gempa 10 sr
DESCRIPTION
gempa adalahTRANSCRIPT
KATA PENGANTARSalam Sejahtera.Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Penyayang, perkenankanlah penyusun untuk menghaturkan pujian dan rasa syukur kepada yang memang berhak di puji dan sanjung. Atas ijin-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Perencanaan Gedung Tahan Gempa ini..Penyusun menyadari bahwa selesainya tugas ini terwujud berkat adanya bantuan, dorongan dan partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :1. Bapak Drs. Budi Kudwadi, MT . Selaku dosen mata kuliah Teknik Gempa2. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungannya.3. Rekan-rekan jurusan Pendidikan Teknik Sipil.Dengan segala kerendahan hati, penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam proses pengerjaan tugas mata kuliah Teknik Gempa ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan membalaskan budi baik kepada kita semua. Harapan kami selaku penyusun semoga tugas terstruktur ini dapat bermanfaat bagi segenap pembaca pada umumnya dan bagi penyusun pada khususnya.Bandung , Januari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangGempa merupakan suatu kejadian atau peristiwa pelepasan energi gelombang seismik yang terjadi secara tiba-tiba. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi . Dan seperti kita ketahui bahwa Indonesia dikelilingi oleh lempeng bumi yang terus bergerak, sehingga di Indonesia rentan akan resiko gempa.Dalam keteknik sipilan suatu bangunan haruslah kuat menahan beban sendiri bangunan dan juga beban-beban luar yang bekerja salah satunya beban gempa. Dengan cara memperhitungkan beban gempa rencana yang bekerja pada suatu bangunan dengan metode analisis statik ekuivalen maka dapat meminimalisir terjadinya collapse akibat gempa. Besarnya beban rencana gempa ini pada setiap daerahnya berbeda, bergantung pada kondisi geografis (wilayah gempa) dan geologi (kondisi tanah). Di Indonesia sendiri terbagi kedalam beberapa wilayah gempa, dan pada setiap wilayahnya memiliki perbedaan tingkat resiko gempa. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis menyusun laporan ini dengan melakukan analisis statik ekuivalen pada bangunan 4 lantai di Kota Surabaya..1.2 Rumusan MasalahDalam penyusunan laporan ini diangkat beberapa masalah, diantaranya: Perlukah pemberian beban gempa pada perencanaan bangunan? Bagaimana tahapan dalam menentukan besaran beban gempa rencana? Berapa nilai gaya geser gempa dasar horisontal total akibat sepanjang tinggi bangunan? Berapa nilai momen yang terjadi pada setiap ujung balok dan kolom?1.3 Tujuan Adapun tujuan penyusunan laporan ini, antara lain: Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Teknik Gempa Dapat memahami tahapan dalam memperkirakan beban gempa rencana pada suatu bangunan dengan metode analisis statik ekuivalenBAB IITAHAPAN PENGERJAAN2.1 Menghitung Beban Hidup dan Mati pada Struktur BangunanPerhitungan beban ini sama seperti perhitungan beban pada umumnya, beban yang diperhitungkan bergantung pada komponen dari struktur tersebut. Analisis pembebanan ini dilakukan perlantai . Yang perlu diperhatikan dalam perhitungan beban ini adalah dalam perhitungan beban pada kolom. Beban kolom terbagi pada lantai yang di tinjau dan lantai di atas atau di bawahnya.2.2 Menghitung Gaya Geser Gempa Dasar Horisontal Total Akibat Gempa
