fix ppt dpd
TRANSCRIPT
Oleh :
Ovi Nindya P / 2120101837Putu Citra A / 2120101838Rahayu Isti S / 2120101839Ratna Astuti / 2120101840Ratna Suciati / 2120101841
AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA
2012
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Nn “S” Dengan Masalah Utama Defisit Perawatan Diri Pada Skizofrenia
20.0 Di Ruang Permaisuri, RSJD Dr RM Soedjarwadi Klaten
BAB I KONSEP DASAR MEDIS
GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
• Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene
adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
• Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004).
ETIOLOGIETIOLOGI
PRESIPITASIPRESIPITASI
PREDISPOSISI
Body Image
Praktik Sosial
Pengetahuan
Budaya
Kebiasaan seseorang
Kondisi Fisik dan Psikis
Status Sosial Ekonomi
Perkembangan
Sosial
Kemampuan relitas turun
Biologis
Tanda dan Gejala
• Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor• Ketidakmampuan berhias/berpakaian,
ditandai dengan rambut acak-acakan, pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
Jenis-Jenis Defisit Perawatan Diri
1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
3. Kurang perawatan diri : Makan4. Kurang perawatan diri : Toileting
DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan
penurunan motivasi perawatan diri2. Penurunan motivasi perawatan diri
berhubungan dengan isolasi sosial : menarik diri
Fokus Intervensi
Defisit perawatan diri
Isolasi Sosial : menarik diri
Penurunan motivasi perawatan diri
Dapat mandiri dalam perawatan diri
Dapat berinteraksi dengan orang lain
Memiliki keinginan untuk perawatan diri
BAB II RESUME KEPERAWATAN
PENGKAJIANIDENTITAS KLIEN
Nama : Nn “S”Umur : 39 tahunJenis kelamin : Perempuan Agama : IslamAlamat : BoyolaliPendidikan : SDPekerjaan : -Suku : JawaNo CM : 04 88 xxDiagnosa Medis : Skizofrenia ParanoidTanggal Masuk : 12 November 2012Tanggal Pengkajian : 04 Desember 2012
ASPEK MEDISDiagnosa Medis :Axis 1 : Skizofrenia Paranoid
TERAPI• Haloperidone 2 x 5 mg• Trihexyphenidyl 2 x 2 mg• Risperidone 2 x 2 mg• Chlopromazin 2 x 50 mg
RIWAYAT PENYAKIT
a. Alasan MasukPasien mengamuk dan teriak-teriak serta merusak kaca jendela, pasien sering berbicara sendiri, kadang-kadang telanjang, kadang-kadang nangis dan tertawa sendiri dan tidak mau mandi.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Anamnesis didapat dari tetangga,karena pasien masuk ke RS dengan diantar oleh tetangganya.Menurut tetangga pasien mengamuk dan oleh tetangga langsung dibawa ke RSJ dan dirawat untuk yang ketiga kalinya.
d. Riwayat Penyakit DahuluPasien pernah dirawat 3 kali ini di RSJ tanggal terakhir dirawat 29 November 2011- 1 Februari 2012
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang lain yang mengalami gangguan jiwa.
STATUS MENTAL
a. PenampilanPasien terlihat lusuh, kotor dan bau badan, pasien berambut pendek terlihat kotor, tidak rapi dan banyak kutunya, sering menggaruk-garuk badannya. Ekspresi wajah kurang ceria/ murung, kontak mata kurang. Pasien mengatakan tadi pagi sudah mandi, keramas tiap 2 minggu sekali, pasien mengatakan tidak mau berdandan. Tenaga keperawatan mengatakan pasien tidak mau mandi jika tidak disuruh dengan alasan masih dingin
b. Pembicaraan
Koheren dalam menjawab pertanyaan, jarang berbicara dan tidak mau memulai pembicaraan, kadang acuh terhadap orang yang mengajak bicara, lebih banyak diam
c. Aktivitas MotorikPasien terlihat malas melakukan aktifitas dan hanya melakukan sedikit aktivitas, lebih banyak tidur. Tenaga keperawatan mengatakan: Pasien tidak mau mandi jika tidak disuruh dengan alasan dingin.
d. HubunganPasien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain, Pasien terlihat jarang bercakap-cakap dengan teman ruangan.
e. Interaksi Selama WawancaraPasien bersikap kurang kooperatif, tidak mau diajak bicara, menjawab pertanyaan dengan singkat, kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara
f. Mekanisme KopingBila ada masalah pasien lebih sering menghindar dan menyendiri, masalah hanya dipendam tidak mau dibagi dengan orang lain.
PENGELOMPOKAN DATA
Data Subyektif• Pasien mengatakan tadi pagi sudah mandi, keramas
tiap 2 minggu sekali• Pasien mengatakan tidak mau berdandan. • Pasien mengatakan tidak mau bicara dengan orang
lain• Tenaga keperawatan mengatakan pasien tidak mau
mandi jika tidak disuruh dengan alasan masih dingin
Data Obyektif• Pasien terlihat lusuh dan kotor, rambut kotor tidak rapi
dan banyak kutunya, bau badan, pasien sering menggaruk-garuk badannya.• Pasien terlihat malas, hanya melakukan sedikit aktivitas,
lebih banyak tidur• Pasien lebih banyak diam bila ditanya hanya menjawab
dengan singkat dan bila diminta menceritakan dan menjelaskan masalahnya pasien hanya menjawab seperlunya.
