gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

26
 1 BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Diabetic ketoacidosis adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam jiwa bila tidak ditangani secara tepat. lnsiden kondisi ini bisa terus meningkat, dan tingkat mortalitas 1-2 persen telah dibuktikan sejak tahun 1970 - an. Diabetic ketoacidosis paling sering terjadi pada pasien penderita diabetes tipe 1 (yang pada mulanya disebut insulin-dependent diabetes mellitus), akan tetapi keterjadiannya pada pasien penderita diabetes tipe 2 (yang pada mulanya disebut non-insulin dependent diabetes mellitus), terutama pasien kulit hitam yang gemuk adalah tidak sejarang yang diduga. Penanganan pasien penderita Diabetic ketoacidosis adalah dengan memperoleh riwayat menyeluruh dan tepat serta melaksanakan pemeriksaan fisik sebagai upaya untuk mengidentifikasi kemungkinan faktor faktor pemicu. Pengobatan utama terhadap kondisi ini adalah rehidrasi awal (dengan menggunakan isotonic saline) dengan pergantian potassium serta terapi insulin dosis rendah. Penggunaan bikarbonate tidak direkomendasikan pada kebanyakan pasien. Cerebral edema, sebagai salah satu dari komplikasi Diabetic ketoacidosis yang paling langsung, lebih umum terjadi pada anak anak dan anak remaja dibandingkan pada orang dewasa. Follow-up paisen secara kontinu dengan menggunakan algoritma pengobatan dan flow sheets dapat membantu meminimumkan akibat sebaliknya. Tindakan tindakan preventif adalah pendidikan pasien serta instruksi kepada pasien untuk segera menghubungi dokter sejak dini selama terjadinya penyakit. Oleh karena itu pada askep ini kami akan mencoba membahas Konsep Penyakit dan Konsep Askep mengenai Ketoasidosis diabetic. B Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan askep ini yaitu : Tujuan umum :  Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai pembuatan Asuhan Keperawatan Keperawatan Gawat Darurat dengan Gangguan Sistem Endokrin : Diabetic ketoacidosis Tujuan khusus :  Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin : Diabetic ketoacidosis  Mampu melakukan diagnose pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin : Diabetic ketoacidosis

Upload: mgs-fhya-part-ii

Post on 14-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gadar

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    1/26

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    A Latar BelakangDiabetic ketoacidosis adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam jiwa bila

    tidak ditangani secara tepat. lnsiden kondisi ini bisa terus meningkat, dan tingkat

    mortalitas 1-2 persen telah dibuktikan sejak tahun 1970 - an. Diabetic ketoacidosis

    paling sering terjadi pada pasien penderita diabetes tipe 1 (yang pada mulanya disebut

    insulin-dependent diabetes mellitus), akan tetapi keterjadiannya pada pasien

    penderita diabetes tipe 2 (yang pada mulanya disebut non-insulin dependent diabetes

    mellitus), terutama pasien kulit hitam yang gemuk adalah tidak sejarang yang diduga.

    Penanganan pasien penderita Diabetic ketoacidosis adalah dengan memperolehriwayat menyeluruh dan tepat serta melaksanakan pemeriksaan fisik sebagai upaya

    untuk mengidentifikasi kemungkinan faktor faktor pemicu. Pengobatan utama

    terhadap kondisi ini adalah rehidrasi awal (dengan menggunakan isotonic saline)

    dengan pergantian potassium serta terapi insulin dosis rendah. Penggunaan

    bikarbonate tidak direkomendasikan pada kebanyakan pasien. Cerebral edema,

    sebagai salah satu dari komplikasi Diabetic ketoacidosis yang paling langsung, lebih

    umum terjadi pada anak anak dan anak remaja dibandingkan pada orang dewasa.

    Follow-up paisen secara kontinu dengan menggunakan algoritma pengobatan dan

    flow sheets dapat membantu meminimumkan akibat sebaliknya. Tindakan tindakan

    preventif adalah pendidikan pasien serta instruksi kepada pasien untuk segera

    menghubungi dokter sejak dini selama terjadinya penyakit. Oleh karena itu pada

    askep ini kami akan mencoba membahas Konsep Penyakit dan Konsep Askep

    mengenai Ketoasidosis diabetic.

    B TujuanAdapun tujuan dari pembuatan askep ini yaitu :

    Tujuan umum :

    Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai pembuatan AsuhanKeperawatan Keperawatan Gawat Darurat dengan Gangguan Sistem Endokrin :

    Diabetic ketoacidosis

    Tujuan khusus :

    Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis

    Mampu melakukan diagnose pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    2/26

    2

    Mampu melakukan perencanaan pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis

    Mampu melakukan implementasi pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis

    Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis

    C Rumusan MasalahPada askep ini beberapa masalah yang kami bahas yaitu :

    Konsep Medis- Bagaimana Defenisi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Anatomi Fisiologi dari Sistem Endokrin ?- Bagaimana Etiologi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Manifestasi Klinis dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Patofisiologi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Komplikasi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Penyimpangan KDM dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Pemeriksaan Diagnostik dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Penatalaksanaan Medis dari Ketoasidosis diabetik ?

    Konsep Askep- Bagaimana Pengkajian dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Diagnosa Keperawatan dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Implementasi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Evaluasi dari Ketoasidosis diabetik ?

