fund factsheet siji fixed investa fund november 2020...pindo deli pulp and paper mills 4. oki pulp...
TRANSCRIPT
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan YTD SP1)
Siji Fixed Investa Fund 0.89% 2.40% 4.74% - - 6.95%
IRDPT2) 2.04% 3.11% 7.11% - - 6.19%
Tanggal Perdana
2-Mar-20
Jenis Unit Link
Pendapatan Tetap
Dana Kelolaan
8,601,616,052,562
Total Unit
8,042,388,117.85
Profil Risiko
Moderat
PT Asuransi Simas Jiwa
Jl. Lombok No.73, Jakarta Pusat, 10350
Telepon : 021 - 2854 7999
What'sApp : 0882 1245 7999E-mail : [email protected]
Website : www.simasjiwa.co.id
ASJ/Investment/2020/Versi2
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
SIJI Fixed Investa Fund (SFIF) memberikan imbal hasil jangka panjang yang optimal dengan profil risiko moderat. SFIF berinvestasi 80%-100%
pada efek pendapatan tetap dengan rating investment grade , 0%-20% pada instrumen pasar uang, reksadana ekuitas, reksadana campuran,
efek ekuitas, dan/ 0% - 100% pada reksadana pendapatan tetap.
MANFAAT INVESTASI
Pengelolaan secara profesional, pertumbuhan nilai investasi, kemudahan pencairan dana investasi, transparansi informasi dan diversifikasi
investasi.
RISIKO INVESTASI
1)Since Peluncuran 2 Mar 2020
2)Benchmark IRDPT (Indeks Reksadana Pendapatan Tetap)
NAB/UNIT 1,069.54
SIJI Fixed Investa Fund November 2020
Fund Factsheet
PORTFOLIO TERBESAR ALOKASI ASET
1. Indah Kiat Pulp & Paper
2. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
3. Pindo Deli Pulp And Paper Mills
4. OKI Pulp & Paper Mills
5. Reksa Dana Terproteksi Shinhan Proteksi IV
HASIL INVESTASI
SiJi Fixed Investa Fund vs Tolok Ukur
ULASAN PASAR
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 sebesar -3.49% yoy, sedikit membaik dari Q2 sebesar -5,32% yoy karena didorong oleh stimulus pemerintah serta
meningkatnya mobilitas masyarakat dan permintaan global. Kontraksi ekonomi dalam 2 kuartal berturut-turut mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia
mengalami resesi. IMF menyebutkan ekonomi Indonesia tahun ini akan terkontraksi 1,5%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan
yang tertinggi kedua setelah China, yang diperkirakan menjadi satu-satunya negara di dunia yang mencatatkan pertumbuhan positif. Namun hal ini sudah
diantisipasi oleh investor sehingga tidak mempengaruhi pergerakan harga obligasi di pasar. Seluruh asset class mengalami rally didorong oleh sentimen positif
kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS dan perkembangan positif vaksin covid-19 yang memberikan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia tahun
2021. Selain itu, stimulus pemerintah AS juga turut memicu aliran modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham didorong oleh ekspektasi
pelemahan Dollar AS dan aliran modal asing ke emerging market. Premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) 5 tahun turun 27,1% ke level 72.55 dari 99.46
pada akhir Oktober 2020. Imbal hasil (yield) SUN tenor 10 tahun turun ke level 6,18% (-43bps mom ). Sementara yield Indon 10 tahun menjadi 1,85% (-29bps
mom ). Rupiah juga mengalami apresiasi signifikan sebesar 3,95% menjadi Rp 14.120/USD. Yield curve menunjukkan bullish flattening didukung oleh kenaikan
harga SUN tenor panjang. Investor lokal dan asing menunjukkan sikap optimis dan meningkatkan sentimen risiko dengan memperpanjang durasi pada tenor 10 -
20 tahun. BI kembali menurunkan BI 7-Day Reverse Repo sebesar 25bps menjadi 3,75% sehingga YTD suku bunga acuan sudah turun 125bps dengan
mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas nilai tukar Rupiah dan sebagai Langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah Bersama DPR juga telah mengajukan RUU Omnibus Law sektor keuangan yang diantaranya mengatur koordinasi dan penataan kewenangan antar
Lembaga dan kewenangan BI untuk membeli SBN yang dimiliki LPS sebagai antisipasi dan pemenuhan likuiditas dalam penanganan permasalahan bank.
Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 3,61 miliar di bulan Oktober, sehingga YTD surplus sebesar US$ 17,07 miliar. Surplus neraca
perdagangan turut berkontribusi positif dalam meningkatkan ketahanan eksternal perekonomian Indonesia dan menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah. Cadangan
devisa pada bulan Oktober sedikit turun -1.1% menjadi USD 133.7 miliar disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Setelah mengalami deflasi
selama 3 bulan berturut-turut, Indonesia kembali mencatatkan inflasi pada bulan Oktober sebesar 0,07% mom atau YTD sebesar 0,95% Dari pasar global, The
Fed mempertahankan suku bunga acuan 0-0.25% dengan menyatakan kondisi ekonomi masih akan di bawah tingkat pra-pandemi dan akan
mempertahankannya sampai inflasi dan pasar tenaga kerja pulih. Wakil Gubernur Federal Reserve menyatakan bank sentral berpotensi meningkatkan program
pembelian obligasi seperti US Treasury dan mortgage-backed securities untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Saat ini, total pembelian obligasi The Fed
mencapai US$120 miliar per bulan. Kebijakan tersebut akan meningkatkan likuiditas pada sistem keuangan, sehingga rumah tangga dan bisnis memiliki akses
yang lebih besar untuk mendapatkan kredit.
Jam operasional untuk informasi dan pengaduan dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 17.00 WIB
Bank KustodianPT Bank BRI Tbk
Gedung BRI
Jl Jen Sudirman kav 44-46
Jakarta Pusat 10210
PT Asuransi Simas Jiwa telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Risiko penurunan NAB, politik, ekonomi, volatilitas, likuiditas, dan perubahan peraturan yang berlaku.
TENTANG ASURANSI SIMAS JIWA
Asuransi Simas Jiwa adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dan bagian dari kelompok usaha Sinarmas Financial Services. Asuransi
Simas Jiwa berdiri tanggal 6 Oktober 2015, dengan komposisi kepemilikan saham saat ini adalah 99,9% dimiliki oleh PT Asuransi Sinarmas, dan
0,1% dimiliki oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk., Asuransi Simas Jiwa menghadirkan beragam produk asuransi berkualitas prima dengan berbagai
manfaat yang mampu membantu mewujudkan rencana keuangan Anda dengan perlindungan yang sempurna.
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Asuransi Simas Jiwa hanya untuk keperluan informasi dan tidak untuk digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Dokumen ini disusun berdasarkan data, proyeksi, perkiraan, dan informasi dari berbagai
sumber yang dapat dipercaya. Analisis dan kesimpulan dalam dokumen ini merupakan bentuk pemaparan informasi berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu, yang mana pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar keuangan dapat mengalami
perubahan dari data, proyeksi, perkiraan, dan informasi yang disampaikan dalam dokumen ini, sehingga segala konsekuensi hukum dan/atau kemungkinan kerugian nilai investasi yang diterima oleh pihak manapun akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar
keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini dan/atau akibat fluktuasi Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan oleh kondisi pasar dan kualitas aset bukan menjadi tanggung jawab PT Asuransi Simas Jiwa. PT Asuransi Simas Jiwa terlepas dari segala kewajiban yang
berhubungan dengan keputusan yang didasarkan pada informasi dalam laporan ini.
