fundamental of convection
DESCRIPTION
Presentasi Transfer PanasTRANSCRIPT
Geothermal B
FUNDAMENTAL OF
CONVECTION
• Viscous versus Inviscid Region of Flow• Internal versus External Flow• Compressible versus Incompressible Flow• Laminar versus Turbulent Flow• Natural (or Unforced) versus Forced Flow• Steady versus Unsteady Flow• One, Two, Three Dimensional Flow
Velocity Boundary Layer
• The Continuity Equations• The Momentum Equations• Conservation of Energy Equation
• Reynolds Number
• Prandtl Number
• Wall Shaer Stress
• Nusselt Number
Physical Mechanism of Convection
Classification of Fluid Flows
Thermal Boundary Layer
Laminar and Turbulent Flows
Heat and Momentum Transfer in Turbulent Flow
Derivation of differential Convection Equation
NUSSELT NUMBERBilangan Nusselt adalah
rasio perpindah panas
konveksi dan konduksi
normal terhadap batas dalam
perpindah panas pada
permukaan fluida.
𝑁𝑢=𝑞𝑐𝑜𝑛𝑣
𝑞𝑐𝑜𝑛𝑑
L = Panjang karakteristikh = koefisien perpindahan panas konvektifk = konduktivitas termal dari fluida
Oleh karena itu, dengan memahami jumlah Nusselt dari sistem aliran, kita dapat
menyimpulkan dominasi antara konveksi dan konduksi perpindahan panas, dan dengan
demikian memungkinkan kita untuk merancang lebih baik dan lebih efisien sistem rekayasa
termal, khususnya di bidang perpindahan panas konvektif.
Jika Nu = 1, ini berarti bahwa konveksi dan
konduksi memiliki besaran yang relatif sama dan
dengan demikian ditandai oleh aliran laminar
Nu besar menyiratkan bahwa istilah konvektif
dominan, yang biasanya ditandai dengan arus turbulen (biasanya
nilai Nu di kisaran 100-1000).
NUSSELT NUMBER
Klasifikasi Aliran Fluida
Viscous and Inviscid Flow
Viscous Flow Inviscid Flow
Arus di mana efek gesekan yang signifikan
Arus dimana tidak ada efek gesekan
fluida yang masih dipengaruhi oleh
viskositas(hambatan) atau kekentalan
Aliran tanpa gesekan adalah aliran fluida yang pengaruh gesekannya diabaikan atau
pengaruh kekentalan (viskositas) fluida tidak
mempengaruhi aliran fluida
Internal and External Flow
Internal Flow; Aliran fluida yang dibatasi oleh permukaan padat
External Flow; Aliran fluida yang tidak dibatasi oleh permukaan padat
Compressible and Incompressible Flow
Compressible Flow; Aliran dimana densitas fluida tersebut tetap di spanjang aliran tersebut.
Incompressible Flow; Aliran dimana terjadi perubahan densitas fluida sepanjang di aliran tersebut.
Aliran Laminar dan TurbulenAliran Laminer Aliran TurbulenPartikel-partikel zat cair bergerak secara teratur (mengikuti lintasan
yang saling sejajar)
Partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur
Terjadi jika Kekentalan besar; kecepatan kecil; luas penampang
pipa kecil.
Terjadi jika Kekentalan kecil; kecepatan besar; luas penampang
pipa besar
Titik kritik
Bilangan Reynolds
CLICK HEREVideo Aliran Laminer
Video Aliran Viskos
Video Aliran Turbulen
BACK
• Tergantung pada rapat massa, viskositas, diameter dan kecepatan
• Merupakan bilangan tak berdimensi
• Menentukan jenis aliran
• Bila NR < 2000 aliran laminer
• Bila NR> 4000 aliran turbulen
• Bila 2000 < NR< 4000 aliran transisi/daerah kritis (critical zone)
Bilangan Reynolds
smkg
msm
mkg
VDNR
.
3
Natural and Forced Flow
Natural flow Forced
Aliran yang bergerak tanpa paksaan yang
terjadi secara alamiah
Aliran yang dipaksa mengalir/bergerak ke
arah yang dituju dengan bantuan alat tertentu
Steady and Unsteady Flow
Steady Unsteady
Aliran Steady terjadi di titik manapun bila
kondisi seperti kecepatan, tekanan dan kondisi lintasan partikel
di dalam fluida tidak terjadi perubahan terhadap waktu
Apabila aliran pada suatu titik dalam suatu aliran
mempunyai kondisi yang berubah terhadap waktu
One, Two, Three Dimensional Flows
One Domensional Flow; aliran dimana seluruh fluida dan parameter alirannya diasumsikan tetap terhadap penampang normal aliran, dan hanya ada satu gradient kecepatan, yaitu dalam arah aliran.
Two Dimensional Flow; aliran dimana dibedakan dalam beberapa bidang secara paralel, horisontal atau vertikal
Three Dimensional Flow; aliran dimana parameter alirannya berubah dalam tiga dimensi, sehingga gradien parameter alirannya terdapat dalam tiga arah.
