gastro and enzim

Upload: ledy-ervita

Post on 06-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

enzim

TRANSCRIPT

LILIaSiRABU, 07 OKTOBER 2009THYPUS ABDOMINAL

A.KONSEP PENYAKIT1.DefinisiThypus abdominalis (demam tifoid, enteric fever) : ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran (Ilmu Kesehatan Anak, 2007).Thypus abdominalis merupakan : Akut pada usus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan gangguan kesadaran (Penyakit infeksi tropik pada anak, Rampengan, 2003).2.EtiologiInfeksi kuman salmonella typhosa basil gram (-), bergerak dengan bulu getar, tidak berspora.Salmonella typhosa mempunyai 3 macam antigen :a.Antigen O (somatik antigen, tidak menyebar)b.Antigen H (menyebar, terdapat pada flagella, bersifat termolabil)c.Antigen VI (meliputi tubuh dan melindungi antigen O terhadap fagositosis)3.Manifestasi KlinisMasa tunas 10-20 hari yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan terlama sampai 30 hari jika infeksi melalui minuman. Gejala prodromal, selama masa inkubasi :Perasaan tidak enak badanLesu, nyeri kepala, pusingNafsu makan berkurangTidak bersemangatGejala klinis yang bisa ditemukan adalah :DemamBerlangsung 3 minggu, bersifat febris remitten dan suhu tidak tinggi sekali.Minggu I:Suhu tubuh berangsur meningkat setiap hari, menurun pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari.Minggu II:Penderita berada dalam keadaan demamMinggu III:Suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu.Gangguan sistem pencernaana.Mulutnapas berbau tidak sedap, bibir kering, pecah-pecah.b.Lidahkotor, ujung dan tepinya kemerahanc.Abdomenperut kembungd.Hati dan limpamembesar disertai nyeri pada percobaane.Biasanya didapatkan konstipasi, diare.Gangguan kesadaranUmumnya kesadaran menurun, walaupun tidak seberapa dalam yaitu apatis sampai somnelen.4.KomplikasiDi usus halus :a.Perdarahan ususb.Perforasi ususc.PeritonitisDi luar ususa.Meningitisb.Kolesistitisc.Bronkopneumonia

5.Pemeriksaan Khusus dan PenunjangAnamnesis dan pemenuhan fisikPemeriksaan laboratoriuma.Pemeriksaan darah tepib.Pemeriksaan sumsum tulangc.Biakan empedud.Pemeriksaan widal6.PenatalaksanaanTirah baring total selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali, seminggu kemudian boleh duduk dan selanjutnya berdiri dan berjalan.Makanan mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein, tidak boleh mengandung banyak serat.Obat : kloramfenikol 100 mg/KgBB/ hari dalam 4 dosis selama 10 h

