g1a108058 artikel
DESCRIPTION
journal karakteristik penderita fraktur tulang belakangTRANSCRIPT
-
ARTIKEL ILMIAH
KARAKTERISTIK PENDERITA FRAKTUR TULANG BELAKANG DI RSUD
RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE JANUARI 2012 AGUSTUS 2013
Oleh :
DEVI ARISANTI
GIA108058
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
-
Karakteristik Penderita Fraktur Tulang
Belakang Di RSUD Raden Mattaher
Jambi Periode Januari 2012Agustus
2013
Oleh :
Devi Arisanti, Budi Justitia, Adriani
Abstrak
Fraktur Vertebrae adalah fraktur yang
mengenai cervicalis, vertebralis,dan
lumbalis akibat trauma yang dapat
menyebabkan pergeseran satu atau lebih
tulang vertebra sehingga mengakibatkan
defisit neurologis. Insiden terbesar terjadi
pada remaja antara usia 14 tahun hingga 21
tahun. Kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari
ketinggian merupakan penyebab tersering
dari fraktur tulang belakang. Oleh karena
itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui
karakteristik penderita fraktur tulang
belakang di RSUD Raden Mattaher Jambi
periode Januari 2012 - Agustus 2013. Jenis
penelitian ini adalah gabungan dari
penelitian Restrospektif dan penelitian
Prospektif yaitu Ambespektif. Metode
yang dipakai didalam penelitian yaitu
survei deskriptif. Populasi dari penelitian
ini adalah semua pasien fraktur vertebrae
yang dirawat di RSUD Raden Mattaher.
Sampel yang diambil untuk penelitian ini
melalui Accidental sampling. Berdasarkan
penelitian didapatkan bahwa pasien yang
mengalami fraktur vertebrae sebanyak 38
orang. Penyebab fraktur vertebra paling
dominan adalah jatuh dari ketinggian
sebanyak 17 orang, kecelakaan lalu-lintas
sebanyak 11 orang, jatuh terduduk 8 orang
dan keganasan sebanyak 2 orang. Insiden
fraktur tulang belakang tertinggi pada usia
41-50 tahun, lebih banyak pada laki-laki,
dengan penyebab fraktur jatuh dari
ketinggian.
Kata kunci : Fraktur Vertebrae, Fraktur
Cervical, Fraktur Thorakal, Fraktur
Lumbal, karakteristik.
Pendahuluan
Fraktur adalah setiap retak atau
patah pada tulang yang utuh.Kebanyakan
fraktur disebabkan oleh trauma dimana
terdapat tekanan yang berlebihan pada
tulang, baik berupa trauma langsung dan
trauma tidak langsung. Fraktur atau lebih
sering disebut patah tulang adalah
terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan
/ atau tulang rawan.1,2,3
Fraktur kompresi vertebra
merupakan jenis fraktur yang sering
terjadi dan merupakan masalah yang
serius. Sekitar 700.000 insiden terjadi di
-
Amerika Serikat setiap tahunnya, dimana
prevalensi meningkat 25% pada wanita
yang berumur diatas 50 tahun. Satu dari dua
wanita dan satu dari empat laki-laki
berumur lebih dari 50tahun menderita
osteoporosis berhubungan dengan fraktur.
