[fix] makalah kewarganegaraan globalisasi

14
TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN GLOBALISASIDisusun Oleh: Rinda Wulandari 115130100111043 Nurul Ika Wardiana 115130107111023 Redis Ferdiana Iswara 125130107111017 Rakhmah Wira Wardani 125130107111018 Maya Kartikasari 125130107111021 Dien Ayu Utami 125130107111022 KELOMPOK 11 KELAS B PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Upload: diichaa-just-littlegirl

Post on 10-Feb-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

globalilsasi kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“GLOBALISASI”

Disusun Oleh:

Rinda Wulandari 115130100111043

Nurul Ika Wardiana 115130107111023

Redis Ferdiana Iswara 125130107111017

Rakhmah Wira Wardani 125130107111018

Maya Kartikasari 125130107111021

Dien Ayu Utami 125130107111022

KELOMPOK 11

KELAS B

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Globalisasi menyebabkan kencangnya perkembangan yang terjadi dalam masyarakat,

seiring dengan kemajuan yang telah dicapai melalui teknologi informasi dan komunikasi

telah menyebabkan dunia dalam posisi borderless (sebuah dunia tanpa batas atau sekat).

Globalisasi menciptakan dunia tanpa sekat pembatas, menerobos dan meniadakan aspek

geografis, menyatukan belahan dunia dalam satu ruang. Akibat globalisasi memberikan

pengaruh yang luar biasa bagi dinamika kehidupan masyarakatnya, baik bidang ekonomi,

politik, sosial, pertahanan keamanan, budaya, tidak terkccuali dalam pengaturan tatanan nilai

(hukum) yang diberlakukan untuk mewujudkan rasa tertib dalam masyarakat, dan tidak

terbantahkan adanya pengaruh dari kondisi keterbukaan dalam tatanan dunia.

Dunia tanpa batas inilah yang disebut globalisasi, dan globalisasi ini akhirnya menjadi

kata kunci yang menjadi pemicu, sehingga norma-norma diberlakukan terpengaruh oleh

kekuatan dan cengkeraman globalisasi, tak pelak bahwa pengaturan tatanan nilai (hukum)

pun tak mengalami sekat, batas nilai-nilai dari negara barat dan timur semakin sedikit, yang

secara nyata kekuatan nilai- nilai dari negara barat mulai menggeser bahkan merobohkan

nilai-nilai negara timur.

Globalisasi antara bangsa dan antar negara tidak mungkin dihindarkan lagi, bagi

negara maju, ekspansi usahanya ke negara lain, khususnya negara berkembang sudah

merupakan syarat mutlak terkait dengan persaingan yang demikian ketat di negara mereka

sendiri atau dalam kelompok negara-negara yangbersangkutan. Sementara itu negara

berkembang yang kekurangan dalam modal dan keahlian sangat membutuhkan kehadiran

negara maju untuk menggarap kekayaan alam yang dimiliki sekaligus bermaksud untuk

memperoleh transfer keahlian dan teknologi.

Globalisasi yang sedang berlangsung membawa pengaruh yang luar biasa, dalam

komplektifitas global itu, kemampanan menjadi goyah dan terjadi dinamika baru dalam

hubungan individu dan antar sistem masyarakat dunia, yang pada gilirannya menciptakan

fenomena - fenomena baru yang mengubah kehidupan bejarak menjadi kehidupan yang

bersatu. lnilah globalisasi, yang menghubungkan, mengangkat, mengkooptasi manusia ke

dalam suatu pola kehidupan. Dalam proses ini sudah barang tentu dan tidak bisa dihindarkan

terjadinya transformasi berbagai sistem nilai dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainya.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Untuk mengetahui issue-issue dan pengaruh globalisasi terhadap

perkembangan hak asasi manusia (HAM) (di bidang ekonomi, sosial, budaya),

lingkungan hidup, dan demokratisasi;

Untuk mengetahui dampak globalisasi, pengaruh globalisasi terhadap nilai

nasionalisme di kalangan generasi muda, dan antisipasi pengaruh negatif

globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

Page 3: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Globalisasi

Globalisasi menurut para ahli:

Laurence E. Rothenberg

Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasi interaksi dan integrasi antara

orang-orang, perusahaan,dan pemerintah dari negara yang berbeda.

