focus group discussion (fgd) 2 pekerjaan … filekompetensi dasar setelah mengikuti ... pasok...

25
KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT PERENCANAAN KONSTRUKSI DENGAN SISTEM TEKNOLOGI BIM MODUL 1

Upload: hahanh

Post on 07-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

KEBIJAKAN DAN PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT

PERENCANAAN KONSTRUKSI DENGAN SISTEM

TEKNOLOGI BIM

MODUL 1

Page 2: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

BAB 1 - PENDAHULUAN

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR KEBERHASILAN

MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK

Page 3: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti pembelajaran mata

diklat ini peserta diharapkan dapat

memahami Kebijakan dan Peraturan

Perundangan terkait Penyelenggaraan

Konstruksi serta Pedoman terkait

Sistem Teknologi BIM.

Inidikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran

mata diklat ini peserta mampu

memahami:

• Kebijakan dan Peraturan

Perundangan terkait

Penyelenggaraan Konstruksi

• Pedoman terkait Sistem Teknologi

BIM.

PENDAHULUAN

Page 4: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PENDAHULUAN

Materi Pokok dan Sub Materi Pokok1. Kebijakan dan Peraturan Perundangan terkait Penyelenggaraan Konstruksi• Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

• Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik

• Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 Tentang Perubahan Kedua Atas PP No. 28 Tahun 2000

Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi

• Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi dan

Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas PP No. 29 Tahun 2000 Tentang

Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

• Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi

• Peraturan Menteri PUPR No.31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri PUPR

No.07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi

• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.12/PRT/M/2017 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan

Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design And Build)

2. Pedoman terkait Sistem Teknologi BIM:• Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi (Tim BIM PUPR dan Institut BIM Indonesia)

• Panduan BIM Singapura (versi 2.0)

• Panduan BIM Singapura untuk Pelaku Usaha Jasa Konstruksi (BIM Essensial Guide)

Page 5: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

BAB 2 - PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

Page 6: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

6

P E R AT U R A N P E R U N D A N G A N T E R K A I T P E N Y E L E N G G A R A A N K O N S T R U K S I

Beberapa substansi penting dalam UU Jasa Konstruksi yang baru adalah:

1. Adanya pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi;

2. Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan terbuka melalui

pola persaingan yang sehat;

3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi melalui kemitraan dan

sistem informasi, sebagai bagian dari pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi;

4. Lingkup pengaturan yang diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi melainkan mengatur rantai

pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan;

5. Adanya aspek perlindungan hukum terhadap upaya yang menghambat penyelenggaraan jasa konstruksi

agar tidak mengganggu proses pembangunan. Perlindungan ini termasuk perlindungan bagi pengguna dan

penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi. Pada RUU tentang Jasa Konstruksi yang baru

tidak terdapat klausul kegagalan pekerjaan konstruksi hanya ada klasul kegagalan bangunan. Hal ini

sebagai perlindungan antara pengguna dan penyedia jasa saat melaksanakan pekerjaan konstruksi;

6. Perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia dalam bekerja di bidang jasa konstruksi, termasuk pengaturan

badan usaha asing yang bekerja di Indonesia, juga penetapan standar remunerasi minimal untuk tenaga

kerja;

7. Adanya jaring pengaman terhadap investasi yang akan masuk di bidang jasa konstruksi;

8. Mewujudkan jaminan mutu penyelenggaraan jasa konstruksi yang sejalan dengan nilai-nilai keamanan,

keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4).

UU JASA KONSTRUKSI NO. 2/2017

Page 7: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

7

UU No. 11 /2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

P E R AT U R A N P E R U N D A N G A N T E R K A I T P E N Y E L E N G G A R A A N K O N S T R U K S I

Ketentuan Umum Pasal 1 (Definisi)

Asas dan Tujuan Pasal 3 (Asas), Pasal 4 (Tujuan)

Informasi, Dokumen, dan Ttd Elektronik Pasal 5, Pasal 8 , Pasal 11 , Pasal 12

Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik dan

Sistem Elektronik

Pasal 13, Pasal 15 (tanggung jawab operasi), Pasal 16 (persyaratan

operasi).

Transaksi Elektronik Pasal 17 (Transaksi), Pasal 18 (e-Kontrak), Pasal 19 (kesepakatan).

