gambaran nilai profesional keperawatan...
TRANSCRIPT
GAMBARAN NILAI PROFESIONAL
KEPERAWATAN MAHASISWA PROGRAM PROFESI
NERS PSIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
DISUSUN OLEH :
IZZA ALIMIYAH PRANANINGRUM
1111104000060
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 Keperawatan di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Seluruh sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2015
Izza Alimiyah Prananingrum
iii
iv
v
vi
Data diri
Nama : Izza Alimiyah Prananingrum
TTL : Jember, 25 Januari 1994
Alamat : Jl. Hos CokroAminoto No.2 , Purwojati, DukuhDempok,
Wuluhan, Jember
Agama : Islam
Email : [email protected]
No HP : +6285773258798
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/
Program Studi Ilmu Keperawatan
Riwayat pendidikan :
TK Muslimat NU 57 Wuluhan – Jember
SD NU 02 Diponegoro Wuluhan – Jember
MTs AL-Ma’arif Wuluhan – Jember
MA 03 AL-Ma’arif Wuluhan – Jember
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1997 – 1999
1999 – 2005
2005 - 2008
2008 - 2011
2011 - sekarang
Prestasi yang pernah diraih :
Juara 1 Lomba Cerdas Cermas tingkat SLTA
(PORSENI) Tingkat Jember Selatan
Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris se-SLTA
YASPPIBIS
Juara 1 Lomba Cerdas Cermat se-SLTA YASPPBIS
Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Indonesia se-SLTA
YASPPIBIS
Juara 1 Lomba Esai FKIK 2012
Juara 1 Lomba Menulis Cerpen CSS MoRA Creativity
Competition – Santri Week Nasional UGM 2012
2010
2010
2010
2010
2012
2012
vii
Juara 2 lomba Debat Bahasa Inggris Scope Expo 2013
CIMSA UIN Jakarta
Juara 1 Lomba Cerpen Kesehatan tahun 2014
Juara 1 Lomba Literature Review Hari Tanpa Rokok
tahun 2014
Juara 1 Mahasiswa Berprestasi 2014 Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2013
2014
2014
2014
Pengalaman organisasi :
Sekretaris IPPNU Komisariat SLTA YASPPIBIS
Sekretaris OSIS MA 03 Al-Ma’arif
Sekretaris OSIS MA 03 Al-Ma’arif
Ketua Asrama Putri Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Staf Ahli Departemen Kaderisasi CSS MoRA
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ketua LSO Kopri PMII Komisariat Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (KOMFAKKES)
Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Jakarta
Ketua Bidang Kaderisasi PMII Komisariat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
(KOMFAKKES)
Sekretaris Dewan Redaksi Majalah Santri CSS
MoRA Nasional
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2008-2009
2008-2009
2009-2010
2011-2012
2012-2013
2013-2014
2013-2014
2014-2015
2013-2015
2015-sekarang
viii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juni 2015
Izza Alimiyah Prananingrum, NIM : 1111104000060
Gambaran Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
xix + 69 halaman + 11 tabel + 2 bagan + 8 lampiran
ABSTRAK
Nilai profesional keperawatan merupakan suatu pondasi dalam melaksanakan
praktik keperawatan. Transmisi nilai profesional keperawatan dapat terjadi
melalui proses pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran nilai
profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini berjenis deskriptif dengan desain cross-
sectional, menggunakan metode total sampling dengan responden berjumlah 54
mahasiswa aktif Program Profesi Ners PSIK UIN Jakarta. Data dikumpulkan
menggunakan kuesioner NPVS-R (Nurses Professional Values Scale-Revised)
yang terdiri dari 26 pernyataan positif berskala Likert (Weis & Schank, 2009).
Hasil penelitian menunjukkan nilai profesional keperawatan responden terdiri dari
nilai terendah 78 dan nilai tertinggi 128 (M=99,69; SD=10,664). Hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai evaluasi bagi institusi dan mahaisiswa atas nilai
profesional keperawatan yang dimiliki, serta digunakan sebagai masukan untuk
penyusunan kurikulum mengenai nilai profesional keperawatan selanjutnya.
Kata kunci : nilai profesional keperawatan, mahasiswa, program profesi Ners
Referensi : 58 (tahun 1984-2015)
ix
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF
JAKARTA
Undergraduate thesis, Juny 2015
Izza Alimiyah Prananingrum, NIM : 1111104000060
Nursing Professional Values Illustration of Student of Ners Profession
Programme in School of Nursing Syarif Hidayatullah State Islamic
University of Jakarta
xix + 69 pages + 11 tables + 2 schemes + 8 attachments
ABSTRACT
Nursing Professional Values are the foundation of nursing practice. The
transmition of those values could finished by education process. The aim of this
study was to find the illustration of nursing professional values of Students of
Ners Profession Program in School of Nursing Syarif Hidayatullah State Islamic
University of Jakarta. The descriptive study with cross-sectional design used total
sampling methode with respondents were 54 active students. The value was
measured by Nurses Professional Values Scale-Revised (Weis & Schank, 2009)
with 26-item Likert scale. The result show the lowest score is 78 and the highest
score is 128 (M=99,69; SD=10,664). The result of this research can be used as
evaluation for institution and student’s regarding their nurses professional values.
In additon, it can be used for establishment nurses professional values curriculum.
Keyword : nursing professional values, student, Ners profession programme
References : 58 (years 1984-2015)
x
PERSEMBAHAN
Allah telah mudahkan saya menyelesaikan salah satu tugas akhir saya,
skripsi. Kemudian skripsi ini saya persembahkan kepada,
Almarhumah ibu saya, Ibu Miftakhur Rokhmah, yang tanpa gentar telah
mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan saya, tanpa letih membesarkan,
menghadirkan seluasnya kemaafan, memberikan teladan kesabaran serta
cinta kasih kepada manusia. Ibu adalah cahaya yang Allah teteskan dari
rahmat-Nya yang Agung.
Ayahanda saya, Abah Shonhaji, yang dengan tulus dan sabar membesarkan
saya, mendidik, menghadirkan seluasnya kemaafan, serta mengajarkan
filosofi kehidupan dan ke-Tuhan-an yang kaya. Abah telah lebih dari sekuat
tenaga untuk menjaga dan menempa saya menjadi perempuan terbaik yang
dimilikinya.
Mas Muhammad Fauzinuddin, yang selalu sepenuh cinta mengajak pada
kebaikan dan prestasi, yang tidak bosan mengingatkan bahwa perjalanan
ini merugi tanpa menjadi pemenang. Engkau adalah semilir angin yang
hadir membawa sejuk dan melahirkan debar tanpa melenakan.
Kepada saudara kandung saya, Mas Ahmad Miftakhul Ulum As-subki, Mas
Ahmad Sirojul Alam, Adik Ahmad Ilmi Aslam A’lawi, Adik Ahmad Ilma
Rofi’udin, serta saudari ipar saya, Mbak Anifatus Shofiyah, yang telah
memberikan persaudaraan hangat yang sangat berharga. Kalian adalah
penimbul rindu, yang sekaligus meredakan rindu dengan candaan dan kasih
sayang yang hangat serta penimbul semangat.
Pertalian kita adalah rahmat.
xi
Kata pengantar
Bismillahirrahmanirrahim....
Sanjung serta syukur penulis haturkan kepada Allah SWT., yang menyusun
sebaik-baiknya kehidupan serta memberikan begitu banyak kemudahan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang
menjadi laskar gagah berani dalam memperjuangkan cahaya Allah, yakni agama
Islam. Semoga kita mendapatkan syafa’atnya kelak di yaumil qiyamah. Aamiin.
Dalam menuntaskan penyusunan skripsi ini penulis telah mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil. Maka
sepantasnya jika penulis memberikan penghormatan dan ucapan terimakasih,
utamanya kepada :
1. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, SKM., MKM. selaku Dekan FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc. selaku Ketua Program Studi dan Ibu
Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB. selaku Sekertaris Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Ratna Pelawati, S.Kp., M.Biomed selaku Pembimbing I dan Ibu Ns.
Gusrina Komara Putri, S.Kep., M.S.N selaku Pembimbing II yang telah
memberikan banyak waktu, tenaga, dan buah pikiran sehingga proposal
skripsi ini dapat tersusun.
4. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan
keperawatan serta teladan yang baik.
5. Ibunda Miftakhur Rokhmah dan Abah Shonhaji, yang selalu
menghaturkan kasih sayang dan panjatan do’a yang menghidupi
perjalanan penulis. Saudara kandung penulis, Mas Miftakhul Ulum As-
subki, Mas Sirojul Alam, Adik Ilmi Aslam A’lawi, Adik Ilma Rofi’udin,
serta saudari ipar saya, Mbak Anifatus Shofiyah, yang selalu memberikan
hangatnya persaudaraan. Kangmas Muhammad Fauzinuddin Faiz, S.H.I
xii
yang selalu memberikan semangat untuk hidup berprestasi dan utamanya
tanpa bosan mengontrol jalannya proses perampungan karya tulis ini
kepada penulis.
6. Kementerian Agama Republik Indonesia, khususnya bidang Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren, yang telah memberikan beasiswa penuh
kepada penulis untuk melanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
7. Pondok Pesantren Islam Bintang Sembilan Wuluhan – Jember, yang telah
menjadi tempat bagi penulis untuk mereguk sebanyak-banyak ilmu dan
menjadi tempat terbaik untuk berkembang.
8. Sahabat-sahabat CSS MoRA (Community of Santri Scholars of Ministry
of Religious Affair) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang menjadi
keluarga pertama sejak penulis menginjakkan kaki di Ciputat.
9. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (KOMFAKKES),
yang menjadi sahabat perjuangan dalam menyelami Islam yang
sesungguhnya dan dalam membentuk diri yang rahmatan lil „alamin.
10. Sahabat-sahabat di Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ)
Ilmu Keperawatan dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
menjadi sahabat mempelajari keorganisasian serta kepemimpinan.
11. Sahabat-sahabat redaksi Majalah Santri CSS MoRA Nasional,
yang banyak membuat penulis belajar tentang jurnalisme.
Penyusunan proposal skripsi ini tentu tidak luput dari kekurangan, baik
secara teknis, penulisan, maupun metode. Kritik konstruktif tentu sangat penulis
harapkan dari berbagai pihak, demi penulisan selanjutnya yang lebih baik.
Semoga penyusunan proposal skripsi ini menjadi awal yang baik bagi penyusunan
skripsi yang bermanfa’at dan berkah. Aamiin.
Jakarta, Juni 2015
Izza Alimiyah Prananingrum
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................... i
Pernyataan Keaslian .......................................................................................... ii
Pernyataan Persetujuan Pembimbing ................................................................ iii
Pengesahan Ujian .............................................................................................. iv
Pengesahan Skripsi ............................................................................................ v
Data diri ............................................................................................................. vi
Abstrak .............................................................................................................. viii
Abstract ............................................................................................................. ix
Persembahan ..................................................................................................... x
Kata Pengantar .................................................................................................. xi
Daftar Isi ........................................................................................................... xiii
Daftar Singkatan ............................................................................................... xvi
Daftar Tabel ...................................................................................................... xvii
Daftar Bagan ..................................................................................................... xviii
Daftar Lampiran ................................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
F. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Nilai Profesional Keperawatan ............................................................. 9
1. Definisi Nilai Profesional Keperawatan ........................................... 9
2. Komponen Nilai Profesional Perawat .............................................. 10
3. Fungsi Nilai Profesional Keperawatan dalam Askep ....................... 13
xiv
B. Penerapan Nilai Profesional Keperawatan oleh Mahasiswa Perawat .... 13
C.Urgensi Penanaman Nilai Profesional Keperawatan ............................... 17
D. Mahasiswa Pendidikan Profesi PSIK UIN Jakarta ................................. 18
1. Mahasiswa .......................................................................................... 18
2. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ............ 19
3. Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . 20
4. Pendidikan Profesi .............................................................................. 20
E. Kerangka Teori ........................................................................................ 21
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep .................................................................................... 23
B. Definisi Operasional ................................................................................ 24
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .................................................................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 28
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 29
D. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 29
E. Instrumen Penelitian ............................................................................... 30
F. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 31
G. Tahap Pengambilan Data ........................................................................ 32
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 33
I. Etika Penelitian ....................................................................................... 34
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden ......................................................................... 36
B. Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi NersPSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ............................................................. 37
C. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis
Kelamin ................................................................................................... 43
xv
D. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan
Angkatan Profesi ..................................................................................... 44
BAB VI PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ......................................................................... 46
B. Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ............................................................. 47
C. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis
Kelamin ................................................................................................... 61
D. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan
Angkatan Profesi ..................................................................................... 62
E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 63
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 65
B. Saran ....................................................................................................... 68
Daftar Pustaka
Lampiran
xvi
DAFTAR SINGKATAN
AACN : American Association of Colleges of Nursing
ANA : American Nurses Association
BSN : Bachelor of Science in Nursing
FKIK : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
NPVS-R : Nurses Professional Values Scale – Revised
PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PSIK : Program Studi Ilmu Keperawatan
SL : Service Learning
UIN : Universitas Islam Negeri
xvii
Daftar Tabel
Halaman
3.1 Definisi Operasional 24
5.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis
Kelamin di Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta April 2014
36
5.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Angkatan di
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta April 2014
37
5.3 Gambaran Total Nilai Profesional Keperawatan
Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
37
5.4 Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
38
5.5 Gambaran Nilai Aktivisme (Activism) Mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
39
5.6 Gambaran Nilai Kepercayaan (Trust) Mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
40
5.7 Gambaran Nilai Profesionalisme (Professionalism)
Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
41
5.8 Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
42
5.9 Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan
Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin
43
5.10 Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan
Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Angkatan Profesi
44
xviii
Daftar Bagan
Halaman
2.1 Kerangka Teori 27
3.1 Kerangka Konsep 28
xix
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Surat izin pengambilan data dan penelitian
Lampiran 2. Izin penggunaan kuesioner NPVS-R
Lampiran 3. Nurses Professional Values Scale-Revised
Lampiran 4. Terjemahan NPVS-R oleh Pusat Bahasa UIN Jakarta
Lampiran 5. Kuesioner penelitian
Lampiran 6. Hasil uji validitas dan reliabilitas
Lampiran 7. Rekapitulasi jawaban responden
Lampiran 8. Hasil olahan statistik dengan SPSS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Potter dan Perry (2005) memaparkan, nilai yang dimiliki oleh sebuah
subyek memberikan hidup dan identitas kepada subyek tersebut, baik sebagai
individu, profesi, maupun masyarakat. Sebagai wujud identitas dan landasan
dalam bertindak, perawat sebagai salah satu profesi pun memiliki nilai-nilai
yang menjadi nilai profesional perawat. Nilai profesional tersebut menjadi
pondasi dalam berhubungan dengan orang lain dan mengimplementasikan
asuhan keperawatan (Potter & Perry, 2005).
American Association of Colleges of Nursing (AACN) telah menyusun
tujuh nilai esensial yang menjadi nilai profesional perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan. Ketujuh nilai tersebut ialah altruisme, persamaan,
estetika, kebebasan, martabat manusia, keadilan, dan kebenaran (Potter &
Perry, 2005). Dalam penerapannya, ketujuh nilai tersebut yang ditambahkan
nilai caring sebagai nilai utama dalam keperawatan, membantu perawat untuk
memfilter berbagai pengalaman dan keputusannya dalam asuhan. Nilai tersebut
mempengaruhi cara perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan
menggunakan dirinya sebagai theraupetic use of self. Selain itu, nilai-nilai
tersebut membangun bingkai idealisasi terhadap sosok perawat.
Widyarini (2005) melalui penelitian kualitatifnya semakin menguatkan
bahwa pasien berpersepsi jika perawat merupakan praktisi medis yang dengan
profesionalitasnya akan membantu pasien untuk melewati masa sakit dengan
2
sebaik-baiknya. Pasien mempercayakan dirinya kepada perawat karena pasien
menganggap perawat adalah penyedia pelayanan keperawatan yang
profesional. Sehingga melalui profesionalitas perawat tersebut, pasien tidak
khawatir untuk menyerahkan kondisi kesehatannya kepada perawat.
Konsep tersebut kenyataanya berbeda dengan yang ditemui peneliti di
lapangan. Peneliti telah mendapatkan paparan klinik secara dini (early clinical
exposure) dengan menjalani program Pra-Klinik sejak semester IV (tahun
2013) yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Saat melaksanakan praktik langsung tersebut, peneliti
menemui beberapa ketidaksesuaian, salah satunya ialah tidak diterapkannya
nilai profesional keperawatan oleh beberapa perawat. Sebagai salah satu
contoh, pada bulan Januari 2014, peneliti menemui seorang perawat A yang
membentak pasien X (dengan masalah congestive heart failure) yang ingin
berjalan ke kamar mandi. Perawat A menginformasikan adanya larangan
berkegiatan kepada pasien X dengan cara membentak pasien X. Pasien
menyatakan bahwa sikap perawat A membuat pasien X kehilangan trust
kepada perawat A. Hal tersebut menunjukkan bahwa perawat A tidak
menerapkan nilai caring dan menghargai martabat pasien X sebagai manusia.
Murdyastuti (2009) juga menemukan hal yang serupa. Ia meneliti tentang
pengaruh motivasi perawat terhadap pelaksanaan patient safety di ruang rawat
inap Rumah Sakit Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Penelitian tersebut
menunjukkan, sebagian besar perawat memiliki motivasi rendah untuk
melakukan patient safety, yakni sebesar 66.7%. Padahal ia menemukan,
sesungguhnya motivasi perawat yang muncul sebagai cerminan nilai altruisme
3
tersebut terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan dalam pelaksanaan
patient safety. Motivasi yang rendah tersebut membuat perawat kurang
mempedulikan aspek patient safety dalam memberikan asuhan keperawatan,
yang dibuktikan Murdyastuti dari hasil uji t yang mencari pengaruh variabel
motivasi, yang menunjukkan nilai t3hitung = 2,360 > ttabel = 1,679.
Dedi, dkk, (2008) menggunakan faktor caratif caring milik John Watson
(2004, dalam Dedi, 2008) untuk mengidentifikasi penerapan nilai caring oleh
perawat pada sebuah rumah sakit di Bandung. Ia menemukan, dari 10 caratif
caring, satu diantaranya belum diterapkan oleh perawat-perawat yang ada
dirumah sakit tersebut. Faktor caratif yang belum diterapkan ialah komunikasi
yang teraupetik, tulus, dan terampil.