Selo Soemardjan

Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan

komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah

untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya

terbentuknya PBB dan OKI.

Achmad Suparman

Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku)

sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran

pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan

infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet,

merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan

(interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.

2.2. Issue-Issue Globalisasi Dalam Bidang Kehidupan

Akibat arus budaya global, issue-issue internasional sekarang ini banyak berpengaruh

pada aspek politik. Pengaruh itu, melalui issue tentang demokrasi, issue jak asasi manusia,

dan transparansi (keterbukaan). Pada aspek sosial budaya muncul issue tentang perlunya

sikap pluralisme dan pelestarian lingkungan hidup. Dalam bidang ekonomi muncul pasar

global (global market) dan pesaing global, sedangkan di bidang keamanan muncul issue

terorisme.

2.2.1. Issue Globalisasi di Bidang Hak Asasi Manusia (HAM)

A. Hak Asasi Manusia Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya (HESB)

Pasal I ayat(1) Undang-undang No.39 Tahun l999 tentang Hak Asasi Manusia

menyebutkan bahwa "Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat

dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-

Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah,

dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Hendarmin Ranadireksa menyebutkann bahwa hak asasi marusia pada hakikatnya

adalah seperangkat ketentuan atau aturan untuk melindungi warga negara dari kemungkinan

penindasan, pemasungan, dan atau pembatasan ruang gerak warga negara oleh negara.

Page 4: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

Artinya, ada pembatasan-pembatasan tertentu yang diberlakukan pada negara agar hak warga

negara yang paling hakiki terlidungi dari kesewenang-wenangan kekuasaan yang di lakukan

oleh pemerintah.

Menurut Mahfud M.D. (2001), hak asasi manusia itu diartikan sebagai hak yang

melekat pada matabatl manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan hak tersebut di bawa

manusia sejak lahir ke muka bumi sehingga hak tersebut bersifat fitri (kodrati), bukan

merupakan pemberian manusia atau negara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hak

asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada setiap individu sejak dilahirkan ke muka

bumi dan bukan merupakan pemberian manusia atau penguasa/negara yang wajib dilindungi

tanpa alasan apapun.

Pada tahun 1948, tepatnya tanggal 10 Desember 1948 terbentuk suatu kesepakatan

umum dari masyarakat intemasional untuk menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia.

Kesepakatan umum itu adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) atau

disebut juga Universal Declaration of Human Rights (UDHR) yang memuat pasal - pasal

yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia dan pada tahun 1966 disepakati pula instrumen

hukum internasional menyangkut Hak Asasi Manusia, yakni: Internasional Kovenan Hak-hak

Sipil dan Politik (The International Covenant on Civil and Political Rights), Internasional

Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (The International on Economic, Social and Cultural

Rights), dan Protokol Tambahan Kovenan Hak-hak Sipil dan Politik (The Optional Protocol

on Civil and Political Rights).

Hak ekonomi dan sosial itu merupakan hak asasi manusia yang sangat strategis untuk

diperjuangkan dan dipenuhi, senada dalam pandangan ini dikemukakan oleh Robertson:

"Civil and Political Right may be fundamental, be they can not be enjoyed on an empty

stomach, talk to holocauts survivors, and they will tell you that racial discrimination, slavery

and loss of liberty were not the immediate concern....but rather an aching and allenveloping

hunger. Of course, starvation was inflicted as a consequences of an inhuman racist policy, but

it endangered their right to life more directly than depreving them of civil liberties".

Pengaturan hak ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia sudah diatur dalam Undang-

undang Dasar 1945, misalnya hak pendidikan sebagai salah satu hak dasar manusia, selain

hak pendidikan diatur juga hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan, hak untuk memiliki keturunan, hak untuk bekerja serta mendapatkan

imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, hak memilih pekerjaan,

hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup

yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, hak atas jaminan sosial

yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat,

hak bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, hak mendapatkan

srstem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan

tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, hak atas penyediaan fasilitas pelayanan

kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak dari pemerintah. Namun dalam dataran

implementasi, hak ekonomi, sosial dan budaya masih belum maksimal.