Insiden fraktur kompresi vertebra
meningkat secara progresif berdasarkan
semakin bertambahnya usia, dan
prevalensinya sama antara laki-laki
(21,5%) dan wanita (23,5%), yang diukur
berdasarkan suatu studi pemeriksan
radiologi. Meskipun hanya sekitar sepertiga
menunjukkan gejala akut, awalnya semua
berhubungan dengan angka yang signifikan
meningkatkan mortalitas dan gangguan
fungsional dan psikologis.4,5
Menurut WHO 1/3 warga dunia
pernah mengalami patah tulang dan insiden
terbesar terjadi pada remaja antara usia 14
tahun hingga 21 tahun. Faktor utamanya
adalah kecelakaan, sedangkan faktor
osteoporosis pada lansia menjadi penyebab
kedua tertinggi yaitu sebesar 8,1%.6
Kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari
ketinggian merupakan penyebab tersering
dari trauma. Sebanyak 1,26 juta orang
meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di
dunia selama tahun 2010 dan 35% kematian
terjadi Asia Tengara. Penyebabpaling umum
trauma dan fraktur adalah kecelakaan lalu
lintas, yaitu sebanyak 666 (51.66%) pasien,
30% terjadi akibat kecelakan kerja/
olahraga.7
Ada beberapa faktor risiko yang
dapat menyebabkan fraktur tulang
belakang, salah satunya adalah
osteoporosis. Berdasarkan data
epidemiologik tentang osteoporosis, wanita
mempunyai resiko dua sampai tiga kali
lebih tinggi menderita osteoporosis dari
laki-laki. Lebih kurang 35% wanita
pascamenapouse menderita osteoporosis
dan 50% osteopenia. Akibat yang
ditimbulkan adalah patah tulang yang
hampir semuanya memerlukan perawatan
khusus. Patah tulang biasanya terjadi pada
tulang belakang, pergelangan tangan dan
tulang paggul. Pada wanita kulit putih usia
50 tahun, selama sisa hidupnya akan
mengalami patah tulang panggul sebanyak
16%, pergelangan tangan sebanyak 15%,
dan vertebral sebanyak 35%.8
Berdasarkan data rekam medis
Instalasi Rawat Inap RSUD Raden
Mattaher Jambi periode Januari Desember
2012 diperoleh kasus fraktur tulang
belakang sebanyak 30 kasus, dengan fraktur
tulang belakang akibat osteoporosis
sebanyak 1 kasus, fraktur tulang belakang
-
akibat tumor sumsum tulang belakang
sebanyak 1 kasus, fraktur kompresi
sebanyak 28 kasus, dan fraktur lebih
banyak mengenai vertebra lumbal. Maka
dari itu dengan penelitian ini yang
dilakukan oleh penulis untuk mengetahui
karakteristik penderita fraktur tulang
belakang di RSUD Raden Mattaher Jambi
Periode Januari 2012- Agustus 2013.
Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah
dengan rancangan penelitian Ambespektif
yaitu gabungan dari penelitian Prospektif
dan penelitian retrospektif, dengan studi
survei deskriptif. Penelitian dilaksanakan di
RSUD Raden Mattaher Jambi, waktu
penelitian dilakukan pada Juni-Agustus
2013. Populasi dalam penelitian ini adalah
Semua pasien fraktur vertebrae yang
dirawat di bangsal bedah RSUD Raden
Mattaher Jambi. Sampel diambil dengan
menggunakan teknik Accidental
sampling13
, yang diambil berdasarkan
kriteria inklusi. yaitu semua pasien fraktur
vertebrae yang kondisi umumnya stabil
(kesadaran baik/tanpa syok) dan bersedia
menjadi responden. Sedangkan kriteria
ekslusinya paien fraktur tulang belakang
yang menolak dilakukan tindakan.
Pengambilan data menggunakan
kuesioner atau cek list dan pengolahan data
dilakukan dengan cara editing, coding,
scoring, entri data dan cleaning data13
.
Analisis data dilakukan dengan sistem
komputerisasi serta pelaporan.
Hasil dan Pembahasan
Dari total sampel yang berjumlah 38
pasien, didapatkan pasien fraktur paling
banyak pada kelompok usia 41-50 tahun
(26,3%). Pasien laki-laki lebih banyak
mengalami fraktur 73,7%, dengan
pekerjaan paling banyak yaitu buruh/petani
55,3%. Dari semua sampel rata-rata pasien
tidak memiliki riwayat cidera punggung
sebelumnya 31,6%. Penyebab fraktur
paling dominan adalah jatuh dari ketinggian
44,7%, dengan jenis fraktur paling banyak
adalah single 73,7% dengan lokasi di
vertebra thorakal 63,2%. Untuk jumlah
fraktur 1 sebanyak 52,6%, dengan derajat
Frankel B paling tinggi 52,6%. Untuk
gambaran klinis dengan sifat nyeri lokal
paling tinggi yaitu 44,7% dan kehilangan
fungsi sistem saraf motoris adalah 50,0%.
Sebagain besar pasien fraktur tulang
belakang melaksanakan tindakan operatif
sebanyak 86,6% . Untuk faktor risiko
fraktur tulang belakang seperti osteoporosis
-
dan nyeri punggung rata-rata tidak ketahui
karena tidak ditulis dengan jelas sebanyak
71,1%. Sedikit berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan pada tahun 2009-
2010 di RS Dr.Hasan Sadikin Bandung,
fraktur tulang belakang terbanyak yaitu
fraktur vertebra cervikal terbanyak pada
usia 31-40 sebanyak (35,29%).28
Hasil penelitian ini sama dengan
penelitian yang dilakukan di RS Dr. Hasan
Sadikin Bandung periode 2007-2010.
