gangguan vaskuler

21
PEGANGGUAN VASKULER Dosen Pembimbing : Anita Rahmawati S.Kep.,Ns Kelas : 4B Nama Kelompok : 1. Anang Kurniawan 7. Intan Riski Yunitari 2. Bayu Indra S. 8. Nirwana Dewi A. 3. Desi Purwantini 9. Maike Mitra P. 4. Dyah Ayu Intan P.D 10. Ria Aprilia S. 5. Ifa Nita Safitri 11. Siti fatimah 6. Ika Yusnia R. SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA

Upload: ike-maike-keke

Post on 09-Jul-2016

79 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

GANGGUAN VASKULER

TRANSCRIPT

Page 1: GANGGUAN VASKULER

PEGANGGUAN VASKULER

Dosen Pembimbing : Anita Rahmawati S.Kep.,NsKelas : 4B

Nama Kelompok :1. Anang Kurniawan 7. Intan Riski Yunitari2. Bayu Indra S. 8. Nirwana Dewi A.3. Desi Purwantini 9. Maike Mitra P.4. Dyah Ayu Intan P.D 10. Ria Aprilia S.5. Ifa Nita Safitri 11. Siti fatimah6. Ika Yusnia R.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2015/2016

Page 2: GANGGUAN VASKULER

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan puji dan syukur, kami panjatkan kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha

Esa.atas rahmat, ridlo dan Inayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dalam

rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Kardiovaskuler I.

Tak lupa kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam segala hal sehingga tercapai apa yang kami inginkan dalam penyusunan tugas

makalah kami ini, khususnya kepada :

1. Anita Rahmawati S.Kep.,Ns selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Sistem

Kardiovaskuler

2. Teman-teman yang ikut sertad alam mengerjakan makalah ini

Akhirnya, kami banyak berharap agar makalah tentang “Gangguan Vaskuler” ini dapat

membawa manfaat untuk yang membaca dan membantu kami menjadi seorang Perawat yang

benar-benar Profesional sehingga dapat memajukan Keperawatan di Indonesia.

Jombang, 11 Maret 2016

Page 3: GANGGUAN VASKULER

DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................

1.3 Tujuan ..............................................................................................

BAB 2 TINJAUAN MEDIS

2.1 Definisi Gangguan Vaskuler..............................................................

2.2 Jenis-jenis Gangguan Vaskuler..........................................................

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................

3.2 Saran…..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…........................................................................

Page 4: GANGGUAN VASKULER

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelainan pada setiap factor yang terlibat dalam proses hemostasis baik kelainan

kuantitatif maupun kualitatif dapat mengakibatkan gangguan hemostasis. Derajat gangguan

hemostasis sesuai dengan derajat kelainan factor hemostasis sendiri. Pada beberapa kasus,

tidak disadari adanya kelainan bahkan baru diketahui setelah secara kebetulan dilakukan

pengujian hemostasis untuk keperluan lain, misalnya sebagai pemeriksaan prabedah,

tindakan obsterik, dan lain-lain. Gejala yang membawa penderita memeriksakan diri

biasanya pendarahan tidak wajar atau adanya pendarahan bawah kulit yang timbul berulang

kali secara spontan. Saat mulainya gejala pendarahan sering memberikan petunjuk kearah

diagnosis. Pendarahan yang berulang-ulang sejak kecil menunjukkan kemungkinan kelainan

congenital, sedangkan bila terjadi mendandak atau pada orang dewasa biasanya kelainan

sekunder atau didapat.