B. Pengaruh Globalisasi Terhadap Hak Asasi Manusia Bidang Ekonomi, Sosial,

Budaya (HESB) di Indonesia

Page 5: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

Globalisasi merupakan sebuah keadaan sebagai konsekuensi dari transformasi global

yang menjadikan dunia dalam kondisi compresed serta terjadi intensifikasi kesadaran

terhadap dunia sebagai suatu kesatuan yang utuh. Dampak yang paling jelas muncul

kepermukaan adalah pengaruh nilai liberalisasi yang begitu besar dalam muatan yang diatur

melalui ketentuan hukum perundang-undangan, bahkan sering kali globalisasi bertentangan

dengan nilai-nilai Pancasila, padahal dalam konteks ke Indonesia bahwa hak asasi manusia

bidang ekonomi, sosial dan budaya harus mengacu dan merujuk pada Pancasila, faktanya hal

ini ditandai dengan memudarnya implementasi nilai – nilai Pancasila dalam penyelenggaraan

hukum (pembentukan, penemuan, dan penerapan hukum terkait hak asasi manusia bidang

ekonomi, sosial dan politik).

Globalisasi merupakan kekuatan baru yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia,

bahkan nilai - nilai kemanusiaan dalam tradisi ketimuran (termasuk Indonesia) semakin

memudar. Globalrsasi membawa nilai - nilai liberalisme membuat nilai - nilai keilmuan

bangsa Indonesia merasa tak punya jati diri lagi, sebut saja beberapa penormaan hukum

dalam bentuk peraturan perundang-undangan bidang ekonomi yang tidak mengindahkan lagi

nilai-nilai Pancasila. Keberpihakan peraturan perundang-undangan pada nilai-nilai

liberalisme tersebut dapat dipandang sebagai penyebab krisis multi dimensi, khususnya

dalam pengembangan teori dan ilmu hukum, krisis yang berkaitan dengan hukum adalah

melemahnya sendi-sendi nilai hukum budaya bangsa yang terkandung dalam pancasila dan

tentunya nilai-nilai kearifan lokal.

Keadaan tersebut yang seharusnya dijadikan "cernin berbenah diri" penyelenggaraan

hukum, dan setidaknya upaya yang dilakukan dalam merespon perubahan/pergeseran nilai,

sebab jika tidak dilakukan, maka hukum hanya sekedar "teks-teks mati" yang tidak dapat

diimplementasikan dengan baik, hal ini jelas menjadi pemasalahan bagi pembangunan hukum

ekonomi di Indonesia di era globalisasi. Dalam bahasa Arnold Toynbee bahwa telah terjadi

ketimpangan sangat besar antara sains dan teknologi yang melaju sedemikian pesat dengan

kearifan moral bangsa yang sama sekali tidak berkembang atau kalau boleh dikatakan justru

malah mengalami kemunduran. Globalisasi sebagaimana yang di kemukakan oleh David

C.Korten telah menyebabkan peran politis pemerintah menjadi jauh berkurang, saat ini yang

jauh lebih berkuasa adalah jaringan yang berpusat pada ekonomi global, yang di dominasi

oleh perdagangan antar perusahaan dan hubungan antar pribadi.

Pendapat David C. Korten tersebut ada benarnya mengingat industrialisasi teknologi

informasi semakin mencengkram, dan kondisi sosial masyarakat mengalami pergeseran dari

komunalistik kearah individualistik, dimensi hak asasi manusia pun tak ubah sama telah

mengalami pergeseran, selain itu pemerintah pusat dan daerah mulai berpihak pada

globalisasi (investasi asing, perusahaan asing) dan mengacuhkan perlindungan,

penghormatan dan pemenuhan hak asasi manusia di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Seiring dengan itu peran pemerintah nasional dan daerah pun menjadi berubah dari semula

sebagai pelindung rakyat dan basis sumber daya manusia alam mereka dari ancaman

eksternal menjadi penjamin rakyat mereka harus dapat menikmati ragam pilihan yang luas

diantara berbagai barang dan jasa terbaik dan termurah dari seluruh dunia, karenanya

pemerintah yang terpaku menjalani peran tradisionalnya sebagai penguasa tunggal ekonomi

dipandang akan menghambat investasi dan memiskinkan rakyatnya sendiri, inilah gambaran

mediated violence ataau mediated crime (kekerasan atau kejahatan karena dimediasi).