Penelitian yang dilakukan bersifat uji
korelasi dengan jumlah sampel 40 orang
yang dirawat inap dengan fraktur tulang
belakang. sebanyak 34 orang (85%)
berjenis kelamin laki-laki sedangkan
sisanya berjumlah 6 orang berjenis kelamin
perempuan (15%).29
Pada studi kasus yang dilakukan di
RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2012,
pekerjaan responden sebagian besar adalah
sebagai pegawai swasta dengan jumlah
responden sebanyak 10 orang ( 34,5%).
Selain itu sebanyak 7 orang (24,1%)
bekerja sebagai buruh, 5 orang responden
(17,2%) masih pelajar. Dan presentasi
paling tinggi pada pekerja swasta.30
Sama
halnya di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung
periode tahun 2007-2010 tercatat dari 40
orang pasien fraktur thorakolumbal ,
sebanyak 25 orang (67%) penyebab
frakturnya yaitu jatuh dari ketinggian.29
Fraktur tulang belakang yang disebabkan
oleh keganasan sebanyak 2 orang ( 5,3%),
salah satunya disebabkan oleh TB
Muskuloskeletal. Hasil ini sedikit berbeda
dengan Amerika yaitu spondilitis TB
merupakan manifestasi paling banyak pada
tuberkulosis muskuloskeletal yaitu sebesar
40-50% kasus setiap tahunnya.24
penelitian
ini berbeda dengan angka kejadian
penderita fraktur tulang belakang yang
pernah dilakukan di RS Dr.Soetomo
Surabaya pada tahun 2001-2005, yang
menyebutkan bahwa dari 36 pasien dengan
fraktur tulang belakang, 8 pasien (22,2%)
diantara menderita osteoporosis.26
Begitu juga untuk faktor risiko nyeri
tulang belakang sebanyak 27 pasien
(71,1%) tidak ditulis karena sebagian data
juga bersumber dari Rekam Medis Tahun
2012, dan hanya 1 pasien (2,6%) yang
memiliki resiko terhadap fraktur tulang
belakang sedangkan 10 pasien (26,3%)
tidak memiliki faktor risiko nyeri tulang
belakang. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan di RSUD Raden Mattaher Jambi
periode Januari 2006 - Desember 2009 oleh
Edward, nyeri punggung bawah didapatkan
57 orang penderita nyeri punggung bawah,
-
32 orang penderitanya mempunyai riwayat
nyeri punggung bawah.27
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut: Usia penderita fraktur tulang
belakang yang paling banyak berada
pada kelompok usia 41-50 tahun sebesar
(26,3%), dengan jenis kelamin paling
banyak adalah laki-laki sebesar (73,3%),
sebanyak (55,3%) bekerja sebagai
petani/buruh, dan rata-rata tidak memiliki
riwayat cidera punggung sebelumnya yaitu
sebesar (31,6%). Penyebab trauma paling
banyak yaitu jatuh dari ketinggian sebanyak
(44,7%), dengan jenis fraktur single
trauma (73,7%), lokasi paling banyak pada
vertebrae thorakal (62,3%), dengan jumlah
fraktur 1 sebesar (52,6%), rata-rata derajat
fraktur nya adalah frankel B (52,6%),
sebesar (44,7%) mempunyai gambaran
klinis nyeri yang bersifat lokal,
kehilangan fungsi saraf motoris (50,0%),
rata-rata pasien mendapatkan tindakan
operatif sebesar (86,8%) dan tidak terdapat
faktor risiko osteoporosis (28,9%) serta
nyeri punggung (26,3%).
Saran
Sebaiknya bagi pekerja yang
mempunyai resiko jatuh dari ketinggian dan
kecelakaan dalam bekerja untuk lebih
berhati-hati.
Ucapan Terima Kasih
1. Prof. DR. H. Aulia Tasman, MSc,
PhD selaku Rektor Universitas
Jambi.
2. DR. drYuwono. M Biomed selaku
Dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
yang telah memberikan kesempatan
dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
3. dr.H. Ali Imran, SpPD, FINASIM
selaku direktur Rumah Sakit Daerah
Raden Mattaher Jambi dan pihak
IGD, Rawat Inap dan Poliklinik
Bedah yang telah memberikan izin
dan bantuan kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat
terlaksana dengan baik.