Ketidaksesuaian tersebut dapat muncul dengan berbagai sebab. Hamilton
(1992, dalam Potter & Perry, 2005) menjelaskan, bahwa manusia mempelajari
nilai melalui observasi, pertimbangan, dan pengalaman. Sejalan dengan hal itu,
perawat sebagai profesi mengalami transmisi nilai profesional keperawatan
dengan mempelajari, mengamati, meneladani, serta mengalami nilai tersebut
melalui proses pendidikan yang ditempuh sebelumnya. Transmisi nilai yang
dialami perawat saat menempuh pendidikan akan menanamkan nilai tersebut
pada diri perawat. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu aspek yang
perlu dievaluasi saat membicarakan ketidaksesuaian penerapan nilai
profesional keperawatan.
Salah satu masalahnya, belum dilakukan penelitian di Indonesia yang
mengkaji tentang gambaran nilai profesional yang dimiliki mahasiswa perawat,
baik pada mahasiswa Diploma III (DIII) maupun mahasiswa Strata 1 (S1).
4
Kajian tersebut penting guna mengevaluasi penanaman nilai profesional
keperawatan pada setting pendidikan dan menilai kesiapan mahasiswa perawat
Indonesia untuk menjadi perawat profesional. Penilaian kesiapan yang
dimaksud tentu melalui penilaian terhadap tingkat nilai profesionalitas
mahasiswa. Penelitian tersebut juga dapat digunakan sebagai evaluasi
mengenai efektifitas pengajaran nilai profesional keperawatan dalam tataran
pendidikan.
Masalah lainnya ialah belum adanya laporan yang membahas dampak
dari tingkat nilai profesional mahasiswa perawat terhadap pasien yang
diberikan asuhan keperawatan. Sedangkan kajian itu penting untuk mengetahui
kemungkinan adanya dampak buruk karena faktor terkait, ketika mahasiswa
mendapatkan early clinical exposure atau saat menjalani Program Profesi Ners.
Penelitian maupun evaluasi mengenai nilai profesional yang dimiliki oleh
mahasiswa juga belum dilakukan di Program Studi Ilmu Keperawatan UIN
Jakarta. Sedangkan mahasiswa PSIK UIN Jakarta menerima pengajaran
tentang nilai profesional keperawatan di bangku kuliah dan mulai berinteraksi
dengan pasien dalam Pra-Klinik, bahkan saat Program Profesi Ners berhadapan
dan bertanggung jawab secara langsung kepada pasien di rumah sakit. Program
Profesi Ners di PSIK UIN Jakarta dimulai sejak tahun 2010 hingga saat ini, dan
belum dilakukan penelitian mengenai nilai profesional keperawatan.
Permasalahan diatas membuat peneliti merasa sangat penting untuk
meneliti gambaran nilai profesional keperawatan yang dimiliki oleh mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan hubungannya
terhadap performa klinik mahasiswa. Alasan dijadikannya mahasiswa Program
5
Profesi Ners sebagai sampel ialah karena kegiatan pembelajaran yang mereka
laksanakan seluruhnya berinteraksi dengan klien atau pasien, baik di rumah
sakit maupun komunitas.
B. Rumusan Masalah
Widyarini (2005) menemukan bahwa pasien berpersepsi bahwa perawat
merupakan praktisi medis profesional yang dapat mereka percayai untuk diberi
tanggung jawab terhadap proses penyembuhan penyakit pasien.
Profesionalisme tersebut secara teori dilandasi oleh nilai profesional
keperawatan sebagai pondasi praktik keperawatan. Namun, ada beberapa
ketidaksesuaian yang terjadi di pelayanan keperawatan, salah satunya ialah
tidak tercerminnya nilai profesinal keperawatan oleh perawat.
Nilai profesional yang dimiliki oleh perawat salah satunya didapatkan
melalui proses pendidikan. Untuk mengevaluasi penerapan nilai profesional
para perawat dimulai dari mengevaluasi nilai profesional keperawatan yang
dimiliki oleh mahasiswa. Sedangkan evaluasi dan kajian tersebut belum
dilakukan di Indonesia, khususnya di PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Oleh karenanya, peneliti merasa penting untuk meneliti gambaran nilai
profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka
pertanyaan penelitian yang muncul ialah :
6
a. Bagaimana gambaran karakteristik mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
b. Bagaimana gambaran total nilai profesional keperawatan mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
c. Bagaimana gambaran nilai caring mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
d. Bagaimana gambaran nilai activism mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
e. Bagaimana gambaran nilai trust mahasiswa Program Profesi Ners PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
f. Bagaimana gambaran nilai profesionalism mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
g. Bagaimana gambaran nilai justice mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi gambaran nilai
profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 7, 8, dan 9.
2. Tujuan khusus
Beberapa tujuan khusus yang melandasi penelitian ini ialah :
a. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai caring mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7
b. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai activism mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai trust mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai profesionalism mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Untuk mengidentifikasi gambaran nilai justice mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
E. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian yang dilakukannya dapat memberikan
manfaat teoritis dan praktis bagi pihak-pihak berikut :
a. Bagi mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Jakarta
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi review bagi mahasiswa
Program Profesi Ners mengenai nilai profesional dalam keperawatan, serta
menstimulus mahasiswa untuk mengembangkan nilai profesional yang
dimiliki. Hal tersebut diorientasikan pada persiapan mahasiswa untuk
menjadi perawat profesional.
b. Bagi PSIK UIN Jakarta
Melalui penelitian ini, Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dapat melakukan evaluasi terhadap proses
pembelajaran nilai profesional keperawatan yang telah diselenggerakan
hingga saat ini. Evaluasi tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan
dalam penyusunan strategi pembelajaran yang mendatang.
8
c. Bagi pasien
Berhasil ditanamkannya nilai profesional keperawatan kepada
mahasiswa sebagai calon perawat dapat memperbaiki kualitas pelayanan
keperawatan yang didapatkan oleh pasien.
d. Bagi perkembangan pendidikan keperawatan
Data dan kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi
informasi bagi seluruh stakeholder pendidikan keperawatan di Indonesia
mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai profesional perawat sejak masa
pendidikan serta strategi yang digunakan.
e. Bagi penelitian selanjutnya
Seluruh bagian dan proses penelitian ini diharapkan dapat menjadi
wawasan bagi peneliti lain guna memunculkan penelitian-penelitian
selanjutnya yang lebih dalam terhadap topik terkait.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai profesional
mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April tahun 2015 di Program
Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian yang
digunakan ialah deskriptif - cross sectional. Populasi terdiri dari mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 7, 8,
dan 9.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Nilai Profesional Keperawatan
1. Definisi Nilai Profesional Keperawatan
Hayes (2006) mendefinisikan nilai profesional sebagai standar
perilaku yang digunakan untuk menyusun tindakan yang diterima oleh
praktisi dan grup profesional tempat mereka berada. Nilai berhubungan
dengan emosi dan pengalaman yang mengarahkan sesorang pada pilihan
tertentu, keputusan, dan tindakan (Naagarazan, 2006).
Nilai profesional keperawatan merupakan fondasi dari praktik, yang
mengarahkan perawat dalam berinteraksi dengan klien, rekan sejawat,
praktisi profesional lain, dan publik (AACN, 2008). Nilai-nilai yang
menjadi identitas keperawatan ini memberikan perawat kerangka kerja
dalam mengurus kesejahteraan klien dan menjadi fondasi perawat dalam
melaksanakan praktik keperawatan.
Profesionalisme didefinisikan sebagai pelaksanaan secara konsisten
nilai-nilai utama yang dibuktikan dengan pelaksanaan kerja perwat dengan
profesional kesehatan lain guna mencapai kesehatan optimal dan
kesejahteraan bagi pasien, keluarga, dan komunitas dengan secara bijak
menerapkan prinsip altruisme, keunggulan, kepedulian, etik, rasa hormat,
komunikasi, dan akuntabilitas (AACN, 2008). Fisher (2014) mengatakan
bahwa nilai profesional dapat dibuktikan dari sikap yang akhirnya
mempengaruhi perilaku.
10
2. Komponen Nilai Profesional Perawat
American Association of Colleges of Nursing (AACN, 2008)
menyebutkan beberapa nilai profesional keperawatan yang menjadi
fondasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Berikut nilai
profesional yang mencerminkan perawat profesional yang memandu
perawat untuk berperilaku etik dalam pemberian asuhan keperawatan.
Pertama, memperhatikan atau mementingkan kesejahteraan dan
keselamatan orang lain atau yang disebut altruisme. Altruisme dalam
praktik profesional diwujudkan dengan pemberian perhatian dan advokasi
perawat terhadap kebutuhan dan kesejahteraan klien. Wujud dari altruisme
yakni dikesampingkannya kebutuhan perawat sendiri guna mendahulukan
kebutuhan pasien yang lebih penting.
Kedua, yakni otonomi (autonomy). Perawat yang menerapkan nilai
ini menunjukkan sikap menghargai hak pasien dalam pembuatan
keputusan terkait kesehatan pasien. Dengan penuh kesadaran perawat
menyusun dan memutuskan tindakan melalui pertimbangan-pertimbangan
yang tepat.
Ketiga, menghormati martabat manusia dengan segala nilai dan
keunikan yang dimiliki individu dan kelompok. Perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatannya, meletakkan pasien pada posisi
seorang manusia yang memiliki hak-hak untuk dihormati sebagai seorang
manusia. Sebagai contoh, saat melakukan pemeriksaan fisik genitalia pada
pasien perempuan, perawat tetap menjaga privasi pasien.
11
Keempat, yakni integritas yang diwujudkan dengan tindakan-
tindakan yang sesuai dengan kode etik dan standar praktik. Refleksi yang
muncul dari nilai integritas dalam praktik profesional perawat ialah
kejujuran yang ditunjukkan perawat dalam sikapnya, serta diterapkannya
kode etik dalam pemberian pelayanan keperawatan yang dibutuhkan klien.
Kelima, keadilan sosial yang ditunjukkan dengan menjunjung tinggi
prinsip moral, prinsip legal, dan prinsip kemanusiaan sepanjang
melaksanakan tugas sebagai perawat. Nilai ini menghantarkan perawat
untuk tidak membeda-bedakan pelayanan keperawatan yang diberikannya
kepada para klien. Perawat tidak membedakan klien berdasarkan ras, suku,
budaya, negara, warna kulit, agama, maupun sekte kelompok yang
lainnya. Perawat memandang bahwa seluruh pasien adalah manusia,
sehingga kesemuanya memiliki hak yang sama untuk dipenuhi kebutuhan
perawatannya.
Selain tidak membedakan perlakuan terhadap pasien, Lin, dkk
(2011) menambahkan bahwa pasien memiliki hak untuk diperhatikan
martabatnya sebagai seorang manusia (human dignity) saat menerima
pelayanan keperawatan, dan perawat bertanggung jawab untuk
memberikan pelayanan kepeerawatan dengan menghormati klien.
Weis dan Schank (2009) telah menyusun instrumen untuk mengukur
nilai profesional keperawatan. Instrumen tersebut berasal dari American
Nurses Association (ANA) Code of Ethics for Nurses. Dari penelitian yang
dilakukan untuk merumuskan instrumen tersebut, ia menemukan lima nilai
profesional yang teridentifikasi sebagaikomponen dasar faktor analisis
12
dalam instrumennya. Nilai profesional keperawatan tersebut ialah caring,
activism, trust, professionalism,dan justice.
Salah satu nilai profesional utama dalam profesi keperawatan adalah
caring. Weis & Schank (2009) mendefinisikan konsep caring sebagai
pemberian perhatian dan penghormatan yang memberikan efek kepada
kesejahteraan (well-being) orang lain. Caring sejak dahulu kala telah
menjadi center of nursing dan akan tetap menjadi inti dari keperawatan
hingga di masa depan, karena itu memberikan manfaat tidak hanya bagi
pasien tetapi bagi perawat pula (Ma, dkk, 2003). Caring adalah merasakan
untuk orang lain (Naagarazan, 2006).
Shaw & Degazon (2008) menyampaikan bahwa keadilan sosial
diwujudkan dengan menghormati hak dasar orang lain sebagai seorang
manusia yang dihargai. Dalam penerapannya pada asuhan keperawatan,
seorang perawat harus menempatkan semua pasien sebagai seseorang yang
memiliki hak yang sama. Adanya perbedaan karakter dan ciri pada pasien
tidak dapat dijadikan alasan bagi perawat untuk membedakan cara
perlakuan.
Weis & Schank (2009) menyusun sebuah instrumen yang dapat
digunakan untuk mengukur nilai profesional seorang perawat atau
mahasiswa perawat, yakni Nurses Professional Values Sclae – Revised
(NPVS-R). Instrumen ini disusun dan dikembangkan sedemikian rupa,
sehingga tersusunlah 26 pernyataan positif dengan skala likert untuk
mengukur nilai profesional keperawatan. Instrumen ini terdiri dari lima
13
faktor analisis yang merupakan turunan dari kode etik keperawatan yakni
caring, avtivism, trust, profesionalism, dan justice.
3. Fungsi Nilai Profesional Keperawatan dalam Asuhan Keperawatan
Nilai profesional merupakan landasan dari kode etik. Sedangkan
pemahaman dan penguasaan tentang kode etik merupakan salah satu
standar yang harus dipenuhi oleh seorang perawat advanced (Jansen &
Stauffacher, 2006). Kemantapan fondasi perawat akan nilai profesional
yang dimilikinya akan mempengaruhi tindakan perawat saat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien (Potter dan Perry, 2005). Oleh
karenanya, nilai profesional keperawatan berfungsi sebagai fondasi
sekaligus memberikan petunjuk atau arahan kepada perawat untuk
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
B. Penerapan Nilai Profesional Keperawatan oleh Mahasiswa Perawat
Ma, dkk, (2013) melakukan sebuah penelitian tentang tingkat
kemampuan caring yang dimiliki oleh mahasiswa sarjana muda di dua
perguruan tinggi kesehatan di Provinsi Yunan, Negara China bagian Barat
Daya. Penelitian yang terdiri dari 598 mahasiswa sarjana muda tersebut
menyatakan bahwa kemampuan mahasiswa untuk mengetahui dan
mempertimbangkan pasien justru rendah setelah menerima pengalaman klinik
secara langsung. Studi kualitatif juga dilakukan kepada 16 mahasiswa sarjana
muda untuk mengkaji sumbangsih latihan praktik klinik terhadap
perkembangan kemampuan merawat. Dari wawancara yang dilakukan
14
sebagai studi kualitatif tersebut, mereka menemukan adanya beberapa motif
yang mengarah pada faktor pendukung dan faktor penghambat.
Faktor pendukung yang pertama adalah promosi pendirian tentang
tanggungjawab profesinal dan etik Pengalaman klinik yang mahasiswa
dapatkan memberikan sentuhan emosional untuk memberikan perawatan
kepada pasien dan menyadarkan mereka arti caring dalam profesi
keperawatan. Pengalaman klinik mampu memperbaiki keinginan dan
motivasi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan caring mereka (Ma,
dkk 2013).
Tersedianya area untuk mempraktikkan caring menjadi faktor
pendukung kedua. Mahasiswa menyatakan bahwa untuk mempelajari caring
tidak cukup dengan mempelajari teori dan memperbanyak lembar tugas. Cara
yang sangat diperlukan dan efektif untuk mempelajari dan mendalami caring
ialah melalui praktik. Mahasiswa menilai, mereka memiliki kesempatan
untuk mengamati praktik caring yang dilakukan oleh perawat dan
mengkombinasikan teori dengan praktik dari adanya pengalaman klinik (Ma,
dkk, 2013).
Faktor pendukung ketiga ialah pembelajaran dari teladan atau role
model yang positif. Kepada Ma, dkk, (2013), mahasiswa mengungkapkan
bahwa mereka menemukan salah satu cara efektif untuk memperbaiki
kemampuan caring ialah dengan mengamati penerapan caring dari positive
role models.
Beberapa faktor penghambat juga mengiringi, yang pertama ialah
lingkungan belajar yang kritis. Salah satu faktor penghambat dalam
15
mempelajari caring menurut mahasiswa ialah tidak sesuainya atau
berbedanya kondisi lingkungan praktik dengan yang dibayangkan oleh
mahasiswa. Mereka menemukan bahwa di rumah sakit perawat bukan
befrfokus pada kompleksitas kebutuhan individualisasi perawatan pasien,
melainkan hanya berfokus pada penyelesaian tugas-tugas standar atau task-
oriented. Hal ini dinalai mahasiswa sebagai lingkungan belajar yang tidak
ideal dan jelas bukan caring learning environment, bahkan dapat
menghalangi pembelajaran mahasiswa tentang caring.
Salah satu penyebab lain yang memperburuk kondisi lingkungan
belajar ialah rendahnya hubungan interpersonal (interpersonal relationship)
diantara staf kesehatan. Mahasiswa menemukan, para staf kesehatan
cenderung berusaha menghindari perselisihan dalam perawatan pasien dengan
melindungi sendiri. Cara tersebut justru menjauhkan para staf kesehatan satu
sama lain. Mahasiswa menyebutnya “mind your own business”.
Faktor penghambat kedua ialah bertemunya mahasiswa dengan
pengajar klinik yang tidak tepat. Mahasiswa merasa bahwa tidak semua
pengajar klinik merupakan pribadi yang peduli dan mempertimbangkan
prinsip caring. Karena beberapa dari mereka bertemu dengan pengajar klinik
yang tidak tepat, salah satunya tidak memperhatikan nilai caring dengan tidak
memperhatikan kenyamanan klien. Hal itu mengganggu proses
perkembangan nilai caring mahasiswa, karena mereka mengalami
kebingungan dan berkecil hati (Ma, dkk, 2013).
Faktor penghambat ketiga ialah ketika mengalami shock akibat
kontrasnya perbedaan hal yang ideal dengan kenyataan lapangan. Di dalam
16
kelas, para pendidik cenderung menekankan aspek caring tanpa menceritakan
insiden-insiden non-caring yang dapat terjadi di rumah sakit. Hal itu
membuat para mahasiswa memiliki imajinasi paling ideal terhadap praktik
dan memiliki kesan yang kurang tepat tentang lingkungan praktik. Akhirnya,
saat mahasiswa bertemu dengan kenyataan lapangan yang tidak sesuai dengan
imajinasi mereka, mereka menemukan berbagai kesenjangan, merasa kaget,
bahkan merasa kacau.