Page 6: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

Bagi Indonesia, sangat tidak mungkin melawan arus globalisasi yang tengah

berlangsung secara akseleratil hal ini disebabkan: 1) Indonesia berada dalam posisi yang

kurang menguntungkan yang disebabkan oleh lemahnya sumber daya manusia dalam

penguasaan teknologi dan buruknya birokrasinvestasi; 2) pada saat bersamaan setelah

Indonesia meratifikasi WTO, maka peranan pemerintah dalam kehidupan ekonomi semakin

tereduksi secara sigifikan. Meski globalisasi, yang pada dasamya merupakan proses

perubahan yang sangat cepat di semua lini kehidupan dan munculnya kompetisi yang sangat

kejam, telah menempatkan Indonesia pada posisi yang sangat lemah, tetapi masih ada celah-

celah yang dapat di gunakan untuk memperkuat diri, yakni pemerintah indonesia harus dapat

membangun kekuatan internal yang dimilikinya.

Dalam pandangan Anis lbrahin bahwa pemerintah lndonesia harus berupaya

melakukan barrier to entry yang bisa diciptakan melalui: 1) membangun nasionalisme

konsumen yarg tinggi untuk mencintai produk dalam negeri. 2) mendorong dan menfasilitasli

agar sumber daya manusia yang dimiliki dapat menguasai teknologi. 3) memperkuat asosiasi-

asostasi ahli untuk melildungi kepentingan profesi. 4) memperkuat market ekonomi dalam

negeri untuk memasarkan produk 1okal. 5) melakukan pembaharuan hukum yang dapat

memproteksi semua itu tanpa melanggar kesepakatan global yang sudah ditandatangani

Indonesia.

2.2.2. Issue Globalisasi di Bidang Lingkungan Hidup

Pada umumnya, industri didirikan di negara-negara berkembang dengan tujuan untuk

efisiensi biaya produksi dan transportasi serta mengingat letak negara berkembang sebagai

pasar dari komoditi industri negara maju. Dalam prosesnya kemudian, industri-industri yang

didirikan oleh negara maju melakukan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan

ditambah lagi proses kerja industri-industri tersebut tidak berwawasan lingkungan. Hal ini

bisa dilihat melalui berbagai bentuk kerusakkan akibat aktifitas pertambangan, selain itu juga

limbah yang dihasilkan tidak ditaktisi oleh negara maju. Dengan masuknya perusahaan

tambang asing, maka pencemaran lingkungan pasti tidak akan bisa dihindarkan. Kebijakan

pemerintah mengizinkan operasi pertambangan pada kawasan hutan lindung dan konservasi,

sudah pasti akan mempercepat lenyapnya berbagai sumber daya alam yang tadinya melimpah

di negara-negara berkembang seperti Filipina, Indonesia, Vietnam, Sri lanka dan lain-lain.

Lingkungan hidup merupakan issue internasional yang ditunjukan terhadap negara-

negara. Sekarang ini, lingkungan hidup yang rusak dapat menjadi ancaman baru bagi umat

manusia. Negara-negara yang memiliki kekayaan alam dan hutan dihimbau untuk serius

dalam melestarikan lingkungan hidup. Misalnya kebakaran hutan di Kalimantan bukan hanya

merugikan Indonesia, tetapi mengganggu Negara-negara tetangga, bahkan mengancam

ekosistem dunia. Tindakan prusakan lingkungan juga mendapat kecaman masyarakat

internasional.