    D Metode PenulisanPada askep ini metode pembuatan yang kami gunakan adalah Library Resarch

    Method, di mana sebelum kami membuat makalah ini terlebih dahulu kami menyadur

    informasi-informasi yang relevan dari berbagai sumber buku atau pustaka juga dengan

    menggunakan media elektronik (internet).

    E Sistematika penulisanKATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I : PENDAHULUANA. Latar belakang

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    3/26

    3

    B. TujuanC. Rumusan MasalahD. Metode PenulisanE. Sistematika penulisan

    BAB II : TINJAUAN MEDIS PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM

    ENDOKRIN : KETOASIDOSIS DIABETIK

    A. DefenisiB. Anatomi fisiologiC. EtiologiD. Manifestasi KlinisE. PatofisiologiF. KomplikasiG. Penyimpangan KDMH. Pemeriksaan PenunjangI. Penatalaksanaan Medis

    BAB III : TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

    GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : KETOASIDOSIS DIABETIK

    A. PengkajianB. Diagnose KeperawatanC. PerencanaanD. ImplementasiE. Evaluasi

    BAB IV : PENUTUP

    A. KesimpulanB. Saran/Rekomendasi

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    4/26

    4

    BAB IITINJAUAN MEDIS PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM

    ENDOKRIN KETOASIDOSIS DIABETIK

    A Defenisi- Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan

    disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini

    terkadang disebut akselerasi puasa dan merupakan gangguan metabolisme

    yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin. (Keperawatan

    Medikal Bedah Edisi 8 Vol.2 , EGC)

    -Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik yangditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh

    defisiensi insulin absolut atau relative. (http://putrisayangbunda.blog.com )

    - Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus yangditandai dengan dehidrasi , kehilangan elektrolit dan asidosi.

    (http://hidayat2.wordpress.com )

    - Ketoasidosis diabetic merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertaigangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini

    merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes

    ketergantungan insulin. (http://hermaninton.blogspot.com )

    Berdasarkan penjelasan tersebut dapat di simpulkan bahwa Ketoasidosis

    diabetic adalah komplikasi akut diabetes dan berhubungan dengan gangguan

    keseimbangan pada gula darah yang disebabkan oleh tidak adanya insulin/tidak

    cukupnya insulin dalam jumlah insulin yang nyata.

    B Anatomi fisiologi System EndokrinKelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama di bawah namaorgan endokrin, sebab sekresi yang di buat tidak meninggalkan kelenjarnya

    melalui suatu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar di

    dalam jaringan kelenjar. Kata endokrin berasal dari bahasa Yunani yang berarti

    sekresi ke dalam: zat aktif utama dari sekresi interna ini disebut hormone, dari

    kata Yunani yang berarti merangsang . Beberapa dari organ endokrin

    menghasilkan satu hormone tunggal, sedangkan yang lain lagi dua atau beberapa

    jenis hormone : misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa Janis hormone

    yang mengendalikan kegiatan banyak organ lain. Organ-organ endokrin tersebut

    yaitu : Kelenjar hipofisis, lobus anterior dan posterior, Kelenjar tiroid danparatiroid, Kelenjar suprarenal, kortex, medulla, dan kelenjar timusdan juga badan

    http://nursingbegin.com/askep-diabetik-ketoasidosis/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://putrisayangbunda.blog.com/http://hidayat2.wordpress.com/http://hermaninton.blogspot.com/http://hermaninton.blogspot.com/http://hidayat2.wordpress.com/http://putrisayangbunda.blog.com/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/askep-diabetik-ketoasidosis/
  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    5/26

    5

    pineal. Pembentukan sekresi interna adalah suatu fungsi penting, juga pada dan

    organ dan kelenjar lain, seperti insulindari Kepulauan Langerhans di dalam

    pangkreas, gastrin di dalam lambung, progesterone di dalam ovarium dan

    testoteron di dalam testis.

    C EtiologiKetoasidosis terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainya

    jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton.

    Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan

    tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya terjadi karena tidak

    mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu

    bahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat

    lainnya seperti kematian otot jantung, stroke, dan sebagainya.

    D Manifestasi Klinis70-90% pasien KAD telah diketahui menderita DM sebelumnya. Sesuai dengan

    patofisiologi KAD akan dijumpai psien dengan keadaan seperti :

    - Pernapasan cepat dan dalam ( KUSSMAUL )- Dehidrasi ( turgor kulit berkurang, lidah dan bibir dan bibir kering )-

    Polidipsi dan Poliuri seringkali mendahului KAD- Muntah- Nyeri perut- Bau aseton dari hawa panas, tidak selalu mudah tercium- Kesadaran pasien bervariasi mulai dari compos mentis sampai dengan koma

    E PatofisiologiKekurangan insulin

    Dipakainya jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi

    Terbentuk keton

    Menurunnya transport glukosa kedalam jaringan jaringan tubuh akan menimbulkan

    hiperglikemia yang meningkatkan glukosuria

    Apabila jumlah insulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang

    juga . Disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali

    Menimbulkan hiperglikemi

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    6/26

    6

    Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan keton oleh hati

    Ketoasidosis diabetik

    F KomplikasiKomplikasi dari ketoasidoisis diabetikum dapat berupa:

    - Ginjal diabetik ( Nefropati Diabetik )Nefropati diabetik atau ginjal diabetik dapat dideteksi cukup dini. Bila penderita

    mencapai stadium nefropati diabetik, didalam air kencingnya terdapat protein.

