geomorfologi kalimantan
TRANSCRIPT
GEOMORFOLOGI KALIMANTAN
1. Morfologi Pulau Kalimantan dibedakan menjadi 3, yaitu Pegunungan,
Dataran, dan Rawa.
Kalimantan adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa
dan di sebelah Barat Pulau Sulawesi, yang terdiri dari 4 propinsi, antara lain
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan
Timur. Secara Umum Pulau Kalimantan dapat dibedakan menjadi 3 bagian,
yaitu Pegunungan, Dataran, dan Rawa
a. Keberadaan ketiga morfologi tersebut dalam peta
Keterangan :
Hijau : Rawa
Biru : Dataran
Kuning kemerahan : Pegunungan
Berikut ini merupakan topografi masing-masing propinsi
Topografi Kalimantan Tengah :
− Bagian selatan, terdiri dari daerah pantai dan rawa serta
terpengaruh oleh pasang surut dengan ketinggian 0 – 50 meter
dpl
− Bagian Tengah, merupakan daerah dataran dan
berbukit/bergelombang dengan dominasi penutupan lahan
berupa hutan hujan tropis yang khas dengan ketinggian 50 –
100 meter dpl
− Bagian Utara merupakan daerah perbukitan dan pegunungan
dengan ketinggian di atas 150 meter dpl (DISHUT Kalteng
2006)
Sebagian besar wilayah propinsi kaimantan tengah
merupakan dataran rendah,ketinggian berkisar antara 0 s/d 150
meter dari permukaan laut. Kecuali sebagian kecil di wilayah
utara merupakan daerah perbukitan di mana terbentang
pegunungan muller dan schwaner dengan puncak tertingginya
(Bukit Raya) mencapai 2.278 meter dar permukaan laut.
(KTDA 2004)
Topografi Kalimantan Selatan :
· Daerah datar (tingkat kemiringan 0 - 8%) meliputi areal seluas
915.427 Ha atau 24,39% dari seluruh luas daratan yang ada
tersebar di sepanjang Pantai Timur dan Selatan, sepanjang
aliran sungai Barito dan sungai-sungai Iainnya.
· Daerah landai (tingkat Kemiringan tanah 8 - 15%) meliputi
areal seluas ± 646.250 Ha atau 17,22% dari seluruh areal yang
ada tersebut didaerah antara pegunungan Meratus dengan
Sungal Barito, di bagian barat, dan Pantai Timur dan dengan
Pantai Selatan
· Daerah Agak Curam (tingkat kemiringan tanah 15 - 25%)
meliputi areal seluas ± 1.742.472 Ha atau ± 48,77% dan
seluruh luas daratan yang ada tersebar di sebelah Timur dan
Selatan mendekati pegunungan Meratus
· Daerah Curam (tingkat kemiringan tanah 25 - 40 %) meliputi
areal seluas ± 88.153 Ha atau 2,35% dari luas daratan yang
ada. Daerah sangat curam (tingkat kemiringan tanah diatas 40
%) meliputi areal seluas ± 360.750 Ha atau 9,61% dan seluruh
areal yang ada, Daerah ini merupakan punggung-punggung
pegunungan Meratus dan bagian bahu dari sungai-sungai yang
ada
Sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan berada pada
kelas ketinggian 25 - 100 m diatas permukaan laut yakni 31,29
%.
Topografi Kalimantan Barat :
Provinsi Kalimantan Barat merupakan wilayah yang
memiliki permukaan alam yang terdiri atas dataran rendah dan
dataran tinggi. Hamparan dataran rendah terdapat di sepanjang
pantai dari utara ke selatan dan sepanjang daerah aliran sungai
(DAS). Sebagian besar paparan dataran rendah itu merupakan
dataran rawa pantai yang bergambut. Wilayah dataran tinggi dan
pegunungan terdapat di bagian timur garis Pegunungan Miller dan
Schwaner yang membujur sepanjang perbatasan dengan
Kalimantan Tengah dan Pegunungan Kapuas Hulu di sepanjang
perbatasan dengan Serawak (Malaysia Timur).