Akhir-kahir ini dunia internasional sudah mulai gencar menyoroti pelaksanaan konsep

pembangunan yang berkelanjutan. Dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brasil tahun 1992

telah mempertegas kembali prinsip pembangunan berkelanjutan dengan pendekatan

pengintegrasian aspek kependudukan, lingkungan, dan pembangunan. Di dalam Deklarasi

Rio tersebut telah memuat prinsip-prinsip yang intinya sebagai berikut. 1). Perlunya dimuat

Page 7: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

aspek lingkungan dalam pembangunan. Tiap negara mempunyai hak dan kedaulatan

memanfaatkan sumber alam bagi pembangunan. Namun, juga berkewajiban unutk tidak

menimbulkan kerusakan lingkungan. 2). Untuk mewujudkan pembangunan yang

berkelanjutan perlu mengembangkan kerja sama internasional, guna menghapus kemiskinan

serta pola konsumsi dan produksi yang tidak berkelanjutan seiring dengan penerapan

kebijakan kependudukan. 3). Keseimbangan dalam kewajiban bersama dalam melestarikan

tatanan lingkungan dengan pendekatan bahwa negara yang lebih merusak mempunyai

kewajiban yang lebih besar dan sebaliknya. 4). Tindakan mengatasi masalah lingkungan yang

bersifat regional sejauh mungkin didasarkan pada konsensus internasional. 5). Peranan

wanita, penduduk asli, dan masyarakat setempat harus dikembangkan untuk menumbuhkan

kemitraan global.

Dalam perkembangan globalisasi di dunia terdapat hasil dari pengaruh tersebut, baik

dari segi positif maupun negatif. Dampak yang ditimbulkan gerakan globalisasi di negara-

negara berkembang selain bentuk-bentuk kerusakkan lingkungan akibat eksploitasi yang

diakibatkan oleh perusahaan-perusahaan pertambangan di negara-negara berkembang oleh

negara-negara maju, terdapat pula kerusakan lingkungan akibat industrialisasi di negara

berkembang sebagai contoh di negara Indonesia. Dampak positif dari globalisasi yang

mempengaruhi lingkungan hidup manusia, diantaranya adalah:

Adanya kesadaran manusia akan mulai tercemarnya lingkungan hidup mereka,

sehingga menumbuhkan kesadaran dalam diri untuk berbenah, memulai hidup dengan

cara yang baik untuk menjaga, menyelaraskan serta merawat lingkungan hidup guna

menciptakan kehidupan yang lebih baik;

Munculnya teknologi canggih ramah lingkungan;

Munculnya organisasi-organisasi pencinta alam yang senantiasa menjaga dan

menyebarkan pengaruh terhadap kesadaran menjaga lingkungan hidup, contohnya

adalah Greenpeace Indonesia.

Dalam prakteknya, sedikit demi sedikit mulai bermunculan kesadaran manusia untuk

menjaga lingkungan hidup yang semakin terancam ini. Hal itu diwujudkan secara bertahap

guna menjaga kelestarian lingkungan hidup yang menunjang performa manusia dalam

kehidupannya di bumi. Adapun dampak dampak negatif dari globalisasi yang mempengaruhi

lingkungan hidup manusia, diantaranya adalah:

Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri;

Konsentrasi bahan pencemar yang berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti

merkuri, kadmium, timah hitam, pestisida, pcb, meningkat tajam dalam kandungan air

permukaan dan biota airnya;

Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan di

musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang

berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak;

Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah, bahkan temperatur

tertinggi di beberapa kota seperti Jakarta sudah mencapai 37 derajat celcius pada

musim kemarau di hari terpanasnya;

Terjadi peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r SO2, dan debu

akibat polusi asap pabrik dan kendaraan bermesin;

Page 8: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

Sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia terasa semakin menipis, seperti

minyak bumi dan batu bara yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020 akibat

eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan;

Luas hutan Indonesia semakin sempit akibat tidak terkendalinya perambahan yang

disengaja atau oleh bencana kebakaran;

Kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian semakin menyempit dan

mengalami pencemaran akibat polusi tanah dan polusi air permukaan.

2.2.3. Issue Globalisasi di Bidang Demokratisasi

Paham demokrasi berdasarkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat. Oleh karena

itu, rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi di Negara. Demokrasi sebagai sistem

politik harus mengikutsertakan rakyat dalam pengambilsn keputusan. Semua Negara ingin

disebut sebagai negara demokrasi. Negara-negara yang belum berpemerintahan demokrasi

atau masih melakukan praktik pemerintahan otoriter banyak dikecam oleh negara lain.

