fisika word.docx

23
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Alat-alat untuk mengukur arus listrik Alat-alat untuk mengukur arus listrik a) Galvanometer: alat yang digunakan untuk mengukur sejumlah kecil arus listrik. b) Ammeter: alat mengukur arus listrik yang lebih besar. c) voltmeter: mengukur tegangan listrik. d) amperemeter: mengukur kuat arus. e) wattmeter: mengukur tenaga/daya. f) ohmmeter: mengukur hambatan listrik. g) multimeter : alat yang dapat digunakan untuk mengukur semua satuan listrik. 2.2 Pengertian Avometer Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) (untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-

Upload: laila-rahmah-dewi

Post on 09-Aug-2015

25 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: fisika word.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alat-alat untuk mengukur arus listrik

Alat-alat untuk mengukur arus listrik

a) Galvanometer: alat yang digunakan untuk mengukur sejumlah kecil

arus listrik.

b) Ammeter: alat mengukur arus listrik yang lebih besar.

c) voltmeter: mengukur tegangan listrik.

d) amperemeter: mengukur kuat arus.

e) wattmeter: mengukur tenaga/daya.

f) ohmmeter: mengukur hambatan listrik.

g) multimeter : alat yang dapat digunakan untuk mengukur semua satuan

listrik.

2.2 Pengertian Avometer

Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering

dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat

mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus

(amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau

DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil

pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat

mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

2.2.1 Penjelasan Amperemeter

Page 2: fisika word.docx

Ampermeter Ampermeter posisi nol di tengah

2.2.2 Pengertian Voltmeter

Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan

listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel

terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri

dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite

yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar

berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode.

Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

Voltmeter

2.2.3 pengertian Ohm-meter

Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu

daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor.

Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam

ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur

besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang

kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.

Page 3: fisika word.docx

multimeter

multimeter digital multimeter analog

2.2.4 alat-alat yang mendukung kerja avometer

Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang

berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan

dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti

pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar

katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus

dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri

Page 4: fisika word.docx

ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga

dapat dipelajari.

Oscilloscope/osiloskop

Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber

pemicu yang diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji

coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik.

Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali.

generator

Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang

segitiga sebagai dasar dari semua outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh

kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus

konstan.

Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang

menyediakan output sebanding terhadap beberapa input. Contohnya,

output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat

seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer

analog.

Page 5: fisika word.docx

PENJELASAN AMPEREMETER 2

Ampermeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk

mengukur kuat arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Dalam

pemasangannya, ampermeter ini harus dihubungkan paralel dengan sebuah

hambatan shunt Rsh. Peasangan hambatan shunt ini tidak lain bertujuan

untuk meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat mengukur kuat

arus listrik yang lebih besar dari nilai standarnya. Berikut adalah ilustrasi

pengukuran kuat arus listrik menggunakan ampermeter

CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER ANALOG

Yang dimaksud Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik

yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang

ada pada suatu rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai

Hambatan/Tahanan. AVOmeter adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm

Meter, jadi hanya terdapat 3 komponen yang bisa diukur dengan

AVOmeter sedangkan Multimeter , dikatakan multi sebab memiliki

banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt, Ohm,

Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai Kapasitif, dan

lain sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog dan

Digital, yang Digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena

Multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu

melakukan pengukuran Listrik, Nilai yang diinginkan dapat langsung

terbaca asalkan sesuai atau Benar cara pemasangan alat ukurnya.

Mari mengenal bagian-bagian Multimeter atau Avometer agar

lebih memudahkan dalam memahami tulisan selanjutnya:

Page 6: fisika word.docx

Bagian-Bagian Multimeter

Saya akan berikan sedikit penjelasan mengenai gambar di atas. Yang perlu untuk

di perhatikan adalah :

1. SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng

atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau

tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang

dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL

sebelum digunakan.

2. TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan

Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan

untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih

di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi

Page 7: fisika word.docx

Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung

TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu dengan Ujung terminal

Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan bergerak ke KANAN

(Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol Ohm sampai

jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI

OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran

tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.

3. SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang

ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka

atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis

ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV,

begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala Pengukuran.

Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar

Pemilih, terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada

Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50,

250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat

ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 , dst. Apa maksud Skala ini?? Dan

Bagaimana Memilihnya??

Pedoman Memilih SKALA Pengukuran:

Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil

pengukuran, Semua skala dapat digunakan untuk membaca, Hanya saja

tidak semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan nilai yang

diinginkan, misalnya kita mempunyai Baterai 9 Volt DC, kemudian kita

mengatur SAKLAR PEMILIH untuk Memilih SKALA TEGANGAN DC

pada posisi 2,5 dan menghubungkan TERMINAL Merah dengan positif

(+) baterai dan Hitam dengan Negatif (-) baterai. Apa yang akan terjadi??

Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan dan tidak menunjukkan angka

9Volt, Mengapa Demikian?? Sebab NILAI MAKSIMAL yang dapat

diukur bila kita memposisikan Saklar Pemilih pada skala 2.5 adalah hanya

2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur Nilai 9Volt maka saklar harus di

putar menuju Skala yang LEBIH BESAR sari NILAI Tegangan yang di

Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 dan Alat ukur akan menunjukkan nilai

Page 8: fisika word.docx

yang diinginkan.Penjelasan Lebih Lengkap Mengenai MEMBACA ALAT

UKUR akan di Bahas selanjutnya pada tutorial ini.

Saya tidak akan membahas semua bagian-bagian alat ukur tetapi bila ingin

mengetahui fungsi-fungsi dari tiap bagian alat ukur, Anda dapat membaca

DISINI.

ALAT UKUR LISTRIK HARUS DIPASANG DENGAN BENAR, Mengapa

saya katakan Demikian??

Untuk melakukan suatu pengukuran listrik, Posisi alat ukur pada rangkaian juga

Mesti dan Hal wajib yang harus di perhatikan agar pembacaan alat ukur tidak

salah. Pemasangan Alat ukur yang salah /Tidak  benar memberikan hasil

pengukuran yang TIDAK BENAR dan bukan kurang tepat, jadi ini sangat perlu di

perhatikan. Mari kita melihat posisi alat ukur yang benar:

1. Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage)

Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC, maka

Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel

adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk

positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) harus membentuk suatu titik

percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang

benar dapat dilihat pada gambar berikut:

Memasang Multimeter Paralel

2. Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere)

Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi

terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk

melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di Buka / diputus /

Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal alat ukur pada titik

Page 9: fisika word.docx

yang telah terputus tersebut. Pemasanngan yang benar dapat dilihat pada

gambar:

Memasang Multimeter SERI

3. Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm)

Yang mesti diketahui saat pngukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH

MENGUKUR NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT

TERHUBUNG DENGAN SUMBER. Ini akan merusak  alat ukur.

Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke

posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua sisi

komponen (Resistor) yang akan di ukur.

Memasang Multimeter untuk mengukur tahanan

Kali ini saya tidak akan membahas mengenai mengapa alat ukur di pasang paralel

saat mngukur tegangan dan Seri pada saat mengukur Arus, sebab itu lebih

kompleks kecuali ada yang membutuhkannya. Hal ini erat kaitannya dengan

Rangkaian dalam suatu alat ukur.

Setelah mengetahui Cara mengatur Saklat Pemilih yang Benar, Mengetahui Jenis

Skala yang akan digunakan, dan Cara pemasangan alat ukur yang benar, maka

tiba saatnya kita melakukan Pengukuran Besaran Listrik.

MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) DC

Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:

1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).

Page 10: fisika word.docx

2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0),

bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu

dilakukan Pengaturan Sekrup.

3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2

mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada

SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya

tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah).

Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan

menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.

4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan

yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV

untuk tegangan DC (Searah).