Hayes pada tahun 2006 melakukan studi terhadap 44 senior
baccalaurate student dan 60 associate college student dari berbagai sekolah
keperawatan di Florida bagian Barat Daya. Hayes ingin mengetahui
perbedaan nilai profesional keperawatan yang dimiliki mahasiswa
baccalaurate dan mahasiswa associate collage. Studi yang menggunakan
Nursing Professional Values Scale-Revised (NPVS-R) kembangan Schank
dan Weis (2009) tersebut menunjukkan, tidak ada perbedaan tingkat nilai
profesional antara kedua mahasiswa tersebut (Hayes, 2006).
Parvan, dkk, (2012) melakukan penelitian tentang nilai profesional
keperawatan mahasiswa perawat (Bachelor of Science in Nursing) di
beberapa universitas di Iran. Penelitian itu melibatkan tiga universitas Tipe I
dan lima universitas tipe III di Iran. Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian
ini berjumlah 240. Dengan menggunakan instrumen Nursing Professional
Value Scale (NPVS), Kobra, dkk menemukan tiga pernyataan teratas
mengenai nilai profesional pada mahasiswa dari masing-masing universitas.
Tiga pernyataan teratas (dengan nilai tertinggi) mahasiswa dari univeristas
tipe I ialah “mempertahankan kompetensi pada area praktik”,
17
“mempertahankan kerahasiaan pasien”, dan melindungi hak moral dan legal
pasien.”. Sedangkan tiga pernyataan terbawah ialah “terlibat dalam aktifitas
asosiasi perawat profesional”, “terlibat dalam peer review”, dan melindungi
hak peserta dalam penelitian” (Kobra, dkk, 2012).
Pada mahasiswa di universitas tipe III, tiga pernyataan berkaitan
dengan nilai profesional dengan skor paling tinggi ialah “ mempertahankan
kerahasiaan pasien”, “mencari pendidikan tambahan untuk memperbarui
pengetahuan dan keterampilan”, “melindungi hak moral dan legal pasien”.
Sedangkan tiga pernyataan dengan skor terrendah ialah “terlibat dalam
keputusan kebijakan publik yang mempengaruhi distribusi sumber
penghasilan”, “terlibat dalam peer review”, dan melakukan evaluasi diri terus
menerus” (Kobra, dkk, 2012).
Iacobucci, dkk, (2012) melakukan penelitian mengenai nilai
profesional yang dimiliki oleh mahasiswa keperawatan di United State.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability convenience
sampling dengan jumlah sampel 47 mahasiswa perawat senior. Uji korelasi
(Pearson) yang dilakukan Iaobucci menunjukkan ada hubungan positif antara
nilai profesional keperawatan yang dimiliki responden dengan harga diri yang
dimiliki mereka (r(45)=0.378, p=0.009).
C. Urgensi Penanaman Nilai Profesional Keperawatan
Ma, dkk (2013) mengatakan bahwa saat ini institusi keperawatan di
China menjadikan caring sebagai elemen sangat penting yang harus diajarkan
pada pendidikan keperawatan. Hal itu dimaksudkan untuk menjamin atau
18
memastikan bahwa perawat yang baru saja lulus dan hendak memasuki dunia
kerja telah disiapkan dengan penuh untuk memberikan pelayanan keperawatan
yang holistik dan berkualitas kepada pasien.
Sebagai salah satu asosiasi pendidikan keperawatan di Amerika, AACN
(2007) menegaskan bahwa sosialisasi dan penanaman nilai profesional
keperawatan harus dimulai sedini mungkin dalam setting pendidikan. Nilai
profesional keperawatan memang sulit diajarkan sebagai salah satu Program
Profesional, namun institusi pendidikan keperawatan harus merancang
lingkungan pembelajaran yang mendukung perawatan yang penuh empati,
sensitif, dan berbelas kasih. Keperawatan yang dimaksud tentu yang ditujukan
kepada individu, kelompok, dan komunitas, yang kesemuanya membuat
mahasiswa sadar mengenai isu sosial dan etik.
Para pendidik di institusi pendidikan keperawatan memiliki kewajiban
untuk mengembangkan nilai profesional keperawatan para mahasiswa agar
sesuai dengan peran dan tanggungjawab mereka sebagai seorang perawat atau
disebut role formation process (Fisher, 2014). Kecanggihan ilmu pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) perlu diintegrasikan
untuk menghasilkan praktisi yang sukses (Fisher, 2014).
D. Mahasiswa Program Profesi PSIK UIN Jakarta
1. Mahasiswa
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 tahun
1990, mahasiswa adalah adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di
perguruan tinggi tertentu.
19
Menurut Djojodibroto (2004), mahasiswa merupakan satu golongan
dari masyarakat yang mempunyai dua sifat, yaitu manusia muda dan calon
intelektual, dan sebagai calon intelektual, mahasiswa harus mampu untuk
berpikir kritis terhadap kenyataan sosial, sedangkan sebagai manusia
muda, mahasiswa seringkali tidak mengukur resiko yang akan menimpa
dirinya.
Menurut Ganda (2004), mahasiswa adalah individu yang belajar dan
menekuni disiplin ilmu yang ditem puhnya secara mantap, dimana didalam
menjalani serangkaian kuliah itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan
mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya diantara mahasiswa ada
yang sudah bekerja atau disibukkan oleh kegiatan organisasi
kemahasiswaan.
2. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah
sebuah institusi pendidikan tingkat perguruan tinggi yang berdiri sejak
tahun 1957 (UIN Jakarta, 2011). Perguruan tinggi ini dimulai dengan
berdirinya ADIA (Akademi Dinas Ilmu Agama). Pada tahun 2012 ia
berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seiring dengan
disahkaannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 pada
tanggal 20 Mei 2012. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki banyak
program studi, salah satunya ialah program Studi Ilmu Keperawatan dalam
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
20
3. Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) adalah salah satu pendidikan
tinggi program sarjana yang diarahkan pada penguasaan disiplin ilmu
keperawatan. Pendidikan ini berjenis Pendidikan Akademik dalam lingkup
pendidikan keperawatan di Indonesia (PPNI). Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan
Nasional. PSIK merupakan salah satu program studi yang dimiliki UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2005. Mahasiswa yang telah lulus
jenjang pendidikan akademik ini akan mendapatkan gelar Sarjana
Keperawatan yang disingkat S.Kep.
Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta memiliki peran untuk mencetak calon perawat yang berintelektual
tinggi dan memegang teguh kode etik sebagai salah aturan dalam profesi.
Selain itu, karakter khas yang akan dibentuk oleh program studi ini ialah
calon perawat muslim yang mengintegrasikan kesalehan (piety) dalam
melaksankan praktik keperawatan.
4. Program Profesi Ners PSIK UIN Jakarta
Program Profesi yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
ditujukan guna mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan persyaratan keahlian khusus (PPNI). Peserta didik yang telah lulus
jenjang Program Profesi akan mendapatkan gelar Ners (Nurse) yang
disingkat dengan Ns.
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memaparkan kompetensi yang ingin
diasah kepada peserta didiknya dalam jenjang Program Profesi,
sebagaimana berikut :
- Mampu berkomunikasi secara efektif
- Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan
- Mampu melaksanakan asuhan keperawatan profesional di klinik dan
komunitas
- Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan
- Mampu menjalin hubungan interpersonal
- Mampu melakukan penelitian di bidang kesehatan, khususnya
keperawatan
- Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus atau
belajar sepanjang hayat
22
E. Kerangka teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Hayes (2006), AACN (2008), Weis & Schank (2009), Fisher (2014), dan
Modifikasi Jean Watson’s Theory of Human Caring
Standard
of Practice
Role
Formation
Process
Caring
Justice
Professionalism Trust
Activism Nursing
Practice
Foundation
Succesfull nurses
23
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Variabel adalah sesuatu yang berubah-ubah atau sifat yang memiliki
nilai yang berbeda-beda (Wood & Ross-Kerr, 2011). Variabel merupakan
jumlah yang memikul nilai yang berbeda dan dapat berubah-ubah (Waltz,
dkk, 2010).
Penelitian ini akan menguji satu variabel, yakni nilai profesional
keperawatan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai
profesional keperawatan, sebagaimana direpresantisakan pada kerangka
konsep dibawah ini.
Bagan 3.1 Kerangka konsep
Nilai profesional keperawatan :
Kepedulian (Caring)
Aktivisme (Activism)
Kepercayaan (Trust)
Profesionalisme (Professionalism)
Keadilan sosial (Justice)
24
B. Definisi Operasional
Wood dan Ross-Kerr (2011) mengatakan bahwa definisi operasional adalah definisi kerja yang merujuk pada makna yang
dimaksud peneliti terhadap istilah yang digunakan dalam konteks peertanyaan penelitian. Definisi kerja atau definisi operasional
bukan definisi istilah yang ditemukan di dalam kamus, melainkan definisi yang difikirkan peneliti ketika berbicara tentang topik
penelitiannya dan variabel yang terkait. Definisi operasional merupakan pernyataan terhadap suatu istilah yang dikonsepkan
untuk diukur (Waltz, dkk, 2010). Definisi operasional mewakili hasil dari proses operasionalisasi yang dilakukan oleh penelit i
dalam penelitiannya.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Nilai profesional
keperawatan
Nilai-nilai positif yang
bersumber dari agama,
budaya, adat istiadat
yang dianut profesi
untuk menjalankan
profesi keperawatan
Skala Likert dengan
nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
Nurses Professional
Values Scale-
Revised (Weis &
Schank, 2009)
Skor = 26 - 130,
semakin mendekati
angka 130, maka
nilai profesional
keperawatan
semakin baik
Numerik
25
5 = Paling Penting (Weis & Schank,
2009)
Caring
(kepedulian)
Nilai yang
menunjukkan perhatian
terhadap kondisi
kesehatan pasien
Skala Likert dengan
nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
5 = Paling Penting
NPVS-R item 16,
17, 18, 20, 21, 22,
23, 24, 25 (Weis &
Schank, 2009)
Skor = 9 – 45,
semakin mendekati
angka 45, maka
nilai caring
semakin baik
(Weis & Schank,
2009)
Numerik
Activism
(aktivisme)
Nilai yang menunjukkan
keikutsertaan dalam
pengembangan keilmuan
dan profesi keperawatan
Skala Likert dengan
nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
5 = Paling Penting
NPVS-R item 4, 10,
11, 19, 26 (Weis &
Schank, 2009)
Skor = 5 – 25,
semakin mendekati
angka 25, maka
nilai activism
semakin baik
(Weis & Schank,
2009)
Numerik
26
Professionalism
(sifat
profesional)
Nilai yang menunjukkan
tindakan sesuai ciri dan
kualitas profesi
Skala Likert dengan
nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
5 = Paling Penting
NPVS-R item 5, 6,
7, 8 (Weis &
Schank, 2009)
Skor = 4 – 20,
semakin mendekati
angka 20, maka
nilai
professionalism
semakin baik
(Weis & Schank,
2009)
Numerik
Trust
(kepercayaan)
Nilai yang menunjukkan
kualitas untuk dapat
dipercaya dalam
melaksanakan tugas
profesi
Skala Likert dengan
nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting
2 = Agak Penting
3 = Penting
4 = Sangat Penting
5 = Paling Penting
NPVS-R item 1, 2,
9, 14, 15 (Weis &
Schank, 2009)
Skor = 5 – 25,
semakin mendekati
angka 25, maka
nilai trust semakin
baik (Weis &
Schank, 2009)
Numerik
Justice
(keadilan)
Nilai yang
menunjukikan perlakuan
sama rata terhadap
seluruh pasien dengan
Skala Likert dengan
nilai 1-5, yaitu :
1 = Tidak Penting
2 = Agak Penting
NPVS-R item 3, 12,
13 (Weis & Schank,
2009)
Skor = 3 – 15,
semakin mendekati
angka 15, maka
nilai justice
Numerik
27
beragam latar belakang 3 = Penting
4 = Sangat Penting
5 = Paling Penting
semakin baik
(Weis & Schank,
2009)
Jenis Kelamin Identitas diri sesuai
kondisi biologis seksual
Kuesioner Kuesioner 1. Laki-laki
2. Perempuan
Nominal
Tahun Angkatan Urutan kelompok
memulai Program
Profesi Ners di PSIK
UIN Jakarta
Kuesioner Kuesioner 1. Angkatan 7
2. Angkatan 8
3. Angkatan 9
Nominal
28
BAB IV
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang ditempuh oleh penulis. Wood
& Ross-Kerr (2011) mengibaratkan metode penelitian sebagai cetakan biru
(blueprint) yang mengantarkan peneliti untuk mendapatkan gambaran menyeluruh
tentang pelaksanaan penelitiannya. Desain penelitian bertujuan untuk memberikan
gambaran rencana untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian jenis
ini digunakan untuk mengetahui gambaran suatu kondisi atau deskripsi
tentang suatu hal secara objektif (Elfindri, dkk, 2011). Cross-sectional
digunakan sebagai pendekatan dalam mengkaji penelitian ini, yakni kajian
dilakukan pada satu titik waktu yang sama (Mateo & Kirchoff, 2009).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pemilihan PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikarenakan belum dilaksanakannya kajian
terhadap nilai profesional keperawatan yang dimiliki oleh mahasiswa PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret
hingga April 2015.
29
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh bagian dari grup yang akan dikaji oleh peneliti
(Gillis & Jackson, 2002). Pada penelitian ini, yang menjadi populasi ialah
mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Jakarta angkatan 7, 8, dan 9.
Sampel merupakan perwakilan dari kehidupan kecil (microcosm) atau
unit dari populasi yang akan dikaji oleh peneliti (Gillis & Jackson, 2002).
Sampel menjadi sumber data yang bersumber dari bagian (subset) populasi
yang berpartisipasi dalam penelitian (Mateo & Kirschoff, 2009).
Berikut ialah kriteria inklusi dari sampel :
- Mahasiswa yang sedang menempuh Program Profesi Ners
- Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- Sehat jasmani dan rohani
- Bersedia menjadi sampel
Berikut ialah kriteria eksklusi dari sampel :
- Mahasiswa Program Profesi Ners yang sedang menempuh masa cuti
D. Teknik Pengambilan Sampel
Ada beberapa teknik pengambilan sampel yang dapat digunakan untuk
penelitian ilmiah. Pengambilan sambil pada penelitian ini menggunakan
metode total sampling. Total sampling atau sampel jenuh merupakan
dijadikannya populasi sebagai sampel seluruhnya (Nasution, 2009). Total
sampling dapat dilakukan terhadap populasi yang kecil, yakni yang
jumlahnya jauh dari angka 1000.
30
E. Instrumen Penelitian
Kuesioner merupakan jenis instrumen yang peneliti gunakan pada
penelitian ini. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan instrumen
Nurses Professional Values Scale-Revised (Weis & Schank, 2009). Instrumen
baku berbahasa Inggris ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia melalui
Lembaga Pusat Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nurses Professional Values Scale-Revised (NPVS-R) merupakan
instrumen yang dikembangkan oleh Weis & Schank pada tahun 2009.
Instrumen ini dirancang untuk mengukur nilai profesional keperawatan yang
dimiliki perawat. NPVS-R terdiri dari 26 item pernyataan deskriptif singkat
yang merefleksikan nilai professional keperawatan. Instrumen ini berupa
menggunakan skala Likert dan dan memiliki lima faktor analisis, yakni
caring, activism, trust, professionalism, dan justice. Kelima faktor analisis
tersebut memiliki nilai validitas konstruk 0.46 – 0.79 dan nilai koefisien alpha
70 – 85 (total koefisien alpha 0.92). Mahasiswa Program Profesi Ners akan
menemukan pernyataan positif dalam instrumen dan menentukan tingkat
kepentingan (the degree of importance) pernyataan tersebut sesuai dengan
penilaiannya. Skala Likert tersebut terdiri dari 1=tidak penting, 2=agak
penting, 3=penting, 4=sangat penting, 5=paling penting. Total nilai yang
mungkin muncul dari jawaban mahasiswa Program Profesi Ners yakni antara
nilai 26 hingga 130. Semakin tinggi total nilai yang dimiliki responden, maka
semakin lebih kuat orientasi nilai profesional keperawatan yang dimiliki
responden.
31
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang valid dan reliabel sangat penting digunakan agar
peneliti mendapatkan data yang akurat (Riyanto, 2011). Penelitian ini
menggunakan instrumen terstandar atau baku. Instrumen terstandar dan baku
sesungguhnya tidak perlu dilakukan uji instrumen, karena telah diuji validitas
dan reliabilitas. Namun, peneliti hendak kembali menguji validitas dan
reliabilitas instrumen karena instrumen tersebut digunakan kepada responden
dengan karakteristik yang berbeda.
Validitas merupakan keadaan yang menggambarkan kemampuan
kuesioner untuk mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2010). Semakin
besar derajat validitas suatu instrumen, maka hasil penelitian yang muncul
semakin merefleksikan hasil yang sesungguhnya. Validitas adalah ketepatan
atau kecermatan pengukuran, dan dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur (Riyanto, 2011).
Instrumen akan diujikan kepada 20 orang mahasiswa untuk mendapatkan
nilai hasil pengukuran mendekati normal (Notoatmodjo, 2010).
Uji validitas atas kuesioner NPVS-R yang telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia dilakukan kepada 22 lulusan baru Program Profesi Ners
(angkatan 6). Uji validitas itu dilakukan pada tanggal 31 Maret 2015. Analisa
uji validitas dilakukan menggunakan Pearson Product Moment, karena
kuesioner dalam bentuk skala likert dengan lima pilihan jawaban. Hasil uji
validitas tersebut menunjukkan bahwa dari 26 pernyataan, terdapat sembilan
pernyataan yang tidak valid, yakni pernyataan 1, 2, 3, 4, 5, 10, 19, 20, 21. Hal
itu ditunjukkan dengan nilai r hasilnya kurang dari r tabel (n=22, ᾱ=5%,
32
r=,0423). Untuk menangani sembilan pernyataan yang tidak valid, peneliti
menemui tiga ahli dalam Keperawatan Manajemen untuk melakukan content
validity. Hasil akhir dari berbagai hasil diskusi dan berbagai saran para ahli,
dihasilkan 26 item pernyataan positif, dengan sembilan pernyataan tidak valid
telah direvisi secara redaksional.