Negara-negara otoriter umumnya terkucilkan dari pergaulan internasional. Contohnya adalah

negara Myanmar (Burma).

Pengaruh globalisasi dalam politik Indonesia berpengaruh terhadap masuknya nilai-

nilai demokrasi dari luar yang universal itu masih diterima dengan sikap curiga. Kecurigaan

ini wajar bagi Indonesia karena memengaruhi kedaulatan. Kecurigaan yang timbul ialah

kesengajaan maksud negatif untuk menekan Indonesia dan Negara-negara berkembang

lainnya. Kita memikirkan kemungkinan timbulnya kasus bahwa orang asing dapat memiliki

tanah dan rumah di Indonesia. Apakah dngan diberikannya izin kepada orang asing dapat

berarti merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan nasional itu, siapa yang melanggar dan

siapa yang dirugikan. Keputusan yang dapat diambil oleh Indonesia tentu saja dapat

memengaruhi negara-negara lainnya.

2.3. Dampak Globalisasi

Globalisasi layaknya seperti keping uang logam, yang memiliki 2 sisi yang sangat

bertolak belakang satu sama lain. Globalisasi disatu sisi memberikan dampak positif dan

disisi lain memberikan dampak negatif. Dan salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah

berimbas pada masalah lingkungan. Ada serangkaian proses yang harus dilewati untuk

menuju pada tahap perusakkan lingkungan akibat globalisasi, yang pada umumnya terjadi di

negara-negara berkembang. Dampak positif globalisasi diantaranya adalah:

Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa

kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya;

Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif,

dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar

internasional;

Tingkat kehidupan yang lebih baik;

Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik;

Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri;

Page 9: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang

memudahkan kehidupan manusia;

Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi);

Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan;

Berkembangnya turisme dan pariwisata;

Meningkatkan pembangunan negara.

Sedangkan dampak negatif globalisasi diantaranya adalah:

Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke suatu Negara atau Indonesia baik

melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh

masyarakat;

Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan

kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya

sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang;

Maraknya penyelundupan barang;

Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, sehingga

kondisi industri dalam negeri sulit berkembang;

Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri;

Menghambat pertumbuhan sektor industri;

Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme);

Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan

mengabaikan nilai-nilai agama;

Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam

masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya;

Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan

suatu negara.

2.4. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan

muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi

tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa

Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-

hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis

yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang

memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian

tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut

mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan

cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa

dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan

dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan

mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang

Page 10: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar

dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs

porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa

sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan

menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun

dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut

kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya

adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu

ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?

Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.

Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap

budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah

penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa

nasionalisme.

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak

daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi

pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

2.5. Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai-

nilai nasionalisme antara lain yaitu:

a) Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai

produk dalam negeri;

b) Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya;

c) Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya;

d) Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti

sebenar- benarnya dan seadil- adilnya;

e) Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial

budaya bangsa.

Globalisasi telah memberikan pengeruh besar dalam kehidupan bersama, baik

pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Kita mengharapkan globalisasi memberikan

pengaruh positif terhadap kemajuan kehidupan, sedangkan pengaruh negative globalisasi

sejauh mungkin kita hindari. Oleh karena itu, semua bangsa harus bersikap selektif terhadap

semua pengaruh globalisasi, yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Sikap Selektif terhadap Pengaruh Global

Dalam menghadapi globalisai ini, bangsa-bangsa di dunia member respons atau

tanggapan yag dapat dikategorikan sebagai berikut:

a) Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena dinggap sebagai jalan keluar

baru untuk perbaikan nasib umat manusia;

Page 11: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

b) Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai bentuk

baru penjajahan (kolonialisme) melauli cara-cara baru yang bersifat transmisional di

bidang politik, ekonomi, dan budaya;

c) Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat

perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis tergadap akibat

negatif globalisasi.

Telah diuraikan sebelumnya bahwa globalisasi disamping member pengaruh positif

terhadap kehidupan umat manusia, juga memiliki dampak buruk bagi kehidupan. Contoh

dampak positif adalah kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi, sedangkan dampak

buruknya adalah munculnya sifat konsumerisme karena semua hal serba mudah dan cepat.