Lanjutan...............• Pasien tidak mau memulai pembicaraan• Ekspresi wajah kurang ceria/ murung, kontak mata
kurang• Pasien bersikap kurang kooperatif, tidak mau diajak
bicara, menjawab pertanyaan dengan singkat, tidak mau menatap lawan bicara.• Pasien tidak menyadari penyakit yang dideritannya.• Pasien lebih sering menghindar dan menyendiri, masalah
hanya dipendam tidak mau dibagi dengan orang lain• Pasien terlihat tidak pernah bercakap-cakap dengan
teman ruangan.
ANALISA DATADS :
Pasien mengatakan tadi pagi sudah
mandi, keramas tiap 2 minggu sekali
tenaga keperawatan mengatakan pasien
tidak mau mandi jika tidak disuruh
dengan alasan dingin
Pasien mengatakan tidak mau berdandan
DO :
Pasien terlihat lusuh dan kotor, rambut
kotor tidak rapi dan banyak kutunya, bau
badan, pasien sering menggaruk-garuk
badannya.
Defisit Perawatan Diri
DS :
Tenaga keperawatan mengatakan
pasien tidak mau mandi dengan
alasan masih dingin
DO :
Pasien terlihat lusuh dan kotor,
rambut kotor tidak rapi dan banyak
kutunya, bau badan, pasien sering
menggaruk-garuk badannya.
Pasien terlihat malas, hanya
melakukan sedikit aktivitas, lebih
banyak tidur.
Menurunnya Motivasi
Perawatan Diri
DS :
Pasien mengatakan tidak mau
banyak bicara dengan orang lain.
DO :
Pasien terlihat jarang bercakap-
cakap dengan teman diruangan.
Pasien lebih banyak diam bila ditanya
hanya menjawab dengan singkat dan
bila diminta menceritakan dan
menjelaskan masalahnya pasien
hanya menjawab seperlunya.
pasien tidak mau memulai
pembicaraan, Ekspresi wajah kurang
ceria/ murung, kontak mata kurang
Isolasi Sosial : Menarik
diri
Pohon Masalah
Efek
Core Problem
Causa
Defisit perawatan diri : mandi, toileting, makan, berhias
Penurunan motivasi perawatan diri
Implementasi dan Evaluasi• Hari 1-3 :
Dx : Defisit Perawatan Diri TUK 1 : Membina hubungan saling percaya Evaluasi :
S :Pasien mengatakan namanya ibu S, biasa dipanggil ibu S, pasien mau menyebutkan umur dan alamatnya, Pasien mengatakan dia sedang sedih karena kangen dengan ibunya, ingin cepat pulang
O: Pasien mulai kooperatifKontak mata terjagaPasien mau mengungkapkan perasaannya kalau ingin pulang ke rumah
A: hubungan saling percaya terbina
Pp : lanjut TUK 2
Pk : Pasien mampu mengingat nama perawat Pasien mau menyapa ketika bertemu Pasien mau untuk mendiskusikan tentang pentingnya perawatan diri sesuai kontrak selanjutnya
• Hari 4
Dx :Defisit Perawatan DiriTUK 2 : Mengenalkan pentingnya perawatan diri
Evaluasi :
S: Pasien mengatakan gatal-gatal jika tidak mandi, Pasien mengatakan tidak mau mandi karena dingin
O:• Pasien mulai kooperatif• Kontak mata terjaga• Pasien mau menyebutkan mengapa dia tidak mau mandi
A: TUK 2 tercapai (Pasien mengetahui pentingnya perawatan diri)
Pp : Lanjut TUK 3
Pk : •Pasien mau untuk mendiskusikan cara-cara melakukan perawatan diri dan mendiskusikan frekuensi menjaga perawatan diri
• Hari 5Dx : Defisit Perawatan DiriTUK 3 : Klien mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan mandi 2X sehari, gosok gigi 1x sehari, keramas 2X seminggu, potong kuku kalau sudah panjang dan hitam-hitam.
O :•Pasien mulai kooperatif•Kontak mata terjaga•Pasien tidak mau untuk berdandan•Rambut pasien terlihat tidak rapi
A : TUK 3 tercapai sebagian (Pasien mengetahui frekuensi perawatan diri)
Pp : Optimalkan TUK 3
Pk :• Pasien mampu menjaga frekuensi perawatan diri dan mau untuk mendiskusikan cara praktik perawatan diri
Dokumentasi
Dalam penyusunan asuhan keperawatan penulis menggunakan format dari akademik
Pada pendokumentasian rencana perawatan dilengkapi dengan penulisan hari / tanggal, jam, implementasi, evaluasi kegiatan dan nama terang disertai dengan tanda tangan
TERIMA KASIH