4. dr. H. Budi Justitia, SpOT. M.Kes
selaku pembimbing subtansi, atas
segala bimbingan, saran, dan
motivasi yang telah diberikan
selama penelitian dan penulisan
laporan skripsi ini.
-
5. Dr.Ir.Adriani, M.si selaku
pembimbing metodologi atas segala
bimbingan , masukan dan motivasi
yang sangat membantu dalam
penyempurnaan laporan skripsi ini.
6. Dr.dr.Charles Apul Simanjuntak
SpOT, (K) M.Pd yang telah
memberikan kritik, saran dan
motivasi dalam penulisan laporan
skrips ini.
7. Ayahanda tercinta A.Patoni, SE dan
ibunda tercinta Zuharviani atas
segala perhatian, doa, dukungan
moril maupun materil yang telah
diberikan kepada penulis selama ini.
Semoga tulisan ini dapat
memberikan sedikit kebahagian
kepada kedua orang tua penulis.
8. Kepada kakak tercinta Linzia
Fitriani,S.Ag dan kakak ipar Fahrul
Efendi,A.ma yang telah
memberikan perhatian, doa dan
motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada teman-teman seperjuangan
Eka Sepriani S.Ked, Ayu Wulandari
S.Ked, Nia Oktaria S.Ked, Ria
Nastitia S.ked, Egih, Meri, Anti,
Ulan, Citra, Diah, Mbak Ti, kak
Ofiet, kak Ica, kak Ari, kak Sifa,
terima kasih atas dukungan
semangat yang telah diberikan
selama peneliti melakukan
penelitian.
Daftar Pustaka
1. Sjamsuhidajat R, De Jong W. Buku-
Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.
2005. hal:840-841,847
2. Oswari E. Bedah dan Perawatannya
Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.2000. hal:144
3. Mansjoer, A. Kapita Selekta Kedokeran
Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI. 2000. hal:346-
347,354
4. Bliue D.N. et al. Mortality Risk
Associated With Low-Trauma
Osteoporotic Fracture and subsequent
Fracture In men and Women.2009.
Diunduh dari URL:
http://jama.jamanetwork.com/solr/searc
hresults.aspx?q=a%20treatment%20oste
oporotic&fd_JournalID=67&f_Journal
DisplayName=JAMA&SearchSourceTy
pe=3 (diakses 13 November 2013)
5. Cauley J.A. et al. Long-term Risk of
Incident Vertebral Fractures. 2007.
Diunduhdari URL:
http://jama.jamanetwork.com (diakses 1
Desember 2012)
http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/
-
6. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2010.
7. Kahlon I.A., Hanif A. and Awais S.M.,
Analysis of Emergency Care of Trauma
Patients With References to the Type of
Injuries, Treatment and Cost,
Departement of Orthopedics, General
Hospital, Lahore, ANNALS Volume
16. N0.1 Jan.-Mar. 2010. Diunduhdari
URL: http:// www.annals.co.id. (diakses
23 November 2012)
8. Baziad, A. Menopause dan Andropause
Edisi 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 2003.
Hal:75,79
9. Snell R,S. Anatomi Klinik Edisi 6.
Jakarta:EGC.2006. hal:881-894,916-
917
10. Apley, G. A. Buku Ajar Ortopedi dan
Fraktur Sistem Apley Edisi 7. Alih
bahasa Edi N.Jakarta: Widya
Medika.1995
11. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah
Ortopedi. Ed 3. Cetakan ke-6. Jakarta
:YarsifWatampone. 2009
12. Timothy,R. Vertebral Fracture. 2009.
Diunduhdari URL:
http://emedicine.medscape.com/article/3
09615-overview (diakses 26 November
2012)
13. Notoatmodjo S,.Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta:RinekaCipta.
2010.hal:125
14. Riyanto, A. Pengolahan dan Analisis
Data kesehatan. Jakarta:Nuha
Medika.2010. hal:9-12
15. Sapardan S. Fraktur dan Dislokasi.
Dalam buku : Kumpulan Kuliah Ilmu
Bedah FKUI. Editor Reksoprodjo S.
Tanggerang :Binarupa Aksara. 2010.
Hal. 457-466.
16. Sylvia A, Prince. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6
Vol 1.Jakarta: EGC.2003.