0.07
6.19%
-4.00%
-2.00%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%SFIF IRDPTPasar Uang, 27%
Obligasi84.92%
Reksadana, 12.38%
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan YTD SP1)
Simas Fund Rupiah 0.78% 0.70% 8.75% 9.48% 7.86% 71.72%
IRDPT2) 2.04% 3.11% 7.11% 7.98% 7.67% 37.11%
Tanggal Perdana
25-Nov-15
Jenis Unit LinkPendapatan Tetap
Dana Kelolaan
8,434,302,627,832
Total Unit4,911,574,535
Profil Risiko
Konservatif
PT Asuransi Simas Jiwa
Jl. Lombok No.73, Jakarta Pusat, 10350
Telepon : 021 - 2854 7999
What'sApp : 0882 1245 7999E-mail : [email protected]
Website : www.simasjiwa.co.id
ASJ/Investment/2020/Versi2
Jam operasional untuk informasi dan pengaduan dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 17.00 WIB
1. Pindo Deli Pulp & Paper Mills
2. Reksa Dana Simas Fixed Income Fund
3. Reksa Dana MNC Pendapatan Tetap III
4. Reksa Dana Terproteksi Nusadana Proteksi III
5. Reksa Dana Insight Bright
1) Sejak Peluncuran
2) Benchmark IRDPT (Indeks Reksadana Pendapatan Tetap)
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Asuransi Simas Jiwa hanya untuk keperluan informasi dan tidak untuk digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Dokumen ini disusun berdasarkan data, proyeksi, perkiraan, dan informasi dari berbagai sumber yang dapat
dipercaya. Analisis dan kesimpulan dalam dokumen ini merupakan bentuk pemaparan informasi berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu, yang mana pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar keuangan dapat mengalami perubahan dari data, proyeksi,
perkiraan, dan informasi yang disampaikan dalam dokumen ini, sehingga segala konsekuensi hukum dan/atau kemungkinan kerugian nilai investasi yang diterima oleh pihak manapun akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini dan/atau
akibat fluktuasi Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan oleh kondisi pasar dan kualitas aset bukan menjadi tanggung jawab PT Asuransi Simas Jiwa. PT Asuransi Simas Jiwa terlepas dari segala kewajiban yang berhubungan dengan keputusan yang didasarkan pada informasi dalam
laporan ini.
PORTFOLIO TERBESAR ALOKASI ASET HASIL INVESTASI
Simas Fund Rupiah memberikan imbal hasil optimal dalam jangka panjang dengan profil risiko moderat. SFR berinvestasi minimum 80% (delapan puluh
perseratus) pada instrumen investasi pendapatan tetap dan/atau instrumen pasar uang dan maksimum penempatan 20% (dua puluh perseratus) dana
investasi pada instrumen investasi pasar modal (ekuitas) dalam mata uang Rupiah.
Simas Fund Rupiah vs Tolok Ukur
ULASAN PASAR
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 sebesar -3.49% yoy, sedikit membaik dari Q2 sebesar -5,32% yoy karena didorong oleh stimulus pemerintah serta meningkatnya
mobilitas masyarakat dan permintaan global. Kontraksi ekonomi dalam 2 kuartal berturut-turut mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia mengalami resesi. IMF
menyebutkan ekonomi Indonesia tahun ini akan terkontraksi 1,5%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi kedua setelah China,
yang diperkirakan menjadi satu-satunya negara di dunia yang mencatatkan pertumbuhan positif. Namun hal ini sudah diantisipasi oleh investor sehingga tidak
mempengaruhi pergerakan harga obligasi di pasar. Seluruh asset class mengalami rally didorong oleh sentimen positif kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS dan
perkembangan positif vaksin covid-19 yang memberikan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021. Selain itu, stimulus pemerintah AS juga turut
memicu aliran modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham didorong oleh ekspektasi pelemahan Dollar AS dan aliran modal asing ke emerging
market . Premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) 5 tahun turun 27,1% ke level 72.55 dari 99.46 pada akhir Oktober 2020. Imbal hasil (yield) SUN tenor 10 tahun
turun ke level 6,18% (-43bps mom ). Sementara yield Indon 10 tahun menjadi 1,85% (-29bps mom ). Rupiah juga mengalami apresiasi signifikan sebesar 3,95% menjadi
Rp 14.120/USD. Yield curve menunjukkan bullish flattening didukung oleh kenaikan harga SUN tenor panjang. Investor lokal dan asing menunjukkan sikap optimis dan
meningkatkan sentimen risiko dengan memperpanjang durasi pada tenor 10 -20 tahun. BI kembali menurunkan BI 7-Day Reverse Repo sebesar 25bps menjadi 3,75%
sehingga YTD suku bunga acuan sudah turun 125bps dengan mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas nilai tukar Rupiah dan sebagai Langkah lanjutan
untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah Bersama DPR juga telah mengajukan RUU Omnibus Law sektor keuangan yang diantaranya mengatur
koordinasi dan penataan kewenangan antar Lembaga dan kewenangan BI untuk membeli SBN yang dimiliki LPS sebagai antisipasi dan pemenuhan likuiditas dalam
penanganan permasalahan bank. Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 3,61 miliar di bulan Oktober, sehingga YTD surplus sebesar US$
17,07 miliar. Surplus neraca perdagangan turut berkontribusi positif dalam meningkatkan ketahanan eksternal perekonomian Indonesia dan menjaga kestabilan nilai tukar
Rupiah. Cadangan devisa pada bulan Oktober sedikit turun -1.1% menjadi USD 133.7 miliar disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Setelah
mengalami deflasi selama 3 bulan berturut-turut, Indonesia kembali mencatatkan inflasi pada bulan Oktober sebesar 0,07% mom atau YTD sebesar 0,95% Dari pasar
global, The Fed mempertahankan suku bunga acuan 0-0.25% dengan menyatakan kondisi ekonomi masih akan di bawah tingkat pra-pandemi dan akan
mempertahankannya sampai inflasi dan pasar tenaga kerja pulih. Wakil Gubernur Federal Reserve menyatakan bank sentral berpotensi meningkatkan program
pembelian obligasi seperti US Treasury dan mortgage-backed securities untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Saat ini, total pembelian obligasi The Fed
mencapai US$120 miliar per bulan. Kebijakan tersebut akan meningkatkan likuiditas pada sistem keuangan, sehingga rumah tangga dan bisnis memiliki akses yang lebih
besar untuk mendapatkan kredit.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
MANFAAT INVESTASI
Pengelolaan secara profesional, pertumbuhan nilai investasi, kemudahan pencairan dana investasi, transparansi informasi dan diversifikasi investasi.
Fund Factsheet
NAB/UNIT 1,717.23
Simas Fund Rupiah November 2020
PT Asuransi Simas Jiwa telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
RISIKO INVESTASI
Risiko penurunan NAB, politik, ekonomi, volatilitas, likuiditas, dan perubahan peraturan yang berlaku.
