games mentoring islam

Upload: teeyan

Post on 18-Jul-2015

444 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Belajar Islam dengan Fun & Respect

Games Mentoring IslamKumpulan Aplikasi Games dalam Kegiatan Mentoring Islamoleh Aiman Ghalib

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring IslamKumpulan Aplikasi Games dalam Kegiatan Mentoring Islamoleh Aiman Ghalib

Buku ini ditulis seorang penyusun buku yang best seller. Lulusan dari universitas terkenal di Indonesia. Pengalaman sebagai praktisi mentoring. Tentu saja menjadikan isi buku ini sangat berbobot. Buku ini unik dan praktis. Sangat cocok bagi mentor atau praktisi pendidikan. Mari kita doakan, semoga penulis tetap berkarya, dimudahkan segala urusannya, dihindarkannya dari neraka dan dimasukkannya ke surga-Nya. Amien!!!

Games Mentoring Islam 2011 Garuda PublishingAll rights reserved. No parts of this work may be reproduced in any form or by any means - graphic, electronic, or mechanical, including photocopying, recording, taping, or information storage and retrieval systems - without the written permission of the publisher. We always give permission for Allah ways & dawah. Don't worry! Products that are referred to in this document may be either trademarks and/or registered trademarks of the respective owners. The publisher and the author make no claim to these trademarks. While every precaution has been taken in the preparation of this document, the publisher and the author assume no responsibility for errors or omissions, or for damages resulting from the use of information contained in this document or from the use of programs and source code that may accompany it. In no event shall the publisher and the author be liable for any loss of profit or any other commercial damage caused or alleged to have been caused directly or indirectly by this document. Printed: February 2011 in (Karawang -INDONESIA)

Publisher Asad Managing Editor Gavin Technical Editors Basil Na'amah Cover Designer Zufar Team Coordinator Haidar Production Garuda Publishing

Special thanks to: Allah SWT, Rasulullah SAW, all the people who contributed to this document, my lovely wife, to mum and dad, to my sisters and brothers, to the graphic artist who created this great product logo on the cover page (you did a great work), to Indonesian people and all moslems in the world.

I

Games Mentoring Islam

Daftar IsiForeword 1

Bab I Pendahuluan Bab II Penggunaan Games dalam Mentoring Islam

3 5

1 Bagaimana menggunakan games dalam Mentoring Islam? ................................................................................................................................... 6Langkah 1. Tentukan Game yang Tepat. .......................................................................................................................................................... 6 Langkah 2. Persiapan Matang .......................................................................................................................................................... 7 Langkah 3. Perkenalan yang Antusias .......................................................................................................................................................... 8 Langkah 4. Membagi Kelompok .......................................................................................................................................................... 8 Langkah 5. Anda Sebagai Fasilitator: Perhatikan Jalannya Games .......................................................................................................................................................... 9 Langkah 6. Pengambilan Hikmah .......................................................................................................................................................... 10 Langkah 7. Merayakannya .......................................................................................................................................................... 11 Langkah 8. Evaluasi Perbaikan .......................................................................................................................................................... 11 Daftar Ceklist.......................................................................................................................................................... 12 Yang Dapat Membantu Anda Mempersiapkan Game

Bab III Dari Mana Datangnya Lintah? Bab IV Kenalan Yuk! Bab V Teman Baru Bab VI Sisi Muliamu Bab VII Khusus Untukmu Bab VIII Menyatu Dengan Teman Bab IX Curah Pikiran Kelompok Bab X Kerja Bab XI Doa Bab XII Ikhlas Berdoa Bab XIII Ayo Berhitung Bab XIV Keutamaan Ilmu Bab XV Cara Belajar Bab XVI Ulangannya Batal

14 18 21 24 27 30 33 36 39 41 45 49 52 55

1 Worksheet ................................................................................................................................... 56 2011 Garuda Publishing

II

Bab XVII KIASTREVITA Bab XVIII Bergembira Dengan Kreativitas Bab XIX Apa yang Kamu Lihat? Bab XX Belah Kreatif Bab XXI Kue Tart Bab XXII Who Am I ?1 Lembar 1 2 Lembar 2 3 Lembar 3

59 61 64 67 71 75

................................................................................................................................... 76 ................................................................................................................................... 77 ................................................................................................................................... 78

Bab XXIII Bagaimana Orang Lain Melihat Saya Bab XXIV Menentukan Tujuan Bab XXV Kenali Diri dalam Berkomunikasi Bab XXVI Komunikata Bab XXVII Berbicara Tanpa Melihat Bab XXVIII Pesan Gambar Bab XXIX Bertengkar dengan Teman Bab XXX Ceritakan Pengalamanmu Bab XXXI Memikirkan Keputusan Bab XXXII Memiliki Keputusan Bab XXXIII Suit Game Bab XXXIV Guru Favorit Bab XXXV Daftar Pustaka

80 83 86 90 93 96 99 101 104 108 111 114 116

1 Worksheet ................................................................................................................................... 88

1 Worksheet ................................................................................................................................... 106

2011 Garuda Publishing

III

Games Mentoring Islam

Index

117

2011 Garuda Publishing

Foreword

1

...... Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Fath 48:29)

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

IPendahuluan

Pendahuluan

3

Bab 1. PendahuluanAlhamdulillah. Tiada daya upaya kecuali dari Allah saja. Salam dan shalawat kepada Nabi junjungan kita, teladan dalam kehidupan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sehabat dan generasi penerusnya sampai akhir zaman. Saya ucapkan salam bahagia kepada anda pembaca dan penggemar aplikasi game dalam pembelajaran. Selamat bergabung dalam barisan mentor dengan metode accellerated learning. Suatu metode yang menekankan pada slogan "Learning by doing and Learn how to learn". Learning by doing berarti setiap mentee terlibat dalam kegiatan dan mengambil pelajaran dari setiap game. Learn how to learn berarti setiap orang (mentor dan mentee) berniat meningkatkan kualitas dirinya dalam setiap game. Jadi terbayang ya setiap mentor dan mentee itu berorientasi belajar dan bermotivasi prestasi demi ridho Ilahi. Buku ini tidak sekedar saya susun begitu saja, tetapi ada semacam pemikiran untuk tampil lebih fokus dan mudah dimengerti. Sehingga ada penambahan suplemen materi pada beberapa game untuk membantu mentor lebih memahami tujuan game yang akan dilakukan. Gamegame dalam buku ini mencakup beberapa kelompok tema, yaitu Aqidah, Konsep Diri, Sikap, Komunikasi, Doa, Pemain Tim, Berpikir, Pengambilan Keputusan, Belajar dan Mengajar. Selanjutnya, untuk mempermudah anda menggunakan game dalam buku ini saya berikan cara jitu bagaimana menggunakan games. Akhirulkalam, untuk segala kekurangan dan kelebihannya, saya mohon maaf. Karawang, Februari 2011 Aiman Ghalib

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

IIPenggunaan Games dalam Mentoring Islam

Penggunaan Games dalam Mentoring Islam

5

Bab 2. Penggunaan Games dalam Mentoring IslamSebelumnya bagi anda yang masih awam terhadap mentoring, mungkin ada pertanyaan apa itu mentoring? Kami akan beri penjelasan sedikit mengenai hal ini. Mentoring menurut Smith (2003) adalah suatu proses interaksi antara mentor (individu yang lebih berpengalaman) dengan mentee untuk membantu mengembangkan beberapa hal yang di antaranya adalah pengembangan diri, pengetahuan dan memperbesar jaringan, serta pencapaian prestasi dan karir. Mentoring merupakan: Hubungan dua arah, interaktif, berbagi ide, dan hubungan sukarela yang berbasis saling menghormati dan kepercayaan (sebuah sistem dukungan proaktif). Bersifat unik, personal dan hubungan yang cukup pribadi; berbeda dengan konsep hubungan orang tua anak. Suatu jalan membantu siswa/i dalam menemukan jalan hidupnya; berbeda dengan memberitahu mereka apa yang harus dilakukan (telling them what to do). Mentoring Agama Islam (dalam Wikipedia.org) adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan agama Islam dalam bentuk pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan dan berkelanjutan. Tiap kelompok pengajian terdiri atas 3-10 orang, dengan dibimbing oleh seorang pembina. Kegiatan ini sering disebut juga dengan Dakwah Sistem Langsung (DSL). Kegiatan ini bisa juga dijelaskan sebagai pembinaan agama melalui pendekatan kelompok sebaya. Ruswandi dan Adeyasa (2007) menyatakan bahwa mentoring agama Islam merupakan salah satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami), yang didalamnya dilakukan pembelajaran Islam. Orientasi mentoring adalah pada pembentukan karakter dan kepribadian Islami peserta (syakhsiyah Islamiyah). Tujuan mentoring Islam adalah siswa muslim memperoleh pemahaman tentang Islam dan bersemangat untuk beribadah kepada Allah dengan benar. Sedangkan, sasaran mentoring Islam adalah kepada remaja muslim dan dibimbing oleh para mentor yang terlatih dan terkontrol perkembangannya. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan mentoring agama Islam yang diterapkan oleh Yayasan Iqro Club (dalam Yuwono et al. 2006) adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan mentoring harus menarik (fun) 2. Pelaksanaan mentoring harus selalu segar (fresh) 3. Peserta mencurahkan perhatian sepenuhnya pada proses mentoring (focus) 4. Hubungan mentor dan peserta mentoring selayaknya teman sebaya (friendly) Mengapa games diperlukan dalam kegiatan mentoring Islam? 1. Ice breaker, memecah kebekuan mentoring. Dalam pemberian materi yang bersifat monoton dapat meningkatkan kejenuhan peserta, nah disinilah kita memerlukan game untuk memecah suasana beku menjadi lebih akrab. 2. Melibatkan mentee dalam mentoring. Kalau mentee hanya duduk-diam saja sepanjang mentoring, sepertinya monoton dan kurang interaksi. Mentoring membutuhkan interaksi antara mentor dan mentee, dalam game interaksi itu akan diasah dan membangun hubungan lebih lanjut. 3. Penguatan pemahaman dalam materi yang diberikan. Dengan mendengar, mungkin 2011 Garuda Publishing

6

Games Mentoring Islam

kita hanya menyerap pelajaran 10% saja, ditambah dengan melihat bertambah pula tingkat penyerapannya, apalagi dengan mengalami (pengalaman). Game melibatkan banyak indera kita untuk menyerap suatu pelajaran, tentu lebih banyak pelajaran yang didapatkan. Ciri-ciri game (dalam buku Games for Islamic Mentoring) adalah sebagai berikut: 1. Singkat. Tidak membutuhkan waktu yang panjang sehingga memakan waktu satu jam lebih. 2. Membutuhkan sedikit biaya. 3. Partisipatif. Melibatkan mentee dalam kegiatannya. 4. Menggunakan alat bantu yang sederhana seperti spidol, alat-alat tulis, kertas koran atau korek api. 5. Resiko gagal rendah karena permainan sangat bertumpu pada mentor sebagai wasit. Sehingga kepandaian mentor dalam menyajikan game sangat penting. 6. Adaptasi yang mudah akan modifikasi dan penyesuaian pada tujuan. 7. Tujuan game itu bersifat mikro atau lebih spesifik (single focus) dari materi umum yang disajikan.

2.1

Bagaimana menggunakan games dalam Mentoring Islam?Berikut ini ada beberapa langkah yang perlu dilalui untuk menyajikan game dengan baik. Langkah-langkah ini untuk memandu anda dalam penyajiannnya.