Kelaianan hemostasis biasanya digolongkan sesuai pathogenesis, yaitu :

1. Kelainan Vaskuler

2. Kelainan Trombosit

3. Kelainan Sistem Pembekuan Darah

Pendekatan diagnostic gangguan pendarahan

Sebagaimana diketehui gangguan dapat disebabkan oleh gangguan vaskuler, trombosit

atau sistem pembekuan darah. Tanda tanda tertentu yang spesifik dapat membantu

menentukan penyebab gangguan pendarahan. Tanda-tanda tersebut dapat dibagi atas 2

kelompok, yaitu tanda-tanda lebih sering dijumpai pada gangguan vaskuler dan trombosit,

sedangkan kelompok lainnya tanda-tanda yang lebih sering dijumpai pada gangguan

pembekuan darah, seperti terlihat pada table dibawah ini :

Tanda-Tanda Kelainan Pembekuan

Darah

Kelainan Vaskuler atau

Trombosit

Ptechiae Jantung Khas

Hematoma Khas Jarang

Ekhimosis Besar dan soliter Kecil dan multiple

Page 5: GANGGUAN VASKULER

Hemarthosis Khas Jarang

Delayed bleeding Sering Jarang

Pendarahan dari luka

permukaan

Sedikit Terus menerus sering banyak

Jenis kelamin penderita 80-90% bentuk herediter Relative lebih sering pada

wanita

Riwayat keluarga positif Jarang

Gangguan vaskuler atau trombosit sering disebut gangguan purpura karena gejala

pendarahan pada kulit dan mukosa. Ptechiae merupakan tanda spesifik untuk gangguan

vaskuler atau trombosit dan jarang dijumpai pada kelainan pembekuan darah. Lesi ini

merupakan perdarahan kapiler kecil, munculnya sekaligus dalam jumlah banyak begitu pula

menghilannya. Pada kelainan purpura, pteciae sering dijumpai bersama ekhimosis superficial

yang multiple.

Pada kelainan pembekuan darah, tanda yang karakteristik adalah hematoma yang besar.

Hematoma tersebut dapat timbul spontan atau setelah trauma ringan. Hemarthrosis adalah

perdarahan kedalam rongga sendi dan merupakan gejala yang diagnostic untuk kelainan

pembekuan darah yang bersifat bawaan. Sering tanpa perubahan warna kulit, sehingga

gejalany seperti arthritis.

Pada orang dengan gangguan perdarahan, bila mengalami trauma perdarahan yang terjadi

lebih banyak dan berlangsung lebih lama dari pada orang normal. Pada kelainan pembekuan

darah, mulainya proses perdarahan sering terlambat (delayed bleeding). Setelah trauma,

perdarahan dapat berhenti selama beberapa jam, tetapi kemudian timbul perdarahan yang

tidak dapat dihentikan dengan vasokonstriktor. Penghentian perdarahan yang sementara

disebabkan trombosit dapat membentuk sumbat hemostatik.

Pada kelainan trombosit atau vaskuler, pendarahan terjadi segera setelah trauma,

walaupun darah yang keluar tidak sebanyak pada kelainan pembekuan darah, tetapi dapat

berlangsung lama sampai berhari-hari.

Pendarahan spontan seperti seperti menorrhagia, metrorhagia, hematuria, hematemesis,

melena dan epistaksis dapat terjadi pada kelainan purpura maupun kelainan pembekuan

darah, sedangkan hemoptisis jarang terjadi karena gangguan pendarahan.

Page 6: GANGGUAN VASKULER

Pada kelainan bawaan gejala pendarahan biasnya mulai tampak sejak bayi atau masa

anak-anak dan pada anamnesa dijumapi riwayat keluarga yang positif. Pada pemeriksaan

laboratorium sering kali dijumpai kekurangan salah satu factor pembekuan.

Pada kelainan pembekuan darah yang didapat, gejala pendarahan tidak seberat kelainan

bawaan, sifatnya multiple dan gambaran kliniknya sering didominasi penyakit primernya.

Pada anamnesa perlu ditanyakan tentang obat-obatan yang diminum, karena banyak obat

yang menyebabkan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit atau gngguan vaskuler.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gangguan vaskuler ?

2. Apa saja jenis-jenis dari gangguan vaskuler ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui gangguan vaskuler ?

2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari gangguan vaskuler ?