17. Langran, M. Spinal Injuries. 2006.
Diunduhdari URL: http://www.ski-
injury.com/spinal1.htm (diakses 11
Februari 2013)
18. Purwanti. Kenali Faktor Risiko
Osteoporosis.2008. Diunduh dari URL:
http://www.mediaindonesia.com/media
hidupsehat/index.php/read/2008/09/11/6
17/5/Kenali-Faktor-Risiko-Osteoporosis
(diakses 30 November 2012)
19. Tandra, H. Segala sesuatu yang harus
anda ketahui tentang osteoporosis:
Mengenal, mengatasi dan mencegah
tulang keropos. Jakarta: PT
Gramedia.2009.hal:38
20. Abrams, W. B., Berkow, R., Fletcher,
A. J., &Chir, B.The Merck Manual of
http://www.annals.co.id/http://emedicine.medscape.com/article/309615-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/309615-overviewhttp://www.ski-injury.com/spinal1.htmhttp://www.ski-injury.com/spinal1.htmhttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2008/09/11/617/5/Kenali-Faktor-Risiko-Osteoporosishttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2008/09/11/617/5/Kenali-Faktor-Risiko-Osteoporosishttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2008/09/11/617/5/Kenali-Faktor-Risiko-Osteoporosis
-
Geriatrics Vol. Jilid 1. Jakarta:
BinarupaAksara.1997
21. Sabiston, D.C. Buku Ajar Bedah
Sabiston Bagian 2. Jakarta: EGC.1994
22. Schreiber, Donald. Spinal Cord Injuries.
2004. Diunduh dari URL:
http://www.emedicine.com/emergency/
byname/Spinal-Cord-Injuries.htm
(diakses 11 Februari 2013)
23. Mutiara, E. Karakteristik Penduduk
Lanjut Usia Di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 1990. FKM USU.2003. Hal 2.
Diunduh dari URL :
https://library.usu.ac.id (diakses 24
agustus 2013)
24. Rasad, S.Radiologi Diagnostik.
FKUI.Jakarta:EGC. 2009. Hal: 68 - 71
25. Frymoyer JW. The Adult Spine :
Principles and Practice. Second edition.
Lippincott-Raven Publishers.
Philadelphia, 1997 : 1057-147
26. Roeshadi, J.Angka Kejadian Fraktur
Hip,Vertebrae dan Wrist di RSUD
Dr.Soetomo Surabaya tahun 2001-2005.
27. Edward, D. Karakteristik Penderita
Nyeri Punggung Bawah Di Poliklinik
Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi
Periode Januari 2006-Desember 2009.
Tahun:2010.
28. Arifin, MZ. Henky J. Analisis Nilai
Functional Independence Measure
Penderita Cedera Servikal dengan
Perawatan Konservatif.2009. Diunduh
dari URL:
http://journal.ui.ac.id/index.php/health/a
rticle/download/1297/1186 .
(Diakses 24 Oktober 2013)
29. Fathurrahman, Tiksnadi B, Rahim AH,
Ramdan A. Korelasi Antara Tindakan
Bedah dan Non Bedah Terhadap
Fraktur Burst Thorakolumbal di RS Dr.
Hasan Sadikin Bandung Jawa barat
Periode 2007-2010. Diunduh dari URL:
http://rshs.or.id/e-jurnal/48(Diakses 24
Oktober 2013)
30. Sari, AP. Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Keterlambatan
Berobat Pada Pasien Patah Tulang Yang
Menggunakan Sistem Pembiayaan
Jamkesmas. Tahun 2012. Diunduh dari
URL:
http://eprints.undip.ac.id/37402/1/Ayu_
Puspita_Sari_G2A008036_Lap.KTI.pdf
(diakses 13November 2013)
31. Brilianto, BI. Evaluasi Hubungan Level
Fraktur Vertebra Dengan Derajat Defisit
Neurologis Pada Pasien Di Instalasi
Rawat Inap Bedah RSUD DR. Soetomo
Surabaya Periode Januari 2010-
Desember 2010.
http://www.emedicine.com/emergency/byname/Spinal-Cord-Injuries.htmhttp://www.emedicine.com/emergency/byname/Spinal-Cord-Injuries.htmhttps://library.usu.ac.id/http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/1297/1186http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/1297/1186http://rshs.or.id/e-jurnal/48http://eprints.undip.ac.id/37402/1/Ayu_Puspita_Sari_G2A008036_Lap.KTI.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/37402/1/Ayu_Puspita_Sari_G2A008036_Lap.KTI.pdf