gangguan perkembangan-mo ( revisi 2015).ppt
TRANSCRIPT
-
drg. Mora Octavia, Sp.Perio
Blok Siklus Kehidupan & Penuaan Alamiah
Tahun 2015
*
-
Learning Objective
Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu:
Menyebutkan macam-macam gangguan perkembangan rongga mulutMenjelaskan etiologi, gambaran klinis dari gangguan perkembangan rongga mulut.*
-
A. GANGGUAN PERKEMBANGAN RAHANG
-
Agnathia
Tidak terbentuknya maxilla atau mandibula.Faktor congenitalJarang terjadi*
-
Mikrognathia:
Rahang lebih kecil dari normalDapat mengenai maxilla dan mandibula Dibagi dua: congenital dan acquired -
Ad. Congenital Micrognathia
Etiologi: tidak diketahuiPd beberapa kasus berkaitan dgn kelainan congenital lainnya, seperti congenital heart diseaseKadang-kadang terdapat pola herediterDapat terjadi pada maxilla maupun mandibula*
-
Ad. Acquired Micrognathia
Terjadi: post natal/pasca kelahiranBiasanya terjadi akibat gangguan sendi temporomandibularContoh: ankylosis pada sendi temporomandibular Kerusakan pd TMJ saat kelahiran dgn menggunakan forceps*
-
Makrognathia
Rahang lebih besar dari normalSering berhubungan dg penyakit sistemik:Pagets disease pertumbuhan cranium dan maxilla yang berlebihanAcromegali pembesaran yg progresif dari mandibulaLeontiasis Ossea maxilla*
- Macrognathia pada RBSetelah dikoreksi (ostectomy)
*
-
Leontiasis Ossea
-
B. CLEFT LIP & PALATE
- Cleft lipCleft palateKombinasi ke 2 akibat gangguan
perkembangan pada minggu ke-4 sampai minggu ke-12 kehamilan
*
- Cleft Lip Unilateral :
Massa mesenkim gagal bersatu,berploriferasi dan mendorong epitel keluar
Labial groove persisten
Epitel tertarik dan merusak jar. didasar groove
Tonjol maksila dan hidung gagal bersatu
Cleft Lip Bilateral :Mesenkim tonjol maksila dan tonjol hidung medial gagal bersatu pada kedua sisi.
*
-
*
- Cleft palate anterior :
cleft dari anterior sampai foramen insisivum
akibat gagalnya massa mesenkim prosesus palatum
lateral dan palatum primer utk bersatu.
Cleft palate anterior posterior :cleft yang melibatkan palatum primer dan sekunder
Cleft palate posterior :cleft dari posterior sampai dengan foramen insisivum.
Carter dan Mustarde,1971 : gabungan faktor genetikdan lingkungan.
Matthews,1971 : Cleft lip yang berlanjut sampai palatumbiasanya diturunkan melalui male sex-linked gene,
cleft lip, dengan atau tanpa cleft palate secara
etiologis berbeda dengan cleft palate sendiri
*
-
Cleft yg melibatkan palatum keras & lunak
Cleft yg hanya melibatkan palatum lunak saja
Cleft atau bifid uvula
-
C. GANGGUAN PADA LIDAH
*
-
*
Foramen caecum: location of thyroid diverticulum
2/3 ant: ektoderm, 1/3 post: endoderm, pharingeal arches: mesoderm
*
-
*
-
Sel2 pd ujung lidah terhambat untuk berdegenerasi
Pemendekan frenulum lingualis
Lidah terikat pada dasar mulut
Hipertrofi yang menyeluruh pada lidah
Biasanya terkait dengan mikrognathia
Fusi tidak sempurna dari tonjolan lateral lingual
Kegagalan fusi dari tonjolan lateral lingual
*
-
D. GANGGUAN PADA MUKOSA MULUT
-
= Fordyce disease = Fordyce granules
Ektopik kel. sebacea yg terdapat di mukosa mulutKlinis: Bintik-bintik kecil bergerombol, warna kekuninganBilateral dan simetris pada mukosa pipi yg berhadapan dg gigi molarDapat ditemukan jg di: mukosa bibir, lidah, gingiva, frenulum dan palatumPada anak-anak belum tampak, karena kelenjar belum berkembang. Kelenjar aktif pd masa puber.Terapi: dibiarkanFordyces Spot
*
-
Fordyces spot di mukosa bukal
