full bloom 1
DESCRIPTION
FULL BLOOM Karya : Niken Tri Astuti (X RPL 4)TRANSCRIPT
1
2
Kata Pengantar
Pertama-tama, segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan kemudahan dalam
pengerjaan buku ini, tanpa pertolongan-Nya buku ini sekarang pasti tidak ada.
Buku ini saya buat hanya sebagai tugas praktek SIMULASI DIGITAL, semoga isi buku
disini dapat membuat para pembaca senang, walaupun saya mengambil plot di korea saya
harap para pembaca menyukainya.
Saya minta maaf apabila cerita disini tidak sesuai dengan yang diharapkan, namun saya
harapkan anda menyukai jalan ceritanya. Walaupun terkesan berlebihan dengan mengambil
plot dikorea namun, karena ide saya merujuk kesana mohon dimaklumi.
Sekian saya ucapkan, SELAMAT MEMBACA...
3
FULL BLOOM
“ setiap orang pasti tidak dapat mengutarakan apa
yang dia rasakan dengan kata-kata.
Mereka selalu memikirkan cara lain agar
mengungkannya tanpa kata-kata.
Maka bunga adalah pilihan mereka.
Karena bunga memiliki macam-macam bentuk dan
warna. Bunga juga memiliki arti tersendiri”
4
Aku JUNG HANA umurku 17 tahun. Sekarang aku kelas 1 SMA disalah satu sekolah
ternama diseoul. Aku memiliki 1 orang kakak laki-laki yang bernama JUNG HYUN MIN
yang berumur 22 tahun, ia bekerja sebagai guru. Aku memiliki teman bernama YOO JIN BI,
kami telah berteman sejak SMP .Aku sangat menyukai novel, hingga suatu hari saat aku ingin
membeli buku yang sudah lama ingin aku baca di toko buku dan ternyata di toko itu hanya
tersisa satu, lalu ada seorang namja (cowok) yang juga akan membeli buku itu merebutnya
dariku, jelas-jelas aku duluan yang menemukannya. Setelah hari itu, aku mulai mencari
ditempat lain namun NIHIL, tidak satupun lagi yang menjualnya.
^^^
TING...TING...TING...TING...
Sebuah bel terdengar diseluruh sekolah, bertanda jam istirahat. Semua murid mulai berjalan
bahkan ada yang berlarian menuju kantin. Saat berada dikantin mulai terdengar obrolan para
murid yang sedang bercengkrama satu sama lain, terlihat hana dan jin bi sedang menikmati
makanan mereka, namun yang menikmati hanya jin bi, sedangkan hana terlihat tidak
berselara dan hanya mengaduk-aduk makanan.
“hahhh...!!” hana mendesah, jin bi yang sedang makan hanya melihat temannya tersebut.
“Yaaa, himne (semangat)” berusaha menyemangati hana, hana mendesah sekali lagi, ia tahu
kalau jin bi menyemangatinya, tapi bukan sekarang waktunya. Bahkan saat ia mengingat
kejadian di toko buku membuatnya teringat namja itu.
“isshhh... geu namja nugu-nii, na meonjeo, keunde wae geuneun geugeos-eul eodneunda ?
(Siapa cowok itu, aku duluan, tapi kenapa dia yang mendapatkannya)” gerutu hana
sambil membanting sumpit dan sendo yang ada ditangannya, bahkan jin bi sampai kaget dan
tebatuk-batuk. Saat sedang kesal, hana mendengar murid-murid yang lain mulai berbisik-
bisik.
5
“Yaa, kau tahu kang hyun sik ?”
“nugu (siapa) ?”
“neo molla ? ye uri sunbae, geuneun malhaeda geu sunbae jal saeng-gyoeta ttogttoghajiman
geu sunbae jinjja musoweo (kamu gak tau ? dia kakak kelas kita, katanya walaupun dia
tampan dan pintar, tapi dia sangat menakutkan)” saat mendengar itu, hana mulai
membayangkan sosok sunbaenya yang bernama kang hyun sik itu.
“memangnya dia seperti apa sampai ditakuti ?” hana mulai berpikir.
Saat sedang memikirkan bagaimana sosok sunbaenya, tiba-tiba murid-murid perempuan
mulai membuat kehebohan, ternyata ada seorang namja baru saja masuk area kantin. Hana
yang mendengar kehebohan itu mulai melihat siapa namja yang membuat heboh, saat melihat
satu-satu namja tersebut hana mengenali satu orang.