Topografi Kalimantan Timur :
Daratan Kalimantan Timur tidak terlepas dari gugusan
gunung dan pegunungan yang terdapat hampir di seluruh
kabupaten, yaitu ada sekitar 13 gunung. Gunung yang paling
tinggi di Kalimantan Timur yaitu Gunung Makita dengan
ketinggian 2 987 meter yang terletak di Kabupaten Bulungan.
Sedang untuk danau yang berjumlah sekitar 17 buah,
keseluruhannya berada di Kabupaten Kutai dengan danau yang
paling luas yaitu Danau Jempang, Danau Semayang, dan Danau
Melintang dengan luas masing masing 15 000 hektar, 13 000
hektar, dan 11.000 hektar.
b. Karakteristik geosfernya untuk masing-masing morfologi Pulau
Kalimantan
Batuan
Sebagian besar Kalimantan terdiri dari batuan yang keras dan
agak keras, termasuk batuan kuarter di semenanjung Sangkulirang
dan jajaran pegunungan meratus., batuan vulkanik dan endapan
tersier Secara umum Di kalimantan terdapat empat unit geologi
utama, antara lain
1) Batuan yang dihubungkan dengan pinggir lempeng
Batuan yang berasosiasi dengan pinggir lempeng
Kalimantan mencakup opiolit (kerak samudera) dan melange.
Potongan lantai samudera (kerak samudera) terdapat
beberapa tempat didaratan Borneo. Potongan-potongan ini
dicirikan oleh susunan batuan beku yang padat gelap tipe
basa dan ultra basa dengan komponen granit. Endapan batu
kersik samudera dan karbonat mungkin juga terdapat deretan
batuan ini disebut opiolit.
2) Batuan dasar
Batuan dasar adalah batuan di dasar lapisan stratigrafi
yang umumnya lebih tua dari batuan di atasnya. Batuan ini
biasanya mengalami metamorfosis bela terkena panas. Hasil
metamorfosis batuan ini yang khas adalah batu pualam yang
berasal dari batu kapur; bati sekis hijau yang berasal dari
batuan vulkanik, batu gneis yang berasal dari batu pasir atau
granit. Daerah batuan metamorfosis atau batuan dasar adalah
jenis kerak benua yang sering dipengaruhi oleh batuan intrusi
muda. Kompleks batuan dasar Kalimantan terdiri dari atas
sekis dan gneis yang tercampur dengan granit dari Era
Palaezoikum dan Periode Terseir membentuk daerah kristal
yang sangat luas.
3) Batuan muda yang mengeras dan tidak mengeras
4) Batuan aluvial serta endapan muda yang dangkal
Tanah
Sebagian besar tanah di Kalimantan berkembang pada
dataran bergelombang dan pegunungan yang berasal dari batuan
sedimen dan batuan beku tua. Tanah-tanah ini berkisar dari ultisol
masam yang sangat lauk dan inceptisol muda. Di bagian selatan
dataran aluvial dan tanah gambut yang sangat luas, terus meluas
sampai ke Laut Jawa. Perluasan ini masih terus terjadi di dangkalan
Kalimantan bagian selatan, dengan endapan aluvial yang terbentuk
di belakang hutan bakau pesisir.
Tanah-tanah yang berkembang di masing-masing morfologi di
Kalimantan
Pegunungan
Tanah yang berkembang di pegunungan adalah
tanah jenis tropept yang subur tersebar luas, terutama di
pegunungan yang terpotong tajam dan daerah pegunungan di
tempat-tempat dengan kelerengan terjal dan erosi aktif.
Dataran
Tanah yang berkembang di dataran Kalimantan
merupakan jenis tanah histosol, nonmineral atau tanah yang
terutama tersusun atas bahan organik disebut gambut, yang
persebarannya mencakup daerah yang luas di dataran rendah
Kalimantan (RePPProT 1990). Histosol juga terdapat di
Borneo sebagai lapisan bahan organik yang relatif tipis (50-
150 cm) yang terkumpul di dataran tinggi dan perbukitan,
dimana terdapat banyak awan dan kelembabanya tinggi.
