gagal ginjal atau acute renal failure

Upload: mb

Post on 03-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    1/20

    Combustio Halaman 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangGagal ginjal atau Acute renal failure (ARF) dapat diartikan sebagai

    penurunan cepat/tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini

    biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia

    (peningkatan konsentrasi BUN [Blood Urea Nitrogen] . Akan tetapi biasanya

    segera setelah cedera ginjal terjadi, tingkat konsentrasi BUN kembali normal,

    sehingga yang menjadi patokan adanya kerusakan ginjal adalah penurunan

    produksi urin.

    Gagal ginjal Adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada individu dengan

    ginjal sehat sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan berakibat azotemia

    progresif disertai kenaikan ureum dan kreatinin darah (Imam Parsoedi A dan Ag.

    Soewito :Ilmu Penyakit dalam Jilid II;91 )

    B. Rumusan masalahAdapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah Bagaimana

    gambaran klinis dan penatalaksanaan serta perjalanan penyakit pasien yang

    menderita penyakit Gagal Ginjal Akut

    C. Tujuan penulisanTujuan penulisan laporan kasus ini adalah agar mahasiswa khususnya saya sendiri

    dapat mempelajari dan mengetahui definisi, manifestasi klinis, etiologi,

    patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, pengobatan,

    dan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul. Selain itu penulisan laporan

    kasus ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas praktek keperawatan dewasa I.

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    2/20

    Combustio Halaman 2

    D. Manfaat penulisan1. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa dan saya sendiri mengenai

    definisi, etiologi, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

    penunjang, penatalaksanaan, dan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

    pada penyakit Gagal Ginjal Akut

    2. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa khususnya saya sendiri tentangpenyakit Gagal Ginjal Akut dan gejala-gejalanya di sertai tindakan yang harus

    diambil untuk pencegahannya sebagai langkah awal dalam mengantisipasi

    penyakit Gagal Ginjal Akut

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    3/20

    Combustio Halaman 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. DefinisiGagal Ginjal Akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan

    akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh.

    Akibat penurunan fungsi ginjal terjadi peningkatan metabolit persenyawaan

    nitrogen seperti ureum dan kreatinin, serta gangguan keseimbangan cairan dan

    elektrolit yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal. Kriteria diagnosis GGA yaitu

    terjadinya peningkatan kadar kreatinin darah secara progresif 0,5 mg/dL per hari.

    Peningkatan kadar ureum darah adalah sekitar 10-20 mg/dL per hari, kecuali bila

    terjadi keadaan hiperkatabolisme dapat mencapai 100 mg/dL per hari.

    Manifestasi klinik GGA dapat bersifat: oligurik dan non oligurik. Definisi

    oliguria adalah < 240 ml/m /hari. Pada neonatus dipakai kriteria < 1,0

    ml/kgBB/jam. Pada GGA non oligurik ditemukan diuresis 1-2 ml/kgBB/jam

    disertai peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah. Keadaan ini sering

    dijumpai pada GGA akibat pemakaian obat nefrotoksik, antara lain

    aminoglikosida.

    B. Manifestasi klinikGejala klinis yang berhubungan dengan GGA adalah: pucat (anemia),

    oliguria, edema, hipertensi, muntah, letargi, dan pernapasan Kussmaul karena

    terjadi asidosis metabolik. Pada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi

    GGA ditemukan lebih menonjol yaitu gejala kelebihan (overload) cairan berupa

    sesak napas akibat gagal jantung kongestif dan edema paru, aritmia jantung akibat

    hiperkalemia, perdarahan gastrointestinal berupa hematemesis dengan atau tanpa

    melena akibat gastritis, kejang-kejang dan kesadaran menurun sampai koma.