“Ohhh, ya jin bi” mulai menarik-narik tangan jinbi.
“wae ?(kenapa ?)” jin bi melihat hana yang sudah berdiri dan pandangannya hanya menatap
lurus, melihat itu jin bi pun melihat kearah mana hana melihat.
“geu namja-neun arra ? (kau tahu siapa cowok itu ?)” hana bertanya kepada jin bi
“yang mana ?” jin bi kebingungan karena banyak sekali namja yang baru saja datang ke
kantin.
“itu yang memakai earphone, arra (tahu)” hana menunjuk cowok satu-satu disana yang
memakai earphone, setelah diberi tahu jin bi langsung mencari cowok yang memakai
earphone tersebut.
“ohhh, aneunda (aku tahu)” setelah menjawab, hana langsung manatap jin bi.
“jinjja ? gei ireum mwonde ? (serius ? namanya siapa ?)”
6
“kalau tidak salah dia sunbae kita, namanya kang hyun sik” setelah menjawab jin bi langsung
melanjutkan makannya.
“mwo ? sunbae ? (apa ? kakak kelas ?) Yaa, dia itu namja yang ditoko buku itu” jin bi hany
melihat hana, hana kebingungan. Bukankkah seharusnya responnya kaget atau apa, tapi hany
menatap.
“jeongmal ? geuraeseo ? (sungguh ? jadi ?)” hana bingung dengan respon jin bi
“mwoya ? (apa ini ?)” jin bi mendesah
“lupakan saja kejadian itu”
“ehhh, bagaimana bisa ?” hana mulai protes, saat jin bi akan menjelaskan lagi, tiba-tiba kang
hyun sik duduk dimeja mereka. Hana dan jin bi menatap hyun sik.
“neo wae yeogie ? (kamu kenapa disini ?)” jin bi melotot ke hana, seolah-olah bertanya
„kenapa kamu bertanya begitu dengannya‟, tapi hana tidak peduli. Hyun sik menatap hana
tajam.
“wae ? andwae ? (kenapa ? tidak boleh ?)” tanya hyun sik.
“andwae-yo, daleun teibeul-eul chaj-ajuseyo (tidak boleh, silahkan cari meja yang lain)”
jawab hana berusaha dengan sopan.
“keunde, daleun teibeul-eul eoptta (tapi, tidak ada meja lagi)” hana langsung melihat
sekitar, memang tidak ada meja lagi yang kosong selain meja yang ditempati hana dan jiin bi.
Hana hanya bisa mendesah kesal, kenapa dia harus bertemu namja ini lagi. Jin bi hanya
mantap hana diam, sedangkan hyun sik makan dengan tenang seolah tidak ada yang terjadi.
“tapi, sepertinya kita pernah bertemu ?” tiba-tiba hyun sik bertanya, hana langsung menatap
hyun sik.
“geureom (tentu saja)” hyun sik langsung menatap hana lurus.
“eoddi ? (dimana ?)” hana tidak percaya, bagaimana hyun sik bisa lupa padahal belum lama
ini kejadian di toko buku tersebut. Karena sudah kesa, hana langsung berdiri dan
meninggalkan kantin, jin bi pun juga bangkit dan mengejar hana.
7
^^^
“hana jhakamman (hana tunggu)” hana langsung berhenti dan berbalik ke arah jin bi. Jin bi
terengah-engah setelah berlari mengejar hana.
“Yaaa, wae dallyeo ? (kenapa lari ?)”
“molla, aku hanya kesal saja, lagian kenapa dia bisa disini ?” sambil berjalan kearah kelas, jin
bi hanya diam saja.
“keunde, neo eotteoke arra ? (tapi, bagaimana kamu bisa tahu ?) kalau dia kakak kelas kita
?”
“dia sangat populer, tapi dia memiliki sifat yang buruk. Katanya dia tidak bisa
mengungkapkan apa yang dia rasakan, makanya terkadang dia sangat kejam. Tapi walaupun
begitu dia tetap saja dikagumi” mendengar itu sepertinya memang iya kalau hyuk sik
memiliki kepribadian yang menakutkan, tapi hana mulai berpikir „ masa iya hanya dengan
tidak bisa mengungkapkan perasaan kita harus berbuat kasar‟, dikepala hana sudah mulai
banyak pertanyaan tentang hyun sik.