Rawa
Untuk rawa di Kalimantan, tanah yang terdapat di
sana adalah jenis tanah hydraquents, tanah ini muda, lunak,
berlumpur dan belum berkembang. Tanah sulfaquents
umumnya terdapat bersama-sama dengan hydraquents. Tanah-
tanah yang tersalir buruk ini sangat terbatas untuk tanah
pertanian, karena mengandung pirit, yang jika dikeringkan
akan menimbulkan kondisi yang sangat masam dengan kadar
besi dan aluminium sulfat yang cukup tinggi, sehingga bersifat
beracun.
Air
Kalimantan memiliki sungai-sungai yang merupakan
sumber air yang sangat melimpak, sehingga secara umum air
mudah di temui di Kalimantan. Selain itu curah hujan di
Kalimantan juga cukup tinggi terlebih di wilayah yang dekat
dengan garis Katulistiwa. Tetapi untuk morfologi rawa air tawar
sulit ditemukan karena adanya intrusi air laut yang menyebabkan
air di sana menjadi payau.
Penggunaan lahan
Sebagian besar wilayah Kalimantan masih tertutup oleh
vegetasi, meskipun sekarang ini telah dilakukan pembukaan/
penjarahan hutan untuk permukiman dan lain-lain.
Pegunungan
Penggunaan lahan di daerah pegunungan Kalimantan antara
lain :
o Hutan Lumut
o Hutan Pegunungan di atas batu
o Hutan basah Pegunungan di atas batu
o Hutan basah Pegunungan
Dataran
Penggunaan lahan di dataran Kalimantan, antara lain:
o Hutan Dipterocarpaceae & kayu besi
o Hutan kerangas
o Permukiman penduduk
Rawa
Untuk penggunaan lahan di daerah rawa Kalimantan sangat
perpengaruh adanya pasang surut laut di sekitannya, daerah rawa
dapat digunakan untuk pertanian ketika air laut surut.
2. Pulau Kalimantan banyak terdapat sungai dengan berbagai pola alirannya
Pola aliran sungai di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh
morfologi tempat sungai tersebut mengalir dan struktur geologinya. Secara
umum pola aliran sungai yang terdapat di permukaan bumi antara lain:
o Pola dendritik
Pola sungai tersebut tidak teratur dan biasanya terdapat
pada dataran rendah atau dataran pantai. Anak-anak sungai yang
mengalir bermuara ke sungai induk dan membentuk sudut lancip
serta ada pula yang membentuk sudut tumpul.
o Pola trellis
Pola aliran sungai yang aliran sungai induknya sejajar
dengan anak-anak sungai yang bermuara pada induk sungai.
Pertemuan antara sungai induk dan anak sungai membentuk sudut
siku-siku (tegak lurus)
o Pola Radial Sentrifugal
Pola aliran sungai yang menyebar. Pola ini baiasanya terjadi
di daerah pegunungan.
o Pola Radial Sentripetal
Pola aliran sungai yang memusat ke suatu daerah. Pola ini
biasanya terjadi di daerah cekungan.
o Pola Regtanguler
Pola aliran sungai yang membentuk sudut siku-siku dan
biasanya terdapat di daerah patahan.
Kalimantan mempunyai sungai-sungai besar yang mengalir dari
bagian tengah pulau ke pesisir. Kalimantan memiliki tiga sungai terpanjang
yang menjadi kebanggaan Indonesia. S. Kapuas (1.143 km), sungai Barito
(900 km) dan sungai Mahakam (775 m). Sungai –sungai tersebut memiliki
anak-anak sungai sehingga membentuk pola-pola aliran sungai.
a) Pola-pola aliran sungai yang terdapat di Pulau Kalimantan serta faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan pola aliran tersebut.
