gerard.com viii (mei 2016)

Upload: teguhstece

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    1/20

    Edisi Mei 2016

    GERARD COM

    Buletin Novisiat OMI Indonesia

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    2/20

    2

    Meja Redaktur 

    Selamat Hari Raya Pentakosta…!!! Buletin Gerard.com Edisi Mei

    2016 ini menyajikan beberapa peristiwa sederhana yang dialami oleh

    komunitas Novisiat OMI bersama dengan umat, dari kegiatan Putra- putri de Mazenod Cilacap yang berstudi di Yogyakarta, lingkungan,

    hingga dari Sahabat-sahabat OMI dari berbagai lingkup. Peristiwa yang

    menjadi sorotan adalah sekitar Bulan Maria dan Katekese Liturgi di

    Bulan Mei 2016.Kami sangat bersyukur karena di antara kesibukan dan pembelajaran,

    sesi Gerard.com dapat diterbitkan di bulan Mei ini. Terima kasih atassemua yang tetap mendukung kami dalam berbagi pengalaman

    kehidupan. Semoga Tuhan melimpahi Anda dengan kasih setiaNya.Semoga juga para pembaca menjadi misionaris bagi orang-orang yang

    Anda jumpai.

    Redaktur

    Daftar isi

    Dari Meja Magister 3

    Oblat News 4

    Dari Laci socius: Seminar Formator 6 

    Pembukaan Bulan Maria bersam PpdM 7

    Sharing Inspiratif : Kita Membutuhkan Imam 8 

    Sejenak tawa 9

    Memperkenalkan Novena St. Eugenius de Mazenod 10Sejenak Bijak 11

    HUT VII Mary‟s Family 12

    Kunjungan OMK Banyumas 13

    Kegiatan Ngonthel Mangkat Mulih Novisiat - Parangtritis 14 

    Historia Domus-Galeria Nostra 15

    Ringkasan buku- Salib Pusat Hidup Kristiani 18

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    3/20

    3

    Dari Meja Magister

    “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu

    kepada kami, itu sudah cukup bagikami”  (Yoh 14:8)  –   Seruan Filipus

    kepada Yesus menjadi seruan saya juga

    dalam sebuah meditasi pagi. Dalam

    seruan tersebut saya menemukan tiga pesan:

    Pertama, saya semakin menyadarikelemahan manusiawi saya  –   Sebagai

    seorang pribadi yang terbiasa menemuiYesus dalam Sabda, Ekaristi, doa, studi,

     perjumpaan dengan sesama dan berbagai peristiwa hidup, seruan

    tersebut menyadarkan saya bahwa ternyata pengenalan saya terhadap

    Yesus belum cukup.

    Kedua, saya masih memerlukan teguran, ajaran dan nasihat Yesus  –  

    Pikiran, perkataan dan perbuatan saya masih terbatas. Saya perlumendengarkan Yesus dengan lebih seksama karena Dialah yang

    empunya sabda kehidupan.

    Ketiga, saya perlu rendah hati dan membuka diri –  Di hadapan Yesus

    saya merelakan diri saya untuk dibimbing dan diarahkan agar saya

    mampu mengikuti Dia yang telah memanggil saya.

    Yesus telah mencintai saya lebih dari sekedar hamba. Bahkan Ia

    mengangkat saya menjadi sahabat dan rekan sekerjaNya. Inilah bentukkasih Yesus yang luar biasa bagi saya. Dan berkarya di tengah formasi

    OMI menyadarkan saya akan Yesus yang mengajak saya terlibat dalamsetiap karyaNya yaitu untuk menunjukkan kasih Bapa yang Maharahim.

    Kisah-kisah kehidupan dalam buletin ini menjadi salah satu tanda

     bahwa para anggota komunitas Novisiat OMI mau mengenal Yesus

    lebih dalam lagi dan bersedia menanggapi ajakan Yesus untuk terlibat

    dalam karyaNya. Mari mengenal Yesus bersama kami!*

    P. Antonius Sussanto, OM I

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    4/20

    4

    Oblate News 

    Kenya : Formasi dan Aktivitas Apostolikdi Pra-Novisiat OMI

    Sejak hadirnya misi di

    Kenya, Oblat Maria Imakulata

    di Kenya telah berusaha sebaik

    mungkin menanggapi mottomisionaris: “E vangelizare

     Pauperes misit me”. Mottotersebut memperkuat kami di

    Kenya untuk mengajarkan pesan Injil dan nilai Kristiani

    kepada orang-orang miskin dan

    yang paling terlantar.

    Dari postulat di Meru hingga Nairobi, dijumpai kandidat dengan

    waktu dan kesempatan untuk kegiatan apostolik sehingga para frater

    memahami panggilan sebagai Oblat untuk menyentuh realitaskemiskinan yang akan mereka hadapi.