Nama Domain, Hak Kekayaan Intelektual

dan Perlindungan Hak Pribadi

Pasal 23

Perbuatan yang Dilarang Pasal 27, Pasal 30 , Pasal 31 , Pasal 32, Pasal 34

Penyelesaian Sengketa Pasal 38, Pasal 39

Peran Pemerintah dan Peran Masyarakat Pasal 40 (Pemerintah), Pasal 41 (Masyarakat )

Undang-Undang ini disusun karena perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi yang

demikian pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai

bidang yang secara langsung telah memengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru.

Dengan demikian penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi harus terus dikembangkan

yang berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencegah penyalahgunaannya maka pemerintah

perlu mendukung pengembangan Teknologi Informasi melalui infrastruktur hukum dan

pengaturannya sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi dilakukan secara aman.

Page 8: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

8

• Peraturan Pemerintah ini mengatur kewajiban penyelenggara sistem elektronik pada umumnya

dan penyelenggara sistem elektronik untuk pelayanan publik, yang meliputi perangkat keras,

perangkat lunak, tenaga ahli, tata kelola, dan pengamanannya. Khusus untuk penyelenggara

sistem elektronik bagi pelayanan publik, antara lain diwajibkan untuk menempatkan pusat data

dan pusat pemulihan bencana di wilayah indonesia, wajib memperoleh Sertifikasi Kelaikan Sistem

Elektronik dari Menteri, dan wajib terdaftar pada kementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika.

• Pasal-pasal yang berkaitan dengan BIM menyangkut transaksi elektronik diantaranya sebagai

berikut:

P E R AT U R A N P E R U N D A N G A N T E R K A I T P E N Y E L E N G G A R A A N K O N S T R U K S I

PP No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik

Ketentuan Umum Pasal 1

Penyelenggaraan Sistem Elektronik Pasal 3, Pasal 4, Pasal 6 dan Pasal 7

Penyelenggara Agen Elektronik Pasal 34, Pasal 35, Pasal 38 dan Pasal 39

Penyelenggaraan Transaksi Elektronik Pasal 40, Pasal 41, Pasal 43, Pasal 47 dan Pasal 48

Tanda Tangan Elektronik Pasal 52

Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik Pasal 59

Lembaga Sertifikasi Keandalan Pasal 65

Pengelolaan Nama Domain Pasal 73, Pasal 75, Pasal 76 dan Pasal 74

Page 9: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

9

• Diantaranya mencakup pembiayaan pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dalam

penyelenggaraan jasa konstruksi yang bersumber dari anggaran pembangunan pemerintah

(pusat/daerah).

• Penyisipan dan pengubahan ketentuan pelaksanaan pengadaan barang/jasa diantaranya:

• penyisipan mengenai tanggung jawab hasil desain dari konsultan perencana sekurang-kurangnya

sampai produk desain tersebut selesai dilaksanakan pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau

kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal, termasuk pengenaan sanksi apabila

hasil desain tidak dapat dilaksanakan.

• Penambahan mengenai tata cara pengumuman pelaksanaan pemilihan Penyedia Jasa secara luas

kepada masyarakat sebelum Rencana Umum Pengadaan (RUP) oleh kelompok Kerja ULP

• Pengubahan ketentuan penggunaan surat jaminan pekerjaan konstruksi.

• Pengubahan ketentuan pemilihan Pekerjaan Konstruksi, dimana khusus untuk Pekerjaan Konstruksi

bersifat kompleks, dan/atau diyakini jumlah penyedianya terbatas, pemilihan penyedia Pekerjaan

Konstruksi dilakukan melalui metode Pelelangan Terbatas dengan prakualifikasi, contohnya dengan

menggunakan metode evaluasi sistem gugur ambang batas, maka persyaratan/kriteria evaluasi

teknis yang akan dicantumkan di dalam dokumen pengadaan harus ditetapkan terlebih dahulu oleh

Pejabat Eselon I terkait.

Permen PUPR No.31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri PUPR

No.07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi

P E R AT U R A N P E R U N D A N G A N T E R K A I T P E N Y E L E N G G A R A A N K O N S T R U K S I

Page 10: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

10

• Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) adalah seluruh pekerjaan yang

berhubungan dengan pembangunan suatu bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya, dimana pekerjaan

perancangan terintegrasi dengan pelaksanaan konstruksi.