Instrumen juga diuji kestabilannya dalam mengukur sesuatu, yakni
dinamakan uji reliabilitas (Riyanto, 2011). Instrumen yang raliabel artinya
mampu menunjukkan nilai yang sama pada penggunaan yang berulang-ulang.
Pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen dinilai reliabel jika mampu
menghasilkan jawaban yang sama dari waktu ke waktu.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner NPVS-R yang
telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dinyatakan reliabel, dengan
bukti nilai Cronbach‟s Alfa sebesar 0,878.
G. Tahap Pengambilan Data
1. Langkah pertama yakni peneliti mengajukan proposal penelitian dan
melaksanakan seminar proposal.
2. Jika proposal penelitian beserta perangkatnya diterima, peneliti menyusun
surat izin untuk melaksanakan pilot study untuk uji validitas dan reabilitas
instrumen (kuesioner) kepada mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Surat Permohonan Izin pilot study diajukan kepada Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
33
4. Jika kuesioner telah valid dan reliabel, peneliti mengajukan surat
permohonan izin pengambilan data kepada Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan UIN Jakarta dan kemudian mengambil data penelitian.
5. Pemberian izin yang didapatkan peneliti menjadi dasar hukum bagi
peneliti untuk menemui responden dan mengambil data.
6. Responden dipilih dengan cara total sampling atau sampel jenuh, yakni
seluruh anggota populasi dijadikan sampel atau responden penelitian.
7. Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan responden secara
bergilir dalam beberapa gelombang (10 – 20 responden per gelombang).
8. Peneliti memberikan informed consent terkait penelitian dan iktikad untuk
menjadikan sampel terkait sebagai responden penelitian.
9. Setelah anggota sampel memberikan persetujuan untuk menjadi
responden penelitian, peneliti memberikan kuesioner penelitian untuk diisi
oleh responden. Kuesioner dibaca sendiri oleh responden.
10. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kuesioner kurang lebih selama 10
menit dan pengambilan data dilaksanakan selama bulan Maret-April.
11. Kuesioner yang telah diisi dengan lengkap diserahkan kembali kepada
peneliti untuk selanjutnya diolah dan dianalisa.
H. Teknik Analisa Data
Peneliti melakukan analisa univariat data pada penelitian ini. Analisa
tersebut dilakukan untuk mengkaji lebih dalam terkait nilai profesional
keperawtan pada mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
34
Analisis univariat merupakan cara untuk menganalisis variabel tunggal
(Lapau, 2012). Hasil analisa ini dapat menunjukkan distribusi ukuran kasus
sampel (misal : distibusi umur) dan komposisi populasi. Analisa univariat pada
kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai profesional keperawatan
mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
I.Etika Penelitian
Profesi kesehatan telah sejak lama mempertimbangkan pentingnya
pertimbangan etik dalam penelitian dan praktik. Pertimbangan etik tersebut
berusaha untuk melindungi kemanusiaan, privasi, serta jaminan keamanan
informasi pasien dan subyek penelitian. Pertimbangan etik yang dilakukan
dalam penelitian menunjukkan kejujuran peneliti, objektifitas, kehati-hatian,
penjagaan kerahasiaan, dan menghargai properti intelektual (Shamoo & Renik,
2003, dalam Waltz, dkk, 2010).
Waltz, dkk (2010) memaparkan beberapa prinsip etika dalam penelitian
yang harus dilaksanakan oleh peneliti. Hal pertama terkait etik yang dapat
dibicarakan ialah informed consent. Informed consent yang diterapkan pada
setiap awal interaksi profesional ini merupakan sebuah usaha untuk saling
memberikan pemahaman dan perizinan. Informed consent memberikan pasien
atau subyek penelitian atas haknya terhadap pemilihan keputusan bagi dirinya
sendiri, atau yang disebut autonomy.
Kedua, partisipan atau subyek penelitian menerima posisi etik, yakni
dengan bebas berpartisipasi atau mengundurkan diri dari kegiatan penelitian
tanpa diberi prasangka. Dalam penelitian tersbeut harus dipastikan bahwa
35
subyek penelitian terlibat secara sukarela atau tanpa paksaan. Seseorang harus
dapat dengan bebas memilih untuk berpartisipasi atau mengundurkan diri
dalam aktifitas pengkajian, baik dalam konteks klinik, pendidikan, maupun
administratif.
Ketiga, prinsip privasi harus dilaksanakan dalam penelitian. Subyek
penelitian akan memberikan informasi terkait dirinya kepada penliti atau
mengizinkan peneliti mengkaji langsung subyek penelitian. Informasi yang
didapatkan peneliti tersebut tentu bersifat privasi. Peneliti harus memastikan
bahwa informasi yang diberikan atau dinyatakan subyek penelitian tersebut
tidak akan membahayakan atau merugikan subyek penelitian.
Keempat, dalam etika penelitian terdapat pula kerahasiaan dan
anonimitas. Kerahasiaan yang dimaksud ialah peneliti berkewajiban untuk
menjaga agar informasi yang didapatkan dari subyek penelitian tidak tersebar
tanpa izin orang terkait. Sedangkan anonimitas ialah tidak dimunculkannya
identitas subyek penelitian dalam aktifitas pengkajian, misalnya di dalam
lembar kuesioner. Hal itu penting guna melindungi subyek penelitian dan
mmastikan bahwa subyek penelitian merespon dengan benar dan lengkap.
Kelima, peneliti berkewajiban untuk tidak melukai subyek penelitian,
memaksimalkan potensi kemanfaatan, dan meminimalkan potensi kerugiaan
atau bahaya yang ditimbulkan dari penelitian atau aktifitas pengkajian. Prinsip
tersebut sejalan dengan norma dalam keperawatan, bahwa perawat
memperjuangkan kebaikan dan kesejaahteraan pasiennya.
36
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan peneliti.
Peneliti telah menyebarkan kuesioner Skala Nilai Profesional Perawat – Revisi
(Weis & Schank, 2009) kepada 54 orang mahasiswa Program Profesi Ners PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga
April tahun 2015.
A. Karakteristik Responden
1. Jenis kelamin
Berikut ini ialah gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin di Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta April 2014 (n=54)
Jenis Kelamin Frekuensi Persentasi
Perempuan 47 87
Laki-laki 7 13
Total 54 100
Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari
perempuan, yaitu sebanyak 87% dari seluruh responden. Sedangkan
responden laki-laki sebanyak 13% dari keseluruhan responden.
2. Angkatan
Berikut ini ialah gambaran karakteristik responden berdasarkan
angkatan profesi.
37
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Angkatan di Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta April 2014 (n=54)
Angkatan Frekuensi Persentasi
Tujuh 13 24,1
Delapan 33 61,1
Sembilan 8 14,8
Total 54 100,0
Menurut tabel distribusi frekuensi di atas, angkatan profesi delapan
memiliki persentasi jumlah mahasiswa terbanyak, yakni sebesar 61.1%.
Sedangkan angkatan tujuh dan sembilan masing-masing memiliki
persentase 24.1% dan 14.8%.
B. Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Gambaran Total Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran total nilai profesional keperawatan
mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
Tabel 5.3
Gambaran Total Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Professional Keperawatan 99,69 ± 10,664 78 - 128
Di bawah rata-rata (≤99,69) 25 (46,3%)
Di atas rata-rata (99,69) 29 (53,7%)
38
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai profesional keperawatan
yang dimiliki oleh mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memiliki nilai terendah 78 dan nilai tertinggi 128
(dari 26 pernyataan dengan rentang nilai 26-130 : Weis & Schank, 2009).
Nilai rata-rata atau mean yang muncul dari 54 orang mahasiswa ialah
99,69 dan dengan standar deviasi 10,664. Terdapat 46.3% yang memiliki
nilai profesional keperawatan di bawah rata-rata (M = 99,69) dan 53.7%
memiliki nilai di atas rata-rata (M = 99,69).
2. Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran nilai kepedulian (caring) mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
tujuh, delapan, dan sembilan.
Tabel 5.4
Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Caring 35,94 ± 4,402 27 - 44
Di bawah rata-rata (≤35,94) 22 (40,7%)
Di atas rata-rata (35,94) 32 (59,3%)
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai kepedulian (caring) yang
dimiliki mahasisa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta memiliki nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 44 (dari 9 pernyataan
dengan rentang nilai 9-45 : Weis & Schank, 2009). Nilai mean dan standar
39
deviasi yang muncul masing-masing ialah 35,94 dan 4,402. Sebanyak
40,7% mahasiswa yang memiliki nilai caring di bawah rata-rata (M =
35,94) dan 59,3% mahasiswa dengan nilai di atas rata-rata (M = 35,94).
3. Gambaran Nilai Aktivisme (Activism) Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran nilai aktivisme (activism) mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
tujuh, delapan, dan sembilan.
Tabel 5.5
Gambaran Nilai Aktivisme (Activism) Mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Activism 18,39 ± 2,784 12 - 25
Di bawah rata-rata (≤18,39) 30 (55,6%)
Di atas rata-rata (18,39) 24 (44,4%)
Penelitian menunjukkan bahwa nilai aktivisme (activism) mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki
nilai terendah 12 dan nilai tertinggi 25 (dari 5 pernyataan dengan rentang
nilai 5-25 : Weis & Schank, 2009). Nilai mean sejumlah 18,39 dan dengan
standar deviasi 2,784. Nilai aktivisme di bawah rata-rata (M = 18,39)
dimiliki 55,6% mahasiswa dan nilai di atas rata-rata (M = 18,39) dimiliki
oleh 44,4% mahasiswa.
40
4. Gambaran Nilai Kepercayaan (Trust) Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran nilai kepercayaan (trust) mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
tujuh, delapan, dan sembilan.
Tabel 5.6
Gambaran Nilai Kepercayaan (Trust) Mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Trust 19,61 ± 2,498 15 - 24
Di bawah rata-rata (≤19,61) 29 (53,65%)
Di atas rata-rata (19,61) 25 (46,25%)
Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta memiliki nilai kepercayaan (trust) dengan angka terendah yaitu 15
dan angka tertinggi yaitu 24 (dari 5 pernyataan dengan rentang nilai 5-25 :
Weis & Schank, 2009). Nilai mean yang muncul atas nilai trust yaitu
19,61 dan standar deviasi 2,498. Terdapat 53,7% mahasiswa memiliki nilai
trust di bawah rata-rata (M = 19,61) dan 46,3% memiliki nilai di atas rata-
rata (M = 19,61).
5. Gambaran Nilai Profesionalisme (Professionalism) Mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ini ialah gambaran nilai profesionalisme (professionalism)
mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
41
Tabel 5.7
Gambaran Nilai Profesionalisme (Professionalism) Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Professionalism 14,48 ± 2,196 11 - 20
Di bawah rata-rata (≤14,48) 30 (55,6%)
Di atas rata-rata (14,48) 24 (44,4%)
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa angka terendah nilai
profesionalisme mahasiswa Program Profesi PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ialah 11 dan angka tertinggi ialah 20 (dari 4
pernyataan dengan rentang nilai 4-20 : Weis & Schank, 2009). Nilai mean
yang mewakili nilai profesionalisme ialah 14,48 dan dengan standar
deviasi 2,196. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa sebanyak 55,6%
mahasiswa memiliki nilai profesionalisme di bawah rata-rata, sedangkan
44,4% lainnya memiliki nilai profesionalisme di atas rata-rata.
6. Gambaran Nilai Keadilan (Justice) Mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berikut ialah gambaran nilai keadilan (justice) mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tujuh,
delapan, dan sembilan.
42
Tabel 5.8
Gambaran Nilai Keadilan (Justice) Mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n=54)
Mean ± SD / n (%) Min - Max
Nilai Justice 11,26 ± 1,639 8 - 15
Di bawah rata-rata (≤11,26) 32 (59,3%)
Di atas rata-rata (11,26) 22 (40,7%)
Dapat diketahui dari tabel di atas, bahwa nilai keadilan terendah
yang dimiliki mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ialah 8 dan nilai tertinggi ialah 15 (dari 3 pernyataan
dengan rentang nilai 3-15 : Weis & Schank, 2009). Sub variabel ini ini
memiliki nilai mean sebesar 11,26 dan standar deviasi 1,639. Nilai
keadilan (justice) di bawah rata-rata (M = 11,26) dimiliki oleh 59,3%
mahasiswa, sedangkan 40,7% lainnya memiliki nilai keadilan di atas rata-
rata (M = 11,26).
C. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis
Kelamin
Berikut ini ialah tabel mengenai gambaran beda nilai profesional
keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta berdasarkan jenis kelamin.
43
Tabel 5.9
Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin
(n=54)
Jenis
kelamin N Mean Min Max SD
Nilai
profesional
keperawatan
Perempuan 47 98,81 78 123 10,129
Laki-laki 7 105,57 89 128 13,100
Komponen
caring
Perempuan 47 35,79 27 44 4,364
Laki-laki 7 37,00 29 44 4,865
Komponen
activism
Perempuan 47 18,15 12 25 2,694
Laki-laki 7 20,00 16 25 3,055
Komponen
trust
Perempuan 47 19,49 15 24 2,457
Laki-laki 7 20,43 17 24 2,820
Komponen
professionalism
Perempuan 47 14,32 11 20 2,138
Laki-laki 7 15,57 13 20 2,440
Komponen
justice
Perempuan 47 11,06 8 15 1,566
Laki-laki 7 12,57 11 15 1,618
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari nilai profesional
secara keseluruhan, maupun nilai profesional setiap komponen, yakni caring,
activism, pofessionalism, trust, dan justice, mahasiswa berjenis kelamin laki-
laki memiliki nilai mean yang lebih besar dari mahasiswa berjenis kelamin
perempuan. Untuk nilai minimal, mahasiswa berjenis kelamin laki-laki
memiliki nilai minimal yang lebih tinggi daripada mahasiswa berjenis
kelamin perempuan. Sedangkan untuk nilai maksimal, baik mahasiswa
berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan memiliki nilai maksimal yang
sama pada kelima komponen nilai profesional.
44
D. Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan
Angkatan Profesi
Berikut ini ialah tabel mengenai gambaran beda nilai profesional
keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta berdasarkan angkatan profesi
Tabel 5.10
Gambaran Beda Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Angkatan Profesi
(n=54)
Angkatan N Mean Min Max SD
Nilai
profesional
keperawatan
Tujuh 13 100,15 87 116 9,146
Delapan 33 100,33 78 128 11,269
Sembilan 8 96,25 85 116 11,016
Komponen
caring
Tujuh 13 35,69 29 41 3,881
Delapan 33 36,33 27 44 4,708
Sembilan 8 34,75 29 40 4,132
Komponen
activism
Tujuh 13 18,85 16 23 1,951
Delapan 33 18,33 12 25 3,048
Sembilan 8 17,88 14 24 2,997
Komponen
trust
Tujuh 13 20,00 16 24 2,858
Delapan 33 19,73 15 24 2,349
Sembilan 8 18,50 17 23 2,507
Komponen
professionalism
Tujuh 13 13,92 11 18 2,060
Delapan 33 14,85 12 20 2,347
Sembilan 8 13,88 11 16 1,553
Komponen
justice
Tujuh 13 11,69 8 14 1,797
Delapan 33 11,09 9 15 1,646
Sembilan 8 11,25 9 13 1,389
45
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada total nilai profesional
keperawatan, mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan tujuh memiliki nilai Mean tertinggi, yakni 87.
Angkatan delapan dan angkatan sembilan memiliki nilai mean masing-
masing ialah 78 dan 85. Pada komponen caring, angkatan tujuh dan sembilan
memiliki nilai mean yang sama, yakni 29. Sedangkan angkatan delapan untuk
nilai caring memiliki nilai mean yang lebih rendah, yakni 27.
Untuk nilai minimal pada total nilai profesional keperawatan, angkatan
delapan memiliki nilai minimal yang paling tinggi, yakni 128. Sedangkan
angkatan tujuh dan sembilan memiliki nilai minimal yang sama, yakni 116.
46
BAB VI
PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan atau penerjemahan mengenai
hasil penelitian dan keterbatasan penelitian yang muncul. Keterbatasan penelitian
akan menguraikan beberapa hambatan dan kekurangan yang muncul dalam proses
penelitian maupun dalam hasil penelitian.
A. Karakteristik Responden
1. Angkatan
Penelitian ini melibatkan responden dari mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Responden yang diambil
merupakan mahasiswa yang masih berstatus mahasiswa aktif atau masih
menjalani program profesi terhitung pada bulan Maret dan April.
Responden terdiri dari tiga angkatan Program Profesi Ners, yakni angkatan
tujuh, delapan, dan sembilan. Mahasiswa dalam tiga angkatan tersebut
berjumlah 54 mahasiswa, dengan perincian 13 mahasiswa (24,1%)
angkatan tujuh, 33 mahasiswa (61,1%) angkatan delapan, dan 7 mahasiswa
(14,8%) angkatan sembilan. Seluruh mahasiswa dilibatkan dalam
penelitian ini dengan menggunakan metode total sampling. Seluruh
mahasiswa yang berjumlah 54 orang (100%) tersebut menyatakan bersedia
menjadi responden penelitian dan telah mengisi kuesioner penelitian
dengan lengkap.
47
2. Jenis Kelamin
Responden pada penelitian ini terdiri dari 47 orang perempuan
(87%) dan 7 orang laki-laki (13%). Jika dirincikan, angkatan tujuh terdiri
dari 2 mahasiswa laki-laki dan 11 mahasiswa perempuan. Angkatan
delapan terdiri dari 3 mahasiswa laki-laki dan 30 mahasiswa perempuan.
Sedangkan angkatan sembilan terdiri 2 mahasiswa laki-laki dan 6
mahasiswa perempuan. Perbedaan proporsi mahasiswa berjenis kelamin
perempuan dan laki-laki sangat signifikan. Angka tersebut menunjukkan
bahwa mayoritas mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta berjenis kelamin perempuan.
Mengenai dominasi perempuan dalam keperawatan (female
dominated-occupation), Hollup (2009) menyampaikan bahwa praktik
keperawatan merupakan praktik yang berhubungan erat dengan persepsi
mengenai gender, dipengaruhi dan didukung oleh tradisi dan budaya.
Meskipun dalam menjalankan peran profesional seharusnya tidak
mementingkan masalah gender, namun persepsi mengenai dominasi
perempuan pada dunia keperawatan memang masih kental.