    Di Rumah formasi Oblat di Nairobi tersedia juga waktu untuk

     pekerjaan apostolik di dalam dan di luar komunitas dan dengan waktu

    tambahan mereka meluangkan waktu di Institut Tangaza untuk belajar

    filsafat.

    Dalam komunitas, pra-novis ikut serta dalam merawat, kerja tangan,

    liturgi, hospitality dan membangun aktivitas komunitas. Mereka bekerjadi kebun, berternak unggas dan kelinci. Kami selalu mengkonsumsi

    sayur-sayuran, sereal (jagung), ayam dan kelinci dari usaha kecil kami.Kami memiliki 12 Pra-Novis yang selalu mempersiapkan sarapan pagi

    dan juga makan di hari Minggu. Kami juga mengunjungi anak-anak

    yatim piatu di hari Minggu  –   Asrama Anak-Anak Nyumbani. Mereka

    menjadi asisten katekis, dan berdoa bersama. Mereka selalu ditemani

    oleh Oblat, P. Stephen MURIUNGI atau P. Christopher. P. Fidele

    MUNKIELE melayani di penjara wanita Langata dan pra-Novis ikutmengunjunginya.

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    5/20

    5

    Ketika tahun akademik di

    tutup pada bulan Mei, pra-novis menghabiskan waktu 2

    minggu di Paroki. Ada yang

    ke Kionyo, tempat mereka

     berpartisipasi dalam

    komunitas Kristiani yang

    kecil, pelayanan orang muda,

    Sekolah Minggu, dan pelayanan hari Minggu di

    kapel. Beberapa pergi ke Paroki Kisaju, sebelah selatan dari Nairobi.Mereka ikut serta dalam berbagai aktivitas pastoral. Formasi kami

    adalah mencoba menghubungkan pra-novis dengan realitas pastoral,sehingga mereka dapat belajar tentang cara Oblat melayani orang

    miskin dan komunitas.

    (Pastor  Fidele Munkiele di www.omilacombe.ca )   –   diambil dari

    omiworld.com 

    Di ter jemahkan oleh F r. Nov. Rezer ius Bintang Taruna, OMI

    Didoakan oleh awam

    Doa Panggilan untuk Kongregasi Misionaris OMI

    Tuhan,Pandanglah dengan cinta kasih keluargaMu,

    Para Misionaris Oblat Maria Imakulata.Semoga jumlah mereka bertambah.

    Semoga banyak kaum muda terpanggil untukbergabung ke dalam Kongregasi ini.

    Tuntunlah para anggotanya kepada cinta sejati.Semoga karya perutusan mereka bagi semua

    orang menghasilkan buah.Demi Kristus, Tuhan kami.

    Amin.

    Terpujilah Yesus KristusDan Maria Imakulata

    http://www.omilacombe.ca/http://www.omilacombe.ca/http://www.omilacombe.ca/

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    6/20

    6

    Dari Laci Socius 

    Seminar Formator : Menumbuhkan Cinta Dalam Panggilan

    Para formator dalam perannya mendampingi para formandi merasa diperkaya dalam

    kerjasama antar formator. Para formator juga

    menyadari kebutuhan penyegaran diri. Maka

     para formator yang tergabung dalam kelompokPendamping Kursus Gabungan Novis (KGN)

    Yogyakarta, memotori seminar bagi paraformator tanggal 7 Mei 2016 di Seminari Tinggi

    OMI Wisma de Mazenod CondongcaturYogyakarta. Ada 36 orang dari 17 Tarekat Religius di Yogyakarta dan

    sekitarnya mengikuti Seminar ini.

    Bahan Seminar untuk „penyegaran diri‟ para f ormator adalah

    Anjuran Apostolik  Redemptionis Donum. Dokumen ini dikeluarkan

     pada 25 Maret 1984 oleh Paus Yohanes Paulus II saat Gereja merayakan

    TahunYubelium Penebusan pada 1983. Dokumen ini adalah tanda cintaGereja kepada kaum Hidup Bakti yaitu sebagai bantuan untuk

    merenungkan secara mendalam misteri Penebusan Kristus yang menjadi

    sumber spiritual panggilan dan pembaktian diri mereka.

     Narasumber dalam Seminar para Formator adalah Rm. Gusti Supur,

    CMF yang memiliki pendidikan Teologi Spiritualitas Hidup Bhakti.

    Selain presentasi materi, dia mengajak para peserta mengadakan diskusi

    kelompok. Mereka saling membagikan pengalaman mengenai“Bagaimana kita jatuh cinta pada panggilan kita” dan “Bagaimana kita

    membantu para formandi jatuh cinta pada panggilannya masing-masing”. Dalam kesimpulannya, Rm. Gusti menggarisbawahi perlunya

    menciptakan suasana yang menumbuhkan cinta akan panggilan.

    Marilah kita secara kreatif bekerjasama dan menciptakan suasana

    yang menumbuhkan cinta kepada panggilan Hidup Bakti.