    GGA dapat bersifat non-oligurik, yang sukar dideteksi pada saat awal kalau tidak

    dilakukan pemeriksaan ureum dan kreatinin darah pada pasien yang dicurigai

    misalnya pada pasien yang mendapat obat nefrotoksik

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    4/20

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    5/20

    Combustio Halaman 5

    - Tipe iskemik: GGA prarenal yang berlangsung lama- Tipe nefrotoksik: obat aminoglikosida, hemoglobinuria,

    mioglobinuria

    e. Anomali Kongenital ginjala) Agenesis ginjal

    b) Ginjal polikistikc) Ginjal hipoplastik - displastik

    3. GGA pascarenal (uropati obstruktif)a. Kelainan kongenital

    a) Katup uretra posteriorb) Obstruksi ureter bilateral pada hubungan ureterovesika

    b. Didapata) Batu atau bekuan darah bilateral

    b) Kristal asam jengkolc) Asam urat

    c. Tumor

    D. Patofisiologi1. GGA prarenal

    Oleh karena berbagai sebab prarenal, volume sirkulasi darah total atau

    efektif menurun, curah jantung menurun, dengan akibat aliran darah ke korteks

    ginjal menurun dan laju filtrasi glomerulus (LFG) menurun. Tetapi fungsi

    reabsorbsi tubulus terhadap air dan garam terus berlangsung. Oleh karena itu

    pada GGA prarenal ditemukan hasil pemeriksaan osmolalitas urin yang tinggi

    >300 mOsm/kg dan konsentrasi natrium urin yang rendah

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    6/20

    Combustio Halaman 6

    GGA prarenal yang terjadi sudah menjadi GGA renal. GGA renal terjadi

    apabila hipoperfusi prarenal tidak cepat ditanggulangi sehingga terjadi

    kerusakan parenkim ginjal. Pembedaan ini penting karena GGA prarenal

    memberi respons diuresis pada pemberian cairan adekuat dengan atau tanpa

    diuretika, sedangkan pada GGA renal tidak.

    Beberapa mekanisme terjadi pada hipoperfusi. Peningkatan pelepasan

    renin dari aparatus jukstaglomerularis menyebabkan peningkatan produksi

    aldosteron, di mana terjadi peningkatan resorbsi natrium di tubulus kolektivus.

    Sebagai tambahan, penurunan volume cairan ekstraseluler menstimulasi

    pelepasan hormon antidiuretik (ADH), terjadilah peningkatan absorbsi air di

    medulla. Hasil akhirnya adalah penurunan volume urin, penurunan kadar

    natrium urin, yang semuanya adalah karakteristik dari GGA prarenal.

    Penyebab tersering GGA prarenal pada anak adalah dehidrasi berat karena

    muntah dan diare, perdarahan, luka bakar, syok septik, sindrom nefrotik,

    pembedahan jantung, dan gagal jantung.

    2. GGA renalBerdasarkan etiologi penyakit, penyebab GGA renal dapat dibagi

    menjadi beberapa kelompok: kelainan vaskular, glomerulus, tubulus,

    interstisial, dan anomali kongenital. Tubulus ginjal yang merupakan tempat

    utama penggunaan energi pada ginjal, mudah mengalami kerusakan bila terjadi

    iskemia atau oleh obat nefrotoksik oleh karena itu kelainan tubulus berupa

    nekrosis tubular akut adalah penyebab tersering dari GGA renal.

    Kelainan Tubulus ( Nekrosis Tubular Akut / NTA)

    NTA mengacu pada temuan histologik yang sering terdapat pada GGA.

    Bentuk nekrosis tubulus ada 2 tipe. Tipe pertama terjadi akibat zat nefrotoksik

    misalnya merkuriklorida; terjadi kerusakan sel-sel tubulus yang luas

    (tubulolisis) tetapi membran basal tubulus tetap utuh. Sel-sel tubulus yang

    mengalami nekrosis masuk ke lumen tubulus dan dapat menyumbat lumen.

    Tipe kedua akibat iskemia, kerusakan terjadi lebih distal dan setempat dengan

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    7/20

    Combustio Halaman 7

    kerusakan fokal pada membran basal tubulus (tubuloreksis). NTA tipe iskemik

    ditemukan akibat gastroenteritis dehidrasi, sindrom nefrotik, luka bakar,

    septisemia gram negatif dan asfiksia perinatal, sedangkan tipe nefrotoksik

    ditemukan akibat karbon tetraklorida, hemoglobin, atau mioglobinuria, obat

    aminoglikosida.

