format laporan kimia b1.docx

6
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM PERMANGANOMETRI Disusun Oleh : Shelly Octafia Diana 12020025 1k1 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

Upload: shelly-octafia-diana

Post on 20-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: format laporan kimia b1.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA UMUM

PERMANGANOMETRI

Disusun Oleh :

Shelly Octafia Diana

12020025

1k1

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

BANDUNG

2013

Page 2: format laporan kimia b1.docx

PERCOBAAN B

PERMANGANOMETRI

B1. Menetapkan titar larutan KMNO4 0,1 N dengan larutan baku Asam Oksalat

I. MAKSUD DAN TUJUAN

Agar Praktikan dapat mengetahui dan menetapkan bagaimana caranya menitrasi

larutan KMnO4 0,1 N dengan larutan baku primer asam oksalat 0,1 N

II. TEORI DASAR

Titrasi permanganometri ialah titrasi yang menggunakan larutan baku KMnO4.

Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks, kmno4 bertindak sebagai oksodator dan zat

yang dititrasi sebagai reduktor .reaksi kmno4 dengan reduktor akan sangat

menguntungkan dalam suasana asam kuat, karenahanya dengan berat 1/5 BM-nya

( lihat jumlahelektron yang tersangkut dalam reaksi ) sama dengan 1 ( satu ) ekivalen.

Untuk menunjukan titik akhir titrasi tidak dibantu dengan indikator lain , karena

dengan kelebihan sedikit saja dari larutan kmno4 akan dapat memeberikan warna rosa

sehingga KMnO4 sering disebut autoindikator ( indikator sendiri )

KMnO4 adalah zat baku sekunder, karena tidak dapat diperoleh dalam keadaan

murni dan bebas Mno2. Larutannya akan selalu menurun konsentrasinya karena

adanya reduktor senyawa organic dalam air atau terurai oleh cahaya, larutan kmno4

sebelum dipakai harus ditentukan dahulu normalitasnya terhadap zat baku primer .

Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh

kalium permanganat (KMnO4.).

Reaksi

Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara

KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari

seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat

dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya.

Beberapa ion logam yang tidak dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung

dengan permanganometri seperti:

Page 3: format laporan kimia b1.docx

(1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat.

Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga

terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya dititrasi

dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.

(2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah

disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4

berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat

ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4.

Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada:

Larutan pentiter KMnO4¬ pada buret Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang

lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga

pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya

adalah larutan berwarna merah rosa.

Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4

Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan

H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan

Mn2+¬. MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O ↔ 5MnO2 + 4H+

Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4

Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan

H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk

peroksida yang kemudian terurai menjadi air.

H2C2O4 + O2 ↔ H2O2 + 2CO2↑

H2O2 ↔ H2O + O2↑

Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi

yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan.

Page 4: format laporan kimia b1.docx

III. PERCOBAAN

A. ALAT DAN BAHAN PEREAKSI

A1. ALAT-ALAT

1. Erlenmeyer 250 ml

2. Pipet volume 10 ml

3. Gelas ukur 100 ml

4. Piala gelas 100 ml

5. Corong gelas

6. Pembakar

A2. BAHAN PEREAKSI

1. Larutan baku ( COOH) 0,1000 N

2. Larutan KMnO4 0,1 N

3. Larutan H2SO4 4N

B. CARA KERJA

1. Bersihkan buret dan dibilas dengan air suling

2. Isi buret dengan larutan KMnO4 0,1 N yang akan ditetapkan titarnya

3. 10 ml larutan baku asam oksalat dipipet kedalam erlenmeyer

4. Diasamkan dengan 10 ml larutan H2SO4 4N

5. Panaskan sampai 60-70° C.

6. Selagi masih panas dititar dengan larutan kmno4 dari buret sampai titik akhir

titrasi berwarna merah jambu

7. Hitunglah titar kmno4 dan kadarnya dalam g/l

.

C. REAKSI

2 KMNO4 + 3 H2SO4 + 5 (COOH)2 → K2SO4 + 2 MNSO4 + 3 H2O + 5 O5 (COOH)2 → 5 H2O + 5 CO2

2KMNO4 + 3 H2SO4 + 5 (COOH)2 → K2SO4 + 2 MNSO4 + 5 CO2 + 8 H2O + 5 O

Page 5: format laporan kimia b1.docx

VII DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Praktikum Kimia Umum

Jurnal Praktikum Kimia Umum