B. Gambaran Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Gambaran Total Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nilai profesional keperawatan yang dikaji menggunakan instrumen
Nurses Professional Values Scale – Revised memiliki lima komponen,
48
yakni caring, activism, professionalism, trust, dan justice (Weis & Schank,
2009). Kelima komponen tersebut dijewantahkan dalam 26 pernyataan
positif dalam skala likert. Instrumen tersebut telah diterjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia pada bulan Maret 2015 melalui Pusat Pengembangan
Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan teruji validitas dan
reliabilitasnya (Cronbach‟s alpha = 0,890).
Kuesioner telah diberikan kepada 54 orang mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah dianalisa,
penelitian ini menemukan bahwa nilai profesional mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai
terendah 78 dan nilai tertinggi 128 (dari 26 pernyataan dengan rentang
nilai 26-130 : Weis & Schank, 2009). Semakin mendekati angka 130,
maka nilai profesional keperawatan milik mahasiswa semakin baik. Nilai
para mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sangat bervariasi, dengan nilai terendah 78 dan nilai tertinggi 128.
Peneliti tidak mengubah data numerik tersebut ke dalam data
kategorik untuk mengklasifikasikan tingkat nilai profesional keperawatan
responden. Hal itu sejalan dengan konsep yang digagaskan Weis & Schank
(2009), bahwa untuk menginterpretasikan hasilnya, dapat dilihat dari
jumlah total nilai profesional keperawatan yang dikaji dengan NPVS-R.
Semakin tinggi total nilainya, maka menunjukkan bahwa orientasi nilai
profesionalnya semakin kuat. Artinya, semakin tinggi nilai seseorang,
maka nilai profesional keperawatannya semakin baik.
49
Hasil penelitian sejalan dengan yang ditemukan oleh Kobra, dkk
(2012), nilai profesional yang ia temukan pada mahasiswa perawat di
universitas tipe 1 di Iran ialah berkisar 48 hingga 130 (n=120 M=90,92 SD
16,54), dan mahasiswa perawat di universitas tipe 3 ialah berkisar pada 65
hingga 120 (n=120 M=95,08 SD=12.56).
Nilai rata-rata dari 54 nilai profesional keperawatan tersebut ialah
99,69 dengan standar deviasi 10,664. Nilai tersebut dapat dikatakan cukup
tinggi karena mendekati angka 130 sebagai nilai teratas. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian Fisher (2014), ia menemukan nilai profesional
pada para mahasiswa tingkat Bachelor of Science in Nursing berada pada
rata-rata 108,7. Hal serupa ditemukan Iacobucci, dkk (2012) pada
penelitiannya menemukan mahasiswa perawat memiliki rata-rata nilai
profesional keperawatan 101.43 (n=47, SD=12,78).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke-54 mahasiswa tersebut,
46,3% mahasiswa (n=25) memiliki nilai profesional keperawatan di bawah
rata-rata (<99,69), dan 53,7% mahasiswa (n=29) lainnya ditemukan
memiliki nilai profesional keperawatan di atas rata-rata (>99,69). Hal itu
menunjukkan kondisi yang baik, karena lebih banyak mahasiswa yang
memiliki nilai profesional keperawatan di atas rata-rata.
Banyaknya mahasiswa yang memiliki nilai profesional keperawatan
di atas rata-rata, kmeungkinan dapat disebabkan karena nilai-nilai tersebut
telah diajarkan kepada mahasiswa saat menjalani program akademik
(Pendidikan Strata 1). Pengajaran tersebut membantu mahasiswa
membangun konsep pemahaman mengenai nilai profesional keperawatan.
50
Hal itu sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa pengenalan dan
penanaman nilai profesional keperawatan seharusnya dilakukan sedini
mungkin (AACN, 2008).
Selain itu, cukup tingginya nilai profesional keperawatan yang
dimiliki mahasiswa dapat dikarenakan cukup tingginya skor aspek caring
pada mahasiswa. Skor aspek caring ini menyumbangkan banyak nilai pada
total nilai profesional keperawatan. Karena, dari kelima aspek nilai
profesional keperawatan (caring, activism, trust, justice, professionalism),
aspek caring merupakan satu-satunya aspek yang memiliki lebih banyak
mahasiswa dengan nilai di atas rata-rata.
Institusi perlu meningkatkan nilai profesional keperawatan yang
dimiliki mahasiswa. Karena nilai profesional keperawatan yang tinggi
merupakan faktor pendukung bagi mahasiswa untuk memiliki motivasi
melanjutkan pendidikan keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi (Unn,
2011). Motivasi tersebut merupakan hal yang sangat baik, karena semakin
banyak yang memiliki pendidikan keperawatan dengan jenjang yang lebih
tinggi, maka akan tersedia lebih banyak lagi perawat yang berkualitas. Hal
itu akan berimplikasi pada kualitas pelayanan keperawatan, sekaligus pada
profesi keperawatan.
2. Gambaran Nilai Kepedulian (Caring) Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mayeroff (1971) mendefinisikan caring ialah membantu orang lain
untuk tumbuh. Maksudnya, perawat memberikan perhatian khusus kepada
51
pasien dalam hal sehat-sakit untuk membantu pasien tersebut untuk
tumbuh sebagaimana fase yang seharusnya. Bagi profesi perawat,
mendapatkan tugas dalam merawat individu dengan cara yang holistik
merupakan pusaka dari profesi perawat sebagai caring dan healing
profession (Donahue, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kepedulian (caring) yang
dimiliki mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta berada pada rentang 27 hingga 44 (dari 9 pernyataan dengan
rentang nilai 9-45 : Weis & Schank, 2009). Nilai terendah yang dimiliki
mahasiswa ternyata jauh lebih tinggi dari nilai terendah yang tersedia,
yakni 27 dari nilai terendah 9. Selain itu, 59,3% mahasiswa (n=32)
memiliki nilai caring diatas rata-rata (M=35,94, SD=4,402). Sedangkan
40,7% (n=22) lainnya memiliki nilai caring di bawah rata-rata. Hal itu
menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa yang memiliki nilai caring
di atas rata-rata.
Lebih banyaknya mahasiswa yang memiliki nilai caring diatas rata-
rata dapat dimaknai bahwa nilai caring mahasiswa responden semakin
baik. Menurut pengamatan peneliti, hal tersebut dapat dikarenakan PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menyelenggarakan Program
Praklinik sebagai early clinical exposure sejak semester 3. Sehingga
program tersebut membuat mahasiswa lebih dini dan lebih banyak
berinteraksi dengan pasien serta mengasah dan mengimplementasikan nilai
caring.
52
Fenomena adanya program praklinik tersebut sebagaimana yang
ditemukan oleh Christine, dkk (2012), bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi nilai caring seseorang ialah pengalaman. Ketika seseorang
memiliki kesempatan untuk berpengalaman memberikan perawatan atau
caring, maka pengalaman tersebut akan memberikan penegasan tersendiri
terhadap konsep caring yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Pengalaman
dapat meningkatkan nilai caring seseorang.
Beberapa hal lain yang ditemukan Christine, dkk (2012) dapat
mempengaruhi nilai caring pada seseorang ialah pengalaman berdasar
model pelayanan rumah sakit dan pemahaman mengenai teori Jean Watson
mengenai caring. Melalui program praklinik tersebut pula, mahasiswa
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki pengalaman untuk
mengobservasi dan belajar memberikan pelayanan pada setting rumah
sakit. Di samping itu, mahasiswa diajarkan mengenai profesi keperawatan
sejak tahun pertama pendidikan, sehinggga konsep mahasiswa mengenai
profesi keperawatan telah terbentuk sejak awal.
Peneliti juga mengamati bahwa dalam penyelenggaraan praktikum
keterampilan asuhan keperawatan, para dosen selalu menanamkan nilai
caring dan mengutamakan pengimplementasian nilai caring oleh
mahasiswa.
Hasil pengamatan peneliti pada PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tersebut sejalan dengan yang ditemukan Fahrenwald, dkk (2005)
yang menyatakan bahwa pendidikan keperawatan memiliki tanggung
jawab dalam menanamkan nilai kepedulian (caring) pada para mahasiswa,
53
mengingat sangat pentingnya nilai caring sebagai core value dalam
keperawatan. Ia menjelaskan bahwa profesi keperawatan merupakan
caring profession, sehingga penanaman caring adalah sebuah hal yang
utama. Pemberian teladan peran (role model) mengenai nilai caring
merupakan salah satu cara yang dapat dimasukkan dalam kurikulum
pendidikan keperawatan. Selain itu, untuk sebaik-baiknya menguatkan
nilai caring pada mahasiswa sebagai calon perawat di masa mendatang,
institusi pendidikan perlu mengintegrasikan nilai-nilai profesional lain
dalam lingkungan belajar. Agar melalui lingkungan yang penuh nilai
profesional tersebut, mahasiswa akan lebih masif terpapar dan menghayati
nilai-nilai profesional dalam keperawatan.
3. Gambaran Nilai Aktivisme (Activism) Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Komponen aktivisme ini diwujudkan dengan keterlibatan seseorang
dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan profesi
keperawatan, seperti turut andil dalam asosiasi keperawatan, berpartisipasi
dalam melaksanakan riset keperawatan, dan memahami kebijakan-
kebijakan publik terkait profesi (Weis & Schank, 2009). Sebagai salah satu
praktisi kesehatan, perawat memiliki tanggung jawab moral untuk terlibat
dalam advokasi pengembangan profesi dan organisasi kesehatan serta
sistem kesehatan lain yang melibatkan profesi kesehatan (Simon, 2012).
Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta memiliki nilai aktivisme (activism) dengan nilai tertinggi 25 dan
54
nilai terendah 12 (dari 5 pernyataan dengan rentang nilai 5-25 : Weis &
Schank, 2009). Semakin tinggi skornya, maka semakin tinggi nilai
aktivismenya.
Nilai mean dari komponen nilai aktivisme adalah 18,39 (SD=2,784).
Sebanyak 55,6% mahasiswa (n=30) memiliki nilai aktivisme di bawah
rata-rata (<18,39), dan 44,4% mahasiswa (n=24) memiliki nilai aktivisme
di atas rata-rata. Ternyata lebih banyak mahasiswa yang memiliki nilai
aktivisme di bawah rata-rata.
Lebih banyaknya mahasiswa dengan nilai aktivisme di bawah rata-
rata, kemungkinan disebabkan karena pada tingkat mahasiswa program
profesi belum seluruhnya dilakukan aktifitas-aktifitas yang berkaitan
dengan aktivisme. Sebagai contoh, mahasiswa pendidikan profesi belum
dapat terlibat dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai
asosiasi profesi perawat profesional di Indonesia. Mereka dapat menjadi
anggota aktif PPNI dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan PPNI jika sudah
lulus sebagai Ners. Selain itu, menurut pengamatan peneliti, keterlibatan
dalam organisasi mahasiswa keprofesian serta kajian mengenai kebijakan-
kebijakan pemerintah mengenai profesi keperawatan belum menjadi
prioritas pada tingkat mahasiswa program profesi. Sehingga pemahaman,
implementasi, serta kepemilikan nilai aktivisme mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini masih sebagian
besar di bawah rata-rata.
Sebenarnya terdapat organisasi perawat di tingkat mahasiswa, yakni
Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia (ILMIKI).
55
ILMIKI dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk meningkatkan nilai
aktivisme yang dimiliki mahasiswa. Melalui keterlibatan di ILMIKI,
mahasiswa akan turut mengkaji isu-isu dan kebijakan-kebijakan mengenai
perawat.
Namun berdasarkan aturan organisasi ILMIKI, mahasiswa yang
dapat mengikuti ILMIKI ialah mahasiswa pada tingkat Strata 1 (S1),
sehingga tidak dapat diikuti oleh mahasiswa Program Profesi Ners. Selain
itu, tidak semua mahasiswa dapat mengambil peran sebagai pengurus
ILMIKI. Karena pengurus yang dibutuhkan berjumlah terbatas. Selain itu,
kegiatan-kegiatan ILMIKI biasanya dapat diikuti oleh sebagian kecil
mahasiswa perawat karena kegiatan tersebut bersifat delegasi. Artinya,
tidak semua mahasiswa dalam suatu institusi dapat mengikuti sebuah
kegiatan ILMIKI.
Keterbatasan tersebut tentu perlu disiasti. Salah satu siasat yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan peran dan fungsi dari Organisasi
Eksekutif di tingkat mahasiswa atau dikenal dengan Himpunan Mahasiswa
Program Studi (HMPS) jika di PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peningkatan peran dan fungsi yang dimaksud ialah HMPS
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang membahas seputar isu dan
kebijakan dalam keperawatan, baik dalam bentuk seminar, dikusi umum,
dan sebagainya.
Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan mengadvokasi
profesi, mahasiswa perlu terlebih dahulu memahami tentang faktor
budaya, sosial, dan politik yang memberikan dampak dan pengaruh kepada
56
praktik keperawatan dan profesi (Dyal & Cohen, 2014). Untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa tersebut, dapat digunakan konsep
final project yang dilakukan mahasiswa dengan menginvestigasi
kebijakan-kebijakan terkait, pembiayaan, pendidikan, hingga efektifitas
pelayanan keperawatan di lapangan. Final project tersebut diakhiri dengan
presentasi hasil yang dikemas dalam sebuah seminar. Cara tersebut
terbukti efektif dalam meningkatkan nilai aktivisme mahasiswa (Dyal &
Cohen, 2014). Cara tersebut dapat digunakan oleh Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakara sebagai salah satu metode untuk
meningkatkan nilai profesionalisme mahasiswa.
4. Gambaran Nilai Kepercayaan (Trust) Mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Trust merupakan sebuah fenomena dalam sebuah hubungan serta
sebuah proses yang di dalamnya memiliki resiko untuk terjadi keruntuhan
kepercayaan. Untuk membangun sebuah kepercayaan antara perawat dan
pasien, dibutuhkan kompetensi perawat profesional dan kepedulian
interpersonal (Gastmans, dkk, 2013). Trust ditunjukkan dengan sikap
dapat dipercayai oleh orang lain (Dinc, dkk, 2012).
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa nilai kepercayaan (trust) yang
dimiliki mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta ialah dimulai dengan angka terendah 15 hingga angka tertinggi 24
(dari 5 pernyataan dengan rentang nilai 5-25 : Weis & Schank, 2009).
57
Nilai mean yang muncul ialah 19,61 dan standar deviasi 2,498. Dari
nilai mean tersebut, diketahui terdapat 29 mahasiswa (53,7%) yang
memiliki nilai trust di bawah rata-rata dan 25 mahasiswa (46,3%) lainnya
memiliki nilai trust di atas rata-rata.
Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki nilai
trust di bawah rata-rata. Hal itu dapat disebabkan karena aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan nilai trust pada kuesioner NPVS-R belum banyak
dilaksanakan pada tingkat mahasiswa program profesi Ners PSIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai contoh, dalam kegiatan berkolaborasi
ketika tidak mampu memenuhi kebutuhan klien (NPVS-R item 2),
mahasiswa program profesi masih belum dituntut atau diminta untuk
melaksanakan kolaborasi dengan lintas praktisi tersebut. Melainkan, hal itu
dilakukan oleh perawat profesional yang sedang bertugas di rumah sakit.
Untuk meningkatkan nilai trust, pendidik maupun pembimbing
klinik dapat membentuk sebuah forum reflektif yang memberikan ruang
kepada mahasiswa profesi untuk mendiskusikan refleksi mereka tentang
nilai trust (Johns, 2009). Hal itu dimaksudkan agar pendidik dan
pembimbing dapat mengarahkan mahasiswa serta memberikan role model
melalui diskusi.
5. Gambaran Nilai Profesionalisme (Professionalism) Mahasiswa
Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
58
Komponen nilai profesionalisme (professionalism) ini diwujudkan
dengan ditegakkannya standar-standar praktik dalam pelaksanaan praktik,
menginisiasi diri untuk menciptakan dan meningkatkan lingkungan praktik
yang tepat dan baik, hingga terlibat langsung dalam evaluasi teman
sejawat secara obyektif (Weis & Schank, 2009). Dehghani (2015)
menemukan ada tiga pilar yang membangun profesionalisme dalam
keperawatan, yakni prinsip kepedulian, komunikasi, dan etik.
Profesionalisme perawat juga ditentukan oleh tiga hal penting, yakni
kognitif, sopan santun, dan psikomotorik (Ghadirian, dkk, 2014).
Pada komponen profesionalisme ini, mahasiswa Program Profesi
Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan nilai terendah
11 dan nilai tertinggi 20 (dari nilai terendah 4 dan nilai tertinggi 20 : Weis
& Schank, 2009). Nilai yang bervariasi tersebut memiliki nilai mean 14,48
(SD=2,196). Dari nilai mean tersebut, diketahui bahwa lebih banyak
mahasiswa yang memiliki nilai profesionalisme di bawah rata-rata, yakni
sejumlah 30 orang (55,6%), dan hanya 24 orang (44,4%) yang memiliki
nilai profesionalisme di atas rata-rata.
Menurut pengamatan peneliti, lebih sedikitnya mahasiswa yang
memiliki nilai di atas rata-rata kemungkinan disebabkan karena mahasiswa
program profesi belum memiliki tanggung jawab secara penuh (100%)
dalam mengelola klien, dan yang dilakukan masih sebatas pada tuntutan
yang diterima dari kampus. Sehingga nilai profesionalisme tersebut kurang
terasah.
59
Untuk mengasah nilai profesionalisme mahasiswa, Fowler (2013)
melakukan penelitian eksperimental, yang menunjukkan bahwa seorang
mahasiswa yang diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pertemuan
perawat profesional, kesempatan untuk mengobservasi perilaku
leadership, dan melakukan diskusi mendalam atas dua hal tersebut
ternyata memiliki skor nilai profesional yang lebih tinggi dari pada
mahasiswa yang diberi kesempatan untuk terlibat dalam program Service
Learning (SL) yang melibatkan mahasiswa pada pelayanan organisasi non-
profit, penyuplai peralatan medis, serta penyedia pelayanan kesehatan
sebagai suatu komunitas pelayanan. Cara ini dapat digunakan institusi
pendidikan untuk meningkatkan nilai profesional mahasiswanya.
Kawamoto, dkk (2014) dan Tanaka, dkk (2014) mengatakan bahwa
profesionalisme seorang perawat sangat berhubungan signifikan dengan
lamanya pengalaman yang dimiliki oleh perawat dan persiapan pendidikan
yang lebih tinggi. Menurut Karimi, dkk (2014), mahasiswa keperawatan
mempelajari profesionalisme dengan menggunakan metode yang berbeda
serta sumber yang berbeda.