    Mekanisme terjadinya gagal ginjal pada NTA masih belum jelas.

    Beberapa mekanisme yang dianggap berperan adalah perubahan hemodinamik

    intrarenal, obstruksi tubulus oleh sel dan jaringan yang rusak dan perembesan

    pasif filtrat tubulus melalui dinding tubulus yang rusak masuk ke jaringan

    interstisial dan peritubular. Pada GGA aliran darah ginjal menurun 40-50%,

    daerah korteks lebih terkena daripada medula. Beberapa mediator diduga

    berperan sebagai penyebab vasokonstriksi ginjal yaitu angiotensin II,

    menurunnya vasodilator prostaglandin, stimulasi saraf simpatis, vasopresin,

    dan endotelin.

    Kelainan Vaskular

    Kelainan vaskular sebagai penyebab GGA dapat berupa trombosis atau

    vaskulitis. Trombosis arteri atau vena renalis dapat terjadi: pada neonatus yang

    mengalami kateterisasi arteri umbilikalis, diabetes melitus maternal, asfiksia

    dan kelainan jantung bawaan sianotik. Pada anak besar kelainan vaskular yang

    menyebabkan GGA ditemukan pada pasien Sindrom Hemolitik Uremik

    (SHU). SHU adalah penyebab GGA intrinsik tersering yang dikarenakan

    kerusakan kapiler glomerulus; paling sering menyertai suatu episode

    gastroenteritis yang disebabkan oleh strain enteropatogen

    Escheri chia coli

    (0157:H7). Organisme ini menyebarkan toksin yang disebut verotoksin

    yang tampaknya diabsorbsi dari usus dan memulai kerusakan sel endotel. Pada

    SHU terjadi kerusakan sel endotel glomerulus yang mengakibatkan terjadinya

    deposisi trombus trombosit-fibrin. Selanjutnya terjadi konsumsi trombosit,

    kerusakan sel darah merah eritrosit yang melalui jaring-jaring fibrin dan

    obliterasi kapiler glomerulus, kelainan ini disebut mikroangiopati. Kelainan

    vaskular yang lain yang dapat terjadi adalah vaskulitis. Penurunan LFG

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    8/20

    Combustio Halaman 8

    disebabkan oleh penurunan aliran darah ginjal karena terjadi peningkatan

    resistensi akibat kerusakan pembuluh darah dan penurunan permukaan filtrasi.

    Kelainan Glomeru lus

    GGA karena kelainan glomerulus dapat ditemukan pada:

    a. Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokok (GNAPS)b. Glomerulonefritis membranoproliferatif tipe 2 (dense deposit)c. Glomerulonefritis kresentik idiopatikd. Sindrom Goodpasture

    Pada GNAPS terjadi pada

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    9/20

    Combustio Halaman 9

    dapat minimal, dan tergantung dari lamanya obstruksi berlangsung serta sifat

    kepenuhan obstruksi. GGA pascarenal biasanya reversibel apabila dikenali dan

    dikoreksi secara dini.

    Adaptasi fungsional ginjal terhadap obstruksi terjadi sejalan dengan

    waktu. Pada stadium awal, aliran darah ginjal biasanya meningkat walaupun

    LFG dan volume urin menurun. Osmolalitas urin dapat tinggi dengan

    konsentrasi natrium urin yang rendah seperti yang terlihat pada GGA prarenal.

