geoelectrical presentation
TRANSCRIPT
EKSKURSI GEOLISTRIK2009
SURVEI KEMENERUSAN PASIR BESI DAERAH PANTAI SAMAS
DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE
KELOMPOK 5YULIANA PURWANINGSIH
MARIA ARI AGUSTINAMARTHEN EDYSON MBOEIK
DIAN ISKANDARANBIER RUBBY
DEIVA ARISTHO N SHIJRAH FIRDAUS
ACIPDIPERCESARIA AFONSO
JERY WILLYAMDEMMI ARNANDO
Geolistrik : mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan
bagaimana cara mendeteksinya di permukaan
bumi.
Resistivitas : daya tahanan jenis suatu batuan terhadap arus
listrik.
Metoda resistivitas konfigurasi dipole-dipole, bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang kedalaman atau ketebalan suatu
lapisan batuan dari harga resistivitasnya secara vertikal. Pasir besi
merupakan material lepas, yang mengandung banyak unsur Fe.
Dimana pasir besi itu sendiri dapat menghasilkan bijih besi dan baja.
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Maksud : Memperoleh informasi tentang keberadaan
pasir besi di lokasi penelitian.
Tujuan : Mengetahui kemenerusan pasir besi di daerah
Pantai Samas dengan metode resistivitas konfigurasi dipole-
dipole.
Batasan Masalah
1. Menghitung harga resistivitas. 2. Mencari keberadaan pasir besi. 3. Penelitian dengan menggunakan
metode resistivitas konfigurasi dipole-
dipole.
TABEL TAHANAN JENIS, MENURUT TELFORD (1976)
Geologi Umum I. Geologi Regional
Yogyakarta terbentuk akibat pengangkatan Pegunungan
Selatan dan Pegunungan Kulon Progo pada Kala Plistosen awal
(0,01-0,7 juta tahun). Proses tektonisme diyakini sebagai batas
umur Kwarter di wilayah. Berdasarkan sifat-sifat batuan dapat
diperinci menjadi tujuh formasi yaitu Formasi Yogyakarta (46%),
Formasi Sentolo (18%), Formasi Sambipitu (3%), Formasi
Semilir Nglanggran (24%), Formasi Wonosari (8%), dan gumuk
pasir (1%).
II. Geologi Lokal
Stratigrafi daerah Bantul dan sekitarnya
tersusun oleh batuan tersier yang terdiri dari batuan
sedimen klastik vulkanik, batuan gunung api, dan sedimen
klastik karbonatan, serta endapan permukaan yang
berumur Kuarter.
MORFOLOGI DAERAH PENELITIAN
Gumuk pasir yang terletak di Daerah Pantai selatan Yogyakarta, sekitar 28 kilometer dari kraton Yogyakarta ke arah selatan. Secara admistratif masuk wilayah Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah barat berbatasan dengan Kali Opak. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Donotirto Kecamatan Pundong, sedang sebelah timur Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Di desa itu terdapat sekitar 190 buah gumuk pasir yang terdiri dari jenis barchan, longitudinal, parabolik dan sisir.
METODE RESISTIVITY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLEKonfigurasi Dipole-Dipole
Keterangan :r1= C1 sampai P2r2= C2 sampai P1r3= C2 sampai P1r4= C1 sampai P2
r
I ∆ V
r3
r2r1
n . r r
r4
C2 C1 P2P1
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Ekskursi Geolistrik yang diadakan pada hari Minggu, 6 Desmber
2009, berlokasi di daerah pantai Samas, kecamatan Pandansari,
kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Lintasan penelitian berada
pada koordinat :
Secara Geografis letak pantai Samas berada pada ordinat. Dengan batas
wilayah:
Sebelah utara : DI Yogyakarta
Sebelah selatan : Samudera Hindia
Sebelah Barat : kecamatan Srandaakan
Sebelah timur : pantai parangtritis
Lintasan 1 : Xawal : 417924 ; Yawal: 9115476
Xakhir : 417754 ; Yakhir : 9115512
Lintasan 2 : Xawal : 417950 ; Yawal : 9115760
Xakhir : 417768 ; Yakhir : 9115821
Lintasan 3 : Xawal : 417944 ; Yawal : 9115818
Xakhir : 417788 ; Yakhir : 9115910
Lintasan 4 : Xawal : 418160 ; Yakhir : 9116677
Xakhir : 417920 ; Yakhir : 9116735
Lintasan 5 : Xawal : 418158 ; Yawal : 9116756
Xakhir : 417982 ; Yakhir : 9116780
Denah Lokasi Penelitian
ALAT YANG DIGUNAKAN Resistivitymeter McOHM Model 2115
OYO Corporation Dua gulung kabel arus dan 2 gulung
kabel potensial
Dua buah elektroda arus dan 2 buah elektroda potensial
Accu 12 Volt
Dua Meteran masing-masing sepanjang 100 m dan Palu
Desain Survei Lintasan
Lintasan 1Lintasan 2
Lintasan 3Lintasan 4
Lintasan 5
Studi Pendahuluan Orientasi lapangan Pengambilan data Data Lap. V,I, ρ,M,SP, Pengolahan Data
` Res2dinvSecara manualKesimpulanAnalisa KualitatifSelesai
Denah Lintasan 4
Pada lintasan 4, yang menunjukkan keberadaan pasir besi berada
pada jarak lintasan 40-160 m di kedalaman 3,42-16,7 m dengan harga
resisitivitas 19,1-68,1 Ωm, ditunjukkan dengan warna biru.
HASILLintasan 4
Lintasan 1
Keterangan : Pada lintasan 1, yang menunjukkan
keberadaan pasir besi berada pada jarak lintasan 30-150m, pada kedalaman 3,42-15 m; dengan harga resistivitas 24,3-100Ωm. Ditunjukkan dengan warna merah.
Lintasan 2
Keterangan :Pada lintasan 2, yang menunjukkan persebaran
pasir besi berada pada jarak lintasan 42-160 m di kedalaman 3,42-17,4 m dengan harga resisitivitas 17,0-52,7 Ωm, ditunjukkan dengan warna biru.
Lintasan 3
Keterangan :Pada lintasan 3, yang menunjukkan
persebaran pasir besi berada pada jarak lintasan 90-162 m di kedalaman 3,42-10,3 m dengan harga resisitivitas 20,7-73,2 Ωm, ditunjukkan dengan warna biru.
Lintasan 5
Keterangan :
Pada lintasan 5,yang menunjukkan persebaran
pasir besi berada pada jarak lintasan 45-157 m di
kedalaman 3,42-18,2 m dengan harga resisitivitas
60,7-100 Ωm, ditunjukkan dengan warna biru.
Penampang 3D ResistivityU
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengambilan data, pengolahan data, dan
interpretasi data metode resistivity konfigurasi dipole-dipole, dapat
ditarik kesimpulan, yaitu :
1. Penelitian dilakukan di daerah pantai Samas, pada tanggal 5-6
Desember 2009, dengan menggunakan metode resistivity konfigurasi
dipole-dipole.
2. Daerah pantai Samas, terdapat persebaran pasir besi, yang memiliki
harga resistivitas 10-100Ωm, yang ditunjukkan dengan warna biru.
Dengan kedalaman rata-rata setiap lintasan adalah 3,42-17,4 m.
3. Pada penampang 3D Resistivity, diperoleh kemenerusan keberadaan
pasir besi kearah utara.
Terima kasihAtas Perhatiannya