• Kerja Sama Operasi untuk Pekerjaan Konstruksi Rancang dan Bangun (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau

lebih badan usaha penyedia layanan pekerjaan konstruksi dengan penyedia layanan jasa konsultansi perencanaan

konstruksi dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan aset dan/atau

hak usaha yang dimiliki dan secara bersama menanggung risiko usaha tersebut.

• Kriteria Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun berupa: pekerjaan kompleks (memerlukan teknologi

tinggi, mempunyai risiko tinggi, peralatan yang didesain khusus; dan/atau pekerjaan yang bernilai di atas seratus miliar

rupiah) dengan dana dari APBN; serta pekerjaan tertentu yaitu pekerjaan yang mendesak untuk segera dimanfaatkan

dengan sumber dana APBN.

• Disyaratkan dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi yang bertanggung jawab membantu PPK dan Pokja ULP

dalam penjaminan mutu pelaksanaan pekerjaan mulai dari tahapan perencanaan, pengadaan, pelaksanaan konstruksi

sampai dengan serah terima akhir pekerjaan.

• Dokumen pengadaan paling sedikit diantaranya mencakup dokumen rancangan awal meliputi: data peta geologi teknis

lokasi pekerjaan; referensi data penyelidikan tanah/geoteknik untuk lokasi terdekat dengan pekerjaan; penetapan

lingkup pekerjaan secara jelas dan terinci, kriteria desain, standar/code pekerjaan yang berkaitan, dan standar mutu,

serta ketentuan teknis pengguna jasa lainnya; identifikasi dan alokasi risiko proyek; identifikasi dan kebutuhan lahan;

dan gambar dasar, gambar skematik, gambar potongan, gambar tipikal dan gambar lainnya yang mendukung lingkup

pekerjaan.

• Penetapan HPS ditetapkan oleh PPK berdasarkan nilai pagu anggaran

PermenPU No.12/PRT/M/2017 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan

Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build)

P E R AT U R A N P E R U N D A N G A N T E R K A I T P E N Y E L E N G G A R A A N K O N S T R U K S I

Page 11: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

BAB 3 - PEDOMAN TERKAIT SISTEM TEKNOLOGI BIM

Page 12: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PEDOMAN TERKAIT SISTEM TEKNOLOGI BIM

Langkah Adopsi

BIM dalam Organisasi

Kepemimpinan

Perencanaan

Informasi

ProsesSDM dan

Kapabilitas

Keterlibatan Stakeholder

Hasil

LANGKAH ADOPSI BIM, DALAM

PANDUAN BIM UNTUK

ORGANISASI (TIM BIM PUPR

DAN INSTITUT BIM INDONESIA,

2018)

(TIM BIM PUPR DAN INSTITUT BIM INDONESIA,

2018)

PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK

ORGANISASI

Page 13: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Kepemimpinan

Pada lingkup proyek, usulan organisasi yang bertugas melaksanakan BIM dapat dilihat pada tabel

berikut.

Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR, 2018

Page 14: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Perencanaan

Hal yang menjadi keluaran aspek perencanaan adalah sebagai berikut:

Visi BIM

Tujuan BIM, dimana pada setiap Tujuan dan Sasaran harus ada indikasi bagaimana

Achievement diukur dalam suatu rentang waktu tertentu.

Tema penting, diperlukan agar adopsi BIM dalam suatu organisasi menjadi lebih fokus.

Contoh fokus misalnya pembelajaran (learning focus) atau inovasi untuk penciptaan nilai

baru

Manajemen Perubahan/Change Management, membantu organisasi bermigrasi dari kondisi

eksisting sekarang ke kondisi di masa datang dengan sedikit “disrupsi” dan “resistensi”.

Manajemen perubahan ditetapkan menurut jangka waktu tertentu, misal penciptaan iklim

perubahan (3-6 bulan), membangun momentum perubahan (6-12 bulan); implementasi dan

keberlanjutan proyek (12-24 bulan).

