flowable dan hybrid

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karies merupakan penyakit infeksi pada gigi yang ditandai dengan demineralisasi email dan dentin akibat banyak konsumsi makanan kariogenik. Karies terjadi pada jaringan keras gigi seperti dentin, email dan sementum. Penyebab karies yaitu karena adanya interaksi antara mikroorganisme, substrat seperti karbohidrat, host (gigi dan saliva), dan waktu (Wala, et al , 2014). Karies gigi dapat merusak struktur gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang serta dapat terjadi infeksi. Perawatan karies dapat dilakukan dengan cara menumpat dan pencabutan gigi. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut saat ini semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat yang ingin mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga mulut (Berhman dkk., 2000). Perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi pada kasus karies gigi salah satunya melalui perawatan restorasi. Restorasi merupakan salah satu perawatan karies gigi yang bertujuan untuk mengembalikan struktur anatomi dan fungsi gigi (Philips dkk., 1

Upload: brelian-elok-septyarini

Post on 01-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sistem bonding

TRANSCRIPT

Page 1: Flowable Dan Hybrid

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karies merupakan penyakit infeksi pada gigi yang ditandai dengan

demineralisasi email dan dentin akibat banyak konsumsi makanan kariogenik.

Karies terjadi pada jaringan keras gigi seperti dentin, email dan sementum.

Penyebab karies yaitu karena adanya interaksi antara mikroorganisme,

substrat seperti karbohidrat, host (gigi dan saliva), dan waktu (Wala, et al ,

2014). Karies gigi dapat merusak struktur gigi sehingga menyebabkan gigi

berlubang serta dapat terjadi infeksi. Perawatan karies dapat dilakukan dengan

cara menumpat dan pencabutan gigi. Kesadaran masyarakat mengenai

pentingnya kesehatan gigi dan mulut saat ini semakin meningkat. Hal ini

terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat yang ingin mempertahankan

gigi selama mungkin di dalam rongga mulut (Berhman dkk., 2000).

Perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi pada kasus karies gigi

salah satunya melalui perawatan restorasi. Restorasi merupakan salah satu

perawatan karies gigi yang bertujuan untuk mengembalikan struktur anatomi

dan fungsi gigi (Philips dkk., 2004). Syarat yang diperlukan agar restorasi

adekuat antara lain harus memberikan kerapatan dibagian korona, melindungi

struktur gigi yang tersisa dan harus memperhatikan fungsi serta estetika yang

baik (Walton dan Torabinejad, 2008). Bahan restorasi yang digunakan untuk

menumpat gigi yaitu resin komposit dan glass ionomer cement. Resin

komposit merupakan gabungan dua atau lebih bahan kimia berbeda dengan

sifat-sifat unggul atau lebih baik dari pada bahan itu sendiri (Anusavice,

2003). Resin komposit merupakan bahan yang paling banyak dipakai dalam

aplikasi klinis kedokteran gigi baik sebagai restorasi gigi anterior maupun

posterior (van Noort, 2007). Kekurangan resin komposit antara lain dapat

mengiritasi pulpa, untuk resin komposit yang menggunakan aktivasi kimia

1

Page 2: Flowable Dan Hybrid

2

working time nya terbatas, umur restorasi tidak panjang dan dapat

menyebabkan alergi pada pasien.

Bahan restorasi lainnya yaitu Glass ionomer cement merupakan

komposisi semen glass ionomer konvensional terdiri dari bubuk dan cairan

dan bahan dasarnya adalah calcium fluoroalumino silicate glass. GIC

memiliki sifat biologis yang baik karena memiliki potensi perlekatan ke

kalsium yang ada di dalam gigi. Bahan ini juga dipakai sebagai bahan

restorasi untuk perawatan erosi dan sebagai bahan penyemenan (Phillips dkk.,

2004). Kekurangan GIC antara lain kepekaan terhadap cairan, daya tekan

yang rendah, serta resisten terhadap abrasi rendah, dan estetik kurang baik.

Kepekaan terhadap cairan dan kekuatan awal yang rendah dari semen ionomer

kaca terjadi akibat reaksi pengerasaan asam basa yang lambat. Hal ini

menyebabkan dibuat modifikasi glass ionomer cement dengan menggunakan

resin yang disebut resin modified glass ionomer cement. Keuntungan

menggunakan RMGIC sebagai bahan restorasi antara lain daya tekan yang

cukup kuat, lebih lentur daripada GIC, dan estetik lebih bagus dari GIC

(Anusavice, 2003).

Salah satu cara restorasi yang dikembangkan adalah teknik restorasi

sandwich. Teknik restorasi sandwich merupakan restorasi berlapis dengan

glass ionomer cement sebagai basis serta sebagai pengganti dentin serta

komposit yang berguna untuk menggantikan enamel. Teknik restorasi

sandwich dibagi menjadi open-sandwich dan closed sandwich. Teknik open-

sandwich mengaplikasikan lapisan pengganti dentin sampai berbatasan

dengan tepi cavosurface kavitas, karena tepi cavo-surface pada kavitas kelas

II dan kelas V batas gingivalnya telah mencapai cemento enamel junction

(CEJ). Teknik closedsandwich digunakan pada kavitas yang masih memiliki

email pada semua tepi cavo-surface kavitas, sehingga aplikasi lapisan

pengganti dentin pada teknik ini tidak berbatasan dengan tepi cavo-surface

kavitas.

Page 3: Flowable Dan Hybrid

3

Keberhasilan restorasi membutuhkan bahan adhesive yaitu bonding.

