fitokimia artemisin
DESCRIPTION
Isolasi artemisin dari artemisia annua L.TRANSCRIPT
Kelompok 6 Diky Hendrik ariyantoMega cipta Nur anitaRina octavianaYonara anandari21121090
Isolasi artemisin dari artemisia annua L.
Latar belakang Saat ini belum
ada antimalarial yang ideal dan penyebar
an Plasmodium yang resisten terhadap
obat golongankuinolin secara cepat
dan luas
Mencari antimalarial baru
dari tanaman
obat
Pada akhirnya ditemuka
n antimala
rial , yaitu
artemisinin dan
derivatnya dari
tanaman Artemisia annua L.
TINJAUAN BOTANI
Tinjauan botaniArtemisia annua L. adalah tanaman
tradisional yang berasal dari provinsi Char dan Suiyuan, Cina
KlasifikasiNama umum : AnumaKingdom : Plantae (Tumbuhan)Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)Kelas : Magnoliopsida (Berkeping
dua/ Dikotil)Sub Kelas : AsteridaeOrdo : AsteralesFamili : AsteraceaeGenus : ArtemisiaSpesies : Artemisia annua L
Morfologi 1. Deskripsi Habitus : semusim, tinggi 30-100 cm. 2. Batang : Tegak, bulat persegi, berwarna
hijau kecoklatan. 3. Daun : Majemuk, bentuk oval, lonjong,
panjang 10- 18cm, lebar 6-15cm,ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, anak daun bentuk oval,
tepi bergerigi, pertulangan daun tegas, warna ungu kehijauan, hijau.
4. Bunga : Majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau,bentuk bintang, berlekuk 5, mahkota
halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik, diameter 2-3 mm,warna putih gading.
5. Biji : Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat.
6. Akar : Serabut, berwarna putih kekuningan.
Ekologi dan penyebaranMerupakan tumbuhan liar di
pinggir-pinggir jalan, kebun atau dihutan-hutan. Tumbuh di dataran menengah sampai pegunungan pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut Berbunga pada bulan Juni-September.
Waktu panen yang tepat pada bulan April-Mei. Bagian yang digunakan daun, atau seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan. Daun atau seluruh bagian tanaman mengandung saponin, flavonoida, polyfenol, dan minyak atsiri.
KANDUNGAN KIMIA
Kandungan kimia Artemisia annua ini memiliki
banyak kandungannya antara lain flavonoid, terpenoid, saponin. Artemisinin sendiri adalah kelompok seskuiterpen lakton.
Tanaman Artemisia juga mengandung artesunate dan artemether . Tanaman ini memiliki rasa pahit yang disebabkan oleh adanya kandungan absinthin dan anabsinthin
Kandungan kimia Kandungan artemisin yang paling
banyak terdapat pada bagian daun, batang dan bunga. Kadar artemisin pada bagian kering daun dan bunga sebesar 0,01-1,1 %
Kandungan kimia
arthemether artesunat
TINJAUAN SENYAWA
Struktur
Struktur artemisin termasuk kelompok seskuiterpen
lakton
Tinjauan senyawa Pemerian : suatu kristal ortorombik tak berwarna dan berbentuk jarum, titik lebur 156-157oC
Kerapatan :1,30 g/cm3. Kelarutan : sangat larut dalan pelarut semi
polar seperti diklorometan, kloroform, aseton nitril, aseton, dan etil asetat dan dapat terurai dalam pelarut yang mengandung proton dengan terbentuknya cincin lakton. Stabilitas : stabilitas termal struktur artemisin pada suhu 150 0c
Tinjauan senyawaArtemisia mengandung senyawa artemisinin yang mempunyai aktivitas antimalarial. Senyawa artemisin ini memiliki indeks terapi yang lebih tinggi dibanding dengan klorokuin dan aktif terhadap galur Plasmodium falciparum yang resisten terhadap klorokuin.
TEKNIK ISOLASI
PENAPISAN Penapisan artemisia : 1. Pemeriksaan alkaloid 2. Pemeriksaan terpenoid3. Pemeriksaan flavonoid 4. Pemeriksaan saponin
Penapisan fitokimia ekstrak n- heksan pada herba artemisia anua L
No
Uji Hasil Kesimpulan
1 Steroid – Terpenoid
Merah kecoklatan (+) terpenoid
2 Flavonoid Warna merah berada di atas
(+) flavonoid
3 Lemak atau asam lemak
Tedapat tetesan minyak
(+) lemak
4 Minyak Atsiri Bau aromatis (+) minyak atsiri
5 Alkaloid Tidak terbentuk endapan
(-) alkaloid
6 Saponin Terbentuk busa stabil
(+) saponin
Ekstraksi Artemisin di ekstraksi dengan cara
maserasi menggunakan soxhlet. Pelarut yang digunakan adalah metanol. Ekstrasi dengan cara maserasi ini dipilih karena artemisin tidak stabil terhadap suhu tinggi. Maserasi dilakukan berulang kali dengan menambahkan pelarut baru ke dalam serbuk. Kemudian filtrat yang didapat di rotary evaporator.
Fraksinasi
ECCKromatogr
afi kolom
ECCEcc ini dilakukan dengan menggunakan
pelarut heksan. Hasilnya akan didapatkan fraksi polar ( metanol) , fraksi non polar (n heksan)
Ecc
Kromatografi kolomFase diam : silika gel 60 Dibuat dengan cara basah yaitu membuat lumpur silika dengan pelarut heksan. Fase gerak : campuran heksan dan etil asetat. Fase gerak ini secara gradien , dimana dimulai dengan heksan kemudian ditingkatkan kepolarannya dengan etil asetat.Tipe kolom : kolom lambatkolom lambat memberikan pemisahan yang baik dibandingkan dengan kolom cepat
Isolasi
Identifikasi
Spektrofotometri IR
Spektrofotometer UV
KLT
Spektroskopi NHMR
Spektrum IRPada spektrum IR, yang dilakukan dengan membandingkan pita-pita serapan dengan membandingkan dengan artemisin standar.
Perbandingan hasil spektrum
IR artemisin standar dengan isolat
artemisin
Spektrofotometer UV visPada pemeriksaan spektrofotometer uv vis, dengan menggunakan pelarut metanol pada panjang gelombang 200-400 nm
KLTFase diam : lempeng silica gel F254Fase gerak : etil asetat:heksan (7:93)