Sumber Daya BIM, mencakup daftar software dan hardware yang diperlukan sesuai

fungsinya serta sistem pengelolaan dokumen utnuk mengelola aset-aset BIM.

Page 15: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Informasi

Informasi pada tahap adopsi BIM terkait dengan:

merupakan definisi dari “apa” dan “bagaimana” mengembangkan model-model BIM pada setiap tahap proyek untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Standar BIM

berperan sangat penting dalam menjamin keluaran yang dihasilkan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

Quality Assurance BIM

bertujuan untuk memverifikasi semua deliverables yang sesuai dengan standar proyek. Manajer BIM dan Tim harus memverifikasi semua deliverable yang diterima sesuai dengan dokumen BEP dan kontrak (jika ada).

Quality Control BIM

terkait dengan standar pengelolaan informasi BIM pada proyek yang dikerjakan.

Manajemen informasi BIM

Page 16: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Proses

Berikut disajikan panduan (outline) mengenai apa saja deliverable yang harus dikeluarkan dalam

setiap tahapan pelaksanaan BIM pada setiap proyek.

Sumber: BIM Essential Guide for Structural Consultant, BCA Singapore, 2013

Contoh tahapan dan keluaran menurut disiplin struktural

Page 17: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: SDM dan

KapabilitasPengembangan kapasitas (capacity building) adalah hal paling penting dalam program adopsi

BIM. Hal ini terkait pemetaan kompetensi sumber daya manusianya dan melaksanakan

rangkaian training sesuai rencana adopsi dan implementasi BIM.

Peta Kompetensi

• adalah cetak biru SDM dalam sebuah organisasi yang memperlihatkan jenis ketrampilan (skill set) yang harus dikembangkan untuk memenuhi target tujuan dan sasaran program adopsi dan implementasi BIM

Rencana dan Peta Jalan Pelatihan

(Training)

• Jenis proses pembelajaran BIM dapat berupa:

Kursus dan pelatihan formal BIM dengan target keterampilan (skill) yang diinginkan.

Mentoring dimana staf yang sudah dilatih sebelumnya, membimbing staf yang lain.

Forum dimana isu-isu teknis dan lessons learned disampaikan dan dibagi diantara rekan.

Dokumentasi berupa manual dan kumpulan good practices.

Page 18: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Keterlibatan

StakeholderBIM Execution Plan (BEP) adalah dokumen pegangan yang disetujui oleh pemilik proyek untuk

memandu Tim Proyek mencapai tujuan dan sasaran, termasuk deliverable BIM dalam rentang

waktu pelaksanaan proyek.

Dalam dokumen BEP, umumnya berisi hal-hal berikut:

Informasi Proyek

Anggota Pelaksana Proyek

Tujuan Proyek dan Penggunaan BIM di Setiap Tahapan Proyek

Deliverable BIM di Setiap Tahapan Proyek

Pembuat Model (Model Author) dan Pengguna Model (User) untuk Setiap Deliverable BIM

Elemen-elemen Model, Tingkat Kelengkapan Informasi (Level of Development/LOD) dan

atribut untuk setiap Deliverable BIM

Proses pembuatan model BIM, pemeliharaan dan kolaborasinya

Protokol atau prosedur distribusi informasi, format submisi

Sarana dan prasarana,software yang digunakan.

Page 19: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Hasil

Daftar jenis Key Performance Indicators (KPI) yang digunakan untuk memonitor hasil adopsi BIM adalah

sebagai berikut:

TingkatProyek

% proyek yang dilaksanakan menggunakan BIM

% pihak-pihak luar yang terlibat

Tahapan proyek yang menggunakan BIM

Jumlah layanan tambahan yang ditawarkan

Tingkat akurasi dari deliverable BIM (tingkat error) o % waktu tunda (delay) dan penambahan biaya

Tingkat Organisasi

Kepemimpinan, perencanaan dan hasil

Proses dan informasi

SDM dan kapabilitas

Keterlibatan stakeholder dan customer

Cara baru atau metode baru dalam pelaksanaan pekerjaan

Tingkat Kapabilitas Karyawan

% karyawan yang ditraining BIM

% karyawan yang bersertifikat BIM

Tingkat ketrampilan BIM (BEP planning, authoring, analysis, collaboration,

dst)