    Dengan menurunnya fungsi ginjal akan disertai naiknya tekanan darah. Pada

    kurun waktu yang lama penderita nefropati diabetik akan berakhir dengan gagal

    ginjal dan harus melakukan cuci darah. Selain itu nefropati diabetik bisa

    menimbulkan gagal jantung kongesif.

    - Kebutaan ( Retinopati Diabetik )Kadar glukosa darah yang tinggi bisa menyebabkan sembab pada lensa mata.

    Penglihatan menjadi kabur dan dapat berakhir dengan kebutaan. Tetapi bila tidak

    terlambat dan segera ditangani secara dini dimana kadar glukosa darah dapat

    terkontrol, maka penglihatan bisa normal kembali

    - Syaraf ( Neuropati Diabetik )Neuropati diabetik adalah akibat kerusakan pada saraf. Penderita bisa stres,

    perasaan berkurang sehingga apa yang dipegang tidak dapat dirasakan (mati rasa).

    Telapak kaki hilang rasa membuat penderita tidak merasa bila kakinya terluka,

    kena bara api atau tersiram air panas. Dengan demikian luka kecil cepat menjadibesar dan tidak jarang harus berakhir dengan amputasi.

    - Kelainan Jantung.Terganggunya kadar lemak darah adalah satu faktor timbulnya aterosklerosis pada

    pembuluh darah jantung. Bila diabetesi mempunyai komplikasi jantung koroner

    dan mendapat serangan kematian otot jantung akut, maka serangan tersebut tidak

    disertai rasa nyeri. Ini merupakan penyebab kematian mendadak. Selain itu

    terganggunya saraf otonom yang tidak berfungsi, sewaktu istirahat jantung

    berdebar cepat. Akibatnya timbul rasa sesak, bengkak, dan lekas lelah.

    - Hipoglikemia.Hipoglikemia terjadi bila kadar gula darah sangat rendah. Bila penurunan kadarglukosa darah terjadi sangat cepat, harus diatasi dengan segera. Keterlambatan

    dapat menyebabkan kematian. Gejala yang timbul mulai dari rasa gelisah sampai

    berupa koma dan kejang-kejang.

    - Impotensi.Sangat banyak diabetisi laki-laki yang mengeluhkan tentang impotensi yang

    dialami. Hal ini terjadi bila diabetes yang diderita telah menyerang saraf. Keluhan

    ini tidak hanya diutarakan oleh penderita lanjut usia, tetapi juga mereka yang

    masih berusia 35 40 tahun. Pada tingkat yang lebih lanjut, jumlah sperma yang

    ada akan menjadi sedikit atau bahkan hampir tidak ada sama sekali. Ini terjadikarena sperma masuk ke dalam kandung seni (ejaculation retrograde). Penderita

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    7/26

    7

    yang mengalami komplikasi ini, dimungkinkan mengalami kemandulan. Sangat

    tidak dibenarkan, bila untuk mengatasi keluhan ini penderita menggunakan obat-

    obatan yang mengandung hormon dengan tujuan meningkatkan kemampuan

    seksualnya. Karena obat-obatan hormon tersebut akan menekan produksi hormon

    tubuh yang sebenarnya kondisinya masih baik. Bila hal ini tidak diperhatikanmaka sel produksi hormon akan menjadi rusak. Bagi diabetes wanita, keluhan

    seksual tidak banyak dikeluhkan. Walau demikian diabetes millitus mempunyai

    pengaruh jelek pada proses kehamilan. Pengaruh tersebut diantaranya adalah

    mudah mengalami keguguran yang bahkan bisa terjadi sampai 3-4 kali berturut-

    turut, berat bayi saat lahir bisa mencapai 4 kg atau lebih, air ketuban yang

    berlebihan, bayi lahir mati atau cacat dan lainnya.

    - Hipertensi.Karena harus membuang kelebihan glokosa darah melalui air seni, ginjal penderita

    diabetes harus bekerja ekstra berat. Selain itu tingkat kekentalan darah pada

    diabetisi juga lebih tinggi. Ditambah dengan kerusakan-kerusakan pembuluh

    kapiler serta penyempitan yang terjadi, secara otomatis syaraf akan mengirimkan

    signal ke otak untuk menambah takanan darah.

    G Penyimpangan KDMKekurangan Insulin

    Penggunaan glukosa oleh otot, Pemecahan lemak

    Lemak dan hati

    produksi glukosa oleh hati Asam-asam lemak

    Hiperglikemi Badan keton

    A

    Asidosis

    Penglihatan

    yang kaburUrinary /

    Poliuri

    DehidrasiKelemahan

    Rasa haus /

    PolidipsiSakit kepala

    Nafas Aseton

    Selera makan

    yang buruk/

    anoreksia

    Mual

    Muntah

    Nyeri

    Abdomen

    Respirasi

    Deficit volume

    cairan

    Pola napas

    tidak efektif

    Perubahan nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan tubuhAnsietas

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    8/26

    8

    H Pemeriksaan DiagnostikCriteria diagnosis KAD yaitu :

    - Kadar glukosa > 250 mg%- pH < 7,35- HCO3 rendah (< 15 meq/L)- Anion gap yang tinggi- Keton serum positif

    I PenatalaksanaanPrinsip pengobatan KAD adalah :