2.1.1

Langkah 1. Tentukan Game yang Tepat. Menentukan game yang tepat adalah langkah pertama yang harus anda pikirkan. Apakah sudah sesuai dengan tujuan mentoring kali ini? Atau tidak? Manakah yang harus saya pilih. Termasuk juga ketersediaan waktu anda untuk memahami isi game dan melaksanakannya. Kita harus mengutamakan suasana kondusif untuk belajar bagi mentee sehingga game menjadi akselerator untuk lebih meningkatkan pemahaman mentee. Dalam accelerated learning yang difokuskan adalah hasil bukan pada aktifitas itu sendiri. Hanya memang, untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan proses yang baik. Oleh karena itu menentukan game yang tepat adalah langkah awal yang penting bagi proses pembelajaran mentoring selanjutnya. Berikut ini beberapa pertanyaan yang harus anda jawab untuk membantu anda menentukan game yang tepat. 1. Apa tujuan dari game ini? Apakah berhubungan dengan materi yang akan anda berikan sekarang? 2. Apakah gamenya menyenangkan? Menyenangkan bukan berarti harus tertawa, tetapi lebih pada membangun keterbukaan antara mentor dan mentee. Ada ilustrasi begini. Bila temanmu mencubit anda. Bagaimana rasanya? Sakit bukan? Bila temanmu hendak mengulangi lagi perbuatannya padamu yaitu mencubit dirimu. Saya tebak, anda pasti akan berusaha menghindar dari usaha mencubit anda kedua kalinya. Begitulah biasanya orang bertindak, bila ia mendapat pengalaman menyakitkan, maka kecendrungan dirinya dalam menghadapi kejadian yang sama di masa depan adalah menghindarinya sebisa mungkin. Seperti orang memakan makanan jenis baru, tapi akhirnya perutnya mulas 2011 Garuda Publishing

Penggunaan Games dalam Mentoring Islam

7

3.

4. 5.

6.

dan mencret-mencret, maka kecendrungan selanjutnya tentu ia kapok memakan makanan itu dan berusaha menghindari memakan makanan itu di masa yang akan datang. Tetapi bagaimana bila anda ditawari makanan baso yang paling enak di Indonesia. Mendengar saja sudah menggiurkan. Apalagi bila anda sudah mencicipinya dan memang betul sedap, tentu anda akan memakannya dengan sepuas-puasnya. Dan saya yakin minggu depannya atau bulan depan atau tahun depan, bila anda ditawari makanan baso itu lagi, anda akan mengatakan "ya". Atau malah tidak perlu menunggu lagi kapan anda akan ditawari, tapi anda akan berinisiatif mendatangi warung baso itu lain waktu. Begitulah manusia bila ia merasakan nikmatnya, ia punya kecendrungan untuk mengulanginya. Pun sebaliknya, bila ia mendapat rasa sakit, maka ia punya kecendrungan untuk menghindarinya. Apakah game ini mudah dilakukan pada grup mentoring kali ini? Beda mentee, beda pula tingkat intelektualnya. Biasanya model game teka-teki lebih mudah ditangkap oleh mentee dengan tingkat intelektual yang di atas rata-rata. Apakah waktunya cukup untuk menjelaskan gamenya, dan menjalankan kegiatannya serta pengambilan hikmahnya sampai selesai? Perhatikan waktunya! Apakah game ini dapat menimbulkan rasa antipati setiap orang? Antipati adalah lawan dari simpati. Isi dari game yang menyinggung perasaan mentee dapat menimbulkan rasa antipati. Selain itu, antipati dapat disebabkan karena anda bersikap sok berkuasa atas mentee dan mentee belum menganggap anda layak memberikan perintah seperti layaknya komandan terhadap prajurit. Contoh komentar antipati: "Baru kenal aja udah keluar nasihat nglarang gini dan gitu, gimana nanti kelanjutannya", ujar mentee dalam hati. Apakah kamu paham gamenya dan antusias menyampaikannya pada mentee?

Bila jawabanmu adalah (1) game ini cocok dengan materi yang akan anda sampaikan, (2) gamenya cukup menyenangkan dan (3) mudah dilakukan, (4) waktunya cukup, (5) tidak antipati, (6) anda paham gamenya dan antusias melakukannya, maka anda telah menemukan game yang tepat. 2.1.2 Langkah 2. Persiapan Matang Selamat!!! Anda telah menemukan game yang tepat. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah persiapan yang matang. Yup, persiapan matang didahului dengan latihan. Ada pepatah "latihan akan menjadikan itu sempurna", tapi bagi saya "latihan yang terevaluasi akan menjadikan itu lebih baik". Karena bila latihan saja, hasilnya adalah kebiasaan. Dan kebiasaan belum menjamin keberhasilan, tapi perbaikan yang terus menerus yang akan menjadikan itu lebih baik. So, persiapan matang adalah berupa latihan yang terus-menerus memperbaiki kekurangannya. Untuk melakukan persiapan matang terutama bagi anda yang baru mengenal game, ada baiknya anda menjawab pertanyaan berikut: 1. Apakah anda sudah membaca beberapa kali game yang akan anda lakukan dan paham setiap langkahnya? 2. Apakah anda sudah menyiapkan alat dan bahannya? 3. Apakah anda sudah melakukan latihan untuk game tersebut sehingga anda dapat 2011 Garuda Publishing

8

Games Mentoring Islam

4.

5. 6.

7.

8.

memperkirakan berapa lama waktunya menurut versi anda? Versi waktu dalam buku belum tentu sesuai dengan versi dari waktu anda, karena pengaruh faktor kecepatan fasilitator dalam membawakan game dan kemampuan mentee dalam memahami setiap langkah game. Apakah anda dapat memperkirakan masalah yang mungkin terjadi ketika game akan dilangsungkan? Apa rencana tindakan anda dalam menghadapi kemungkinan masalah itu? Apakah anda sudah mempersiapkan pertanyaan hikmah dan komentarnya? Apakah anda sudah merencanakan untuk membagi mentee menjadi beberapa kelompok? Bila kehadiran mentee hanya setengah, apa rencana anda? Apa metode pengelompokkan anda? Ingat dalam game, kita mengharapkan mentee menjadi bagian dari kelompok mentoring. Apakah anda akan memberikan hadiah? Bila Ya. Apa dan berapa banyak hadiahnya? Memberikan hadiah kepada mentee dari keberhasilan game akan memberikan rasa menyenangkan dan mendorong untuk memperkuat hubungan antara anda dan mentee. Pertanyaan terakhir, apakah anda senantiasa menanamkan dalam diri anda niat ikhlas beribadah kepada Allah dalam aktivitas ini? Keikhlasan adalah salah satu dasar amalan penting kita.

Bila anda sudah mempersiapkan dari semua pertanyaan di atas, anda berarti siap untuk langkah selanjutnya. 2.1.3 Langkah 3. Perkenalan yang Antusias Anda telah menemukan game yang tepat dan sudah berlatih menggunakannya. Sekarang tugas anda adalah melaksanakannya. Langkah pertama tentu adalah perkenalan. Perlu anda ketahui, bila pada pertemuan sebelumnya mentee antusias mengikuti game, maka pertemuan selanjutnya biasanya mentee antusias pula mengikutinya. Anda tidak perlu mengeluarkan energi yang besar untuk melakukannya. Tapi bila pada game sebelumnya mentee tampak tidak antusias, maka pada pertemuan selanjutnya anda harus mengeluarkan energi ekstra untuk antusias. Karena mungkin mentee merasa game sebelumnya hanyalah kegiatan membosankan dan bodoh untuk dilakukan, termasuk untuk game yang sekarang. Lain lagi halnya bila ini adalah pertama kalinya mentee mencicipi game dalam mentoring, biasanya mentee akan kurang nyaman. Ciri-ciri mukanya bingung, bengong, atau malah nyengir kuda. Tapi jangan khawatir, tetap dengan rencana anda. Sekali mereka mengerti dan paham permainannya, insya Allah mereka akan menyambut anda. Kapanpun anda akan menggunakan game dalam mentoring, rasa antusias anda adalah penting. Antusias berarti bersemangat dan mengeluarkan energi tubuh yang memancar ke sekeliling anda. Sehingga setiap mentee dapat merasakan antusias anda dan turut serta dalam game. 2.1.4 Langkah 4. Membagi Kelompok Beberapa game dalam buku ini ada yang perlu membentuk kelompok. Apa fungsi pengelompokkan? Pengelompokkan dapat membantu mentee belajar lebih cepat karena interaksinya dengan mentee lain. Selain itu, kita jadi lebih mudah mengelola permainan yang 2011 Garuda Publishing

Penggunaan Games dalam Mentoring Islam

9

akan dilangsungkan. Kami sarankan, untuk game yang waktunya singkat, pembagian kelompok cukup 2 s.d. 4 orang per kelompok. Untuk game yang waktunya lebih lama dan kompleks dapat dibagi 5 s.d 7 orang per kelompok. Bila mentee berjumlah sekitar 12 orang, kita dapat bagi menjadi 3 s.d. 4 kelompok dengan anggota 3 s.d. 4 orang per kelompok. Karena bila 12 mentee itu kita bagi dua kelompok dengan 6 orang per kelompok saja, maka akan timbul masalah persepsi "Kelompok Menang dan Kalah" dalam game. Tentu saja persepsi ini kurang kondusif bagi pembelajaran. Pembagian kelompok yang hanya berdasarkan kedekatan tempat duduk, kami rasa itu hanya mempererat sesuatu yang sudah terjalin erat. Karena mentee biasanya duduk berdekatan dengan mentee yang lebih dikenalnya. Kita perlu mencoba mentee untuk bekerja dengan mentee lain yang dirasa kurang dikenalnya, karena bisa jadi perilakunya akan berbeda bila dibandingkan ia berkelompok dengan yang sudah dikenalnya. Dan ini baik bagi pembelajaran sosial mentee. Nah, bagaimana pembagian kelompok yang kreatif, ada cara-cara yang dapat anda lakukan diantaranya: 1. Permen aneka rasa. Pembagian kelompok ini berdasarkan persamaan permen yang didapat mentee. Permen sudah diatur kelompoknya dengan jumlah mentee. Bila 4 kelompok, berarti 4 jenis permen berbeda. Setiap mentee mengambil permen dalam kantong dengan mata tertutup. Yang akhirnya, kita mendapatkan 4 kelompok mentee. 2. Tanggal lahir. Setiap mentee menyebutkan tanggal lahirnya dan mentor mencatatnya berdasarkan deret waktu. Bila anda perlu 4 orang per kelompok, maka 4 orang pertama dari list itu menjadi kelompok pertama. 4 orang selanjutnya menjadi kelompok kedua, dan seterusnya. 3. Angka berulang. Pembagian kelompok berdasarkan angka yang sama disebutkan mentee. Misalnya kita mau membagi mentee menjadi 3 kelompok, maka kita meminta mentee untuk berhitung mulai dari 1 s.d. 3. Mentee pertama menyahut satu, mentee kedua menyahut dua, mentee ketiga menyahut tiga, mentee keempat menyahut satu, mentee kelima menyahut dua, dan seterusnya. Nah mentee yang menyahut satu menjadi kelompok satu, mentee yang menyahut dua menjadi kelompok dua, dan seterusnya. 2.1.5 Langkah 5. Anda Sebagai Fasilitator: Perhatikan Jalannya Games Ketika games dimulai bukan berarti anda dapat duduk santai dan melakukan pekerjaan lain. Itu salah, justru anda harus memperhatikan dengan seksama jalannya games. Khawatir, kalaukalau ada pertanyaan spontan, kesalahan melakukan permainan, kebingungan mentee dan lainlain yang harus anda tanggapi segera. Selain itu anda juga harus mengingatkan waktu permainan, sudah sampai berapa lama nih. Di bawah ini beberapa poin penting yang harus diperhatikan mentor di langkah ini: 1. Tugas penting anda sebagai fasilitator adalah membuat mentee merasa nyaman dalam permainan dan mendapatkan pengalaman belajar yang baik. 2. Jalankan permainan dengan mulus. 3. Memperhatikan dan mengingat perilaku mentee dalam menjalankan permainan. Ini bermanfaat untuk sesi pengambilan hikmah, dimana perilaku mereka dapat dijadikan bahan pelajaran. 4. Selanjutnya, menjaga permainan tetap sesuai rencana dan mentee fokus pada tujuan belajar. Kita mungkin senang menjalankan beberapa jenis games, tapi lupa terhadap 2011 Garuda Publishing