“jangan dipikirkan, nanti kamu bisa suka sama dia...” mendengar itu, hana langsung menatap
jin bi yang sudah senyum-senyum gak jelas.
“cheoltae (tidak akan)” hana mengeleng-gelengkan kepala, membayangkan ia pacaran
dengan hyun sik memubuat hana sakit kepala.
“siapa yang tahu ?” hana menutup telinganya dan jalan dengan cepat menuju kelas,
sedangkan jin bi hanya mengikutinya.
^^^
Aku KANG HYUN SIK umurku 18 tahun. Sekarang aku 2 SMA di salah satu sekolah di
seoul. Aku anak tunggal dikeluargaku dan aku memiliki teman namanya KIM HOON KI .
aku mengenalnya saat 1 SMA. Kehidupan aku mulai berubah saat aku bertemu yeoja (cewek)
8
di toko buku, aku berniat memberikan buku itu kepadanya tapi, aku memiliki kepribadian
yang tinggi sehingga aku tidak memberikannya. Setelah kejadian itu aku bertemu dengan
yeoja itu di sekolah yang ternyata hoobae (adik kelas) ku. Saat itu, dimulailah kehidupan ku
yang baru.
^^^
“hana, kamu pulang duluan ya, aku mau pergi ke suatu tempat dulu” hana hanya
mengangguk.
“hmm, chalga (hati-hati)” hana melambaikan tangan ke jin bi yang sudah menjauh, hana pun
melangkahkan kaki ke halte. Sesampainya di halte dia duduk dan memasang earphone ke
telinganya. Saat sedang menunggu halte, ia melihat hyun sik berjalan kearah halte. Melihat
hyun sik, hana langsug melihat kearah lain.
Hyun sik yang melihat hana hanya berdiri. Akhirnya bus yang di tunggu hana datang, hana
langsung berdiri dan berjalan masuk kedalam bus dan duduk, dilihatnya hyun sik juga masuk
kedalam dan berjalan kearah paling belakang bus. Saat didalam bus hana hanya
mendengarkan musik sambil memejamkan matanya. Hyun sik melihat hana dari belakang
dan langsung memalingkan wajah kearah luar jendela.
Sebuah pemberitahuan berhenti sudah terdengar, hyun sik berdiri dan memenjet tombol
berhenti di bus. Ia melihat hana yang memejamkan mata, ia melangkahkan kakinya ke arah
hana dan memanggilnya.
“Yaa...” tidak ada jawaban „ apa dia tidur „ pikir hyun sik. Akhirnya hyun sik memberanikan
diri untuk membangunkan hana. Belum sempat ia membangunkan hana, hana bangun dan
menatap hyun sik, sedangkan hyun sik yang agak membukukkan badan karena ingin
membangunkan hana kembali tegap.
9
“jangan salah paham, aku hanya ingin membangunkanmu.” Hana tetap diam dan menatap
hyun sik
“ani alaelo ?(tidak turun ?)” hana melihat keluar, ternyata bus sudah berhenti. Langsung
saja hana bangun dan keluar dari bus diikuti Hyun sik yang juga turun dari bus.
dalam perjalan pulang hana tidak langsung pulang, ia mampir ke salah satu toko bunga.
“Eoseo osipsio (selamat datang)” sapa penjaga toko tersebut kepada hana. Setelah melihat
siapa yang datang penjaga tersebut tersenyum kepada hana dan sebaliknya juga begitu.
“hari ini bunga apa ?” hana tampak berpikir sebentar
“aku butuh sesuatu yang membuatku bersemangat ji hye eonni (kakak perempuan)” hana
langsung duduk, ji hye melihat hana yang tampak sangat lesuh
“keurae ? (sungguh ?)” hana mengangguk.
“bagaimana kalau tulip orange ?”
“chua (aku suka)” ji hye pun langsung mengambil beberapa tangkai bunga tulip dan
membungkusnya rapi.
“ini bunganya” hana menerima bunga yang diberi ji hye.
“kalau begitu aku pergi dulu eonni, gomawo eonni (terima kasih kakak)” hana keluar dari
toko dan berjalan pulang kerumah.