TENTANG ASURANSI SIMAS JIWA
Bank Custodian Asuransi Simas Jiwa adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dan bagian dari kelompok usaha Sinarmas Financial Services. Asuransi Simas
Jiwa berdiri tanggal 6 Oktober 2015, dengan komposisi kepemilikan saham saat ini adalah 99,9% dimiliki oleh PT Asuransi Sinarmas, dan 0,1% dimiliki
oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk., Asuransi Simas Jiwa menghadirkan beragam produk asuransi berkualitas prima dengan berbagai manfaat yang mampu
membantu mewujudkan rencana keuangan Anda dengan perlindungan yang sempurna.
PT CIMB Niaga Tbk
Graha Niaga lt 7
Jl Jen Sudirman kav 58
Jakarta Pusat 12190
71.72%
37.11%
0%
20%
40%
60%
80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18 Mar-19 Aug-19 Jan-20 Jun-20 Nov-20
SFR IRDPTSaham17.55%
Reksa dana72.75%
Obligasi9.00%
Pasar uang 0.7%
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan YTD SP1)
Simas Balance Fund 5.25% 7.54% 17.19% 14.52% 10.86% 66.53%
IRDCP2) 6.51% 5.41% 12.47% -2.56% -4.23% 7.47%
Tanggal Perdana
11-Apr-16
Jenis Unit LinkCampuran
Dana Kelolaan
12,686,673,888
Total Unit7,618,404
Profil Risiko
Moderat
PT Asuransi Simas Jiwa
Jl. Lombok No.73, Jakarta Pusat, 10350
Telepon : 021 - 2854 7999
What'sApp : 0882 1245 7999
E-mail : [email protected]
Website : www.simasjiwa.co.id
ASJ/Investment/2020/Versi2
1) Sejak Peluncuran
2) Benchmark IRDCP (Indeks Reksadana Campuran)
Fund Factsheet
NAB/UNIT 1,665.27
Simas Balance Fund November 2020
Pengelolaan secara profesional, pertumbuhan nilai investasi, kemudahan pencairan dana investasi, transparansi informasi dan diversifikasi investasi.
PORTFOLIO TERBESAR ALOKASI ASET HASIL INVESTASI
Simas Balance Fund vs Tolok Ukur
ULASAN PASARPertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 sebesar -3.49% yoy, sedikit membaik dari Q2 sebesar -5,32% yoy karena didorong oleh stimulus pemerintah serta meningkatnya
mobilitas masyarakat dan permintaan global. Kontraksi ekonomi dalam 2 kuartal berturut-turut mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia mengalami resesi. IMF
menyebutkan ekonomi Indonesia tahun ini akan terkontraksi 1,5%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi kedua setelah China,
yang diperkirakan menjadi satu-satunya negara di dunia yang mencatatkan pertumbuhan positif. Namun hal ini sudah diantisipasi oleh investor sehingga tidak
mempengaruhi pergerakan harga obligasi di pasar. Seluruh asset class mengalami rally didorong oleh sentimen positif kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS dan
perkembangan positif vaksin covid-19 yang memberikan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021. Selain itu, stimulus pemerintah AS juga turut
memicu aliran modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham didorong oleh ekspektasi pelemahan Dollar AS dan aliran modal asing ke emerging
market . Premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) 5 tahun turun 27,1% ke level 72.55 dari 99.46 pada akhir Oktober 2020. Imbal hasil (yield) SUN tenor 10 tahun
turun ke level 6,18% (-43bps mom ). Sementara yield Indon 10 tahun menjadi 1,85% (-29bps mom ). Rupiah juga mengalami apresiasi signifikan sebesar 3,95% menjadi
Rp 14.120/USD. Yield curve menunjukkan bullish flattening didukung oleh kenaikan harga SUN tenor panjang. Investor lokal dan asing menunjukkan sikap optimis dan
meningkatkan sentimen risiko dengan memperpanjang durasi pada tenor 10 -20 tahun. BI kembali menurunkan BI 7-Day Reverse Repo sebesar 25bps menjadi 3,75%
sehingga YTD suku bunga acuan sudah turun 125bps dengan mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas nilai tukar Rupiah dan sebagai Langkah lanjutan
untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah Bersama DPR juga telah mengajukan RUU Omnibus Law sektor keuangan yang diantaranya mengatur
koordinasi dan penataan kewenangan antar Lembaga dan kewenangan BI untuk membeli SBN yang dimiliki LPS sebagai antisipasi dan pemenuhan likuiditas dalam
penanganan permasalahan bank. Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 3,61 miliar di bulan Oktober, sehingga YTD surplus sebesar US$
17,07 miliar. Surplus neraca perdagangan turut berkontribusi positif dalam meningkatkan ketahanan eksternal perekonomian Indonesia dan menjaga kestabilan nilai tukar
Rupiah. Cadangan devisa pada bulan Oktober sedikit turun -1.1% menjadi USD 133.7 miliar disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Setelah
mengalami deflasi selama 3 bulan berturut-turut, Indonesia kembali mencatatkan inflasi pada bulan Oktober sebesar 0,07% mom atau YTD sebesar 0,95% Dari pasar
global, The Fed mempertahankan suku bunga acuan 0-0.25% dengan menyatakan kondisi ekonomi masih akan di bawah tingkat pra-pandemi dan akan
mempertahankannya sampai inflasi dan pasar tenaga kerja pulih. Wakil Gubernur Federal Reserve menyatakan bank sentral berpotensi meningkatkan program
pembelian obligasi seperti US Treasury dan mortgage-backed securities untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Saat ini, total pembelian obligasi The Fed
mencapai US$120 miliar per bulan. Kebijakan tersebut akan meningkatkan likuiditas pada sistem keuangan, sehingga rumah tangga dan bisnis memiliki akses yang lebih
besar untuk mendapatkan kredit.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
Simas Balanced Fund memberikan imbal hasil optimal dalam jangka panjang dengan profil risiko moderat. SBF berinvestasi maksimum 79% (tujuh
puluh sembilan persen) pada instrumen investasi aset subdana dalam surat berharga bersifat utang dan/atau saham, sisanya selain instrumen
investasi tersebut dalam mata uang Rupiah.
MANFAAT INVESTASI
1. Reksa Dana MNC Dana Pendapatan Tetap
III
2. Vale Indonesia Tbk
3. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
4. Delta Dunia Makmur Tbk
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Asuransi Simas Jiwa hanya untuk keperluan informasi dan tidak untuk digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Dokumen ini disusun berdasarkan data, proyeksi, perkiraan, dan informasi dari berbagai sumber
yang dapat dipercaya. Analisis dan kesimpulan dalam dokumen ini merupakan bentuk pemaparan informasi berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu, yang mana pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar keuangan dapat mengalami perubahan
dari data, proyeksi, perkiraan, dan informasi yang disampaikan dalam dokumen ini, sehingga segala konsekuensi hukum dan/atau kemungkinan kerugian nilai investasi yang diterima oleh pihak manapun akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau
sebagian dari dokumen ini dan/atau akibat fluktuasi Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan oleh kondisi pasar dan kualitas aset bukan menjadi tanggung jawab PT Asuransi Simas Jiwa. PT Asuransi Simas Jiwa terlepas dari segala kewajiban yang berhubungan dengan
keputusan yang didasarkan pada informasi dalam laporan ini.
PT Asuransi Simas Jiwa telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jam operasional untuk informasi dan pengaduan dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 17.00 WIB
RISIKO INVESTASI
Risiko penurunan NAB, politik, ekonomi, volatilitas, likuiditas, dan perubahan peraturan yang berlaku.