    Oleh : P. I gnatius Yulianto, OMI

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    7/20

    7

    Refleksi

    Pembukaan Bulan Maria dan Ketekese Liturgi :Satu Langkah Kecil Bersama Putera-Puteri de Mazenod

    Putera-Puteri de Mazenod,

     begitu mereka dikenal. Gerakan

    kaum muda yang disemangati

    spiritualitas Eugenius de Mazenod,dibangun bersama awam dan para

    oblat di Cilacap memberikanwarna baru pembukaan bulan

    Maria dan Ketekese Liturgi. PPdM begitu mereka akrab dikenal,

    menginjili Novisiat OMI Blotan untuk menjadi paguyuban iman dari

    kaum muda dalam Gereja bagi umat, khususnya di daerah yang jauh

    dari jangkauan paroki.

    Kesehariannya, mereka akrab dipanggil Laras (Mahasiswi FKIP

    Matematika), Detta (Mahasiswi Farmasi), Krista (Mahasiswi FKIPMatematika), Adit (Mahasiswa Fak. Kedokteran ) dan Asti (Mahasiswi

    Fak. Ekonomi). Lima dari sembilan PPdM Cilacap yang hadir dalam

    kegiatan tersebut men-sharing-kan pengalaman mereka selama di PPdM

    di Cilacap. Mereka dibentuk dari ungkapan keprihatinan pelayanan

    rohani bagi umat paroki di Cilacap yang jauh di pelosok. Mereka

    dibentuk untuk melayani seperti gerakan St. Eugenius de Mazenod.

    Semangat ini menggembirakan umat yang dilayani dan yang belumsempat terjangkau oleh paroki. Pelatihan liturgi, rekoleksi reguler

    diberikan kepada PPdM oleh para oblat membentuk mereka sebagaimisionaris-misionaris masa kini.

    Bagiku, kejadian ini merupakan awal pengenalanku terhadap

     perjalanan panggilanku, baik bersama PPdM bagi orang miskin,

    maupun bersama para pelayan Allah bagi GerejaNya dan Kristus yang

    hadir di Tahun Yubelium Kerahiman ini. Ini semua tidak hanya

    untukku, tetapi juga bagi mereka yang percaya kepada pewartaanmereka. Semoga gerakan ini berkembang di mana OMI bekerja.

    Oleh Br. Nov. Tarchizius Edtwin Sul ispriyanto, OM I

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    8/20

    8

    Sharing InspiratifTriennium: Kita Membutuhkan Imam

    Judul di atas adalah petikan

    dari kata-kata Rm. AntoniusRadjabana OMI, Provinsial

    OMI Indonesia dalam sebuah

     pertemuan Triennium.

    Triennium adalah perayaanmenyambut hari ulang tahun

    OMI ke-200 yangdiselenggarakan selama 3

    tahun serentak di seluruhdunia. Perayaan tersebut sudah dibuka pada 8 Desember 2014 dan akan

     berakhir pada 25 Januari 2017. OMI tepat berusia 200 tahun pada 25

    Januari 2016. Tema perayaan ini adalah “Hati Baru –  Semangat Baru –  

    Misi Baru”. Pada tahun III ini secara khusus OMI merenungkan dan

    menemukan misi baru.

    Bagi OMI Provinsi Indonesia misi barunya adalah panggilan danformasi OMI. Latar belakang keprihatinannya adalah karya Gereja yang

     banyak tidak seimbang dengan jumlah personel yang ada. Padahal sejak

    kita lahir sampai meninggal kita membutuhkan pelayanan Gereja, kita

    membutuhkan imam-imam yang siap melayani kebutuhan umat.

    Kongregasi OMI Provinsi Indonesia sebagai bagian dari Gereja,

    mengambil peranan dalam karya Gereja dan karyanya cukup banyak,

    tetapi jumlah personelnya terbatas. Maka para Misionaris OMI bersamaumat bahu membahu mengembangkan panggilan dalam Gereja, bukan

    hanya sebagai imam, tetapi juga suster dan bruder.Siapa yang bisa melahirkan imam-imam bagi Gereja untuk melayani

    kebutuhan umat? Keluarga-keluarga kristianilah tempat para imam

    lahir. Maka Triennium OMI mengajak keluarga-keluarga kristiani untuk

    menyadari kebutuhannya akan imam (juga bruder dan suster) agar

    dengan murah hati berkenan mendoakan dan mempersembahkan putera-

     puterinya bagi pelayanan Gereja. Semoga beberapa di antara merekaterusik hatinya untuk menjadi imam dan bruder OMI.

    Oleh : P. Antonius Sussanto, OM I

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    9/20

    9

    Sejenak TawaManggis

    Seorang novis yang baru diutus ke

    Indonesia pertama kali pergi ke pasar. Iadiminta oleh pimpinannya untuk membeli

     buah. Sesampainya di kios buah, terjadilah

    dialog berikut ini :

    Sales Buah : “ Silakan buahnya, Mas ?”  Novis : “ Ini buah apa? “ 

    Sales buah : “ Ini namanya Manggis, Mas.Manis lhoo. Rp.12.000 per

    kilo”  Novis : “ Sungguh...really..sweet ?” 