^^^
“danyeo wasemnida (aku pulang)” hana melepaskan sepatu dan memakai sendal rumah, lalu
ia masuk kedalam rumah.
“jal katda waseo ?(kamu sudah pulang ?) ” tanya ibu hana yang melihat hana akan menaiki
tangga.
10
“ne, eomma (iya, ibu)”
“baiklah, istirahatlah. Nanti saat makan malam eomma panggil.” Setalah mendengar itu hana
langsung naik kekamarnya.
Sesampainya dikamarnya hana menaruh bunga yang dibawanya tadi kedalam vas bunga dan
menaruhnya di meja, setelah itu hana langsung mandi. Selesai mandi hana ke balkon
kamarnya dan melihat pemandangan pada sore hari, tiba-tiba ia melihat oppanya (kakak
laki-laki) baru saja pulang. Langsung saja hana turun.
“oppa” hyun min yang baru masuk melihat hana yang menyambutnya.
“wae ??” tanya hyun min
“aniya (tidak ada) aku hanya ingin menyambut oppa saja.” Mendengar itu hyun min
langsung mengajak rambut hana
“oppa hajima (kakak jangan)” hyun min pun langsung menghentikannya, sedangkan hana
langsung merapikan tatanan rambutnya.
“oppa naiklah dan ganti baju setealah itu turun kita akan makan malam.”
“baiklah” hyun min langsung naik, hana ke dapur dan membantu eomma-nya meletakkan
makanan di meja. Setelah semua selesai hana dan eomma duduk, hyun min yang baru turun
pun langsung duduk didepan hana.
“Chal meogeosseumnida (terima kasih atas makanannya)”
“haggyo eotthe ? (sekolahmu bagaimana ?)” tanya eomma ke hana
“ya seperti itu, tidak ada special” mendengar itu hyun min langsung tahu kalau hana sedang
kesal dengan keadaan di sekolahnya, walaupun hyun min bekerja sebagai guru di sekolah
hana tapi hana tidak pernah membicarakan apa-apa ke hyun min, hana ingin mengatasi
semuanya sendiri.
“keunde eomma, appa eoddi ? (tapi ibu, ayah dimana ?)” hana bertanya yang melihat
ayahnya belum pulang.
11
“ayahmu katanya ia kerja lembur jadi dia terlambat untuk ikut makan malam” hana pun
melannjutkan makannya. Setelah semua selesai, hana mencuci piring dan merapikan meja.
Hyun min sudah kembali kekamarnya dan ibunya memanaskan makanan yang akan dimakan
ayahnya.
“eomma aku keatas ya” ucap hana, ibunya hanya mengangguk. Hana kemabli kekamarnya
dan memeriksa apakah besok ada tugas, setelah itu ia memasukkan buku pelajaran besok
kedalam tas. Hana yang sudah menyiapkan keperluan sekolah, naik ke atas ranjang dan
bersiap untuk tidur.
^^^
Keesokan paginya hana dan keluarganya sarapan bersama.
“Chal meogeossoyo (terima kasih atas makanannya)” hana pun bangkit
“tidak berangkat bersama hyun min ?” tanya ayahnya
“aniyo appa, na honja gal su-iseoyo. Danyeo ogessemnida (tidak ayah, aku bisa berangkat
sendiri. Aku pergi dulu) ” jawab hana sambil tersenyum, hana langsung memakai sepatu
dan keluar rumah. Saat membuka gerbang rumah ia melihat hyun sik melintas, hana kaget
„kenapa dia lewat sini ?‟ pikir hana.
Hana-pun jalan dibelakang hyun sik, ia menjaga jaraknya agar tidak ada yang melihat.
Sesampainya di halte, bus ternyata baru saja sampai. Hyun sik langsung naik, sedangkan hana
yang masih jauh langsung lari takut ia ketinggalan bus dan saat pintu akan tertutup hana
samapai dan masuk kedalam, saat didalam tidak ada lagi tempat duduk dan akhirnyahana oun
berdiri. Sepanjang jalan menuju sekolah bus berhenti di beberapa tempat dan membuat bus
menjadi ramai. Hana yang sedang berdiri pun harus menjaga keseimbangan agar tidak jatuh,
bahakan hana yang awalnya didepan jadi kebelakang dan berdiri disamping hyun sij yang
tengah duduk.