Keterangan :V: beban geser dasar (ton atau kg)Ci: nilai faktor respon gempaI: nilai faktor keutamaan gedungWt: beban total pada struktur (t)
A. Untuk mendapatkan nilai Ci didapat dari bantuan grafik (SNI 03-1726-2002 STD PERC KETAHANAN GEMPA STR BANG GEDUNG. Gambar 2 Respons Spektrum Gempa Rencana , halaman 22) , namun membutuhkan parameter lainnya berupa : Wilayah gempa (SNI 03-1726-2002 STD PERC KETAHANAN GEMPA STR BANG GEDUNG. Gambar 2.1 Wilayah Gempa Indonesia Dengan Percepatan Puncak Batuan Dasar Dengan Perioda Ulang 500 Tahun , halaman 21) Kondisi tanah Waktu getar alami bangunan:a) Bangunan tanpa dinding geserBeton bertulang: T = 0,0731 . H3/4Baja: T = 0,085 . H3/4b) Bangunan dengan dinding geser
Keterangan :H: tinggi struktur (m)L: panjang atau lebar struktur (m)B. Untuk mendapatkan nilai I dapat menggunakan tabel pada SNI (SNI 03-1726-2002 STD PERC KETAHANAN GEMPA STR BANG GEDUNG. Tabel 1 Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan, halaman 12). Nilai I tersebut tergantung dari peruntukan (fungsi) gedung tersebut.C. Untuk mendapatkan nilai R dapat menggunakan tabel pada SNI (SNI 03-1726-2002 STD PERC KETAHANAN GEMPA STR BANG GEDUNG. Tabel 2 Parameter daktilitas struktur gedung, halaman 15). Nilai R tersebut tergantung dari kinerja struktur tersebut.2.3 Menghitung Pembagian Gaya Geser Gempa Dasar Horisontal Total Akibat Sepanjang Tinggi Bangunan
Keterangan :Fi: beban-beban gempa statik ekuivalen pada tingkat ke-i ( ton atau kg )Wi: beban struktur pada tingkat ke-i ( ton atau kg )Hi: ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari titik perletakan (m)V: beban geser dasar (ton atau kg)Haasil dari nilai Fi ini merupakan beban gempa statik ekuivalen yang bekerja pada keseluruhan struktur. Namun analisis selanjutnya akan dilakukan perportal, maka nilai Fi tersebut harus dibagi pada setiap portalnya sesuai dengan jumlah portal yang ada2.4 Menghitung Gaya Geser TingkatRumus : Qn = FnQn-1 = Qn + Fn-1Qn-2 = Qn-1 + Fn-2..dst.Keterangan :Q: gaya geser tingkat ( ton )F: beban-beban gempa statik ekuivalen pada tiap tingkat yang telah dibagi jumlah portal ( ton atau kg )2.5 Menghitung Nilai D Value
Keterangan :Dij: distribusi kekakuan kolom i tingkat j (kg/cm)a: konstanta tergantung Kc: kekakuan kolomE: modulus elastisitas (kg/cm2)Hj: ketinggian pertingkat j (cm)
Keterangan :I: momen inersia, bergantung pada bentuk penampang (cm4)L: bentang atau tinggi (cm)A. Uniform height ( tinggi kolom pada 1 lantai nilainya sama)A. Type IL2L1H
Gambar 2.1 Uniform height type I
B. Type IIHL2L1
Gambar 2.2 Uniform height type II
2.6 Menghitung Gaya Geser Tingkat Akibat Gempa Diantara Masing Masing Kolom Portal
Keterangan :Qj= Gaya Geser Tingkat ke-j ( ton atau kg)Dij= Harga D (D-Value) kolom no.i ditingkat j (kg/cm)D= Jumlah total nilai Dij yang telah dikali jumlah kolom pada tiap portal dan lantainya. (kg/cm)2.7 Menghitung Momen Ujung2.7.1 Momen Ujung Kolom