    Stadium ini berlangsung cepat dan sering tidak dikenali. Stadium akhir

    ditandai dengan penurunan aliran darah ke ginjal dan disfungsi tubular

    sehingga menghasilkan urin yang encer dengan peningkatan konsentrasi

    natrium. Hilangnya obstruksi pada fase awal GGA dapat mengakibatkan

    diuresis yang berlebihan, di sini berperan faktor intrinsik dalam ginjal dan juga

    akibat penumpukan cairan pada saat oligo/anuria. Makin lama obstruksi, makin

    sedikit kemungkinan LFG untuk pulih kembali. Obstruksi kurang dari 7 hari

    sangat mungkin dapat mengalami perbaikan LFG secara penuh, tetapi lebih

    lama kemungkinan ini bertambah sedikit. Bukti yang ada saat ini menunjukkan

    bahwa obstruksi jangka pendek (72 jam) ternyata sudah menimbulkan

    kerusakan permanen pada nefron, dan pulihnya LFG kembali normal adalah

    akibat dari hiperfiltrasi nefron yang masih sehat. Tergantung pada derajat dan

    durasi obstruksi, pengeluaran urin dapat bervariasi dari tidak sama sekali

    sampai beberapa liter per hari. Tetapi pengeluaran urin saja tidak dapat dipakai

    untuk membedakan GGA pascarenal dari GGA prarenal dan GGA

    renal/intrinsik.

    4. GGA pada Gagal Ginjal Kronik (GGK)Salah satu yang harus dicari dan disingkirkan dalam menghadapi pasien

    GGA adalah apakah pasien tidak menderita GGA pada GGK atau bahkan

    suatu gagal ginjal terminal. GGA pada GGK terjadi apabila pasien GGK

    mengalami diare akut dengan dehidrasi, infeksi saluran kemih, obstruksi

    saluran kemih. Untuk mencari kedua kemungkinan tersebut maka perlu

    ditanyakan riwayat dan gejala penyakit gagal ginjal kronik sebelumnya, antara

    lain:

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    10/20

    Combustio Halaman 1

    a. Apakah ada riwayat atau gejala penyakit ginjal sebelumnya sepertihematuria, bengkak, sering sakit kencing, dll.

    b. Apakah ada keluarga yang menderita penyakit ginjal yang membuat kitaberpikir ke arah nefropati herediter misalnya; Sindrom Alport, ginjal

    polikistik, dll.

    c. Adanya hambatan pertumbuhan.d. Bila pasien hipertensi, apakah ada tanda-tanda retinopati hipertensif

    kronik.

    e. Adanya anemia berat juga merupakan tanda dari GGK, akan tetapipenilaian harus hati-hati, karena prevalensi anemia di Indonesia cukup

    tinggi, dan adanya hemodilusi pada pasien GGA yang mendapat

    pemberian cairan berlebih sebelumnya.

    f. Bila perlu dilakukan bone survey untuk menemukan tanda osteodistrofiginjal.

    g. Pemeriksaan radiologi ginjal (USG, foto polos abdomen) untuk melihatpengerutan kedua ginjal dan hidronefrosis bilateral lanjut.

    E. KomplikasiKomplikasi yang dapat terjadi dari gagal ginjal akut di antaranya gagal ginjal

    kronik, infeksi, dan sindrom uremia. Untuk gagal ginjal kronik, terapi sesuai

    tatalaksana GGK pada umumnya, bila sudah parah dilakukan dialisis dan

    transplantasi ginjal. Komplikasi infeksi sering merupakan penyabab kematian

    pada GGA, dan harus segera diberantas dengan antibiotika yang adekuat. Bila

    LFG menurun 5-10% dari keadaan normal dan terus mendekati nol, maka pasien

    akan menderita sindrom uremik, yaitu suatu kompleks gejala yang terjadi akibat

    atau berkaitan dengan retensi metabolit nitrogen karena gagal ginjal. Sindrom

    uremia ditangani secara simtomatik.

    F. Pemeriksaan penunjang1. Darah : ureum, kreatinin, elektrolit, serta osmolaritas.2. Urin : ureum, kreatinin, elektrolit, osmolaritas, dan berat jenis.

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    11/20

    Combustio Halaman 11

    3. Kenaikan sisa metabolisme proteinureum kreatinin dan asam urat.4. Gangguan keseimbangan asam basa : asidosis metabolik.5. Gangguan keseimbangan elektrolit : hiperkalemia, hipernatremia atau

    hiponatremia, hipokalsemia dan hiperfosfatemia.

