gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi selama kehamilan
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang
tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan
dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat
gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi (Derek, 2005). Untuk
pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan
melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk
dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun
jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah
dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik.
Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar
siap membesarkan janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan
untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain :
anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal,
kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah
1
persalinan, kurang gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi
lahir rendah (Zulhaida, 2005).
WHO melaporkan bahwa setengah ibu hamil mengalami anemia,
secara global 55% dimana secara bermakna trimester III lebih tinggi
mengalami anemia dibandingkan dengan trimester I dan II. Masalah ini
disebabkan kurangnya defesiensi zat besi dengan defisiensi zat gizi lainnya
(Mc Carthy dan Maine, 1992).
Di negara yang berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan
penyebab kematian wanita. Tidak dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan
menjadi saat yang paling berbahaya bagi wanita dalam hidupnya (Nurn,
2002).
Di Indonesia prevalensi anemia tahun 1970-an, wanita hamil sekitar
46,5-70% pada Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992
dengan angka anemia ibu hamil sebesar 63,5% sedangkan data SKRT turun
menjadi 50,9%. Pada tahun 1999 didapatkan anemia gizi pada ibu hamil
sebesar 39,5%, tahun 2001, didapatkan anemia zat gizi pada ibu hamil
mencapai 40,1%, banyak faktor yang terkait dengan status anemia ibu hamil
yaitu status sosial ekonomi, serta perolehan tablet zat besi (Fe) (Pasaribu,
2006).
2
Di Sumatera Utara tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak
memenuhi asupan gizi yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi
(Fe), sehingga menyebabkan ibu menderita anemia (Amiruddin, 2007).
Selain itu di daerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan
malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 33%. Secara umum penyebab
kekurangan gizi pada ibu hamil ini adalah konsumsi makanan yang tidak
memenuhi syarat gizi yang dianjurkan. Jarak kehamilan dan persalinan yang
berdekatan dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan
yang rendah, sehingga menyebabkan ibu tidak mengerti cara pemenuhan
nutrisi yang dibutuhkan si ibu selama kehamilannya (Depkes RI, 2002). Dari
data yang didapatkan di Kantor Dinas Kesehatan Sibolga jumlah ibu hamil
selama tahun 2008 sebanyak 2224 orang orang dan ibu hamil yang
mengalami anemia sebanyak 325 orang.
Berdasarkan hasil survey, data yang didapatkan bahwa jumlah ibu
hamil di Kelurahan Aek Muara Pinang pada bulan Maret-Juni sebanyak 40
orang yang mengalami anemia 15 orang (26,7%) mengalami anemia.
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk
mengetahui “Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama
kehamilan di Kelurahan Aek Muara Pinang Sibolga Selatan Tahun 2008”.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah yaitu : “Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu hamil tentang
asupan gizi selama kehamilan di Kelurahan Aek Muara Pinang Kecamatan
Sibolga Selatan Tahun 2009?”.
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang asupan
gizi selama kehamilan di Kelurahan Aek Muara Pinang Kecamatan Sibolga
Selatan Tahun 2009.
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi
selama kehamilan berdasarkan umur.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi
selama kehamilan berdasarkan pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi
selama kehamilan berdasarkan pekerjaan.
d. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi
selama kehamilan berdasarkan paritas.
4
e. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi
selama kehamilan berdasarkan sumber informasi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidikan
Sebagai referensi bagi perpustakaan atau sebagai bahan acuan bagi
penelitian tentang manfaat asupan gizi untuk ibu hamil.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan pengetahuan dan menambah wawasan penelitian
tentang manfaat asupan gizi untuk ibu hamil serta sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Nauli
Husada Sibolga.
3. Bagi Ibu
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi ibu hamil
tentang manfaat gizi dalam kehamilan di Kelurahan Aek Muara Pinang
Kecamatan Sibolga Selatan.
