gangguan gerak.ppt

37
Gangguan gerak (movement disorder) Dian Aulia

Upload: muflih-alghifary

Post on 26-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: gangguan gerak.ppt

Gangguan gerak(movement disorder)

Dian Aulia

Page 2: gangguan gerak.ppt

Gangguan gerak

Gangguan gerak adalah berkurangnya kerja sama antar otot, dapat disebabkan oleh disfungsi ganglia basalis atau sistem ekstrapiramidal, seringkali krn efek samping obat.

Ex: pada orang normal, bila iya terdorong kebelakang, pada waktu yang bersamaan ia akan memfleksikan lutut (tungkai) untuk menjaga

keseimbangan.

Pada gangguan cerebral saat terdorong kebelakang ia akan menegakkan tungkainya, sehingga kemungkinan jatuh

besar.

Page 3: gangguan gerak.ppt

Gangguan koordinasi gerakan dapat diketahui dengan melihat adanya disdiakokinesia

Disdikokinesia adalah ketidakmampuan melakukan gerakan yang berlawanan secara berturut-turut.

Ex : suruh pasien merentangkan kedua lengannya kedepan, kemudian suruh ia

mensupinasi dan pronasi lengan bawahnya secara bergantian dengan cepat gerakan ini

akan dilakukan dengan lambat dan tidak tangkas

Page 4: gangguan gerak.ppt

Pemeriksaan gangguan serebelumGangguan serebelum dapat diperiksa

dengan cara yaitu : Percobaan tunjuk hidung Percobaan jari-jari Percobaan lutut tumit Percobaan adanya disfragia

Page 5: gangguan gerak.ppt

Percobaan tunjuk hidung

Pasien disuruh menutup mata dan meluruskan lengannya kesamping, kemudian disuruh menyentuh hidungnya dengan telunjuk

Telunjuk tidak sampai ke hidung tetapi melewatinya dan sampai ke pipi

Pada lesi

serebral

Bila jari mendekati hidung namun terlihat tremor (tremor intensi) suruh pasien

menunjuk telunjuk pemeriksa kemudian menunjuk hidung berulang ulang, perhatikan

gerakannya mulus atau tidak.

Page 6: gangguan gerak.ppt

Percobaan jari

Penderita disuruh merentangkan kedua lengannya ke samping sambil menutup mata, lalu disuruh mempertemukan jari-jarinya ditengah depan.

Jari yang sehat akan melampaui garis tengah

Pada lesi

serebral

Page 7: gangguan gerak.ppt

Percobaan tumit lutut

Penderita berbaring dengan kedua tungkai diluruskan, kemudian dissuruh menempatkan tumit pada lutut kaki yang lain

Tumit tidak tepat mengenai lutut, pasien akan tampak mengadakan flexi lutut yang berlebihan sehingga tumit melampaui lutut dan sampai ke paha

Pada lesi

serebral

Page 8: gangguan gerak.ppt

Percobaan adanya disfragia

Pada disfragia pada saat menulis, terlihat huruf dituliskan besar-besar dan kadang makin lama makin besar, selain itu bentuk hurufnyapun tidak bagus dan kaku

Page 9: gangguan gerak.ppt

Pada gangguan serebelum akan di temukan gangguan sikap, nistagmus, fenomena rebound, astensia, hipotonia

Page 10: gangguan gerak.ppt

Gangguan sikap

Bila pasien berdiri badan cenderung jatuh ke arah lesi

Bila pasien berjalan tungkai diangkat secara berlebihan, lengan kurang direnggangkandan jalannya akan berdeviasi ke sisi lesi

Pada pasien dengan lesi serebelum bagian tengah (vermis) pasien tidak dapat berdiri tegak, ia akan jatuh kedepan atau kebelakang

Page 11: gangguan gerak.ppt

Nistagmus

Nistagmus dapat disebabkan oleh lesi di traktus vestibuloserebelar, vermis,pedunkulus serebeli inferior atau terganggunya koordinasi otot-otot mata

Sikap bola mata yang yang seharusnya tetap bila ia difiksai pada satu jurusan menjadi berubah-ubah, bola mata bergerak secara spontan cepat kearah fiksasilalu kebali secara spontan lambat keposisi semula.