Oleh karena itu, kita harus bisa dan mampu bersikap selektif dalam arti dapat memilih dan

memilah pengaruh global tersebut yang berdampak positif dan negatif. Terhadap global yang

positif kita terima sebagai upaya kemajuan hidup manusia, sedangkan perilaku yang

berdampak buruk kita hindari.

Sekarang ini internet sudah ada di tempat-tempat umum, khususnya di lembaga

pendidikan. Teknologi informasi ini menyajikan beragam informasi dari berbagai belahan

dunia tanpa batas. Informasi yabg isajikan seakan tanpa batas dan tidak ada yang

membatasinya. Orang yang membuka internet dapat bebas menjelajahi dunia maya tanpa

dapat dicegah.

Globalisasi perlu diwaspadai dan dihadapi dengan sikap arif dan bijaksana. Salah satu

sisi negatif dari globalisasi adalah semakin menguatnya nilai-nilai materialisis pada

masyarakat Indonesia. Disisi lain nilai-nilai soladiritas sosial, kekeluargaan, kermahtamahan

sosial, dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan cirri

khas bangsa Indonesia makin pudar. Inilah yang menyebabkan krisis jati diri bangsa.

2) Sikap Peduli Terhadap Masalah Internasional

Issue internasional telah pula menjadi masalah internasional. Kasus pelanggaran hak

asasi manusia di suatu Negara tidak lagi merupakan masalah nasional Negara yang

bersangkutan. Masalah itu sudah menjadi masalah internasional atau masalah bersama umat

manusia. Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di Timor Leste, Yugoslavia, Rwanda,

merupakan masalah internasional. Kasus kebocoran lading nuklir di Chernobil, Rusia juga

menjadi masalh internasional. Hal itu dikarenakan kebocoran tersebut mengakibatkan

ancaman terhadap kelestarian lingkungan alam dan kelangsugan hidup manusia.

Negara perlu melibatkan diri terhadap penyelesaian masalah-masalah internasional

dan peduli terhadap permasalahan internasional. Kepedulian ini merupakan bukti bahwa

suatu bangsa adalah bagian tidak tepisahkan dari bangsa lain dalam pergaulan internasional.

Bentuk-bentuk kepedulian suatu bangsa dapat diwujudkan dengan cara, antara lain sebagai

berikut:

a) Pemerintahan memberikan rasa simpati terhadap perjuangan melawan penindasan hak

asasi manusia. Misalnya, pemerintah Indonesia memberikan simpati dan dukungan

moril terhadap perjuangan rakyat Palestina;

b) Pemerintahan mengutuk atau mengecam tindakan penindasan terhadap bangsa lain.

Misalnya, mengecam Amerika Serikat yang telah menyerang Irak tanpa kesepakatan

internasional;

Page 12: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

c) Pemerintahan mengirimkan tenaga sukarelawan, tenaga medis ke daerah-daerah

konflik di luar negeri. Misalnya, pengirim tenaga medis ke Afganistan pacaperang

tahun 2002;

d) Pemerintah mengirimkan bantuan makan dan obat-obatan ke daerah yang dilanda

kelaparan, kekeringan atau bekas konflik;

e) Pengiriman pasukan perdamaian atau pemeliharan keamanan dalam koordinasi

Dewan Keamanan PBB;

f) Pemerintah membentuk forum bersama regional atau internasional untuk memperkuat

posisi dalam member resolusi, tekanan, dan tuntutan terhadap sebuah masalah

internasional. Misalnya, Indonesia masuk dalam ASEAN dan AFTA;

g) Pemerintahan melakukan langkah kebijakan yang berorientasi pada pemeuhan asas-

asas demokrasi, hak asasi manusia, keterbukaan, pelestarian lingkungan hidup, dan

pasar global.

3) Akibat yang Terjadi Jika Tidak Ada Kepedulian terhadap Masalah

Internasional

Sekarang issue internasional telah menjadi persyaratan bagi dunia internasional dalam

bekerja sama dan memberi bantuan terhadap suatu negara. Bagi negara yang tidak memenuhi

persyaratan seperti penegakkan hak asasi manusia, negara tersebut akan kesulitan memberi

bantuan. Ketidakpedulian terhadap issue-issue internasional akan makin menambah berat

beban negara itu dalam kelangsungan hidupnya.