12
Hyun sik hanya melihat hana yang bersusah payah berdiri, tiba-tiba bus berhenti secara
mendadak membuat hana akan jatuh namun, ada sebuah tangan yang memegangnya.
“gwaenchanayo ? (tidak apa-apa ?)” tanya pria yang membantu hana agar tidak jatuh
tersebut.
“ne, gwenchanseumnida (ya, aku baik-baik saja)” hana melihat seragamnya sama dengan
miliknya berarti dia satu sekolah dengan hana, hyun sik yang melihat hana ditolong oleh
seorang pria yang ternyata satu sekolah dengannya hanya diam.
“illineun gateun haggyo, keutji ? (kita disekolah yang sama kan ?)” hana hanya
mengangguk.
“neo irreum mwoya ? na han yian (siapa namamu ? aku han yian)”
“jung hana imnida” yian hanya tersenyum mendegar hana.
Buspun berhenti, hana yang kesulitan keluar dibantu oleh yian dengan memegang tangan
hana.
“Sillyehamnida (permisi)” kata yian membuat para penumpang memberi sedikit ruang agar
yian dan hana dapat keluar, hyun sik yang melihat itu tampak kesal. Sesampainya diluar yian
belum melepaskan genggaman tangannya dengan hana.
“yian-ssi (ssi digunakan agar lebih sopan)” mendegar itu, yian melihat kearah hana yang
menunjuk kearah tangannya yang masih digenggam oleh yian. Yian pun langsung
melepaskannya
“ahh.. mian (maaf)” kata yian
“doem-el jusyeoseo gamsahabnida (terima kasih telah membantu)” ucap hana sambil
membungkukkan badan.
“eyy, yang seperti ini bukanlah masalah. Kalau begitu sampai nanti” ucap yian dan
meninggalkan hana, setelah yian menjauh hana memegang wajahnya sambil tersenyum. Saat
hana sedang dalam keadaan bahagia datang hyun sik.
“apakah itu membuatmu bahagia” mendegar hyun sik berbicara seperti itu membuat hana
yang sedang senang berubah menjadi buruk.
13
“nuguseyo ? cho aseyo ? (siapa anda ? anda mengenal saya ?)” setelah mengucapkan itu
hana langsung pergi meninggalkan hyun sik, sedangkan hyun sik hanya mengehala napas
dengan kesal.
“aishh.. geu yeoja waire ? chamkan, na waire ? wae na hwagana ? (kenapa dengan
perempuan itu ? tunggu, aku kenapa ? kenapa aku marah ?)” hyun sik mulai bingung
dengan dirinya.
“molla” hyun sik pun berjalan ke sekolah dengan kesal memikirkan kenapa dia marah hanya
karena yian dekat dengan hana, walaupun mereka baru bertemu.
^^^
“hana-ya” panggil jin bi
“neo waire ? (kamu kenapa ?)” jin bi bertanya kepada hana yang tampak senang.
“kamu tahu han yian ?” jin bi berpikir sejenak, lalu tiba-tiba jin bi berhenti. Melihat jin bi
berhenti hana pun berhenti.
“wae ?”
“neo han yian eotteohge arra ? (kamu bagaimana tahu han yian ?)” tanya jin bi
“na beoseue manneunde, geuneun naleul dowassda (aku bertemu di bus, dia menolongku
tadi)” dengan senang hana menjawab
“oohhh, geu saram choa ? (kamu suka orang itu ?)”
“ani, aku baru bertemu dengannya bagaimana langsung suka.” Jin bi tahu kalau itu tanda-
tanda hana akan menyukai seseorang.
“yaa, jangan mengalihkan pembicaraan, kamu tahu han yian kan ?” ucap hana
“ahhh, matda kkampaghaetda (benar aku lupa)” jin bi nyengkir ke hana, sedangkan hana
hanya geleng-geleng.
14
“han yian dia kakak kelas kita juga, dia sekelas dengan kang hyun sik. Denger-denger dia dan
hyun sik itu rival dibidang akademik maupun non-akademik, tapi bukan Cuma dipelajaran
saja bahkan popularitas. Ahh pokoknya semuanya mereka tidaka ada yang mau kalah”
mendengar cerita itu hana tidak mengerti sama sekali.
