fraktur tibia fibula 1
TRANSCRIPT
Fraktur Tibia Fibula 1/3 Medial Sinistra
I. Pendahuluan
Fraktur adalah masalah yang akhir-akhir ini sangat banyak menyita perhatian
masyarakat. Kecelakaan lalu-lintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia,
setelah penyakit jantung dan stroke. Pada kecelakaan lalu lintas banyak yang
sebagian korban yang mengalami fraktur. Banyak pula kejadian alam yang tidak
terduga yang banyak menyebabkan fraktur.
Dengan mobilitas yang tinggi disektor lalu lintas dan faktor kelalaian manusia
sebagai salah satu penyebab paling sering terjadinya kecelakaan yang dapat
menyebabkan fraktur. Penyebab yang lain dapat karena kecelakaan kerja, olah raga
dan rumah tangga.
Tibia merupakan tulang panjang yang paling sering mengalami cedera.
Mempunyai permukaan subkutan yang paling panjang, sehingga paling sering terjadi
fraktur terbuka. Daya pemuntir menyebabkan fraktur spiral pada kedua tulang kaki
dalam tingkat yang berbeda, daya angulasi menimbulkan fraktur melintang atau oblik
pendek, biasanya pada tingkat yang sama. Pada cedera tak langsung, salah satu dari
fragmen tulang dapat menembus kulit, cedera langsung akan menembus atau
merobek kulit di atas fraktur. Kalau kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini disebut
fraktur tertutup. Kecelakaan sepeda motor adalah penyebab yang paling lazim.
Banyak diantara fraktur itu disebabkan oleh trauma tumpul, dan resiko komplikasinya
berkaitan langsung dengan luas dan tipe kerusakan jaringan lunak.
Pada fraktur dan dislokasi pergelangan kaki biasanya kaki tertambat di tanah
sementara momentum tubuh terus ke depan, pasien dapat tersandung pada rintangan
yang tak diduga-duga atau tangga, atau masuk ke dalam cekungan kecil di tanah, atau
jatuh dari tempat tinggi. Jika tidak dapat menangani dan merawat fraktur dengan
cermat, akan dapat menyebabkan kecacatan yang berat.
A. ANATOMI TIBIA FIBULA
Os tibia merupakan os longum yang terletak di sisi medial region cruris. Ini
merupakan tulang terpanjang kedua setelah os femur. Tulang ini terbentang ke
proksimal untuk membentuk articulation genu dan ke distal terlihat semakin
mengecil.
Os fibula atau calf bone terletak sebelah lateral dan lebih kecil dari tibia.
Extremitas proximalis fibula terletak agak posterior dari caput tibia, dibawah
articulation genus dan tulang ini tidak ikut membentuk articulation genus.
Fascia cruris merupakan tempat perleketan musculus dan bersatu dengan
perosteum. Ke proximal akan melanjutkan diri ke fascia lata, dan akan melekat di
sekitar articulation genus ke os patella, ligamentum patellae, tuberositas tibiae dan
capitulum fibulae. Ke posterior membentuk fascis poplitea yang menutupi fossa
poplitea. Disini tersusun oleh serabut-serabut transversal yang ditembus oleh vena
saphena parva. Fascia ini menerima serabut-serabut tendo m.biceps femoris femoris
disebelah lateral dan tendo m. Sartorius, m.gracilis, m.semitendinosus, dan
m.semimembranosus disebelah medial. Ke anterior, fascia ini bersatu dengan
perosteum tibia serta perostenium capitulum fibulae dan malleolus fibulae. Ke distal,
faascia ini melanjutkan diri ke raetinaculum mm.extensorum superior dan
retinaculum mm. flexorum. Fascia ini menjadi tebal dan kuat dibagian proximal dan
anterior cruris, untuk perlekatan m.tibialis anterior dan m.extensor digitorum longus.
Tetapi, fascia ini tipis dibagian posterior yang menutupi m.gastrocnemeus dan
m.soleus. disisi lateral cruris, fascia ini membentuk septum intermusculare
anterius dan septum intermusculare posterius. Musculus di region cruris dibedakan
menjadi tiga kelompok. Yaitu (a) kelompok anterior, (b) kelompok posterior dan (c)
kelompok lateralis.
Gambar 1. Tibia Fibula Anterior dan Posterior
1. Musculus di region anterior
A. M. tibialis anterior
B. M. extensor hallucis longus
C. M. extensor digitorum longus dan m.peroneus tertius
D. Musculus regio cruris posterior kelompok superficialis
i. M. gastrocnemius
ii. M. soleus
iii. M. plantaris
iv. Musculus regio cruris posterior kelompok profunda
a. M. popliteus
b. M. flexor hallucis longus
c. M. flexor digitorum longsu
d. M. tibialis posterior
e. Musculus region cruris lateralis
a. M. peroneus longus
b. M. peroneus brevi
B. DEFINISI FRAKTUR
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang,
tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial yang
umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan, sering diikuti oleh kerusakan
jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai pembuluh darah, otot dan
persarafan. Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung
dan trauma tidak langsung. Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada
tulang dan terjadi fraktur pada daerah tekanan. Trauma tidak langsung, apabila
trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh
dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada klavikula, pada keadaan ini
biasanya jaringan lunak tetap utuh.
Fraktur ekstremitas bawah adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang
rawan yang terjadi pada ekstremitas bawah yang umumnya disebabkan oleh ruda
paksa. Trauma yang menyebabkan fraktur dapat berupa trauma langsung, misalnya
sering terjadi benturan pada ekstremitas bawah yang menyebabkan fraktur pada tibia
dan fibula.
Fraktur kruris (L:crus = tungkai) merupakan fraktur yang terjadi pada tibia
dan fibula. Fraktur tertutup adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan
dengan dunia luar. Maka fraktur kruris tertutup adalah terputusnya kontinuitas
jaringan tulang, tulang rawan sendi maupun tulang rawan epifisis yang terjadi pada
tibia dan fibula yang tidak berhubungan dengan dunia luar. Fraktur kruris merupakan
fraktur yang sering terjadi dibandingkan dengan fraktur pada tulang panjang lainnya.
Periosteum yang melapisi tibia agak tipis terutama pada daerah depan yang hanya
dilapisi kulit sehingga tulang ini mudah patah dan biasanya fragmen frakturnya
bergeser karena berada langsung dibawah kulit sehingga sering juga ditemukan
fraktur terbuka.