    Sales Buah : “ Yes of course, Mr....  Legi buanget tenaan iki ....” 

     Novis : “ Saya beli 1 kilo saja. Ini uangnya...” 

    Sesampainya di komunitas, ia penasaran dengan buah manggis itu.

    Sesudah diletakkannya di lemari makan, diambilnya satu. Teman-

    temannya secara tidak sengaja melihatnya. Ia memakannya seperti digambar di atas dan terkejut

     Novis : “ Katanya manis... pas saya makan...rasanya pahit dan

    getir.....Sales buahnya bohong” 

    Teman-teman novis yang lain melihatnya dan menahan tawa terpingkal-

     pingkal di ruang makan.

    Resleting Saya Hilang

    Alkisah di suatu sekolah di Semarang(yang enggan disebutkan detail namanya) ,

    seorang guru melihat seorang anak

    menangis. Ia bertanya kepada si anak

    mengapa menangis. Anak itu menjawab,

    “Ibu, saya mau kencing tapi resleting saya

    menghilang.........”Setelah di cek ternyata celana salah posisi

    seperti di samping.......(Sumber : Galih Permadi, Semarang )

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    10/20

    10

    Refleksi

    Memperkenalkan Novena Santo Eugenius de Mazenod

    Pembukaan NovenaSanto Eugenius de

    Mazenod di Paroki Santa

    Maria Immaculata,

    Banyumas dipimpin oleh P.Reynold Sombolayuk, OMI

     bersama dengan OMK(13/5/2016 pukul 18.00).

    Setelah misa, merekamelanjutkan acara

    kebersamaan di depan Panti Semadi dengan makan bersama dan bakar

     jagung. Di sela acara, saya juga memberikan presentasi/perkenalan

    tentang St. Eugenius de Mazenod dan pembacaan refleksi Eugenius

    dalam retret tahun 1814 tentang peristiwa Jumat Agung 1807 dalam

     bentuk puisi yang dibacakan saudari Ela.Acara kebersamaan mengalir begitu saja. Kebersamaan dalam

    novena ini dibangun dari bapak-ibu, OMK, bahkan anak-anak dengan

     penuh rasa persaudaraan dalam Tuhan Yesus yang dikumpulkan oleh

    semangat Santo Eugenius de Mazenod. Kenyamanan dengan alunan

    gitar, nyanyian sambil menyiapkan jagung bakar untuk mereka yang

    hadir adalah salah satu kedamaian dari Tuhan. 

    Harapan saya dalam perutusan di komunitas karya OMI ini adalahsemoga selama novena ini, semua intensi yang umat sampaikan melalui

     perantaraan St. Eugenius dapat dikabulkan oleh Allah. Saya juga berharap kharisma St. Eugenius de Mazenod bukan hanya jadi milik

    OMI saja, tetapi juga milik umat, sehingga seluruh umat yang ada di

    Paroki OMI tidak hanya mengenal pastor OMI, namun Roh dari OMI

     juga dapat umat serap dan terapkan. Kedepannya, Novena St. Eugenius

    de Mazenod dapat menjadi kegiatan rutin paroki, bahkan dapat

    diagendakan untuk berdevosi kepada St. Eugenius de Mazenod yang juga milik Gereja universal. 

    Fr. Nov. Hendrianus Wendi, OMI

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    11/20

    11

    Sejenak BijakGratiisss

    Pada suatu hari anak membuat perhitungan dengan ibunya. Ia marah

    karena selalu diperintah oleh ibunya. “Bu, mulai sekarang jika mau

    menyuruh aku harus dibayar”. Ibu itu pun menjawab dengan lembutnya,

    “Ia anakku, silakan buatkan daftarnya dan berikan pada ibu. Ibu tungguya”. 

    Keesokan hari sebelum berangkat ke sekolah anak itu pun memberi

    daftarnya sebagai berikut: menjaga adik, 5000; masak nasi, 2000; nyapu

    dan pel rumah, 3000; jaga rumah, 4000; mencuci piring, 3000 dan lain-

    lain, 2000. Ibu itu membaca dengan tenang dan menulis jawabannya.

    Sepulang dari sekolah anak itu pun bergegas ke ruang makan dan disana ia melihat ada ibunya. Ketika sedang makan ibunya memberikan

    secarik kertas kepadanya. Anak itu pun membaca. “Anakku sayang, ibu

    sudah baca dan ibu menyetujui semua biaya yang engkau tuliskan untukibu. Terima kasih anakku. Maafkan ibu ya, ibu juga memberikan daftar

     biaya mengenai dirimu, sebagai berikut : mengandung kamu selama 9

     bulan, gratis; menahan sakitnya melahirkan kamu, gratis; merawat dan

    membesarkan kamu selama ini, gratis; melindungi dan menyekolahkan,

    gratis; dan semua yang ibu berikan untuk kamu anakku, gratis. Ibu tidakakan meminta apapun dari kamu anakku,. Ibu sayang kamu‟. IBU  

    Tak tahan anak itu pun menangis dan lari memeluk ibunya, sambil

     berkata, “Bu, maaf ya......... Adek sayang sama ibu”. 