Rhodes, dkk (2012) menemukan strategi kurikulum untuk
meningkatkan profesionalisme peserta didik. Strategi tersebut ialah dengan
memberikan seminar untuk meningkatkan interaksi mahasiswa,
mengeksplorasi isu-isu mengenai profesionalisme, melatih mahasiswa
berpikir kritis, pemberian perkuliahan interaktif dengan para ahli
profesionalisme, serta menggabungkan strategi-strategi tersebut dengan
penggunaan Miller‟s Wheel of Professionalism in Nursing dalam diskusi.
60
Cara tersebut dapat meningkatkan perkembangan perlilaku
profesionalisme.
6. Gambaran Nilai Keadilan (Justice) Mahasiswa Program Profesi Ners
PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nilai keadilan (justice) ini mengarahkan perawat untuk tidak
membeda-bedakan pemberian pelayanan keperawatan kepada klien dengan
latar belakang yang berbeda. Melalui nilai keadilan, perawat dituntun
untuk dengan obyektif memperhatikan setiap klien dari suku yang berbeda,
agama, ras, negara, warna kulit, dan budaya yang berbeda.
Mengenai komponen ini, mahasiswa Program Profesi Ners PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai keadilan (justice) dengan
nilai paling kecil 8 dan nilai paling besar ialah 15 (dari nilai terendah 3 dan
nilai tertinggi 15 : Weis & Schank, 2009). Mahasiswa tersebut ternyata ada
yang mencapai nilai tertinggi yang tersedia, yakni 15. Nilai mean yang
dimiliki komponen ini ialah 11,26 dan standar deviasi 1,639. Pada
komponen ini, ternyata lebih banyak mahasiswa yang memiliki nilai
keadilan (justice) yang lebih kecil dari pada rata-rata, yakni sebanyak
59,3% (n=32), dan 40,7% lainnya (n=22) memiliki milai keadilan (justice)
di atas rata-rata.
Belum dapat diketahui secara pasti mengenai lebih banyaknya
mahasiswa yang memiliki nilai di bawah rata-rata. Namun, mahasiswa
tetap perlu difasilitasi dan ditanamkan lebih dalam mengenai nilai justice.
Karena melalui komitmen pada penerapan keadilan sosial, perawat
61
memainkan peran & pengaruh penting dalam usaha pemerataan kesehatan
secara global (Schmidt & Lobo, 2012). Mahasiswa perawat sebagai calon
perawat perlu memperkuat nilai justice serta mengimplementasikannya
dalam praktik keperawatan, karena hal itu penting dan sangat bermanfaat
bagi klien maupun bagi profesi (Schulyer, 2013).
Pada PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah dilakukan pula
usaha untuk meningkatkan nilai justice pada mahasiswa. Salah satu cara
tersebut ialah mengajarkan keperawatan islami yang di dalamnya terdapat
ajaran mengenai konsep pluralisme dalam Islam. Melalui pengajaran
keperawatan islami tersebut, ditanamkan kepada mahasiswa bahwa
sebagai perawat muslim tidak diperbolehkan membeda-bedakan pasien
berdasarkan latar belakang maupun bentuk fisik. Seorang perawat muslim
harus menempatkan seluruh pasien dalam posisi yang sama dan tidak
membedakan pelayanan keperawatan yang diberikannya.
Selain itu, penanaman nilai justice juga dilakukan pada pelaksanaan
Janji Kepaniteraan saat para mahasiswa PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta akan melaksanakan program praklinik. Pada salah satu poin dalam
Janji Kepaniteraan tersebut, mahasiswa diminta untuk berjanji agar tidak
membeda-bedakan pasien dengan berbagai latar belakang dan memberikan
pelayanan keperawatan sama rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pasien.
62
C. Gambaran Mean Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis
Kelamin
Pada tabel 5.9 dapat diketahui bahwa mahasiswa berjenis kelamin laki-
laki memiliki nilai mean atas total nilai profesional beserta kelima komponen
(caring, activism, pofessionalism, trust, dan justice) yang lebih besar dari
pada mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Hal itu kemungkinan dapat
disebabkan adanya perbedaan proporsi yang signifikan antara jumlah
mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan jumlah mahasiswa berjenis kelamin
perempuan. Perbedaan proporsi jumlah tersebut dapat mempengaruhi nilai
mean, karena semakin banyak jumlah anggotanya maka varian nilai yang
muncul akan semakin banyak dan rentang nilai yang muncul dapat menjadi
lebih lebar, sehingga dapat mempengaruhi munculnya nilai mean. Sejalan
dengan hasil penelitian di atas, Bang, dkk (2011), Shahriari & Baloochestani
(2014) menemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dan skor nilai profesional yang dimiliki seseorang.
D. Gambaran Mean Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan
Angkatan Profesi
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa pada total nilai profesional
keperawatan, mahasiswa angkatan tujuh memiliki nilai mean tertinggi, yakni
87. Angka itu kemudian diikuti oleh mahasiswa angkatan sembilan, yakni 85,
dan nilai mean terkecil ialah dari angkatan delapan, yakni 78. Hal itu
63
menunjukkan bahwa angkatan sembilan sebagai angkatan ptofesi yang
termuda ternyata memiliki nilai mean yang lebih besar dari pada angkatan
delapan. Sedangkan angkatan tujuh sebagai angkatan responden tertua,
menunjukkan nilai mean yang paling besar.
Hal yang hampir serupa muncul pada komponen caring, yakni angkatan
sembilan memiliki nilai mean yang lebih besar dari pada angkatan delapan,
yakni 29. Sedangkan nilai mean yang dimiliki angkatan delapan adalah 27.
Sebagai angkatan responden tertua, angkatan tujuh menunjukkan nilai mean
yang sama dengan angkatan sembilan, yakni 29.
Hal diatas kemungkinan dapat terjadi karena perbedaan proporsi jumlah
mahasiswa yang signifikan antara angkatan tujuh, delapan, dan sembilan.
Angkatan tujuh terdiri dari 13 mahasiswa, angkatan delapan terdiri dari 33
mahasiswa, dan angkatan 9 terdiri dari 8 mahasiswa. Perbedaan proporsi yang
signifikan itu dapat secara tidak langsung mempengaruhi nilai mean yang
muncul.
Selain itu, LeDuc & Kotzer (2009), Bang, dkk (2011), Shahriari &
Baloochestani (2014) dalam penelitiannya ternyata menghasilkan kesimpulan
bahwa tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara tahun
akademik ataupun lamanya pengalaman praktik di lapangan dengan skor nilai
profesional keperawatan yang dimiliki seseorang. Gambaran hasil penelitian
tersebut ditemukan pula pada penelitian ini, bahwa nilai mean antara ketiga
angkatan profesi tersebut tidak selalu lebih besar pada angkatan yang lebih
tua.
64
E. Keterbatasan Penelitian
Selama proses penelitian hingga pengambilan kesimpulan, penulis
menyadari adanya keterbatasan yang terkandung dalam penelitian ini.
Keterbatasan penelitian tersebut diantaranya :
1. Responden sedang menjalankan Program Profesi Ners di berbagai rumah
sakit yang berbeda dan memiliki waktu istirahat yang tidak sama,
sehingga pengambilan data penelitian menjadi lebih sulit.
2. Perbedaan proporsi jumlah mahasiswa berdasarkan jenis kelamin dan
angkatan sangat signifikan, sehingga terdapat kemungkinan hasil
penelitian atas hasil beda mean kurang akurat.
3. Responden memahami topik penelitian dan memahami posisi dirinya
sebagai obyek penelitian, sehingga dapat mempengaruhi respon yang
diberikan oleh responden pada penelitian.
4. Topik mengenai nilai profesional keperawatan masih sangat sedikit di
bahas di Indonesia, sehingga peneliti belum menemukan penelitian terkait
yang dilakukan di Indonesia untuk dimasukkan dalam pembahasan hasil
penelitian.
65
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan proses penelitian dan pembahasan, berikut merupakan
kesimpulan dari hasil penelitian,
1. Gambaran karakteristik dari mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ialah terdiri dari perempuan sebanyak 87%
(47 orang) dan laki-laki sebanyak 13% (7 orang). Diketahui untuk
karakteristik angkatan, mahasiswa angkatan delapan memiliki jumlah
mahasiswa terbanyak, yakni 33 orang (61,1%). Sedangkan mahasiswa
angkatan tujuh sebanyak 13 orang (24,1%) dan mahasiswa angkatan
sembilan sebanyak 8 orang (14,8%).
2. Nilai profesional keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki nilai terendah pada angka 78
dan nilai tertinggi pada angka 128 (dari 26 pernyataan dengan rentang
nilai 26-130 : Weis & Schank, 2009) dengan mean 99,69 dan standar
deviasi 10,664. Semakin tinggi nilai profesional yang dimiliki seseorang
yang diuji menggunakan NPVS-R, maka semakin kuat pula orientasi nilai
profesional yang dimiliki (Weis & Schank, 2009). Sebanyak 46,3% orang
memiliki nilai profesional keperawatan di bawah rata-rata (n=25) dan
sebanyak 53,7% orang memiliki nilai profesional keperawatan di atas
rata-rata (29).
3. Pada komponen nilai kepedulian (caring), nilai terendah yang muncul
ialah 27, dengan nilai tertinggi 44 (dari 9 pernyataan dengan rentang nilai
66
4. 9-45 : Weis & Schank, 2009) dengan mean 35,94 dan standar deviasi
4,402. Lebioh banyak mahasiswa dengan nilai caring di atas rata-rata
(59,3%) dari mahasiswa dengan nilai caring di bawah rata-rata (40,7%).
Hal itu dapat disebabkan karena Program Praklinik yang diselenggarakan
oleh PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuat mahasiswa lebih
dini dan lebih banyak berinteraksi dengan klien.
5. Pada komponen nilai aktivisme (activism), nilai terendah yang muncul
ialah 12, dengan nilai tertinggi 25 (dari 5 pernyataan dengan rentang nilai
5-25 : Weis & Schank, 2009) dengan mean 18,39 dan standar deviasi
2,784. Dari 54 mahasiswa, 30 mahasiswa (55,6%) memiliki nilai activism
di bawah rata-rata dan 24 mahasiswa (44,4%) lainnya memiliki nilai
activism di atas rata-rata. Hal itu dapat disebabkan karena pada tingkat
mahasiswa program profesi kurang dilakukan kajian maupun aktivitas
yang berkaitan dengan aktivisme.
6. Pada komponen nilai kepercayaan (trust), nilai terendah yang muncul ialah
15, dengan nilai tertinggi 24 (dari nilai terendah 5 dan nilai tertinggi 25 :
Weis & Schank, 2009). Komponen ini memiliki nilai mean 19,61 dan
standar deviasi 2,498. Dari 54 mahasiswa, 29 mahasiswa (53,7%)
memiliki nilai trust di bawah rata-rata dan 25 mahasiswa (46,3%) lainnya
memiliki nilai trust di atas rata-rata. Hal itu kemungkinan disebabkan
karena kurang dilakukannya aktivitas yang berhubungan dengan nilai
trust pada tingkat mahasiswa program profesi.
7. Pada komponen nilai profesionalisme (professionalism) nilai terendah
yang muncul ialah 11, dengan nilai tertinggi 20 (dari nilai terendah 4 dan
67
nilai tertinggi 20 : Weis & Schank, 2009). Komponen ini memiliki nilai
mean 14,48 dan standar deviasi 2,196. Dari 54 mahasiswa, 30 mahasiswa
(55,6%) memiliki nilai professionalism di bawah rata-rata dan 24
mahasiswa (44,4%) lainnya memiliki nilai professionalism di atas rata-
rata. Hal itu dapat disebabkan karena mahasiswa hanya melakukan hal-hal
atau aktivitas sebatas pada tuntutan tugas dari kampus.
8. Pada komponen nilai keadilan (justice) nilai terendah yang muncul ialah 8,
dengan nilai tertinggi 15 (dari nilai terendah 3 dan nilai tertinggi 15 :
Weis & Schank, 2009). Komponen ini memiliki nilai mean 11,26 dan
standar deviasi 1,639. Dari 54 mahasiswa, 32 mahasiswa (59,3%)
memiliki nilai justice di bawah rata-rata dan 22 mahasiswa (40,7%)
lainnya memiliki nilai justice di atas rata-rata. Peneliti belum mengetahui
secara pasti mengenai lebih banykanya mahasiswa yang meimiliki nilai di
bawah rata-rata.
9. Mahasiswa laki-laki memiliki nilai mean yang lebih besar (M=105,57)
pada nilai profesional secara keseluruhan serta setiap komponennya
(caring, activism, pofessionalism, trust, dan justuce) dibandingkan
mahasiswa perempuan (M=98,81). Hal itu dapat disebabkan perbedaan
proporsi jumlah mahasiswa yang signifikan dan dapat disebabkan karena
tidak adanya hubungan antara jenis kelamin dan nilai profesional yang
dimiliki.
10. Pada total nilai profesional keperawatan, nilai mean tertinggi
dimiliki oleh mahasiswa angkatan tujuh, yakni 87. Mahasiswa angkatan
sembilan memiliki nilai mean 85. Sedangkan mahasiswa angkatan
68
delapan memiliki nilai mean terendah, yakni 78. Hal itu dapat disebabkan
perbedaan proporsi jumlah yang signifikan antara ketiga angkatan profesi
dan disebabkan karena tidak adanya hubungan antara tahun akademik
ataupun lamanya tahun praktik dengan nilai profesional yang dimiliki.
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Institusi pendidikan keperawatan merupakan lingkungan pertama bagi
mahasiswa perawat untuk mempelajari nilai profesional keperawatan,
yang menjadi pondasi dalam praktik keperawatan. Oleh karenanya, PSIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu institusi pendidikan
keperawatan terkemuka perlu menyusun (dan melaksanakan) sistem dan
kurikulum pendidikan yang lebih memadai dalam rangka meningkatkan
penanaman nilai profesional keperawatan kepada para mahasiswa.
Sebagai contoh, menyelanggarakan final project dalam kajian mengenai
kebijakan terkait profesi untuk meningkatkan aktivisme mahasiswa,
menggunakan Miller‟s Wheel of Professionalism in Nursing sebagai
acuan dalam meningkatkan profesionalisme mahasiswa, dan
melaksanakan diskusi reflektif guna mengasah nilai trust mahasiswa.
2. Bagi mahasiswa
Para mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta perlu memanfaatkan dan memaksimalkan setiap kesempatan
dalam kegiatan praktik profesi untuk mengasah nilai profesional yang
69
dimiliki dan melatih diri menerapkan nilai profesional keperawatan dalam
praktik yang dilaksanakan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menambahkan metode observasional oleh mentor atau perseptor untuk
mengukur nilai profesional keperawatan mahasiswa, disamping
pengukuran oleh diri sendiri atau self evaluation oleh mahasiswa.
b. Peneliti selanjutnya dapat memillih populasi yang memiliki perbedaan
propoprsi jumlah yang tidak signifikan dalam karakter jenis kelamin
maupun anmgkatan, agar hasil penelitian lebih akurat.
c. Peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian yang lebih
mendalam dan spesifik mengenai nilai profesional keperawatan. Hal
mendalam dan spesifik yang dapat diteliti ialah mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi gambaran nilai profesional keperawatan
yang dimiliki mahasiswa Program Profesi Ners PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
d. Peneliti selanjutnya dapat melaksanakan penelitian korelasional
maupun penelitian komparatif mengenai nilai profesional
keperawaatan, agar kajian mengenai nilai profesional keperawatan
semakin bertambah dan lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
American Association of Colleges of Nursing. 2007. White Paper on The
Education and Role of The Clinical Nurse Leader. Amerika.
http://www.aacn.nche.edu/publications/white-
papers/ClinicalNurseLeader.pdf
American Association of Colleges of Nursing. 2008. The Essential of
Baccalaurate Education for Professional Nursing Practice. Amerika.
http://www.aacn.nche.edu/education-resources/BaccEssentials08.pdf
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Bang, Kyung Sook., Kang, Jeong Hee., Jun, Myung Hee., dkk. 2011. Professional
Values in Korean Undergraduated Nursing Student. Elsevier. Vol.31, No.1,
hal.72-75. Abstrak.
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0260691710000754
Benner, P. 1984. From novice to expert: Excellence and power in clinical nursing
practice. Menlo Park: Addison-Wesley
www.health.nsw.gov.au/nursing/projects/Documents/novice-expert-
benner.pdf diakses pada 04/12/2014 jam 12:27 WIB
Christine, Vandenhouten., dkk. 2012. W=Watson‟s Theory of Transpersonal
Caring : Factors Impacting Nurses Professional Caring. Hilistic Nursing
Practice. Vol.26, No.2. abstrak :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23075749
Djojodibroto, R. Damanto. 2004. Tradisi Kehidupan Akademik. Yogyakarta :
Galang Press. Hal 35.
Dedi, Blacius., Setyowati., dan Afiyanti, Yati. 2008. Perilaku Caring Perawat
Pelaksana Di Sebuah Rumah Sakit Di Bandung: Studi Grounded Theory.
Jurnal Keperawatan Indonesia: Vol. 12, No. 1, hal. 40-46.
Dehghani, Ali. 2015. Professionalism in Iranian Nursing : Concept Analysis.
International Journal of Nursing Knowledge. doi: 10.1111/2047-3095.12082
DeLaune, Sue C., Ladner, Patricia K. 2003. Fundamental of Nursing : Standard
and Practice 2nd Edition. United State of America : Thomson Learning.
Dinc, Leyla. dan Gastmans, Chris. 2012. Trust And Trustworthiness In Nursing:
An Argument-Based Literature Review. Nursing Inquiry. Vol.19, No.1,
hal.223–237. DOI: 10.1111/j.1440-1800.2011.00582.x
Dyal, Brenda. dan Cohen, Bonni. 2014. Developing and Encouraging Political
Activism in NP Students. Valdosta State University. Abstrak.
https://nonpf.confex.com/nonpf/2014co/webprogram/Paper7349.html
Donahue, M Patricia. 2011. Nursing : The Finest Art. Missouri : Mosby Elsevier.