    6. Volume urine biasanya kurang dari 400 ml/24 jam yang terjadi dalam 24 jamsetelah ginjal rusak.

    7. Warna urine : kotor, sedimen kecoklatan menunjukan adanya darah, Hb,Mioglobin, porfirin.

    8. Berat jenis urine : kurang dari 1,020 menunjukan penyakit ginjal, contoh :glomerulonefritis, piolonefritis dengan kehilangankemampuan untuk

    memekatkan; menetap pada 1,010menunjukan kerusakan ginjal berat.

    9. PH. Urine : lebih dari 7 ditemukan pada ISK., nekrosis tubular ginjal, dangagal ginjal kronik.

    10.Osmolaritas urine : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan ginjal,dan ratio urine/serum sering 1:1.

    11.Klierens kreatinin urine : mungkin secara bermakna menurun sebelum BUNdan kreatinin serum menunjukan peningkatan bermakna.

    12.Natrium Urine : Biasanya menurun tetapi dapat lebih dari 40 mEq/L bilaginjal tidak mampu mengabsorbsi natrium.

    13.Bikarbonat urine : Meningkat bila ada asidosis metabolik.14.SDM urine : mungkin ada karena infeksi, batu, trauma, tumor, atau

    peningkatan GF.

    15.Protein : protenuria derajat tinggi (3-4+) sangat menunjukan kerusakanglomerulus bila SDM dan warna tambahan juga ada. Proteinuria derajat

    rendah (1-2+) dan SDM menunjukan infeksi atau nefritis interstisial. Pada

    NTA biasanya ada proteinuria minimal.

    16.Warna tambahan : Biasanya tanpa penyakit ginjal ataui infeksi. Warnatambahan selular dengan pigmen kecoklatan dan sejumlah sel epitel tubular

    ginjal terdiagnostik pada NTA. Tambahan warna merah diduga nefritis

    glomular.

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    12/20

    Combustio Halaman 12

    Darah :

    1. Hb. : menurun pada adanya anemia.2. Sel Darah Merah : Sering menurun mengikuti peningkatan

    kerapuhan/penurunan hidup.

    3. PH : Asidosis metabolik (kurang dari 7,2) dapat terjadi karena penurunankemampuan ginjal untuk mengeksresikan hidrogen dan hasil akhir

    metabolism.

    4. BUN/Kreatinin : biasanya meningkat pada proporsi ratio 10:15. Osmolaritas serum : lebih beras dari 285 mOsm/kg; sering sama dengan urine.6. Kalium : meningkat sehubungan dengan retensi seiring dengan perpindahan

    selular ( asidosis) atau pengeluaran jaringan (hemolisis sel darah merah).

    7. Natrium : Biasanya meningkat tetapi dengan bervariasi8. Ph; kalium, dan bikarbonat menurun.9. Klorida, fosfat dan magnesium meningkat.10.Protein : penurunan pada kadar serum dapat menunjukan kehilangan protein

    melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, dan penurunan

    sintesis,karena kekurangan asam amino esensial

    11.CT.Scan12.MRI13.EKG mungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit dan

    asam/basa.

    G. Penatalaksanaan1. Mempertahankan keseimbangan cairan

    Penatalaksanaan keseimbangan cairan didasarkan pada pengukuran berat

    badan harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi urin dan serum,

    cairan yang hilang, tekanan darah, dan status klinis pasien.

    Masukan dan haluaran oral dan parenteral dari urin, drainase lambung,

    feses, drainase luka, dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk

    terapi penggantian cairan.