Fordyces spot di mukosa labial
*
-
E. GANGGUAN PERKEMBANGAN GUSI
-
= Elephantiasis gingiva = macrogingiva = hereditary gingival fibromatosis
Pembesaran gusi berlebihan konsistensi padat, difus, permukaan berbenjol-benjolDapat terjadi pd satu atau kedua rahangTidak terdapat tanda radangWarna gusi normal sampai pucatMulai timbul setelah gigi seri tetap erupsi, shg menyulitkan erupsi gigi yg lainTerapi gingivektomi dan gingivoplastiFibromatosis gingiva
*
-
Fibromatosis Gingiva
*
-
F. GANGGUAN PERKEMBANGAN WAJAH
-
Facial Hemihypertrofi asimetri muka karena pertumbuhan berlebihan bag muka
Klinis:
Asimetri mukaDapat mengenai bag tubuh dan kedua anggota tubuh*
- Di rongga mulut:Bentuk & ukuran mahkota & akar gigi pd
daerah yg hipertrofi besarDpt mengenai semua gigiTersering
mengenai: caninus, premolar, & molar 1Erupsi lebih
cepatPembesaran papila lidahDD/: fibrous dysplasia ukuran gigi
lebih kecil, erupsi gigi lambat
*
- Cleft median mandibula Cleft fasial oblik ( fisura orbitofasial
) Cleft fasial lateral/transversalSingle nostril Bifid nose
*
-
G. GANGGUAN PERKEMBANGAN GIGI
-
1. Kelainan Ukuran Gigi
Microdontia:
Gigi lebih kecil dari normalDapat mengenai satu/bbrp/seluruh gigiSering mengenai gigi incisivus lateral & supernumerary toothI2 microdontia disebut peg lateral*
-
Macrodontia:
Gigi lebih besar dari normal
Dpt mengenai satu / bbrp / seluruh gigi
*
-
2. Kelainan Jumlah Gigi
a. Hypodontia
Bila benih gigi yang tidak terbentuk < 6Sering mengenai gigi: M3, P2, I2 RA.Relatif lebih sering terjadiFaktor herediter memegang peranan.*
-
b. Oligodontia
Bila benih gigi yg tdk terbentuk > 6
Oligodontia yg tdk dipengaruhi faktor sistemik oligodontia isolasi
-
c. Anodontia
seluruh gigi-geligi gagal berkembang, sangat jarang terjadi.Gigi susu akan dipertahankan selama beberapa tahun, tapi bila gigi2 sudah rusak karena karies maupun atrisi perlu dilakukan implantasi gigi tiruan (dental implant)*
-
d. Hypodontia atau anodontia dengan kelainan sistemik
Anhidrotic (hereditary) ectodermal dysplasiaBiasanya sex-linked recessive traitTerjadi hypodontiaHypotrichosis (scanty hair = rambut halus dan jarang)Anhidrosis (tidak dapat berkeringat)Gigi2 biasanya berbentuk konus atau peg-shapede. Kondisi lain yang berkaitan dengan hypodontia:
Hypodontia sering terjadi pada: Downs syndrome. Jarang terjadi anodontia.*
-
f. Gigi tambahan: hyperdontia
Relatif biasa terjadi. Biasanya berbentuk konus supernumerary teeth. Paling sering pada regio gigi incisivus atau molar. Sangat sering terjadi pada garis tengah insisivus mesiodensBisa juga berbentuk molar ke-4 distomolarBisa juga terbentuk diantara gigi Molar 1,2,3 paramolarGigi tambahan yg ukuran dan bentuk normal supplemental teeth*
-
Supernumerary
Disto molar
Paramolar
*
-
Akibat hyperdontia
Posisi gigi tambahan biasanya abnormal, sehingga sisa makanan lebih mudah terakumulasi kerentanan thd karies Menghalangi erupsi gigi normal.Terapi: ekstraksi
Sindroma yang terkait hyperdontia:
Cleidocranial dysplasia*
-
3. Kelainan Erupsi
Delayed eruption = retarded eruption dapat terjadi pada: rickets, cretinism, cleidocranial dysplasia, hereditary gingival fibromatosis dan cherubism. Pada hereditary gingival fibromatosis: kelainan erupsi dapat terjadi karena gigi tertanam dalam jaringan gingiva fibrosa yang tumbuh berlebihan sehingga hanya permukaan oklusalnya yang terlihat pseudoanodontia*
- Pada cherubism bbrp gigi dapat bergeser karena adanya masa