10

Games Mentoring Islam

tujuan awalnya. 5. Tugas penting lainnya, adalah memastikan alat dan bahan yang diperlukan dalam permainan tersedia dengan baik. Antusias mentee dalam game dapat menurun garagara kekurangan alat permainan. 6. Terakhir, tugas anda adalah menjaga waktu yang berjalan dalam game. Bila rencana waktunya 15 menit, maka siapkan 15 menit. 2.1.6 Langkah 6. Pengambilan Hikmah Permainan berakhir dan . berhasil sukses. Mentee senang dan telah belajar sebagaimana seharusnya, tapi . tugas anda belum selesai. Masih ada lagi yang penting yang harus anda selesaikan, yaitu pengambilan hikmah. Dan inilah biasanya yang terlewatkan. Pengambilan hikmah merupakan bagian pembelajaran di mana mentor menghubungkan permainan dengan dunia nyata. Dan inilah yang sangat penting. Bagian ini mentee merefleksikan dirinya dari pengalaman permainan. Mentor mengajukan beberapa pertanyaan pada mentee. Pertanyaanya dapat berupa (pertanyaan hikmah dapat dilihat dalam setiap game): 1. Dalam permainan tadi yang kita lakukan, bagian apa yang paling sulit dilakukan? Yang mudah? Mengapa? 2. Menurut kalian, apa yang terpikirkan dari permainan tadi? Mengapa? 3. Apa yang sudah kalian pelajari dari permainan itu? 4. Dan lain-lain Dalam mengajukan pertanyaan, anda harus betul-betul mengemas pertanyaan hikmah menjadi sesuatu yang mudah dipahami agar mentee tahu dan mudah untuk menjawabnya. Contoh: Pertanyaan Hikmah versi Buku: Bagian mana yang paling menyenangkan dalam kegiatan ini? Pertanyaan Hikmah versi Mentor: Menurut kalian, pada bagian mana yang paling mengasyikkan dari permainan tadi? Terasa perbedaannya? Nah selanjutnya berilah kesempatan sedikit waktu untuk berpikir dan segera menanggapi mentee yang bersemangat menjawabnya. Selanjutnya, dengarkanlah setiap jawaban mentee itu. Setidaknya ada 2 jawaban mentee, baru kemudian mentor dapat mencoba mensintesis dan menggabungkan jawaban-jawaban itu dalam suatu bentuk pelajaran hikmah. Sekali lagi, jawaban beberapa mentee dihubungkan oleh mentor dan digabungkan dalam suatu hikmah. Disinilah diperlukan kepandaian mentor dalam menangkap setiap jawaban mentee untuk diformulasikan dalam bentuk hikmah. Kuncinya adalah MENDENGARKAN. Mentor harus memimpin sesi pengambilan hikmah, dan memandu mentee untuk mendapatkan pelajaran yang ia tidak dapatkan di dalam permainan ini saja. Setiap jawaban mentee, jangan kita salahkan. Sesi ini bukan menilai jawaban mentee salah atau benar, tapi untuk merefleksikan pengalaman yang baru saja dia dapatkan untuk kita hubungkan dengan tujuan game dalam bentuk hikmah. Dalam sesi ini, anda dapat juga mengambil contoh perilaku mentee yang baru saja dilakukan untuk didapatkan suatu hikmah. Bila perilaku buruk yang diambil contoh, maka lindungi si mentee dengan tidak menyebut namanya atau menunjuk orangnya. "Ada di antara kalian yang melakukan begini-begitu dll". Bila perilaku baik yang 2011 Garuda Publishing

Penggunaan Games dalam Mentoring Islam

11

diambil contoh, maka beri penghargaan dalam bentuk tepuk tangan dll, dan tunjuklah orangnya atau kelompoknya. Selanjutnya, mentee harus dapat kita ajak menuju kata "AHA" adalah suatu bentuk pelajaran baru yang terhubung begitu saja dalam benak mentee. OYA bener juga kata kakak mentor ini. Biasanya mentee menganggukkan kepalanya berkali-kali. Tanda dia mendapatkan pelajaran. 2.1.7 Langkah 7. Merayakannya Sesi pengambilan hikmah telah usai, sekarang saatnya kita meranyakan kesuksesan permainan ini. Bila hasil permainan ada yang menang, maka saatnya perayaan pemenang. Bila kita punya anggaran untuk pemenang, maka berikanlah dengan meriah. Yeee. Tapi bila anda tidak ada anggaran cukup besar atau modal cekak, jangan khawatir. Sebuah permen pun tak masalah. Pakailah daya kreatif anda untuk dapat tetap memberikan penghargaan tanpa mengurangi esensi games tersebut. Saran dan ide yang dapat membantu di antaranya: 1. Selembar kertas sertifikat yang dapat anda buat di komputer dan di cetak printer dalam waktu singkat (persiapkan sebelum games) 2. Kupon gratis belanja atau makan di kafe. 3. Stiker lucu, gaul dan islami. 4. Kaset Nasyid, MP3, VCD, dan DVD Islami 2.1.8 Langkah 8. Evaluasi Perbaikan Sukses dahsyat! Anda telah berhasil menjalankan games dengan baik dan sukses sesuai dengan harapan anda. Games sebagai suplemen dari acara mentoring, tentu saja setelah games, aktivitas harus kembali pada tujuan mentoringnya. Kembali ke laptop! Begitulah kirakira kita membawa suasana pada sesi mentoring ini. Setelah anda menyelesaikan kegiatan mentoring pada hari itu, cobalah untuk mengevaluasi games yang telah anda lakukan tadi. Sekarang ambil posisi relaks dan tanyakan pada diri anda sediri. 1. Apakah gamenya sudah berjalan sesuai dengan rencana? 2. Apakah anda memerlukan beberapa modifikasi dari game itu? 3. Apakah mentee menyukainya? 4. Apakah mentee tidak suka permainannya? Selagi anda masih teringat dengan jelas dari permainan tadi, maka sebaiknya anda segera mengevaluasi permainan dan hasilnya. Bila anda menyebarkan kertas evaluasi untuk mentee isi dan dikembalikan pada anda, maka anda dapat segera melihat hasil isian evaluasinya. Selain itu cobalah ingat-ingat bagaimana setiap mentee merespon permainan itu. Apakah mereka senang? Apakah mereka bingung? Apakah mereka kesulitan mengikuti proses langkah-langkah gamenya? Bila mentee pernah mengalami kebingungan atau game yang dilakukan lebih lama dari yang diperkirakan, anda mungkin perlu melakukan perbaikan. Bila permainannya bagus, tapi gagal di saat pengambilan hikmah, maka anda perlu memperbaiki pertanyaan hikmahnya. Selain itu tinjau kembali game itu, apakah hanya sekedar game yang buang-buang waktu saja yang tidak mendukung proses belajar mentee. Selain itu, anda juga perlu meninjau ulang peralatan game anda. Pastikan pada pertemuan 2011 Garuda Publishing

12

Games Mentoring Islam

selanjutnya, peralatan tersedia dengan lengkap dan siap digunakan. Anda juga harus secara kontinu memperbaiki dan meningkatkan kualitas setiap favorit game anda. Suatu game yang efektif akan kehilangan keindahannya bila anda tidak melakukan perubahan dari waktu ke waktu. Akhirnya, sekarang tarik nafas anda dalam-dalam. Tegakkan punggung anda! Mempersiapkan dan melaksanakan aktivitas game itu memerlukan energi tubuh yang tidak sedikit, namun hasilnya WOW sungguh bernilai. Ingat sekali lagi, ini hanyalah sebuah permainan kecil, sedangkan permainan sesungguhnya adalah kehidupan ini. Jadi, bersungguh-sungguhlah. Allahu Akbar! 2.1.9 Daftar Ceklist Yang Dapat Membantu Anda Mempersiapkan Game Beri tanda chek (v) di nomor pertanyaan bila sudah dikerjakan!1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Apa tujuan dari game ini? Apakah berhubungan dengan materi yang akan anda berikan sekarang? Apakah gamenya menyenangkan? Apakah game ini mudah dilakukan pada grup mentoring kali ini? Apakah waktunya cukup untuk dilakukan, sejak penjelasan permainan sampai pengambilan hikmah? Apakah game ini dapat menimbulkan rasa antipati setiap orang? Apakah kamu paham gamenya dan antusias menyampaikannya pada mentee? Apakah anda sudah membaca beberapa kali game yang akan anda lakukan dan paham setiap langkahnya? Apakah anda sudah menyiapkan alat dan bahannya? Apakah anda sudah melakukan latihan untuk game tersebut sehingga anda dapat memperkirakan berapa lama waktunya menurut versi anda? Apakah anda dapat memperkirakan masalah yang mungkin terjadi ketika game akan dilangsungkan? Apa rencana tindakan anda dalam menghadapi kemungkinan masalah itu? Apakah anda sudah mempersiapkan pertanyaan hikmah dan komentarnya? Apakah anda sudah merencanakan untuk membagi mentee menjadi beberapa kelompok? Bila kehadiran mentee hanya setengah, apa rencana anda? Apa metode pengelompokkannya? Apakah anda akan memberikan hadiah? Bila Ya. Apa dan berapa banyak hadiahnya? Apakah anda sudah menentukan kapan dan bagaimana anda memulai game? Apakah anda paham seberapa jauh keterlibatan anda dalam game? Apakah anda sudah menyiapkan alat waktunya (jam atau stop watch)?

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

IIIDari Mana Datangnya Lintah?

14

Games Mentoring Islam

Bab 3. Dari Mana Datangnya Lintah?Tujuan Mentee memahami keberadaan dirinya di muka bumi ini dengan mempelajari ayat-ayat Allah SWT. Langkah-langkah : Tahap I : Apakah manusia itu hewan yang dapat berfikir? Mari kita buktikan (Kelompokkan mentee dalam 3 kelompok) Masing-masing kelompok diminta memilih satu jenis binatang Masing-masing kelompok diminta memberikan penjelasan tentang : 1. Dari mana asal kejadian binatang itu? 2. Untuk apa binatang itu hadir di alam? 3. Apa yang dikerjakannya selama hidup? 4. Apa yang ditinggalkannya, bila mati? Tahap II : Masing-masing kelompok diminta menjelaskan tentang manusia: 1. Dari mana asal kejadiannya? 2. Untuk apa hadir di dunia? 3. Apa yang akan dikerjakannya? 4. Apa yang ditinggalkannya, bila ia meninggal? Pertanyaan Hikmah 1. Dapatkah kalian bedakan antara binatang dengan manusia? Jelaskan! 2. Apakah kita ada di dunia ini adalah karena kebetulan? Jelaskan! 3. Perumpamaan saja, manakah yang diciptakan terlebih dahulu, telur ayam atau induk ayam? Jelaskan! Induk ayam karena induk ayam yang menelurkan dan merawat telurnya sehingga menetas. Telur ayam tidak bisa merawat dirinya, tentu akan mati. 4. Apa arti kehidupan kita di dunia ini? Ditekankan memahami arti kehidupan karena penciptaan dirinya ke dunia ini bukan sekedar main-main saja tapi memiliki keunggulan yang akan dipertanggung-jawabkan. (QS. Al-Mu'minun (23) : 115 118 ; Adz-dzariyat (51) : 21). 5. Bagaimana kita tahu untuk apa keberadaan kita di dunia ini? Mempelajari ayat-ayat Allah SWT. Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis secukupnya. Waktu: 20 menit Suplemen Materi Jika suatu saat manusia mau merenung dan mengamati alam semesta ini maka akan terlintas banyak sekali pertanyaan dalam pikiran. Siapakah yang menegakkan langit, mengucurkan hujan, dan melukis pelangi? Siapakah pula yang mengatur pergantian matahari dan bulan sehingga tidak saling berlomba, menyusun tata surya sehingga tidak saling bertabrakan? Lalu 2011 Garuda Publishing

Dari Mana Datangnya Lintah?