TENTANG ASURANSI SIMAS JIWA
Bank Custodian Asuransi Simas Jiwa adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dan bagian dari kelompok usaha Sinarmas Financial Services. Asuransi
Simas Jiwa berdiri tanggal 6 Oktober 2015, dengan komposisi kepemilikan saham saat ini adalah 99,9% dimiliki oleh PT Asuransi Sinarmas, dan 0,1%
dimiliki oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk., Asuransi Simas Jiwa menghadirkan beragam produk asuransi berkualitas prima dengan berbagai manfaat
yang mampu membantu mewujudkan rencana keuangan Anda dengan perlindungan yang sempurna.
PT CIMB Niaga Tbk
Graha Niaga lt 7
Jl Jen Sudirman kav 58
Jakarta Pusat 12190
Saham23.63%
Reksa dana 73.37%
Pasar uang3.00%
66.53%
7.47%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
SBF IRDCP
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan YTD SP1)
Simas Equity Fund 13.22% 7.01% 28.79% 7.00% -10.58% 46.90%
IHSG2) 9.44% 7.14% 18.07% -6.64% -10.91% 17.24%
Tanggal Perdana11-Apr-16
Jenis Unit LinkSaham
Dana Kelolaan
78,856,883,982.85
Total Unit53,680,250
Profil Risiko
Konservatif
PT Asuransi Simas Jiwa
Jl. Lombok No.73, Jakarta Pusat, 10350
Telepon : 021 - 2854 7999
What'sApp : 0882 1245 7999E-mail : [email protected]
Website : www.simasjiwa.co.id
ASJ/Investment/2020/Versi2
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Asuransi Simas Jiwa hanya untuk keperluan informasi dan tidak untuk digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Dokumen ini disusun berdasarkan data, proyeksi, perkiraan, dan informasi dari
berbagai sumber yang dapat dipercaya. Analisis dan kesimpulan dalam dokumen ini merupakan bentuk pemaparan informasi berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu, yang mana pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar keuangan
dapat mengalami perubahan dari data, proyeksi, perkiraan, dan informasi yang disampaikan dalam dokumen ini, sehingga segala konsekuensi hukum dan/atau kemungkinan kerugian nilai investasi yang diterima oleh pihak manapun akibat dari tindakan
yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini dan/atau akibat fluktuasi Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan oleh kondisi pasar dan kualitas aset bukan menjadi tanggung jawab PT Asuransi Simas Jiwa. PT Asuransi Simas Jiwa
terlepas dari segala kewajiban yang berhubungan dengan keputusan yang didasarkan pada informasi dalam laporan ini.
PT Asuransi Simas Jiwa telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jam operasional untuk informasi dan pengaduan dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 17.00 WIB
RISIKO INVESTASI
Risiko penurunan NAB, politik, ekonomi, volatilitas, likuiditas, dan perubahan peraturan yang berlaku.
TENTANG ASURANSI SIMAS JIWA
Bank Custodian Asuransi Simas Jiwa adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dan bagian dari kelompok usaha Sinarmas Financial Services.
Asuransi Simas Jiwa berdiri tanggal 6 Oktober 2015, dengan komposisi kepemilikan saham saat ini adalah 99,9% dimiliki oleh PT Asuransi
Sinarmas, dan 0,1% dimiliki oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk., Asuransi Simas Jiwa menghadirkan beragam produk asuransi berkualitas
prima dengan berbagai manfaat yang mampu membantu mewujudkan rencana keuangan Anda dengan perlindungan yang sempurna.
PT CIMB Niaga Tbk
Graha Niaga lt 7
Jl Jen Sudirman kav 58
Jakarta Pusat 12190
Pengelolaan secara profesional, pertumbuhan nilai investasi, kemudahan pencairan dana investasi, transparansi informasi dan diversifikasi
investasi.
PORTFOLIO TERBESAR ALOKASI ASET HASIL INVESTASI
Simas Equity Fund vs Tolok Ukur
ULASAN PASAR
Laju inflasi pada November 2020 sebesar 0,28%, sedangkan inflasi tahun kalender pada Januari hingga November 2020 tercatat 1,23% dan
inflasi tahunan 1,59%. Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna
menjaga inflasi sesuai kisaran targetnya. Inflasi inti yang tetap rendah dipengaruhi oleh kenaikan inflasi kelompok pengeluaran pakaian dan
alas kaki, kesehatan, dan pendidikan, di tengah deflasi komoditas emas perhiasan sejalan dengan perlambatan harga emas dunia. Neraca
Pembayaran Indonesia (NPI) mencatat surplus sebesar US$2,1 miliar pada kuartal ketiga 2020, melanjutkan pencapaian surplus sebesar
US$9,2 miliar pada kuartal sebelumnya. Surplus NPI yang berlanjut tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan maupun transaksi
modal dan finansial. Transaksi berjalan pada kuartal ketiga 2020 mencatat surplus, ditopang oleh peningkatan surplus neraca barang. Pada
bulan November, IHSG menguat sebesar 9,44%, atau sebesar -484,19 point di level 5.612,42. Untuk indeks LQ45 naik 11,71% atau sebesar
92,56 point di level 883,06. Indeks IDX30 naik 11,68% atau 50,08 point di level 478,79. Indeks JII naik 9,56% atau 52,14 point di level 597,80
dan indeks SRI-Kehati naik 11,05% atau sebesar 35,08 point di level 352,48. Sektor saham yang menjadi penopang bagi IHSG diantaranya
sektor Pertambangan (18.06%), Infrastruktur (16,87%), Industri Dasar (13,25%), Properti & Konstruksi (12,52%), Keuangan (10,49%),
Pertanian (9,79%), Perdagangan & Jasa (5,95%), Konsumer (1,89%), Aneka Industri (0,02%). Investor asing melakukan aksi net Buy sebesar
Rp. 3,44 Triliun pada bulan November lalu.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
Simas Jiwa Equity Fund merupakan penempaan minimum 80% (delapan puluh perseratus) dana investasi pada ekuitas dan atau reksadana
saham kemudian maksimum penempatan 20% (dua puluh perseratus) dana investasi pada instrumen pasar uang dalam mata uang Rupiah.
MANFAAT INVESTASI
1. RD Syailendra MSCI
2. RD Indeks Simas ETF IDX30
3. United Tractors Tbk
4. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
5. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
1)Sejak Peluncuran
2) Benchmark IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)
Fund Fact Sheet
NAB/UNIT 1,469.01
Simas Equity Fund November 2020
46.90%
17.24%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%SEF IHSG
Saham, 64.10%
Obligasi 28.60%
Pasar Uang, 7.30%
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan YTD SP1)
Siji Fixed Fund 1.10% 3.54% 7.28% 10.97% 10.30% 11.39%
IRDPT2) 2.04% 3.11% 7.11% 7.98% 7.67% 7.90%
Tanggal Perdana7-Nov-19
Jenis Unit LinkPendapatan Tetap
Dana Kelolaan
396,042,523,807.30
Total Unit355,558,996.56
Profil Risiko
Konservatif
PT Asuransi Simas Jiwa
Jl. Lombok No.73, Jakarta Pusat, 10350
Telepon : 021 - 2854 7999
What'sApp : 0882 1245 7999E-mail : [email protected]
Website : www.simasjiwa.co.id
ASJ/Investment/2020/Versi2
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Asuransi Simas Jiwa hanya untuk keperluan informasi dan tidak untuk digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Dokumen ini disusun berdasarkan data, proyeksi, perkiraan, dan informasi dari berbagai
sumber yang dapat dipercaya. Analisis dan kesimpulan dalam dokumen ini merupakan bentuk pemaparan informasi berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu, yang mana pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar keuangan dapat mengalami
perubahan dari data, proyeksi, perkiraan, dan informasi yang disampaikan dalam dokumen ini, sehingga segala konsekuensi hukum dan/atau kemungkinan kerugian nilai investasi yang diterima oleh pihak manapun akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar
keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini dan/atau akibat fluktuasi Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan oleh kondisi pasar dan kualitas aset bukan menjadi tanggung jawab PT Asuransi Simas Jiwa. PT Asuransi Simas Jiwa terlepas dari segala kewajiban yang
berhubungan dengan keputusan yang didasarkan pada informasi dalam laporan ini.
