galian tanah

12
GALIAN TANAH Kelompok : 3 -Ikhwan dwi sahputra -M. Adzhari. Ramadhani -M. Hafiz Anshari -Rini Saputri -fachrian noor ichsan

Upload: ikhwan-sahputra

Post on 16-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan galian tanah

TRANSCRIPT

Page 1: Galian Tanah

GALIAN TANAHKelompok : 3-Ikhwan dwi sahputra-M. Adzhari. Ramadhani-M. Hafiz Anshari-Rini Saputri-fachrian noor ichsan

Page 2: Galian Tanah

Pekerjaan galian pondasi tanah bangunan adalah pekerjaan yang sering mengalami kendala disamping berhubungan dengan alam juga pekerjaan ini sering dianggap sepele karena dianggap hanya membutuhkan tenaga saja. Bagi orang yang kurang mengerti mungkin berpikir tidak masalah jika galian pondasi salah, kan nanti tidak kelihatan karena akan dituutp kembali, padahal bisa saja kesalahan tersebut akan mengakibatkan kerugian waktu, material dan juga mempengaruhi ukuran bangunan dan juga kekuatan konstruksinya. Kadang banyak pekerja tidak memperdulikan keselamatan saat melakukan penggalian tanah.

Page 3: Galian Tanah

Banyak resiko yang akan dihadapi jika terjadi kesalahan galian tanah pondasi misalnya :

galian tanah yang tidak sesuai dengan posisi dan ukurannya akan mempengaruhi proses konstruksi berikutnya, dimana penempatan/ titik titik pondasi yang salah akan mempengaruhi posisi kolom.

bila elevasi galian tidak sesuai, misalnya terlampau dalam atau terlampau rendah berpengaruh terhadap kekuatan daya dukung berdasarkan hasil pengujian tanah.

bila posisi terlalu jauh dari rencana, bisa mengakibatkan pengulangan galian yang menimbulkan kerugian waktu dan biaya.

pekerjaan galian tanah mengandung resiko longsoran dan reruntuhan.

Page 4: Galian Tanah

Berikut hal hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan pekerjaan galian pondasi : Pelaksana harus memperhatikan faktor keamanan bagi masyarakat di sekitar galian pada saat

pelaksanaan pekerjaan. Perlunya pembuatan pagar atau papan petunjuk agar setiap orang berhati-hati disekitar galian. Hanya pekerja dan yang berkepentingan yang diijinkan memasuki area galian pondasi.

Pelaksana mengatur pekerja di lapangan sesuai posisi dan job desk masing-masing agar pekerjaan dapat efektif dan optimal. Untuk pekerjaan galian yang digunakan secara manual, maka pelaksana harus memperhatikan kondisi si pekerja dan juga harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan misalnya cangkul, sekop, tambang, ember/ karung pembuang tanah.

Sebelum dilakukan penggalian pelaksana dan pengawas perlu memeriksa batas tanah pemilik. Jika tanah berbatasan dengan pemilik lain maka terlebih dahulu dilakukan pembicaraan apakah galian tanah dapat dibuang sementara ke lokasi tanahnya, jika tidak bisa dilakukan maka harus dilakukan pengaturan posisi pembuangan supaya dapat dihindari terjadinya longsoran tanah.

Untuk lokasi area yang sempit perlu diperhatikan posisi pembuangan tanah supaya tetap tersedia lokasi penempatan material dan peralatan pengecoran. Pengawas dan pelaksana memeriksa sistim penumpukan tanah galian pondasi dan memastikan sistem penumpukan tersebut tidak menghambat proses pengecoran.

Sebelum penggalian dimulai, Pengawas dan Pelaksana supaya memeriksa dimensi dan elevasi kedalaman galian (disesuaikan dengan gambar ). Pelaksana harus membuat papan bowplank yang kuat untuk membuat garis benang posisi dan batas tanah yang akan digali. Pemberian benang harus mudah dibuka dan dipasangkan kembali supaya tidak menganggu pekerjaan galian.