“aku tidak mengerti dan lagi kita kan baru masuk kamu sudah dapat informasi tentang murid
disini, jalhanda neo (kamu pintar)” ucap hana yang tidak percaya dengan bagaimana
informasi itu didapatkannya.
“keutji ? (benarkan ?)” hana dan jin bi pun berjalan sambil mengobrol menuju kelas.
Saat jam pelajaran masih berlangsung, semua murid memperhatikan pelajaran dikelas.
Hana yang duduk di dekat jendela melihat keluar, ia melihat murid-murid yang sedang
olahraga. Lalu tanpa sengaja ia melihat hyun sik yang tengah bermain basket.
“kalau dilihat-lihat ternyata dia tampan” tanpa sadar hana mengucapkan kalimat tersebut,
namun ia ingat kejadian-kejadian yang dialami akibat hyun sik
“sayang sifatnya tidak setampan dirinya” lalu ia juga melihat yian yang juga bermain basket.
Saat bermian basket hany yian dan hyun sik yang sangat gigih dalam berusaha memasukkan
bola kedalam ring.
“sepertinya mereka memang rival.” Hana pun terhanyut melihat yian dan hyun sik tengah
bermain sampai ia tidak sadar bahwa gurunya memanggil dirinya.
“JUNG HANA !!!” hana tersentak bangun dari duduknya saat kim sonsaengnim (guru)
memanggilnya.
“ne” jawab hana, ia melihat kim sonsaengnim yang tampak marah.
“mwohae ? (apa yang kamu lakukan ?)”
“Choesonghamnida (saya minta maaf)” ucap hana sambil membungkukkan badan. Lalu
tiba-tiba bel berbunyi.
“baiklah anak-anak sekian. Hana ikut saya” ucap kim sonsaengnim. Hana pun mengikuti kim
sinsaengnim ke kantor guru.
15
Sesampainya di kantor guru.
“Choesonghamnida (saya minta maaf)” ucap hana lagi.
“untuk kali ini saya maafkan tapi lain kali jangan diulangi”
“ne, gamsahabnida”
“kamu boleh keluar” hana pun keluar kantor, saat keluar ia melihat yian sedang bersama
seorang gadis „yeoja chingu ? (pacarnya ?)‟ pikirnya.
“mwohae ? (apa yang kamu lakukan ?)” hana pun berteriak kaget, yian yang mendengar
suara teriakan berbalik untuk melihat. Namu saat dilihat tidak ada siapapun
Hana kini dibalik tembok dengan mulut ditutup tangan hyun sik, keadaan mereka sekarang
ini akan ketahuan jika hana bersuara lagi, sedangkan hyun sik melihat keadaan. Jantung hana
berdegup kencang, dia dan hyun sik sangat dekat bahkan sekarang sudah dipastikan muka
hana merah dan memanas.
Setelah melihat yian dan gadis itu sudah pergi, hyun sik melepaskan tangannya dan menjauh.
“neo mwohae ?” tanya hyun sik, sedangkan hana mengatur napasnya.
“aku hanya ingin kembali kekelas dan melihat yian sunbae bersama seseorang ” ucap hana
terbata-bata.
“terus kenapa bersembunyi, seperti pencuri saja” hana yang mendengar itu tidak terima.
“Yaa... Itu tidak ada urusannya denganmu, lagian kenapa tiba-tiba datang dan mengagetkan
orang ?” hana balik bertany kepada hyun sik..
“itu juga urusanku” lalu meninggalkan hana yang tidak percaya dengan apa yang diucapkan
hyun sik.hyun sik yang berjalan menjauh hanya tersenyum
“ternyata dia lucu juga” ucapnya sambil tersenyum.
16
^^^
Saat ini hana berada di atap sekolah, karena pelajaran berikutnya tidak ada guru dan tugas
yang diberikan sudah dikerjakan hana. Hana merasa bosan dan akhirnya ia ke atap sekolah
menikmati angin dan pemandangan.
Saat menikmati suasana, pintu terbuka. Saat dilihat siapa yang datang ternyata hyun sik.
“kamu kenapa disini ? bolos pelajaran ?” tanya hyun sik dan duduk di samping hana
“ani” singkat hana, mendengar jawaban singkat hana hyun sik hany diam.
Saat ini mereka hanya diam menikmati angin dan pemandangan.