Bonding merupakan suatu proses perlekatan bahan restorasi gigi dengan cara

adesi. Perlekatan bahan restorasi sangat dipengaruhi oleh reaksi polimerisasi

bahan bonding. Semakin sempurna polimerisasinya maka semakin kuat pula

perlekatan terhadap dentin. Bahan bonding yang ideal harus mempunyai sifat

biokompatibilitas tinggi, perlekatan cukup baik dengan email ataupun dentin,

kekuatannya cukup untuk menahan beban kunyah dan mudah dapam proses

manipulasinya serta dapat meninimalkan sensitivitas setelah perawatan

(Anusavice, 2003). Terdapat 2 macam bahan bonding yang beredar dipasaran

yaitu bonding total etch dan bonding self etch.

Bonding total etch merupakan sistem bonding yang prosesnya terpisah

yaitu diawali dengan asam fosfat 30-40% yang berguna untuk menghilangkan

smear layer sehingga permukaan dentin mengalami demineralisasi yang

membuat serabut kolagen terbuka. Kelemahan sistem bonding ini yaitu saat

terjadi pembuangan smear layer maka collagen layer menjadi kolaps sehingga

ikatan perlekatan bonding rapuh. Kelemahan sistem ini dapat menimbulkan

sensitivitas setelah perawatan yang disebabkan tubulus dentin tidak tertutup

bonding dengan sempurna (Philips dkk., 2004).

Dilihat dari kekurangan sistem bonding total etch, maka diperkenalkan

sistem baru yaitu sistem bonding self etch. Bonding self etch merupakan

sistem bonding yang dirancang untuk memudahkan operator dalam

pengaplikasian karena bahan kondisioner, primer serta adesif berada dalam

satu larutan. Sistem bonding ini dapat meningkatkan kualitas adaptasi dalam

suatu restorasi. Kekurangan sistem ini yaitu ikatan yang terbentuk akan

menurun dalam jangka waktu lama dan aplikasi harus selalu diulang karena

formulasi cairan tidak dapat dikontrol ketika diaplikasikan.

Penelitian yang dilakukan Aggrawal dkk., (2014) menjelaskan bahwa

restorasi dengan bahan resin komposit flowable dan glass ionomer cement

Page 4: Flowable Dan Hybrid

4

menggunakan sistem bonding yang berbeda tidak memiliki perubahan yang

signifikan diliat dari cara adaptasinya terhadap restorasi kelas II. Berdasarkan

penjelasan tersebut peneliti ingin melakukan penelitian mengenai kekuatan

geser sistem bonding self etch dan total etch terhadap RMGIC dan komposit

packable menggunakan teknik sandwich.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan kekuatan geser bahan bonding self etch dan

total etch terhadap resin modified glass ionomer cement dan resin komposit

packable dengan menggunakan teknik sandwich?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan kekuatan geser bahan bonding self etch

dan total etch terhadap restorasi resin modified glass ionomer cement

dan resin komposit packable dengan menggunakan teknik sandwich.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis bahan bonding self etch yang diaplikasikan pada

restorasi dengan teknik sandwich terhadap kekuatan geser

bahan restorasi resin komposit packable dan RMGIC.

b. Menganalisis bahan bonding total etch yang diaplikasikan pada

restorasi dengan teknik sandwich terhadap kekuatan geser

bahan restorasi resin komposit packable dan RMGIC.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi tentang

perbandingan pemakaian bahan bonding self etch dan total etch

terhadap kekuatan geser restorasi RMGIC dan resin komposit

packable dengan teknik sandwich.

Page 5: Flowable Dan Hybrid

5

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat bagi dokter gigi dalam memilih bahan

bonding yang lebih efektif untuk restorasi dengan teknik sandwich.

E.

Page 6: Flowable Dan Hybrid

6

F. Keaslian Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan pada Tabel 1.1

No

Penelitian Sebelumnya Persamaan perbedaan

1. Judul :Effect of flowable composite liner and glass ionomer liner on class II gingival marginal adaptation of direct composite restoration with different bonding stretegies.Peneliti : Vivik Aggarwal, Mamta Singla, Suman Yadav, dan Haris Yadav.Tahun : 2014Dipublikasi : Journal of Dentistry Elsevier

Menguji bahan restorasi dengan menggunakan sistem bonding yang berbeda-beda

Menguji kekerasan bahan restorasi RMGIC dan resin komposit packable dengan bahan bonding self etch dan total etch.

2. Judul : Four-year clinical evaluation of Class II nano-hybrid resin composite restorations bonded with a one-step self-etch and a two-step etch-and-rinse adhesive,Peneliti : Jan W.V, van Dijken, Ulla PallesenTahun : 2011Dipublikasi : journal of Dentistry Elsavier

Menguji kekuatan geser bahan restorasi dengan menggunakan bahan bonding total etch dan self etch.

Bahan restorasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah RMGIC dan resin komposit packable dengan menggunakan teknik sandwich.

3. Judul : Effect of acid and laser etching on shear bond strength of conventional and resin-modified glass-ionomer cements to composite resin.Peneliti : Elmira Jafari Navimipour, Siavash Savadi Oskee, Parnian Alizadeh Oskoee, Mahmoud Bahari.Tahun : 2012Dipublikasi : Lasers

Menguji kekuatan geser Resin modified glass ionomer cement dengan resin komposit.

Menguji kekuatan geser dengan membandingkan bahan bonding yang berbeda.

Page 7: Flowable Dan Hybrid

7

Medical Science, original Article