5
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
A.1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan
umumnya datang dari penginderaan yang terjadi melalui panca indra
manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba,
sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya, pengetahuan diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun
melalui pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2003). Menurut Rogers (1974),
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru dalam diri
orang tersebut menjadi proses berurutan, yakni :
1. Awarenes (kesadaran), dimana responden menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus.
6
2. Interest (merasa tertarik) dimana responden mulai tertarik dengan
stimulus atau objek tersebut, disini sikap subjek sudah mulai timbul .
3. Evaluation (menimbang-nimbang)terhadap baik atau tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial (mencoba), dimana responden mulai mencoba melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang dikehendaki stimulus.
5. Adoption (beradaptasi), dimana responden sudah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
A.2. Tingkat Pengetahuan Dalam Kognitif
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan dalam kogniti dibagi dalam
beberapa tingkatan, yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah
mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
7
3. Aplikasi (Application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi real (sebenarnya).
4. Analisis (Analilysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam struktur organisasi
tersebut yang masih ada kaitannya antara satu dengan lainnya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek, pengukuran pengetahuan
dapat dilakukan dengan cara wawancara atau angket yang menanyakan
isi materi yang diukur dari suatu objek penelitian atau responden.
A.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan berdasarkan
1. Umur
Umur adalah suatu variabel yang sudah diperhatikan dalam
penyelidikan epidemiologi, yaitu pada angka kesakitan ataupun
angka kematian, hampir smua keadaan menunjukkan pada keadaan
8
umur seseorang. Umur merupakan salah satu hal yang penting
dalam mempengaruhi pengetahuan seseorang. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hurlock (2002) yang menyatakan bahwa semakin
tinggi umur seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya
dan ini diperoleh dari pengalamannya, dan ini akan berpengaruh
terhadap apa yang akan dilakukan oleh seseorang.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah proses tumbuh kembang seluruh kemampuan
dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam penelitian
itu perlu dipertimbangkan umur dan proses belajar, tingkat
pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi
yang baru, semakin meningkat batas seseorang, maka akan
bertambah pengalaman yang mempengaruhi wawasan dan
pengetahuan. Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui
pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan (pengertian,
pendapat, konsep-konsep), sikap dan persepsi serta menanamkan
tingkah laku atau kebiasaan yang baru (Notoatmodjo, 2003).
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan sehari-hari. Dimana
seluruh bidang pekerjaan umumnya di perlukan adanya hubungan
sosial dan hubungan dengan orang baik, setiap orang harus dapat
9
bergaul dengan orang lain, setiap orang harus bergaul dengan
teman sejawat maupun berhubungan dengan atasan. Pekerjaan
dapat menggambarkan tingkat kehidupan seseorang karena dapat
mempengaruhi sebagian aspek kehidupan seseorang termasuk
pemeliharaan kesehatan. Dinyatakan bahwa jenis pekerjaan dapat
berperan dalam pengetahuan (Notoatmodjo, 2003)
4. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu baik
yang hidup maupun yang mati dimana bayi telah Viable.
Paritas dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu
1. Primipara adalah ibu dengan paritas
2. Multipara adalah golongan ibu dengan paritas 2-5
3. Grande multipara adalah golongan ibu dengan paritas 2-3
(Prawiroharjo. S,1999)
Tingkat paritas lebih menarik perhatian dalam penelitian terhadap
hubungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari yang
berparis tinggi.
5. Sumber Informasi
Sumber informasi adalah sesuatu yang menjadi perantara dalam
menyampaikan informasi, merangsang pikiran dan kemampuan,
informasi yang diperoleh dalam menyampaikan informasi yang
diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat
10
pengetahuan seseorang. Bila seseorang memperoleh informasi,
maka cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas
(Notoadmodjo, 2005).
B. Kehamilan
B.1. Definisi Kehamilan
Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir permulaan persalinan (Manuaba, 1998).