Page 7: GANGGUAN VASKULER

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gangguan VaskulerGangguan vaskuler adalah kelompok keadan heterogen yang ditandai oleh mudah memar

dn pendarahan spontan dari pembuluh darah kecil. Gangguan yang mendasari terletak dalam

pembuluh darah itu sendiri atau dalam jaringan ikat perivaskuler. Sebagaian besar kasur

pendarahan akibat defek vaskuler saja tidak bersifat parah. Pendarahan yang seringkali

terjadi terutama pada kulit menimbulkan ptechiae, ekimosis, atau keduanya. Pada beberapa

kelainan, terdapat juga pendarahan dari selaput lender. Pada keadaan ini, uji penyaring yang

standar memberi hasil normal. Masa perdarahan normal dan uji hemostasis lain juga normal.

Defek vascular dapat bersifat herediter atau didapat.

Perdarahan abnormal dapat terjadi akibat berbagai kelainan sistem vaskuler baik herediter

maupun didapat. Kelainan ini merupakan penyebab perdarahan yang paling sering dijumpai

di klinik. Biasanya merupakan perdarahan kulit ringan dan berlangsung ± 48 jam.

Penyebab kelainan ini bisa karena :

a. Struktur pembuluh darah yang abnormal

b. Adanya proses radang atau reaksi imun

c. Jaringan perivaskular yang abnormal

Pemeriksaan laboratorium :

a. Masa pendarahan mungkin memanjang atau normal

b. Percobaan pembendungan bisa positif atau negatif

c. Pemeriksaan lainya normal

2.2 Jenis-jenis Gangguan Vaskuler

1. Gangguan Vaskuler yang bersifat Herediter (bawaan)

a. Hereditary Hemorregic Teleangiectasia (HHT)

Hereditary Hemorregic Teleangiectasia merupakan penyakit keturunan cacat

pembuluh darah yang ditularkan melalui sifat dominan autosom yang dapat

menyerang lakui-laki atau perempuan. Terdapat pembengkakan mikrovaskuler yang

berdilatasi multiple sehingga dinding tipis akibatnya vasokontriksi jelek sehingga

perdarahan memanjang. Teleangiectasia ini berkembang dalam kulit, selpaut lender,

Page 8: GANGGUAN VASKULER

dan alat dalam serta terlihat pada kulit dan mukosa mulut serta hidung. Gejala yang

sering dijumpai adalah epistaksis. Pada penyakit ini, percobaan pembendungan dan

masa pendarahan biasanya normal. Perdarahan gastrointestinal berulang dapat

menyebabkan anemia defisiensi besi kronis.

Pengobatannya dalah dengan embolisasi, terapi laser, estrogen, asam

traneksamatt, dan suplementasi besi.

b. Hereditary capillary fraglity

Hereditary capillary fragility merupakan variant Von Willenbrand disease

(kekurangan factor VIII), waktu pendarahan memanjang.

c. Echlers Danlos Syndrom

Echlers Danlos Syndrom adalah kelainan kolagen, waktu pendarahan memanjang.

d. Kelainan jaringan ikat

Pada syndrome Echlers Danlos terdapat kelaian kolagen herediter disertai dengan

purpura yang terjadi akibat gangguan agregasi trombosit, hiperekstensibilitas sendi,

dan kulit pecah-pecah yang hiperastis. Pseudoxanthoma elastikum disertai dengan

pendarahan dan thrombosis arteri.kasus ringan dapat muncul dengan memar

superficial dan purpura setelah terjadi trauma ringan.

2. Gangguan vascular di dapat

a. Henoch schonlein syndrome

Gangguan ini dasarnya adalah reaksi hipersensitifas yang menimbulkan

peradangan akut yang meluas pada kapiler dan arteri. Hal ini mengakibatkan

permeabilitas vaskuler meningkat sehingga terjadi pendarahan kejaringan.

Secara klinik tampak sebagai keadaan akut yang ditandai dengan macular rash,

purpura, sakit sendi, sakitb perut dan hematuria. Purpura terutama di jumpai pada

daerah punggung, panta, siku, tungkai dan kaki. Penyakit ini bersifat self limited dan

biasanya terjadi pada anak walaupun dapat dijumpai pada orang dewasa. Seringkali

menyertai infeksi saluran nafas bagian atas oleh streptotok beta hemotikus grup A

atau setelah minum obat-obatan tertentu. Keadaan ini terkadang bersifat suasirna,

namun ada beberapa pasien dapat terjadi gagal ginjal.