    1. Penggatian cairan dan garam yang hilang2. Menekan lipolisis pada sel lemak dan glukoneogenesis pada sel hati dengan

    pemberian insulin

    3. Mengatasi stress sebagai pencetus KAD4. Mengembalikan keadaan fisiologi yang normal dan menyadari pentingnya

    pemantauan serta penyesuaian pengobatan

    Pengobatan umum meliputi anti biotic yang adekuat, oksigen PO2

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    9/26

    9

    BAB IIITINJAUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM

    ENDOKRIN KETOASIDOSIS DIABETIK

    1 Pengkajian Pengumpulan Data

    Pengkajian primer

    * AirwayTakikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktifitas

    Letargi/disorientasi, penurunan kekuatan otot, syok hipovolemik,sianosis

    * BreathingFrekuensi pernapasan meningkat, merasa kekurangan oksigen, sakit

    kepala, penglihatan kabur,

    * SirculationGejala : Mungkin adanya riwayathipertensi,IM akut Klaudikasi, kebas

    dan kesemutan pada ekstremitas Ulkus pada kaki, penyembuhan yang

    lama, TakikardiaTanda : Perubahan tekanan darah postural, hipertensi,sesak .Nadi yang

    menurun/tidak ada, Disritmia Krekels, Distensi vena jugularis, Kulit

    panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung

    * DisabilityLemah, letih, sulit bergerak/berjalan Kram otot, tonus otot menurun,

    gangguan istirahat/tidur, takipnea, Wajah meringis dengan palpitasi,

    Frekuensipernapasan meningkat .

    Pengkajian sekuder

    (Menurut pengumpulan data base oleh Doengoes)

    * Aktivitas / IstirahatLook : Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan Kram otot, tonus otot

    menurun, gangguan istirahat/tidur

    Listen : Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktifitas

    Letargi/disorientasi,koma , Penurunan kekuatan otot

    * Sirkulasi

    http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/askep-hipertensi/http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/http://nursingbegin.com/askep-hipertensi/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/
  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    10/26

    10

    Look : kesemutan pada ekstremitas Ulkus pada kaki, penyembuhan

    yang lama, kemerahan, bola mata cekung.

    Listen : Takikardia, Nadi yang menurun/tidak ada, Disritmia, Krekels,

    Distensi vena jugularis.

    Feel : Kulit panas, kering.

    * Integritas/ EgoLook : Stress, tergantung pada orang lain, Masalah finansial yang

    berhubungan dengan kondisi, Ansietas.

    Feel : peka rangsang

    * EliminasiLook : Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, kesulitan

    berkemih (infeksi), ISSK baru/berulang, Urine encer,

    Listen : Bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare), Bising usus

    lemah dan menurun, hiperaktif (diare), Abdomen keras, adanya asites.

    Feel : Rasa nyeri/terbakar, Nyeri tekan abdomen.

    * Nutrisi/CairanLook : Hilang nafsu makan, Mual/muntah, peningkattan masukan

    glukosa/karbohidrat, Penurunan berat badan lebih dari beberapa

    hari/minggu, penggunaan diuretik (Thiazid), Kulit kering/bersisik,

    turgor jelek, muntah, Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan

    metabolik dengan peningkatangula darah)Listen : Kekakuan/distensi abdomen

    Feel : Haus, bau halisitosis/manis, bau buah (napas aseton).

    * NeurosensoriLook : Disorientasi, mengantuk, alergi,stupor/koma (tahap lanjut).

    Listen : Refleks tendon dalam menurun (koma)

    Feel : Pusing/pening, sakit kepala, Kesemutan, kebas, kelemahan pada

    otot, parestesia, Gangguan penglihatan

    * Nyeri/kenyamananLook : Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati

    Listen : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)

    * PernapasanLook : batuk dengan/tanpa sputum purulen, Frekuensi pernapasan

    meningkat

    Listen : frekuensi pernapasan meningkat

    Feel : Merasa kekuranganoksigen

    *

    KeamananLook : Kulit kering, gatal, ulkus kulit, Kulit rusak, lesi/ulserasi

    http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/askep-pada-klien-dengan-striktur-uretra/http://nursingbegin.com/askep-pada-klien-dengan-striktur-uretra/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/askep-pada-klien-dengan-striktur-uretra/http://nursingbegin.com/askep-pada-klien-dengan-striktur-uretra/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/
  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    11/26

    11

    Listen : diaforesis,

    Feel : Demam, Menurunnya kekuatan, umum/rentang erak,

    Parestesia/paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar

    kalium menurun dengan cukup tajam)

    * Penyuluhan/pembelajaranLook : Faktor resiko keluarga DM, jantung, stroke, hipertensi.

    Penyembuhan yang, Lambat, penggunaan obat sepertii steroid, diuretik

    (thiazid), dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa

    darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan.

    * Rencana pemulanganLook : Mungkin memrlukan bantuan dalam pengatuan diet,

    pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah.

