gereja terbuka santo antonius padua kotabaru …
TRANSCRIPT
GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA
KOTABARU YOGYAKARTA SEBAGAI LATAR
BELAKANG KETERLIBATAN HIDUP
MENGGEREJA ORANG MUDA
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik
Oleh :
Brigita Yovin Puspa Wijayani
NIM: 161124031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Untuk Yohana Subandiyah (alm), Vincentius Ari Indriyanto & Fausta Arba
Adventus Lahai Roi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Dia hidup dan ingin agar engkau hidup!
(Chritus Vivit 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi berjudul “GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA
KOTABARU YOGYAKARTA SEBAGAI LATAR BELAKANG
KETERLIBATAN HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA”. Pemilihan
judul memiliki latar belakang berdasarkan keterlibatan penulis di Paroki Santo
Antonius Padua Kotabaru yang tergabung bersama orang muda mengambil bagian
dalam hidup menggereja. Keterlibatan orang muda di Paroki Santo Antonius
Padua Kotabaru sangat menghidupi dan mewarnai proses dinamika yang terjadi
dalam kegiatan pastoral ataupun perayaan Ekaristi. Harapannya penulisan skripsi
ini membantu pihak Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru menilik lebih jauh
peranannya. Pertanyaan skripsi ini sebagai berikut. Mengapa Paroki Santo
Antonius Padua Kotabaru memiliki banyak orang muda sehingga disebut sebagai
parokinya orang muda? Mengapa Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru
memiliki daya tarik bagi orang muda? Mengapa Paroki Santo Antonius Padua
Kotabaru mampu menjadi latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda? Seberapa perlunya kegiatan menggereja bagi orang muda? Skripsi
ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan penelitian studi kasus.
Teknik pengumpulan datanya melalui studi dokumen, observasi partisipatif dan
wawancara secara terstruktur maupun semi terstruktur. Jumlah responden sepuluh
orang termasuk responden triangulasi. Mendapat julukan sebagai paroki orang
muda alasannya karena kehadiran orang muda di Paroki Santo Antonius Padua
Kotabaru memang paling mendominasi baik dalam kegiatan menggereja ataupun
perayaan Ekaristi. Memiliki daya tarik bagi orang muda karena adanya tim kerja
dan komunitas yang tersedia, melibatkan orang muda untuk aktif didalamnya dan
orang muda yang sudah tergabung semakin menarik orang muda yang lain. Paroki
Santo Antonius Padua Kotabaru menjadi tempat keterlibatan orang muda hidup
menggereja karenanya memberikan ruang bagi orang muda untuk berkarya dan
melakukan pelayanan. Orang muda perlu kegiatan ini karena sebagai masa
kininya Gereja bahkan juga masa kininya Allah.
Kata kunci: Gereja Terbuka, Keterlibatan Hidup Menggereja, Orang Muda
Katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This thesis is entitled "THE OPEN CHURCH OF SAINT ANTHONY OF
PADUA KOTABARU YOGYAKARTA AS THE BACKGROUND OF
ECCLESIASTICAL INVOLVEMENT AMONG YOUNG PEOPLE". The title
selection has a background based on the author's involvement in the Parish of St.
Anthony Padua Kotabaru which young people take part in ecclesiastical life. The
involvement of young people in the St. Anthony of Padua Kotabaru Parish greatly
supports and colors the dynamic processes that occur in pastoral activities or
Eucharistic celebrations. It is hoped that this thesis will help the Parish of St.
Anthony of Padua Kotabaru further assess its role. This thesis question is as
follows. Why does St. Anthony of Padua Kotabaru Parish have so many young
people that it is called the parish of young people? Why does St. Anthony of
Padua Kotabaru Parish appeals to young people? Why is the Parish of St.
Anthony of Padua Kotabaru capable of becoming the foundation to grow the
involvement for young people for ecclesiastical life? How important is the church
activity for young people? This thesis engages the study using descriptive
qualitative research by way of case study research. This study also utilizes data
collecting techniques through document study, participatory observation and
interviews in a structured or semi-structured manner. A total of ten respondents
are included as triangulation respondents. The presence of many young people in
the Parish of St. Anthony of Padua joining both in church activities or Eucharistic
celebrations allows Kotabaru parish to be called as the church for young people.
The church has an appeal for young people because of the team work and
community that is available which invites young people to be active in it and these
young people invite more young people to join in. The Parish of St. Anthony of
Padua Kotabaru is a place where young people are involved in church life,
thereby providing space for young people to work and their services. Young
people need these sort of activities because they become the representation of the
present day Church and even the present day God.
