forest initiative
DESCRIPTION
Climate ChangeTRANSCRIPT
Farah Sofa
Presentasi Lokakarya CSO CAPPA28 Desember 2009
Inisiatif Kehutanan Global:
Dampak terhadap Kebijakan Hutan di
Indonesia
Potret Kehutanan IndonesiaTerpencar dan tidak terdokumentasi
dengan baik Tidak ada tatakelola dan tidak ada
insentif dan berkelanjutanLebih berpihak pada bisnis besar dan
uang cepatHutan sebagai pendapatan, bukan
sebagai ekosistemKonflik, korupsi dan perebutan hak
masyarakat lokal
Hutan dan Perubahan IklimHingga COP5 perubahan iklim = konsumi bahan bakar
fossil
Pada COP6 (lanjutan) di Bonn hutanpertama kali dibicarakan
Hutan sebagai penyimpan & penyerap karbon (sinks & sequestration)
Perubahan tata-guna lahan (land use change) – emisi karbon dari sektor kehutanan LULUCF = Land Use, and Land Use Change in Forestry
Montreal, COP11, 2005, perubahan dramatik konstelasi pihak
Tekanan dari Koalisi Negara-negara Pemilik Hutan Tropika (CRFIN) yang dipimpin oleh Papua Nugini & Costa Rica cikal-bakal REDD!
COP13 di Bali, populer dengan sebutan REDD COP
Isu hutan untuk iklim pada event paralel meskipun tidak tertuang dalam agenda utama COP
PNG & Brazil memimpin G77+ skema insentif melindungi “hutan tua” tanpa mengurangi kewajiban negara-negara Annex I reducing emission from deforestation in the developing countries (REDD).
Problematika integrasi “hutan” ke “perubahan iklim”Tunggakan persoalan pada isu hutan di tingkat
global definisi hutan postur politik pertanahan di setiap negara pemilik hutan, e.g., tata-kuasa & tata-guna lahan hutan, eksistensi masyarakat adat, dsb.
Kegagalan integrasi tata-kelola hutan, penegakan hukum & penegakkan perangkat perdagangan regional/global menangani pembalakan & balak liar pasar “mengendalikan” produk ilegal dibanding yang legal
Perangkat PK yang berlaku, LULUCF, lebih mengarah kepada tindakan “penghutanan” (afforestasi/reforestasi atau A/R) lewat jalur CDM tidak disukai negara non-Annex pemilik hutan
rumit, lama, mahal & kendali kuasa oleh partikelir bukan negara
Tidak disukai NGOs penguatan kuasa HTI, pulp&paper, agroforestry
REDDInisiatif baru yang dianggap lebih bisa diterima
dari LULUCF itu bernama REDDREDD atau reducing emission from deforestation and
forest degradation (pemangkasan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan)
REDD digagas pertama kali oleh delegasi Papua Nugini & Costa Rica pada COP11 2005, dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan dari agenda adaptasi dan mitigasi Protokol Kyoto, seperti yang sudah dinikmati oleh negara-negara industri maju (negara-negara Annex I)
Diadopsi di COP 15 Coepnhagen untuk masuk dalam SBSTTA
World Bank Climate Investment
Inisiatif Lain Terkait Hutan Climate, Community and Biodiversity
Alliance StandardsPembayaran Jasa Lingkungan
(Payment for Environmental Services)Green Development MechanismSertifikasi Keanekaragaman Hayati
Kehutanan Paska CopenhagenIndonesia - Norwegia untuk
pendanaan interim REDD di IndonesiaIndonesia - Amerika Serikat untuk
pendanaan pengurangan emisi di sektor kehutanan. AS berhasil memobilisasi dana sebesar US$ 3,5 milyar untuk 2010 dan 2011 yang akan diberikan ke 3 negara (mewakili 3 benua) pemilik hutan.
Kehutanan Paska Copenhagen (2)Indonesia - Inggris untuk pengurangan
emisi di sektor kehutanan.Inggris mengkordinasi penggalangan dana
untuk pengurangan emisi dari deforestasi 25% dari total emisi kehutanan pada tahun 2015 dengan pendanaan sebesar US$ 25 milyar dari negara-negara maju.
Indonesia – Jerman untuk pengurangan emisi dari sektor kehutanan. Jerman berkomitmen memberikan bantuan teknis.
Inisiatif Bilateral LainnyaIndonesia Australia Forest Carbon
Partnership-2009: Kalimantan Forest Carbon Partnership, 2010: Sumatera Carbon Partnership
Indonesia Norway International Climate Initiatives
Indonesia Belanda FORKLIMA program –fokus di wilayah gambut dan pengelolaan air
Dampak KebijakanPerubahan Iklim menjadi konsideran penting
kebijakan kehutananMuncul inisiatif baru di tingkat kebijakan, mis:
HPH Restorasi, Badan Layanan Umum/Green Investment Fund,dll
Revisi dan review kebijakan sektoral (termasuk kehutanan) dan pembiayaan pembangunan
Target penurunan emisi 26% difokuskan pada sektor kehutanan dan lahan gambut
Identifikasi dan klaim untuk proyek terkait perubahan iklim, terutama REDD
Peran CSO
Politik ekonomi hutan global-Aksi Lokal
Strategi Dalam-LuarAdvokasi berbasis PengetahuanKerja dan Diskusi PolitikPotret/realita di LapanganTerhubung