    Klasifikasi DataDs :

    - Klien mengeluh mengalami peningkatan rasa haus ( poliuri dan polidipsi )- Klien mengeluh sakit kepala- Klien mengeluh mual muntah- Klien mengeluh nyeri abdomen- Klien mengeluh penglihatan kabur- Klien mengeluh cemas , tergantung pada orang lain, masalah finansial yang

    berhubungan dengan kondisi

    Do :

    - Kelemahan- Takikardia- Penurunan kekuatan otot- Kulit kering, dan kemerahan, bola mata cekung- Turgor kulit buruk- Sesak- Nyeri tekan abdomen- Penurunanberat badan- Wajah meringis dengan palpitasi- Frekuensipernapasan meningkat- Ansietas

    http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/
  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    12/26

    12

    Analisa DataNo Symptom Etiologi Problem

    1. Ds :

    - Klien mengeluh sakitkepala

    - Klien mengeluhpenglihatan kabur

    Do :

    - Kelemahan- Takikardia- Frekuensi pernapasan

    meningkat

    - Sesak

    Kekurangan Insulin

    Pemecahan lemak

    meningkat

    Pemecahan lemak

    (lipolisis) menjadi asam-

    asam lemak bebas dan

    gliserol

    Asam lemak bebas akan

    diubah menjadi badan

    keton oleh hati

    Asidosis

    Respirasi meningkat

    Pola napas tidak efektif

    Pola napas tidak

    efektif

    2. Ds :

    - Klien mengeluhmengalami

    peningkatan rasa haus

    (poliuri dan polidipsi)

    - Klien mengeluh sakitkepala

    - Klien mengeluh mualmuntah

    Do :

    - Kelemahan- Kulit kering, dan

    kemerahan, bola mata

    cekung

    - Turgor kulit buruk

    Kekurangan Insulin

    Dipakainya jaringan lemak

    untuk memenuhi

    kebutuhan energi

    Maka akan terbentuk

    keton,glikosuria

    Glikosuria akan

    menyebabkan diuresisosmotik, yang

    menimbulkan kehilangan

    air dan elektrolit seperti

    sodium, potassium,

    kalsium, magnesium, fosfat

    dan klorida

    Deficit volume cairan

    Deficit volume

    cairan

    3. Ds :- Klien mengeluh Kekurangan Insulin

    http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/
  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    13/26

    13

    mengalami

    peningkatan rasa haus

    (poliuri dan polidipsi)

    - Klien mengeluh mualmuntah

    - Klien mengeluh nyeriabdomen

    Do :

    - Kulit kering, dankemerahan, bola mata

    cekung

    - Turgor kulit buruk- Penurunan kekuatan

    otot

    - Penurunanberatbadan

    Dipakainya jaringan lemak

    untuk memenuhi

    kebutuhan energi

    Menurunnya transportglukosa kedalam jaringan

    tubuh

    Menimbulkan

    hiperglikemia yang

    meningkatkan glukosuria

    Menimbulkan kehilangan

    air dan elektrolit

    Ketidakcukupan insulin,

    penurunan masukan oral,

    status hipermetabolisme

    Perubahan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh

    Perubahannutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh

    4. Ds :

    - Klien mengeluh nyeriabdomen

    - Klien mengeluh sakitkepala

    - Klien mengeluh mualmuntah

    Do:

    - Nyeri tekan abdomen-

    Wajah meringisdengan palpitasi

    Kekurangan Insulin

    Menurunnya transport

    glukosa kedalam jaringan

    tubuh

    Menimbulkan

    hiperglikemia yang

    meningkatkan glukosuria

    Glikosuria akanMenyebabkan diuresis

    osmotic

    Menimbulkan kehilangan

    air dan elektrolit

    Menimbulkan syok

    hipovolemik

    Refleks mual dan muntah

    Nyeri

    http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/
  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    14/26

    14

    Nyeri pada abdomen

    Nyeri

    5. Ds :

    - Klien mengeluhcemas , tergantungpada orang lain,

    masalah finansial

    yang berhubungan

    dengan kondisi

    Do :

    - Ansietas- Kelemahan

    Adanya penyakit

    Ketergantungan pada

    orang lain dan pengobatan

    yang di berikan

    Stressor bagi klien

    Ansietas

    Ansietas

    2 Diagnosa Keperawatan1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan asidosis dan respirasi yang

    meningkat, ditandai dengan :

    Ds :

    Klien mengeluh sakit kepala Klien mengeluh penglihatan kaburDo :

    Kelemahan Takikardia Frekuensipernapasan meningkat Sesak

    2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibathiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan : muntah; pembatasan intake

    akibat mual, ditandai dengan :

    Ds :

    Klien mengeluh mengalami peningkatan rasa haus (poliuri dan polidipsi) Klien mengeluh sakit kepala Klien mengeluh mual muntahDo :

    Kelemahan

    Kulit kering, dan kemerahan, bola mata cekung Turgor kulit buruk

    3. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan denganketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme,

    di tandai dengan :

    Ds :

    Klien mengeluh mengalami peningkatan rasa haus (poliuri dan polidipsi) Klien mengeluh mual muntah Klien mengeluh nyeri abdomenDo :

    Kulit kering, dan kemerahan, bola mata cekung

    http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/
  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    15/26

    15

    Turgor kulit buruk Penurunan kekuatan otot Penurunanberat badan

    4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan reflex mual dan muntah,nyeri abdomen, ditandai dengan :Ds :

    Klien mengeluh nyeri abdomen Klien mengeluh sakit kepala Klien mengeluh mual muntahDo :

    Nyeri tekan abdomen Wajah meringis dengan palpitasi

    5. Ansietas berhubungan dengan ketergantungan pada orang lain, pengobatanyang di berikan, masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi, di tandai

    dengan :

    Ds :

    Klien mengeluh cemas , tergantung pada orang lain, masalah finansial yangberhubungan dengan kondisi