    2. Penanganan hiperkalemia :Peningkatan kadar kalium dapat dikurangi dengan hal-hal berikut :

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    13/20

    Combustio Halaman 13

    Glukosa, insulin, kalsium glukonat, natrium bikarbonat (sebagai tindakan

    darurat sementara untuk menangani heperkalemia) Natrium polistriren

    sulfonat (kayexalate) (terapi jangka pendek dan digunakan bersamaan dengan

    tindakan jangka panjang lain) Pembatasan diit kalium Dialisis

    3. Menurunkan laju metabolismea. Tirah baring

    b. Demam dan infeksi harus dicegah atau ditangani secepatnya4. Pertimbangan nutrisional

    a. Diet protein dibatasi sampai 1 gram/kg selama fase oligurik.b. Tinggi karbohidratc. Makanan yang mengandung kalium dan fosfat (pisang, jus jeruk, kopi)

    dibatasi, maksimal 2 gram/hari

    d. Bila perlu nutrisi parenteral5. Merawat kulit

    a. Masase area tonjolan tulangb. Alih baring dengan seringc. Mandi dengan air dingin

    6. Koreksi asidosisa. Memantau gas darah arteri

    b. Tindakan ventilasi yang tepat bila terjadi masalah pernafasanc. Sodium bicarbonat, sodium laktat dan sodium asetat dapat diberikan untuk

    mengurangi keasaman

    7. DialisisDialisis dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi gagal ginjal

    akut yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis, dan kejang. Dialisis

    memperbaiki abnormalitas biokimia, menghilangkan kecenderungan

    perdarahan, dan membantu penyembuhan luka.

    Hal-hal berikut ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk segera

    dilakukan dialisis :

    a. Volume overloadb. Kalium > 6 mEq/L

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    14/20

    Combustio Halaman 14

    c. Asidosis metabolik (serum bicarbonat kurang dari 15 mEq/L)d. BUN > 120 mg/dle. Perubahan mental signifikan

    H. Diagnosa keperawatan1. kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air.2. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    katabolisme protein

    3. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energimetabolik/pembatasan diet, anemia.

    4. Resiko infeksi b/d depresi pertahanan imunologi.5. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d

    kurang mengingat.

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    15/20

    Combustio Halaman 15

    I. Noc & Nic1. kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air.

    Noc Nic

    Electrolit and acid base balance Fluid balance HydrationSetelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3x24 jam dengan

    pasien Kelebihan volume cairan teratasi

    dengan kriteria hasil:

    Terbebas dari edema, efusi, anaskara Bunyi nafas bersih, tidak ada

    dyspneu/ortopneu

    Terbebas dari distensi venajugularis,

    Memelihara tekanan vena sentral,tekanan kapiler paru, output jantung

    dan vital sign DBN

    Terbebas dari kelelahan, kecemasanatau bingung

    skala :

    1: tidak pernah menunjukan

    2: jarang menunjukan

    3: kadang-kadang menunjukan

    4: sering menunjukan

    5: menunjukan secara konsisten

    Fluid balance management :

    Pertahankan catatan intake danoutput yang akurat

    Pasang urin kateter jika diperlukan Monitor hasil lab yang sesuai

    dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,

    osmolalitas urin )

    Monitor vital sign Monitor indikasi retensi / kelebihan

    cairan (cracles, CVP , edema,

    distensi vena leher, asites)

    Kaji lokasi dan luas edema Monitor masukan makanan / cairan Monitor status nutrisi Berikan diuretik sesuai interuksi Kolaborasi pemberian obat:

    ....................................

    Monitor berat badan Monitor elektrolit Monitor tanda dan gejala dari odema

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    16/20

    Combustio Halaman 16

    2. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengankatabolisme protein.

    Noc Nic

    a. Nutritional status: Adequacyof nutrient

    b.Nutritional Status : food andFluid Intake

    c. Weight ControlSetelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3x24 jam

    dengan pasien penyakitketidakseimbangan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh dapat teratasi

    dengan kreteria hasil:

    Albumin serum dalam rentangnormal

    Pre albumin serum dalamrentang normal

    Hematokrit dalam rentangnormal

    Hemoglobin dalam rentangnormal

    Total iron binding capacitydalam rentang normal

    Jumlah limfosit dalam rentangnormal

    skala :

    1: tidak pernah menunjukan

    2: jarang menunjukan

    3: kadang-kadang menunjukan

    4: sering menunjukan5: menunjukan secara konsisten

    Nutritional management :

    Kaji adanya alergi makananKolaborasi dengan ahli gizi untuk

    menentukan jumlah kalori dan

    nutrisi yang dibutuhkan pasien

    Yakinkan diet yang dimakanmengandung tinggi serat untuk

    mencegah konstipasiAjarkan pasien bagaimana

    membuat catatan makanan harian.