Konsepsi dapat terjadi jika beberapa kriteria berikut dipenuhi :
a Senggama harus terjadi pada bagian siklus repoduksi wanita yang tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehari pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
d. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai
penetrasi dan membuahi ovum.
Konsepsi memiliki kemungkinan yang paling berhasil jika hubungan
seksual berlangsung tepat sebelum ovulasi (Jones, 2006).
Menurut Mochtar (1998) lama kehamilan berlangsung sampai
persalinan aterm 280-300 hari dengan perhitungan sebagai berikut :
a) Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat badan janin 1000 gram, bila
berakhir disebut keguguran (abortus).
11
b) Kehamilan 28-36 minggu, dengan berat badan janin 1000-2500 gram. Bila
terjadi persalinan, disebut partus prematurus.
c) Kehamilan melebihi 28 minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir
janin disebut post matur (serotinus).
Kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu :
- Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu
- Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu
- Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu.
Tanda-tanda kehamilan menurut Mochtar (1998) dibagi menjadi 3
yaitu:
1. Tanda presumtif : amenorea (tidak haid), mual, muntah, mengidam,
anoreksia (tidak selera makan), sering miksi, pigmentasi kulit.
2. Tanda kemungkinan hamil : perut membesar, uterus membesar.
3. Tanda-tanda pasti hamil (tanda positif) : gerakan janin yang dapat dilihat
atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin, denyut jantung janin,
terlihat tulang janin dalam foto rongent.
B.2. Definisi Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi, (Supriadi dkk, 2001).
12
B.3. Asupan Gizi Yang Dibutuhkan Selama Kehamilan
Ibu yang memerlukan makanan lebih banyak dari biasanya. Selain itu
untuk keperluan dirinya, ibu hamil juga harus makan untuk janin yang
dikandungnya, untuk itu sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi
sebagai berikut :
a. Kalori, Asupan kalori harus ditambah 300-400 kkal per hari selama
kehamilan, tambahan kalori tersebut sebaiknya diperoleh dari sumber
yang bervariasi sesuai dengan pola makan empat sehat lima sempurna.
Contohnya makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak. Umbi-
umbia berfungsi untuk kenaikan metabolisme dan keperluan tenaga si ibu.
b. Asam folat, pada beberapa minggu sebelum dan setelah awal kehamilan
embrio janin membutuhkan asam folat yang banyak untuk pembentukan
sistem syaraf dan sel-sel. Contohnya makanan yang mengandung kalori
yaitu : sejenis sayuran dengan daun hijau yaitu kubis, bayam dan brokoli,
kentang, kacang hijau serta buah-buahan asam yaitu jeruk manis, jus
jeruk dan buah anggur.
c. Protein, Selain sebagai sumber kalori, protein juga diperlukan untuk
pertumbuhan janin dan pertumbuhan dan perkembangan plasenta,
contoh: susu, keju, telur, daging.
d. Vitamin A, vitamin A bermanfaat untuk pemeliharaan kulit, mata dan
pertumbuhan sel dan jaringan ibu dan janin. Contoh : mentega, sayuran
dan buah.
13
e. Kalsium, Kalsium 100 mg/hari diperlukan untuk menjaga pembentukan
tulang dan rangka janin, pembentukan gigi janin dan kenaikan
metabolisme kalsium ibu. Contoh makanannya : susu, keju dan daging.
f. Zat besi, zat besi banyak diperlukan untuk pembentukan carah.