15

siapa pula yang mengajarkan burung terbang dan ikan berenang? Dan jika saat itu manusia mau jujur terhadap hati nuraninya, maka ia akan mengakui bahwa ada sesuatu zat yang maha segalanya yang merupakan jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan tadi. "Dialah Allah, Khalik (Yang menciptakan), Yang mengadakan, Yang membentuk rupa, Yang memiliki Asma'ul Husna (nama-nama yang baik) bertasbih kepadaNya apa yang ada di langit dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".(Al-Hasyr :24) Allah menggunakan dua jalur dalam mengajarkan ilmu-Nya kepada manusia: 1. Jalur formal/resmi; Dalam bentuk wahyu. Sistem penyampaiannya berstruktur, melalui malaikat,rasul,sahabat, tabi'iin, tabi'it tabi'in hingga ulama akhir zaman. Tidak langsung disampaikan ke seluruh manusia. Manusia tidak akan sanggup berhadapan langsung dengan Allah hatta itu seorang Nabi Musa as. (QS.7:143; 42:51) Hadits Rasul, "Ulama itu pewaris para nabi". (HR.Abu Daud- At-Tirmizi) 2. Jalur informal; Dalam bentuk ilham/ inspirasi. Sistem penyampaiannya mandiri, diperuntukkan bagi siapa saja, baik beriman maupun kafir yang mau mengadakan mubasyarah (pengamatan) terhadap alam semesta. Barangsiapa yang berusaha, maka dia akan mendapatkan. (QS.29:69) Bukti Ilmu Allah: 1. Ayatul Kauniyah, yaitu ayat-ayat Allah yang terhampar di alam, merupakan bukti yang mendukung kebenaran ayatul qouliyah (3:109). Ayat-ayat Kauniyah ini merupakan sarana bagi kehidupan manusia. Manusia harus melakukan eksperimen/percobaan dalam mengembangkan dan memanfaatkannya untuk kemashlahatan hidupnya. Kebenaran yang diperoleh dari eksperimen tersebut, sifatnya relatif dan empiris. 2. Ayatul Qouliyah, yaitu ayat-ayat Allah yang terkandung di dalam Al-Qur'an, merupakan petunjuk untuk menemukan fakta empiris ayatul kauniyah. Ayat kauliyah ini harus dijadikan pedoman hidup bagi manusia, sebab kebenarannya adalah mutlak. (2:2, 185) Mempelajari ayat-ayat Allah tidak hanya ayatul qouliyah saja, tetapi diikuti dengan mempelajari ayatul kauniyah. Dengan mempelajari ayatul qouliyah, pengenalan terhadap Allah menjadi tepat dan akurat. Dengan mempelajari ayatul kauniyah, pengenalan terhadap Allah menjadi meluas dan mendalam. Hubungan ayat qouliyah dan ayat kauniyah adalah ayat qouliyah memberikan isyarat bagi manusia agar ayat kauniyah (ayat) dimanfaatkan. Ayat kauniyah memberikan bukti atas kebenaran informasi dari ayat qouliyah. Ayat qouliyah yang diberikan Allah sebenarnya merupakan petunjuk hidup bagi manusia (QS. 2:2, 185) karena Dialah Sang Pencipta yang paling tahu akan akan ciptaannya, dan Allah sendiri yang akan membuktikan bahwa Al-Qur'an itu benar (QS.Fushilat: 53). Al-Qur'an ini merupakan operation manual bagi manusia di dunia. Suatu barang yang tidak berfungsi dengan baik tidak dapat dikatakan bahwa letak kesalahannya pada operation manualnya, tetapi mungkin pada orang yang mengoperasikannya yang belum sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Hal ini juga berlaku terhadap Al-Qur'an. Manusialah yang seharusnya menyesuaikan diri dengan Al-Qur'an semaju atau semodern apapun zaman itu. Sangat picik jika ada sementara orang yang mengatakan bahwa Al-Qur'an perlu direaktualisasikan atau 2011 Garuda Publishing

16

Games Mentoring Islam

diperbarui apalagi diubah bahkan diganti. Mereka hanya ingin menguntungkan kepentingannya saja. Allah menyindir mereka dalam firman-Nya, "Apakah dalam hati mereka ada penyakit, atau mereka takut kalau Allah dan Rasul-Nya memperlakukan mereka secara tidak adil? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang tidak adil (dzolim)". (QS.24:50) Lain halnya dengan ayat kauniyah yang merupakan sarana hidup bagi manusia. Ini memang disediakan Allah untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk manusia. Maka ia perlu pembaruan dan perbaikan agar usaha-usaha manusia lebih efektif dan efisien sebagaimana fungsi manusia sebagai khalifatullah fil ardhi. Jika saja manusia berpegang teguh kepada petunjuk hidup yang telah disediakan dan mau memikirkan ayat-ayat kauniyah yang terbentang di alam semesta, niscaya kita akan meraih kejayaan Islam di muka bumi dan akan menunjukkan bahwa Islam rahmatan lil'alamin.

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

IVKenalan Yuk!

18

Games Mentoring Islam

Bab 4. Kenalan Yuk!Tujuan Mentee saling mengenal dengan mentee lain dan belajar bersosialisasi dengan memperkenalkan diri. Langkah-langkah Mintalah mentee untuk berpasangan. Mintalah mentee dengan masing-masing pasangannya untuk saling berkenalan meliputi hal-hal berikut ini: Nama lengkap, alamat rumah, asal sekolah, asal daerah, hobi, dan cita-cita. Mintalah mentee dan masing-masing pasangannya untuk secara bersilang mengenalkan diri mereka. Selain itu, selama kegiatan berlangsung mentor mengusahakan untuk menghafal nama masing-masing mentee. Pertanyaan Hikmah 1. Bagaimana rasanya pertama kali berkenalan? 2. Adakah rasa ingin tahu kalian terhadap keadaan orang lain? 3. Apa manfaat kita berkenalan dengan orang lain? Lebih banyak positifnya atau negatifnya? Pentingnya ta'aruf dalam pergaulan. Tak kenal maka taaruf, kenalan donk! Alat dan Bahan: Waktu: 10 menit Suplemen Materi Sebagai makhluk sosial, manusia saling berhubungan dan bergaul. Hal ini merupakan keperluan dan tuntutan hidup yang saling mempengaruhi dan saling berinteraksi. Hubungan sesama manusia dapat terlaksana melalui pribadi dan berkelompok. Dapat dilaksanakan dimana saja. Persaudaraan Islam menjadikan hubungan di antara manusia ini sebagai media untuk bertaaruf (saling mengenal). Peluang bertaaruf secara pribadi biasanya lebih berkesan dibandingkan dengan cara berjamai. "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." QS.49:10 "Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan RasulNya jika kamu adalah orang-orang yang beriman"." QS. 8:1 Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tolonglah saudaramu yang zalim 2011 Garuda Publishing

Kenalan Yuk!

19

dan yang terzalimi." Dikatakan, "Ya Rasulullah, menolong orang yang dizalimi itu dapat kami pahami, namun bagaimana bisa kami menolong orang yang zalim?" Beliau bersabda, "Cegah dan laranglah dia dari berbuat zalim; begitulah menolongnya" (HR Ahmad). Rasulullah SAW bersabda, "Orang muslim itu saudara bagi orang muslim lainnya. Dia tidak menzaliminya dan tidak pula membiarkannya dizalimi". Rasulullah SAW bersabda, "Dan Allah akan selalu siap menolong seorang hamba selama hamba itu selalu siap menolong saudaranya". Dari Nu'man Ibnu Basyir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orangorang mukmin di dalam cinta mencintai, kasih mengasihi, dan berlemah lembut ibarat satu tubuh bila sebagian anggota menderita sakit niscaya dirasakan oleh seluruh anggota tubuh dengan tidak bisa tidur dan demam" (HR Bukhari Muslim).

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

VTeman Baru

Teman Baru

21

Bab 5. Teman BaruTujuan Mentee belajar bergaul dengan mencari teman baru. Langkah-langkah Mentor meminta mentee untuk menuliskan di kertas selembar, tiga buah cara yang digunakannya untuk berkenalan. Jelaskan juga bagaimana cara pendekatannya kepada orang tersebut sebelum berkenalan. Tuliskan pula tingkah laku orang baru itu. Pertanyaan Hikmah 1. Hal-hal apa yang biasanya terdapat dalam setiap perkenalan? 2. Apa yang kamu lakukan untuk membuat suasana menjadi lebih baik? 3. Bagaimana perasaanmu tentang persahabatanmu setelah proses perkenalan itu? Alat dan Bahan: Beberapa lembar kertas dan alat tulis secukupnya Waktu: 10 menit Suplemen Materi Pada awalnya, Allah Ta'ala menciptakan seorang manusia di muka bumi ini, yaitu Adam AS. Setelah Iblis diusir Allah Ta'ala dari surga karena kesombongannya, tinggallah Nabi Adam AS sendirian di surga. Dia berjalan-jalan sendirian di surga dalam kesepian. Saat dia tertidur, kemudian bangun, terlihat seorang wanita tengah duduk di dekat kepalanya. Adam kemudian menyapa, "Siapakah anda?" Jawab wanita tersebut, "Wanita". Adam bertanya kembali, "Untuk apa anda diciptakan?" Jawab wanita tersebut, "Supaya anda jinak kepadaku". Lalu, para Malaikat mendatangi Nabi Adam AS untuk mengetahui sejauh mana ilmunya. Mereka bertanya, "Siapakah namanya, Adam?" Jawab Adam, "Hawwa!" Malaikat bertanya, "Mengapa namanya Hawwa?" Jawab Adam, "Karena dia dijadikan dari benda hidup" (Tafsir Ibnu Katsir). Itulah interaksi sosial pertama yang terjadi antara dua manusia. Interaksi sosial merupakan fithrah basyariyah (naluri manusia) yang menjadikan hidup menjadi indah dan lebih bermakna. Keadaan Nabi Adam AS sebelum kedatangan Hawwa digambarkan dalam Tafsir Ibnu Katsir "berjalan-jalan sendirian dan kesepian". Setelah itu, lahirlah keturunan dari Adam dan Hawwa, baik keturunan laki-laki atau perempuan. Dengan semakin berkembangbiaknya laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang banyak, menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa; maka mau tidak mau, suka tidak suka, manusia akan berinteraksi dengan manusia lainnya. Baik dalam lingkungan yang padat, atau dalam lingkungan yang jarang penduduknya. Keharusan berinteraksi inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial seperti moyangnya terdahulu, Nabi Adam dengan Ibu Hawwa. Allah Ta'ala berfirman:" Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)hubungan 2011 Garuda Publishing

22

Games Mentoring Islam

silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu"(An Nisaa' 4: 1). Dalam firman-Nya yang lain:" menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal " (Al Hujuraat 49: 13). Demikianlah, Allah Ta'ala telah menjelaskan kepada kita rahasia penciptaan manusia yang beragam kulit, bahasa, tradisi dan alamnya. Semuanya tidak dalam rangka manusia saling bermusuhan dan menumpahkan darah. Tetapi untuk saling mengenal, saling membutuhkan dan saling mengunjungi. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah berupaya merubah nama suku sahabatnya; seperti suku Auz dengan Kazraj, meskipun kedua suku tersebut pernah terlibat peperangan yang lama. Rasulullah SAW tidak merubah kedua nama suku itu, yang dihilangkan bukan namanya, tetapi sikap permusuhan di antara keduanya dan diganti dengan sikap persaudaraan. Demikian pula antara shahabat Muhajirin dan Anshar serta shahabat lainnya. Dan dengan begitu, kehidupan menjadi indah dan menggairahkan. (by Anonim)

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

VISisi Muliamu

24

Games Mentoring Islam

Bab 6. Sisi MuliamuTujuan Meningkatkan percaya diri mentee dengan belajar melihat sisi baik orang lain. Langkah-langkah Mentor menyampaikan pendahuluan bahwa salah satu cara membangun percaya diri adalah dengan melihat sisi baik orang lain dan mengemukakannya langsung kepada orang yang bersangkutan. Mentor membentuk kelompok-kelompok kecil. Satu kelompok 3 orang. Bagikan potongan-potongan kertas pada setiap mentee. Setiap anggota kelompok harus menuliskan seluruh nama anggota kelompoknya kecuali nama dirinya. Ia harus menerangkan akhlak mulia atau sifat-sifat baik tentang teman-teman dalam kelompoknya, kecuali tentang dirinya sendiri. Setelah itu kumpulkan seluruh potongan kertas, aduk dan bagikan secara acak dalam kelompok itu juga. Berikan waktu beberapa menit agar mereka membaca potongan kertas yang berisi tentang akhlak mereka. Pertanyaan Hikmah 1. Bagian mana yang paling menyenangkan dalam kegiatan ini? 2. Bagaimana perasaanmu ketika membaca tentang akhlak dirimu yang ditulis oleh temanmu? 3. Bagaimana perasaanmu ketika menulis akhlak mulia temanmu? 4. Apa yang paling sulit dalam tugas ini? Alat dan Bahan: Potongan-potongan kertas (ukuran kertas utuh) dan alat tulis secukupnya. Waktu: 15 menit Suplemen Materi: Abi Hurairah ra. berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Jauhilah olehmu berprasangka. Sebab berprasangka adalah sejelek-jelek pembicaraan. Janganlah kamu saling mencari kejelekan orang lain, janganlah saling bermegah-megahan, dan janganlah saling dengki mendengki. Janganlah saling mengumbar emosi, dan janganlah saling menjauhi. Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersatu dan bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan Allah kepadamu. Seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara, yang di antara mereka dilarang saling menganiaya, saling menghina, dan saling naeremehkan. Taqwa adalah di sini (sambil Rasulullah memberi isyarah ke arah dada). Cukuplah seorang muslim dikatakan melakukan kejelekan apabila dia menghina sesama muslim. Seorang muslim dengan muslim lainnya harus saling menjaga darah, kehormatan, dan harta kekayaannya." (HR. Bukhari dan Muslim). Sahabat Anas ra berkata, bahwa ada seorang lelaki mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah: "Ya Rasulullah, kapan hari kiamat datang?" Jawab Rasulullah: "Apakah yang engkau persiapkan untuk menghadapi hari kiamat?" Jawab lelaki itu: "Tidak ada sesuatu pun yang 2011 Garuda Publishing

Sisi Muliamu

25

dapat aku jadikan bekal kecuali kecintaanku kepada Allah dan Rasul-Nya." Lalu Rasulullah bersabda: "Engkau bersama orang yang engkau cintai." Selanjutnya sahabat Anas berkata: "Kami belum pernah merasakan arti kebahagiaan yang luar biasa kecuali ketika mendengar sabda Rasulullah: "Engkau bersama orang yang engkau cintai." Lalu sahabat Anas berkata pula: "Aku sangat mencintai Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khathab, dengan harapan diriku bisa bersama mereka (di dalam surga)." (HR. Bukhari dan Muslim).