PT Asuransi Simas Jiwa telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jam operasional untuk informasi dan pengaduan dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 17.00 WIB
RISIKO INVESTASI
Risiko penurunan NAB, politik, ekonomi, volatilitas, likuiditas, dan perubahan peraturan yang berlaku.
TENTANG ASURANSI SIMAS JIWA
Bank Custodian Asuransi Simas Jiwa adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dan bagian dari kelompok usaha Sinarmas Financial Services. Asuransi
Simas Jiwa berdiri tanggal 6 Oktober 2015, dengan komposisi kepemilikan saham saat ini adalah 99,9% dimiliki oleh PT Asuransi Sinarmas, dan
0,1% dimiliki oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk., Asuransi Simas Jiwa menghadirkan beragam produk asuransi berkualitas prima dengan berbagai
manfaat yang mampu membantu mewujudkan rencana keuangan Anda dengan perlindungan yang sempurna.
PT Bank BRI Tbk
Gedung BRI
Jl Jen Sudirman kav 44-46
Jakarta Pusat 10210
Pengelolaan secara profesional, pertumbuhan nilai investasi, kemudahan pencairan dana investasi, transparansi informasi dan diversifikasi
investasi.
PORTFOLIO TERBESAR ALOKASI ASET HASIL INVESTASI
Siji Fixed Fund vs Tolok Ukur
ULASAN PASAR
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 sebesar -3.49% yoy, sedikit membaik dari Q2 sebesar -5,32% yoy karena didorong oleh stimulus pemerintah serta
meningkatnya mobilitas masyarakat dan permintaan global. Kontraksi ekonomi dalam 2 kuartal berturut-turut mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia mengalami
resesi. IMF menyebutkan ekonomi Indonesia tahun ini akan terkontraksi 1,5%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi kedua
setelah China, yang diperkirakan menjadi satu-satunya negara di dunia yang mencatatkan pertumbuhan positif. Namun hal ini sudah diantisipasi oleh investor
sehingga tidak mempengaruhi pergerakan harga obligasi di pasar. Seluruh asset class mengalami rally didorong oleh sentimen positif kemenangan Joe Biden dalam
pilpres AS dan perkembangan positif vaksin covid-19 yang memberikan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021. Selain itu, stimulus
pemerintah AS juga turut memicu aliran modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham didorong oleh ekspektasi pelemahan Dollar AS dan aliran
modal asing ke emerging market . Premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) 5 tahun turun 27,1% ke level 72.55 dari 99.46 pada akhir Oktober 2020. Imbal hasil
(yield) SUN tenor 10 tahun turun ke level 6,18% (-43bps mom ). Sementara yield Indon 10 tahun menjadi 1,85% (-29bps mom ). Rupiah juga mengalami apresiasi
signifikan sebesar 3,95% menjadi Rp 14.120/USD. Yield curve menunjukkan bullish flattening didukung oleh kenaikan harga SUN tenor panjang. Investor lokal dan
asing menunjukkan sikap optimis dan meningkatkan sentimen risiko dengan memperpanjang durasi pada tenor 10 -20 tahun. BI kembali menurunkan BI 7-Day
Reverse Repo sebesar 25bps menjadi 3,75% sehingga YTD suku bunga acuan sudah turun 125bps dengan mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas
nilai tukar Rupiah dan sebagai Langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah Bersama DPR juga telah mengajukan RUU Omnibus
Law sektor keuangan yang diantaranya mengatur koordinasi dan penataan kewenangan antar Lembaga dan kewenangan BI untuk membeli SBN yang dimiliki LPS
sebagai antisipasi dan pemenuhan likuiditas dalam penanganan permasalahan bank. Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 3,61 miliar di
bulan Oktober, sehingga YTD surplus sebesar US$ 17,07 miliar. Surplus neraca perdagangan turut berkontribusi positif dalam meningkatkan ketahanan eksternal
perekonomian Indonesia dan menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah. Cadangan devisa pada bulan Oktober sedikit turun -1.1% menjadi USD 133.7 miliar disebabkan
oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Setelah mengalami deflasi selama 3 bulan berturut-turut, Indonesia kembali mencatatkan inflasi pada bulan Oktober
sebesar 0,07% mom atau YTD sebesar 0,95% Dari pasar global, The Fed mempertahankan suku bunga acuan 0-0.25% dengan menyatakan kondisi ekonomi masih
akan di bawah tingkat pra-pandemi dan akan mempertahankannya sampai inflasi dan pasar tenaga kerja pulih. Wakil Gubernur Federal Reserve menyatakan bank
sentral berpotensi meningkatkan program pembelian obligasi seperti US Treasury dan mortgage-backed securities untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Saat
ini, total pembelian obligasi The Fed mencapai US$120 miliar per bulan. Kebijakan tersebut akan meningkatkan likuiditas pada sistem keuangan, sehingga rumah
tangga dan bisnis memiliki akses yang lebih besar untuk mendapatkan kredit.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
Siji Fixed Fund merupakan penempatan minimum 80% (delapan puluh perseratus) dana investasi pada instrumen investasi berpendapatan tetap,
0%-20% pada instrumen pasar uang, reksadana ekuitas, reksadana campuran, efek ekuitas, dan/ 0%-100% pada reksadana pendapatan tetap.
MANFAAT INVESTASI
1. Indah Kiat Pulp & Paper
2. RD Pinnacle Dana Obligasi Unggulan
3. OKI Pulp & Paper Mills
4. Lontar Papyrus Pulp & Paper
5. Pindo Deli Pulp And Paper Mills
1) Sejak Peluncuran
2) Benchmark IRDPT (Indeks Reksadana Pendapatan Tetap)
Fund Fact Sheet
NAB/UNIT 1,113.86
SiJi Fixed Fund November 2020
Pasar Uang, 2.57%
Obligasi, 78.93%
Reksadana, 18.50%
11.39%
7.90%
-4.00%
-2.00%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
Nov-19 Nov-19 Dec-19 Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20
SJFF IRDPT
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan YTD SP1)
Simas Jiwa Investa Maxima Fund 1.36% 2.85% 6.56% 10.44% 9.55% 42.86%
IRDPT2) 2.04% 3.11% 7.11% 7.98% 7.67% 19.48%
Tanggal Perdana
11-Aug-17
Jenis Unit LinkPendapatan Tetap
Dana Kelolaan
243,736,630,547
Total Unit170,611,627
Profil Risiko
Konservatif
PT Asuransi Simas Jiwa
Jl. Lombok No.73, Jakarta Pusat, 10350
Telepon : 021 - 2854 7999
What'sApp : 0882 1245 7999E-mail : [email protected]
Website : www.simasjiwa.co.id
ASJ/Investment/2020/Versi2
1) Sejak Peluncuran
2) Benchmark IRDPT (Indeks Reksadana Pendapatan Tetap)
Fund Fact Sheet
Simas Jiwa Investa Maxima Fund November 2020
NAB/UNIT 1,428.61
Pengelolaan secara profesional, pertumbuhan nilai investasi, kemudahan pencairan dana investasi, transparansi informasi dan diversifikasi investasi.