% jenis keterampilan BIM yang diaplikasikan dalam proyek

• % karyawan yang detraining sebagai: manajer BIM, coordinator BIM, pemodel BIM

Page 20: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

• - Elemen BIM

- Atribut Elemen BIM

- BIM Objective & Responsibility Matrix

- Kompensasi

- Layanan Nilai Tambah

1. BIM DELIVERABLES ('what')

• - Pemodelan pada Masing-Masing Disiplin Individual

- Koordinasi Model Lintas Disiplin

- Produksi Model dan Dokumentasi

- Keamanan Data

- Quality Assurance dan Quality Control

- Workflow Proyek Design-Built

- Workflow Proyek Design-Bid-Built

2. BIM PROCESS: MODELLING & KOLABORASI ('how')

3. BIM PROFESSIONAL ('who')Sumber: Singapore BIM Guide 2.0

PEDOMAN TERKAIT SISTEM TEKNOLOGI BIM

SINGAPORE BIM GUIDE 2.0 (BCA

SINGAPORE, 2013)

Page 21: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

Sumber: BIM Essential Guide for Civil and Structural Consultant, 2013

PEDOMAN TERKAIT SISTEM TEKNOLOGI BIM

PANDUAN BIM SINGAPURA UNTUK PELAKU USAHA JASA KONSTRUKSI

(KONSULTAN SIPIL DAN STRUKTURAL)

1. BIM DELIVERABLES

Konsultan

Page 22: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

Sumber: BIM Essential Guide for Contactor, 2013

PEDOMAN TERKAIT SISTEM TEKNOLOGI BIM

PANDUAN BIM SINGAPURA UNTUK PELAKU USAHA JASA (KONTRAKTOR)

BIM DELIVERABLES

Kontraktor

Page 23: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

Model dibuat oleh masing-masing Author

Koordinasi model antara model yang dibuat Author dan User

Model dibekukan dan dirilis

2. BIM PROSES TERKAIT PROSEDUR MODELLING DAN

KOLABORASI

Proses BIM pada umumnya

mencakup pembuatan model,

koordinasi model dan pertukaran

data yang mengikutsertakan tim

model author (penulis/pembuat)

dan user (pengguna). Pada titik

tertentu, model dapat dibekukan

dan diperlihatkan pada pengguna.

Page 24: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

3. BIM PROFESIONAL

BIM manager harus menjamin bahwa semua pihak bekerja secara kolaboratif untuk menyelesaikan

berbagai konflik melalui cara yang paling efisien. Peran BIM Manager tidak termasuk pada

pengambilan keputusan dalam solusi desain, engineering dan konstruksi, maupun proses

organisasi bagi tiap-tiap disiplin.

Peran dan Tanggungjawab Para Pihak dalam BIM

BIM PROJECT MANAGER

• Bertanggungjawab dalam memfasilitasi pengertian dan implementasi dari:

• BIM Execution Plan

• Tujuan BIM dan Penggunaannya

• Responsibility Matrix

• BIM Deliverables

• Delivery Schedule

• Koordinasi BIM

KOORDINATOR BIM UNTUK KONSULTAN

• Bertanggungjawab pada tahap desain dan konstruksi:

• Menciptakan desain model BIM dan dokumentasinya

• Mendefinisikan penggunaan disiplin BIM secara spesifik termasuk analisisnya

• Berkoordinasi dengan BIM modeller, konsultan desain, dan cost consultant

• Berkoordinasi dengan kontraktor dan subkontraktor

• Memastikan Modelling Quality Control

KOORDINATOR BIM UNTUK KONTRAKTOR

• Bertanggungjawab pada tahap konstruksi:

• Berkoordinasi dengan desain konsultan dan subkontraktor

• Mempelajari dokumen tender

• Mereview model desain, model fabrikasi, dan gambar

• Menggunakan BIM untuk berkoordinasi, membuat tahapan, constructability dan cost study, serta field use

• Menciptakan model konstruksi dan as built model

• Memastikan Modelling Quality Control

Page 25: FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) 2 PEKERJAAN … fileKompetensi Dasar Setelah mengikuti ... pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan; 5. ... dan penyelenggara

TERIMA KASIH

Sampai jumpa di Modul selanjutnya