fotoperiodisme dan vernalisasi
DESCRIPTION
Fotoperiodisme dan VernalisasiTRANSCRIPT
Kelompok 111.Uci Pratiwi Arizuan 06130240502.Rini Khoiriyah 07130240113.Deni Verdianto07130240194.Inayatus Soleihah 07130240335.Rindi Antika Saimona08130240456.Wahyu Sri Sukarsih 0813024054
Jam BiologiJam BiologiIrama adalah kejadian berulang
dari beberapa fungsi.periode irama adalah selang
waktu antara kejadian-kejadian berulang yang dialami suatu titik pada daur itu.
Waktu biologi adalah periode waktu yang harus dicapai oleh tumbuhan sebelum perbungaan dimulai.
Ada tiga ciri irama, yaitu :1. Periode : Waktu antara titik-titik
yang sebanding dalam daur yang berulang.
2. Rentang : Perbedaan antara nilai maksimum dan minimum.
3. Pola daur : Banyak irama yang mengikuti kurva sinus
FotoperiodismeFotoperiodismeadalah respon tumbuhan
terhadap lamanya penyinaran (panjang pendeknya hari) yang dapat merangsang perbungaan.
Tumbuhan hari-panjang (long day plant)Tumbuhan yang menunjukkan respons terhadap siang hari yang lebih panjang
Tumbuhan hari-pendek (short day plant)Tumbuhan yang menunjukkan respons terhadap siang hari yang lebih pendek
Tumbuhan hari-netralTumbuhan yang tidak menunjukkan respons terhadap panjang hari
respons fotoperiode bergantung pada suatu panjang malam kritis. Tumbuhan hari-pendek akan berbunga jika durasi malam hari lebih lama dibandingkan dengan panjang malam kritis (8 jam untuk cocklebur), tumbuhan hari-panjang akan berbunga ketika malam hari lebih pendek dibandingkan dengan panjang malam kritis.
FitokromFitokromPigmen yang berfungsi menyerap
cahaya merah (r) dan cahaya merah jauh (fr).
Pada tumbuhan, ada 2 bentuk pigmen: Pigmen penyerap cahaya merah
(Pr) Pigmen penyerap cahaya merah
jauh (Pfr)
Jika cahaya merah (R, red) selama periode gelap diikuti oleh cahaya merah-jauh (FR, far-red), tumbuhan tersebut akan mempersepsikan tidak ada interupsi dalam panjang malam.
Suatu tumbuhan hari pendek tidak akan berbunga jika suatu malam dengan panjang kritis disela oleh berkas cahaya R, akan tetapi tumbuhan tersebut akan berbunga ketika ia menerima dua berkas cahaya pertama R dan kemudian FR
Pfr bersifat tidak stabil, dan berubah secara perlahan menjadi Pr dalam keadaan gelap
Bila Pr diubah menjadi Pfr oleh cahaya merah, tampaknya terjadi “isomerasi cis-trans” pada kromofor (gugus prostetik fitokrom).
FlorigenFlorigenSetelah fotoperiodisme ditemukan peneliti diseluruh dunia bertanya-tanya bagian tumbuhan manakah yang mendeteksi panjang hari, segera tampak bahwa daunlah yang tanggap. Jika daun yang mendeteksi fotoperiodisme tapi kuncup yang menjadi bunga tentunya ada stimulus yang dipindahkan dari daun ke kuncup. Pada tahun 1930 mikhail chailakyan mengemukakan bahwa stimulus itu merupakan senyawa kimia yaitu suatu hormone yang dinamakan florigen.Jadi, florigen ialah hormon (stimulus) yang dipindahkan dari daun ke kuncup, sehingga kuncup yang menjadi bunga. Sedangkan daun, berfungsi untuk mendeteksi fotoperiodisme.
Percobaaan chailakyan Percobaaan chailakyan membuktikan bahwa :membuktikan bahwa :Bila daun dipotong setelah fotoinduksi
maka tumbuhan itu tidak berbungaBila daun dipotong setelah fotoinduksi
lengkap dan ditempel pada chrysanthemum yang tidak mendapat fotoinduksi maka tumbuhan yang ditempeli akan berbunga.
Fotoinduksi mengubah Pr menjadi Pfr yang menstimuli sintesis hormone florigen dan dikirim ke tunas apical lalu tumbuhan akan berbunga.
Bukti eksperimental pada Bukti eksperimental pada beberapa hormon beberapa hormon
perbungaanperbungaanJika suatu tumbuhan yang telah diinduksi untuk berbunga dengan menggunakan suatu fotoperiode dicangkokkan ke suatu tumbuhan yang belum diinduksi, maka kedua tumbuhan itu akan berbunga, yang menandakan terjadi transmisi suatu bahan yang menginduksi perbungaan. Hal ini dibuktikan pada kasus pencangkokan tumbuhan hari-pendek dengan tumbuhan hari-panjang.
VernalisasiVernalisasimerupakan induksi pendinginan
yang diperlukan oleh tumbuhan sebelum memulai pembungaan.
Organ tumbuhan yang dapat menerima rangsangan vernalisasi sangat bervariasi yaitu biji, embrio, akar, dan pucuk batang. Adalah tunas yang memberikan respon terhadap suhu rendah dengan mengalami vernalisasi.