PORTFOLIO TERBESAR ALOKASI ASET HASIL INVESTASI
Simas Jiwa Investa Maxima Fund vs Tolok Ukur
ULASAN PASAR
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 sebesar -3.49% yoy, sedikit membaik dari Q2 sebesar -5,32% yoy karena didorong oleh stimulus pemerintah serta meningkatnya
mobilitas masyarakat dan permintaan global. Kontraksi ekonomi dalam 2 kuartal berturut-turut mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia mengalami resesi. IMF
menyebutkan ekonomi Indonesia tahun ini akan terkontraksi 1,5%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi kedua setelah China,
yang diperkirakan menjadi satu-satunya negara di dunia yang mencatatkan pertumbuhan positif. Namun hal ini sudah diantisipasi oleh investor sehingga tidak
mempengaruhi pergerakan harga obligasi di pasar. Seluruh asset class mengalami rally didorong oleh sentimen positif kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS dan
perkembangan positif vaksin covid-19 yang memberikan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021. Selain itu, stimulus pemerintah AS juga turut
memicu aliran modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham didorong oleh ekspektasi pelemahan Dollar AS dan aliran modal asing ke emerging
market . Premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) 5 tahun turun 27,1% ke level 72.55 dari 99.46 pada akhir Oktober 2020. Imbal hasil (yield) SUN tenor 10 tahun
turun ke level 6,18% (-43bps mom ). Sementara yield Indon 10 tahun menjadi 1,85% (-29bps mom ). Rupiah juga mengalami apresiasi signifikan sebesar 3,95% menjadi
Rp 14.120/USD. Yield curve menunjukkan bullish flattening didukung oleh kenaikan harga SUN tenor panjang. Investor lokal dan asing menunjukkan sikap optimis dan
meningkatkan sentimen risiko dengan memperpanjang durasi pada tenor 10 -20 tahun. BI kembali menurunkan BI 7-Day Reverse Repo sebesar 25bps menjadi 3,75%
sehingga YTD suku bunga acuan sudah turun 125bps dengan mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas nilai tukar Rupiah dan sebagai Langkah lanjutan
untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah Bersama DPR juga telah mengajukan RUU Omnibus Law sektor keuangan yang diantaranya mengatur
koordinasi dan penataan kewenangan antar Lembaga dan kewenangan BI untuk membeli SBN yang dimiliki LPS sebagai antisipasi dan pemenuhan likuiditas dalam
penanganan permasalahan bank. Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 3,61 miliar di bulan Oktober, sehingga YTD surplus sebesar US$
17,07 miliar. Surplus neraca perdagangan turut berkontribusi positif dalam meningkatkan ketahanan eksternal perekonomian Indonesia dan menjaga kestabilan nilai tukar
Rupiah. Cadangan devisa pada bulan Oktober sedikit turun -1.1% menjadi USD 133.7 miliar disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Setelah
mengalami deflasi selama 3 bulan berturut-turut, Indonesia kembali mencatatkan inflasi pada bulan Oktober sebesar 0,07% mom atau YTD sebesar 0,95% Dari pasar
global, The Fed mempertahankan suku bunga acuan 0-0.25% dengan menyatakan kondisi ekonomi masih akan di bawah tingkat pra-pandemi dan akan
mempertahankannya sampai inflasi dan pasar tenaga kerja pulih. Wakil Gubernur Federal Reserve menyatakan bank sentral berpotensi meningkatkan program
pembelian obligasi seperti US Treasury dan mortgage-backed securities untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Saat ini, total pembelian obligasi The Fed
mencapai US$120 miliar per bulan. Kebijakan tersebut akan meningkatkan likuiditas pada sistem keuangan, sehingga rumah tangga dan bisnis memiliki akses yang lebih
besar untuk mendapatkan kredit.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
Simas Jiwa Investa Maxima Fund merupakan penempatan minimum 80% (delapan puluh perseratus) dana investasi pada instrumen investasi
berpendapatan tetap dan/atau instrumen-instrumen investasi pasar uang dan maksimum penempatan 20% (dua puluh perseratus) dana investasi pada
instrumen-instrumen investasi pasar modal (ekuitas) dalam mata uang Rupiah.
MANFAAT INVESTASI
1. Reksa Dana Terproteksi Panin 9
2. Reksa Dana Principal Siji Maxima Income
Fund
3. Reksa Dana Terproteksi Cipta Proteksi X
4. OKI Pulp & Paper
5. Nusantara Indah Cemerlang
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Asuransi Simas Jiwa hanya untuk keperluan informasi dan tidak untuk digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Dokumen ini disusun berdasarkan data, proyeksi, perkiraan, dan informasi dari berbagai sumber yang
dapat dipercaya. Analisis dan kesimpulan dalam dokumen ini merupakan bentuk pemaparan informasi berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu, yang mana pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar keuangan dapat mengalami perubahan dari data,
proyeksi, perkiraan, dan informasi yang disampaikan dalam dokumen ini, sehingga segala konsekuensi hukum dan/atau kemungkinan kerugian nilai investasi yang diterima oleh pihak manapun akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen
ini dan/atau akibat fluktuasi Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan oleh kondisi pasar dan kualitas aset bukan menjadi tanggung jawab PT Asuransi Simas Jiwa. PT Asuransi Simas Jiwa terlepas dari segala kewajiban yang berhubungan dengan keputusan yang didasarkan pada
informasi dalam laporan ini.
PT Asuransi Simas Jiwa telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jam operasional untuk informasi dan pengaduan dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 17.00 WIB
RISIKO INVESTASI
Risiko penurunan NAB, politik, ekonomi, volatilitas, likuiditas, dan perubahan peraturan yang berlaku.
TENTANG ASURANSI SIMAS JIWA
Bank Custodian Asuransi Simas Jiwa adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dan bagian dari kelompok usaha Sinarmas Financial Services. Asuransi Simas
Jiwa berdiri tanggal 6 Oktober 2015, dengan komposisi kepemilikan saham saat ini adalah 99,9% dimiliki oleh PT Asuransi Sinarmas, dan 0,1% dimiliki
oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk., Asuransi Simas Jiwa menghadirkan beragam produk asuransi berkualitas prima dengan berbagai manfaat yang mampu
membantu mewujudkan rencana keuangan Anda dengan perlindungan yang sempurna.