Gambar 2.3 Sketsa menentukan momen ujung kolom ABGAB(gaya geser kolom) bekerja di titik balok kolomMomen diujung kolomMA = GAB . (1-Y) . hMB = GAB . Y . hY = Y0 +Y1 +Y2 + Y3A. Harga Y0 tergantung (lihat tabel Kyusimutho,lampiran) Jumlah tingkat bangunan I Letak Kolom Harga
B. Harga Y1 tergantung : Kekakuan balok atas dan balok bawah
Gambar 2.4 Sketsa mencari nilai 1
kolom terbawah (1 = 1 maka Y1 = 0)jika (K1+ K2) > (K3+ K4), maka:
dan Y1 menjadi negatifC. Harga Y2 tergantung : Kekakuan balok atas dan balok bawah Harga Perbandingan tinggi kolom ditinjau dengan kolom diatasnya
untuk kolom teratas Yi = 02 = 1 maka Y2 = 0D. Harga Y3 tergantung : Kekakuan balok atas dan balok bawah Harga Perbandingan tinggi kolom ditinjau dengan kolom dibawahnya
untuk kolom terbawah Y3 = 0untuk 3 = 1 maka Y3 = 02.7.1 Momen Ujung BalokSyarat keseimbangan mengharuskan disetiap titik kumpul
Gambar 2.5 Momen di ujung balok
Mk= Jumlah Momen-momen di titik kumpul di tinjau (M1a+ M1b)
Kontrol :Di titik kumpul
BAB IIIPERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA
Pada perencanaan ini diketahui Denah dan Potongan Melintang dari bangunan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Denah Bangunan
Gambar 3.2 Potongan Melintang bangunan
Berikut adalah data data yang diketahui: Fungsi gedung:Hotel Kota :Padang Kondisi tanah:Keras Kinerja struktur:Elastik Penuh Tebal plat atap:10 cm Tebal plat lantai:13 cm
3.1. Analisis Beban Gempa dan Gaya Geser Analisis ini dugunakan metode Analisi Statik Ekivalen rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: dan,
Untuk itu perlu dilakukan tahapan tahapan perhitungan sebagai berikut:3.1.1. Penentuan Nilai C, I dan RDalam penentuan nilai C, I dan R berikut adalah tahapan yang dilakukan: Penentuan zona gempa dapat dilakukan berdasarkan SNI gempa Hal. 21
Gambar 3.3 Peta wilayah gempa Indonesia Berdasarkan peta gempa diatas Kota padang termasuk pada wilayah gempa 5 Penentuan Faktor Keutamaan Gedung (I) berdasarkan fungsi bangunan, dengan fungsi bangunan Hotel berdasarkan SNI gempa hal.21
Tabel 3.1 Tabel Faktor Keutamaan Gedung
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Fakrot Keutamaan (I) untuk bangunan Hotel adalah 1 Penentuan T untuk struktur bangunan beton bertulang rumus yang digunakan adalah
H yang digunakan adalah H total yaitu 17.9 m Penentuan nilai C berdasarkan nilai T diplotkan pada grafik di bawah ini
Gambar 3.4 Respons Spektrum gempa rencana
Berdasarkan hasil plot nilai T pada grafik diatas digunakan rumus untuk menentukan nilai C dengan rumus , didapatkan nilai C = 0.55019 Menentukan nilai R (parameter daktilitas Gedung) Tabel 3.2 Parameter daktilitas gedung
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai r untuk kinerja struktur Elastik penuh adalah 1.6
3.1.2. Perhitungan Beban Dalam perhitungan beban ada beberapa ketentuan yang perlu diketahui: Berat jenis beton: 2.4 ton/m3 Berat langit langit eternit: 11 kg/m2 Berat penggantung: 7 kg/m2 Berat keramik: 24 kg/m Berat lapisan aspal: 14 kg/m2 Berat adukan semen: 21 kg/m2 Beban hidup (atap): 100 kg/m2 Beban hidup (lantai): 250 kg/m2 Peninjauan gempa : 0.3
Beban lantai 4 (W4) Beban plat atap
Berat Balok0.5 m0.1 m
Berat kolom
Berat langit langit & gantungannya
Berat lapisan aspal & pasir
Berat hidup (manusia)
Berat air hujan
