangka, kontrak forward, dan swap Permasalahan tentang instrumen keuangan (financial instrument) diatur dalam IPSAS 15, namun IPSAS 15 ini hanya mencakup masalah penyajian dan pengungkapan saja sementara masalah pengukuran dan pengakuan belum diatur dalam IPSAS sehingga harus merujuk pada IAS 39 Financial Instrument: Recognition and Measurement.Berkaitan dengan masalah investasi maka kedua standar ini mengatur masalah aset keuangan (financial aset) yang didefinisikan sebagai aset yang terdiri dari : 1. Kas. 2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain. 3. Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut. 4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan intrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan tidak diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas entitas.Beberapa contoh dari aset keuangan yang berkaitan dengan investasi antara lain investasi dalam saham atau instrumen ekuitas lainnya, pinjaman ke entitas lainnya, investasi dalam obligasi atau instrumen utang lainnya, dll.

Sesuai dengan IAS 39 maka aset keuangan dibagi menjadi 4 kategori sebagai berikut: 1. Aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (Financial asets at fair value through profit or loss/FVTPL). 2.Investasi yang ditahan sampai jatuh tempo (Held-to-maturity investments/HTM). 3. Pinjaman dan Piutang (Loans and receivables/L&R). 4. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (Available-for-sale financial asets /AFS).

2.Konsep Pengakuan dan Pengukuran Instrument KeuanganEntitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika dan hanya jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentunam pada kontrak intrument tersebut. Pengukuran aset atau liabilitas keuangan dibedakan menjadi dua yaitu pengukuran pada saat pengakuan awal dan pengukuran setelah pengakuan awal.Secara umum pengukuran menggunakan dasar nilai wajar, namun saat nilai wajar tidak dapat diperoeh maka dapat menggunakan nilai perolehan atau nilai tercatat.Pengakuan awal aset dan liabilitas keuangan menggunakan nilai wajar pada tanggal perolehan atau transaksi. Pada saat perolehan ini, ada kalanya entitas harus membayar biaya transaksi untuk memperoleh aset atau mengeluarkan liabilitas keuangan. Biaya transaksi tersebut perlakuannya beda untuk aset dan liabilitas keuangan yang berbeda. Untuk aset dan liabilitas keuangan yang dalam pengukuran setelah pengakuan awal menggunakan nilai wajar biaya transaksi tersebut diklasifikasikan sebagai beban pada periode berjalan Biaya transaksi untuk aset atau liabilitas yang pengukuran setelah pengakuan awal tidak menggunakan nilai wajar, dikapitalisasi menambah nilai aset atau liabilitas keuangan.

3.Penyajian dan PengungkapanPenyajian aset keuangan dalam laporan keuangan diatur khusus dalam PSAK 50 Instrument keuangan: Penyajian. Pernyataan ini menjelaskan secara umum prinsip penyajian instrument keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Prinsip penyajian ini berlaku terhadap kategori instrument keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrument ekuitas; pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, serta keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.Pengungkapan aset keuangan diatur dalam PSAK 60 Instrument Keuangan: Pengungkapan pernyataan ini mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan pengguna mengevaluasi signifikasi instrument keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas serta jenis dan besarnya risiko yang timbul dan bagaimana entitas mengolah risiko tersebut

Berdasarkan PSAK 55, berikut klasifikasi aset keuangan yang dibagi menjadi empat:a.Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba rugib.Investasi dipegang hingga jatuh tempo c.Pinjaman yang diberikan atau piutangd.Aset keuangan tersedia untuk dijual

B.Transaksi Mata Uang Asing1.Pengertian Mata Uang AsingTransaksi mata uang asing adalah transaksi yang dinyatakan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional badan usaha bersangkutan. Secara singkat dalam Statement of Financial Accounting Standards No. 52 dijelaskan bahwa mata uang fungsional suatu perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi dimana perusahaan itu pada umumnya beroperasi.Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesaiannya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing.Suatu transaksi mata uang asing dapat berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain. Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama di mana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar negeri relatif berdiri sendiri dan terintegrasi dalam negara asing (yaitu suatu anak perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat), umumnya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang lokal (negara tempat domisili).

2.Nilai Tukar (Kurs) Mata UangDari sudut pandang perusahaan lokal, mata uang asing menyerupai komoditi (terutama sekuritas) yang mempunyai harga yang dinyatakan dalam mata uang lokal. Harga tersebut dikenal sebagai nilai tukar atau kurs. Kurs menyatakan nilai relatif dari dua mata uang dan merupakan patokan yang digunakan dalam pasar uang internasional. Saat ini ada dua macam tipe nilai tukar yang penting :a.Nilai Tukar Bebas (Free rate) dimana kurs tergantung pada nilai ekonomi dari suatu mata uang tersebut dianggap sebagai barang ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran.b.Nilai tukar resmi (official rate) yang ditetapkan oleh pemerintah. Suatu negara dapat mempunyai beberapa nilai tukar resmi dimana setiap nilai terkait dengan setiap jenis aktivitas ekonomi dan merupakan konsekuensi dari sikap pemerintah terhadap aktivitas tersebut.

3.Nilai Tukar BergandaJika komitmen atau akun-akun dalam mata uang asing mempunyai nilai tukar (kurs) berganda, maka nilai berikut digunakan :a.Pada tanggal transaksi, transaksi dicatat dengan menggunakan kurs yang dapat digunakan untuk menyelesaikan transaksi tersebut secepatnya.b.Pada tanggal laporan keuangan di masa mendatang, piutang dan hutang dinilai dengan menggunakan kurs yang dapat segera digunakan untuk menyelesaikan hutang-piutang tersebut.