    Monitor adanya penurunan BB dangula darah

    Monitor lingkungan selama makanJadwalkan pengobatan dan

    tindakan tidak selama jam makan

    Monitor turgor kulitMonitor kekeringan, rambut

    kusam, total protein, Hb dan kadar

    HtMonitor mual dan muntahMonitor pucat, kemerahan, dan

    kekeringan jaringan konjungtiva

    Monitor intake nuntrisiInformasikan pada klien dan

    keluarga tentang manfaat nutrisi

    Kolaborasi dengan dokter tentangkebutuhan suplemen makanan

    seperti NGT/ TPN sehingga intake

    cairan yang adekuat dapat

    dipertahankan.Atur posisi semi fowler atau fowler

    tinggi selama makan

    Kelola pemberan anti emetik:.....Anjurkan banyak minumPertahankan terapi IV lineCatat adanya edema, hiperemik,

    hipertonik papila lidah dan cavitas

    oval.

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    17/20

    Combustio Halaman 17

    3. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energimetabolik/pembatasan diet, anemia.\

    Noc Nic

    Activity Tollerance Energy Conservation Nutritional Status: EnergySetelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3x24 jam

    dengan penyakit pasien kelelahan

    dapat teratasi dengan kriteria hasil:

    Kemampuan aktivitas adekuatMempertahankan nutrisi adekuatKeseimbangan aktivitas dan

    istirahat

    Menggunakan tehnik energikonservasi

    Mempertahankan interaksi sosialMengidentifikasi faktor-faktor

    fisik dan psikologis yang

    menyebabkan kelelahan

    Mempertahankan kemampuanuntuk konsentrasi

    skala :

    1: tidak pernah menunjukan

    2: jarang menunjukan

    3: kadang-kadang menunjukan

    4: sering menunjukan

    5: menunjukan secara konsisten

    Energy Management :

    Monitor respon kardiorespirasiterhadap aktivitas (takikardi,

    disritmia, dispneu, diaphoresis,

    pucat, tekanan hemodinamik dan

    jumlah respirasi)

    Monitor dan catat pola danjumlah tidur pasien

    Monitor lokasi ketidaknyamananatau nyeri selama bergerak dan

    aktivitas

    Monitor intake nutrisi Monitor pemberian dan efek

    samping obat depresi

    Instruksikan pada pasien untukmencatat tanda-tanda dan gejala

    kelelahan

    Ajarkan tehnik dan manajemenaktivitas untuk mencegahkelelahan

    Jelaskan pada pasien hubungankelelahan dengan proses penyakit

    Kolaborasi dengan ahli gizitentang cara meningkatkan intake

    makanan tinggi energi

    Dorong pasien dan keluargamengekspresikan perasaannya

    Catat aktivitas yang dapatmeningkatkan kelelahan

    Anjurkan pasien melakukan yangmeningkatkan relaksasi

    (membaca, mendengarkan musik)

    Tingkatkan pembatasan bedrestdan aktivitas

    Batasi stimulasi lingkunganuntuk memfasilitasi relaksasi

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    18/20

    Combustio Halaman 18

    4. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan pengobatan b/dkurang mengingat.