Kekurangan zat besi akan mengakibatkan anemia berbahaya bagi ibu dan
bayinya. Sontohnya : daging sapi, domba, ayam kalkun, sardin, serta
sayuran berdaun seperti brokoli, ercis, kubis, daun bawang dan bayam,
beras, kacang-kacangan.
g. Vitamin C, bermanfaat untuk memudahkan penyerapan zat besi oleh
tubuh dan pembentukan jaringan ikat. Contohnya : jeruk manis, buah
anggur, tomat, dll.
h. Vitamin D, berguna untuk pembentukan tulang karena penyerapan
kaslisum. Contoh : sardin dan makarel, telur dan produk susu lainnya,
serta makanan yang diperkaya seperti margarin atau sereal.
i. Iodium, iodium dalam tubuh ibu hamil diperlukan sebanyak 175 mg/hari
selama kehamilan, ini berfungsi untuk menaikkan metabolisme basal.
j. Magnesium dari ibu hamil diperlukan guna untuk metabolisme energi dan
protein, aktivitas enzim, penguat otot tubuh, (Ernel, 2005).
Kebutuhan makanan yang dibutuhkan untuk ibu hamil bila kondisi
badan si ibu tidak terganggu, maka jumlah atau besar makanan yang dapat
dimakan adalah :
14
1. Pada trimester I
Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi berat badan
menurun. Hal ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual, muntah.
Untuk itu ibu dianjurkan porsi makan kecil tapi sering.
2. Trimester II
Nafsu makan membaik, maka makanan yang baik diberikan 3 kali sehari
ditambah 1 kali makanan selingan, hidangan lauk pauk hewan seperti
telur, ikan, daging, hati.
3. Pada trimester III, yaitu kehamilan umur 6-7 bulan, dimana pada trimester
ini makanan harus disesuaikan dengan keadaan ibu, bila ibu hamil
mempunyai berat badan lebih, maka makanlah yang mengandung
sumber energi dan lemak harus dikurangi dan memperbanyak
mengkonsumsi sayur dan buah yang segar.
Beberapa prinsip makanan yang baik selama kehamilan (Suririnah,
2004) :
1. Rubahlah cara makan, meskipun sudah makan dengan baik, ibu hamil
sebaiknya membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, kalori (untuk
energi). Vitamin dan mineral seperti asam folat dan zat besi untuk
perkembangan bayi.
2. Hindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin seperti :
daging dan telur mentah, keju lunak, alkohol, juga kafein.
15
3. Jangan diet selama kehamilan, kehamilan bukan masa yang tepat untuk
diet, hanya akan membahayakan ibu dan bayi.
4. Makan dengan porsi kecil tapi sering, pada trimester pertama biasanya
terdapat keluhan mual muntah (Morning Sickness), cobalah atasi dengan
makan dengan porsi kecil tapi sering, hindari makanan pedas dan
berminyak.
5. Minum vitamin ibu hamil secara teratur.
6. Minum air yang cukup gelas sehari.
7. Makanlah makanan yang berserat, buah-buahan dan syuran.
Beberapa menu makanan ibu hamil yang baik selama masa kehamilan
yaitu sebagai berikut :
Sarapan Pagi
2 lembar roti gandum
1 gelas (200 ml) susu calsium
1 butir telur rebus
Selingan : buah pepaya 150 gram.
Makan Siang
Nasi putih 8 SM
Ayam bakar 1 potong
Tahu 2 potong sedang
Tempe 2 potong
16
Sayuran rebus sesuka
Selingan : buah melon 150 gram
Puding 2 potong.
Makan Malam
Nasi putih 8 SM
Sup jagung ayam
Tumis brokoli
Sapi lada hitam
Sebelum tidur : susu kalsium 1 gelas
(dr. Nany Djaja, SPGK, 2007).
Tabel Kecukupan dan Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
17
Bagian Tubuh Tanda Cukup Gizi Tanda Kurang GiziKeadaan umum - Gesit, responsibel Lesu, apatisBerat badan - Normal sesuai tinggi dan bentuk
tubuhLebih kurang (sering kurang)
Postur - Tegak, tungkai lengan lurus Bahu menurun, dada cekung, bungkuk.
Otot - Kuat, kenyal, sedikit lemak di bawah kulit
Lemah, jalan tidak tegak
Pencernaan - Nafsu makan baik Kurang nafus makan, pencernaan kurang baik, diare, sembelit
Jantung - Detak dan tekanan normal.- Tekanan darah normal sesuai
usia.