Maka Wtotal lantai 4 adalah
Beban lantai 3 (W3) Beban plat lantai
Berat Balok0.5 m0.13 m
Berat kolom
Berat langit langit & gantungannya
Berat lapisan keramik dan adukannya
Berat hidup (manusia)
Maka Wtotal lantai 3 adalah
Dengan cara yang sama dengan perhitungan W3 didapat data sebagai berikutTabel 3.3 resume bebanLantaiBeban (t)Z
W4198.117.9
W3279.9214.5
W2292.6110
W1314.215.5
WTOTAL1087.37
Perhitungan F dan Q arah melintang
Contoh perhitungan F:
Dengan perhitungan yang sama maka didapatkan :Tabel 3.4 resume perhitungan F dan QLantaiFiFQ
W418.043.613.61
W320.704.147.75
W214.832.9710.71
W18.761.7512.46
Perhitungan F dan Q arah memanjang
Pada arah melintang terdapat 5 buah portal maka;
Contoh perhitungan F:
Dengan perhitungan yang sama maka didapatkan :Tabel 3.5 resume perhitungan F dan QLantaiFiFQ
W421.653.613.61
W324.844.147.75
W217.792.9710.71
W110.511.7512.46
3.1.3. Perhitungan D Value portal melintang
3.1.3.1. Lantai 1a) Kolom Tepi cm3 cm3
kg/cm
b) Kolom Tengah 1 cm3 cm3cm3
kg/cmc) Kolom Tengah 2 cm3 cm3 cm3
kg/cm
d) Gaya geser Lt. 1kg/cm ton ton ton
3.1.3.2. Lantai 2a) Kolom tepi cm3 cm3 cm3
kg/cm
b) Kolom tengah 1
cm3 cm3 cm3
kg/cm
c) Kolom tengah 2
cm3 cm3 cm3
kg/cmd) Gaya geser Lt. 2kg/cm ton ton ton3.1.3.3. Lantai 3 Untuk lantai 3 dikarenakan tinggi lantai ukuran balok dan kolom yang sama dengan lantai 2, maka D Value lantai 3 sama dengan D Value lantai 2. Untuk perhitungan gaya geser adalah sebagai berikut: Gaya geser Lt. 3kg/cm ton ton ton
3.1.3.4. Lantai 4
a) Kolom tepi cm3 cm3 cm3
kg/cm
b) Kolom tengah 1
cm3 cm3 cm3
kg/cm
c) Kolom tengah 2 cm3 cm3 cm3
kg/cm
d) Gaya geser Lt. 4 kg/cm ton ton ton3.1.4. Perhitungan D-Value Portal Memanjang3.1.4.1. Lantai 1a) Kolom Tepi cm3 cm3
kg/cm
b) Kolom Tengah 1 cm3 cm3 cm3
kg/cmc) Kolom Tengah 2 cm3 cm3
kg/cm
d) Gaya geser Lt. 1 kg/cm ton ton ton
3.1.4.2. Lantai 2e) Kolom tepi cm3 cm3
kg/cm
f) Kolom tengah 1
cm3 cm3 cm3
kg/cmg) Kolom tengah 2
cm3 cm3 cm3
kg/cm
h) Gaya geser Lt. 2 kg/cm ton ton ton3.1.4.3. Lantai 3 Untuk lantai 3 dikarenakan tinggi lantai ukuran balok dan kolom yang sama dengan lantai 2, maka D Value lantai 3 sama dengan D Value lantai 2. Untuk perhitungan gaya geser adalah sebagai berikut: Gaya geser Lt. 3 kg/cm ton ton ton
3.1.4.4. Lantai 4
e) Kolom tepi cm3 cm3
kg/cm
f) Kolom tengah 1
cm3 cm3 cm3
kg/cm
g) Kolom tengah 2 cm3 cm3 cm3
kg/cm
h) Gaya geser Lt. 4 kg/cm ton ton ton3.2. Perhitungan Momen Ujung Kolom dan Balok3.2.1. Perhitungan Momen Ujung Portal MelintangRumus dari tabel Kiyoshi Muto:
GAB bekerja pada titik balok ABMa = GAB (1-y)h( 1-y ) hyhBA
Mb = GAB (y h)Y= y0 + y1 +y2+y3
1. Mencari Y0 bangunan tingkat 4 dengan tabel Kiyoshi MutoTabel 3.6 nilai Y0 bangunan tingkat 4TingkatKolom tepikolom tengah 1kolom tengah 2
YoYoYo
10.440.7291.020.5991.160.592
21.220.4612.820.5003.200.500
31.220.4502.820.4913.200.500
41.570.3793.630.4504.120.450
*Nilai Yo yang di dapat adalah interpolasi antara rentang k dengan yo pada table kyosimuto2. Mencari Y0 bangunan tingkat 4 dengan tabel Kiyoshi Muto
Untuk mencari nilai y1, dapat ditentukan dengan cara menginterpolasikan data yang ada pada tabel 2. Nilai y1 tergantung harga k dan kekakuan balok atas + bawahnya.