PT CIMB Niaga Tbk
Graha Niaga lt 7
Jl Jen Sudirman kav 58
Jakarta Pusat 12190
Reksadana78.20%
Pasar uang0.70%
Obligasi21.10%
42.86%
19.48%
-5%
5%
15%
25%
35%
45%
55%
Aug-17 Oct-17 Jan-18 Apr-18 Jul-18 Oct-18 Jan-19 Apr-19 Jul-19 Oct-19 Jan-20 Sep-19 Jul-20 Oct-20
SJIM IRDPT
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan YTD SP1)
Simas Stabil Fund 1.81% 3.45% 7.78% 7.98% 4.34% 50.87%
IRDPT2) 2.04% 3.11% 7.11% 7.98% 7.67% 29.12%
Tanggal Perdana11-Apr-16
Jenis Unit LinkPendapatan Tetap
Dana Kelolaan
5,858,527,506
Total Unit3,883,136
Profil Risiko
Moderat
PT Asuransi Simas Jiwa
Jl. Lombok No.73, Jakarta Pusat, 10350
Telepon : 021 - 2854 7999
What'sApp : 0882 1245 7999E-mail : [email protected]
Website : www.simasjiwa.co.id
ASJ/Investment/2020/Versi2
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Asuransi Simas Jiwa hanya untuk keperluan informasi dan tidak untuk digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Dokumen ini disusun berdasarkan data, proyeksi, perkiraan, dan informasi dari berbagai sumber yang dapat
dipercaya. Analisis dan kesimpulan dalam dokumen ini merupakan bentuk pemaparan informasi berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu, yang mana pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar keuangan dapat mengalami perubahan dari data, proyeksi,
perkiraan, dan informasi yang disampaikan dalam dokumen ini, sehingga segala konsekuensi hukum dan/atau kemungkinan kerugian nilai investasi yang diterima oleh pihak manapun akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini dan/atau
akibat fluktuasi Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan oleh kondisi pasar dan kualitas aset bukan menjadi tanggung jawab PT Asuransi Simas Jiwa. PT Asuransi Simas Jiwa terlepas dari segala kewajiban yang berhubungan dengan keputusan yang didasarkan pada informasi dalam
laporan ini.
PT Asuransi Simas Jiwa telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jam operasional untuk informasi dan pengaduan dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 17.00 WIB
RISIKO INVESTASI
Risiko penurunan NAB, politik, ekonomi, volatilitas, likuiditas, dan perubahan peraturan yang berlaku.
TENTANG ASURANSI SIMAS JIWA
Bank Custodian Asuransi Simas Jiwa adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dan bagian dari kelompok usaha Sinarmas Financial Services. Asuransi Simas
Jiwa berdiri tanggal 6 Oktober 2015, dengan komposisi kepemilikan saham saat ini adalah 99,9% dimiliki oleh PT Asuransi Sinarmas, dan 0,1% dimiliki
oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk., Asuransi Simas Jiwa menghadirkan beragam produk asuransi berkualitas prima dengan berbagai manfaat yang mampu
membantu mewujudkan rencana keuangan Anda dengan perlindungan yang sempurna.
PT CIMB Niaga Tbk
Graha Niaga lt 7
Jl Jen Sudirman kav 58
Jakarta Pusat 12190
Pengelolaan secara profesional, pertumbuhan nilai investasi, kemudahan pencairan dana investasi, transparansi informasi dan diversifikasi investasi.
PORTFOLIO TERBESAR ALOKASI ASET HASIL INVESTASI
Simas Stabil Fund vs Tolok Ukur
ULASAN PASAR
Imbal hasil (yield) SUN tenor 10 tahun turun ke level 6.61% (-36bps mom ) dan yield Indon 10 tahun juga turun ke level 2.13% (-12bps mom ) pada akhir Oktober.
Penguatan pasar obligasi didukung foreign inflow yang mencatatkan net buy sebesar Rp 19,14 triliun, terbesar dalam 1 tahun terakhir, sehingga turut mendorong
penguatan Rupiah 2,2% mom menjadi Rp 14.591/USD . Investor merespon positif pengesahan UU Cipta Kerja karena memberikan kemudahan berinvestasi di
Indonesia. YTD total penerbitan SUN sampai bulan Oktober sekitar 80% dari target. Trade surplus bulan September sebesar Rp 2,4 miliar ditopang kenaikan ekspor.
Neraca perdagangan bulan September mencatatkan surplus US$ 2,44 miliar, sehingga YTD surplus sebesar US$ 13,51 miliar. Ini akan berdampak positif terhadap
Current Account untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September sebesar US$ 135,2 miliar, sedikit menurun
dibandingkan bulan sebelumnya namun masih tetap tinggi setara dengan 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. BI 7-Day Reverse Repo tidak
berubah di level 4% dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah tingkat inflasi yang rendah. Penerimaan pajak per September 2020 hanya
mencapai Rp 750,6 triliun atau 62,6% dari target (-16,9% yoy). Walaupun tertekan, namun pemerintah optimis defisit anggaran tahun ini tidak akan lebih tinggi dari target
6,34% dari GDP. Dari sisi global, The Fed menyatakan stimulus fiskal dan moneter agresif yang berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi yang masih jauh dari selesai.
Pasar saham global bergerak fluktuatif di tengah meningkatnya kasus covid di AS dan beberapa negara Eropa, yang meningkatkan kekhawatiran akan kembali dilakukan
lockdown yang dapat menghambat pemulihan ekonomi. Selain itu sentimen pasar juga dibayangi oleh ketidakpastian stimulus fiskal AS yang belum mencapai
kesepakatan antara pemerintah dan DPR turut menjadi fokus investor. IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi -4,4% dari sebelumnya -
4,6% didorong oleh pertumbuhan ekonomi China dan beberapa negara maju yang tumbuh lebih baik dari perkiraan. Investor merespon positif data pertumbuhan GDP
China pada Q3 sebesar 4,9% yoy, lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya 3,2% yoy. Sementara untuk tahun 2021, IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 5,2%
meskipun pemulihan ekonomi ke depannya masih penuh ketidakpastian karena pembatasan sosial diprediksi masih akan berlanjut hingga tahun depan dan transmisi
covid baru akan turun pada 2022.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
Simas Stabil Fund (SSF) bertujuan memberikan imbal hasil jangka panjang yang optimal kepada investor. SSF berinvestasi terutama pada efek yang
bersifat pendapatan tetap. Kebijakan investasi SSF adalah min 80% dan maks 100% pada Efek bersifat pendapatan tetap, min. 80% dan maks 100%
pada instrumen reksa dana pendapatan tetap serta maximum 20% pada saham dan pasar uang.
