g1a108058 artikel

9
ARTIKEL ILMIAH KARAKTERISTIK PENDERITA FRAKTUR TULANG BELAKANG DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE JANUARI 2012 AGUSTUS 2013 Oleh : DEVI ARISANTI GIA108058 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2013

Upload: ugi-rahul

Post on 18-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

journal karakteristik penderita fraktur tulang belakang

TRANSCRIPT

  • ARTIKEL ILMIAH

    KARAKTERISTIK PENDERITA FRAKTUR TULANG BELAKANG DI RSUD

    RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE JANUARI 2012 AGUSTUS 2013

    Oleh :

    DEVI ARISANTI

    GIA108058

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS JAMBI

    2013

  • Karakteristik Penderita Fraktur Tulang

    Belakang Di RSUD Raden Mattaher

    Jambi Periode Januari 2012Agustus

    2013

    Oleh :

    Devi Arisanti, Budi Justitia, Adriani

    Abstrak

    Fraktur Vertebrae adalah fraktur yang

    mengenai cervicalis, vertebralis,dan

    lumbalis akibat trauma yang dapat

    menyebabkan pergeseran satu atau lebih

    tulang vertebra sehingga mengakibatkan

    defisit neurologis. Insiden terbesar terjadi

    pada remaja antara usia 14 tahun hingga 21

    tahun. Kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari

    ketinggian merupakan penyebab tersering

    dari fraktur tulang belakang. Oleh karena

    itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui

    karakteristik penderita fraktur tulang

    belakang di RSUD Raden Mattaher Jambi

    periode Januari 2012 - Agustus 2013. Jenis

    penelitian ini adalah gabungan dari

    penelitian Restrospektif dan penelitian

    Prospektif yaitu Ambespektif. Metode

    yang dipakai didalam penelitian yaitu

    survei deskriptif. Populasi dari penelitian

    ini adalah semua pasien fraktur vertebrae

    yang dirawat di RSUD Raden Mattaher.

    Sampel yang diambil untuk penelitian ini

    melalui Accidental sampling. Berdasarkan

    penelitian didapatkan bahwa pasien yang

    mengalami fraktur vertebrae sebanyak 38

    orang. Penyebab fraktur vertebra paling

    dominan adalah jatuh dari ketinggian

    sebanyak 17 orang, kecelakaan lalu-lintas

    sebanyak 11 orang, jatuh terduduk 8 orang

    dan keganasan sebanyak 2 orang. Insiden

    fraktur tulang belakang tertinggi pada usia

    41-50 tahun, lebih banyak pada laki-laki,

    dengan penyebab fraktur jatuh dari

    ketinggian.

    Kata kunci : Fraktur Vertebrae, Fraktur

    Cervical, Fraktur Thorakal, Fraktur

    Lumbal, karakteristik.

    Pendahuluan

    Fraktur adalah setiap retak atau

    patah pada tulang yang utuh.Kebanyakan

    fraktur disebabkan oleh trauma dimana

    terdapat tekanan yang berlebihan pada

    tulang, baik berupa trauma langsung dan

    trauma tidak langsung. Fraktur atau lebih

    sering disebut patah tulang adalah

    terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan

    / atau tulang rawan.1,2,3

    Fraktur kompresi vertebra

    merupakan jenis fraktur yang sering

    terjadi dan merupakan masalah yang

    serius. Sekitar 700.000 insiden terjadi di

  • Amerika Serikat setiap tahunnya, dimana

    prevalensi meningkat 25% pada wanita

    yang berumur diatas 50 tahun. Satu dari dua

    wanita dan satu dari empat laki-laki

    berumur lebih dari 50tahun menderita

    osteoporosis berhubungan dengan fraktur.