Jika (k1+k2) > (k3+k4), maka dan harga y1 menjadi negatif.Tabel 3.7 Nilai Y1 untuk bangunan tingkat 4TingkatKolom tepikolom tengah 1kolom tengah 2
K1K21Y1K1+K2K3+K41Y1K1+K2K3+K41Y1
1578.70-001336.28-001515.15-00
2578.70578.70101336.281336.281.0001515.151515.1510
3578.70578.70101336.281336.281.0001515.151515.1510
4578.70578.70101336.281336.281.000.0001515.151515.1510
3. Mencari y2 Bangunan Lantai 4Untuk mencari nilai y2, dapat ditentukan dengan cara menginterpolasikan data yang ada pada tabel 3. Nilai y2 tergantung harga k, perbandingan kolom atas (ha) terhadap kolom lantai itu sendiri (h). Kolom teratas , yi = 0. ha = tinggi kolom d atasnya2 =1 y2 = 0Tabel 3.8 Nilai Y2 untuk kolom tepi dan tengahtingkatha (cm)h (cm)2kolom tepikolom tengah 1kolom tengah 2
y2YoYo
1450.00550.000.818180.441.0201.160
2450.00450.0011.2202.8203.200
3340.00450.000.755561.222.8203.200
4. Mencari y3 Bangunan Berlantai 4Untuk mencari nilai y3, ditentukan dengan cara menginterpolasikan data yang ada pada tabel 4 . Nilai y3 tergantung harga k, perbandingan kolom bawah (hb) terhadap kolom lantai itu sendiri (h). Kolom terbawah , y3 = 0, 3 = 1 y3 = 0Tabel 3.9 nilai Y3 untuk kolom tepi dan tengahtingkathb (cm)h (cm)3kolom tepikolom tengah 1kolom tengah 2
y3Y3Y3
2550.00450.001.2221.2212.8203.200
3450.00450.001.0001.22102.8203.200
4450.00340.001.3241.5733.6304.120
Tabel 3.10 Resume nilai YTingkatKolomY0Y1Y2Y3Y = Y0+Y1+Y2+Y3
1tepi0.7290000.729
tengah 10.5990000.599
tengah 20.5920000.592
2tepi0.4610000.461
tengah 10.5000000.500
tengah 20.5000000.500
3tepi0.4500000.450
tengah 10.4910000.491
tengah 20.5000000.500
4tepi0.3790000.379
tengah 10.4500000.450
tengah 20.4500000.450
a. Perhitungan Momen Ujung Kolom Lantai Satuh = 550 cm = 5,5 m Kolom TepiG11 = G51= 2.09 tony= 0,728Mbawah = G11 . y . h = (2.09) . 0,728 . 5,5 = 8.37 ton.mMatas = G11 . (1 y) .h = (2.09) . 0,272 . 5,5 = 3.11 ton.m
Kolom Tengah 1G21 = G41 =2.72 tony= 0,598Mbawah = G21 . y . h = (2.72). 0,598 . 5,5 = 8.97 ton mMatas = G21.(1 y) . h = (2.72) .0,402 . 5.5 = 6.01 ton m
Kolom Tengah 2G31 = 2.84 kgy= 0,592Mbawah = G21 . y . h = (2.84). 0,592 . 5,5 = 9.25 ton mMatas = G21.(1 y) . h = (2.84) .0,408 . 5,5 = 6.37 ton mb. Perhitungan Momen Ujung Kolom Lantai Dua h = 450 cm = 4,5 m Kolom Tepi G12 = G52 = 1.6 tony= 0,461Mbawah= G12 . y . h = (1.6). 0,461 . 4,5 = 3.31 ton mMatas = G12 . (1 y) . h = (1.6). 0,539 . 4,5 = 3.87 ton m
Kolom Tengah 1G22 = G42 = 2.46 tony= 0,5Mbawah = G22 . y . h = (2.46) . 0,5 . 4,5 = 5.54 ton mMatas = G22 . (1 y) . h = (2.46) . 0,5 . 4,5 = 5.54 ton m
Kolom Tengah 2G32 = 2.59 tony= 0,5Mbawah = G22 . y . h = (2.59) . 0,5 . 4,5 = 5.83 ton mMatas = G22 . (1 y) . h = (2.59) . 0,5 . 4,5 = 5.83 ton m
c. Perhitungan Momen Ujung Kolom Lantai Tiga h = 450 cm = 4,5 m Kolom TepiG13 = G53 = 1.15 tony= 0,45Mbawah = G12 . y . h = (1.15) . 0,45 . 4,5 = 2.34 ton mMatas = G12 . (1 y) . h = (1.15) . 0,55 . 4,5= 2.86 ton m