Pelaksana harus mengatur metode pengalian, pembuangan dan penumpukan tanah. Penumpukan tanah galian tidak boleh terkonsentrasi dekat galian untuk mengurangi resiko runtuhan tanah masuk kembali ke dalam galian pondasi .

Page 5: Galian Tanah

Nilai resistansi jenis tanah di pengaruhi beberapa faktorya itu jenis tanah (liat,berpasirdanberbatuan), lapisan tanah , kelembaban tanah , temperatur . Pengukuran resistansi jenis tanah pada keadaan dalam banyak mengalami kendala serta membutuhkan waktu dan peralatan yang komplit. Pengukuran dilapangan menggunakan metode empattitik susunan Wenner dengan kedalaman 10 cm - 150 cm dan jarak antarelektroda adalah 3m.Dengan metode C.J Blattnerke terbatasan alat pengukuran resistansi jenis tanah pada keadaan lebih dalam, dapat digantikan karena pada metode ini hanya menggunakan 2 buah hasil pengukuran pada kedalaman 100 cm - 150 cm sebagai titik referensi dalam memperkirakan nilai resistansi jenis tanah pada keadaan lebih dalam. Hasil perhitungan nilai rata - rata resistansi jenis tanah di atas kedalaman 2m untuk tanah pertanian adalah 53,64 Ω-m dan cenderung menurun secara konstan dengan nilai berkisar antara (54,98-52,38) Ω-m, pada tanah pasir basah adalah 124,775 Ω-m dan juga cenderung menurun secara konstan dengan nilai berkisar antara (132,1-120,41) Ω-m, sedangkan pada tanah bebatuan bercampur pasir adalah 1275,748 Ω-m dan terjadi peningkatan dengan nilai antara (511,04-1716,8) Ω-m.Berdasarkan hasil perhitungan untuk mendapatkan nilai resistansi pentanahan dibawah 5 Ω penanaman optimal batang tunggal elektroda pada tanah pertanian adalah 14 m dengan nilai resistansi pentanahan 4,85 Ω, tanah pasir basah adalah 28,5 m dengan nilai resistansi pentanahan 4,98 Ω, dan tanah batuan bercampur pasir adalah 49m dengan nilai resistansi pentanahan 4,02 Ω.

Page 6: Galian Tanah

Dalam pekerjaan galian dan timbunan, material yang terdapat di alam itu berada dalam keadaan padat dan terkonsolisdasi dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian yang kosong atau berisi udara diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir tersebut sangat halus. Pada saat meterial tersebut digali, maka akan terjadi pengembangan volume (swelling). Besarnya swelling tidak sama untuk setiap jenis tanah, tergantung pada berat jenis tanah. Pengembangan volume dinyatakan dengan swell faktor yang dinyatakan dalam persen (%). Untuk itu, diperlukan pemeriksaan keadaan lapangan (survey), untuk menghindari adanya swelling.

Dari hasil survey kita dapat menentukan beberapa kegiatan selanjutnya, diantaranya :a. Metoda pelaksanaan pekerjaan yang dipilihb. Macam, jenis, tipe peralatan/alat-alat berat yang digunakanc. Jumlah alat-alat berat atau peralatan yang sesuai dengan volume dan bagan waktu pelaksanaan pekerjaan.

Setelah kita mengetahui metoda pelaksaan pekerjaan dan peralatannya, dari beberapa alternatif kita dapat memilih mana yang paling menguntungkan dan paling baik. Metoda pelaksaan pekerjaan harus sudah meliputi hal-hyal berikut :a. Pembersihan Medan (Land Clearing)b. Penguapan Medan (Stripping)]c. Galian Tanahd. Timbunan Tanah dan Penebarane. Pemadatan Tanahf. Perataan Tanah

Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakaqn alat berat.

Dari pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dengan menggunakan alat-alat berat, tentunya faktor kemampuan pelaksanaan kerja dan faktor ekonomi sangat perlu diperhatikan. Pemilihan beberapa alternatif tersebut dapat kita batasi dengan faktor sebagai berikut :1. Keadaan medan2. Keadaan tanah3. Kualitas pekerjaan yang disyaratkan4. Penagaruh Lingkungan5. Volume pekerjaan yang disyaratkan6. Biaya produksi untuk pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang relatif rendah7. Prosedur operasi alat dan pemeliharaan alat yang mudah dan sederhana8. Umur alat yang tinggi9. Undang-undang perburuhan termasuk keselamatan kerja untuk para pelaksana.