    Insiden fraktur kompresi vertebra

    meningkat secara progresif berdasarkan

    semakin bertambahnya usia, dan

    prevalensinya sama antara laki-laki

    (21,5%) dan wanita (23,5%), yang diukur

    berdasarkan suatu studi pemeriksan

    radiologi. Meskipun hanya sekitar sepertiga

    menunjukkan gejala akut, awalnya semua

    berhubungan dengan angka yang signifikan

    meningkatkan mortalitas dan gangguan

    fungsional dan psikologis.4,5

    Menurut WHO 1/3 warga dunia

    pernah mengalami patah tulang dan insiden

    terbesar terjadi pada remaja antara usia 14

    tahun hingga 21 tahun. Faktor utamanya

    adalah kecelakaan, sedangkan faktor

    osteoporosis pada lansia menjadi penyebab

    kedua tertinggi yaitu sebesar 8,1%.6

    Kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari

    ketinggian merupakan penyebab tersering

    dari trauma. Sebanyak 1,26 juta orang

    meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di

    dunia selama tahun 2010 dan 35% kematian

    terjadi Asia Tengara. Penyebabpaling umum

    trauma dan fraktur adalah kecelakaan lalu

    lintas, yaitu sebanyak 666 (51.66%) pasien,

    30% terjadi akibat kecelakan kerja/

    olahraga.7

    Ada beberapa faktor risiko yang

    dapat menyebabkan fraktur tulang

    belakang, salah satunya adalah

    osteoporosis. Berdasarkan data

    epidemiologik tentang osteoporosis, wanita

    mempunyai resiko dua sampai tiga kali

    lebih tinggi menderita osteoporosis dari

    laki-laki. Lebih kurang 35% wanita

    pascamenapouse menderita osteoporosis

    dan 50% osteopenia. Akibat yang

    ditimbulkan adalah patah tulang yang

    hampir semuanya memerlukan perawatan

    khusus. Patah tulang biasanya terjadi pada

    tulang belakang, pergelangan tangan dan

    tulang paggul. Pada wanita kulit putih usia

    50 tahun, selama sisa hidupnya akan

    mengalami patah tulang panggul sebanyak

    16%, pergelangan tangan sebanyak 15%,

    dan vertebral sebanyak 35%.8

    Berdasarkan data rekam medis

    Instalasi Rawat Inap RSUD Raden

    Mattaher Jambi periode Januari Desember

    2012 diperoleh kasus fraktur tulang

    belakang sebanyak 30 kasus, dengan fraktur

    tulang belakang akibat osteoporosis

    sebanyak 1 kasus, fraktur tulang belakang

  • akibat tumor sumsum tulang belakang

    sebanyak 1 kasus, fraktur kompresi

    sebanyak 28 kasus, dan fraktur lebih

    banyak mengenai vertebra lumbal. Maka

    dari itu dengan penelitian ini yang

    dilakukan oleh penulis untuk mengetahui

    karakteristik penderita fraktur tulang

    belakang di RSUD Raden Mattaher Jambi

    Periode Januari 2012- Agustus 2013.

    Metode Penelitian

    Penelitian yang digunakan adalah

    dengan rancangan penelitian Ambespektif

    yaitu gabungan dari penelitian Prospektif

    dan penelitian retrospektif, dengan studi

    survei deskriptif. Penelitian dilaksanakan di

    RSUD Raden Mattaher Jambi, waktu

    penelitian dilakukan pada Juni-Agustus

    2013. Populasi dalam penelitian ini adalah

    Semua pasien fraktur vertebrae yang

    dirawat di bangsal bedah RSUD Raden

    Mattaher Jambi. Sampel diambil dengan

    menggunakan teknik Accidental

    sampling13

    , yang diambil berdasarkan

    kriteria inklusi. yaitu semua pasien fraktur

    vertebrae yang kondisi umumnya stabil

    (kesadaran baik/tanpa syok) dan bersedia

    menjadi responden. Sedangkan kriteria

    ekslusinya paien fraktur tulang belakang

    yang menolak dilakukan tindakan.

    Pengambilan data menggunakan

    kuesioner atau cek list dan pengolahan data

    dilakukan dengan cara editing, coding,

    scoring, entri data dan cleaning data13

    .

    Analisis data dilakukan dengan sistem

    komputerisasi serta pelaporan.