Kolom Tengah 1G23 = G43 = 1.78 tony= 0,491Mbawah = G23 . y . h = (1.78) . 0,491 . 4,5 = 3.94 ton mMatas = G23 . (1 y) . h = (1.78) . 0,509. 4,5= 4.08 ton m
Kolom Tengah 2G33 = 1.87 tony= 0,5Mbawah = G33 . y . h = (1.87) . 0,5 . 4,5 = 4.22 ton mMatas = G33 . (1 y) . h = (1.87) . 0,5 . 4,5 = 4.22 ton m
d. Perhitungan Momen Ujung Kolom Lantai Empat h = 340 cm = 3,4 m Kolom TepiG14 = G54 = 0.56 ton y= 0,378Mbawah = G14 . y . h = (0.56). 0,378 . 3,4 = 0.72 ton.mMatas = G14 . (1 y) . h = (0.56). 0,622 . 3,4 = 1.18 ton.m
Kolom Tengah 1G24 = G44 = 0.82 tony= 0,45Mbawah = G24 . y . h = (0.82). 0,45 . 3,4= 1.25 ton.mMatas = G24 . (1 y) . h = (0.82). 0,55 . 3,4 = 1.53 ton.m Kolom Tengah 2G33 = 0.85 tony= 0,45Mbawah = G34 . y . h = (0.85) . 0,45 . 3,4 = 1.31 ton.mMatas = G34 . (1 y) . h = (0.85) . 0,55 . 3,4 = 1.6 ton.me. Perhitungan momen ujung balok lantai 1Momen ujung balok
Balok tepiKkiri = 0Kkanan= 578,704 cm3K= 578,704 cm3M= 3.112 tm + 3.312tm = 6.424tm
Balok tengah 1Kkiri = 578,704 cm3Kkanan= 757,576 cm3K= 1336,279 cm3M= 6.009tm + 5.544tm = 11.55tm
Balok tengah 2Kkiri = 757,576 cm3Kkanan= 757,576 cm3K= 1515,152 cm3M= 6.372tm + 5.83tm = 12.2tm
f. Perhitungan momen ujung balok lantai 1 Balok tepiKkiri = 0Kkanan= 578,704 cm3K= 578,704 cm3M=3.872tm + 2.338tm = 6.21tm
Balok tengah 1Kkiri = 578,704 cm3Kkanan= 757,576 cm3K= 1336,279 cm3M= 5.544tm + 3.937tm = 9.48tm
Balok tengah 2Kkiri = 757,576 cm3Kkanan= 757,576 cm3K= 1515,152 cm3M= 5.83tm + 4.21tm = 10.05tm
g. Perhitungan momen ujung balok Lantai 3 Balok tepiKkiri = 0Kkanan= 578,704 cm3K= 578,704 cm3M= 2.858tm + 0.719tm = 3.58tm
Balok tengah 1Kkiri = 578,704 cm3Kkanan= 757,576 cm3K= 1336,279 cm3M= 4.082tm + 1.252tm = 5.33tm
Balok tengah 2Kkiri = 757,576 cm3Kkanan= 757,576 cm3K= 1515,152 cm3M= 4.216tm + 1.307tm =5.52tm
h. Perhitungan momen ujung balok Lantai 4 Balok tepiKkiri = 0Kkanan= 578,704 cm3K= 578,704 cm3M= 1,18tm
Balok tengah 1Kkiri = 578,704 cm3Kkanan= 757,576 cm3K= 1336,279 cm3M= 1.53tm
Balok tengah 2Kkiri = 757,576 cm3Kkanan= 757,576 cm3K= 1515,152 cm3M= 1.6tm
3.2.2. Perhitungan Momen Ujung Portal MemanjangTabel 3.11 nilai Y0 bangunan tingkat 4TingkatKolom tepikolom tengah 1kolom tengah 2
YoYoYo
11.320.5842.410.5502.170.550
21.620.4812.950.5002.660.500
31.620.4502.950.4982.660.483
42.090.4053.810.4503.430.450
Tabel 3.12 Nilai Y1 untuk bangunan tingkat 4TingkatKolom tepikolom tengah 1kolom tengah 2
K1K21Y1K1+K2K3+K41Y1K1+K2K3+K41Y1
1770.25-001400.46-001260.42-00
2770.25770.25101400.461400.461.0001260.421260.4210
3770.25770.25101400.461400.461.0001260.421260.4210
4770.25770.25101400.461400.461.000.0001260.421260.4210
Tabel 3.13 Nilai Y2 untuk kolom tepi dan tengahtingkatha (cm)h (cm)2kolom tepikolom tengah 1kolom tengah 2
y2YoYo
1450.00550.000.818181.3202.4102.170
2450.00450.0011.6202.9502.660
3340.00450.000.755561.620.0002.9502.660
Tabel 3.14 nilai Y3 untuk kolom tepi dan tengahtingkathb (cm)h (cm)3kolom tepikolom tengah 1kolom tengah 2
y3Y3Y3
2550.00450.001.2221.62502.9502.660