Keywords: Open Church, Church Life Engagement, Catholic Young People.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………..... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………....... iii
PERSEMBAHAN……………………………………………………. iv
MOTTO………………………………………………………………. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………… vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………… vii
ABSTRAK…………………………………………………………… viii
ABSTRACT………………………………………………………….. ix
KATA PENGANTAR……………………………………………....... x
DAFTAR ISI…………………………………………………………. xii
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………....... xv
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………........ 1
A. Latar Belakang……………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………. 6
C. Tujuan Penelitian.……………………………………………. 7
D. Manfaat Penelitian……………………………………………. 7
E. Metode Penulisan…………………………………………….. 8
F. Sistematika Penulisan……………………………………….... 8
BAB II. KAJIAN TEORITIK……………………………................... 10
A. Gereja………………………………………………………… 11
B. Keterlibatan Hidup Menggereja…………………………........ 18
C. Orang Muda Katolik………………………………………….. 20
D. Fokus Penelitian……………………………………………… 26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……………………............. 27
A. Jenis Penelitian……………………………………………...... 27
B. Desain Penelitian…………………………………………....... 28
C. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………....... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Populasi dan Sampel Penelitian………………………………. 29
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data…………………… 29
F. Teknik Analisis Data…………………………………………. 32
G. Teknik Keabsahan Data………………………………………. 33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………..... 34
A. Hasil Penelitian……………………………………………….. 35
1. Profil Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta…. 35
a. Sejarah Singkat Gereja St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta……………………………………………
35
b. Gambaran Situasi Orang Muda Gereja St. Antonius
Padua Kotabaru Yogyakarta…………………………..
37
2. Profil Responden…………………………………………. 39
3. Pembahasan Hasil Wawancara…………………………… 40
a. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
bagi para orang muda………………………………
41
b. Kehadiran orang muda bagi Gereja………………... 66
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan………………………… 72
B. Usulan Kegiatan…………………………………………........ 80
1. Detail Kegiatan……………………………………………. 88
BAB V. PENUTUP………………………………………………....... 92
A. Kesimpulan…………………………………………………… 92
B. Saran………………………………………………………….. 97
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 99
LAMPIRAN
Lampiran Surat Izin Penelitian……………………………………….. (1)
Lampiran Wawancara 1………………………………………………. (2)
Lampiran Wawancara 2………………………………………………. (4)
Lampiran Wawancara 3………………………………………………. (7)
Lampiran Wawancara 4………………………………………………. (10)
Lampiran Wawancara 5………………………………………………. (12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Lampiran Wawancara 6………………………………………………. (14)
Lampiran Wawancara 7………………………………………………. (16)
Lampiran Wawancara 8………………………………………………. (18)
Lampiran Wawancara 9………………………………………………. (20)
Lampiran Wawancara 10……………………………………………... (23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Dokumen Gereja
AA : Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan
Awam, 7 Desember 1965.
CV : Christus Vivit, Anjuran Apostolik Paus Fransiskus tentang Orang Muda,
25 Maret 2019.
EG : Evangelii Gaudium, Anjuran Apostolik Paus Fransiskus tentang Suka
Cita Injili, 24 November 2013.
GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja
di Dunia Dewasa Ini, 7 Desember 1965.
LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja,
21 November 1964.
LF : Lumen Fidei, Ensiklik Pertama Paus Fransiskus tentang Terang Iman, 29
Juni 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
B. Singkatan-Singkatan Lain
DKP KAS :Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang.
EKA : Ekaristi Anak.
EKM : Ekaristi Kaum Muda.
EKR : Ekaristi Kaum Remaja.
KAS : Keuskupan Agung Semarang.
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia.
KWI : Konferensi Waligereja Indonesia.
Komsos : Komisi Sosial.
OMK : Orang Muda Katolik.
OMIPP : Orang Muda Iman dan Penegasan Panggilan.
Patemon : Paguyuban televisi dan monitor.
Pendikkat : Pendidikan Agama Katolik.
RIKAS : Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang.
UGM : Universitas Gadjah Mada.
UNY : Universitas Negeri Yogyakarta.
UKDW : Universitas Kristen Duta Wacana.
St. : Santo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta, menjadi paroki yang
tak asing bila didengar di Yogyakarta. Paroki ini berada di tengah keramaian pusat
Kota. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru menjadi paroki yang populer diantara
paroki-paroki yang lain. Kepopuleran Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
ditandai dengan kehadiran umat yang berlimpah ruah, bahkan umat yang dari luar
Kota Paroki ini memiliki banyak umat dari berbagai kalangan, namun sangat
identik dan khas dengan banyaknya umat dari kalangan orang muda.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru selalu ramai dihadiri umat saat
perayaan Ekaristi maupun umat yang ikut terlibat dalam berbagai macam kegiatan
yang ada di paroki. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki kekhasan dan
daya tarik tersendiri dihati setiap umat. Paroki ini menjadi paroki yang terbuka,
terlihat beberapa pembuktiannya bahwa di paroki ini begitu menerima kehadiran
umat dari mana saja yang datang untuk sekedar singgah, ataupun ikut terlibat
melayani dalam segala kegiatan komunitas serta tim kerja yang sudah ada dan
aktif di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.
