gender dan permasalahannya

21
Gender dan Permasalahannya 1 SESI 3

Upload: pangestu-bagas-sidik

Post on 21-Dec-2015

237 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

permasalahan gender

TRANSCRIPT

Page 1: GENDER Dan Permasalahannya

Gender dan Permasalahannya

1

SESI 3

Page 2: GENDER Dan Permasalahannya

Hubungan Faktor Sosio-Budaya dan Gender

Hal terkait Gender yg berpengaruh terhadap kesehatan:

1.Peran Gender:Peran ganda bagi perempuan sering kali membahayakan kesehatan terutama saat menjalani kodratnya sebagai perempuan (hamil, melahirkan, menyusui), bila masih harus bekerja untuk menambah penghasilan keluarga, disamping tetap sebagai Ibu Rumah Tangga, tanpa memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi saat itu.

Di negara maju/Eropa cuti hamil dan melahirkan saat ini sampai 6 bulan Indonesia masih 3 bulan

2

Page 3: GENDER Dan Permasalahannya

2. Jenis Kelamin:Pola kesehatan & penyakit pada laki-laki & perempuan

menunjukkan perbedaanPenyakit hanya pada perempuan (gangguan kesehatan

yang berkaitan dengan kehamilan & kanker cerviks) Penyakit yang hanya menyerang laki-laki kanker

prostat

3. Kesetaraan Gender:

Kodrat perempuan untuk hamil &melahirkan menyebabkan mereka memerlukan pelayanan kesehatan reproduksi yang berbeda (dibanding laki-laki) baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

3

Page 4: GENDER Dan Permasalahannya

4.Jenis Kelamin dan Peran Gender:Dalam kehidupan sosial,ekonomi & budaya, jenis

kelamin & peran gender dapat meningkatkan risiko terhadap terjadinya beberapa penyakit.

Dalam kasus HIV /AIDS dengan peran gender laki-laki yg bekerja diluar rumah jika laki-laki mempunyai perilaku seks risiko tinggi istri yang tidak mempunyai perilaku seks risiko tinggi dapat tertular HIV/AIDS.

4

Page 5: GENDER Dan Permasalahannya

Gender dalam Agama

5

“Bahwasa-nya Allah menciptakan makhluk

Nya di dunia ini selalu berpasangan. Allah

tidak membedakan antara satu jenis kelamin

dengan jenis kelamin lain..”

Page 6: GENDER Dan Permasalahannya

GENDER dalam ISLAM

6

Ayat tentang penciptaan manusia, laki-laki dan perempuan dari esensi yang sama (QS: An-Nisa ayat 1)

Pemuliaan semua anak Adam baik laki-laki maupun perempuan (QS: Al Isra ‘ayat 70)

Pemberian pahala yang sama bagi yang bertaqwa baik laki-laki ataupun perempuan (QS: Al Ahzab ayat 35)

Hadits”Sorga ada di bawah telapak kaki ibu” menunjukkan betapa mulianya derajat seorang perempuan dalam keluarga.

Page 7: GENDER Dan Permasalahannya

GENDER dalam KATOLIK

7

Ajaran Katolik menegaskan bahwa Laki-laki dan perempuan menempati posisi yang setara dan sederajat dalam Kitab Kejadian1:27-28:

”Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya sendiri. Menurut gambar Allah diciptakan laki-laki dan perempuan. Allah memberkati mereka

Page 8: GENDER Dan Permasalahannya

GENDER dalam KRISTEN PROTESTAN

8

Dalam ajaran Alkitab, Allah mewujudkan Kasih-Nya terhadap manusia tanpa memandang jenis kelamin, golongan maupun usia dan nyata benar dalam terang kasih Allah antara laki-laki dan perempuan.

Page 9: GENDER Dan Permasalahannya

GENDER dalam BUDHA

9

Manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan yang munculnya bersamaan di bumi (Angganna Sutta).

Seseorang dapat terlahir kembali sebagai laki-laki maupun perempuan sesuai dengan karma masing-masing.

Page 10: GENDER Dan Permasalahannya

GENDER dalam HINDU

10

Agama Hindu mengajarkan bahwa seluruh umat manusia diperlakukan sama dihadapan Tuhan sesuai dengan darma baktinya.

Page 11: GENDER Dan Permasalahannya

Pengarus Utamaan Gender (PUG)

11

Menerima pendapat secara kodrati bahwa individu laki-laki & perempuan berbeda, namun hendaknya saling menghargai, menyayangi, menghormati, menolong, melengkapi & mendukung dalam mengelola rumah tangga & keluarga.

Mempunyai akses, partisipasi kontrol & manfaat yang sama dalam berbagai fungsi masing-masing baik laki-laki maupun perempuan di dalam keluarga

Page 12: GENDER Dan Permasalahannya

Cara mewujudkan kesetaraan keadilan Gender dalam keluarga

12

1. Laki-laki & perempuan saling mendukung dalam penyelesaian tugas domestik.

2. Mengelola bersama pendapatan keluarga

3. Berpartisipasi bersama dalam peran sosial di masyarakat

4. Bersama-sama berdialog dalam pengambilan keputusan.

5. Bersama mempunyai akses yang sama dalam hal informasi & sumberdaya

Page 13: GENDER Dan Permasalahannya

PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG)

13

Pengertian PUG

Suatu strategi mencapai kesetaraan & keadilan Gender melalui kebijakan & program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, permasalahan perempuan & laki-laki dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan & evaluasi dari seluruh kebijakan & program di berbagai bidang pembangunan.

