gejala penyakit leukemia.pdf
TRANSCRIPT
Gejala Penyakit Leukemia/ Kanker Darah serta Pengobatannya
Pada kasus penderita Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang
berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi pada penderita Leukemia. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan berpotensi mengganggu fungsi normal sel-sel lainnya, Seseorang dalam
kondisi mengidap Leukemia atau lebih dikenal dengan sebutan kanker darah, akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena
penyakit, infeksi, tanda-tanda anemia (kurang darah) dan pendarahan.
Penyakit Leukemia Akut dan Kronis
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat
cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, akibat terburuknya pada penderita Leukemia dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat
sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama pada penderita Leukemia , hingga lebih dari 1 tahun.
Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel
Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia
yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik. Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan; 1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penderita Leukemia ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih. 2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Penderita
Leukemia Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut. 3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Leukemia ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55
tahun. Kadang-kadang Leukemia ini juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak. 4. Leukemia mielositik kronis (LMK) Leukemia ini sering terjadi pada orang dewasa. Leukemia ini dapat juga
terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.
Penyebab Penyakit Leukemia
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia masih terus diteliti perkembangannya, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga
mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia: 1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang
menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita
leukemia, leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. 2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi
frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk
kemoterapi. 3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal. 4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus,
virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita
leukemia, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Anemia.
Penderita Anemia akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas
cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan
kekurangan oxygen dalam tubuh). 2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami
perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit). 3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama
melawan penyakit infeksi seperti yang terjadi pada penderita Leukemia. Pada penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak
normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita Leukemia rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan
dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk. 4. Nyeri Tulang dan Persendian. Pada penderita Leukemia hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih. 5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ tubuh penderita Leukemia seperti, ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya
nafsu makan penderita leukemia. 6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita leukemia kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya.
Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan. 7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita leukemia mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini pada penderita leukemia maka harus
segera mendapatkan pertolongan medis.
Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)
Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan,
diantaranya adalah ; Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)}, CT or CAT scan, magnetic resonance imaging (MRI), X-ray,
Ultrasound, Spinal tap/lumbar puncture.
Penanganan dan Pengobatan Leukemia
Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar
penanganan penderita leukemia dan pengobatan penderita leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini: 1. Chemotherapy/intrathecal medications 2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan 3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang) 4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik 5. Transfusi sel darah merah atau platelet. Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita
leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel
darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan
oleh tubuh penderita leukemia dengan monitor yang komprehensive.
IMMUNITAS Sistem imun ( antibodi) sebagai daya tahan tubuh terhadap serangan
berbagai virus, sangatlah berperan dalam proses terjadinya infeksi pada tahap awal maupun saat proses pengobatan. Jenis virus tidak dapat diobati atau disembuhkan dengan antibiotik. Selain antibiotik dapat merusak organ yang tidak semestinya, antibiotik hanya berfungsi meredam
dan menenagkan serangan virus. Cegah dan perangi virus sejak dini,
sebelum terjadi infeksi yang dapat menguasai kesehatan anda. TRANSFER FACTOR ADALAH SOLUSI MASALAH SERANGAN VIRUS.
MOLEKUL PENDIDIK SISTEM IMMUN TERBAIK SAAT INI.
MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH HINGGA 437%,setiap hari..