    Oleh : Fr. Nov. Vian Onlet, OMI

    “Cinta terdiri dari komitmen yang membatasi kebebasan seseorang –  iaadalah pemberian diri, dan memberikan diri berarti membatasikebebasan demi kepentingan yang lain. Batasan terhadap kebebasan

    seseorang dapat dilihat sebagai sesuatu yang negatif dan tidak

    menyenangkan, tapi cinta menjadikannya hal yang positif, bersukacita

    dan kreatif. Kebebasan ada demi cinta.” 

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    12/20

    12

    RefleksiHUT VII Mary’s Family : Semangat Lima Roti Dua Ikan

    Merayakan HUT VII Mary‟s Family

     bersama OMI di Gua Maria Sendangsonoadalah petunjuk Allah bagi OMI untuk

    mengenali keprihatinan umat sekarang ini

    sekaligus menghayati permasalahan yang

    hadir dengan semangat lima roti dan duaikan (23/4/2016). Acara yang disambut

    oleh hujan deras menyebabkan kamimembatalkan doa Jalan Salib di Sendangsono. Namun, Tuhan

    memberikan rahmat kepada Mary‟s Family dan kami, Rm. AntoniusSussanto OMI, Fr. Bintang dan Br. Edtwin. Hujan tidak menghentikan

    kebersamaan dalam bercengkerama, makan malam dan dengan anak-

    anak mereka yang ikut berziarah.

    Setelah misa yang dipimpin oleh Rm. Antonius Sussanto, OMI

    selesai, ada hal yang menarik tentang panggilan hidup bakti yang

    semakin berkurang. Salah satu dari anggota Mary‟s family menyebutkan bahwa panggilan menjadi imam, bruder dan suster itu dibutuhkan oleh

    tarekat atau ordo. Di sisi lain, pendapat itu justru mendapat sanggahan

     bahwa umat Allah yang membutuhkan kehadiran imam, bruder dan

    suster. Rm. Antonius Sussanto, OMI menambahkan bahwa para imam

    tidak bisa punya anak imam kecuali dari keluarga. Tugas para imam

    formator adalah mendidik calon religius justru dari keluarga awam.

    Yang menarik adalah penemuan berikut. Sharing dari mereka yangkudengar adalah menghadapi dengan kebersamaan. Wujudnya

    kutemukan bahwa seorang dari mereka berkata kepadaku bahwa denganmemberi diri, seseorang mendapat nilai yang lebih tinggi dari pada

    menerima, yakni dengan memberikan anak mereka sebagai calon imam,

     bruder dan suster dalam doa mereka dan menanyakan panggilan anak-

    anak mereka. Mary‟s Family peduli dengan keprihatinan kurangnya

    imam, bruder dan suster dewasa ini. Acara tersebut diakhiri dengan doa

    untuk setiap keluarga agar anak mereka sendiri menjadi yang terpanggiloleh Tuhan menjadi pelayan Injil, Gereja dan orang miskin.

    Oleh Br. Nov. Tarchizius Edtwin Sul ispriyanto, OM I

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    13/20

    13

    RefleksiKunjungan OMK Banyumas

    Komunitas Novisiat OMI Blotan

    kedatangan tamu OMK Banyumassebanyak 8 orang. Mereka adalah kaum

    muda dari berbagai latar belakang

     pendidikan. Ada yang dari SMP, SMA

    dan Universitas. Mereka sengaja singgahdi Novisiat dalam rangka memenuhi

    undangan tahbisan diakon Fr. AlyaDenny Haloho, OMI dan Fr. Paulinus Maryanto, OMI di Gayamharjo,

    Sriningsih. (21/05/2016)Setibanya di Novisiat OMI, mereka dipandu oleh saya, Fr.

    Hendrianus Wendi, OMI yang sedang bertugas di Paroki Banyumas.

    Komunitas OMI menampilkan aktivitas keseharian seperti doa harian,

    mencuci piring, memberi makan ternak, memasak dan pastoral PIA.

    Ada juga dari mereka yang memilih bersepeda onthel ke Paroki

    Babadan dalam rangka Misa Tritunggal Mahakudus keesokan harinya.Setelah Ekaristi di paroki, mereka memasak untuk makan pagi mereka

    sendiri. Ada yang memasak telur, memanggang roti dan mencuci piring

    mereka sendiri dalam kerjasama dan keakraban.