3450.00450.001.0001.62502.9502.660
4450.00340.001.3242.09403.8103.430
Tabel 3.15 Resume nilai YTingkatKolomY0Y1Y2Y3Y = Y0+Y1+Y2+Y3
1tepi0.5840000.584
tengah 10.5500000.550
tengah 20.5500000.550
2tepi0.4810000.481
tengah 10.5000000.500
tengah 20.5000000.500
3tepi0.4500000.450
tengah 10.4980000.498
tengah 20.4830000.483
4tepi0.4050000.405
tengah 10.4500000.450
tengah 20.4500000.450
a. Perhitungan Momen Ujung Kolom Lantai Satuh = 550 cm = 5,5 m Kolom TepiG11 = G61= 1.85 tony= 0,583Mbawah = G11 . y . h = (1.85) . 0,583 . 5,5 = 5.94 ton.mMatas = G11 . (1 y) .h = (1.85) . (1-0.583) . 5,5 = 4.235 ton.m
Kolom Tengah 1G21 = G51 =2.24 tony= 0,55Mbawah = G21 . y . h = (2.24). 0,55 . 5,5 = 6.72 ton mMatas = G21.(1 y) . h = (2.24) .0,45 . 5.5 = 5.504 ton m
Kolom Tengah 2G31 =G41= 2.158 kgy= 0,55Mbawah = G21 . y . h = (2.158). 0,55 . 5,5 = 6.527 ton mMatas = G21.(1 y) . h = (2.158) .0,45. 5,5 = 5.34 ton mb. Perhitungan Momen Ujung Kolom Lantai Dua h = 450 cm = 4,5 m Kolom Tepi G12 = G62 = 1.486 tony= 0,48Mbawah= G12 . y . h = (1.486). 0,48 . 4,5 = 3.219 ton mMatas = G12 . (1 y) . h = (1.486). 0,52 . 4,5 = 3.47 ton m
Kolom Tengah 1G22 = G52 = 1.97 tony= 0,5Mbawah = G22 . y . h = (1.97) . 0,5 . 4,5 = 4.45 ton mMatas = G22 . (1 y) . h = (1.97) . 0,5 . 4,5 = 4.45 ton m
Kolom Tengah 2G32 = G42= 1.89 tony= 0,5Mbawah = G22 . y . h = (1.89) . 0,5 . 4,5 = 4.26 ton mMatas = G22 . (1 y) . h = (1.89) . 0,5 . 4,5 = 4.26 ton m
c. Perhitungan Momen Ujung Kolom Lantai Tiga h = 450 cm = 4,5 m Kolom TepiG13 = G63 = 1.07 tony= 0,45Mbawah = G12 . y . h = (1.07) . 0,45 . 4,5 = 2.17 ton mMatas = G12 . (1 y) . h = (1.07) . 0,55 . 4,5= 2.66 ton m
Kolom Tengah 1G23 = G53 = 1.43 tony= 0,497Mbawah = G23 . y . h = (1.43) . 0,497 . 4,5 = 3.203 ton mMatas = G23 . (1 y) . h = (1.43) . 0,503. 4,5= 3.23 ton m
Kolom Tengah 2G33 = G43 =1.37 tony= 0,48Mbawah = G33 . y . h = (1.37) . 0,48 . 4,5 = 2.97 ton mMatas = G33 . (1 y) . h = (1.37) . 0,52 . 4,5 = 3.18 ton m
d. Perhitungan Momen Ujung Kolom Lantai Empat h = 340 cm = 3,4 m Kolom TepiG14 = G64 = 0.51 ton y= 0,404Mbawah = G14 . y . h = (0.51). 0,404 . 3,4 = 0.706 ton.mMatas = G14 . (1 y) . h = (0.51). 0,596 . 3,4 = 1.038 ton.m
Kolom Tengah 1G24 = G54 = 0.65 tony= 0,45Mbawah = G24 . y . h = (0.65). 0,45 . 3,4= 1.006 ton.mMatas = G24 . (1 y) . h = (0.65). 0,55 . 3,4 = 1.23 ton.m Kolom Tengah 2G34 = G64 = 0.63 tony= 0,45Mbawah = G34 . y . h = (0.62) . 0,45 . 3,4 = 0.97 ton.mMatas = G34 . (1 y) . h = (0.62) . 0,55 . 3,4 = 1.18 ton.mi. Perhitungan momen ujung balok Lantai 1 Balok tepiKkiri = 0Kkanan= 770,25 cm3K= 770,25 cm3M= 4.235tm + 3.219tm = 7,454tm
Balok tengah 1Kkiri = 770,25 cm3Kkanan= 630,21 cm3K= 1400,46 cm3M= 5,504tm + 4.449tm = 9.954tm
Balok tengah 2Kkiri = 630,21 cm3Kkanan= 630,21 cm3K= 1260,42 cm3M= 5.34tm + 4.25tm = 9.59tm
j. Perhitungan momen ujung balok Lantai 2 Balok tepiKkiri = 0Kkanan= 770,25 cm3K= 770,25 cm3M= 3.47 tm + 2.177 tm = 5.64tm