8.FisiologisFisiologiSistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan persiapannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran gastrointenstital (GI) adalah jalur (panjang totalnya sampai 23 sampai 26 kaki), yang berjalan dari mulut melalui esofagus lambung dan usus sampai anus.Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian :MulutFarinx- tekakUsofagus-kerongkonganVentikulus-lambungUsus halus dan usus besarFungsi utama pencernaan dari saluran gastrointestinal yang berhubungan dengan memberikan kebutuhan tubuh ini :Memecahkan partikel makanan ke dalam bentuk molekulen untuk dicernaMengabsorpsi hasil pencernaan dalam bentuk molekul kecil kedalam aliran darah.Mengeliminasi makanan yang tidak tercerna dan terabsorpsi dari produk sisi lain dari tubuh.Mulut :Adalah rongga lonjong dari permulaan saluran pencernaan, terdiri dari dua bagian luar yang sempit atas vestibula, yaitu rongga diantara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi disisi-sisinya oleh tulang mexilaris dari semua gigi.Farinx :Farinx berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskuloskeletal) dengan bagian terlebar disebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra serviks ke enam, yaitu ketinggian tulang rawan lekoid tempat farix bersambung dengan usofagus.Kelenjar ludah :Adalah kelenjar majemuk bertandan, yang berarti terdiri atas golongan kelompok alveoli berbentuk kantong dan membentuk tulang-tulang kecil.Kelenjar ludah :Parotis, kanan dan kiriSubmandibulans kanan dan kiriSublingualis, kanan dan kiri.Esofagus :Adalah tabung muskular dengan panjang sekitar 25 cm dan berdiameter 0,5 cm. Esofagus dimulai dilehar sebagai sambungan paring, berjalan ke bawah leher dan toraks.LambungAdalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak, lambung terletak dibawah diafragma, didepan pankreas.Fungsi lambung : Menerima makanan dari wofagus melalui onfisium kordiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, sedangkan kontraksi otot bercampur makanan dengan getah lambung.Usus halus :Adalah bagian saluran cerna diantara lambung dan usus besar, usus halus panjang, saluran bergulung mengisi sebagian besar rongga abdomen.Fungsi :Mencerna dan mengabsorbsi kimia dari lambung, absorbsi garam, air dan vitamin.Sekresi cairan usus, menerima empedu dan getah pankreas.Usus besar :Panjangnya kira-kira satu setengah meter, sambungan dari usus halus dimulai dikatup, leukosit / ikosekal, sisa makanan lemak.Fungsi : absorbsi air, garam, glukosa, defekasi, sekresi musim, penyiapan sisa protein dll.B.KONSEP ASUHAN KEPARAWATAN1.PengkajianPemeriksaan fisika.KepalaRambut kusam, kotor, berbau atau modah rontok, yang dapat terjadi akibat pengaruh suhu tubuh.b.MataNormal / anemisc.HidungTerjadi epistaksis dikarenakan akibat suhu yang tinggi sehingga pembuluh darah vasodilatasi (melebar)d.MulutNafas bau tidak sedape.BibirKering dan pecah-pecahLidah typoid : lidah nampak kering, dilapisi selaput tebal dibagian belakang nampak lebih pucat dibagian ujung dan tepi kemerahan dan mungkin ditemukan tromor.Lidah kotor dan pecah-pecah :Suhu intisaluran pencernaanSuhu pireksiaMulut : enzim ptyalindengan suhu panas pecahlidah putih.f.TTVPengaruh suhu tubuh (38,5-400)TD normal / turunRR umumnya normal (tachipnea (napas cepat)BB menurun karena anoreksiag.KardiovaskulerPada nadi dapat terjadi brachicardia relativeh.ThoraxAdanya tanda kesulitan bernapas, ada batuk/tidak, pada auskultasi ditemukan adanya ronchi.i.AbdomenDitemukan adanya meteorigmus (perut kembung) karena konstipasi yang cenderung terjadi, nyeri tekan abdomen, hepatosplenomegali.j.EkstrimitasAdanya kelemahan otot, tonus otot menurun dan nyeri otot akibat benrest yang lama, kulit umumnya kering, tampak pucat pada ujung jari.2.Pemeriksaan Penunjanga.Pemeriksaan laboratoriumDarahTerdapat gambaran :Anemia yang ringan sampai sedangPeningkatan laju endap darahGambaran eritrosit normokrom, karena efek toksin sumsum tulang / perdarahan usus.Leukosit dalam batas normal, kadang leukopenia / leukositosis bila disertai komplikasiTrombosit jumlahnya menurun.Gambaran hitung jenis didapatkan limfositosis relative, aneosinophilia.Gambaran sumsum tulang telah menunjukkan normoseluler, eritroid dan myeloid system normal, jumlah megakonosit dalam batas normal.b.Pemeriksaan serologis (kultur darah) dan widalPemeriksaan widal merupakan yang dapat menunjukkan diagnosa thypus abdominalis secara pasti, dilakukan setiap minggu (diperlukan darah vena 5 cm untuk kultur / widal)Normal titer zat anti terhadap antigen O, normalnya 1/200c.Pemeriksaan biakan empedu (pemeriksaan bakteriologis)Melakukan biakan darah, tetes urine, sumsum maupun cairan untuk menemukan kuman salmonella typhosa.Biakan darah biasanya lebih pada minggu pertamaBiakan sumsum tulang paling baik karena tidak dipengaruhi waktu pengambilan maupun pemberian ABBiakan feses dan urine + pada minggu kedua dan ketiga.3.Masalah Keperawatana.Gangguan pemenuhan nutrisib.Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolitc.Gangguan eliminasid.Gangguan rasa nyamane.Gangguan nyeri abdomenf.Gangguan peningkatan suhu tubuh4.Intervensi dan Rasionala.Pemenuhan kebutuhan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan anoreksia)Tujuan : Klien akan memperlihatkan BB yang stabil/penambahan kearah rentang, biasanya yang diinginkan dengan nilai laboratorium normal.INTERVENSIRASIONAL