    Kami, Novisiat OMI ingin menampilkan apa adanya Novisiat

    sebagai tempat untuk mencari Tuhan dalam doa, kesunyian dan kerja.

    Mereka senang dengan aktivitas kami dan berpartisipasi dalam

    mengalami sendiri keseharian para Novis dan Oblat. Saya sebagai pengasuh mereka mengharapkan di antara mereka akan tampil para

    oblat generasi mendatang.Komunitas OMI sangat senang dengan kehadiran mereka, karena

    menambah semangat panggilan para novis. Sebagai seorang pribadi,

    saya diajak untuk menampilkan keramahan oblat kepada kaum muda.

    Saya merasa memiliki kesempatan untuk mewartakan kehangatan Allah

    dalam menerima kaum muda yang dimulai dari diri sendiri sebagai

    novis yang diutus. Saya berharap kehadiran Novisiat OMI bagi tamuyang datang membawa benih-benih panggilan hidup bakti.

    Oleh : Fr.Nov. Hendri anus Wendi, OMI

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    14/20

    14

    RefleksiKegiatan Ngonthel Mangk at Mul ih Novisiat - Parangtritis

    Pada libur nasional awal bulan, 6-7

    Mei lalu, kami, Novis OMI mendapatkesempatan bersepeda dari Novisiat ke

    Parangtritis.

    Setelah sampai di Ganjuran, sebagai

    tempat penyegaran batin dan badan,kami melakukan doa secara pribadi di

    Kompleks Candi Ganjuran, Bantul.Suasana dan gerakan batin membantu Fr. Bintang untuk menyegarkan

    kembali kepada Tuhan dan Bunda Maria yang juga telah menuntun panggilannya sampai hari ini di OMI. Sedangkan aku memanfaatkan

    kesempatan bersyukur kepada Tuhan karena kesempatan ini, Tuhan

    menyertaiku dengan penemuan  pribadi “Aku yang bebas”. Penemuan

    itu kukombinasikan dengan sharing Fr. Bintang sambil rehat.

    Segera sesudah cukup sarapan pagi di Ganjuran, kami meneruskan

     perjalanan ke pantai Parang Tritis. Kami menikmati mengayuh sepedakami. Sesampainya kami di Pos Masuk Pantai Parang Tritis, kami

    ditemui oleh bapak-bapak penjaga yang biasa menarik karcis masuk.

    Ternyata, kami dipersilakan masuk gratis. Menurut mereka, kami ini

     penduduk lokal yang sering naik onthel di situ. Kemudian, setelah kami

    memparkirkan sepeda di depan kompleks Pantai Parang Tritis, sempat

    aku bertemu dengan seorang Ibu dan tertawa, “ Ngonthel, Mas....ada

     ya...yang masih mau ngonthel dari Sleman-Parang Tritis di zaman sekarang”. Aku memikirkan bahwa ibu itu mungkin heran melihat kami

    naik sepeda sejauh Blotan-Parangtritis. Kami tersenyum saja dansempat melihat beberapa pemuda-pemudi menertawakan kami,

    “Ngonthel, supaya parkir masuk gratis”. Spontan saja aku tertawa dan

    membenarkan perkataan itu. Dalam hati aku berkata, “Adanya yaa

     sepeda saja kok. Nyari kok yang nggak ada ” 

    Hasilnya, ada suatu pekerjaan rumah yang kubawa pulang dengan

     perut lapar meski sudah makan siang banyak. Pekerjaan rumah ituadalah mendengarkan “ pribadi Aku yang bebas” yang menurutku Allah

     berbicara.Oleh : Br . Nov.Tarchizius Edtwin Sul ispriyanto, OM I

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    15/20

    15

    Historia Domus-Galeria Nostra 

    Sepauk - Fr. Vian dalam perjalanan

     pulang melewati Stasi Kemantan yang

    - katanya - lebih dekat menuju keStasi Temanang, beberapa kali

    menyeberangi sungai dengan motor

    hingga akhirnya kami harus beramai-

    ramai mengangkat motor untuk

    menyeberangi sungai, karena

    sungainya terlalu dalam. Perjalanan

    yang sungguh luar biasa danmenyenangkan. (7-8 / 05/16) 

    Pintu Kerahiman Allah di Novisiat OMI

    sebagai tanda rahmat kerahiman Allah

    agar selalu mendengarkan suaraNya di

    Padang Gurun Novisiat. Semoga siapapun

    yang masuk bertemu dengan Allah melalui

     pintu kerahiman dan mengambil bagian

    dalam mewartakan Kabar Baik bagi orang

    miskin. (19/05/16) 

     Novisiat OMI menyambut Hari

    wafatnya Bapa Pendiri, rekan kerja

     penyelamat Yesus Kristus, yang

    masih mempercayakan Kabar Baikkepada para oblat dan sahabat-

    sahabatNya. Adorasi Sakramen

    Mahakudus dalam suasana semangat

    St. Eugenius de Mazenod

    dilaksanakan setiap Jumat jam 18.30

    dan Novena Panggilan 2016.