MANFAAT INVESTASI
1. Reksa Dana MNC Dana Pendapatan
Tetap III
2. Reksa Dana Shinhan Sukuk Syariah
3. Astra International Tbk.
1) Sejak Peluncuran
2) Benchmark IRDPT (Indeks Reksadana Pendapatan Tetap)
Fund Factsheet
NAB/UNIT 1,508.71
Simas Stabil Fund November 2020
Saham, 0.88%
Reksadana, 93.42%
Pasar Uang, 5.70% 50.87%
29.12%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%SSF IRDPT
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan YTD SP1)
Siji Pro Investa 2.40% 2.49% 4.90% 9.36% 8.92% 12.97%
IRDPT2) 2.04% 3.11% 7.11% 7.98% 7.67% 11.51%
Tanggal Perdana27-Jun-19
Jenis Unit LinkPendapatan Tetap
Dana Kelolaan
5,429,246,770
Total Unit4,805,862
Profil Risiko
Moderat
PT Asuransi Simas Jiwa
Jl. Lombok No.73, Jakarta Pusat, 10350
Telepon : 021 - 2854 7999
What'sApp : 0882 1245 7999
E-mail : [email protected]
Website : www.simasjiwa.co.id
ASJ/Investment/2020/Versi2
Laporan ini dipersiapkan oleh PT Asuransi Simas Jiwa hanya untuk keperluan informasi dan tidak untuk digunakan sebagai penawaran penjualan atau permohonan pembelian. Dokumen ini disusun berdasarkan data, proyeksi, perkiraan, dan informasi dari berbagai sumber
yang dapat dipercaya. Analisis dan kesimpulan dalam dokumen ini merupakan bentuk pemaparan informasi berdasarkan ketersediaan data dalam kurun waktu tertentu, yang mana pergerakan dari variabel dan nilai ekonomi pasar keuangan dapat mengalami perubahan
dari data, proyeksi, perkiraan, dan informasi yang disampaikan dalam dokumen ini, sehingga segala konsekuensi hukum dan/atau kemungkinan kerugian nilai investasi yang diterima oleh pihak manapun akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau
sebagian dari dokumen ini dan/atau akibat fluktuasi Nilai Aktiva Bersih yang disebabkan oleh kondisi pasar dan kualitas aset bukan menjadi tanggung jawab PT Asuransi Simas Jiwa. PT Asuransi Simas Jiwa terlepas dari segala kewajiban yang berhubungan dengan
keputusan yang didasarkan pada informasi dalam laporan ini.
PT Asuransi Simas Jiwa telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jam operasional untuk informasi dan pengaduan dari hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 - 17.00 WIB
RISIKO INVESTASI
Risiko penurunan NAB, politik, ekonomi, volatilitas, likuiditas, dan perubahan peraturan yang berlaku.
TENTANG ASURANSI SIMAS JIWA
Bank Custodian Asuransi Simas Jiwa adalah perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia dan bagian dari kelompok usaha Sinarmas Financial Services. Asuransi
Simas Jiwa berdiri tanggal 6 Oktober 2015, dengan komposisi kepemilikan saham saat ini adalah 99,9% dimiliki oleh PT Asuransi Sinarmas, dan 0,1%
dimiliki oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk., Asuransi Simas Jiwa menghadirkan beragam produk asuransi berkualitas prima dengan berbagai manfaat
yang mampu membantu mewujudkan rencana keuangan Anda dengan perlindungan yang sempurna.
PT CIMB Niaga Tbk
Graha Niaga lt 7
Jl Jen Sudirman kav 58
Jakarta Pusat 12190
Pengelolaan secara profesional, pertumbuhan nilai investasi, kemudahan pencairan dana investasi, transparansi informasi dan diversifikasi investasi.
PORTFOLIO TERBESAR ALOKASI ASET HASIL INVESTASI
1. RDPT Cipta Properti Indonesia
2. Bank CIMB Niaga
SPIA vs Tolok Ukur
ULASAN PASAR
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 sebesar -3.49% yoy, sedikit membaik dari Q2 sebesar -5,32% yoy karena didorong oleh stimulus pemerintah serta meningkatnya
mobilitas masyarakat dan permintaan global. Kontraksi ekonomi dalam 2 kuartal berturut-turut mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia mengalami resesi. IMF
menyebutkan ekonomi Indonesia tahun ini akan terkontraksi 1,5%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi kedua setelah China,
yang diperkirakan menjadi satu-satunya negara di dunia yang mencatatkan pertumbuhan positif. Namun hal ini sudah diantisipasi oleh investor sehingga tidak
mempengaruhi pergerakan harga obligasi di pasar. Seluruh asset class mengalami rally didorong oleh sentimen positif kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS dan
perkembangan positif vaksin covid-19 yang memberikan optimisme terhadap pemulihan ekonomi Indonesia tahun 2021. Selain itu, stimulus pemerintah AS juga turut
memicu aliran modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham didorong oleh ekspektasi pelemahan Dollar AS dan aliran modal asing ke emerging
market . Premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) 5 tahun turun 27,1% ke level 72.55 dari 99.46 pada akhir Oktober 2020. Imbal hasil (yield) SUN tenor 10 tahun
turun ke level 6,18% (-43bps mom ). Sementara yield Indon 10 tahun menjadi 1,85% (-29bps mom ). Rupiah juga mengalami apresiasi signifikan sebesar 3,95% menjadi
Rp 14.120/USD. Yield curve menunjukkan bullish flattening didukung oleh kenaikan harga SUN tenor panjang. Investor lokal dan asing menunjukkan sikap optimis dan
meningkatkan sentimen risiko dengan memperpanjang durasi pada tenor 10 -20 tahun. BI kembali menurunkan BI 7-Day Reverse Repo sebesar 25bps menjadi 3,75%
sehingga YTD suku bunga acuan sudah turun 125bps dengan mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas nilai tukar Rupiah dan sebagai Langkah lanjutan
untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah Bersama DPR juga telah mengajukan RUU Omnibus Law sektor keuangan yang diantaranya mengatur
koordinasi dan penataan kewenangan antar Lembaga dan kewenangan BI untuk membeli SBN yang dimiliki LPS sebagai antisipasi dan pemenuhan likuiditas dalam
penanganan permasalahan bank. Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 3,61 miliar di bulan Oktober, sehingga YTD surplus sebesar US$
17,07 miliar. Surplus neraca perdagangan turut berkontribusi positif dalam meningkatkan ketahanan eksternal perekonomian Indonesia dan menjaga kestabilan nilai tukar
Rupiah. Cadangan devisa pada bulan Oktober sedikit turun -1.1% menjadi USD 133.7 miliar disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Setelah
mengalami deflasi selama 3 bulan berturut-turut, Indonesia kembali mencatatkan inflasi pada bulan Oktober sebesar 0,07% mom atau YTD sebesar 0,95% Dari pasar
global, The Fed mempertahankan suku bunga acuan 0-0.25% dengan menyatakan kondisi ekonomi masih akan di bawah tingkat pra-pandemi dan akan
mempertahankannya sampai inflasi dan pasar tenaga kerja pulih. Wakil Gubernur Federal Reserve menyatakan bank sentral berpotensi meningkatkan program
pembelian obligasi seperti US Treasury dan mortgage-backed securities untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Saat ini, total pembelian obligasi The Fed
mencapai US$120 miliar per bulan. Kebijakan tersebut akan meningkatkan likuiditas pada sistem keuangan, sehingga rumah tangga dan bisnis memiliki akses yang lebih
besar untuk mendapatkan kredit.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
SiJi Pro Investa (SPIA) bertujuan memberikan imbal hasil jangka panjang yang optimal kepada investor. SPIA berinvestasi minimum 80% (delapan
puluh perseratus) dana investasi pada instrumen investasi berpendapatan tetap dan/atau instrumen investasi pasar uang dan maksimum penempatan
20% (dua puluh perseratus) dana investasi pada instrumen investasi pasar modal (ekuitas) dalam mata uang Rupiah.
MANFAAT INVESTASI
1) Sejak Peluncuran
2) Benchmark IRDPT (Indeks Reksadana Pendapatan Tetap)
Fund Factsheet
NAB/UNIT 1,129.71
Siji Pro Investa November 2020
Pasar Uang, 7.91%
Reksadana, 92.09%
12.97%
11.51%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%SPIA IRDPT