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

VIIKhusus Untukmu

Khusus Untukmu

27

Bab 7. Khusus UntukmuTujuan Mentee belajar bergaul terhadap orang lain dengan membangun hubungan khusus. Langkah-langkah Mentor meminta mentee untuk menuliskan pada selembar kertas, lima orang temanmu yang kamu anggap memiliki hubungan khusus denganmu. Disamping menyebutkan namanya, tuliskan pula hal-hal yang membuat hubunganmu menjadi penuh arti. Lalu identifikasilah, persamaan karakteristik yang ada dalam hubungan itu. Pertanyaan Hikmah 1. Apa karakteristik umum yang ada dalam hubungan itu? 2. Mengapa hal itu menjadi hal yang penting bagi kalian? 3. Apa yang dapat kamu lakukan agar hubungan dengan orang lain juga menjadi khusus? Alat dan Bahan: Alat-alat tulis dan selembar kertas setiap mentee Waktu: 10 menit Suplemen Materi Membangun hubungan khusus dengan orang lain setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Mencintai orang-orang yang sholeh dan berusaha bergaul bersama mereka. Sahabat Anas ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Perumpamaan duduk bersanding orang saleh dengan duduk bersanding orang yang rendah moral ibarat duduk bersanding penjual minyak wangi dengan duduk bersanding tukang besi. Duduk bersanding penjual minyak wangi boleh jadi dia memberimu sebagai promosi, atau minimal kamu dapat mencium bau wanginya. Sedang duduk bersanding tukang besi boleh jadi kamu terkena kotoran hitam, atau paling tidak kamu terkena asapnya." (HR. Abu Dawud). 2. Menghargai dan menghormati temannya dengan sebaik-baik penghormatan. Sahabat Abdillah bin Umair ra berkata: Ada serombongan sahabat Nabi datang bertamu kepada sahabat Jabir, dan kepada mereka dihidangkan roti beserta cokak. Lalu sahabat Jabir berkata: Makanlah hidangan ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Sebaik-baik lauk adalah cokak. Kehinaan yang sangat besar bagi seseorang yang kedatangan teman-temannya yang bertamu, sedangkan dia tidak menghidangkan sesuatu yang terbaik yang tersedia di rumahnya. Dan kehinaan yang sangat besar bagi sekelompok orarig yang bertamu yang tidak mau menikmati hidangan yang telah disajikan oleh tuan rumah." (HR. Ahmad dan Thabrani dengan teks: "Seseorang cukup dikatakan berbuat jelek sekiranya dia tidak mau menjamu tamu dengan sesuatu yang layak." Dan sanad hadis ini adalah hasan. Sedang tentang teks: "Sebaik-baik lauk adalah cokak," adalah shahih). 3. Menjauhkan diri dan membersihkan hati dari sifat-sifat munafik. Sahabat Abdillah bin Amrin bin Ash ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: "Ada empat perkara yang apabila dimiliki oleh seseorang berarti dia seorang munafik murni. Dan barangsiapa memiliki salah satu sifat dari empat sifat itu, maka berarti dia memiliki sebagian dari sifat 2011 Garuda Publishing

28

Games Mentoring Islam

munafik hingga dia mau meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara tersebut adalah: Bila dipercaya khianat, bila berbicara bohong, bila berjanji mengingkari, serta bila berdebat licik." (HR. Bukhari dan Muslim).

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

VIIIMenyatu Dengan Teman

30

Games Mentoring Islam

Bab 8. Menyatu Dengan TemanTujuan Mentee belajar bergaul dengan menyatukan diri dengan teman. Langkah-langkah 1. Mentor meminta mentee untuk menuliskan di kertas selembar, tiga buah gambaran saat-saat kamu berada dalam suasana yang menyenangkan bersama teman-temanmu. Sebutkan pula hal-hal yang membuatmu gembira saat itu. 2. Beri waktu untuk mengisinya, lalu minta mereka untuk membandingkan hasil tulisannya dengan tulisan temannya. Pertanyaan Hikmah 1. Secara umum apa saja yang ada dalam pengalaman yang menyenangkan? (Buat daftarnya di papan tulis) 2. Sekarang, bagaimana pendapatmu tentang situasi yang menyenangkan itu? 3. Apa yang dapat kamu lakukan pada situasi yang sama agar segala sesuatu dapat lebih menyenangkan? Alat dan Bahan: Waktu: 10 menit Suplemen Materi Sahabat Abi Musa ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Perumpamaan duduk bersanding orang saleh dengan duduk bersanding orang zhalim ibarat duduk bersanding penjual minyak wangi dengan duduk. bersanding tukang besi (tukang pande). Bila kamu mendekati penjual minyak wangi boleh jadi dia memberikan minyaknya kepadamu sebagai promosi, atau bahkan kamu ingin membelinya, atau minimal kamu dapat mencium bau wangi yang semerbak. Sebaliknya bila kamu mendekati tukang besi boleh jadi bajumu akan terbakar karena jilatan api, atau kamu akan mendapatkan bau bacin yang membosankan." (HR. Bukhari dan Muslim). Dari Abu Dzarr r.a. berkata, "Rasullulah SAW berkata kepadaku, "Janganlah sekali-kali engkau meremehkan suatu perbuatan baik walaupun hanya menyambut saudaramu dengan muka yang manis" (HR. Muslim) Ketika itu Rasul yang mulia mempersaudarakan antara Abdurrahman bin 'Auf dengan Sa'ad bin Rabi'.... Dan marilah kita dengarkan shahabat yang mulia Anas bin Malik r.a. meriwayatkan kepada kita apa yang terjadi: " ... dan berkatalah Sa'ad kepada Abdurrahman: "Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya, silakan pilih separoh hartaku dan ambillah! Dan aku mempunyai dua orang isteri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatian anda, akan kuceraikan ia hingga anda dapat memperisterinya......! Jawab Abdurrahman bin 'Auf: "Moga-moga Allah memberkati anda, isteri dan harta anda ! 2011 Garuda Publishing

Menyatu Dengan Teman

31

Tunjukkanlah letaknya pasar agar aku dapat berniaga....! Abdurrahman pergi ke pasar, dan berjual belilah di sana.......ia pun beroleh keuntungan ...!

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

IXCurah Pikiran Kelompok

Curah Pikiran Kelompok

33

Bab 9. Curah Pikiran KelompokTujuan Mentee belajar menghargai pendapat orang lain dengan memahami tata cara curah pikiran kelompok untuk membuat suatu proyek bersama. Langkah-langkah Sampaikan pada mentee bahwa saat ini mereka akan merancang sebuah proyek. Misalnya, bagaimana membuat teman-teman lainnya tertarik mengikuti kegiatankegiatan DKM/Keputrian (mentor dapat memilih proyek lainnya yang memungkinkan mentee untuk mengaplikasikannya). Untuk menentukan kegiatan apa yang menunjang keberhasilan proyek tersebut setiap mentee (termasuk juru tulis) diminta memberikan ide-idenya. Kondisikan mentee untuk rileks kemudian doronglah mentee untuk berani mengungkapkan ide-idenya, betapa pun sepele dan anehnya ide itu. INGAT : Mentor hanya berfungsi sebagai fasilitator agar mentee dapat mencurahkan ide sebanyak mungkin dan mengembangkan dinamika kelompok yang sehat. Ingatkan mentee untuk memperhatikan etika brainstorming : tidak memberikan penilain negatif dalam bentuk apapun (senyum sinis atau ejekan, menampakkan wajah pesimis, atau komentar yang meremehkan). Juru tulis menuliskan semua ide yang disebutkan di karton/papan tulis Setelah tidak ada lagi ide yang disebutkan, mentee dengan menggunakan spidol diminta memilih tiga ide terbaik (menurut mereka masing-masing) yang tertera di lembaran karton atau papan tulis itu.. Pertanyaan Hikmah 1. Bagaimana rasanya mengungkapkan ide kepada teman-teman dalam forum? Jelaskan! 2. Bagaimana rasanya mendengarkan ide temanmu yang dinilai kurang tepat menurutmu? 3. Apakah banyak kepala lebih baik dari pada satu kepala (dominan) dalam pengambilan keputusan kelompok? Jelaskan! 4. Bagaimana rasanya bila pendapatmu tidak diterima dalam sesi curah pendapat kelompok? Jelaskan! Alat dan Bahan: Papan tulis atau lembaran karton dan spidol. Waktu: 30 menit Suplemen Materi ?Curah pikiran kelompok (brainstorming) berguna untuk mendapatkan ide terbaik dari dan bagi kelompok tersebut. Brainstorming juga mengajarkan kepada kita untuk menghargai pendapat orang lain. Berikut ini beberapa petunjuk untuk berhasil dalam acara curah pikiran kelompok : 2011 Garuda Publishing

34

Games Mentoring Islam

1. 2. 3. 4.

Dilakukan dalam keadaan santai Membiarkan ide mengalir dengan menghindari penilaian atau kritik negatif. Menuliskan semua ide yang muncul Memilih ide khusus atau mempersempit fokus perhatian kelompok pada ide-ide terbaik

Agar tidak kehilangan energi kreativitas, hentikan beberapa hal berikut ini : 1. Merasa sudah tahu segalanya. Hal ini menutup kemungkinan untuk alternatif lain. Penampilan serba tahu dapat menyingkirkan kita dari proses belajar. 2. Menjadi cemas dan takut salah. Perhatian terfokus pada hal yang dicemaskan atau ditakuti sehingga energi kita bergerak di tempat yang tidak tepat 3. Mengandalkan inisiatif teman. Ketergantungan pada orang lain menghilangkan semangat dan gairah ketegangan dalam mengambil resiko dari amanah yang kita emban. Biasanya terjadi dalam kepanitian, organisasi atau kerja kelompok. 4. Memiliki ide tunggal/favorit 5. Menjadikan setiap tugas sebagai beban. Ketika kesenangan dan gairah hilang, tugas menjadi berat. Nikmati setiap tugas sebagai suatu kesempatan atau bahkan kebutuhan untuk mengembangkan diri. 6. Mudah menyerah

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XKerja

36

Games Mentoring Islam

Bab 10.KerjaTujuan Mentee memahami tujuan hidupnya dalam bekerja di dunia ini dan bekerja dengan etos Islami. Langkah-langkah Sampaikan secara ringkas mengenai urgensi bekerja dalam Islam. Tunjukkan tabel dibawah ini pada setiap mentee di papan tulis. Minta agar mereka membuatnya di kertas masing-masing dan mengisinya.Upah/Hadiah .......... .......... .......... .......... Pemberi PENCIPTA ORANG TUA INSTITUSI SAHABAT Kerja .......... .......... .......... ..........