    (20/05/16)

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    16/20

    16

    Pelayanan Misa Syukur Malam

    Pernikahan di salah satu umat yang

    aktif di Gua Maria Pereng Salatiga.

    Rm. Ant. Sussanto, OMI memimpin

    kegiatan tersebut sebagai salah satu

     pelayanan bagi hidup berkeluarga.

    OMI dikenal di Pereng, Salatiga

    karena pernah melayani misa Jumat

    Pertama bulan Februari 2016 yang

    lalu. (14/05/16)

    Babadan  - Rapat koordinasi Kongres Ekaristi

    Keuskupan untuk kategori PIA dan PIR di

    Gereja Paroki Babadan yang diikuti oleh OMI,

    Fr. Bintang dan Br. Edtwin diharapkan menjadi

     bekal perutusan sebagai anggota Gereja lokal.

    KEK III di Babadan akan berlangsung pada 10-

    12 Juni 2016 dan diikuti oleh seluruh PIR/ PIA

    Kevikepan Yogyakarta (13/05/16)

    Ganjuran  –  pos I ngonthel  Novisiat

    OMI –  Parangtritis oleh para novis :

    Fr. Bintang dan Br. Edtwin. Gereja

    Hati Kudus, Ganjuran, Bantul

    merupakan salah satu wujud tradisiyang dilestarikan Gereja Katolik

    untuk merayakan Misteri

    Keselamatan, sekaligus sebagai

    sarana menimba rahmat Allah. 

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    17/20

    17

    Komunitas Novisiat OMI dalam peresmian

     patung St. Eugenius de Mazenod di Seminari

    Tinggi OMI, Wisma de Mazenod, Condong

    Catur yang dipimpin oleh Provinsial OMI, P.

    Antonius Radjabana, OMI. Semoga dengan

    kenangan yang terdapat dalam pribadi St.Eugenius de Mazenod, Pribadi Kristus

    Tersalib diwartakan dan berbuah di mana saja

    Oblat berada. Fr. Rezerius Bintang sedang

    membacakan Sabda Allah pada acara

    tersebut. (21/05/16)

    Gayamharjo  - Penumpangan tangan

    oleh Mgr. Blasius Pujaraharja dalam

    tahbisan dua Diakon OMI : Fr. Alya

    Denny Haloho, OMI dan Fr. Paulinus

    Maryanto, OMI di Gereja St. Maria

    Marganingsih, wilayah Gayamharjo,

    Paroki Santa Perawan Maria Diangkat

    ke Surga, Dalem. Semoga para diakon

    tertahbis mantap dalam langkahnya

    untuk menjadi Oblat bagi orangmiskin, Gereja dan Kristus yang

    tersalib. (21/05/16)

    Blotan  –  tempat para novis OMI berlatih diri dengan

    lingkungan alam dengan membersihkan sungai kecil

    di sebelah barat Novisiat. Br. Aan berpose foto

    setelah membersihkan sungai bersama dengan Fr.

    Prasojo, Fr. Vian dan Fr. Wendi. Semoga para oblat

    selalu melihat kehadiran Allah dalam usaha

    melestarikan alam di mana saja mereka berada.

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    18/20

    18

    Ringkasan BukuSalib Pusat Hidup Kristiani

    Pengarang : E. Martasudjita, Pr

    Penerbit- : KanisiusISBN : 979-21-1011-9

    Tebal : 88 halaman

    Dalam tulisannya, P. E. Martasudjita, Pr membantu para pembaca

    menemukan semangat dasar pengikut Kristus di tengah perjalanan

    mengarungi zaman ini. Zaman digital, industri dan modern ini

    digunakan sebagai lahan subur bagi para pengikut Kristus. Buku inidiungkapkan dalam bahasa sederhana dan segar tentang Salib dan

    maknanya dari berbagai sudut pandang.

    Di awal tulisannya, penulis berangkat dengan sebuah program Beato

    Giuseppe Roncalli, yakni agar Allah dan ciptaanNya menjadi satu

    dalam belas kasih karena kebebasan kehendakNya. Program kerja ini

    tentu saja diikuti dengan pembelajaran-pembelajaran berharga.

    Bagian selanjutnya, penulis mengajak pembaca menyimak MisteriKeseluruhan Salib, yakni sukacita yang takkan layu. Sukacita tersebut

     juga merupakan aksi dan reaksi dialog kasih antara Allah dan

    ciptaanNya. Pada dimensi kemanusiaan, dikatakan bahwa manusia

    menyerahkan diri pada inisiatif Allah. Yang menjadi keinginan dan

    kerinduan manusia adalah inisiatif Allah. Bukan berarti pembaca diajak

    untuk berkonsep saja, penulis justru mengajak untuk bersikap relevan

    terhadap inisatif Allah yang masuk dalam kebutuhan manusiawi.

