gardu tol blank

7
Disampaikan oleh PT Kinarya Desa Raharja suryokoco suryoputro Untuk Kebangkitan Tokoh Lokal Pedesaan

Upload: suryokoco-suryoputro

Post on 06-Jul-2015

132 views

Category:

News & Politics


6 download

DESCRIPTION

Gagasan untuk sinergitas tokoh lokal pedesaan dengan Partai Politik. Sebuah konsep kerja profesional managemen politisi dari perjalanan saya mencermati keadaan politik dan proses potik di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Gardu tol blank

Disampaikan oleh

PT Kinarya Desa Raharja

suryokoco suryoputro

Untuk Kebangkitan Tokoh Lokal Pedesaan

Page 2: Gardu tol blank

Tokoh adalah orang yang “diakui” keberadaannya atau “disegani” karena penguasaan bidang ilmu dan pekerjaan dan “dihormati” karenasikap dan perilakunya

Dalam keseharian kita mengenal Tokoh Agama dan TokohMasyarakat, yaitu sesorang yang dikenal ketokohannya karenamemiliki “pengikut” dalam bidang keagamaan atau “pengikut” dalambidang sosial kemasyarkatan

Lokal diartikan lingkup kekuatan ke “tokoh” an yang dimilikinya.

Dalam hal ini kita mengidentifikasi tokoh lokal adalah tokoh di tingkatdesa dan kecamatan

Kekuatan ketokohan terukur dari banyaknya dukungan “pengikut” nyauntuk langkah yang akan dilakukan oleh sang “tokoh” untuk masukdalam wilayah politik praktis

Pemilik pondok pesantren, pemimpin lokal (kepala desa dan perangkatdesa), pengusaha daerah adalah tokoh lokal yang dimaksud.

Page 3: Gardu tol blank

Para tokoh tidak semuanya familiar dengan duniapolitik praktis

Mereka sementara ini hanya “digunakan” oleh partaipolitik sebagai foot geter atau goal geter bukansebagai player.

Mereka cenderung terlibat dalam politik transaksionalsemata sebagai profesional campaign atau jurkamprofesional yang dibayar karena kekuatannya

Maka diperlukan sistem / tata laksana proses tokohlokal masuk dalam wilayah politik praktis / pencalonandiri menjadi Legislatif bukan karena mereka adalahkader partai, tetapi karena mereka memiliki potensipemilih yang dapat mengusungnya menjadi “calegterpilih” di dapil kabupaten masing masing

Persyaratan sebagai “tokoh” yang layak diberi jalurkhusus adalah dengan menunjukkan “data pendukung” dalam bentuk tanda tangan dan fc ktp

Page 4: Gardu tol blank

Dalam kebijakan demokrasi Indonesia dalam pemilu yang menerapkan sistem proporsional terbuka, diperlukan model penjaringan calon legislatif dari luar kader.

Dalam hal tetap menjaga loyalitas dan soliditas kader dananggota partai maka tetap diberlakukan “quota non kader” pada semua tingkatan pencalegkan.

Jalur “non kader” merupakan langkah untuk meningkatkanpotensi penambahan anggota legistlatif tanpa konseptransaksional suara kepada para tokoh, tetapi lebih dalambentuk pemberian apresiasi peluang berkarier politik bagi paratokoh.

Darah dan semangat partai politik adalah berkuasa, dan dalamberkuasa diperlukan kekuatan dan kekuatan dibuktikandengan jumalh anggota / kader partainya menduduki kursilegislatif guna mendukung kekuatan penguasaan eksekutif

Page 5: Gardu tol blank

Penetapan adanya pembukaan Jalur Non Kader dalamPencalonan Legislatif disemua tingkatan dalam quata tertentudan hal ini menjadi keputusan Partai di Tingkat Pusat danharus dipatuhi oleh segenap jajaran kepengurusan partai.

Dibentuk TIM PENJARINGAN diluar struktur partai agar tidakterjadi pemanfaatan jalur oleh kader partai

Tim Penjaringan ditunjuk oleh Pengurus Pusat dengantugas, tanggungjawab, target dan pembiayaan yang jelas.

Penjaringan dengan juklak dan juknis dibuat oleh Tim Penjaringan dan dilaksanakan setelah emndapat persetujuandari Pengurus Pusat Partai.

Sosialisasi dan proses penjaringan dilanjutkan penetapan calegnon kader langsung setelah dipenuhi persyaran yang telahditetapkan

Page 6: Gardu tol blank

Pengurus Di tingkat Kabupaten Kota dan Propinsi merasatersaingi atau resisten terhadap calon non struktur partai

Rendahnya loyalitas calon non struktur terhadap partai

◦ Merasa lebih dibutuhkan partai, bukan calon yang membutuhkan partai

◦ Kemungkinan adanya kerjasama calon non struktur dalampencalegan dengan caleg partai lain di tingkat lebih tinggi

◦ Merasa proses menjadi anggota legislatif karena kekuatannyasendiri bukan karena paratai politik

◦ Melakukan “penekanan” pada mitra calon legislatif di tingkatlebih tinggi dari partai

Diperlukan persyaratan ketat dan pemantauan proses oleh tm khusus yang ditunjuk oleh Pengurus Pusat Partai

Page 7: Gardu tol blank

Ketika Sistem pemilu Terbuka…Maka Partai dituntut untuk Lebih Terbuka….

Ketika Pemilu diselenggarakan dengan Kekuatan Sistem… Maka Partai dituntut menyiapkan Sistem Rekruitment bukan sekedar

Pengkaderan…

Ketika Indonesia Memiliki Sistem Pemilu Baru…Maka Partai Perlu mengembangkan cara Baru memenangkan Pemilu…

Saatnya Tokoh Lokal Diberi Pintu Berkarier Politik….Salam Kebangkitan Tokoh Lokal Pedesaan Indonesia…

@juli2012Suryokoco Suryoputro

085 865 275 733