Lapisan Batas Kecepatan
Lapisan Batas Panas
Daerah dimana efek gesekan terlihat dengan jelas disebut lapisan batas
Pada daerah masuk, fluida dekat tengah-tengah pipatampaknya tidak dipengaruhi gesekan, sedangkan fluida dekat dinding telah dipengaruhi oleh gesekan
Wall shear stress atau tegangan geser adalah gaya gesekan per satuan luas yg dilambangkan oleh Studi experimen
mengindikasi bawah tegangan geser untuk kebanyakan fluida adalah sebanding dengan gradient kecepatan , dan tegangan
geser pada permukaan dinding dinyatakan sebagai
= (N/
= viscosity (kg/ms or Ns/m2 or Pas)
1 poise = 0.1 Pa s
𝜕 𝑣𝜕 𝑦
=𝒈𝒓𝒂𝒅𝒊𝒆𝒏𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏
= 𝐶 𝑓=𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏𝒈𝒆𝒔𝒆𝒌𝒂𝒏
𝜌=𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒋𝒆𝒏𝒊𝒔
𝑣=𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏
=
𝐴𝑠=𝑳𝒖𝒂𝒔𝒑𝒆𝒓𝒎𝒖𝒌𝒂𝒂𝒏
Lapisan Batas Kecepatan
Velocity boundary layer adalah area pada arus fluida pada
pinggiran yang didominasi efek viskositas.
Daerah lapisan Batas, dimana efek viskositas dan kecepatan
berubah secara signifikan.
Daerah aliran bebas pusaran, dimana efek geseran tak berarti
dan kecepatan konstan.
Lapis batas termal adalah dearah dimana terdapat gradien suhu dalam aliran akibat proses pertukaran kalor
antara fluida dan dinding.
Lapisan Batas Panas
Prandtl NumberBilangan Prandtl (Pr) merupakan suatu
nilai / harga yang dipakai untuk menentukan distribusi temperatur pada
suatu aliran.
Bilangan Prandtl merupakan rasio antara divusitas molekuler momentum dan divusitas molekuler panas.
Dalam masalah perpindahan panas, jumlah Prandtl mengontrol ketebalan relatif momentum dan lapisan batas termal. Ketika Prandtl kecil, itu berarti bahwa panas berdifusi sangat cepat dibandingkan dengan
kecepatan (momentum). Ini berarti bahwa untuk logam cair ketebalan lapisan batas termal jauh lebih besar
dari lapisan batas kecepatan
gas - Pr berkisar 0,7-1,0air - Pr berkisar 1 - 10
logam cair - berkisar Pr 0,001-0,03
minyak - Pr berkisar 50-2000
Heat and Momentum Transfer in Turbulent Flow
u = + u’
Aliran turbulen ditandai dengan adanya lingkaran-lingkaran kecil dan menyerupai pusaran atau dapat disebut sebagai arus eddy
Tegangan geser turbulen terdiri dari 2 komponen yaitu laminar dan turbulen
Tegangan geser turbulen
𝝉𝒕𝒖𝒓𝒃=−𝝆𝒖′ 𝒗 ′
𝒒𝒕𝒖𝒓𝒃=𝝆𝒄𝒑𝒗′𝑻 ′=−𝒌𝒕
𝝏𝑻𝝏𝒚
𝝉𝒕𝒖𝒓𝒃=−𝝆𝒖′ 𝒗 ′=𝝁𝒕
𝝏𝒖𝝏 𝒚
Tegangan Geser Dinding Aliran panas
𝒒𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍=(𝒌+𝒌𝒕 ) 𝝏𝑻𝝏𝒚
=𝝆 (𝜶+𝜶𝒕)𝝏𝑻𝝏 𝒚
𝝉𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍=(𝝁+𝝁𝒕 ) 𝝏𝒖𝝏 𝒚=𝝆(𝒗+𝒗𝒕)𝝏𝒖𝝏𝒚
Tegangan Geser Dinding Total
Aliran Panas Total
Persamaan Kontinuitas
Laju aliran massa yang masuk ke
sistem
Laju aliran massa yang
masuk keluar sistem
�̇�=𝜌×𝑄
𝑄=𝑉 × 𝐴 �̇�=𝜌×𝑉 × 𝐴
• Momentum suatu partikel atau benda didefinisikan sebagai perkalian antara massa M dan kecepatan V,
• Partikel-partikel aliran zat cair mempunyai momentum.
• Perubahan momentum dapat menyebabkan terjadinya gaya.
Persamaan Momentum
𝑃 (𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡𝑢𝑚)=𝑚×𝑣
𝐹=∆ 𝑃
Momentum pada zat cair𝑃=�̇�×𝑣
𝑃=𝜌×𝑄×𝑣
Gaya yang Bekerja pada Zat Cair
F = ρ Q (V2 – V1)
F = ρQV2 – ρQV1
Gaya yang bekerja pada zat cair adalah sebanding dengan laju perubahan momentum
𝐸𝑖𝑛−𝐸𝑜𝑢𝑡=∆𝐸𝑠𝑦𝑠
Hukum kekekalan energi
Persamaan Bernouli
P1+12ρ v1
2+ ρgh1=P2+12ρ v 2
2+ ρgh2
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama
Persamaan Bernouli
P1+12ρ v1
2+ ρgh1=P2+12ρ v 2
2+ ρgh2