Normalnya, kurs yang sama digunakan pada periode yang meliputi tanggal transaksi dan penyelesaian.

4.Mata Uang FungsionalMenurut PSAK No. 10 paragraf 9 Lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi adalah lingkungan entitas tersebut utamanya menghasilkan dan mengeluarkan kas. Entitas mempertimbangkan faktor berikut dalam menentukan mata uang fungsionalnya: a.Mata uangi)Yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang yang harga jual barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); danii)Dari negara yang kekuatan persaingan besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas.b.Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang yang biaya tersebut didenominasikan dan diselesaikan).

Menurut PSAK No. 10 alinea 10 Faktor-faktor berikut juga dapat memberikan bukti mengenai mata uang fungsional : a)Mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan (anatara lain penerbitan instrumen utang dan instrumen ekuitas).b)Mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.

5.Penjabaran Mata Uang AsingSecara umum mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana badan usaha bersangkutan beroperasi, lazimnya hal itu merupakan mata uang pada lingkungan ekonomi dimana badan usaha tersebut terutama menghasilkan dan mengeluarkan kas. Pendekatan FASB untuk mengkonversi laporan keuangan badan usaha asing ke dalam mata uang domestic adalah pendekatan mata uang fungsional. Statement of Financial Accounting Standards No. 52 (alinea 69) menunjukkan bahwa pendekatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :1)Penentuan mata uang fungsional dari lingkungan ekonomi badan usaha (asing) tersebut2)Pengukuran semua elemen laporan keuangan dalam mata uang fungsional.3)Penggunaan kurs periode berjalan untuk penjabaran mata uang fungsional ke dalam mata uang pelaporan, jika keduanya berbeda.4)Penentuan pengaruh perubahan kurs terhadap investasi bersih dan terhadap masing-masing aktiva dan kewajiban yang akan diselesaikan dengan mata uang yang bukan mata uang fungsional.

6.Pengakuan Awal Menurut PSAK 10 Alinea 21 transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam mata uang asing, termasuk transaksi yang timbul ketika entitas : a)membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi dalam suatu mata uang asing.b)meminjam atau meminjamka dana ketika jumlah yang merupakan utang atau tagihan didenominasikan dalam mata uang asing; atauc)memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan atau menyelesaikan liabilitas, yang didenominasikan dalam mata uang asing.

Pada pengakuan awal, transaksi mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional. Jumlah mata uang asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan mata uang pada tanggal transaksi. (PSAK No. 10 alinea 22)

7.Selisih kursSelisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada proses penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs pada saat pos moneter tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal selama periode atau pada periode laporan keuangan sebelumnya, diakui dalam laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya, kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 33. (PSAK No.10 alinea 29)Menurut PSAK 10 Alinea 33 selisih kurs yang timbul pada pos moneter yang membentuk bagian dari investasi neto entitas pelapor dalam kegiatan usaha luar negeri (lihat paragraf 15) diakui dalam laba rugi pada laporan keuangan tersendiri entitas pelapor sesuai dengan PSAK 4 : laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri atau laporan keuangan individual kegiatan usaha luar negeri mana yang tepat. Dalam laporan keuangan yang mencakup kegiatan usaha luar negeri dan entitas pelapor (misalnya laporan keuangan konsolidasian ketika kegiatan usaha luar negeri adalah entitas anak), selisih kurs diakui awalnya dalam pendapatan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada saat pelepasan investasi neto sesuai dengan paragraf 46.

8.PengungkapanMenurut PSAK No. 10 (alinea 57) Entitas mengungkapkan:a)jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang timbul pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sesuai dengan PSAK 55 : instrumen keuangan : pengakuan dan pengukuran;

b)selisih kurs neto yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode;

Perlakuan akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asingpiutang dan utang usaha

Lincoln Co. adalah perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika Serikat. Pada tanggal 31 Desember 2009, piutang usaha Lincoln Co. bersaldo $81,300 sementara utang usahanya bersaldo $38,900 sebelum dibuat ayat jurnal penyesuaian. Analisis saldo kedua akun buku besar itu mengungkapkan halhal berikut: Piutang usahaDidenominasi dalam dolar AS$28,500 Didenominasi dalam 20,000 krona Swedia$11,800 Didenominasi dalam 25,000 pound Inggris$41,000 Total$81,300

Utang usahaDidenominasi dalam dolar AS$6,850 Didenominasi dalam 10,000 dolar Kanada$7,600 Didenominasi dalam 15,000 pound Inggris$24,450 Total$38,900 Kurs berjalan untuk krona Swedia, pound Inggris, dan dolar Kanada pada tanggal 31 Desember 2006 berturuttrurut adalah $0.66, $1.65, dan $0.70. Instruksi 1. Hitunglah untung atau rugi pertukaran netto yang harus dilaporkan dalam laporan labarugi Lincoln Co. untuk tahun 2009 dari penyesuaian kurs akhir tahun. 2. Hitunglah jumlah piutang usaha dan utang usaha yang seharusnya dilaporkan dalam neraca Lincoln Co. tanggal 31 Desember 2009. 3. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari piutang pada tahun 2010 ketika kurs spot krona Swedia dan pound Inggris berturutturut $0.67 dan $1.63. 4. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang pada tahun 2010 ketika kurs spot dolar Kanada dan pound Inggris berturutturut $0.71 dan $1.62.

Solusi:1,2

Daftar Pustaka

IAI. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 10IAI. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 50IAI. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 60IAI. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 55Statement of Financial Accounting Standards No. 52 International Accounting Standard 32 dan 39