    Artinya, pada bagian ini boleh dikatakan bahwa semakin manusiawidan ilahi.

    Di bagian pertengahan, penulis justru mengajak untuk melihat

    keanehan Allah yang menyerahkan diri. Allah dengan ke-Maha Kuasa-

    annya menyerahkan diri untuk kita agar kita hidup. Lebih jauh lagi, hal

    ini merupakan kepercayaan yang sekaligus menjadi tanda perjanjian

    Allah dengan kita. Sikap Allah ini, sangat mengharapkan sikap

     pengikutNya untuk bersama dengan kehendak bebasnya tidak  plin-plan 

    terhadap nilai-nilai Kerajaan Allah yang sedang bekerja hinggasekarang.

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    19/20

    19

    Kehendak bebas Allah itu bukanlah dalam suasana yang

    memanjakan, tetapi menghidupkan yang telah dijadikan. Manusia,sebagai makhluk yang dianggap hampir setara dengan Allah ditantang

    atas inisiatif Allah yang solider dengan keprihatinan. Dengan kata lain

    Allah datang bersolider dengan kerapuhan manusia atau menggubah

    dosa menjadi rahmat yang menghidupkan kita. Namun, jawaban

    tersebut berujung pada undangan setiap ciptaan. Undangan itu terbalut

    dalam kemiskinan lokal, keprihatinan kemanusiaan dan sikap degil

    terhadap cinta Allah.Ungkapan dan aksi pengikut Tuhan ini dimulai dengan setiap orang

    untuk mengawali aksi lokal dengan berpikir global, dari hal-halsederhana menuju yang kompleks. Penulis menyebutnya sebagai

     persahabatan dengan Allah dalam kerapuhan. Inilah kemahakuasaanAllah yang misterius. Ia justru bisa menggubah karya penebusan dengan

    keprihatinan dan kerapuhan hanya demi kita manusia, agar kita hidup

    sama seperti Ia hidup.

    Oleh : Br . Nov. Edtwin Sul ispriyanto, OM I

    Fraternal CharityThey will bear with one another in much patience andmeekness, and strive to outdo one another in renderingservice and joyfully practising charityEach will avoid whatever may wound his brothers and willgladly yield to the wishes of others, so that the peace of Godand the charity of Christ may abide in them. They will loveeach other and show mutual respect and deference for oneanother. (1826)

    Cinta Kasih Persaudaraan

    Mereka akan saling mendukung dengan banyak kelemahlembutan dan

    kesabaran, dan bersaing dalam berbuat baik untuk orang lain, dan

    mewujudkan cinta kasih dengan gembira.

    Tiap anggota akan menghindarkan segala sesuatu yang dapat melukai hati

    saudara-saudaranya dan sepenuh hati akan menuruti kehendak orang lain,agar

    supaya kedamaian Allah dan cinta kasih Kristus tinggal dalam diri mereka.

    Para anggota akan saling mencintai dan saling menghormati dan menyegani

    satu sama lain. (1826)

  • 8/16/2019 Gerard.com VIII (Mei 2016)

    20/20

    Umat Allah membutuhkanmusebagai Misionaris Oblat MariaImakulata!!!

    Tujuan manakah yang lebih luhur

    dari tujuan Lembaga mereka !?

    Pendiri mereka adalah Yesus Kristus,

    Putera Allah sendiri;

    Bapa-bapa mereka yang pertama adalah para rasul.

    Mereka dipanggil untuk menjadi sepekerja-sepekerja Sang

    Penyelamat, Sepenebus-penebus bangsa manusia;

    Dan meskipun, karena jumlah mereka sekarang masih kecil dan kebutuhanorang-orang di sekeliling mereka mendesak,

    Mereka harus membatasi kegiatan mereka sementara ini pada kalangan orang-

    orang miskin, di daerah-daerah pedesaan dan di tempat-tempat lain,

    Dambaan mereka, dalam perwujudan keinginan-keinginan sucinya, harus

    memeluk seluruh permukaan bumi yang luas itu.

    St. Eugenius de Mazenod- 1818

    Gerard.Com

    Pendamping : Rm.Ant.Sussanto, OMI;

    Rm. Ign. Yulianto, OMI

    Redaktur Piket Edisi ini : Br. Nov. Edtwin Sulispriyanto

    Kontributor : Fr. Nov. Bintang Br. Nov. Edtwin;Br. Nov. Andrianus; Fr. Nov. Vian;

    Fr. Nov. Wendi; Fr. Nov. Prasojo;

    Alamat : Novisiat OMI Beato Joseph Gerard,

     Jln.Kamboja No.17, RT 01/RW 40

    Blotan,Wedomartani, Sleman, YK,

    55581 -Telp. 0274-889783

    Cover : Komunitas Novisiat OMI, Blotan dan koordinator PPdM

    Cilacap yang berstudi di Yogya membuka bulan Maria dan KatekeseLiturgi 2016.