Upah / hadiah adalah segala hal yang diberikan oleh pemberi. Kerja adalah kewajiban kita dalam membalas segala upah / hadiah yang telah diberikan oleh pemberi. Berilah waktu bagi mentee untuk mengisinya. Lalu bahaslah hasil pengisian itu.

Pertanyaan Hikmah 1. Apa saja upah atau hadiah dari Pencipta kita? Lalu apa kerja kita? 2. Apa saja upah atau hadiah dari orang tua kita? Apa kerja kita? 3. Apa saja upah atau hadiah dari institute atau sekolah kita? Apa kerja kita? 4. Apa saja upah atau hadiah dari sahabat kita? Apa kerja kita? 5. Diantara kerja yang perlu kita lakukan diatas, manakah yang harus mendapatkan prioritas utama? Lalu prioritas kedua? Prioritas ketiga? Prioritas keempat? 6. Jadi sudah terbayangkah kalian apa saja kerja kita di dunia ini? Dan untuk apa kita bekerja? QS At Taubah 9: 105 & Saba' 34: 13 Alat dan bahan: Materi "Etos Kerja dalam Islam" Waktu: 15 menit Suplemen Materi Etos Kerja Dalam Islam "Tidaklah seorang di antara kamu makan suatu makanan lebih baik daripada memakan dari hasil keringatnya sendiri". [HR. Baihaqi] Seseorang dikatakan profesional jika ia memiliki keahlian dan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaannya. Semakin baik dan sempurna hasil pekerjaan yang dilakukannya, 2011 Garuda Publishing

Kerja

37

kita akan sepakat mengatakan itulah profesional sejati. Disamping itu, ciri dari seorang profesional adalah adanya etos kerja yang tinggi dan selalu bersemangat dalam bekerja. Etos kerja inilah yang membuat seseorang mampu bekerja dengan baik dan optimal. Dalam Islam, etos kerja (himmatul 'amal) merupakan bagian yang amat penting dan mendasar. Dimana Islam mendorong setiap manusia untuk selalu bekerja keras serta bersungguhsungguh mencurahkan tenaga dan kemampuannya dalam bekerja. Coba perhatikan hadits berikut ini: "Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rezeki yang halal." [HR. Ad-Dailami] Begitu besarnya penghargaan Islam terhadap kesungguhan bekerja ini, hingga Islam (Allah swt) menempatkannya dalam kategori ibadah. Artinya, aktivitas kerja dalam pandangan Allah (Islam) merupakan bagian dari ibadah yang akan mendapatkan bukan saja keuntungan material, tetapi juga pahala dari sisi Allah swt. Bahkan dalam beberapa hadits dikatakan, bahwa bekerja dengan sungguh-sungguh dapat menghapuskan dosa yang tidak bisa dihapus oleh aktivitas ibadah ritual sekalipun. "Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni." [HR. Ahmad] "Sesungguhnya, di antara perbuatan dosa ada dosa yang tidak bisa terhapus (ditebus) oleh pahala shalat, sedekah (zakat), ataupun haji, namun hanya dapat ditebus dengan kesusahan dalam mencari nafkah penghidupan." [HR. Tabrani] Tentu sebagai muslim kita tidak akan berpikir ini hanyalah basa-basi Allah kepada hambaNya agar semangat bekerja. Tetapi inilah kemurahan dan bentuk penghargaan serta perhatian Nya atas kesungguhan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia, yang dalam paham meterialis dan sekuler tidak akan pernah di temui. Itulah hal mendasar yang membedakan konsep etos kerja dalam Islam dengan etos kerja dalam paham sekuler.

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XIDoa

Doa

39

Bab 11.DoaTujuan Mentee memahami pentingnya doa dan syarat-syarat dikabulkannya doa. Langkah-langkah 1. Mentor meminta mentee untuk membuat daftar segala keinginannya. Daftar ini dibuat di kertas selembar. 2. Beri waktu mentee untuk mengerjakannya. 3. Mentee menentukan satu keinginannya yang paling penting dari daftar itu. Pertanyaan Hikmah 1. Menurut pendapatmu, apakah keinginanmu itu akan terwujud? Mengapa? 2. Selain bekerja keras, siapa yang dapat mewujudkan keinginanmu itu? Mengapa? 3. Apa syarat doa dikabulkan? Bagaimana cara berdoa yang dikabulkan? Alat dan Bahan: Selembar kertas setiap mentee. Waktu: 10 menit Suplemen Materi Meminta kepada Allah adalah keperluan setiap kita. Begitupun, perhatian Allah kepada pentingnya meminta, jauh lebih besar ketimbang perhatian manusia sendiri akan perlunya meminta kepada-Nya. Padahal yang perlu itu kita manusia; sedangkan Allah tidak memerlukan sesuatu pun dari kita. Padahal yang punya banyak kekurangan itu kita manusia, sedangkan Allah Maha Sempurna. Padahal, yang miskin itu kita manusia, sedang Allah Maha Kaya Raya. Maha Suci Allah. Sungguh, Allah Maha Memberi. Kita disuruh-Nya meminta, Dia yang berjanji akan memberi. Lalu mengancam mereka yang tidak meminta dengan neraka jahannam. Maha Suci Allah. Di dalam Al Quran dijelaskan, "Dan Rabbmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyobongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Al Mukmin:60). Menurut pada ulama, termasuk menyombongkan diri adalah tidak mau berdoa meminta kepada Allah. Di dalam hadist shahih Rasulullah menjelaskan, "Tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah permintaan yang di dalamnya tidak ada dosa, tidak juga pemutusan silaturahmi, kecuali Allah pasti akan memberinya salah satu dari tiga hal. Akan dikabulkan permintaan itu di dunia. Atau akan disimpankan untuknya di akhirat, atau dia dijauhkan dari kejahatan senilai dengan apa yang ia minta." Para sahabat berkata, "Kalau begitu kita banyak-banyak meminta wahai Rasulullah." Rasulullah menjawab, "Allah (memiliki) lebih banyak". (Sumber: Tarbawi Edisi 157 Th. 8/Jumadil Akhir 1428 H/ Hal. 9-10)

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XIIIkhlas Berdoa

Ikhlas Berdoa

41

Bab 12.Ikhlas BerdoaTujuan Mentee memahami pentingnya niat ikhlas dalam berdoa. Langkah-langkah Mentor memberikan lembar diskusi pada mentee. Isi lembar diskusi sebagai berikut:Tukang Sepatu yang Doanya Langsung Dikabulkan Madinah mengalami kekeringan. Setahun sudah berlalu. Kaum muslimin sudah shalat dan meminta hujan tetapi belum kunjung turun. Malam harinya, di dini hari yang larut, ada lelaki kulit hitam masuk ke masjid Nabawi. Lelaki itu lantas shalat sunnah dua rokaat. Setelah melakukan shalat, ia kemudian mengankat tangan, berdoa dengan doa yang luar biasa, "Ya Allah, penduduk tanah suci Nabi-Mu telah keluar untuk memohon hujan tetapi hujan tidak juga turun. Aku bersumpah untuk-Mu, turunkanlah hujan untuk mereka sekarang juga." Muhammad Al Mankadir yang meriwayatkan kisah itu, dan yang menyaksikan apa yang dilakukan lelaki hitam itu dari dekat, sangat heran dengan bunyi doa yang diucapkan lelaki itu. Kebetulan Al Mankadir telah lebih dulu ada di dalam masjid. Ia duduk tidak jauh dari tempat lelaki hitam itu berdoa. Tetapi ia sendiri tidak kenal siapa lelaki itu. "Ini benar-benar doa yang berani." gumamnya. Tapi kenyataan memang membenarkan doa itu. Sebelum lelaki hitam itu meletakkan tangannya, suara petir tiba-tiba terdengar menyambar. Seketika hujan pun turun dengan derasnya. Setelah hujan turun, lelaki hitam itu menyambung doanya, "Siapakah aku, apalah aku sehingga doaku begitu dikabulkan. Ya Allah, kemuliaan kembali kepada-Mu, atas segala kemurahan pemberian-Mu." Lelaki itu kemudian terus melakukan shalat hingga shubuh tiba. Usai shubuh lelaki itu keluar dari masjid bersama berbondong-bondong orang yang tadi berjamaah shubuh. Al Mankadir mencoba mengikuti dari jauh kemana lelaki hitam itu pergi. Ia ingin tahu siapa dia. Ternyata ia tinggal di sebuah rumah di pinggir Madinah. Al Mankadir tidak langsung menemuinya. Ia kembali lagi ke masjid. Setelah matahari mulai meninggi, Al Mankadir kembali pergi ke rumah lelaki itu. Ternyata ia seorang tukang sepatu. Lelaki berkulit hitam itu tengah menjahit kulit. Ia pun mempersilakan Al Mankadir duduk. Tukang sepatu itu gembira sekali. Karena ia berharap Al Mankadir datang untuk memesan sepatu. Setelah duduk, Al Mankadir yang memang tidak berniat memesan sepatu, bertanya perihal doa yang luar biasa yang ia lihat semalam. "Bukankah engkau yang tadi malam shalat dan berdoa di masjid?" Tukang sepatu itu marah dengan pertanyaan itu. "Apa urusanmu dengan itu semua?" Lelaki hitam, tukang sepatu yang doanya langsung dikabulkan itu nampaknya tidak ingin diketahui siapa dirinya. Pasti itu bukan karena dirinya malu sebagai seorang tukang sepatu. Mungkin ia hanya ingin ketulusan doanya adalah rahasia antara dirinya dengan Allah. Ini pilihan untuk menjaga ketulusan dari debu-debu riya atau sejenisnya. Karena merasa tidak enak, Al Mankadir berpamitan pulang. Tiga malam kemudian Al Mankadir tidak mendapati lelaki itu shalat isya di Masjid. Ia coba mencari ke berbagai sudut masjid tapi tidak bertemu dengan orang yang dicarinya. Karena penasaran, pagi harinya ia ke rumah tukang sepatu itu. Ternyata di rumahnya tidak ada. Keluarganya memberitahu, "Setelah kedatangan engkau, besoknya ia mengemasi perkakas kerjanya, membungkusnya dengan kain lalu pergi, tanpa kami tahu kemana ia pergi." Al Mankadir tertegun. Ia menelusuri rumah-rumah di Madinah. Berharap bisa bertemu dengan lelaki itu. Tapi tukang sepatu yanig doanya dikabulkan itu tidak ada. (Sumber: Tarbawi Edisi 157 Th. 8/Jumadil Akhir 1428 H/Hal. 6-7)

Ceritakan kisah di atas. Lalu diskusikan bersama mentee. Pertanyaan Hikmah 2011 Garuda Publishing

42

Games Mentoring Islam

1. Dari kisah di atas, apa unsur-unsur dikabulkannya doa? (cara, waktu, niat, dll) 2. Seberapa penting nilai keikhlasan dalam berdoa? Mengapa? Alat dan Bahan: Lembar Diskusi secukupnya. Waktu: 15 menit Suplemen Materi Secara bahasa ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih/murni. Sedangkan niat berarti al-qoshdu artinya, maksud atau tujuan. Ikhlassunniyah berarti membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya mengkhususkan Allah azza wajalla sebagai tujuan dalam berbuat. Allah telah memerintahkan kita untuk ikhlas dalam beramal dan beribadah kepadanya seperti yang tercantum dalam QS.98:5; 7:29; 18:110. Pentingnya Ikhlassunniyah 1. Merupakan ruhnya amal karena seperti badan yang tidak ada ruhnya, maka tanpa ikhlas amal; sebagus apapun tidak ada artinya. 2. Salah satu syarat diterimanya amal. "Allah azza wajalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhoannya semata" (HR. Abu Daud dan Nasai) 3. Syarat diterimanya amal atau perbuatan: (1) Bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya. (2) Ikhlas dalam berniat. (3) Sesuai dengan syariat Islam (Al-Qur'an dan Sunnah). 4. Penentu nilai/kualitas suatu amal (QS.4:125), "Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrah menuju ridho Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya."(HR.Bukhari- Muslim) 5. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah (QS.2:262; 4:145-146). Cara-cara untuk menumbuhkan niat yang ikhlas 1. Mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal 2. Menambah pengetahuan tentang Allah swt dan hari kiamat. Dengan mengetahui ilmu tentang-Nya, maka seseoang mengenal Allah swt dengan sebenar-benarnya tentulah tidak akan berani berbuat syirik (menyekutukan Allah dengan selain-Nya di dalam niatnya). Ia juga akan mempertimbangkan amal-amalnya dan balasannya nanti di akhirat. 3. Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan Al-Qur'an, karena Al-Quran adalah penyembuh dari segala penyakit dalam dada (QS.10:57) termasuk penyakit riya, ujub, dan sum'ah. 4. Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga kita terbiasa untuk beramal karena Allah semata tanpa diketahui orang lain. 5. Menghindari atau mengurangi saling memuji berlebihan atau sanjungan, karena dengan sanjungan terkadang orang jadi lalai hatinya dan menjadi sombong. 2011 Garuda Publishing

Ikhlas Berdoa

43

6. Berdoa, dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik. Doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw: "Allahumma innii a'udzubika annusyrikabika syaian a'lamuhu wa astaghfiruka lima laa a'lamuhu." (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari syirik kepada-Mu dalam perbuatan yang aku lakukan dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.)