jaringan ikat yang berproliferasi sehingga erupsinya tergangguGigi
susu jarang mengalami gangguan erupsi. Faktor lokal yang
mempengaruhi erupsi gigi permanen:Kurang ruang pada rahangGigi
berjejalAdanya gigi supernumeraryPergeseran akibat kista
dentigerousPersistensi gigi decidui
*
-
Premature Eruption: erupsi lbh awal dr normal
Natal teeth:
Erupsi saat bayi lahirPerlu dibedakan dgn predeciduous dentitionPredeciduous dentition:
Struktur epitel bertandukBerbentuk seperti gigiTerdapat di regio incisivus bawahWarna putihMudah dihilangkanNeonatal teeth: erupsi pd hr ke-30 sesudah kelahiran
*
-
Natal teeth
Neo natal teeth
*
-
Impaksi = Impacted Tooth
Gigi tidak dapat erupsi atau erupsi sebagianPenyebab krn adanya halangan (physical barrier) pd arah erupsiEmbedded tooth: gigi tidak dapat erupsi karena tidak mempunyai kekuatan*
-
Gigi Impaksi
*
-
Gigi & C RAImpaksi
*
-
Penyebab:
Teori evolusiLokal:Kurang tempat: rahang kecil atau gigi susu tanggal lebih awalRotasi benih gigiMalposisi dan tekanan gigi tetanggaDensitas tulang berlebihanRetensi gigi susuGigi supernumeraryCleft lip & palateTumor odontogenik*
- Sistemik:RicketsiaSifilis congenitalTBCGangguan
endokrinMalnutrisiCleidocranial dysplasia syndromeDown
syndromeRadiasiUrutan gigi yg sering impaksi: M3 bawah, M3 atas, C
atas, C bawah, P bawah dan P atasMolar satu tidak pernah impaksi
*
- Komplikasi:SakitInfeksi: pericoronitis, operculitisKerusakan
gigi tetangga : karies dgn segala akibatnya, resorbsi akarPenyakit
periodontalKista dentigerousAmeloblastomaTerapi: OdontectomyBila
memungkinkan: surgical expose dengan / tanpa orthodonti (terutama
impaksi gigi C)
*
-
Komplikasi gigi impaksi
Penyakit Periodontal
Karies
Ameloblastoma
*
-
Surgical expose gigi C
*
-
4. Kelainan Struktur
Kelainan pada gigi decidui
Jarang terjadi, kecuali di India: kandungan fluoride dalam air sangat tinggi mottled deciduous teethDapat terjadi perubahan warna akibat pigmen abnormal yang bersirkulasi dalam darah. Contoh: Neonatal jaundice gigi berwarna kuning atau terdapat garis/pita kehijauan. Congenital porphyria(gangguan metabolisme Hb) gigi berwarna merah/ungu*
-
Congenital erythropoietic porphyria
Congenital hyperbilirubinemia / neonatal jaundice
*
-
Kelainan pada gigi permanen
Penyebab: lokal (biasanya pada satu gigi) atau sistemik (mengenai beberapa gigi)
Lokal:
Infeksi periapikal pada gigi susu diatasnya turner teethPemakaian intubasi dalam jangka waktu lama: dapat menyebabkan enamel pitting dan kegagalan erupsi gigi yang terhalang oleh alat intubasi.*
Gambar
*
-
Turner Hypoplasia / Turner Teeth
Hypoplasia with enamel pitting
*
-
Sistemik:
Genetik:Amelogenesis ImperfectaDentinogenesis ImperfectaDentinal dysplasiaInfeksi: congenital syphilisMetabolik: infeksi pada masa kanak-2, rickets, hypoparathyroidismObat-2 an: pigmentasi tetracycline, minocycline, ciprofloxacin, cytotoxic chemotherapyFluorosis*
-
Amelogenesis Imperfecta
Kelompok keadaan yang disebabkan oleh kelainan gen yg bertanggung jawab dalam mengkodekan matriks protein dari email.Dapat diwariskan secara autosomal dominan, resesif, ataupun terkait dengan kromosom X.Klasifikasi berdasarkan bentuk:Amelogenesis imperfekta hipoplasiaAmelogenesis imperfekta hipomaturitasAmelogenesis imperfekta hipokalsifikasi*
- Amelogenesis imperfecta hipoplasia:Email biasanya berlubang2
kecil, berlekuk, ataupun sangat tipis namun keras dan bersifat
translusenCenderung berwarna kecoklatanBila email sangat tipis