5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih

dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai

tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian.

6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang

akan di ukur.

7. Baca Alat ukur.

Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur:

1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum

kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).

2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan

memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000.  Nilai 1000 artinya

Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt.

3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak

terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250.  Maka

Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0-10 saja.

4. Skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada

angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang

di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang

terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya.

Page 11: fisika word.docx

5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah

hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi

1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali

sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan

sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai

Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai

pengukuran lebih akurat.

6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV.

Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung

kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH

BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan

terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur

bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian

dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar. Saat

saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam

layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-50 atau 0-

250.

Multimeter Over, Awas Rusak

7. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai

tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak

akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan

pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih Skala 50 pada

skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum

yang mesti di perhatikan adalah range skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10

ataupun 0-250.

8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan

bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50

Page 12: fisika word.docx

yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt.

Perhatikan gambar berikut:

Nilai tegangan Terlihat Benar

9. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula

menggunakan RUMUS:

Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:

Tegangan Terukur             = (50 / 50) x 15

Nilai Tegangan Terukur  = 15

Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam memahaminya:

Contoh I.

Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada posisi seperti

yang terlihat pada gambar:

Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada pada

Posisi:

1. 2.5

2. 10

3. 50

Page 13: fisika word.docx

4. 1000

Jawab:

1. Skala saklar pemilih = 2.5

Skala terbesar yang dipilih = 250

Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0-250)

Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:

Teg VDC = (2.5/250)x 110 = 1.1 Volt

2. Skala saklar pemilih = 10

Skala terbesar yang dipilih = 10

Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)

Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:

Teg VDC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt

3. Skala saklar pemilih = 50

Skala terbesar yang dipilih = 50

Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0-50)

Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:

Teg VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt

4. Skala saklar pemilih = 1000

Skala terbesar yang dipilih = 10

Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)

Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:

Teg VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt

MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) AC

1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan

Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera

ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah

pada Layar Penunjuk Jarum.

Page 14: fisika word.docx

2. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di atas.

MENGUKUR ARUS LISTRIK (Ampere) DC

Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:

1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).

2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0)

3. Lakukan Kalibrasi alat ukur

4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA

5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m ,

25m , atau 0.25A.

6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang akan

di ukur.

7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan  Tegangan

DC diatas)

MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR (OHM)

Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:

1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).

2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0),

bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu

dilakukan Pengaturan Sekrup.

3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2

mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada

SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya

tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah).

Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan

menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.

Page 15: fisika word.docx

4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang

diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x

(kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang terbaca

pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala OHM yang

dipilih oleh saklar Pemilih.

5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT

JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH

BERTEGANGAN)

6. Baca Alat ukur.

Cara membaca OHM METER

1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter

sangatlah mudah.

2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh

Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala

yang di pilih dengan sakelar pemilih.

3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang

anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai

tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.

Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:

Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai

resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:

Nilai yang di tunjuk jarum   = 26

Skala pengali                           = 10 k

Maka nilai resitansinya       = 26 x 10 k

Page 16: fisika word.docx

= 260 k = 260.000 Ohm.

Itulah tutorial mengenai cara membaca ALAT UKUT LISTRIK MULTIMETER

atau OHMMETER. Semoga Informasi ini dapat berguna bagi anda dan dapat

memberikan anda kemudahan dalam membaca suatu alat ukut.

Bagaimana Cara Mengukur Kuat Arus Listrik

23.31 Tendi Nugeraha Wijaya 1 comment

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Mengukur kuat arus bisa dengan menggunakan alat ukur, seperti :

Amperemeter / Ampere Meter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.

Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

Page 17: fisika word.docx

Voltmeter / Volt Meter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

Ohmmeter / Ohm Meter

Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.

Atau dengan menggunakan rumus :I= Q/t atau Q=I.t

I =kuat arus listrik (ampere)Q = muatan listrik (coulomb)t = waktu (secon)