Pada era globalisasi ini, tidak ada negara yang mampu berdiri sendiri tapa bekerja

sama dan berhubungan dengan negara lain. Amerika Serikat yang dikatakan sebagai Negara

besar dan maju pun tetap membutuhkan Negara-negara lain dalam pemenuhan kebutuhan

hidupnya. Dengan demikian, ketidakpedulian suatu negara terhadap issue internasional justru

mempersulit negara tersebut dalam kemajuan bangsanya.

Page 13: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran

pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan

infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet,

merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan

(interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.

Globalisasi menciptakan dunia tanpa sekat pembatas, menerobos dan meniadakan

aspek geografis, menyatukan belahan dunia dalam satu ruang. Akibat globalisasi memberikan

pengaruh yang luar biasa bagi dinamika kehidupan masyarakatnya, baik bidang ekonomi,

politik, sosial, pertahanan keamanan, budaya, tidak terkccuali dalam pengaturan tatanan nilai

(hukum) yang diberlakukan untuk mewujudkan rasa tertib dalam masyarakat, dan tidak

terbantahkan adanya pengaruh dari kondisi keterbukaan dalam tatanan dunia.

Issue-issue globalisasi dalam bidang kehidupan diantaranya adalah issue globalisasi di

bidang hak asasi manusia (HAM), issue globalisasi di bidang lingkungan hidup, dan issue

globalisasi di bidang demokratisasi. Akibat arus budaya global, issue-issue internasional

sekarang ini banyak berpengaruh pada aspek politik. Pengaruh itu, melalui issue tentang

demokrasi, issue jak asasi manusia, dan transparansi (keterbukaan). Pada aspek sosial budaya

muncul issue tentang perlunya sikap pluralisme dan pelestarian lingkungan hidup. Dalam

bidang ekonomi muncul pasar global (global market) dan pesaing global, sedangkan di

bidang keamanan muncul issue terorisme.

Globalisasi layaknya seperti keping uang logam, yang memiliki 2 sisi yang sangat

bertolak belakang satu sama lain. Globalisasi disatu sisi memberikan dampak positif dan

disisi lain memberikan dampak negatif. Adapun pengaruh globalisasi terhadap nilai

nasionalisme di kalangan generasi muda, sehingga diperlukan langkah untuk mengantisipasi

pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme di kalangan generasi muda. Oleh

karena itu, semua bangsa harus bersikap selektif terhadap semua pengaruh globalisasi dan

juga memiliki sikap peduli terhadap masalah internasional.

Sekarang issue internasional telah menjadi persyaratan bagi dunia internasional dalam

bekerja sama dan memberi bantuan terhadap suatu negara. Pada era globalisasi ini, tidak ada

negara yang mampu berdiri sendiri tapa bekerja sama dan berhubungan dengan negara lain.

Dengan demikian, ketidakpedulian suatu negara terhadap issue internasional justru

mempersulit negara tersebut dalam kemajuan bangsanya.

Page 14: [Fix] Makalah Kewarganegaraan Globalisasi

DAFTAR PUSTAKA

Badan Eksekutif WALHI. 1998. Reformasi di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Jakarta: WALHI.

Basuki, Udiyo. 2013. Globalisasi, Konstitusi dan Hak Asasi Manusia: Pengaruh Globalisasi

terhadap Pengaturan HAM dalam Konstitusi Indonesia. SUPREMASI

HUKUM Vol. 2, No. 2, Desember 2013.

Erlina, B. 2011. Pengaruh Globalisasi Terhadap Perkembangan Hak Asasi Manusia Bidang

Ekonomi, Sosial, Budaya (HESB) Di INDONESIA. Fakultas Hukum

Universitas Bandar Lampung. PRANATA HUKUM Volume 6 Nomor 2 Juli

2011.

Munck, Ronaldo. 2002. Globalization and Democracy: a New Great Transformation. Annals

of the American Academy of Political and Social Science, Vol. 581, pp. 10-21.