Page 9: GANGGUAN VASKULER

b. Purpura Senilis

Purpura senilis yang disebabkan oleh atrofi jaringan penunjang pembuluh darah

kulit ditemukan terutama pada aspek dorsal lengan bawah dan tangan. Gangguan ini

dijumpai pada orang berusia lanjut. Kulit pada tempat yang terkena bersifat tidak

elastic, halus dan licin karenan digenerasi dan kehilangan jaringan kolagen, elastin

dan lemak.

c. Purpura Kortikostiroid

Purpura sering dijumpai pada penyakit cushing dan penderita yang mendapat

kortikostiroid dosis tinggi dalam waktu lama. Dasarnya adalah karenan kehilangan

jaringan subcutan yang merupakan jaringan penunjang pembulu darah. Pada

defisiensi vitamin C, gangguan pada kolagen dapat menimbulkan ptechiae

perivolikular, memar dan perdarahan mukosa.

d. Purpura simpleks

Gangguan ini sering dijumpai pada wanita dalam masa menstruasi dan tampak

sebagai lebam kebiruan pada kulit. Penyebabnya tidak jelas, mungkin karenan

peningkatan fragilitas pembuluh darah dikulit. Tidak dijumpai kelainan pada masa

pendarahan maupun percobaan pembendungan.

Purpura simpleks ditandai dengan pelebaran eritrosit dan inflamasi permukaan

vaskuler tanpa adanya nekrosis fibrinoid.

Penyebab : Asupan obat dan biopsy kulit (contoh obat NSAIDs-Non Steroid Anti

Inflamation Drugs, obat diuretic, goalongan meprobarnat, dan ampicilin). Gejala :

mudah memar, terutama pada tungkai bawah, muncul luka baru tanpa diketahui

adanya trauma, dan meninggalkan bekas luka, berwarna coklat luntur. Waktu

pendarahan normal, tourniquet test (+) lemah. Pemeriksaan fungsi trombosit,

pembekuan darah, dan fibrinolisis: normal.

e. Scurvy

Penyebabnya adalah kekurangan vitamin C yang mengakibatkan gangguan

pembentukan kolagen. Akibatnya fragilitas vaskuler meningkat dan gambaran

kliniknya adalah ptechiae dan ekahimossis. Biasanya ptechiae bersifat perifolikuler,

yaitu sekitar folikel rambut. Masa pendarahannya biasanya memanjang dan

percobaan pembendungan positif.

Page 10: GANGGUAN VASKULER

f. Purpura karena obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat menimbulkan purpura dan gejalanya menghilang

setelah pemakaian obat dihentikan. Patofisiologisnya tidak jelas, kemungkinan

dasarnya idonsinkrasi individual.

Asam traneksamat dan asam amino kaproat adalah obat-obat antivibrioloitik

bermanfaat yang dapat mengurangi pendarahan akibat ganguam vaskuler atau

trombositopenia, namun obat ini merupakan kontra indikasi bila terdapat hematoria

karena dapat menyebabkan bekuan darah menyumbat saluran ginjal.

g. Purpura karena infeksi

Beberapa penyebab infeksi seperti virus, riketsia, meningkokus dan toksin bakteri

dapat menyebabkan kerusakan endotel vaskuler oleh organism akibat pembentukan

kompleks imun, misalnya campak, demam, dengue, atau septicemia meningokok.

Pada endocarditis bacterial purpura disebabkan emboli pada mikrovaskuler. Pada

beberapa keadaan terjadi juga trombositopenia dan disseminated intravascular

coagulation

h. Purpura mekanik

Kontraksi otot yang berlebihan seperti pada pertusis dan kejang-kejang akan

meningkatkan tekanan intrakapiler sehingga terjadi ekstravasasi darah. Purpura

dijumpai pada daerah leher, kepala dan ekstremitas atas. Purpura ortostatik yang

timbul karena mekanisme yang sama adalah purpura dikaki pada orang yang berdiri

terlalu lama.

i. Purpura yang dihubungkan dengan paraproteinemia

Kerusakan vaskuler merupakan akibat langsung atau tidak langsung dari protein

abnormal. Hal yang sama juga terjadi pada cryoglobulin dan macroglobulinemia

waldenstrom’s.