    Do :

    Ansietas Kelemahan

    3 PerencanaanNo Tujuan Intervensi Rasional

    1. Tupan :Setelah diberikan

    tindakan

    keperawatan

    selama 5 hari

    Gangguan pola

    napas tidak efektif

    dapat teratasi

    Tupen :

    Setelah diberikantindakan

    keperawatan

    selama 3 hari

    gangguan pola

    napas tidak efektif

    berangsur-angsur

    membaik

    Kriteria Hasil :

    - Kebutuhanoksigen

    menurun

    1. Kaji kebutuhan optimaloksigen klien

    2. Berikan posisi yangnyaman bagi klien

    3. Berikan oksigen sesuaiindikasi

    4. Evaluasi irama,kedalaman, dan

    frekuensi pernapasan

    1. Menilai danmengobservasi sejauh

    mana tingkat

    kebutuhan okigen

    klien

    2. Membantu klien agardapat

    mengoptimalkan pola

    napas dan retraksi

    dada yang optimal3. Membantu dalampenyelasaian pola

    napas klien yang

    tidak efektif agar

    dapat bernapas

    dengan optimal

    4. Mengobservasisejauh mana tingkat

    permasalahan dan

    perkembangan pola

    napas klien

    http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/
  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    16/26

    16

    - Nafas spontan,adekuat

    - Tidak sesak- Tidak ada

    retraksi2. Tupan :

    Setelah diberikan

    tindakan

    keperawatan

    selama 5 hari

    deficit volume

    cairan dapat

    teratasi

    Tupen :

    Setelah diberikan

    tindakan

    keperawatan

    selama 3 hari

    deficit volume

    cairan berangsur-

    angsur membaik

    Kriteria Hasil :- TTV dalam

    batas normal

    - Pulse periferdapat teraba

    - Turgor kulitdan capillary

    refill baik

    - Keseimbanganurin output

    - Kadarelektrolit

    normal

    1. Kaji riwayatdurasi/intensitas mual,

    muntah dan berkemih

    berlebihan

    2. Monitor vital sign danperubahan tekanan

    darah orthostatik

    3. Monitor perubahanrespirasi: kussmaul, bau

    aceton

    4. Observasi kulaitas nafas,penggunaan otot asesori

    dan cyanosis

    5. Observasi ouput dankualitas urin.

    6. Pertahankan cairan 2500ml/hari jika

    diindikasikan

    7. Ciptakan lingkunganyang nyaman,

    perhatikan perubahan

    emosional

    8. Catat hal yangdilaporkan seperti mual,

    nyeri abdomen, muntah

    dan distensi lambung

    9. Obsevasi adanyaperasaan kelelahan yangmeningkat, edema, nadi

    tidak teratur dan adanya

    distensi pada vaskuler

    10.Kolaborasi:* Pemberian NS

    dengan atau tanpa

    dextrosa

    * Albumin, plasma,dextran

    * Pertahankan kateterterpasang

    1. Membantumemperkirakan

    pengurangan volume

    total. Proses infeksi

    yang menyebabkan

    demam dan status

    hipermetabolik

    meningkatkan

    pengeluaran cairan

    insensibel.

    2. Hypovolemia dapatdimanifestasikan

    oleh hipotensi dan

    takikardia.

    3. Hipovolemiaberlebihan dapat

    ditunjukkan dengan

    penurunan TD lebih

    dari 10 mmHg dariposisi berbaring ke

    duduk atau berdiri.

    4. Pelepasan asamkarbonat lewat

    respirasi

    menghasilkan

    alkalosis respiratorik

    terkompensasi pada

    ketoasidosis.5. Napas bau acetondisebabkan

    pemecahan asam

    keton dan akan

    hilang bila sudah

    terkoreksi

    6. Peningkatan bebannafas menunjukkan

    ketidakmampuan

    untuk berkompensasi

    terhadap asidosis

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    17/26

    17

    * Pantau pemeriksaanlab :

    Hematokrit BUN/Kreatinin

    Osmolalitas darah Natrium Kalium

    * Berikan Kaliumsesuai indikasi

    * Berikan bikarbonatjika pH

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    18/26

    18

    optimal 4. Berikan makanan yangmengandung nutrien

    kemudian upayakan

    pemberian yang lebih

    padat yang dapatditoleransi

    5. Libatkan keluarga pasienpada perencanaan sesuai

    indikasi

    6. Observasi tandahipoglikemia

    7. Kolaborasi : Pemeriksaan GDA

    dengan finger stick

    Pantau pemeriksaanaseton, pH dan

    HCO3

    Berikan pengobataninsulin secara teratur

    sesuai indikasi

    Berikan larutandekstrosa dan

    setengah salin

    normal

    4. Pemberian makananmelalui oral lebih

    baik jika pasien sadar

    dan fungsi

    gastrointestinal baik5. Memberikan

    informasi pada

    keluarga untuk

    memahami

    kebutuhan nutrisi

    pasien

    6. Hipoglikemia dapatterjadi karena

    terjadinya

    metabolisme

    karbohidrat yang

    berkurang sementara

    tetap diberikan

    insulin , hal ini

    secara potensial dapat

    mengancam

    kehidupan sehingga

    harus dikenali

    7. Fungsi kolaborasi : Memantau gula

    darah lebih

    akurat daripada

    reduksi urine

    untuk mendeteksi

    fluktuasi

    Memantauefektifitas kerja

    insulin agar tetapterkontrol

    Mempermudahtransisi pada

    metabolisme

    karbohidrat dan

    menurunkan

    insiden

    hipoglikemia

    Larutan glukosasetelah insulim

    dan cairan

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    19/26

    19

    membawa gula

    darah kira-kira

    250 mg/dl.