“hana...” hana berbalik dan melihat hyun sik yang memanggilnya namun hyun sik hanya
menatap lurus.
“bagaimana caramu untuk meminta maaf ? ” hana bingung
“aku bukan tipe orang yang dapat meminta maaf atau mengutarakan apa yang aku rasa
dengan kata-kata, kamu tahu cara lain ?” kali ini hyun sik sambil menatap hana
“bagaimana kalau dengan bunga ?” hyun sik menaikkan alisnya.
“bunga itu berbeda-beda, setiap bunga itu memiliki arti tertentu mungkin itu bisa membantu
sunbae. Memangnya sunbae ingin mengutarakan perasaan dengan seseorang ?” tanya hana
“bukan, aku ingin meminta maaf dengan seseoarang”
“nugu ? (siapa ?)” setelah hana bertanya siapa, hyun sik langsung mengalihkan
pandangannya kearah lain
“ada, dia seorang gadis” tiba-tiba hana merasa terkejut sekaligus sakit. Untuk mencairkan
suasana hana memikirkan sebuah pertanyaan.
17
“geu yeoja, sunbae choa ? (perempuan itu, kakak suka ?)” hyun sik kaget dengan
pertanyaan hana yang berterus terang.
“wae ? jiltuhage ? (kenapa ? cemburu ?)” sekarang han yang kaget.
“aniyo, aku hanya bertanya” dengan cepat hana menjawab.
“sepertinya iya aku suka dengannya”
“jeongmal ? (serius ?)” hyun sik mengangguk
“terus kenapa tidak jadian ?” hana mulai penasaran
“sepertinya dia suka orang lain” hyun sik menjawab dengan sedih.
“wae ?”
“ada pria yang tampaknya lebih baik dari aku dan dapat dengan mudah membicarakan
perasaannya kepada gadis itu.” Hana mulai penasaran dengan „gadis itu‟
“tapi sekarang aku benar-benar penasaran, siapa gadis itu ??” hyun sik diam, sedangkan hana
mulai penasaran bahkan kakinya sampain tidak bisa diam.
“geu yeoja...neo...jung hana (perempuan itu...kamu...jung hana)”
Hana langsung diam, sekarang hyun sik mulai menatap hana dalam.
“Keojitmal hajima (jangan berbohong)” hana langsung sadar dan menepis semuanya.
“na keotjimal aniya (aku tidak berbohong)” hyun sik berusaha meyakinkan hana, melihat
hyun sik yang serius hana langsung berdiri dan berjalan menjauh dari hyun sik.
^^^
Dirumah hana terus memikirkan kejadian di atap dengan hyun sik.
18
“ahhhh... molla” hana berusaha untuk tidak memikirkannya, namu ia tidak bisa. Hana
menggambil hpnya ia mencari kontak jin bi, ia ingin bercerita dengan jin bi.
“Yeoboseyo (halo)” jawab jin bi di seberang telepon
“jin bi aku mau bicara”
“bicara tentang ??”
“hyun sik”
“wae ? dari tadi seperti ada yang tidak beres denganmu”
“hyun sik...” hana tampak ragu untuk bilang kepada jin bi
“mwonde ? jangan membuat penasaran” jin bi mulai kesal dengan hana yang bicaranya
terputus-putus
“dia suka padaku”
“nugu ? hyun sik ?”
“iya, tadi saat aku dibalkon ia mengatakannya padaku”
“neo eoddi apha ? (apakah kamu sakit ?)” hana yakin pasti jin bi tidak percaya
“YAA..”
“itu tidak akan terjadi, siapa tahu dia hanya bercanda”
“tidak, dia serius saat mengatakannya” berusaha meyakinkan jin bi
“Keuraeseo ? (lantas ?)” hana mulai habis kata-kata
“na eotteoke ? (aku bagaimana ?)”
“apa kamu menerimanya ?”
“aku bahkan tidak menjawabnya”
“ya sudah kamu suka tidak dengannya ?” hana diam
“kamu suka hyun sik kan ?”