Page 7: Galian Tanah

Cara kerja yang tepat dan benar mempunyai efek yang besar terhadap produksi alat. Cara pelaksanaan pekerjaan yang tepat sangat dipengaruhi oleh volume pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, bagan waktu yang ditentukan, keadaan lapangan dan sebagainya. Pemilihan cara pelaksaan pekerjaan adalah identik dengan pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksaanaan pekerjaan tanah dengan menngunakaqn alat berat.

Dari pemilihan penggunaan peralatan di dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dengan menggunakan alat-alat berat, tentunya faktor kemampuan pelaksanaan kerja dan faktor ekonomi sangat perlu diperhatikan. Pemilihan beberapa alternatif tersebut dapat kita batasi dengan faktor sebagai berikut :1. Keadaan medan2. Keadaan tanah3. Kualitas pekerjaan yang disyaratkan4. Penagaruh Lingkungan5. Volume pekerjaan yang disyaratkan6. Biaya produksi untuk pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang relatif rendah7. Prosedur operasi alat dan pemeliharaan alat yang mudah dan sederhana8. Umur alat yang tinggi9. Undang-undang perburuhan termasuk keselamatan kerja untuk para pelaksana.

Page 8: Galian Tanah

Setelah secara garis beras ditentukan alternatif-alternatif yang mendekati dengan asumsi yang wajar untuk pelaksanaan pekerjaan, secara kasar dapat diperkirakan jumlah biaya keseluruhan untuk tiap-tiap alternatif, sehingga alternati-alternatif dapat dibandingkan dari segi besarnya biaya. Dengan demikian, pemilihan alat bukan didasarkan pada besarnya produksi atau kapasitas alat, tetapi didasarkan pada biaya termurah untuk tiap cu / yard atau cu / meter produksinya.

Komponen-komponen biaya produksi yang mempengaruhi harga satuan pekerjan adalah :1. Biaya Pemilikan (Ownership Cost)2. Biaya Operasi (Operating Cost)3. Biaya Perbaikan (Repairing Cost)4. Biaya Tidak Langsung (Undirect Cost

Page 9: Galian Tanah

Bila ukuran galian lebih dari 1 m, pelaksana harus menyediakan tangga sementara, disediakan buat pekerja sebagai akses turun naik

ke dalam penggalian.Type galian disesuaikan dengan kondisi tanah aktual. Untuk kondisi

tanah dimana koefisien runtuhan tanah kecil dapat dilakukan sisi galian tegak, jika koefisien runtuhan tanah besar maka sisi galian

miring .

Page 11: Galian Tanah

Untuk galian tanah yang terdapat sumber mata air dibawahnya maka subkontraktor harus menyiapkan mesin pompa air untuk mengeluarkan air tersebut. Begitu juga apabila galian menampung air hujan maka sebelum meneruskan pekerjaan selanjutnya maka air harus dibuang terlebih dahulu.

Selama proses pengalian, pelaksana dan pengawas harus memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam galian. Pelaksana harus memastikan tersedia orang yang membuang tumpukan tanah di pinggir galian supaya tanah tidak bertumpuk. Hal ini untuk menghindari longsoran dimana tanah galian masuk kembali ke dalam.

Jika proses penggalian sudah selesai, pengawas harus melakukan pengecekan kembali ukuran dan elevasi kedalaman galian apakah sudah sesuai dengan gambar rencana.

Setelah proses pengecekan selesai dan sudah memenuhi syarat, selanjutnya pekerjaan siap dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja.

Page 12: Galian Tanah

Metode potongan melintang rata - rata: V = (a1+a2)/2.L Metode jarak rata - rata: V = A (L + l )/2 = AL Volume prisma dari piramid kotak : V = h / 6 (a1+4an+a2) Dimana h = tinggi prisma