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XIIIAyo Berhitung

Ayo Berhitung

45

Bab 13.Ayo BerhitungTujuan Mentee memahami pentingnya ilmu dalam memudahkan menyelesaikan masalah dan peluang berbuat kebaikan lebih banyak. Langkah-langkah Tahap I : Mintalah masing-masing mentee untuk menghitung jumlah angka 1 sampai 50 dengan cepat. Soal: 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ... + 49 + 50 = ... (Berapa jumlahnya?) Beri waktu berpikir maksimal 3 menit. Mintalah pendapat mereka yang berhasil menghitung dengan cepat, bagaimana caranya memperoleh hasil tersebut. Tahap II : Ada cara yang cepat. Ajarkan cara menghitung yang lebih cepat dengan cara menjumlah 1 dan 50, 2 dan 49, 3 dan 48, dst sampai 50 dan 1. (1 + 50) + (2 + 49) + (3 + 48) + (4 + 47) + ... + (24 + 27) + (25 + 26) = 51 x 25 Sehingga diperoleh angka : 51 x 25 = 1275 Pertanyaan Hikmah 1. Dapatkah kalian rasakan perbedaannya antara mengetahui cara cepat dengan tidak mengetahuinya? Apa saja perbedaannya? Efisiensi waktu. 2. Apakah cara cepat yang baru saja kita lakukan memudahkan kita dalam menyelesaikan masalah? 3. Untuk menyelesaikan masalah, kita harus punya ilmu, benar atau salah? Apa alasannya? 4. Pentingnya ilmu dalam memudahkan penyelesaian masalah. 5. Apakah dengan ilmu kita dapat meningkatkan peluang kita untuk berbuat kebaikan lebih banyak? Apa alasannya? Dengan ilmu orang berpeluang berbuat kebaikan lebih banyak. Alat dan Bahan: Papan tulis / whiteboard & Spidol/kapur tulis Waktu: 10 menit Suplemen Materi: Ada sisi yang menarik dari kisah penciptaan Nabi Adam a.s., yaitu "kekurangsregan" para malaikat terhadap rencana Allah SWT menciptakan "makhluk baru" ini, konsideran yang melatarbelakangi penciptaan Nabi Adam, keistimewaan Nabi Adam hingga beliau layak menyandang gelar Khalifah Allah, dan kepasrahan para malaikat terhadap rencana Allah tersebut yang berakhir dengan sujud penghormatan para Malaikat terhadap Nabi Adam as. Tidak lama setelah menciptakan Nabi Adam, Allah memberikan kepadanya sesuatu yang sangat istimewa yang sebelumnya tidak diberikan kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain. Sesuatu yang tidak pernah diduga oleh para malaikat. Sesuatu yang membuyarkan 2011 Garuda Publishing

46

Games Mentoring Islam

kekhawatiran yang diajukan para malaikat. Itulah ilmu tentang segala sesuatu yang dengan ilmu itulah beliau menandingi para malaikat. Selanjutnya Rasulullah Saw, dalam gerak dakwahnya, sangat memperhatikan kualitas keimanan para sahabat. Karena itu beliau mendidik generasi garda pertamanya dengan terarah dan penuh disiplin. Hasilnya, mereka menjadi pribadi-pribadi unik, berkualitas dan tangguh. Mereka mampu memikul beban perjuangan yang penuh resiko dan kendala, hingga mampu menggerakkan gerakan pada sasarannya. Mereka adalah orang-orang yang kuat keyakinannya, teguh pendiriannya, jelas persepsinya, memiliki izzah terhadap keimanannya, sabar, tawakkal, istiqomah dan jujur. Karena sifat-sifat unggul itulah, Islam berkembang dan terus berkembang, memiliki suatu peradaban paling tangguh sepanjang sejarah, pemikiran yang dihormati dan diikuti, dan khilafah islamiyah yang mampu melahirkan tokoh-tokoh pembaharu. Ya, kuncinya adalah iman dan ilmu, yang terus dipupuk melalui suatu pembinaan yang terus menerus. Karena 'Amal Islami membutuhkan pendukung-pendukung yang ikhlas, cerdas, berkepribadian, kharismatik dan berwibawa. Sisi-sisi keutamaan ilmu dan para pencari ilmu Sisi-sisi keutamaan Ilmu antara lain : Hikmah adalah ilmu (2:269) Ilmu adalah nikmat Allah yang paling mulia (4:113) Ilmu adalah karunia Allah (lihat kisah penciptaan Nabi Adam as mulai 2:31) Ayat pertama yang diperintahkan Ilmu termasuk tanda-tanda iman (Dua sifat yang tidak pernah bertemu pada orang munafiq; diam dengan baik dan memahami agama. -HR At-Tirmidzi) Ilmu adalah cahaya dan kehidupan (6:122) Ilmu adalah penguasa atas segala sesuatu (4:69-70) Ilmu adalah pemimpin amal perbuatan (18:110) Ilmu adalah jalan terdekat kepada Zat Teragung. Ilmu adalah jalan keselamatan. Dan masih banyak sekali yang lainnya Sedangkan keutamaan2 para pencari ilmu diantaranya : Allah SWT memberikan kesaksian-Nya kepada orang berilmu (3:18) Terlihatnya kebenaran oleh orang-orang berilmu (34:6) Ahl-zikr adalah orang-orang berilmu (16:43) Keimanan orang-orang berilmu (17:106-108) Orang-orang berilmu adalah yang paling takut kepada Allah (41:28) Keridhaan para Malaikat kepada para pencari ilmu (HR Abu Dawud dan Tirmidzi) Perlindungan Allah kepada para pencari ilmu (HR Ibnu Hibban) Sibuk dengan ilmu termasuk beribadah Dll

2011 Garuda Publishing

Ayo Berhitung

47

Urgensi menuntut ilmu agama (tarbiyyah Islamiyyah) Sebagai dasar pembentuk kepribadian umat menuju penerapan sistem Islam Menjamin konsistensi muslim kepada al-Islam membentuk generasi islami, masyarakat muslim ideal dan peradaban kemanusiaan yang tinggi Menumbuhkan kemakmuran ekonomi yang penuh berkah Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat Kebutuhan kemanusiaan Faridhah diniyyah (kewajiban agama) By Anonim

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XIVKeutamaan Ilmu

Keutamaan Ilmu

49

Bab 14.Keutamaan IlmuTujuan Mentee memahami keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu. Langkah-langkah 1. Mentee diminta untuk berpasangan dan duduk berhadapan. 2. Pasangan mentee dibagi menjadi dua kelompok 3. Kelompok pertama, setiap pasangan tidak ditutup matanya. 4. Kelompok kedua, salah seorang dari pasangan mentee ditutup matanya dan mendapatkan satu taburan bedak tabur ditangannya (begitupula dengan salah seorang dari setiap pasangan di kelompok pertama) 5. Ketika aba-aba diberikan mentee tersebut mengoleskan bedak ke muka pasangannya sampai bedak tabur yang ada ditangannya habis. Pasangannya yang diolesi bedak cukup diam saja, tidak boleh memandu agar segera terolesi bedak. 6. Perhatikan jalannya permainan dan waktu yang cepat menghabiskan bedak. 7. Diskusikan proses yang berlangsung dan hikmahnya dikaitkan dengan perbedaan orang yang tidak berilmu (buta) dengan orang yang berilmu (melihat) Pertanyaan Hikmah 1. Bagaimana rasanya mengolesi bedak di muka temanmu? 2. Kita perhatikan hasilnya, apakah ada perbedaan hasil dari kelompok pertama dengan kedua? Mengapa? 3. Kita perhatikan waktunya, lebih cepat kelompok manakah yang menghabiskan bedaknya? Mengapa? 4. Kita perhatikan prosesnya, apa perbedaan yang cukup mencolok dari kerja kelompok pertama dengan kedua? Mengapa? 5. Sekarang kita dapat membandingkan antara orang yang buta dengan orang yang melihat, apakah hasil kerjanya berbeda? Apakah sama? Itulah perbedaan orang yang tidak berilmu (buta) dengan orang yang berilmu (melihat). Alat dan Bahan: Bedak muka secukupnya. Waktu: 20 menit Suplemen Materi Dalam perspektif Islam, ilmu bukanlah sekadar pengetahuan yang akan memuaskan rasa ingin tahu dan menuntut ilmu tidak sekedar untuk mencari tahu. Dalam Al-Quran, ternyata ilmu mengandung penalaran tertentu yang mengantarkan pencari ilmu yang ikhlas mendapatkan kebenaran. Menuntut ilmu merupakan bagian dari ibadah seorang muslim. Keutamaan Ilmu Dan Orang-Orang Berilmu: Peniadaan persamaan antara orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui (QS. 39 : 9) Kebodohan sejajar dengan buta, ilmu sejajar dengan melihat. Kebodohan adalah kematian dan ilmu adalah kehidupan (QS. 35 : 19-22) 2011 Garuda Publishing

50

Games Mentoring Islam

Ulama (orang yang mengetahui tentang kebesaran dan kekuasaan Allah) kian berilmu kian takut kepada Allah (QS. 35 : 28) Ilmu memberi petunjuk kepada iman (QS. 30:36, 58:11, 22:54, 34:6) Ilmu adalah penuntun amal (QS. 47 : 19) Amal tanpa ilmu akan tertolak (QS 5 :27) dan seperti orang yang melakukan perjalanan tanpa penunjuk jalan.

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XVCara Belajar

52

Games Mentoring Islam

Bab 15.Cara BelajarTujuan Mentee memahami bahwa cara belajar setiap orang berbeda-beda, dan mentee menerapkan cara belajarnya yang efektif. Langkah-langkah Mentor membacakan pada mentee pilihan-pilihan berikut ini. Minta mereka untuk mengingat pilihan-pilihannya itu. Tinjaulah beberapa kondisi belajar berikut ini, lalu pilihlah yang paling baik untukmu. Saya sangat mudah menangkap pelajaran baru pada waktu: a. Pagi hari. b. Tengah hari c. Malam hari. Bagi diriku cara yang terbaik untuk belajar adalah: Membacanya Mendengarnya Melihatnya dalam bentuk gambar dan mencobanya. Mencobanya. Menuliskannya dengan bahasa saya sendiri. Menjelaskannya kepada orang lain. Menggambarkan sebuah diagram atau gambarnya. Jenis situasi belajar yang tidak disukai adalah: Kelompok besar Kelompok kecil Menggunakan permainan-permainan belajar Bekerjasama dengan orang yang mengajakku. Bekerjasama dengan orang yang tidak dikenal. Bekerja sendiri. Bekerja dalam tim proyek. Bekerja di tempat yang sangat ramai. Disela ketika sedang belajar. Harus berhenti ketika belum selesai. Berpangku tangan sambil menunggu orang lain untuk menyelesaikannya.

a. b. c. d. e. f. g.

a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.

