fisio ketiga 2015

Upload: ichamekeng

Post on 09-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fisiologi 2015

TRANSCRIPT

Dengan daftar : Pemulihan denyut nadi dari 0 hingga 30Lamanya 5percobaan 40-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475-7980-8485-8990-

0 29555155555555

030-0592015152515101010101010

10-1293030253520202020151515

130-1594540404030302525252020

20-2296050454540353530303025

230-2597065605550454040353535

30-3298575706055555045454040

330-35910085807065605555504545

40-429110100908075706560555550

430-4591251101009085757065606055

501301151059590807570656560

Petunjuk petunjuk : Carilah baris yang berhubungan dengan lamanya latihan Carilah lajur yang berhubungan dengan banyaknya denyut nadi selama 30 pertama Indeks kesanggupan badan terdapat dipersilangan baris dan lajurPenilaiannya : Kurang dari 50 = kurang 50 80 = sedang Lebih dari 80 = baik

Hasil Percobaan:Lama percobaan OP turun naik bangku adalah selama 289 detik .Frekuensi Denyut Nadi Sebelum OP naik turun bangku41 kali

Frekuensi denyut nadi OP pada ( 0 - 30 )80 kali

Frekuensi denyut nadi OP pada ( 1 - 130)72 kali

Frekuensi denyut nadi OP pada ( 2 - 2 30)50 kali

Perhitungan Indeks Kesanggupan Badan Orang Percobaan :a. CARA LAMBATIndeks Kesanggupan Badan = = = 71.53b. CARA CEPATIndeks Kesanggupan Badan = = = = 65.68

Penilaian indeks kesanggupan badan bagi cara lambat ialah kesanggupan cukup karena berada antara nilai 65-79 = sedang. Indeks kesanggupan badan dengan cara cepat dan mengikut daftar tabel yang telah dipersilangkan di baris dan lajur ialah bernilai 75 di mana (50-80 = sedang).

C. Pembahasan

Dalam percobaan ini orang coba diminta untuk melakukan aktivitas fisik yaitu dengan naik turun bangku Harvard yang bertujuan untuk mendeteksi dan/atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler. percobaan ini juga digunakan untuk mengukur kebugaran dan kemampuan untuk pulih setelah latihan berat. Percobaan ini dimulai dengan mengukur denyut nadi orang percobaan. Hasil pengukuran denyut nadinya yaitu 41 kali per menit. Setelah orang coba melakukan naik turun bangku Harvard selama 289 detik, maka denyut nadi diukur kembali. Denyut nadi setelah 30 pertama (F1)= 80 kali permenit, setelah 1 menit (F2) = 72 kali permenit, dan setelah 1 menit 5 detik (F3) = 50 kali permenit. Kemudian dilakukan penghitungan IKB dari orang coba dan berdasarkan hasil IKB orang coba adalah 71.53 atau kesanggupan tubuh cukup. Hal ini belum tentu menunjukkan bahwa kesanggupan orang coba hanya sekadar cukup karena mungkin terdapat beberapa faktor misalnya beban kerja yang diberikan tidak terlalu berat, frekuensi naik turun Harvard kurang maksimum, atau standar yang dipakai pada rumus ini merupakan standar dari luar negeri dimana orang barat dominan memiliki kapasitas kerja lebih dibandingkan orang Asia, misalnya karena faktor pemenuhan gizi atau perbedaan pola hidup dalam pekerjaan sehari-hari.Pada orang coba dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan denyut nadi. Hal ini disebabkan oleh kardiak output jantung. Karena ativitas yang meningkat, organ tubuh lain juga akan memerlukan suplai O2 dan nutrisi yang di dapatkan dari jantung. Oleh karena itu, kardiak output juga perlu ditingkatkan agar kebutuhan tersebut terpenuhi. Karena peningkatan kardiak output inilah darah akan lebih banyak dipompa melalui aorta sehingga berpengaruh dalam peningkatan tekanan darah dimana peningkatan ini mengakibatkan gelombang tekanan yang berjalan di sepanjang arteri semakin cepat dan selanjutnya akan mengakibatkan denyut nadi meningkat.Dalam pengaliran darah ke seluruh tubuh ketika beraktivitas, pembuluh darah disekitar otot akan mengalami vasodilatasi (lebih besar) agar darah lebih banyak dialirkan. Vasodilatasi ini akan berlanjut pada penurunan tahanan perifer. Hal ini dapat diandaikan dengan dua buah pipa yaitu pipa kecil dan pipa besar. Tentunya pipa kecil akan memiliki tahanan yang lebih besar dibandingkan dengan pipa besar. Selain itu, tekanan pada pipa besar lebih rendah dibandingkan pipa kecil demikian halnya dengan pembuluh darah. Selain itu peningkatan kardiak output juga dipengaruhi oleh peningkatan aliran balik vena akibat dari meningkatnya tonus otot karena pergerakan fisik dan penurunan tekanan intratorak. Penurunan tekanan intratorak merupakan akibat dari reaksi tubuh yaitu inspirasi yang dalam pemenuhan kebutuhan O2 untuk menghasilkan energi. Udara mengalir dari atmosfir ke paru-paru juga karena tekanan di atmosfir lebih tinggi dibandingkan tekanan intratorak. Karenan penurunan tekanan ini maka tekanan pada vena pada bagian ekstremitas bawah akan lebih tinggi sehingga akan meningkatkan aliran darah ke jantung. Peningkatan kardiak output juga dipengaruhi oleh saraf otonom yang akan merangsang saraf simpatis sehingga denyut nadi meningkat. Perlu diketahui bahwa perangsangan saraf simpatis akan menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah pada bagian tubuh yang lain kecuali pada pembuluh di disekitar otot yang telah diuraikan sebelumnya. Berhubungan dengan kardiak output, dapat dijelasan pula bahwa seorang atlit dan orang biasa memilki kardiak output yang sama. Akan tetapi, yang membedakan adalah pada kualitas volume sekuncup (jumlah darah yang dikeluarkan jantung setiap kontraksi). Setiap kali jantung berkontraksi akan menghasilkan darah yang lebih banyak dibandingkan orang biasa. Sehingga untuk menghasilkan kardiak output yang sama dengan atlit, jantung orang biasa akan lebih banyak berkontraksi. Seperti yang kita ketahui kardiak output didapatkan dari pengalian denyut jantung dengan volume sekuncup. Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa kontraksi jantung pada atlit lebih sedikit tetapi karena volume sekuncup lebih banyak sehingga bisa menyamai kardiak output dari orang biasa yang jantungnya lebih banyak berkontraksi, tetapi volume sekuncupnya lebih sedikit. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa tekanan darah atlit lebih rendah dibanding yang biasanya (kontraksi jantung lebih sedikit).DAFTAR PUSTAKA1.Guyton, A & Hall, J. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2002