Sungai-sungai yang berada di Kalimantan mengalir dari hulu
( pegunungan) menuju hilir (lepas pantai), sungai-sungai tersebut
membentuk pola aliran sungai dendritik, pola ini terjadi/terdapat di
wilayah Kalimantan yang berupa dataran terutama dataran rendah dan
dataran pantai. Topografi tersebut menyebabkan anak-anak sungai
tersebut membentuk pola yang tidak teratur serta membentuk sudut
lancip dan ada pula yang membentuk sudut tumpul.
b) Keuntungan dan permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan sungai
di Pulau Kalimantan
Kalimantan mempunyai sungai-sungai yang besar dengan anak-
anak sungai yang merupakan sumber air yang mendatangkan keuntungan
bagi penduduk Pulau Kalimantan. Keuntungan tersebut antara lain:
− Sumber air yang utama
Manusia hidup tidak lepas dari air, sungai-sungai di
Kalimantan merupakan sumber air bagi penduduk sekitar, terlebih
Kalimantan memiliki banyak sungai.
− Sarana transportasi
Kalimantan memiliki medan yang beragam, untuk itu
diperlukan sarana transportasi yang mudah. Selain adanya jalan
raya, di Kalimantan juga masih berkembang sarana transportasi
air yang memanfaatkan sungai-sungai di Kalimantan sebagai jalur
transportasi, terlebih pada wilayah-wilayah yang masih sulit
dijangkau transportasi darat.
Selain mendatangkan keuntungan bagi penduduk di Kalimantan,
keberadaan sungai-sungai di Kalimantan juga dapat mendatangkan masalah
bagi penduduk sekitar dan merupakan masalah Indonesia. Masalah yang
sering terjadi di Kalimantan yang di sebabkan oleh keberadaan sungai-sungai
tersebut adalah banjir, terlebih jika hutan-hutan di Kalimantan dibabat atau di
jarah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini akan
mempercepat erosi di daerah pegunungan, terlebih jika curah hujannya tinggi
sehingga sungai-sungai di Kalimantan tidak mampu lagi menampung air
akibatnya terjadi banjir.
3. Pulau Kalimantan terdapat wacana akan dijadikan tempat pemindahan
Ibukota Negara
Menurut pendapat saya, mengenai wacana pemindahan Ibukota Negara
sangat setuju mengingat Jakarta sekarang ini sudah sangat padat sehingga
banyak permasalahan yang terjadi, antara lain macet, banjir, dan lain-lain.
Selain itu, dahulu Jakarta yang merupakan rawa kini telah mengalami
penurunan dataran serta kenaikan muka air laut. Hal ini disebebkan adanya
penggerogotan di bagian bawah serta adanya bangunan-bangunan yang
berdiri diatasnya yang menyebabkan penurunan daratan akibat terlalu berat
beban. Untuk itu pemindahan Ibukota Negara perlu dilakukan ke wilayah lain
yang berpotensi untuk menjadi Ibukota Negara. Terdapat beberapa pilihan
wilayah yang berpotensi untuk dijadikan Ibukota Negara, salah satunya
adalah salah satu propinsi di Kalimantan.
Menurut saya berdasarkan sudut pandang ilmu geomorfologi, propinsi
yang sesuai dijadikan sebagai Ibukota Negara yang baru adalah Propinsi
Kalimantan Tengah, yang secara topografi sebagian besar wilayahnya
merupakan dataran rendah sehingga mudah untuk dikembangkan. Selain itu
wilayah/morfologi pegunungan memusat di bagian utara dan morfologi rawa
memusat di bagian selatan sehingga bagian/zona tengah dari propinsi ini
merupakan dataran. Selain itu, di Kalimantan juga tidak berpotensi gempa,
serta di Kalimantan tengah banyak terdapat sungai yang dapat digunakan
untuk sarana transportasi. Hal ini menyebabkan Kalimantan Tengah
berpotensi untuk dijadikan Ibukota Negara yang baru.
Sumber :
Buku
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi 1 SMA Kelas X. Jakarta : Yudhistira
Internet
http://soborneo.blogspot.com/2006/04/kondisi-bio-fisik-pulau-kalimantan.html. di akses pada 28 November 2010.
http://www.inigis.com/download-land-cover-kalimantan/. Di akses pada 29 November 2010.