Detak jantung tak ada, bising, cepat, irama abnormal, tekanan darah meningkat.
Vitalitas umum - Ketahanan baik, energik, cukuptidur,penuh semangat.
Mudah letih, kurang tenaga, mudah mengantuk, lesu.
Rambut - Mengkilat,keras, tak mudah rontok, kepala normal.
Seperti serabut, tak mengkilau, kurus, jarang, mudah rontok.
Kulit - Licin, cukup lembab, warna segar. Kasar, kering, pucat banyak pigmen, kering bintik-bintik merah.
Muka dan leher - Warna sama, licin tampak sehat. Keabuan, bersisik, bengkak, kehitaman dibawah mata, sisik disekitar hidung dan mulut.
Bibir - Licin, warna bagus, lembab tidak bengkak.
Kering, bersisik, merah dan bengkak, luka disudut bibir serta bibir pecah-pecah.
Mulut - Tidak luka dan selaput merah Bengkak dan mulut kotorGusi - Merah normal tak ada perdarahan Mudah berdarah
Lidah - Merah normal, licin, tidak ada luka. Bengkak, merah tua, jongot membesar atau mengecil.
Gigi - Tak berlubang, tidak nyeri,mengilat, lurus dagu normal bersih tidak ada perdarahan.
Lubang dak tambal, ompong, pisisi tak beraturan.
Mata - Bersinar, bersih, selaput besar merah tidak ada perdarahan
Selaput dalam mata pucat, merah.
Kelenjar - Tidak ada pembesaran Pembesaran genodokKuku - Keras dan kemerahan Bentuk seperti sendok dan
rapuh.Tungkai - Kaki tidak bengkak, normal Bengkak, nyeri betis, lemah.
Sumber : Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil (Hendrawan, 2004)
BAB III
18
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini adalah “Gambaran pengetahuan ibu
tentang asupan gizi selama kehamilan di Kelurahan Aek Muara Pinang
Sibolga Selatan Tahun 2009 dapat digambarkan sebagai berikut :
BAGAN III A
Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independent Variabel Dependent
B. Definisi Operasional
B.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh responden tentang
asupan gizi selama kehamilan, dengan kategori :
a. Baik : apabila skor yang diperoleh 76-100%, bila jumlah soal
dijawab benar 16-20 dari 20 pertanyaan yang diberikan
b. Cukup : Apabila skor yang diperoleh 56-75%, bila jumlah soal
19
1. Umur2. Pendidikan3. Pekerjaan4. Paritas5. Sumber Informasi
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asupan Gizi Selama
Kehamilan
dijawab dengan benar 12-15 dari 20 pertanyaan yang
diberikan.
c. Kurang : Bila skor yang diperoleh <55%, bila jumlah soal dijawab
0-11dari 20 pertanyaan yang diberikan.
Skala ukur : Ordional
Alat ukur : Kuesioner
B.2. Umur
Adalah usia responden saat dilakukan penelitian dengan kategori :
a. 21-25 tahun
b. 26-30 tahun
c. 31-35 tahun
d. 36-40 tahun
Skala ukur : Interval
Alat ukur : Kuesioner
B.3. Pendidikan
Pendidikan adalah jenis pendidikan formal yang terakhir yang
diselesaikan oleh responden, dengan kategori :
a. Pendidikan Dasar : SD, SLTP sederajat
b. Pendidikan Menengah : SMA sederajat
c. Pendidikan Tinggi : Akademi, Sarjana
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
20
B.4. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau akrivitas responden sehari-hari,
dengan kategori :
a. Pegawai Negeri
b. Pegawai swasta
c. Wiraswasta
d. IRT (Ibu rumah tangga)
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Kuesioner
B.5. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan responden baik
labir hidup maupun mati
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
Hasil ukur : a. 0 orang
b. 1 orang
c. 2 orang
d. 3 orang
e. >4 orang
B.6. Sumber Informasi
21
Sumber informasi adalah media yang digunakan responden untuk
mendapatkan pengetahuan. Sumber informasi dapat berasal dari :
a. Media cetak : surat kabar, majalah, buku, pamflet
b. Media elektronik : televisi, Radio, Internet
c. Tenaga Kesehatan : dokter, bidan, perawat, dll.