& mudah mengalami kerusakan mudah mengalami karies
*
- Amelogenesis imperfecta hipomaturitasEmail pada saat erupsi
tampak normal, namun opak, berwarna putih-kuning kecoklatan mirip
mottled krn fluorosisEmail lunak & mudah mengalami
atrisiCenderung mengalami perubahan warna & cepat mengalami
kerusakan.Gigi I RA: bentuk menyerupai bahu pada tepi incisalnya
akibat email yg rapuh
*
- Amelogenesis imperfecta hipokalsifikasiJumlah matriks email
normal namun tingkat kalsifikasinya rendah.Saat baru erupsi, tebal
dan bentuk email normal, namun tampak rapuh dan opak spt kapur
(chalky)Email lunak & hilang segera stlh erupsi mahkota hanya
dr dentin open bite (60%)
*
-
Dentinogenesis Imperfecta:
Terjadi kelainan pembentukan dentin. Dentin mengalami kelainan: tubuli dentinalis lebih sedikit, kalsifikasi tidak sempurna dan matriks tdk terbentuk sempurna
*
-
Gambaran klinis dentinogenesis imperfecta:
Email tampak normal tapi berwarna kecoklatan atau keunguan dan sangat translucentBentuk gigi relatif normal, tp gigi molar cenderung lebih membulat dgn akar pendek.Email tidak kuat melekat pd dentin sehingga mudah lepas dari dentinKasus parah: gigi habis sampai batas gingiva*
-
Amelogenesis
Imperfecta
Dentinogenesis
Imperfecta
*
-
Enamel pitting pada pasien TSC (Tuberous Sclerosis)
*
-
Infeksi: congenital syphilis
Terjadi infeksi maternal prenatal syphilis, dapat menyebabkan deformitas gigi.
Gambaran klinis:
Gigi incisivus kecil, berbentuk obeng, dan mengecil ke arah incisal, pada tepi incisal kadang-2 berlekuk atau berfisura dalam Hutchinsons incisorsAnterior open bite sering terjadi*
-
Hutchinsons teeth
Mulberry molars
Gigi molar 1: berbentuk kubah Moons molars atau permukaan oklusal kasar berlubang-2 kecil dengan nodul-2 (tidak terdapat tonjol gigi) mulberry molars*
-
Obat-obatan
Pigmentasi tetracycline
Gigi awalnya berwarna kuning kemudian menjadi coklat atau abu-2. Email melekat erat pada dentinTetracycline dapat menembus placenta sehingga terjadi pigmentasi pd gigi fetus yang sedang berkembangTerjadi pada pemberian tetracycline dalam masa perkembangan gigi hindari pemberian tetracycline pada usia 4 bulan s/d 12 tahun.Pigmentasi ciprofloxacine: Gigi berwarna kehijauan akibat pemberian ciprofloxacine pada masa kanak2
*
-
Tetracycline staining
*
-
Fluorosis
Pembahasan FLUOROSIS
lebih lengkap terdapat di kuliah
KESEHATAN & KEBERSIHAN RONGGA MULUT
*
-
Kista Odontogenik
Bagian Stomatologi
Fakultas Kedokteran UAJ
Tahun 2015
*
-
Tujuan Pembelajaran
Mampu menyebutkan macam tipe kista odontogenik perkembanganMenguraikan dengan tepat perbedaan gambaran klinis, radiologik dari kista odontogenik perkembanganMenguraikan dengan tepat cara penegakkan diagnosis kista rongga mulut*
-
Daftar Acuan
Brad W Neville, Douglas D Damm, Carl M Allen, Jerry E Bouqout. Oral & Maxillofacial Pathology. 2nd Ed. Saunders. 2002*
-
Pendahuluan
Kista rongga patologik yang berisi cairan/semi-cair/debri, biasanya (tapi tidak selalu) dilapisi oleh epitel
Banyak jenis kistaKista rongga mulut berasal dari jaringan pembentuk gigiKista lebih sering ditemukan pada rahang daripada tulang dan jaringan lunakPasien dapat datang ke dokter umum*
-
Diagnosis
AnamnesisRasa sakit, gigi goyang, oklusi berubah, pembengkakan, terlambatnya erupsi gigiPemeriksaan klinisInspeksi, palpasi, perkusi, auskultasiRadiografPanoramik, periapikalCT Scan, MRI utk kista yang besar*
-
Diagnosis