19
“aniya (tidak)” dengan cepat hana mengelak
“lalu kalau tidak suka kenapa tidak langsung dijawab „aku tidak suka denganmu‟ seharusnya
kamu mengatakan seperti itu kalau memang tidak suka” memang benar yang dikatan jin bi
kepadanya
“baiklah jin bi, gomawo (terima kasih)” hana langsung memutuskan sambungan telepon dan
berbaring di kasurnya, memikirkan apa yang akan dilakukannya jika ia bertemu dengan hyu
sik.
^^^
Hari-hari dilalui hana dengan menghindari hyun sik, saat ia akan berpaspasan dengan hyun
dik ia akan memutar jalan, menghindari kontak mata dengan hyun sik dan lainnya.
Sedangkan sekarang ia dekat dengan yian agar ia lupa dengan hyun sik, namun dimana ia dan
yian berdua disitu ada hyun sik seolah ia memperhatikan apa yang dilakukan hana sekarang ?
dengan siapa dia sekarang ?
Dan juga setiap minggu selalu ada kiriman bunga untuknya, hanya sebuah bunga tanpa nama
pengirim dan surat. Bunga yang berbeda setiap minggunya, hana yang mengetahui arti
bunga-bunga tersebut, menebak-nebak siapakah pengirimnya.
Suatu hari hana mendapat bunga rose dengan full bloom yang jika diartikan, artinya adalah
aku cinta kamu atau aku masih mencintaimu dan kali ini ada sebuah surat „ aku menggumu
ditaman minggu malam jam 8. Datanglah jika kau ingin tahu siapa aku ‟
Hari minggu tersebut hana ada janji dengan yian. Ia lupa tentang pengirim bunga tersebut.
20
“hana” kata yian, membuat hana berhenti.
“saranghae (aku cinta kamu)” tiba-tiba hana teringat dengan kejadian di atap sekolah dan
juga tentang pengirim bunga tersebut. Dimana ia mengatakan kepada hyun sik kalau dia tidak
mengatakannya dengan kata-kata maka pakailah bunga sebagai gantinya.
“yian mianhae” setelah mengatakan itu hana lari dan pergi ke taman yang dijanjikan pengirim
tersebut yang diyakini hana adalah kang hyun sik.
Hana melihat jam sudah pukul 10 malam ia telat 2 jam, ia pun lari dan akhirnya sampai
ditaman. Namun sesampainya disana tidak ada siapapun.
Hana terduduk kelelahan, ia terlamabat dan hyun sik pun sudah pergi. Hana menyesal, kalau
ia tahu itu hyun sik pasti ia tidak akan pergi dengan yian.
Tiba-tiba hujan turun dengan deras, hana tidak peduli dengan hujan. Ia sudah tidak ada tenaga
untuk bangun dan mencari tempat bertenduh. Hana menangis, ia menangis karena
kebodohannya. Sudah jelas yang ia sukai itu kang hyun sik bukan han yian.
Tiba-tiba ada sepasang kaki didepan hana, ia mendongak dan mendapati hyun sik berdiri dan
memayunginya. Hyun sik berjongkok didepan hana.
“sedang apa kamu hujan-hujan begini ?” bukannya menjawab hana malah menangis.
“kenapa menangis ? apa ada yang terluka ?” memastikan bahwa hana baik-baik saja dan tidak
ada yang terluka. Hana menggelengkan kepala.
“lalu ?” hana membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah surat. Surat itu lalu ia berikana
kepada hyun sik. Hyun sik menatap surat itu yang ternyata sebuah surat yang ia kirimkan
untuk hana.
Hyun sik lalu memeluk hana, hana membalasnya.
21
“mianhae (aku minta maaf)” kata hana sambil menangis, hyun sik hanya tersenyum.
Ternyata hana sudah tahu kalau ternyata bunga-bunga itu dikirim oleh kang hyun sik.
“gwenchana (tidak apa-apa)” hana melepaskan pelukannya dan menatap hyun sik, hyun sik
pun membalas tatapan tersbut.
“na neol saranghae (aku cinta kamu)” ucap hyun sik
“nado (aku juga)” balas hana dengan senyum walaupun hana masih menangis.
Setelah kejadian di taman hana dan hyun sik berpacaran, tapi orang-orang yang melihatnya
tidak berpikir mereka berpacaran, karena mereka selalu marah-marahan satu sama lain hanya
untuk masalah yang sepele. Namun, bagi jin bi dan hoon ki mereka sangat cocok dengan sifat
mereka satu sama lain.
~THE END~