Fahrenwald, nancy L., Bassett, Susan D., Tschetter, Lois., dkk. 2005. Teaching
Core Nursing Values. Journal of Professional Nursing. Vol.21, No.1, hal.45-
51. Abstrak. http://www.professionalnursing.org/article/S8755-
7223%2804%2900172-3/fulltext
Fisher, Mary Dee. 2014. A Comparison of Professional Value Development
Among Pre-Licensure Nursing Students in Associate Degree, Diploma, and
Bachelor of Science in Nursing Programs. Nursing Education Perspectives:
Januari, Vol. 35, No.1, hal. 37-42. doi: 10.5480/11-729.1.
Fowler, Debra L. 2013. Service-Learning and Nursing Professional Values
Development : An Experimental Research Study. Nursing Education
Perspective. Vol.34, No.1, hal.50-51. Abstrak.
http://www.nlnjournal.org/doi/abs/10.5480/1536-5026-
34.1.50?journalCode=nhcp
Ganda, Yahya. 2004. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan
Tinggi. Jakarta : PT Grasindo.
Gastmans, Chris. dan Dinc, Leyla. 2013. Trust in Nurse-Patient Relationship : A
Literature Review. Nursing Ethics. doi:10.1177/0969733012468463.
Abstrak.
http://nej.sagepub.com/content/early/2013/02/18/0969733012468463.abstra
ct
Ghadirian, Fataneh., Salsali, Mahvash. Dan Cheraghi, Mohammad Ali. 2014.
Nursing Professionalism : An Evolutionary Concept Analysis. Iranian
Journal of Nursing and Midwifery Research. Vol.19, No.1, hal.1-10.
Gillis, Angela., Jackson, Winston. 2002. Research for Nurses : Methods and
Interpretation. United States of America : Davis Company.
Hayes, Tara Lynn. 2006. An Exploration of Professional Values Held by
Baccalaureate and Associate Degree Nursing Students. Tesis
dipublikasikan. Florida : The Graduate School of DigiNole Commons.
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.
Hollup, Oddvar. 2013. The Impact of gender, Culture, and Sexuality on Mauritian
Nursing : Nursing as a Non-Gendered Occupational Identit or Masculine
Field? Qualitative Study. Faculty of Health and Social Studies Telemark
University College Norway. Vol.51, No.5, hal.752-760.
Iacobucci, Trisha A. 2014. Professional values, self-esteem, and ethical
confidence of baccalaureate nursing students. Nursing Ethic: Vol. 20, No.4,
hal. 479–490.
Jahanbin, Iran., dkk. 2012. The Impact of Teaching Professional Self-Concept on
Clinical Performance Perception in Nursing Students. Life Science Journal:
Vol. 9, No. 4, hal. 653-659.
Jansen, Michaelene P. M., Stauffacher, Mary Z. Ed. 2006. Advanced Practice
Nursing : Core Concepts for Professional Role Development 3rd
Edition.
New York : Springer Publishing Company.
Johns, Christopher. 2009. Becoming a Reflective Practitioner. Singapura : Wiley
Blackwell.
Karimi, Zohreh., Ashktorah, Tahereh., Mohammadi, Easa., dan Abedi, Heidar Ali.
2014. Using The Hidden Curriculum to Teach Professionalism in Nursing
Student. Vol.16, No.3. doi: 10.5812/ircmj.15532
Kawamoto, Rieko., Tanaka, Michiko., dan Yonimetsu, Yoshikazu. 2014. Nursing
Professionalism : A National Survey of Professionalism Among Japanese
Nurses. International Journal of Nursing Practice. Vol.20, No.6, hal.579-
587. Abstrak.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/ijn.12201/abstract?deniedAccess
CustomisedMessage=&userIsAuthenticated=false
Lapau, Buchari. 2012. Metode Penelitian Kesehatan : Metode Ilmiah Penulisan
Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
LeDuc, Karen., Kotzer, Anne Marie. 2009. Bridging The Gap : A Comparison of
The Professional Nursing Values of Students, New Graduates, and Seasoned
Professionals. Nursing Education Research/ vol.30, No.5, hal.279-284
Lin, Yea-Pying., dkk. 2010. Dignity in care in the hospital setting from patients‟
perspectives in Taiwan: a descriptive qualitative study. Journal of Clinical
Nursing: Agustus, Vol. 20, hal. 794–801.
Ma, Fang., Li Jiping., Zhu, Dan., Bai, Yang juan., dan Song, Jianhua. 2013.
Confronting the caring crisis in clinical practice. Medical Education: Vol.
47, hal. 1037–1047. doi: 10.1111/medu.12250.
Mateo, Magdalena., Kirchoff, Karin T. Ed. 2009. Research for Advanced Practice
Nursing : from Evidence to Practice. New York : Springer Publishing
Company.
Murdyastuti, Saptorini. 2010. Pengaruh Persepsi Tentang
Profesionalitas,Pengetahuan Patients Safety Dan Motivasi Perawat
Terhadap Pelaksanaan Program Patients Safety Di Ruang Rawat Inap Rso
Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Tesis dipublikasikan. Surakarta :
Universitas Sebelas Maret.
Naagarazan, R.S. 2006. A Textbook on Professional Ethic. New Delhi : New Age
International Publisher.
Nasution, S. 2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara.
Park, Mihyun., Kjervik, Diane., Crandell, Jamie., Oermann, Marilyn H. 2012. The
relationship of ethics education to moral sensitivity and moral reasoning
skills of nursing students. Nursing Ethics : Vol. 19, No. 4, hal. 568-580.\
Parvan, Kobra., Zamanzadeh, Vahid., Hosseini, Alsadat Fahimeh. 2012.
Assessment of Professional Values Among Iranian Nursing Students
Graduating in Universities With Different Norms of Educational Services.
Thrita J Med Sci: Vol. 1, No. 2, hal. 37-43. DOI: 10.5812/thrita.6441
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Perawat Indonesia.
http://www.inna-ppni.or.id/index.php/pendidikan-keperawatan diakses pada
03/12/2014 Jam 07:13 WIB
Potter, Patricia A., Perry Anne Grifin. 2005. Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik. Jakarta : Penerbit EGC.
Rhodes, Marilyn K., Schutt, Michelle S., Langham, Ginny W., dan Bilotta, Diane
E. 2012. The Journey to Nursing Professionalism : A Learner-Centered
Approach. Nursing Education Perspectives. Vol.33, No.1, hal.27-29.
Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Schmidt, Kelly Buettner. dan Lobo, Marie L. 2012. Social Justice : A Concept
Analysis. Journal of Advanced Nursing. Vol.68, No.4, hal.948-958.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1365-
2648.2011.05856.x/abstract?deniedAccessCustomisedMessage=&userIsAut
henticated=false
Schuyler, Ellis. 2013. The Existing Intersection Of Social Justice And Nursing.
Abstrak. http://theseus32-kk.lib.helsinki.fi/handle/10024/55352
Shahriari, Mohsen., Baloochestani, Elahe. 2014. Applying professional values: the
perspective of nurses of Isfahan hospitals. J Med Ethics Hist Med: Vol.7,
No.1, hal. 1-7.
Shaw, Holly K., Degazon, Cynthia. 2008. Integrating The Core Professional
Values of Nursing : a Profession, Not Just a Career. Journal of Cultural
Diversity: Vol.15, No.1, hal. 44-51.
Simon, Mitchell. 2012. Nursing and Political Activism. Vol.31, No.3. Abstrak.
http://search.informit.com.au/documentSummary;dn=407846717104492;res
=IELHEA
Smith, Marleine C., dkk. Ed. 2013. Caring in Nursing Classics : an Essential
Resource. New York : Springer Publishing Company.
Tanaka, Michika., Taketomi, Kikuko., Yonemitsu, Yoshikazu., dan Kawamoto,
Rieko. 2014. Professional Behaviours and Factors Contributing to Nursing
Professionalism Among Nurse Manager. Journal of Nursing Management.
DOI: 10.1111/jonm.12264
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011. Pedoman Akademik UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2011-2012. Jakarta : UIN Jakarta.
Unn, Hidle. 2011. The Role of Professional Values in Motivating Associate
Degree Nursing Students to Pursue Higher Nursing Education. Indian
Journals. Vol. 3, no.2, hal. 128-132. ISSN : 0974-9349.
Waltz, Carolyn Feher., Strickland, Ora Lea., Lenz, Elizabeth R. 2010.
Measurement in Nursing and Health Research 4rd
Editon. New York :
Springer Publishing Company.
Weis, Darlene., Schank, Mary Jane. 2009. Development and Psychometric
Evaluation of the Nurses Professional Values Scale-Revised. Journal of
Nursing Measurement: Vol.17, No.3, hal.221-231. Doi 10.1891/1061-
3749.17.3.221.
Widhianarti, Ria. 2009. Skripsi, Abstrak : Hubungan perilaku caring perawat
dengan kepuasan klien dalam pelayanan keperawatan di instalasi rawat
inap Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Abstrak skripsi. Semarang :
Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/9466/ diakses pada 05-11-
2014 8:57 WIB
Wood, Marilynn J., Ross-Kerr, Janet C. 2011. Basic Step in Planning Nursing
Research. United State of America : Jones and Barlett Publishers.
http://www.macneal.com/Patients/nursing-excellence/nursing-welcome.aspx
diakses pada 02/07/2015 jam 21.20 WIB
Yarbrough, Susan., Alfred, Danita., Martin, Pam. 2008. Research Study :
Professional Values and Retention. Tyler College of Nursing and Health
Sciences. Hal.10-18.
LAMPIRAN
Lampiran 2
Izin Penggunaan Instrumen
Lampiran 3
Nurses Professional Values Scale-R ©
Indicate the importance of the following value statements relative to
nursing practice. Please circle the degree of importance.
(A = not important to E = most important) for each statement.
Not
Imp
ortan
t
Some
what
Impor
tant
Imp
orta
nt
Very
Imp
orta
nt
Most
Impo
rtant
A B C D E
1. Engage in on-going self-evaluation.
A B C D E
2. Request consultation/collaboration
when unable to meet patient needs.
A B C D E
3. Protect health and safety of the public. A B C D E
4. Participate in public policy decisions
affecting distribution of resources.
A B C D E
5. Participate in peer review. A B C D E
6. Establish standards as a guide for
practice.
A B C D E
7. Promote and maintain standards where
planned learning activities for students
take place.
A B C D E
8. Initiate actions to improve
environments of practice.
A B C E
9. Seek additional education to update
knowledge and skills.
A B C D E
10. Advance the profession through active
involvement in health related activities.
A B C D E
11. Recognize role of professional nursing
associations in shaping health care
policy.
A B C D E
12. Promote equitable access to nursing and
health care.
A B C D E
13. Assume responsibility for meeting
health needs of the culturally diverse
population.
A B C D E
14. Accept responsibility and accountability
for own practice.
A B C D E
15. Maintain competency in area of
practice.
A B C D E
16. Protect moral and legal rights of
patients.
A B C D E
17. Refuse to participate in care if in ethical opposition to own professional values.
A B C D E
18. Act as a patient advocate. A B C D E
19. Participate in nursing research and/or
implement research findings
appropriate to practice
A B C D E
20. Provide care without prejudice to
patients of varying lifestyles.
A B C D E
21. Safeguard patient's right to privacy.
A B C D E
22. Confront practitioners with
questionable or inappropriate practice.
A B C D E
23. Protect rights of participants in
research.
A B C D E
24. Practice guided by principles of fidelity
and respect for person.
A B C D E
25. Maintain confidentiality of patient. A B C D E
26. Participate in activities of professional
nursing associations.
A B C D E
Demographics: Circle the appropriate descriptor
27. A. Undergraduated Student B. Graduated Student C. Practicing Nurse
28. A. Female B. Male
29. A. African American B. Asian/Pacific Islander C. White D. Hispanic
E. Native American
Please feel free to make comments:
© Copyright 2004, Darlene Weis & Mary Jane Schank DW/MJS:bja 2/05
Lampiran 4
Lampiran 5
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Assalamu’alaikum wr. wb.
Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan guna memenuhi tugas
akhir skripsi, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Izza Alimiyah Prananingrum
Asal : PSIK UIN Jakarta
Angkatan : 2011
Judul skripsi : “Gambaran Nilai Profesional Keperawatan Mahasiswa Program
Profesi Ners PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”
Memohon bantuan saudara/i untuk bersedia menjadi responden saya untuk
mengisi kuesioner berikut. Besar harapan saya agar saudara/i bersedia menjadi
responden dan mengisi kuesioner berikut dengan sebenar-benarnya. Identitas dan
jawaban saudara/i akan saya jaga kerahasiaannya. Atas kerjasamanya, saya sampaikan
terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Hormat saya,
Peneliti
Identitas Responden
Inisial :
NIM :
Angkatan Profesi : tujuh/delapan/sembilan*(lingkari)
Jenis kelamin :
Kebersediian menjadi responden
(Ttd responden)
Skala Nilai Profesional Perawat-Revisi ©
1. Tunjukkan seberapa penting pernyataan-pernyataan tentang nilai berikut
dalam praktek keperawatan.
2. Berikan tanda centang (√) pada tingkat kepentingannya.
(A = tidak penting, hingga E = paling penting) untuk setiap pernyataan.