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Kuesioner
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran
pengetahuan pengetahuan ibu hamil tentang asupan gizi selama kehamilan
di Kelurahan Aek Muara Pinang Tahun 2009.
D. Lokasi Penelitian
D.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Aek Muara Pinang Kecamatan
Sibolga Selatan Tahun 2009 dengan alasan :
a. Karena ibu yang sedang hamil bersedia diwawancarai sehingga
memenuhi syarat untuk dijadikan dalam sampel penelitian
b. Karena lokasi tersebut tidak pernah dilakukan penelitian tentang
gizi ibu hamil selama kehamilan di lokasi tersebut.
22
D.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan April – Juli tahun 2009 dengan
kegiatan antara lain : pengajuan judul, ACC judul, Penyusunan BAB I,
Penyusunan BAB II, Penyusunan BAB III, Membuat Kuesioner, Perispan
Ujian Proposal, Ujian Proposal, Penelitian, Penyusunan BAB IV dan BAB V,
Konsul BAB IV dan BAB V, Ujian KTI
E. Populasi dan Sampel
E.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di
Kelurahan Aek Muara Pinang Sibolga Selatan sebanyak 32 orang.
E.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi, artinya semua
populasi dijadikan sampel penelitian, yaitu sebanyak 32 orang.
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer, dengan
membagikan kuesioner sebagai alat ukur, kemudian kuesioner dikumpulkan
kembali oleh peneliti, setelah kuesioner tersebut selesai diisi oleh responden.
Namun terlebih dahulu memberikan penjelasan singkat tentang kuesioner
yang akan diberikan untuk mengetahui tingkat
23
G. Pengolahan Data dan Analisa Data
G.1. Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul diolah dengan cara manual melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Memeriksa (Editing)
Dilakukan untuk memeriksa kuesioner dengan tujuan agar data
yang masuk dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data
dapat memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang telah
diteliti kemudian melakukan pendataan ulang terhadap responden
bila terdapat kesalahan atau kekurangan.
2. Pengkodean (Coding)
Data yang telah terkumpul diberi kode dalam bentuk angka untuk
mempermudah dalam pengolahan data.
3. Tabulasi (Tabulating)
Setelah data diolah, kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi
frekuensi.
G.2. Analisa Data
24
Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat
presentase data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, kemudian dicari jumlah presentase yang terbesar dari jumlah
masing-masing responden, selanjutnya dihubungkan dengan menggunakan
teori kepustakaan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
25
Arikunto S, 2002, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta : Jakarta
Amiruddin, 2007, Asupan Gizi Pada Ibu Hamil, http://ridwan_com.medan
Arisman MB, 2004, Gizi dalam Daur Kehidupan, EGC : Jakarta
Eisenberg, 1999, Makanan Selama Kehamilan, Arcan : Jakarta
Erna Francin Paath, dkk, 2005, Gizi Tentang Kesehatan Reproduksi, FKUI: Jakarta
Hurlock, 1999, Psikologi Perkembangan, Edisi 5, Jakarta
Manuaba, 1998, Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC : Jakarta
Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC : Jakarta
Nadesul,2004, Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil, Puspaswara : Jakarta
Notoadmodjo S, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta : Jakarta
Supriasiah, dkk, 2001, Penilaian Status Gizi, EGC : Jakarta
Suririnah, 2004, Beberapa Prinsip Makanan Yang Baik Selama Kehamilan, Puspaswara : Jakarta
Zulhaidah, 2003, Status Gizi, http://[email protected], Jakarta
26