    Noc Nic

    Kowlwdge : disease process Kowledge : health BehaviorSetelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3x24 jam

    pasien dengan penyakit kurang

    pengetahuan diharapkan dapat

    teratasi dengan kriteria hasil:

    Pasien dan keluarga menyatakanpemahaman tentang penyakit,

    kondisi, prognosis dan program

    pengobatan

    Pasien dan keluarga mampumelaksanakan prosedur yang

    dijelaskan secara benar

    Pasien dan keluarga mampumenjelaskan kembali apa yang

    dijelaskan perawat/tim

    kesehatan lainnya

    skala :

    1: tidak pernah menunjukan

    2: jarang menunjukan

    3: kadang-kadang menunjukan

    4: sering menunjukan

    5: menunjukan secara konsisten

    Health behavior management :

    Kaji tingkat pengetahuan pasiendan keluarga

    Jelaskan patofisiologi daripenyakit dan bagaimana hal ini

    berhubungan dengan anatomi dan

    fisiologi, dengan cara yang tepat.

    Gambarkan tanda dan gejalayang biasa muncul pada penyakit,

    dengan cara yang tepat

    Gambarkan proses penyakit,dengan cara yang tepat

    Identifikasi kemungkinanpenyebab, dengan cara yang tepat

    Sediakan informasi pada pasiententang kondisi, dengan cara

    yang tepat

    Sediakan bagi keluarga informasitentang kemajuan pasien dengan

    cara yang tepat

    Diskusikan pilihan terapi ataupenanganan

    Dukung pasien untukmengeksplorasi atau

    mendapatkan second opinion

    dengan cara yang tepat atau

    diindikasikan

    Eksplorasi kemungkinan sumberatau dukungan, dengan cara yangtepat

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    19/20

    Combustio Halaman 19

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanGagal ginjal akut ( GGA ) adalah suatu keadaan fisiologik dan klinik yang

    ditandai dengan pengurangan tiba-tiba glomerular filtration rate (GFR) dan

    perubahan kemampuan fungsional ginjal untuk mempertahankan eksresi air yang

    cukup untuk keseimbangan dalam tubuh. Atau sindroma klinis akibat kerusakan

    metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang

    nyata dan cepat serta terjadinya azotemia.

    Peningkatan kadar kreatinin juga bisa disebabkan oleh obat-obatan (misalnya

    cimetidin dan trimehoprim) yang menghambat sekresi tubular ginjal. Peningkatan

    tingkat BUN juga dapat terjadi tanpa disertai kerusakan ginjal, seperti pada

    perdarahan mukosa atau saluran pencernaan, penggunaan steroid, pemasukan

    protein. Oleh karena itu diperlukan pengkajian yang hati-hati dalam menentukan

    apakah seseorang terkena kerusakan ginjal atau tidak

    B. SaranBerikan penjelasan yang jelas kepada pasien tentang penyakitnya dan untuk

    mencegah terjangkitnya penyakit gagal ginjal dan mempercepat penyembuhan.

    Penatalaksanaan yang efektif dan efisien pada pasien untuk mendapatkan hasil

    yang maksimal dan mencegah terjadinya komplikasi.

  • 8/12/2019 Gagal ginjal atau Acute renal failure

    20/20

    Combustio Halaman 2

    Daftar pustaka

    Ganong. W.F., editor Widjajakusumah D.H.M., 2001., Buku Ajar Fisiologi

    Kedokteran., edisi Bahasa Indonesia., Jakarta., EGC

    Price, Sylvia A, 1995 Patofisiologi :konsep klinis proses-proses penyakit, ed 4, EGC,

    Jakarta

    Ilmu Kesehatan Nelson, 2000, vol 3, ed Wahab, A. Samik, Ed 15, Glomerulonefritis

    akut pasca streptokokus,1813-1814, EGC, Jakarta.

    Guyton.A.C, 1996.Teksbook of Medical Physiology, philadelpia. Elsevier saunders

    Rusdidjas, Ramayati R, 2002. Infeksi saluran kemih. In Alatas H, Tambunan T,

    Trihono PP, Pardede SO. Buku ajar Nefrologi Anak. 2 nd .Ed. Jakarta : Fakultas

    Kedokteran Universitas Indonesia; 142-163

    Lambert H, Coulthard M, 2003. The child with urinary tract infection. In : Webb

    NJ.A, Postlethwaite RJ ed. Clinical Paediatric Nephrology.3 rd ED. Great Britain:

    Oxford Universsity Press., 197-22