    Hasil dan Pembahasan

    Dari total sampel yang berjumlah 38

    pasien, didapatkan pasien fraktur paling

    banyak pada kelompok usia 41-50 tahun

    (26,3%). Pasien laki-laki lebih banyak

    mengalami fraktur 73,7%, dengan

    pekerjaan paling banyak yaitu buruh/petani

    55,3%. Dari semua sampel rata-rata pasien

    tidak memiliki riwayat cidera punggung

    sebelumnya 31,6%. Penyebab fraktur

    paling dominan adalah jatuh dari ketinggian

    44,7%, dengan jenis fraktur paling banyak

    adalah single 73,7% dengan lokasi di

    vertebra thorakal 63,2%. Untuk jumlah

    fraktur 1 sebanyak 52,6%, dengan derajat

    Frankel B paling tinggi 52,6%. Untuk

    gambaran klinis dengan sifat nyeri lokal

    paling tinggi yaitu 44,7% dan kehilangan

    fungsi sistem saraf motoris adalah 50,0%.

    Sebagain besar pasien fraktur tulang

    belakang melaksanakan tindakan operatif

    sebanyak 86,6% . Untuk faktor risiko

    fraktur tulang belakang seperti osteoporosis

  • dan nyeri punggung rata-rata tidak ketahui

    karena tidak ditulis dengan jelas sebanyak

    71,1%. Sedikit berbeda dengan hasil

    penelitian yang dilakukan pada tahun 2009-

    2010 di RS Dr.Hasan Sadikin Bandung,

    fraktur tulang belakang terbanyak yaitu

    fraktur vertebra cervikal terbanyak pada

    usia 31-40 sebanyak (35,29%).28

    Hasil penelitian ini sama dengan

    penelitian yang dilakukan di RS Dr. Hasan

    Sadikin Bandung periode 2007-2010.

    Penelitian yang dilakukan bersifat uji

    korelasi dengan jumlah sampel 40 orang

    yang dirawat inap dengan fraktur tulang

    belakang. sebanyak 34 orang (85%)

    berjenis kelamin laki-laki sedangkan

    sisanya berjumlah 6 orang berjenis kelamin

    perempuan (15%).29

    Pada studi kasus yang dilakukan di

    RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2012,

    pekerjaan responden sebagian besar adalah

    sebagai pegawai swasta dengan jumlah

    responden sebanyak 10 orang ( 34,5%).

    Selain itu sebanyak 7 orang (24,1%)

    bekerja sebagai buruh, 5 orang responden

    (17,2%) masih pelajar. Dan presentasi

    paling tinggi pada pekerja swasta.30

    Sama

    halnya di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung

    periode tahun 2007-2010 tercatat dari 40

    orang pasien fraktur thorakolumbal ,

    sebanyak 25 orang (67%) penyebab

    frakturnya yaitu jatuh dari ketinggian.29

    Fraktur tulang belakang yang disebabkan

    oleh keganasan sebanyak 2 orang ( 5,3%),

    salah satunya disebabkan oleh TB

    Muskuloskeletal. Hasil ini sedikit berbeda

    dengan Amerika yaitu spondilitis TB

    merupakan manifestasi paling banyak pada

    tuberkulosis muskuloskeletal yaitu sebesar

    40-50% kasus setiap tahunnya.24

    penelitian

    ini berbeda dengan angka kejadian

    penderita fraktur tulang belakang yang

    pernah dilakukan di RS Dr.Soetomo

    Surabaya pada tahun 2001-2005, yang

    menyebutkan bahwa dari 36 pasien dengan

    fraktur tulang belakang, 8 pasien (22,2%)

    diantara menderita osteoporosis.26

    Begitu juga untuk faktor risiko nyeri

    tulang belakang sebanyak 27 pasien

    (71,1%) tidak ditulis karena sebagian data

    juga bersumber dari Rekam Medis Tahun

    2012, dan hanya 1 pasien (2,6%) yang

    memiliki resiko terhadap fraktur tulang

    belakang sedangkan 10 pasien (26,3%)