2.3 Beberapa Kelainan Akibat Kerusakan Vaskuler

1. Ekimosis

Ekimosis adalah pendarahan yang terjadi di bawah kulit. Kondisi tersebut terjadi

karena pecahnya suatu pembuluh darah. Pada umumnya pembuluh darah yang pecah itu

disebabkan oleh trauma, aterosklerosis, gangguan dinding pembuluh darah, dan lain-

Page 11: GANGGUAN VASKULER

lain. Salah satu contoh ekimosis adalah luka memar. Biasanya pendarahan yang terjadi

berdiameter 1-2 sentimeter.

Hemoglobin yang dilepaskan dari darah dipecah menjadi bilirubin dan

hemosiderin. Inilah yang memberikan warna biru kehitaman pada kulit di daerah

pendarahan tersebut. Banyak atau sedikitnya pendarahan yang terjadi tergantung pada

volume darah yang hilang. Di samping itu, kondisinya tak lepas dari perbandingan

kehilangan darah dan tempat pendarahannya. Faktor tempat pendarahan menjadi hal

yang sangat penting. Misalnya, pendarahan di bawah kulit akan menjadi tak berarti bila

dibandingkan dengan pendarahan di otak. Pendarahan yang terakhir ini bahkan bisa

mengakibatkan kematian penderita

2. Purpura Alergika

Purpura alergika (purpura henoch-schönlein) adalah suatu peradangan pada

pembuluh darah kecil yang mungkin disebabkan oleh suatu reaksi autoimun yang

abnormal. 

pembuluh darah di kulit, sendi, saluran pencernaan atau ginjal meradang dan mengalami

kebocoran

3. Hemofilia

Hemofilia merupakan penyakit perdarahan akibat kekurangan faktor pembekuan

dan bersifat herediter (menurun). Penyakit ini diturunkan melalui kromosom X (Xh) dan

lebih banyak mengenai laki-laki, sementara perempuan yang memiliki kromosom

tersebut menjadi pembawa sifat (carrier). gejala klinis hemofilia yang sering ditemui

adalah perdarahan di tempat yang dalam. Perdarahan bisa timbul spontan atau setelah

terjadi benturan. Perdarahan yang sering terjadi yaitu di bagian mulut (pada bayi), sendi

(hemartrosis), mimisan, air kencing hingga perdarahan kepala (intrakranial). Perdarahan

berlanjut dapat terjadi setelah tindakan operatif ringan seperti cabut gigi atau khitan.

4. Hematemesis

Hematemesis Hematemesis merupakan istilah untuk muntah darah. Hal ini

disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya tukak lambung atau pecahnya pembuluh

darah balik di sekitar lambung dan tenggorokan sebagai akibat dari penyakit hati. Darah

yang dimuntahkan dapat berwarna merah segar. Artinya, darah tersebut berasal dari

Page 12: GANGGUAN VASKULER

saluran di atas lambung. Darah tersebut bisa pula berwarna kehitaman yang artinya,

darah telah bercampur dengan asam lambung.

Untuk tindakan pertolongan terhadap pasien yang mengalami hematemesis,

diperlukan penentuan letak perdarahannya. Kadang-kadang, batuk darah juga berasal

dari paru-paru. Perdarahan dari paru-paru sulit dibedakan dengan muntah darah yang

berasal dari saluran pencernaan.Pada batuk darah, warna darah pasti masih merah segar.

Biasanya, darah tersebut bercampur dengan gelembung-gelembung udara bersama

dengan dahak sehingga tampak berbuih.Hematemesis sering diikuti dengan berak darah

atau disebut juga melena. Gejala dari melenaini adalah keluarnya tinja dengan warna

hitam.

