finite state automata (fsa)-tbo
DESCRIPTION
tentang FSA (TBO)TRANSCRIPT
-
Teori Bahasa Otomata & Kompilasi
Aries Maesya, M.Kom
[email protected]/ [email protected]
Department of Computers Science
Faculity Mathematics and Natural Science
University of Pakuan Bogor
2014
Finite State Automata (FSA)
-
2Deskripsi
Otomata hingga / Finite State Automata (DFA dan NFA)
-
3Otomata
Untuk memodelkan hardware dari komputer
diperkenalkanlah otomata / automata.
Otomata adalah suatu bentuk yang memiliki
fungsi-fungsi dari komputer digital.
Karaketeristik Otomata :
Menerima input.
Menghasilkan output.
Mempunyai penyimpanan sementara (buffer)
Mampu membuat keputusan dalam
mentransformasikan input ke output
-
Otomata
Otomata merupakan suatu sistem yang terdiri atas sejumlah berhingga state, dimana setiap state menyatakan informasi tentang input sebelumnya, dan dapat dianggap sebagai memori mesin. Contoh:
-
Jika mesin mendapat string : ada maka diterimaadu maka diterimaadd maka ditolak
Aturan: input string diterima jika dan hanya jika mencapaistate akhir yang disimbolkan dengan lingkaran ganda.
Keterangan:
Mesin diatas memiliki 6 state {q0,q1,q2,q3,q4,q5}.
Mesin memiliki state awal q0
Mesin memiliki state akhir {q3,q5}
Mesin memiliki himpunan input contohnya : {a,d,u}
-
6Finite State Automata
Model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output
Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah dari satu state ke state lainnya berdasar input dan fungsi transisi
Tidak memiliki tempat penyimpanan/memory, hanya bisa mengingat state terkini.
Mekanisme kerja dapat diaplikasikan pada : elevator, text editor, analisa leksikal, pencek parity.
-
7Finite State automata
Otomata merupakan suatu sistem yang
terdiri atas sejumlah berhingga state,
dimana setiap state menyatakan informasi
tentang input sebelumnya, dan dapat
dianggap sebagai memori mesin.
Dibagi 2: FSA Deterministik (DFA)& FSA
non Deterministik (NFA)
-
8Komponen FSA
Himpunan state
Himpunan Input
Fungsi transisi
State awal
Himpunan state akhir
-
FSA Deterministik
Berarti : setiap state memiliki tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol masukkan yang diterima. Setiap state selalu memiliki tepat satu state berikutnya.
Misalkan :
Himpunan state Q = {Q0,Q1,Q2}
Himpunan input = {a,b}
State awal S = Q0
State akhir F = Q2
-
10
Perbedaan DFA dan NFA
Deterministic Finite Automata (DFA) : darisuatu state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol masukanyang diterima
Non-deterministic Finite Automata (NFA) : dari suatu state ada 1 atau lebih state berikutnya untuk setiap simbol masukanyang diterima
-
11
Definisi Formal:
Finite State Automata
M=(Q , , , S , F )
Q = himpunan state
= himpunan simbol input
= fungsi transisi : Q
S = state awal / initial state , SQ
F = state akhir, F Q
Contohnya..
M=(Q , , , S , F )
Q = {Genap, Ganjil}
= {0,1}
S = Genap
F = {Ganjil }
0 1
Genap Genap Ganjil
Ganjil Ganjil Genap
Genap 1
1
0 0
Ganjil
-
NFA
Berarti : Suatu state bisa memiliki 0,1 atau lebih output (panah) yang berlabel simbol input yang sama.
Digunakan tannda { } karena hasil transisi bisa berupa himpunan state
-
13
Nondeterministic Finite Automata
0 1
q0 { q0,q3} {q0,q1}
q1 {q2}
q2 {q2} {q2}
q3 {q4}
q4 {q4} {q4}
q2
q0
q1
q4
q3
0,1
0,1
0
0
1
1
0,1
-
14
Referensi
Utama
Firrar Utdirartatmo, Teori Bahasa dan Otomata, JJ Learning, 2001
Firrar Utdirartatmo, Teknik Kompilasi, JJ Learning, 2001
Pendamping
Aho, Ulman. The Teory of Parsing Translation And Compiling.
Prentice-Hall. 1972
Grune , Modern Compiler Design, John Wiley and Sons ,2002
Peter Linz, An Introduction to Formal Language and Automata, DC
Healt & Co, 1990