    tidak memiliki faktor risiko nyeri tulang

    belakang. Berdasarkan penelitian yang

    dilakukan di RSUD Raden Mattaher Jambi

    periode Januari 2006 - Desember 2009 oleh

    Edward, nyeri punggung bawah didapatkan

    57 orang penderita nyeri punggung bawah,

  • 32 orang penderitanya mempunyai riwayat

    nyeri punggung bawah.27

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan

    pembahasan dapat disimpulkan sebagai

    berikut: Usia penderita fraktur tulang

    belakang yang paling banyak berada

    pada kelompok usia 41-50 tahun sebesar

    (26,3%), dengan jenis kelamin paling

    banyak adalah laki-laki sebesar (73,3%),

    sebanyak (55,3%) bekerja sebagai

    petani/buruh, dan rata-rata tidak memiliki

    riwayat cidera punggung sebelumnya yaitu

    sebesar (31,6%). Penyebab trauma paling

    banyak yaitu jatuh dari ketinggian sebanyak

    (44,7%), dengan jenis fraktur single

    trauma (73,7%), lokasi paling banyak pada

    vertebrae thorakal (62,3%), dengan jumlah

    fraktur 1 sebesar (52,6%), rata-rata derajat

    fraktur nya adalah frankel B (52,6%),

    sebesar (44,7%) mempunyai gambaran

    klinis nyeri yang bersifat lokal,

    kehilangan fungsi saraf motoris (50,0%),

    rata-rata pasien mendapatkan tindakan

    operatif sebesar (86,8%) dan tidak terdapat

    faktor risiko osteoporosis (28,9%) serta

    nyeri punggung (26,3%).

    Saran

    Sebaiknya bagi pekerja yang

    mempunyai resiko jatuh dari ketinggian dan

    kecelakaan dalam bekerja untuk lebih

    berhati-hati.

    Ucapan Terima Kasih

    1. Prof. DR. H. Aulia Tasman, MSc,

    PhD selaku Rektor Universitas

    Jambi.

    2. DR. drYuwono. M Biomed selaku

    Dekan Fakultas Kedokteran dan

    Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

    yang telah memberikan kesempatan

    dalam menyelesaikan tugas akhir

    ini.

    3. dr.H. Ali Imran, SpPD, FINASIM

    selaku direktur Rumah Sakit Daerah

    Raden Mattaher Jambi dan pihak

    IGD, Rawat Inap dan Poliklinik

    Bedah yang telah memberikan izin

    dan bantuan kepada penulis

    sehingga penelitian ini dapat

    terlaksana dengan baik.

    4. dr. H. Budi Justitia, SpOT. M.Kes

    selaku pembimbing subtansi, atas

    segala bimbingan, saran, dan

    motivasi yang telah diberikan

    selama penelitian dan penulisan

    laporan skripsi ini.

  • 5. Dr.Ir.Adriani, M.si selaku

    pembimbing metodologi atas segala

    bimbingan , masukan dan motivasi

    yang sangat membantu dalam

    penyempurnaan laporan skripsi ini.

    6. Dr.dr.Charles Apul Simanjuntak

    SpOT, (K) M.Pd yang telah

    memberikan kritik, saran dan

    motivasi dalam penulisan laporan

    skrips ini.

    7. Ayahanda tercinta A.Patoni, SE dan

    ibunda tercinta Zuharviani atas

    segala perhatian, doa, dukungan

    moril maupun materil yang telah

    diberikan kepada penulis selama ini.

    Semoga tulisan ini dapat

    memberikan sedikit kebahagian

    kepada kedua orang tua penulis.

    8. Kepada kakak tercinta Linzia

    Fitriani,S.Ag dan kakak ipar Fahrul

    Efendi,A.ma yang telah

    memberikan perhatian, doa dan

    motivasi sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini.

    9. Kepada teman-teman seperjuangan

    Eka Sepriani S.Ked, Ayu Wulandari

    S.Ked, Nia Oktaria S.Ked, Ria

    Nastitia S.ked, Egih, Meri, Anti,

    Ulan, Citra, Diah, Mbak Ti, kak

    Ofiet, kak Ica, kak Ari, kak Sifa,

    terima kasih atas dukungan

    semangat yang telah diberikan

    selama peneliti melakukan

    penelitian.

