gambaran mikroskopik lesi dini di email

4
Gambaran mikroskopik lesi dini di email 1. Zona Translusen Ciri-ciri: Zona translusen merupakan fase awal terjadinya karies pada karies email. Terjadi demineralisasi pada struktur email, khususnya prisma email, yang mengakibatkan hidroksi apatit dalam prisma email mulai hilang. Belum terdeteksi adanya karies. Terjadi porositas email. Volume porus pada zona ini 1% sedangkan email normal 0,1%. 2. Zona Gelap Ciri-ciri: Pada zona gelap demineralisasi terus terjadi. Meskipun demikian, masih terjadi remineralisasi untuk mengimbangi hidroksi apatit yang telah terdemineralisasi. Lebih porus dari zona translusen, berkisar 2-4%. Ukuran pori bervariasi, sebagai dampak demineralisasi (pori besar) dan remineralisasi (pori kecil). Pada pori kecil ini terperangkapnya udara, sehingga tampak lebih gelap. 3. Zona Badan Lesi Ciri-ciri: Zona ini terletak diatas zona gelap. Porus yang terbentuk semakin besar, berkisar 5% di permukaan tepi dan 25% di bagian tengah. Demineralisasi > Remineralisasi.

Upload: fatimatuz-zahroh

Post on 17-Sep-2015

24 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Gambaran Mikroskopik Lesi Dini Di Email

TRANSCRIPT

Gambaran mikroskopik lesi dini di email1. Zona Translusen Ciri-ciri: Zona translusen merupakan fase awal terjadinya karies pada karies email. Terjadi demineralisasi pada struktur email, khususnya prisma email, yang mengakibatkan hidroksi apatit dalam prisma email mulai hilang. Belum terdeteksi adanya karies. Terjadi porositas email. Volume porus pada zona ini 1% sedangkan email normal 0,1%.2. Zona Gelap Ciri-ciri: Pada zona gelap demineralisasi terus terjadi. Meskipun demikian, masih terjadi remineralisasi untuk mengimbangi hidroksi apatit yang telah terdemineralisasi. Lebih porus dari zona translusen, berkisar 2-4%. Ukuran pori bervariasi, sebagai dampak demineralisasi (pori besar) dan remineralisasi (pori kecil). Pada pori kecil ini terperangkapnya udara, sehingga tampak lebih gelap. 3. Zona Badan Lesi Ciri-ciri: Zona ini terletak diatas zona gelap. Porus yang terbentuk semakin besar, berkisar 5% di permukaan tepi dan 25% di bagian tengah. Demineralisasi > Remineralisasi. Mulai ada invasi bakteri. Garis retzius terlihat jelas. 4. Zona Permukaan Ciri-ciri: Terbentuknya white spot (bercak putih) pada permukaan email. Dinding permukaan seolah utuh, padahal sebenarnya di bagian dalam sudah terbentuk rongga kosong. Hal ini disebabkan oleh tingkat remineralisasi pada permukaannya sangat tinggi karena terpapar langsung oleh saliva sehingga gigi tampak masih utuh. Meskipun dinding permukaan tampak utuh, namun sebenarnya dinding ini merupakan struktur organik dari gigi yang mengalami remineralisasi sehingga sewaktu-waktu dapat hancur dan terbentuklah karies. (Edwina and Sally, 2002)Ada 5 zona yang terbentuk selama terjadinya karies dentin, yaitu: 1. Zona Dentin Reaktif Zona dentin reaktif merupakan suatu zona yang terbentuk diantara dentin dan pulpa, berfungsi sebagai suatu reaksi pertahanan terhadap rangsangan yang terjadi di daerah perifer. Pada zona ini, sudah mulai terbentuk sistem pertahanan nonspesifik dari pulpa yang teraktivasi untuk menghambat kerusakan sehingga tidak berlanjut ke pulpa.

2. Zona Sklerotik Zona sklerosis merupakan suatu pelindung yang terbentuk apabila rangsangan sudah mencapai dentin untuk melindungi pulpa. Pada zona ini terjadi suatu proses peletakan mineral ke dalam lumen tubulus dentin dan biasa dianggap sebagai mekanisme normal dari pembentukan dentin peritubuler. Peletakan mineral ini membuat berkurangnya daya permeabilitas jaringan, sehingga dapat mencegah penetrasi asam dan toksin-toksin bakteri. Zona ini disebut juga zona translusen. Namun maksud translusen disini adalah terjadinya peningkatan kandungan mineral pada tubulus dentin, tidak sama seperti yang terjadi pada email dimana zona translusen disebabkan oleh adanya penurunan kadar mineral dalam email.

3. Zona Demineralisasi Sesuai dengan namanya, pada zona ini terjadi demineralisasi sehingga mineral yang ada pada dentin semakin berkurang. Namun, pada zona ini belum dimasuki oleh bakteri.

4. Zona Invasi Bakteri Sudah semakin banyak mineral pada dentin yang hilang, sehingga materi organiknya pun sudah terlarut. Bakteri sudah masuk ke dalam tubuli dentin.

5. Zona Destruksi Zona destruksi atau zona nekrosis merupakan suatu zona dimana dentin sudah dihancurkan oleh bakteri. Materi organik sudah semakin banyak yang hilang dan mulai terlihat adanya kavitas pada dentin. (Edwina and Sally, 2002)