5. Hemoptisis

Hemoptisis sering dijumpai pada pasien penyakit paru, Ekspektorasi darah ini

sering menunjukkan adanya penyakit dasar yang serius. Bila perdarahan masif dapat

terjadi sufokasi dan eksangunisasi/kekurangan darah hingga tindakan pencegahan perlu

dilakukan. Hal ini merupakan keadaan darurat. Menurut Busroh (1978) yang disebut

hemoptisis masif adalah : lebih dari 600 ml/24 jam dan perdarahan belum berhenti. 250-

600 ml/24 jam dengan disertai kadar Hb kurang dari/ sama dengan 10 g%, namun

hemoptisis berlangsung terus.

6. Stroke

Stroke ialah masalah kesihatan yang diakibatkan oleh salur darah tersumbat dan

bekalandarah ke sebahagian otak diganggu. Bahagian otak tersebut tidak lagi

menerima oksigen yang mencukupi dan oleh itu, sel-sel otak akan rusak atau mati, dan

mengakibatkan bahagian badan yang dikuasai oleh bahagian otak itu tidak berfungsi.

Angin ahmar ialah kecederaansaraf yang serius dan gejalanya ialah kehilangan fungsi

saraf secara tiba-tiba.

Gangguan peredaran darah biasanya terjadi pada sisi arteri peredaran itu,

walaupun gangguan ini juga boleh terjadi pada sisi vena. Angin ahmar telah

dikategorikan sebagai kecemasan perubatan yang boleh menyebabkan kerusakan saraf

yang kekal serta juga kematian jika tidak dikesan dan dirawat dengan cepat. Penyakit ini

ialah penyakit ketiga yang menyebabkan paling banyak kematian dan kehilangan

upaya di kalangan dewasa Amerika Serikat dan negara-negara perindustrian di Eropa.

Page 13: GANGGUAN VASKULER

Pada puratanya, satu kejadian angin ahmar terjadi pada setiap 45 saat, dan seorang mati

setiap 3 menit, akibat angin ahmar. Bagi setiap lima kematian tersebut, 2 kematian

adalah orang lelaki dan 3 kematian ialah orang wanita.

Puncak angin ahmar termasuk kelanjutan umur, darah tinggi, kencing

manis, kolesterol tinggi, dan merokok. Merokok merupakan puncak boleh ubah sesuai

yang paling penting. Istilah "serangan otak" kini semakin digunakan di Amerika Serikat

untuk angin amar, disebabkan penyakit ini adalah sebutan untuk "serangan jantung"

yang merupakan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh pembuluh darah tersumbat

dan suplai darah ke sebagian jantungterganggu.

Page 14: GANGGUAN VASKULER

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanGangguan vaskuler adalah kelompok keadaan heterogen yang ditandai oleh mudah

memar dan pendarahan spontan dari pembuluh darah kecil titik. Kelinan yang mendasari

terletak dalam pembuluh darah itu sendiri atau dalam jaringan ikat perivaskuler. Sebagian

besar kasus pendarahan akibat defek vascular saja tidak bersifat parah.

Jenis-jenis gangguan vaskuler terdiri dari gangguan vaskuler yang bersifat herediter atau

bawaan, yaitu: hereditary hemorrhagic teleyangiechtacia (HHT), hereditary capillary

fragility, echlers danlos syndrome, kelainan jaringan ikat dan gangguan vaskuler didapat,

yaitu: henoch schonlein syndrome, purpura senilis, purpura karena kortikosteroid, purpura

simplex, scurvy, purpura karena obat-obatan, purpura karena infeksi, purpura mekanik,

purpura yang dihubungkan dengan paraproteinemia.

3.2 Saran

Page 15: GANGGUAN VASKULER

DAFTAR PUSTAKA

Febriyanti, Mardiana. Hematologi. 2011. Diunduh dari :

http://mardianafebriyanti.blogspot.com/2011/12/hematologi.html

http://medicaluntar.blogspot.com/2011/08/kelainan-fungsi-hemostasis.html

http://www.docstoc.com/docs/159755669/hemostasis-kelainan-vaskular