1.Berikan penjelasan tentang tingginya nutrisi yang adekuat bagi proses penyembuhan.2.Berikan makanan sesuai dengan diet dan sajikan dengan menarik.3.Hindari makanan yang dapat mengiritasi mukosa lambung dan usus.4.Observasi intake dan output.5.Timbang BB tiap hari.6.Pertahankan tirah baring7.Selingi makan dengan minum1.Anak dapat kooperatif.2.Meningkatkan nafsu makan.3.Mencegah terjadinya komplikasi4.Memastikan keseimbagnan intake-output.5.Mengetahui peningkatan BB dan keberhasilan6.Mencegah terjadi mual dan muntah7.Memudahkan makanan masuk

b.Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan berhubungan dengan adanya peningkatan suhu tubuh.Tujuan : Klien akan memperlihatkan terjadinya tanda-tanda hidrasi yang adekuat.INTERVENSIRASIONAL

1.Pertahankan masukan cairan intravena2.Awasi intake dan output3.Awasi TTV dan BB tiap hari4.Kaji Hygienis kulit dan membran mukosa1.Untuk meningkatkan dan mencegah dehidrasi.2.Untuk menentukan status dehidrasi.3.Untuk mempertahankan status dehidrasi4.Sebagai petunjuk terjadinya dehidrasi.

c.Hipertermi (peningkatan suhu tubuh) berhubungan dengan proses infeksiTujuan : Suhu tubuh dalam batas normal.INTERVENSIRASIONAL

1.Menambah sirkulasi udara dan meningkatkan suhu lingkungan.2.Anjurkan anak memakai pakaian yang ringan / tipis.3.Berikan kopres panas pada dahi pasien.4.Hindari suhu dingin, berikan tambahan pakaian / selimut5.Observasi TTV1.Suhu ekstrenal yang lebih rendah dari pada suhu tubuh akan membantu menurunkan suhu.2.Pakaian yang ringan / tipis memungkinkan sirkulasi udara yang cukup.3.Kompres berpengaruh terhadap hgypotalamus sebagai pengatur suhu tubuh.4.Perasaan menggigil dapat menambah tekanan metabolisme tubuh.5.Untuk menentukan keefektifan intervensi keperawatan.

d.Gangguan rasa nyaman (nyeri abdomen) berhubungan dengan proses inflamasiTujuan : Melaporkan nyeri hilang terkontrolINTERVENSIRASIONAL

1.Kaji tingkat nyeri dan penyebab nyeri2.Libatkan orang tua dalam pemilihan pengobatan3.Ajarkan anak untuk tindakan relaksasi, mengatur pernapasan (nafas dalam)4.Mengajarkan klien untuk teknik distraksi5.Kolaborasi untuk pemberian analgesik1.Menentukan intervensi yang tepat.2.Orang tua tahu yang terbaik untuk anaknya.3.Mengurangi rasa nyeri4.Anak terpusat pada kegiatan barunya dan mengurangi rasa nyeri.5.Mengurangi rasa nyeri.

e.Gangguan eliminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan intake yang kurang.Tujuan : Mengeluarkan feses lunak/konstipasi agak berbentuk tanpa mengejan.INTERVENSIRASIONAL

1.Jelaskan kepada anak tentang penyebab konstipasi.2.Anjurkan untuk meningkatkan pemasukan (makanan dan cairan)3.Lakukan bowel : training bila keadaan memungkinkan.4.Ambulasi dini setelah 7 hari bebas panas.1.Meningkatkan kooperatif anak.2.Mengurangi resiko konstipasi.3.Bowel training bila akan menutup kemungkinan klien untuk menahan BAB.4.Ambulasi akan mempengaruhi aktivitas usus.