Diferensial diagnosisPemeriksaan penunjangPungsi (fine needle aspiration)Biopsi eksisi ukuran kecil atau unilokularBiopsi insisi ukuran besar*
-
Klasifikasi Kista Rahang
A. Kista dilapisi epitel
Asal dari perkembanganOdontogenikKista dentigerousKista erupsiKista gingivalOdontogenic keratocyst Non OdontogenikAsal dari peradanganB. Kista tidak dilapisi epitel
*
-
Kista Dentigerus (folikular)
Termasuk kista perkembangan yang paling sering ditemukan (24%)>> dekade ke-2 & ke-3 : = 1,6 : 1Dari proliferasi sisa organ email atau epitel email yang tereduksiTerdapat cairan diantara epitel enamel dan mahkota gigiBiasa berhubungan dengan gigi impaksi (M3 & C RA)*
- Klinis:Biasanya tidak sakitAdanya delayed eruptionAsimetri
wajah pembengkakan dengan ekspansi tulang kortikal osmolalitas
cairan kista & pelepasan faktor
peresorpsi-tulangRadiografikRadiolusensi unilokular, tepi batas
tegasBerhubungan dengan mahkota gigi yg belum erupsi
*
- HistologiEpitel skuamosa non keratinDD/:Odontogenic
keratocystAmeloblastomaTumor odontogenik lainnyaTerapienukleasi,
dekompresiPencabutan gigi yang berhubungan
*
-
Kista Dentigerus
Underbrink & Pau, 2002
*
-
Kista Dentigerus
Underbrink & Pau, 2002
*
-
Kista Dentigerus
*
-
Ameloblastoma
Tumor jinak, agresif, invasif lokal dan persistenKadang2 disebut ameloblastoma solid atau multikistikDari epitel odontogenUsia: > 34 tahunKlinis:Pembengkakan, tidak sakitTumbuh lambatTerjadi banyak pada regio molar bawah (60%), paling sering di daerah ramus molar RB.Tumor unilokuler atau multilokuler40% pasien gigi impaksiSering rekurenRadiologis: selalu radiolusen, seperti honey-comb appearance (sarang tawon) / gelembung sabun.*
-
Ameloblastoma di RB dengan ekspansi kortikal
Ameloblastoma pada anterior RB yg edentulous. Dari oklusal tampak adanya lesi multilokuler yang destruktif
*
-
Ameloblastoma unilokuler pada regio anterior RB
Ameloblastoma kistik dengan gambaran loculated pada tulang retromolar RB
*
-
Kista Gingival
Sering mandibula terutama premolar-kaninusKlinis: benjolan yang semakin membesar, tidak sakit, ukuran -
Kista Gingival
*
-
Kista Gingival
*
-
Kista Erupsi
Biasanya umur 5-9 thSering di maksilaKlinis: benjolan permukaan licin diatas gigi yang akan erupsi, warna gingiva normal atau kebiruanGejala: tidak adaRadiologi: bayang halus radiolusensi krn tdk ada keterlibatan tulangTerapi: tidak diperlukan*
-
Kista Erupsi
*
-
Kista Erupsi
*
-
Odontogenic Keratocyst (OKC)
Dahulu dikenal kista primordial (=kista tumbuh tanpa berhubungan dgn pertumbuhan gigi) tidak digunakanSemua histologik kista primordial sama dengan OKCAsal: sisa dental lamina dan/atau sel basal dari epitel mukosa mulutTimbul usia dekade 2-3, sering priaPredileksi: ramus & body mandibula, sedikit atau tanpa ekspansi tulang disekitarnyaKlinis: tidak ada pembengkakan shg kista membesar malposisi gigi & fraktur rahang, parestesi bibir atau gigi bawah*
- Radiologi: radiolusensi bulat/ovoid, tepi tegas,
uni/multi-lokularDiagnosis: panoramik, CT Scan, MRITerapi:
ostectomy, reseksi, enukleasi-cryotherapy (tdk dpt
marsupialisasi)Prognosis: buruk krn sering rekurenBerhubungan
dengan sindrom Gorlin-Goltz / naevoid basal cell carcinoma syndrome
/ Gorlin syndrome (autosom dominan)Karsinoma basal sel naevoid
multipelOdontogenic keratocystDefek skeletalKalsifikasi ektopikPit
pada plantar dan palmarLesi susunan saraf pusat dan okularTulang
frontal lebih menonjolHipertelorisme okular
*
-
OKC
*
-
OKC
*
-
OKC
*
-
*