Pertanyaan Hikmah 1. Situasi mana yang paling baik? 2. Kalau kamu ingin membenahi cara belajarmu, bagaimanakah bentuk yang diinginkan? 3. Bagaimana caramu memperbaiki metode belajar saat ini? Alat dan Bahan: Waktu: 15 menit 2011 Garuda Publishing

Cara Belajar

53

Suplemen Materi Belajar Tentang Belajar Belajar sangat berbeda jauh dengan tahu/mengetahui karena belajar adalah proses perubahan sikap sedangkan pada tahu/mengetahui belum ada perubahan sikap. Belajar adalah proses menemukan pengetahuan baru dan bersifat permanen (Andreas Harefa). Belajar merupakan suatu bentuk perubahan yang bersifat permanen. Perubahan dari satu titik ke titik yang lebih baik. Yang tadinya belum bisa, dengan belajar akhirnya anda bisa melakukannya. Yang tadinya belum bisa mengendari sepeda, akhirnya dengan belajar anda bisa mengendarainya. Jenis-jenis Belajar: 1. Belajar tentang; menyangkut pengetahuan. Contoh: Belajar tentang Fisika. 2. Belajar dengan; berhubungan dengan keterampilan. Contoh: Belajar dengan Komputer. 3. Belajar menjadi; berhubungan dengan kebiasaan. Contoh: Belajar menjadi Pilot. Tahapan pembelajar: 1. Data : bahan untuk di pelajari 2. Informasi : hubungan antar data atau informasi 3. Pengetahuan : menghubungkan yang dipelajari dengan kejadian lain 4. Pencerahan : revolusi 5. Internalisasi : menjadi diri apa yang diyakini 6. Kebijaksanaan : menjadikan segala sesuatu sebagai belajar Kewajiban Menjadi Kebutuhan Kewajiban adalah sesuatu yang harus dipenuhi. Kebutuhan adalah keperluan mendasar, kadang tidak penting tapi tanpa sesuatu itu hal-hal lain tidak dapat dipenuhi. Jadikanlah belajar sebagai kebutuhan.

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XVIUlangannya Batal

Ulangannya Batal

55

Bab 16.Ulangannya BatalTujuan Mentee dapat meningkatkan pemahaman berkonsentrasi dengan menganalisa kasus Anisa. Langkah-langkah Mentor membagikan worksheet konsentrasi kepada setiap mentee. Masing-masing mentee diminta menganalisa Kasus Anisa (lihat worksheet konsentrasi) selama 5 menit. Mentee dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang. Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan Kasus Anisa selama 5 menit. Setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya. Pertanyaan Hikmah 1. Apa makna konsentrasi? Fokus 2. Dalam belajar, mengapa kita perlu konsentrasi? 3. Hal-hal apa saja yang dapat membantu kita berkonsentrasi? Faktor apa yang sangat penting dalam konsentrasi? 4. Hal-hal apa saja yang dapat membuyarkan konsentrasi kita? Mengapa? 5. Jadi, bagaimana cara kalian berkonsentrasi? Alat dan Bahan: Worksheet Konsentrasi setiap mentee secukupnya. Waktu: 30 menit Suplemen Materi Urgensi Konsentrasi Dalam Belajar 1. Meningkatkan efektivitas belajar 2. Meningkatkan prestasi belajar Faktor-Faktor Penyebab Tidak Konsentrasi 1. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang timbul dari diri sendiri Belum memiliki tujuan yang jelas dalam belajar. Kekurangan minat terhadap pelajaran yang dipelajari. Tidak menguasai teknik belajar. Urusan-urusan kecil atau fikiran-fikiran yang melintas dalam otak sehingga sering memecah perhatian yang sedang dipusatkan. Gangguan kesehatan atau keletihan. 2. Faktor eksternal, faktor-faktor dari luar Gangguan dari lingkungan seperti bunyi-bunyian yang terlalu keras, udara yang sangat panas atau pengap, meja atau kursi yang tidak enak dipakai. Teman yang mengajak bermain atau mengobrol

2011 Garuda Publishing

56

Games Mentoring Islam

16.1

WorksheetULANGANNYA BATAL...! Ketika minggu tenang tiba, Anisa murid kelas satu SMA negeri, sudah berniat akan menggunakan waktu seminggu itu dengan sebaik-baiknya. Hari Senin menghafal Biologi, hari Selasa menghafal B. Inggris, Rabu latihan Matematika dan seterusnya. Anisa sudah membuat jadwal belajar dan menempelnya di meja belajar. Hari ini, Anisa berniat akan belajar dengan sungguh-sungguh. pagi-pagi sehabis sholat Subuh, ia ikut Bapak lari-lari kecil keliling komplek. Selesai sarapan, ia bantu-bantu Ibu merapikan rumah. Jam setengah tujuh pagi Anisa mandi. Pagi ini ia berniat belajar agak pagi, karena ia pernah dengar belajar pagi-pagi sangat baik. Udara, badan dan otak masih segar, jadi pelajaran akan mudah masuk. Teori itu akan ia buktikan hari ini ! Sebelum mulai belajar, ia rapikan dulu meja belajarnya yang mirip kapal pecah itu. Bukankah salah satu cara agar bisa berkonsentrasi ketika belajar adalah suasana nyaman, bersih dan rapi di meja belajar? Hari ini teori itu juga akan dibuktikannya! Setelah selesai, Anisa duduk dan mulai membaca buku Biologinya di meja belajar yang telah ia atur sedemikian rupa. Pokoknya nyaman. Tiba-tiba ia membayangkan betapa nikmatnya belajar sambil ditemani musik. Segera diambilnya radio dan mulai memilih lagu yang pas untuk menemaninya belajar. Setelah itu Anisa duduk dan membuka bukunya lagi. Dua menit berlalu, tiba-tiba ia ingat masih punya biskuit simpanan. "Pasti enak nih, menghafal Biologi sambil ngemil..." Anisa bangkit lagi dari duduknya, mengambil biskuit lapis vanila kesukannya. Lalu duduk lagi,dan mulai membuka lagi bukunya. Anisa kembali mengikuti irama lagu mulut bersenandung ikut menyanyi. tangan kanan memegang biskuit. Tiba-tiba lagi, "Haus...ambil minum dulu ah..." Anisa bangkit lagi, ke dapur mengambil sebotol air dingin dan gelasnya. "Biar enggak mondar-mandir...," begitu batinnya. Dan Anisa mulai membuka buku lagi untuk kesekian kali, menekuni buku dihadapannya sambil diiringi musik, air dingin dan sambil ngemil. Dua menit kemudian, ia ingat belum mencuci kaos kaki barunya yang kotor. "Daripada ditunda-tunda besok, mumpung ingat..." untuk kesekian kalinya Anisa bangkit lagi dari kubur...eh bangkunya. Sepuluh menit dihabiskan untuk mencuci dan menjemur kaos kakinya. Setelah itu untuk kesekian kalinya lagi, Anisa duduk dan menekuni buku Biologi-nya yang sudah penuh remah biskuit. Kelihatannya kali ini Anisa sudah bisa berkonsentrasi pada bukunya, duduknya pun tampak mulai tenang. Semenit...dua menit berlalu, sepuluh menit pun lewat. Sudah dua halaman yang ia baca. "Sambil tiduran ah...duduk terus capek" Anisa membawa bukunya ke tempat tidur. Sebenarnya sudah sejak tadi bau bantal menggoda hidungnya.Konsentrasinya pun mulai goyah karena tak sengaja ia melihat banta-bantal empuk di tempat tidurnya melambai-lambai minta dihampiri. Diambilnya bantal untuk ganjal tangan, Anisa belajar sambil tengkurap. Duh santainya...?! Dua menit...lima menit... capek juga tangannya mengganjal badan, sekarang ganti kepalanya yang diganjal dengan bantal, dan kembali membentangkan buku Biologi yang sejak tad halaman 7 melulu. Sepuluh menit, lima belas menit, tujuh belas menit kemudian... "Anisa! Katanya mau ulangan, bukannya belajar eeeh...malah tidur! seru Ibu melihat anak gadisnya sedang lelap ketiduran sambil memeluk buku Biologinya. Anisa tetap lelap. Tampaknya ia tidak mendengar teriakan Ibu membangunkannya. Ia sedang mimpi, ulangan umum enggak jadi. Horee...!Dikutip dari : Sakinah 07/Th. II, 12 Februari 1999.

2011 Garuda Publishing

Ulangannya Batal

57

Penyebab konsentrasi Anisa buyar adalah : 1. _____________________________________________ 2. _____________________________________________ 3. _____________________________________________ 4. _____________________________________________ 5. _____________________________________________ 6. _____________________________________________ 7. _____________________________________________ Menurutku Anisa dapat berkonsentrasi dengan cara : 1. _____________________________________________ 2. _____________________________________________ 3. _____________________________________________ 4. _____________________________________________ 5. _____________________________________________ 6. _____________________________________________ 7. _____________________________________________ Penyebab konsentrasiku buyar adalah : 1. _____________________________________________ 2. _____________________________________________ 3. _____________________________________________ 4. _____________________________________________ 5. _____________________________________________ 6. _____________________________________________ 7. _____________________________________________ Aku dapat berkonsentrasi karena : 1. _____________________________________________ 2. _____________________________________________ 3. _____________________________________________ 4. _____________________________________________ 5. _____________________________________________ 6. _____________________________________________ 7. _____________________________________________

2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XVIIKIASTREVITA

KIASTREVITA

59

Bab 17.KIASTREVITATujuan Mentee memahami makna kreativitas. Langkah-langkah Tuliskan KIASTREVITA di selembar kertas dan tunjukkan kepada mentee. Mentee diminta menemukan kata apa yang dimaksud dari huruf yang acak tersebut. Setelah mereka menemukan menjawabnya. Mentee diminta menyebutkan apa yang pertama kali terlintas di pikirannya ketika mendengar kata "KREATIVITAS" dan jelaskan makna kreativitas secara singkat Pertanyaan Hikmah 1. Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata "KREATIVITAS"? 2. Apakah yang dimaksud dengan kreativitas? Alat dan Bahan: Selembat kertas atau papan tulis, spidol dan alat tulis. Waktu: 5 menit Suplemen Materi Setiap orang dimungkinkan untuk menjadi kreatif karena kreativitas dapat dilatih dan dikembangkan. Konsep kreatif setiap orang bisa saja berbeda tergantung dari sudut mana suatu permasalahan dipandang dan bagaimana kualitas cara pandangnya. Orang kreatif memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan tanda-tanda atau hal-hal yang terlihat disekitarnya dan menghubungkan dengan masalahnya. Kreativitas membantu kita untuk bersikap antusias menghadapi kehidupan. Produktivitas dalam menghasilkan ide-ide baru berbanding lurus dengan pemanfaatan waktu dan pengembangan potensi diri. "Sebagian dari baiknya ke-Islaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya" (HR. Tirmidzi - Hasan) Makna Kreativitas MORGAN (Psikolog): Respon yang tidak umum/tidak biasa tetapi sesuai untuk setiap keadaan dan memiliki relevansi dengan pemecahan masalah. Contoh : Tanya: Mengapa sapi memakai bel kecil di lehernya??? Jawab: Karena klaksonnya rusak!! Ha..ha..ha.. Bel berfungsi memberi tanda, begitupula dengan klakson. Klakson merupakan jawaban yang relevan untuk permasalahan tersebut TOM WUJEC (Praktisi) Kemampuan melihat suatu masalah dengan cara lain. Contoh: Ketika anda sedang terburuburu menuju kantor dengan kendaraan angkot. Pas di lampu merah, angkot anda berhenti. Bagaimana perasaan anda? Mungkin akan kesal, karena anda harus segera di kantor. Namun tidakkah anda menemukan ada yang senang dengan lampu merah itu? Ya, dialah pengamen jalanan. 2011 Garuda Publishing

Games Mentoring Islam

Bab

XVIIIBergembira Dengan Kreativitas

Bergembira Dengan Kreativitas

61

Bab 18.Bergembira Dengan KreativitasTujuan Mentee meningkatkan kemampuan kreativitasnya dengan berimajinasi. Langkah-langkah 1. Mentor membacakan deskripsi setiap babak dengan jelas berikut ini. Mentee diminta untuk menyimak dan menuliskan ide-ide yang perlu dia lakukan untuk menghadapi situasi setiap babak (siapkan kertas dan alat tulisnya). 2. Babak 1. Andaikan kamu sedang dalam perjalanan pariwisata ke suatu tempat. Perjalanan ini cukup membosankan. Untuk menghilangkan kebosanan, kamu berbincang-bincang dengan pen