    Daftar Pustaka

    1. Sjamsuhidajat R, De Jong W. Buku-

    Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.

    2005. hal:840-841,847

    2. Oswari E. Bedah dan Perawatannya

    Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit

    FKUI.2000. hal:144

    3. Mansjoer, A. Kapita Selekta Kedokeran

    Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Media

    Aesculapius FKUI. 2000. hal:346-

    347,354

    4. Bliue D.N. et al. Mortality Risk

    Associated With Low-Trauma

    Osteoporotic Fracture and subsequent

    Fracture In men and Women.2009.

    Diunduh dari URL:

    http://jama.jamanetwork.com/solr/searc

    hresults.aspx?q=a%20treatment%20oste

    oporotic&fd_JournalID=67&f_Journal

    DisplayName=JAMA&SearchSourceTy

    pe=3 (diakses 13 November 2013)

    5. Cauley J.A. et al. Long-term Risk of

    Incident Vertebral Fractures. 2007.

    Diunduhdari URL:

    http://jama.jamanetwork.com (diakses 1

    Desember 2012)

    http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/solr/searchresults.aspx?q=a%20treatment%20osteoporotic&fd_JournalID=67&f_JournalDisplayName=JAMA&SearchSourceType=3http://jama.jamanetwork.com/

  • 6. Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia. 2010.

    7. Kahlon I.A., Hanif A. and Awais S.M.,

    Analysis of Emergency Care of Trauma

    Patients With References to the Type of

    Injuries, Treatment and Cost,

    Departement of Orthopedics, General

    Hospital, Lahore, ANNALS Volume

    16. N0.1 Jan.-Mar. 2010. Diunduhdari

    URL: http:// www.annals.co.id. (diakses

    23 November 2012)

    8. Baziad, A. Menopause dan Andropause

    Edisi 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

    Sarwono Prawirohardjo. 2003.

    Hal:75,79

    9. Snell R,S. Anatomi Klinik Edisi 6.

    Jakarta:EGC.2006. hal:881-894,916-

    917

    10. Apley, G. A. Buku Ajar Ortopedi dan

    Fraktur Sistem Apley Edisi 7. Alih

    bahasa Edi N.Jakarta: Widya

    Medika.1995

    11. Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah

    Ortopedi. Ed 3. Cetakan ke-6. Jakarta

    :YarsifWatampone. 2009

    12. Timothy,R. Vertebral Fracture. 2009.

    Diunduhdari URL:

    http://emedicine.medscape.com/article/3

    09615-overview (diakses 26 November

    2012)

    13. Notoatmodjo S,.Metodologi Penelitian

    Kesehatan. Jakarta:RinekaCipta.

    2010.hal:125

    14. Riyanto, A. Pengolahan dan Analisis

    Data kesehatan. Jakarta:Nuha

    Medika.2010. hal:9-12

    15. Sapardan S. Fraktur dan Dislokasi.

    Dalam buku : Kumpulan Kuliah Ilmu

    Bedah FKUI. Editor Reksoprodjo S.

    Tanggerang :Binarupa Aksara. 2010.

    Hal. 457-466.

    16. Sylvia A, Prince. Patofisiologi Konsep

    Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6

    Vol 1.Jakarta: EGC.2003.

    17. Langran, M. Spinal Injuries. 2006.

    Diunduhdari URL: http://www.ski-

    injury.com/spinal1.htm (diakses 11

    Februari 2013)

    18. Purwanti. Kenali Faktor Risiko

    Osteoporosis.2008. Diunduh dari URL:

    http://www.mediaindonesia.com/media

    hidupsehat/index.php/read/2008/09/11/6

    17/5/Kenali-Faktor-Risiko-Osteoporosis

    (diakses 30 November 2012)

    19. Tandra, H. Segala sesuatu yang harus

    anda ketahui tentang osteoporosis:

    Mengenal, mengatasi dan mencegah

    tulang keropos. Jakarta: PT

    Gramedia.2009.hal:38

    20. Abrams, W. B., Berkow, R., Fletcher,

    A. J., &Chir, B.The Merck Manual of

    http://www.annals.co.id/http://emedicine.medscape.com/article/309615-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/309615-overviewhttp://www.ski-injury.com/spinal1.htmhttp://www.ski-injury.com/spinal1.htmhttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2008/09/11/617/5/Kenali-Faktor-Risiko-Osteoporosishttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2008/09/11/617/5/Kenali-Faktor-Risiko-Osteoporosishttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2008/09/11/617/5/Kenali-Faktor-Risiko-Osteoporosis

  • Geriatrics Vol. Jilid 1. Jakarta:

    BinarupaAksara.1997

    21. Sabiston, D.C. Buku Ajar Bedah

    Sabiston Bagian 2. Jakarta: EGC.1994

    22. Schreiber, Donald. Spinal Cord Injuries.

    2004. Diunduh dari URL:

    http://www.emedicine.com/emergency/

    byname/Spinal-Cord-Injuries.htm

    (diakses 11 Februari 2013)

    23. Mutiara, E. Karakteristik Penduduk

    Lanjut Usia Di Provinsi Sumatera Utara

    Tahun 1990. FKM USU.2003. Hal 2.

    Diunduh dari URL :

    https://library.usu.ac.id (diakses 24

    agustus 2013)

    24. Rasad, S.Radiologi Diagnostik.

    FKUI.Jakarta:EGC. 2009. Hal: 68 - 71

    25. Frymoyer JW. The Adult Spine :

    Principles and Practice. Second edition.

    Lippincott-Raven Publishers.

    Philadelphia, 1997 : 1057-147

    26. Roeshadi, J.Angka Kejadian Fraktur

    Hip,Vertebrae dan Wrist di RSUD

    Dr.Soetomo Surabaya tahun 2001-2005.

    27. Edward, D. Karakteristik Penderita

    Nyeri Punggung Bawah Di Poliklinik

    Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi

    Periode Januari 2006-Desember 2009.

    Tahun:2010.

    28. Arifin, MZ. Henky J. Analisis Nilai

    Functional Independence Measure

    Penderita Cedera Servikal dengan

    Perawatan Konservatif.2009. Diunduh

    dari URL:

    http://journal.ui.ac.id/index.php/health/a

    rticle/download/1297/1186 .

    (Diakses 24 Oktober 2013)

    29. Fathurrahman, Tiksnadi B, Rahim AH,

    Ramdan A. Korelasi Antara Tindakan

    Bedah dan Non Bedah Terhadap

    Fraktur Burst Thorakolumbal di RS Dr.

    Hasan Sadikin Bandung Jawa barat

    Periode 2007-2010. Diunduh dari URL:

    http://rshs.or.id/e-jurnal/48(Diakses 24

    Oktober 2013)

    30. Sari, AP. Faktor-faktor Yang

    Berhubungan Dengan Keterlambatan

    Berobat Pada Pasien Patah Tulang Yang

    Menggunakan Sistem Pembiayaan

    Jamkesmas. Tahun 2012. Diunduh dari

    URL:

    http://eprints.undip.ac.id/37402/1/Ayu_

    Puspita_Sari_G2A008036_Lap.KTI.pdf

    (diakses 13November 2013)

    31. Brilianto, BI. Evaluasi Hubungan Level

    Fraktur Vertebra Dengan Derajat Defisit

    Neurologis Pada Pasien Di Instalasi

    Rawat Inap Bedah RSUD DR. Soetomo

    Surabaya Periode Januari 2010-

    Desember 2010.

    http://www.emedicine.com/emergency/byname/Spinal-Cord-Injuries.htmhttp://www.emedicine.com/emergency/byname/Spinal-Cord-Injuries.htmhttps://library.usu.ac.id/http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/1297/1186http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/download/1297/1186http://rshs.or.id/e-jurnal/48http://eprints.undip.ac.id/37402/1/Ayu_Puspita_Sari_G2A008036_Lap.KTI.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/37402/1/Ayu_Puspita_Sari_G2A008036_Lap.KTI.pdf