Balok tengah 1Kkiri = 770,25 cm3Kkanan= 630,21 cm3K= 1400,46 cm3M= 4.45 tm + 3.23 tm = 7.65tm
Balok tengah 2Kkiri = 630,21 cm3Kkanan= 630,21 cm3K= 1260,42 cm3M= 4.258 tm + 2.974 tm = 7.232 tm
k. Perhitungan momen ujung balok Lantai 3 Balok tepiKkiri = 0Kkanan= 770,25 cm3K= 770,25 cm3M= 2,66tm + 0.706tm = 3.36tm
Balok tengah 1Kkiri = 770,25 cm3Kkanan= 630,21 cm3K= 1400,46 cm3M= 3.232tm + 1.006tm = 4,23tm
Balok tengah 2Kkiri = 630,21 cm3Kkanan= 630,21 cm3K= 1260,42 cm3M= 3.184tm + 0.969tm = 4.153tm
l. Perhitungan momen ujung balok Lantai 4 Balok tepiKkiri = 0Kkanan= 770,25 cm3K= 770,25 cm3M= 1,038tm
Balok tengah 1Kkiri = 770,25 cm3Kkanan= 630,21 cm3K= 1400,46 cm3M= 1,23tm
Balok tengah 2Kkiri = 630,21 cm3Kkanan= 630,21 cm3K= 1260,42 cm3M= 1,184tm
BAB IVPENUTUP4.1 KesimpulanSetelah dipelajari memang penting untuk memperhitungkan beban gempa rencana. Salah satu alasannya yaitu karena di Indonesia ini sangat besar resiko terhadap gempanya. Indonesia dikelilingi oleh lempengan-lempengan yang sewaktu-waktu dapat mengganggu kinerja dari struktur.Jadi untuk mengantisipasi resiko tersebut perlu kita menghitung beban gempa rencana yang akan terjadi pada bangunan tersebut. Beban rencana gempa tersebut tidak selalu sama, dikarenakan factor-faktor berikut: Wilayah gempa Fungsi dari gedung Keadaan tanah Kinerja struktur4.2 SaranDalam penyusunan laporan ini penulis menemukan beberapa kendala, dan untuk meminimalisir kendala tersebut penyusun memberikan saran sebagai berikut: Perhatikan satuan Kuasai konversi satuan Lebih teliti dalam input data
DAFTAR PUSTAKAKH, Sunggono. Buku Teknik Sipil .penerbit NOVA, Bandung. 1984SNI 1676 2002 , StrukturPerencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung, , 2002
LAMPIRAN
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR1DAFTAR ISI2BAB I4PENDAHULUAN41.1Latar Belakang41.2Rumusan Masalah41.3Tujuan4BAB II5TAHAPAN PENGERJAAN52.1 Menghitung Beban Hidup dan Mati pada Struktur Bangunan52.2 Menghitung Gaya Geser Gempa Dasar Horisontal Total Akibat Gempa52.3 Menghitung Pembagian Gaya Geser Gempa Dasar Horisontal Total Akibat Sepanjang Tinggi Bangunan62.4 Menghitung Gaya Geser Tingkat62.5 Menghitung Nilai D Value7Gambar 2.1 Uniform height type I8Gambar 2.2 Uniform height type II92.6 Menghitung Gaya Geser Tingkat Akibat Gempa Diantara Masing Masing Kolom Portal92.7 Menghitung Momen Ujung92.7.1 Momen Ujung Kolom9Gambar 2.3 Sketsa menentukan momen ujung kolom AB10Gambar 2.4 Sketsa mencari nilai 1112.7.1 Momen Ujung Balok12Gambar 2.5 Momen di ujung balok12BAB III13PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA133.1.Analisis Beban Gempa dan Gaya Geser153.1.1.Penentuan Nilai C, I dan R153.1.2.Perhitungan Beban193.1.3.Perhitungan D Value portal melintang243.1.4.Perhitungan D-Value Portal Memanjang313.2.Perhitungan Momen Ujung Kolom dan Balok373.2.1.Perhitungan Momen Ujung Portal Melintang373.2.2.Perhitungan Momen Ujung Portal Memanjang49BAB IV60PENUTUP604.1 Kesimpulan604.2 Saran60DAFTAR PUSTAKA62