    Dengan

    mertabolismekarbohidrat

    mendekati

    normal

    perawatan harus

    diberikan untuk

    menhindari

    hipoglikemia

    4. Tupan :

    Setelah diberikan

    tindakan

    keperawatan

    selama 5 hari nyeri

    dapat teratasi

    Tupen :

    Setelah diberikan

    tindakan

    keperawatan

    selama 3 hari nyeri

    berangsur-angsurmembaik

    Kriteria Hasil :

    - Ekspresi wajahpasien relaks.

    1. Tanyakan pada pasiententang nyeri

    2. Observasi dan catatlokasi beratnya (skala 0-

    5) dan karakter nyeri

    (menetap, hilang,

    timbul, kolik)3. Catat kemungkinan

    penyebab nyeri.4. Anjurkan pemakaian

    obat dengan benar untukmengontrol nyeri

    5. Ajarkan tehnik relaksasi

    1. Mengkonfirmasitentang keluhan

    nyeri klien

    2. Mengetahui levelkeluhan nyeri klien

    3. Analisa penyebabdari nyeri klien

    4. Mengatasi keluhannyeri klien

    5. Meningkatkanistrahat,memusatkan

    kembali perhatian

    klien

    5. Tupan :

    Setelah diberikantindakan

    keperawatan

    selama 3 hari

    ansietas dapat

    teratasi

    Tupen :

    Setelah diberikan

    tindakan

    keperawatan

    selama 1 hari

    ansietas

    1. Ajarkan untukmengekspresikanperasaan

    2. Berikan informasitentang kondisi

    penyakit, pengobatan

    dan perawatan di rumah

    3. Ajarkan keluarga untukberpartisipasi dalam

    perawatan pasien

    1. Membatu untukmengetahui tingkatkecemasan

    2. Mengurangikecemasan keluarga

    3. Agar keluarga dapatmengobservasi

    keadaan klien dan

    mengantisipasi

    kecemasn

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    20/26

    20

    berangsur-angsur

    membaik

    Kriteria Hasil :

    - Keluarga danklienmengekspresik

    an perasaan

    dan

    pemahaman

    terhadap

    kebutuhan

    intervensi

    perawatan dan

    pengobatan.

    4. Berikan pujian padakeluarga saat

    memberikan perawatan

    pada pasien.

    5. Jelaskan kebutuhanterapi IV, NGT,

    pengukuran tanda

    tanda vital dan

    pengkajian.

    4. Memberikanmotivasi dan

    kebangaan keluarga

    untuk perawatan

    klien dan perasaanberarti

    5. Mengurangi tingkatkecemasan dan

    meningkatkan

    antisipasi klien dan

    keluarga

    4 ImplementasiNo Hari/Tanggal No.

    Dx

    Waktu/Jam Implementasi Paraf

    1. Jumat 30

    September

    2011

    I 08.30 1. Mengkaji kebutuhanoptimal oksigen klien

    Hasil :

    Klien masih membutuhkan

    bantuan berupa oksigenasi

    2. Memberikan posisi yangnyaman bagi klienHasil :

    Posisi semi fowler nyaman

    untuk klien

    3. Memberikan oksigen sesuaiindikasi

    Hasil :

    Klien diberikan bantuan

    oksigenasi maksimal 5 l/m

    4.

    Mengevaluasi irama,kedalaman, dan frekuensi

    pernapasan

    Hasil :

    Frekuensi napas cepat,

    Takipnea

    2. Jumat 30

    September

    2011

    II 09.30 1. Mengkaji riwayatdurasi/intensitas mual,

    muntah dan berkemih

    berlebihan

    Hasil :

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    21/26

    21

    Klien masih mual muntah,

    poliuri dan polidipsi

    2. Memonitor vital sign danperubahan tekanan darah

    orthostatikHasil :

    Tekanan darah belum

    optimal

    3. Memonitor perubahanrespirasi: kussmaul, bau

    aceton

    Hasil ;

    Napas bau aseton, respirasi

    kussmaul

    4. Mengobservasi kulaitasnafas, penggunaan otot

    asesori dan cyanosis

    Hasil :

    Penggunaan otot bantu

    pernapasan, sianosis

    5. Mengobservasi ouput dankualitas urin.

    Hasil :

    Haluaran output dan inputurine belum optimal

    6. Mempertahankan cairan2500 ml/hari jika

    diindikasikan

    Hasil :

    Mengoptimalkan kondisi

    klien

    7. Menciptakan lingkunganyang nyaman, perhatikanperubahan emosional

    Hasil :

    Klien nyaman dan dapat

    beristirahat dengan optimal

    8. Mencatat hal yangdilaporkan seperti mual,

    nyeri abdomen, muntah

    dan distensi lambung

    Hasil ;

    Terjadi mual muntah dan

    distensi abdomen

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    22/26

    22

    9. Mengobsevasi adanyaperasaan kelelahan yang

    meningkat, edema, nadi

    tidak teratur dan adanya

    distensi pada vaskulerHasil :