No Diisi oleh
peneliti Pernyataan
Tidak Penting
Agak Penting
Penting Sangat Penting
Paling Penting
A B C D E
1 Selalu mengevaluasi diri secara terus menerus
2 Berkonsultasi ketika tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien
3 Memperhatikan kesehatan dan keselamatan masyarakat
4 Berperan serta di dalam kebijakan publik yang mempengaruhi ketersediaan sumber daya
5 Terlibat dalam evaluasi temn sejawat
6 Menegakkan standar-standar untuk panduan praktek
7 Mempromosikan dan menjaga standar-standar di tempat siswa (keperawatan) melakukan kegiatan belajar
8 Memulai tindakan untuk meningkatkan lingkungan praktek
9 Mencari pendidikan tambahan untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan
10 Terlibat dalam program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas profesi keperawatan
11 Mengetahui peran asosiasi perawat profesional dalam menentukan kebijakan layanan kesehatan
12 Mempromosikan akses yang merata kepada layanan kesehatan dan keperawatan
13 Mengambil tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat dengan budaya yang beragam
14 Menerima tanggung jawab dan akuntabilitas terhadap praktek sendiri
15 Menjaga kompetensi dalam bidang prakteknya
16 Menjaga hak moral dan hukum pasien
17 Menolak ikut melakukan keperawatan jika bertentangan secara etik dan nilai-nilai profesional perawat
18 Berperan sebagai pembela pasien
19 Berperan serta dalam penelitian keperawatan dan menerapkan hasil-hasil penelitian yang sesuai dengan praktik keperawatan
20 Memberikan asuhan keperawatan secara obyektif kepada pasien yang memiliki gaya hidup yang berbeda-beda
21 Melindungi hak privasi pasien
22 Menentang praktisi yang melakukan
praktek yang meragukan atau tidak sesuai
23 Menjaga hak partisipan penelitian
24 Melakukan praktek yang dibimbing oleh prinsip-prinsip kesetiaan dan penghormatan terhadap orang lain
25 Menjaga kerahasiaan pasien
26 Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan asosiasi perawat profesional
Lampiran 6
Uji Reliabilitas
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 54 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 54 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,890 26
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
pernyataan 1 96,06 107,827 ,337 ,888
pernyataan 2 95,85 106,393 ,459 ,886
pernyataan 3 95,57 108,551 ,286 ,889
pernyataan 4 96,37 106,426 ,552 ,884
pernyataan 5 96,07 105,164 ,530 ,884
pernyataan 6 95,93 108,410 ,271 ,890
pernyataan 7 96,07 106,221 ,410 ,887
pernyataan 8 96,19 106,607 ,511 ,885
pernyataan 9 95,72 105,563 ,458 ,886
pernyataan 10 95,81 105,059 ,545 ,884
pernyataan 11 95,98 105,151 ,527 ,884
pernyataan 12 96,17 104,481 ,593 ,883
pernyataan 13 96,06 102,808 ,627 ,882
pernyataan 14 95,81 104,946 ,479 ,885
pernyataan 15 95,37 106,955 ,419 ,886
pernyataan 16 95,26 104,913 ,505 ,884
pernyataan 17 95,80 105,750 ,346 ,889
pernyataan 18 96,04 101,395 ,532 ,884
pernyataan 19 95,93 103,466 ,612 ,882
pernyataan 20 95,72 104,695 ,466 ,885
pernyataan 21 95,20 108,845 ,337 ,888
pernyataan 22 95,93 104,032 ,413 ,887
pernyataan 23 96,07 105,542 ,437 ,886
pernyataan 24 96,04 104,716 ,545 ,884
pernyataan 25 95,17 108,783 ,324 ,888
pernyataan 26 95,94 103,261 ,532 ,884
UJI VALIDITAS
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13
P1 Pearson
Correlati
on
1 ,471**
,298* ,175 ,243 ,157 ,160 ,234 ,163 ,150 ,103 ,289
* ,295
*
Sig. (2-
tailed) ,000 ,029 ,205 ,076 ,258 ,248 ,089 ,238 ,278 ,460 ,034 ,030
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P2 Pearson
Correlati
on
,471**
1 ,204 ,122 ,195 ,122 ,210 ,350**
,284* ,282
* ,259 ,388
** ,346
*
Sig. (2-
tailed) ,000 ,138 ,380 ,157 ,379 ,127 ,010 ,038 ,039 ,059 ,004 ,010
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P3 Pearson
Correlati
on
,298* ,204 1 ,246 ,377
** ,312
* ,313
* ,347
* ,099 ,195 -,073 ,030 ,280
*
Sig. (2-
tailed) ,029 ,138 ,073 ,005 ,022 ,021 ,010 ,477 ,158 ,598 ,828 ,040
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P4 Pearson
Correlati
on
,175 ,122 ,246 1 ,446**
,154 ,329* ,365
** ,179 ,349
** ,419
** ,438
** ,357
**
Sig. (2-
tailed) ,205 ,380 ,073 ,001 ,266 ,015 ,007 ,194 ,010 ,002 ,001 ,008
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P5 Pearson
Correlati
on
,243 ,195 ,377**
,446**
1 ,340* ,594
** ,301
* ,103 ,326
* ,268 ,103 ,387
**
Sig. (2-
tailed) ,076 ,157 ,005 ,001 ,012 ,000 ,027 ,458 ,016 ,050 ,460 ,004
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P6 Pearson
Correlati
on
,157 ,122 ,312* ,154 ,340
* 1 ,394
** ,198 ,101 ,104 ,005 ,183 ,176
Sig. (2-
tailed) ,258 ,379 ,022 ,266 ,012 ,003 ,151 ,468 ,452 ,974 ,186 ,204
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P7 Pearson
Correlati
on
,160 ,210 ,313* ,329
* ,594
** ,394
** 1 ,384
** ,152 ,329
* ,150 ,158 ,237
Sig. (2-
tailed) ,248 ,127 ,021 ,015 ,000 ,003 ,004 ,273 ,015 ,280 ,254 ,085
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P8 Pearson
Correlati
on
,234 ,350**
,347* ,365
** ,301
* ,198 ,384
** 1 ,333
* ,264 ,319
* ,370
** ,367
**
Sig. (2-
tailed) ,089 ,010 ,010 ,007 ,027 ,151 ,004 ,014 ,053 ,019 ,006 ,006
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P9 Pearson
Correlati
on
,163 ,284* ,099 ,179 ,103 ,101 ,152 ,333
* 1 ,413
** ,267 ,296
* ,299
*
Sig. (2-
tailed) ,238 ,038 ,477 ,194 ,458 ,468 ,273 ,014 ,002 ,051 ,030 ,028
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P10 Pearson
Correlati
on
,150 ,282* ,195 ,349
** ,326
* ,104 ,329
* ,264 ,413
** 1 ,486
** ,311
* ,623
**
Sig. (2-
tailed) ,278 ,039 ,158 ,010 ,016 ,452 ,015 ,053 ,002 ,000 ,022 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P11 Pearson
Correlati
on
,103 ,259 -,073 ,419**
,268 ,005 ,150 ,319* ,267 ,486
** 1 ,434
** ,380
**
Sig. (2-
tailed) ,460 ,059 ,598 ,002 ,050 ,974 ,280 ,019 ,051 ,000 ,001 ,005
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P12 Pearson
Correlati
on
,289* ,388
** ,030 ,438
** ,103 ,183 ,158 ,370
** ,296
* ,311
* ,434
** 1 ,466
**
Sig. (2-
tailed) ,034 ,004 ,828 ,001 ,460 ,186 ,254 ,006 ,030 ,022 ,001 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P13 Pearson
Correlati
on
,295* ,346
* ,280
* ,357
** ,387
** ,176 ,237 ,367
** ,299
* ,623
** ,380
** ,466
** 1
Sig. (2-
tailed) ,030 ,010 ,040 ,008 ,004 ,204 ,085 ,006 ,028 ,000 ,005 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P14 Pearson
Correlati
on
,373**
,376**
,231 ,120 ,319* ,092 ,149 ,269
* ,135 ,254 ,213 ,401
** ,464
**
Sig. (2-
tailed) ,005 ,005 ,092 ,386 ,019 ,508 ,283 ,049 ,329 ,064 ,122 ,003 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P15 Pearson
Correlati
on
,148 ,139 ,140 ,114 ,163 ,098 ,084 ,267 ,184 ,079 ,036 ,261 ,365**
Sig. (2-
tailed) ,286 ,316 ,314 ,413 ,238 ,480 ,545 ,051 ,183 ,570 ,794 ,057 ,007
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P16 Pearson
Correlati
on
,173 ,160 ,293* ,343
* ,354
** ,392
** ,204 ,356
** ,353
** ,294
* ,090 ,234 ,340
*
Sig. (2-
tailed) ,211 ,248 ,032 ,011 ,009 ,003 ,139 ,008 ,009 ,031 ,516 ,088 ,012
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P17 Pearson
Correlati
on
,070 ,160 -,183 ,122 ,173 ,153 ,229 ,060 ,306* ,217 ,315
* ,163 ,185
Sig. (2-
tailed) ,614 ,249 ,186 ,378 ,210 ,270 ,096 ,665 ,024 ,116 ,020 ,240 ,182
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P18 Pearson
Correlati
on
-,001 ,196 ,096 ,324* ,186 -,013 ,036 ,240 ,659
** ,359
** ,299
* ,371
** ,489
**
Sig. (2-
tailed) ,995 ,156 ,489 ,017 ,179 ,928 ,797 ,080 ,000 ,008 ,028 ,006 ,000
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P19 Pearson
Correlati
on
,166 ,366**
,046 ,443**
,229 ,114 ,238 ,287* ,411
** ,345
* ,463
** ,532
** ,397
**
Sig. (2-
tailed) ,230 ,007 ,743 ,001 ,096 ,410 ,083 ,036 ,002 ,011 ,000 ,000 ,003
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P20 Pearson
Correlati
on
-,050 ,201 ,035 ,451**
,124 ,067 ,140 ,307* ,324
* ,261 ,246 ,363
** ,222
Sig. (2-
tailed) ,721 ,145 ,804 ,001 ,370 ,633 ,313 ,024 ,017 ,057 ,073 ,007 ,106
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P21 Pearson
Correlati
on
-,014 ,055 ,197 ,186 ,406**
,117 ,260 ,047 -,001 ,178 ,108 ,104 ,170
Sig. (2-
tailed) ,917 ,694 ,153 ,179 ,002 ,398 ,058 ,738 ,992 ,198 ,438 ,456 ,220
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P22 Pearson
Correlati
on
,053 ,200 -,109 ,093 ,123 ,086 ,044 ,216 ,219 ,159 ,399**
,351**
,118
Sig. (2-
tailed) ,704 ,147 ,433 ,502 ,375 ,534 ,752 ,116 ,112 ,250 ,003 ,009 ,396
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P23 Pearson
Correlati
on
,156 ,267 ,128 ,357**
,271* ,081 ,051 ,231 -,022 ,164 ,420
** ,405
** ,286
*
Sig. (2-
tailed) ,261 ,051 ,358 ,008 ,047 ,560 ,713 ,093 ,875 ,236 ,002 ,002 ,036
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P24 Pearson
Correlati
on
,163 ,202 ,198 ,327* ,359
** ,104 ,173 ,215 ,196 ,258 ,516
** ,445
** ,277
*
Sig. (2-
tailed) ,239 ,143 ,151 ,016 ,008 ,455 ,212 ,118 ,155 ,059 ,000 ,001 ,043
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P25 Pearson
Correlati
on
,275* ,144 ,217 ,241 ,303
* -,078 ,241 ,134 ,178 ,375
** ,011 ,137 ,188
Sig. (2-
tailed) ,044 ,298 ,115 ,079 ,026 ,576 ,079 ,336 ,197 ,005 ,935 ,323 ,172
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P26 Pearson
Correlati
on
,328* ,283
* ,125 ,499
** ,331
* ,170 ,301
* ,232 ,171 ,324
* ,592
** ,389
** ,413
**
Sig. (2-
tailed) ,015 ,038 ,368 ,000 ,015 ,219 ,027 ,092 ,216 ,017 ,000 ,004 ,002
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
juml
ah
skor
selur
uhny
Pearson
Correlati
on
,400**
,511**
,352**
,591**
,579**
,342* ,472
** ,554
** ,516
** ,592
** ,576
** ,636
** ,672
**
Sig. (2-
tailed) ,003 ,000 ,009 ,000 ,000 ,011 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
a (1-
26)
N 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26
jumlah
skor
seluruhn
ya (1-26)
,373**
,148 ,173 ,070 -,001 ,166 -,050 -,014 ,053 ,156 ,163 ,275* ,328
* ,400
**
,005 ,286 ,211 ,614 ,995 ,230 ,721 ,917 ,704 ,261 ,239 ,044 ,015 ,003
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,376**
,139 ,160 ,160 ,196 ,366**
,201 ,055 ,200 ,267 ,202 ,144 ,283* ,511
**
,005 ,316 ,248 ,249 ,156 ,007 ,145 ,694 ,147 ,051 ,143 ,298 ,038 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,231 ,140 ,293* -,183 ,096 ,046 ,035 ,197 -,109 ,128 ,198 ,217 ,125 ,352
**
,092 ,314 ,032 ,186 ,489 ,743 ,804 ,153 ,433 ,358 ,151 ,115 ,368 ,009
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,120 ,114 ,343* ,122 ,324
* ,443
** ,451
** ,186 ,093 ,357
** ,327
* ,241 ,499
** ,591
**
,386 ,413 ,011 ,378 ,017 ,001 ,001 ,179 ,502 ,008 ,016 ,079 ,000 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,319* ,163 ,354
** ,173 ,186 ,229 ,124 ,406
** ,123 ,271
* ,359
** ,303
* ,331
* ,579
**
,019 ,238 ,009 ,210 ,179 ,096 ,370 ,002 ,375 ,047 ,008 ,026 ,015 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,092 ,098 ,392**
,153 -,013 ,114 ,067 ,117 ,086 ,081 ,104 -,078 ,170 ,342*
,508 ,480 ,003 ,270 ,928 ,410 ,633 ,398 ,534 ,560 ,455 ,576 ,219 ,011
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,149 ,084 ,204 ,229 ,036 ,238 ,140 ,260 ,044 ,051 ,173 ,241 ,301* ,472
**
,283 ,545 ,139 ,096 ,797 ,083 ,313 ,058 ,752 ,713 ,212 ,079 ,027 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,269* ,267 ,356
** ,060 ,240 ,287
* ,307
* ,047 ,216 ,231 ,215 ,134 ,232 ,554
**
,049 ,051 ,008 ,665 ,080 ,036 ,024 ,738 ,116 ,093 ,118 ,336 ,092 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,135 ,184 ,353**
,306* ,659
** ,411
** ,324
* -,001 ,219 -,022 ,196 ,178 ,171 ,516
**
,329 ,183 ,009 ,024 ,000 ,002 ,017 ,992 ,112 ,875 ,155 ,197 ,216 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,254 ,079 ,294* ,217 ,359
** ,345
* ,261 ,178 ,159 ,164 ,258 ,375
** ,324
* ,592
**
,064 ,570 ,031 ,116 ,008 ,011 ,057 ,198 ,250 ,236 ,059 ,005 ,017 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,213 ,036 ,090 ,315* ,299
* ,463
** ,246 ,108 ,399
** ,420
** ,516
** ,011 ,592
** ,576
**
,122 ,794 ,516 ,020 ,028 ,000 ,073 ,438 ,003 ,002 ,000 ,935 ,000 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,401**
,261 ,234 ,163 ,371**
,532**
,363**
,104 ,351**
,405**
,445**
,137 ,389**
,636**
,003 ,057 ,088 ,240 ,006 ,000 ,007 ,456 ,009 ,002 ,001 ,323 ,004 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,464**
,365**
,340* ,185 ,489
** ,397
** ,222 ,170 ,118 ,286
* ,277
* ,188 ,413
** ,672
**
,000 ,007 ,012 ,182 ,000 ,003 ,106 ,220 ,396 ,036 ,043 ,172 ,002 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
1 ,545**
,288* ,145 ,251 ,275
* ,204 ,157 ,230 ,254 ,167 ,159 ,209 ,538
**
,000 ,034 ,297 ,067 ,044 ,139 ,257 ,095 ,063 ,226 ,251 ,129 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,545**
1 ,487**
,130 ,348**
,070 ,320* ,321
* ,308
* ,270
* ,276
* ,164 ,070 ,474
**
,000 ,000 ,350 ,010 ,612 ,018 ,018 ,024 ,048 ,044 ,235 ,613 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,288* ,487
** 1 ,280
* ,411
** ,232 ,216 ,259 ,105 ,170 ,224 ,182 ,159 ,559
**
,034 ,000 ,040 ,002 ,092 ,117 ,058 ,448 ,219 ,104 ,188 ,251 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,145 ,130 ,280* 1 ,455
** ,385
** ,282
* -,003 ,309
* ,061 ,099 -,026 ,224 ,426
**
,297 ,350 ,040 ,001 ,004 ,039 ,981 ,023 ,660 ,478 ,854 ,104 ,001
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,251 ,348**
,411**
,455**
1 ,567**
,421**
,145 ,218 ,121 ,317* ,104 ,223 ,600
**
,067 ,010 ,002 ,001 ,000 ,002 ,294 ,114 ,383 ,020 ,454 ,105 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,275* ,070 ,232 ,385
** ,567
** 1 ,603
** ,125 ,305
* ,086 ,400
** ,246 ,425
** ,657
**
,044 ,612 ,092 ,004 ,000 ,000 ,369 ,025 ,537 ,003 ,072 ,001 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,204 ,320* ,216 ,282
* ,421
** ,603
** 1 ,033 ,413
** ,136 ,238 ,099 ,303
* ,529
**
,139 ,018 ,117 ,039 ,002 ,000 ,813 ,002 ,326 ,082 ,475 ,026 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,157 ,321* ,259 -,003 ,145 ,125 ,033 1 ,238 ,324
* ,437
** ,602
** ,091 ,390
**
,257 ,018 ,058 ,981 ,294 ,369 ,813 ,083 ,017 ,001 ,000 ,514 ,004
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,230 ,308* ,105 ,309
* ,218 ,305
* ,413
** ,238 1 ,550
** ,399
** ,076 ,218 ,491
**
,095 ,024 ,448 ,023 ,114 ,025 ,002 ,083 ,000 ,003 ,587 ,112 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,254 ,270* ,170 ,061 ,121 ,086 ,136 ,324
* ,550
** 1 ,467
** ,132 ,394
** ,500
**
,063 ,048 ,219 ,660 ,383 ,537 ,326 ,017 ,000 ,000 ,341 ,003 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,167 ,276* ,224 ,099 ,317
* ,400
** ,238 ,437
** ,399
** ,467
** 1 ,294
* ,365
** ,594
**
,226 ,044 ,104 ,478 ,020 ,003 ,082 ,001 ,003 ,000 ,031 ,007 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,159 ,164 ,182 -,026 ,104 ,246 ,099 ,602**
,076 ,132 ,294* 1 ,103 ,380
**
,251 ,235 ,188 ,854 ,454 ,072 ,475 ,000 ,587 ,341 ,031 ,457 ,005
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,209 ,070 ,159 ,224 ,223 ,425**
,303* ,091 ,218 ,394
** ,365
** ,103 1 ,591
**
,129 ,613 ,251 ,104 ,105 ,001 ,026 ,514 ,112 ,003 ,007 ,457 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
,538**
,474**
,559**
,426**
,600**
,657**
,529**
,390**
,491**
,500**
,594**
,380**
,591**
1
,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000
54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54 54
Lampiran 7
REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN TERHADAP KUESIONER NPVS-R
No resp.
Jen. Kel.
Angk. Prof. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26
R1 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4
R2 2 2 4 4 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4
R3 1 2 3 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5
R4 1 2 3 3 3 3 3 5 4 3 5 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3
R5 1 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R6 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R7 1 2 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 1 3 3 3 5 1 4 4 5 3
R8 1 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R9 1 2 3 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4
R10 1 2 3 5 4 3 4 4 5 4 5 4 3 3 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
R11 1 2 3 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 3
R12 1 2 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 3 1 1 2 5 5
R13 1 2 4 3 5 3 5 5 5 3 2 3 2 3 4 5 5 5 3 2 3 2 5 2 3 3 5 3
R14 1 2 3 4 4 3 5 5 4 3 3 4 3 2 3 3 3 5 5 2 3 3 5 3 3 3 5 3
R15 1 2 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5
R16 1 2 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4
R17 1 3 3 4 5 3 3 3 5 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 5 3 3 4 5 2
R18 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3
R19 2 3 3 4 5 3 3 5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 1 3 4 3 4
R20 1 2 3 4 5 3 3 5 3 4 3 2 2 3 2 4 4 5 3 2 3 4 3 4 3 2 3 2
R21 1 1 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3 4 3 5 4
R22 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 5 5 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3
R23 1 1 3 4 5 3 5 3 5 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3
R24 2 1 4 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 3 4 4 5 5
R25 1 1 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 5 3 3 3 5 3
R26 1 1 5 5 5 2 3 3 3 3 5 5 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3
R27 1 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3
R28 1 2 5 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 4 4 4 3 3 4 3
R29 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 3 4 3 4 5 5 5 3 5 4
R30 1 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4
R31 1 2 4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 5 5 3 3 3 3 5 4 4 5 5 5
R32 1 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5
R33 1 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 5 3 3 2 3 5 5 5 5 3 5 3
R34 1 2 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 2 3 3 3 5 4 4 4 5 5
R35 2 3 3 3 5 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
R36 1 2 4 3 4 3 4 5 5 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 3 3 4 5 3 3 4 5 3
R37 1 3 3 3 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
R38 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
R39 1 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 3 5 5 5 5 4 5 5 3
R40 1 2 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4
R41 1 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5
R42 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 3 4 5 4 5 4 4 5
R43 1 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 5 3
R44 1 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3
R45 1 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4
R46 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R47 2 2 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 3 5
R48 2 1 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R49 1 1 2 3 4 4 3 2 3 3 4 5 3 3 5 4 5 5 3 5 4 5 5 2 2 3 5 2
R50 1 1 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 1 4 4 5 5 3 3 5 4
R51 1 1 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
R52 1 1 3 3 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 3 4 5
R53 1 1 4 5 4 3 3 3 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3
R54 1 1 5 4 5 3 3 5 3 3 5 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 3 5 3 3 3 5 3
Lampiran 8
Hasil Olahan SPSS Univariat NPVS-R
Statistics
Jenis kelamin
N Valid 54
Missing 0
Jenis kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
perempuan 47 87,0 87,0 87,0
laki-laki 7 13,0 13,0 100,0
Total 54 100,0 100,0
Statistics
Angkatan profesi
N Valid 54
Missing 0
Angkatan profesi
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
tujuh 13 24,1 24,1 24,1
delapan 33 61,1 61,1 85,2
sembilan 8 14,8 14,8 100,0
Total 54 100,0 100,0
Pernyataan 1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
agak penting 2 3,7 3,7 3,7
penting 23 42,6 42,6 46,3
sangat penting 22 40,7 40,7 87,0
paling penting 7 13,0 13,0 100,0
Total 54 100,0 100,0
Pernyataan 2
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
penting 19 35,2 35,2 35,2
sangat penting 25 46,3 46,3 81,5
paling penting 10 18,5 18,5 100,0
Total 54 100,0 100,0
Pernyataan 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
penting 13 24,1 24,1 24,1
sangat penting 22 40,7 40,7 64,8
paling penting 19 35,2 35,2 100,0
Total 54 100,0 100,0
Pernyataan 4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
agak penting 2 3,7 3,7 3,7
penting 35 64,8 64,8 68,5
sangat penting 15 27,8 27,8 96,3
paling penting 2 3,7 3,7 100,0
Total 54 100,0 100,0