Keterbukaan lain juga terbukti bahwa paroki telah membuka pintu
gerbangnya untuk umat sejak pagi pukul 04:30 WIB hingga malam hari pukul
21:00 WIB atau ketika Gereja sudah sepi dan selesai digunakan untuk berkegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
seperti (gladi-gladi untuk misa seperti EKM, EKA, EKR, latihan gamelan, latihan
tablo, latihan lektor, dekorasi untuk hari besar seperti Natal dan Paskah serta
masih banyak kegiatan lainnya). Kebebasan umat untuk menikmati setiap waktu
di Gereja membuat umat selalu ingin datang, menjadi betah karena dari sinilah
umat bisa memiliki kenyamanan dan kecintaannya untuk Gereja.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dalam pelaksanaan perayaan Ekaristi
maupun aktivitas berkegiatan rohani dan sosial, memiliki beberapa tim kerja dan
komunitas. Menurut data dalam “Programasi Kegiatan Pastoral dan RAPB Paroki
tahun 2019”, Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki tim kerja
dan komunitas aktif sejumlah 46 yang terbagi dalam enam bidang, diantaranya
bidang liturgi dan peribadatan berjumlah 14 tim kerja, bidang pewartaan
berjumlah 8 tim kerja, bidang pelayanan kemasyarakatan berjumlah 13 tim kerja,
bidang paguyuban dan persaudaraan berjumlah 7 tim kerja, bidang rumah tangga
berjumlah 2 tim kerja, serta bidang penelitian dan pengembangan berjumlah 2 tim
kerja.
Tim kerja dan komunitas yang ada membuat kinerja Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru mampu tersusun dan terselenggara dengan baik. Tim kerja dan
komunitas yang aktif dan semakin berkembang juga mampu menjadi wadah bagi
seluruh umat untuk mengemban tugas melayani pada Gereja dan untuk terlibat
hidup menggereja bersama umat Kristus yang lainnya. Menjelang hari Natal orang
muda selalu dipercaya dan diberi tanggung jawab untuk mengurus dan
mempersiapkan Natal. Paroki berupaya mengajak orang muda untuk tergabung
dalam tugas-tugas sehingga mereka melaksanakan tugas untuk aktif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kegiatan hidup menggereja khususnya bagi orang muda sebagai masa kininya
Allah “The now of God”. Orang muda memberikan pengaruh besar bagi
perkembangan Gereja serta masyarakat luas. Orang muda diajak untuk berkarya
bersama Kristus yang hidup dan supaya orang mudapun menjadi hidup.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta menjadi paroki yang
sangat terkenal dengan hadirnya orang mudanya yang banyak berkecimpung
dalam tim kerja maupun komunitas. Bahkan saat perayaan Ekaristi kehadiran
orang muda lebih melengkapi, bahkan membludak hingga di luar gedung Gereja.
Hal ini kemudian menjadi sebutan bahwa Gereja ini menjadi Gerejanya untuk
orang muda. Kedatangan orang muda tiap kali semakin bertambah untuk ke
Gereja ini. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu memikat orang-orang
muda dari manapun dengan kekhasan yang dimiliki. Dalam Dokumen Christus
Vivit dituliskan bahwa “Gereja harus selalu muda”. Inilah yang mungkin bisa
menjadi alasan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menyesuaikan
dengan situasi orang muda karena selalu membuat dirinya muda.
Gereja Katolik sangat memandang OMK dengan penuh harapan, dan
berharap bahwa OMK menjadi pelaku perubahan dalam masyarakat dan pelaku
pembaharuan bagi Gereja (Komisi Kepemudaan KWI, 2014:70). Kehadiran orang
muda di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sangat mewarnai kehidupan dalam
Gereja. Setiap harinya selalu dijumpai orang-orang muda, mereka yang hanya
sekedar untuk berdoa, melaksanakan tugas dalam tim kerja atau komunitasnya,
rapat, diskusi, bertemu dengan teman atau sahabat, cerita dan sharing, istirahat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dari pekerjaan, menikmati makanan yang dijual disana dan berbagai hal yang
mereka lakukan.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menjadi milik orang muda
secara khusus dan menjadi tempat di hati para orang muda. Orang muda memiliki
kecintaan tersendiri, sehingga mereka memberikan waktu, kesan, dan cintanya
bagi Paroki ini. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu memikat kalangan
orang muda. Orang muda datang dengan berbagai kepentingan dan tujuan
sehingga menjadikan paroki iini memiliki banyak potensi orang-orang muda
untuk terlibat melayani Gereja bahkan untuk sesama.