Referensi:Donges, E. Marilyn. 1993.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGCLyinda Juali Carpenito. 2001. DiagnosaKeperawatan. Jakarta : EGCNgastiah. 1997.Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGCStaf Pengajar FKUI. 2007.Ilmu Kesehatan Anak 2.Jakarta : Infomedika.Mansjoer Arif dkk. 2000.Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.Diposkan olehDIChA anTdi20.111 komentar: THYPUS ABDOMINAL

suka sukaSABTU, 26 FEBRUARI 2011enzim pada sistem pencernaansistem pencernaan makhluk hidup termasuk manusia tidak akan berfungsi jika tidak memiliki enzim-enzim yang mempermudah fungsi kerja organ-organ pencernaan untuk memecah, mengisolasi dan menyerapnutrisidari makanan yang masuk.Enzim pencernaan manusiamempunyai sifat-sifat enzim pada umumnya. Di antaranya berfungsi mempercepat reaksi (katalisator), baik reaksi pemecahan (katabolisme) maupun reaksi penyusunan (anabolisme).Enzim merupakan bagian dari protein sehingga sifat-sifat protein juga tetap melekat erat pada enzim, seperti akanrusak(mengalami denaturasi) ketika suhu sekitarnya sangat tinggi. Selain itu enzim-enzim dalamsistempencernaan manusia juga bekerja satu arah serta spesifik untuk zat tertentu saja.

Enzim-Enzim dalam Sistem Pencernaan ManusiaBerikut adalah beberapa enzim yang berada di sistem pencernaan manusia: Enzim PtialinEnzim pencernaan manusia ini berada di dalam ronggamulut, tepatnya dikelenjarludah. Enzim ptialin dihasilkan oleh glandula parotis yang juga berada di sekitar kelenjar ludah. Enzim ptialin memiliki fungsi mengubah amilum atau zat tepung menjadi glukosa sebagai bahan dasar energi manusia. Enzim PepsinEnzim pepsin berada di dalamlambung(ventrikulus) manusia. Enzim pepsin memiliki fungsi merubah protein yang diserap tubuh menjadi pepton. Enzim ReninSama seperti enzim peptin, enzim renin juga berada di dalam lambung. Enzim renin memiliki fungsi untuk mengendapkan kasein yang ada di dalamsusu. Enzim LipaseEnzim lipase juga dihasilkan melalui dinding lambung yang bersifat sangat asam. Enzim ini dikeluarkan bersama dengan pepsin dan renin. Enzim pencernaan manusia ini berfungsi dalamproseskatabolisme, yaitu memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim AmilaseEnzim ini dihasilkan oleh getah pankreas, bersama dengan enzim lipase dan tripsin. Enzim amilase memiliki kemampuan untuk mempercepatreaksiperubahan amilum menjadi maltosa. Enzim TripsinEnzim tripsin dapat mengubah pepton menjadi senyawa dipeptida, yang lebih mudah diseraptubuhdan dicerna. Enzim SakraseBerperan dalam mengubah atau menguraikan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Enzim sakrase dikeluarkan melalui getahusushalus manusia. Enzim MaltaseMemasuki usus halus, yang kondisinya sangat berbeda dengan lambung membuat sifat enzim yang berada di dalamnya juga tidak sama. Enzim maltase mempunyaikemampuanmengubah maltosa menjadi glukosa, sehingga lebih mudah direaksikan secara kimiawi oleh tubuh untuk diserap sebagai sumber energi. Enzim IsomaltaseSelain maltase, adapula enzim isomaltase, yang juga dihasilkan melalui getah usus. Enzim isomaltase mempunyai kelebihan khusus, yaitu mengubah zat maltosa menjadi komaltosa yang susunannya lebihsederhana. Enzim LaktaseEnzim mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kedua zat yang dihasilkan tersebut,strukturkimianya lebih simpel dan lebih mudah diterima sebagai nutrisi tubuh manusia. Enzim PeptidaseDikeluarkan bersamagetahusus halus (intestinum), peptidase mampu menguraikan ikatan peptida yang cukup kokoh menjadiasamamino (protein). Enzim RibonukleaseBerperan dalam proses replikasi DNA. Enzim ribonuklease dapat menghidrolisis RNA. Enzim ribonukease juga dapat memisahkan ikatan fosfat yang saling menghubungkan nukleotida.

Template Picture Window. Diberdayakan olehBlogger.