Cara pemeriksaan mata pasien disuruh mengikuti jari pemeriksa yang digerakan ke samping kiri, kanan, atas dan bawah

Page 12: gangguan gerak.ppt

Fenomena rebound

Pada gangguan serebral pasien tidak dapat menghentikan gerakan tepat pada waktunya

Pasien disuruh meluruskan tangannya, kemudian ia disuruh menarik tangannya kearah bahu atau hidung sambil didiberi tahanan, apabila tahanan dilepaskan secara mendadak, gerakan flexi ini akan segera berhenti dan tangan akan memukul bahu atau muka dengan keras.

Page 13: gangguan gerak.ppt

Astensia

Lekas lelah dan bergerak lamban Tidak ada parese Gerakan dimulai dengan lamban,

demikian juga dengan kontraksi dan relaksasi

Page 14: gangguan gerak.ppt

Hipotonia

Diketahui dengan palpasi dan pemeriksaan gerak pasif

Akan tampak lamanya bagian anggota gerak bergoyang apabila kita menggoyangkan bagian proksimal dari persendian Ex

:

Bagian bahu dipegang dan digoyangkan, sedangkan lengan disuruh dilemaskan, goyangan lengan akan tampak lebih lama (pendulousness)

Page 15: gangguan gerak.ppt

Yaitu ketidakmampuan untuk membuat gerakan halus, akurat, dan terkoordinasi

Disebabkan karena adanya lesi di cerebelum & menyebabkan gangguan pada syaraf motorik.

Awalnya penderita akan merasa lunglai saat berjalan penderita makin sering jatuh tidak bisa menggapai barang dalam jarak dekat tidak bisa bergerak tidak bisa bicara.

Ataksia tidak mengurangi kecerdasan

Page 16: gangguan gerak.ppt

Gejala ataksia

Tidak bisa/kurang kemampuan untuk berjalan akibat otot di tangan dan kaki menjadi lemah

Hilangnya koordinasi, sehingga mempersulit berjalan & mengurangi kemampuan tangan dalam meraih benda2 dalam jarak dekat

Berkurangnya tingkat penglihatan dan pendengaran Gagap dalam berbicara Otot punggung menjadi bungkuk Jantung sering berdebar dan terjadi kardiomegali Keaadan lanjut mempengaruhi cara berbicara dan

proses menelan makanan

Page 17: gangguan gerak.ppt
Page 18: gangguan gerak.ppt

Ada 40 jenis ataksia, berikut yg paling sering ditemukan

Page 19: gangguan gerak.ppt

Merupakan kontrakasi otot hypertonik yang sering dan terus menerus, serta menimbulkan postur yang aneh

Karena adanya lesi pada nuclei lentiformis

Gerakan tidak disadari & disertai nyeri

Gejala muncul pd masa kanak-kank usia (5-16 thn)

Page 20: gangguan gerak.ppt

Gejala klinis

Kemunduran dalam menulis Kram kaki Kecenderungan tertariknya satu kaki ke

atas Kecenderungan menyeret kaki setelah

berjalan atau berlari ketika merasa lelah Tremor Sulit berbicara/ mengeluarkan suara

Page 21: gangguan gerak.ppt

Klasifikasi

Page 22: gangguan gerak.ppt

Penyakit Huntington

Penyakit keturunan dimana sentakan atau kejang dan hilangnya sel2 otak secara bertahap mulai timbul pd usia pertengahan (35-40 thn) dan berkembang menjadi corea, atetosis serta kemunduran mental.

Page 23: gangguan gerak.ppt
Page 24: gangguan gerak.ppt

DEFINISI

Penyakit Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency).

Page 25: gangguan gerak.ppt

ETIOLOGI

Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di substansi nigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak disadarinya.

Mekanisme bagaimana kerusakan belum jelas benar.

Beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan parkinson

Page 26: gangguan gerak.ppt

Lanjutan…1. Idiopatik

merupakan bentuk parkinson yang paling banyak dijumpai

2. Penyakit infeksiparkinsonisme postencephalitis, gejala parkinson dapat dijumpai juga pada infeksi lain, misal : encephalitis viral, meningitis, meningoencephalitis kronik oleh karena jamur.

3. Obat-obatanseperti : phenothiazine, butyrophenone, meto-klopramid, reserphine, tetrabenazine.

4. Intoksikasi sebagai toxic parkinsonism, misal monoxide(co)

5. Parkinson yang berhubungan dengan penyakit saraf lain.

6. Parkinson merupakan sebagian gambaran penyakit keseluruhan, seperti penyakit wilson, huntington, sindroma Shy Drager.

Page 27: gangguan gerak.ppt

KLASIFIKASI1.Parkinsonismus primer/ idiopatik/paralysis agitans.

Sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan kronis, tetapi penyebabnya belum jelas. Kira-kira 7 dari 8 kasus parkinson termasuk jenis ini.

2.Parkinsonismus sekunder atau simtomatikDapat disebabkan pasca ensefalitis virus, pasca infeksi lain : tuberkulosis, sifilis meningovaskuler, iatrogenik atau drug induced, misalnya golongan fenotiazin, reserpin, tetrabenazin dan lain-lain, misalnya perdarahan serebral petekial pasca trauma yang berulang-ulang pada petinju, infark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid dan kalsifikasi.

3.Sindrom paraparkinson (Parkinson plus)Pada kelompok ini gejalanya hanya merupakan sebagian dari gambaran penyakit keseluruhan. Jenis ini bisa didapat pada penyakit Wilson (degenerasi hepato-lentikularis), hidrosefalus normotensif, sindrom Shy-drager, degenerasi striatonigral, atropi palidal (parkinsonismus juvenilis).

Page 28: gangguan gerak.ppt

GEJALA KLINIK

MOTORIK tremor Rigiditas Bradikinesia Tiba-tida berhenti atau ragu untuk melangkah Mikrografia Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson) Bicara monoton Dimensia Gangguan behavioral Gejala lain

Page 29: gangguan gerak.ppt

Disfungsi otonom Gangguan suasana hati Ganguan kognitif, menanggapi

rangsangan lambat Gangguan tidur, penderita

mengalami kesulitan tidur (insomnia) 

Gangguan sensasi

Page 30: gangguan gerak.ppt

DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

-EEG (biasanya terjadi perlambatan yang progresif)

-CT Scan kepala (biasanya terjadi atropi kortikal difus, sulki melebar, hidrosefalus)

Page 31: gangguan gerak.ppt
Page 32: gangguan gerak.ppt

Gilles de la tourette/ tourette syndrom Adalah sindrom idiopatik kronis yang

ditandai dengan tic (gerakan/ vokalisasi yang repetitif dan stereotipik, gerakan ini terjadi diluar kesadaran) yang bersifat motork dan vokal.

Tic motorik daan vokalis terjadi beberapa kali dalam sehari dan telah berlangsung minimal 1 tahun

Page 33: gangguan gerak.ppt

Manifestasi klinis

Tik sederhana kedutan pada mata dan hidung, gerakan pada leher dan bahu

Tik vokalisasi mengerang lebih sering dijumpai dari pada kata-kata, seperti bunyi mendengus/ menggonggong

Koprolalia bentuk tik suara yang kompleks Tik muncul biasanya karena faktor eksogen

(kafein, obat-obatan), menstruasi, emosi, atau adanya kejadian traumatik. relaksasi dapat mengurangi frekuensi tik.

Page 34: gangguan gerak.ppt

Medikamentosa

Antagonis reseptor dopamin-D : obat neuroleptik bermanfaat untuk pengobatan tik ( risperidon, olanzapin, ziprasidon)

Agonis dopamin : bromokriptin membantu mengurangi frekuensi tik

Page 35: gangguan gerak.ppt

Suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak terkendali, yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang

Page 36: gangguan gerak.ppt
Page 37: gangguan gerak.ppt