    Takikardi, lemah, lelah

    10.Berkolaborasi:* Pemberian NS dengan

    atau tanpa dextrosa

    * Albumin, plasma,dextran

    * Pertahankan kateterterpasang

    * Pantau pemeriksaan lab: Hematokrit BUN/Kreatinin Osmolalitas darah Natrium Kalium

    * Berikan Kalium sesuaiindikasi

    * Berikan bikarbonat jikapH

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    23/26

    23

    yang belum dicerna,

    pertahankan puasa sesuai

    indikasi

    Hasil :

    Bising usus tidak optimal4. Memberikan makanan yang

    mengandung nutrien

    kemudian upayakan

    pemberian yang lebih padat

    yang dapat ditoleransi

    Hasil ;

    Dapat mngoptimalkan

    kondisi klien

    5. Melibatkan keluarga pasienpada perencanaan sesuai

    indikasi

    Hasil :

    Keluarga dapat berkolaborsi

    dengan baik

    6. Mengbservasi tandahipoglikemia

    Hasil ;

    Terdapat tanda

    hipoglikemia7. Berkolaborasi :

    Pemeriksaan GDAdengan finger stick

    Pantau pemeriksaanaseton, pH dan HCO3

    Berikan pengobataninsulin secara teratur

    sesuai indikasi

    Berikan larutandekstrosa dan setengah

    salin normal

    4. Jumat 30

    September

    2011

    IV 11.00 1. Menanyakan pada pasiententang nyeriHasil :

    Nyeri yang dirasakan terasa

    sekitar area abdomen dan

    dada/thorax2. Mengobservasi dan catat

    lokasi beratnya (skala 0-5)

    dan karakter nyeri

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    24/26

    24

    (menetap, hilang, timbul,

    kolik)Hasil ;

    Nyeri skala 3, hilang timbul3.

    Mencatat kemungkinanpenyebab nyeri.Hasil :

    Karena mual dan muntah

    dan sesak yang di alami4. Mengajurkan pemakaian

    obat dengan benar untuk

    mengontrol nyeriHasil :

    Pemakaian obat analgesik5. Jumat 30

    September

    2011

    V 11.20 1. Menganjurkan untukmengekspresikan perasaan

    Hasil :

    Klien dapat

    mengekspresikan perasaan

    tentang rasa cemasnya

    2. Memberikan informasitentang kondisi penyakit,

    pengobatan dan perawatan

    di rumahHasil ;

    Klien dan keluarga dapat

    mengerti dan berkolaborasi

    dalam pengobatan dan

    perawatan

    3. Mengajarkan keluargauntuk berpartisipasi dalam

    perawatan pasien

    Hasil ;Keluarga dapat berpatisipasi

    dengan baik

    4. Memberikan pujian padakeluarga saat memberikan

    perawatan pada pasien.

    Hasil :

    Memotivasi klien dan

    keluarga berkolaborasi

    dalam pengobatan dan

    perawatan

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    25/26

    25

    5 EvaluasiNo Hari/Tanggal No.Dx Waktu/Jam Evaluasi Paraf1. Jumat 30

    September

    2011

    I 09.00 S = Klien mengatakan masih

    Sesak

    O=Takipnue, Peningkatan

    Frekuensi bernapas

    A= Tujuan belum tercapai

    P = Lanjutkan intervensi 1 - 4

    2. Jumat 30

    September

    2011

    II 09.45 S = Klien masih mengeluh

    Rasa haus,

    O= polidipsi dan Poliuri

    A= Tujuan belum tercapai

    P= Lanjutkan intervensi 1 - 10

    3. Jumat 30

    September

    2011

    III 10.30 S = Klien mengeluh mual

    Dan muntah

    O= Turgor kulit buruk

    A= Tujuan belum tercapai

    P= Lanjutkan intervensi 1 7

    4. Jumat 30

    September

    2011

    IV 11.15 S = Nyeri yag diraskan klien

    Mulai berkurang

    O= skala 2, hilang timbulA= Tujuan belum tercapai

    P= Lanjutkan intervensi 1 - 4

    5. Jumat 30

    September

    2011

    V 11.30 S = Klien mengatakan cemas

    Mulai brkurang

    O= wajah rileks

    A= Tujuan tercapai

    P= pertahankan intervensi 1 - 4

  • 5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01

    26/26

    26

    BAB IVPENUTUP

    A Kesimpulan Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai

    gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang

    disebut akselerasi puasa dan merupakan gangguan metabolisme yang paling

    serius padadiabetes ketergantungan insulin. (Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8

    Vol.2 , EGC)

    Ketoasidosis terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainyajaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton.

    Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan

    tubuh akan rusak dan bisa menderita koma

    Criteria diagnosis KAD yaitu :- Kadar glukosa > 250 mg%- pH < 7,35- HCO3 rendah (< 15 meq/L)-

    Anion gap yang tinggi- Keton serum positif

    B SaranAdapun saran yang dapat kami sampaikan pada askep ini yaitu :

    Dengan adanya askep mengenai Ketoasidosis Diabetik ini dapat membukacakrawala berfikir khususnya bagi calon-calon perawat pemula.

    Dengan adanya askep ini dapat mempermudah pemahaman mengenai gangguanKetoasidosisi Diabetik dan dapat di manfaatkan dalam pengkajian keperawatan

    lebih lanjut.

    http://nursingbegin.com/askep-diabetik-ketoasidosis/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/askep-diabetik-ketoasidosis/