Page 14: GENDER Dan Permasalahannya

Manfaat Melaksanakan PUG

14

1.Memperoleh akses yang sama laki-laki & perempuan pada sumber daya pembangunan.

2.Berpartisipasi yang sama laki-laki & perempuan dalam proses pembangunan termasuk proses pengambilan keputusan.

3.Memiliki kontrol yang sama laki-laki & perempuan atas sumber daya pembangunan & memperoleh manfaat yang sama laki-laki & perempuan dari hasil pembangunan.

Page 15: GENDER Dan Permasalahannya

Sasaran PUG

15

Sasaran utama Lembaga pemerintah.

Sasaran lainnya:o Organisasi profesi

oorganisasi swasta

oorganisasi keagamaan

oorganisasi kemasyarakatan

Page 16: GENDER Dan Permasalahannya

HAMBATAN SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI PERAN GENDER PEREMPUAN

16

1. Status SosialStatus gender perempuan terutama yang berkaitan

dengan proses pendidikan, kesehatan, dan posisi dalam proses pengambilan keputusan umumnya memberikan dampak tertentu terhadap produktivitas mereka.

Jurang lebar yang terjadi antara pencapaian pendidikan laki-laki dan perempuan, disertai kenyataan bahwa perempuan secara umum kurang memperoleh akses yang sama terhadap sumber daya pendidikan dan pelatihan, telah menciptakan konsekuensi kritis terhadap perempuan dalam peran produktif dan reproduktif mereka.

Page 17: GENDER Dan Permasalahannya

2. Hambatan Memperoleh Pekerjaan

17

Peluang gender tertentu guna memperoleh pekerjaan sering dihubungkan dengan norma tradisional.

Pada umumnya pekerjaan gender perempuan dikaitkan dengan kegiatan rumah tangga.

Pekerjaan gender perempuan juga sering dinilai berkarakter rendah, bersifat marginal, dan mudah disingkirkan.

Gender perempuan menghadapi hambatan mobilitas relatif (perempuan seringkali enggan bekerja jauh secara fisik, karena mereka diharapkan selalu berada dekat dengan anak-anaknya)

Page 18: GENDER Dan Permasalahannya

3. Status Pekerjaan

18

Sering terjadi pembedaan posisi. Perempuan sering memperoleh posisi yang lebih rendah dari rekannya laki-laki.

Demikian juga sering terjadi imbalan yang berbeda untuk jenis pekerjaan yang sama.

Dari segi teknologi, gender tertentu seringkali mengalami lebih banyak dampak negatif dari pada dampak positifnya.

-

Page 19: GENDER Dan Permasalahannya

4. Beban Ganda

19

Kaum perempuan memiliki peran ganda yang jauh lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Masalah mempersatukan keluarga dengan pekerjaan bagi perempuan jauh lebih rumit dibandingkan dengan laki-laki, karena perempuan secara tradisional selalu diasumsikan untuk selalu berada dekat dengan anak-anaknya sepanjang hari, sekaligus mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Akibatnya, perempuan pekerja mempunyai tuntutan peran simultan dari pekerjaan dan keluarga

Page 20: GENDER Dan Permasalahannya

Di Indonesia Bagian Timur terdapat sejumlah masalah dalam pengembangan karier sarjana

perempuan di bidang IPTEK (Wulur,1992) dan hal ini relatif masih terjadi sampai sekarang

20

1. Anak laki-laki lebih diutamakan untuk bersekolah, masih ada anggapan bahwa laki-laki lebih memerlukan pendidikan dari pada perempuan.

2. Dalam pola pendidikan, anak laki-laki sampai besar lebih mendapat rangsangan untuk menekuni bidang IPTEK

3. Ada pendapat stereotipikal bahwa IPTEK tidak cocok untuk perempuan, tidak sesuai dengan bakat perempuan

4. Anak perempuan tidak ada panutan dalam bidang IPTEK, nama-nama yang menonjol biasanya laki-laki (perempuan kurang mempunyai role-models)

5. Keluarga kurang mendukung pengembangan karier perempuan, pandangan masyarakat tidak menguntungkan

Page 21: GENDER Dan Permasalahannya

6. Ada anggapan bahwa makin tinggi pendidikan perempuan, makin sulit mendapatkan jodoh

7. Perempuan lebih mengutamakan keluarga, dan pada umur produktif sering sibuk dengan urusan rumah tangga karena mengurus anak kecil, sehingga kurang waktu untuk studi atau pekerjaan

8. Dalam pembagian kerja di rumah tangga belum ada pemerataan tugas antara suami-istri. Hal ini terkait dengan konsep diri bahwa perempuan adalah di rumah, mengurus rumah tangga. Anak perlu mendapat perawatan, maka tidak adanya pemerataan pembagian tugas antara suami–istri menjadi penghambat bagi ibu rumah tangga untuk berperan di luar rumah tangga.

21