Tim kerja dan komunitas selalu membuka diri bagi mereka yang ingin
join, juga setiap kali mengadakan open recruitmen bagi orang muda yang ingin
berperan aktif dalam kegiatan hidup menggereja. Memang hampir seluruhnya
yang terlibat disini adalah orang-orang muda, berjiwa muda dan memiliki
semangat yang berkobar menghidupi pelayanan di Paroki Antonius Padua
Kotabaru. Potensi orang muda selalu ingin dikembangkan dan menjadi kelebihan
yang dimiliki bagi paroki ini yang mempunyai banyak sumber daya manusia
muda sebagai penerus Gereja yang semakin lama berkembang mengikuti zaman.
Keterlibatan saya (penulis) bersama orang muda dirasakan ketika ikut serta
melayani di tim kerja dan komunitas yang telah ada. Orang muda memang ambil
bagian dalam tugas-tugas pelaksanaan yang menjadi bagian masing-masing tim
kerja dan komunitas. Orang muda begitu antusias dengan keterlibatan mereka
untuk turut serta bergabung bersama melayani paroki dan sesama. Kehadiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
orang muda diberikan tanggung jawab dan kepercayaan untuk melaksanakan
peran mereka sebagai masa kini Gereja.
Orang-orang muda yang hadir begitu beragam mulai dari umat asli
lingkungan dan dari luar paroki. Mereka adalah mahasiwa yang sedang
menempuh kuliah atau masih bersekolah hingga mereka yang bekerja. Orang
muda dari berbagai kalangan asal tempat tinggal, budaya yang berbeda, dan latar
belakang yang berbeda namun mereka justru hadir bergabung bersama dalam
keterlibatan diri untuk terlibat hidup mengereja disetiap kegiatan dalam tim kerja
maupun komunitas. Orang-orang muda menjadikan Gereja sebagai tempat
melayani, berkembang dan sebagai tempat keterlibatan hidup menggereja bagi
aktivitas mereka secara rohani dan melatih proses perkembang orang muda untuk
menjalin banyak relasi dengan yang lain.
Pedoman Karya Pastoral untuk Orang Muda Katolik Indonesia juga
memberikan kejelasan bahwa jika OMK tidak mengambil bagian dari hidup
Gereja saat ini, maka penerusan misi Yesus akan segera berhenti tak lama lagi.
Diharapkan dari karya pastoral kepemudaan untuk masing-masing Gereja
mendorong OMK meninggalkan zona nyamannya menuju zona penuh cahaya
semangat untuk memperbaiki situasi dan menjadi penggerak perubahan yang lebih
baik.
Dilihat sampai saat ini bahwa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu
mengikuti perkembangan zaman, sangat terbuka, tersedianya fasilitas yang
mendukung bagi orang muda, banyak dukungan dari pihak-pihak penting paroki
yang akan diberikan jika orang muda mau bekerja dan melayani Gereja. Hal itulah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
yang menjadi kemungkinan orang muda menarik mereka untuk mau masuk di
dalamnya.
Ketertarikan orang muda itulah yang menjadikan Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki beragam kemenarikan sehingga mampu
menjaring banyak orang-orang muda untuk semakin mau dan mampu berkembang
serta aktif untuk hidup menggereja. Untuk lebih mengetahui alasan jelas dan pasti
dari para orang muda yang terlibat aktif dan memilih hidup menggereja di Paroki
Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta dan menjawab untuk menuntaskan
permasalahan yang menjadi spekulasi penulis, penulis mengangkat judul skripsi
“GEREJA TERBUKA SANTO ANTONIUS PADUA KOTABARU
YOGYAKARTA SEBAGAI LATAR BELAKANG KETERLIBATAN
HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu terbuka
menjadi bagian dari orang muda Katolik?
2. Seberapa penting kehadiran orang muda Katolik bagi Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui dan mengulas mengenai julukan sebagai paroki orang muda,
ketertarikan orang muda, dan keterlibatan orang muda mengenai Paroki Santo
Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.
2. Mengetahui pemahaman pentingnya kehadiran orang muda untuk terlibat
dalam kegiatan hidup menggereja di Paroki.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Gereja
Hasil dalam skripsi ini kiranya setiap Gereja mampu berproses terus
menerus di tengah-tengah kehidupan dunia, Gereja mampu melaksanakan misi
Allah, melaksanakan tugas panggilan Gereja, melayani dan membuka diri untuk
dunia. Menjadikan Gereja yang mampu memberikan ruang yang lebar bagi orang
muda dan tidak meremehkan potensi yang dimiliki orang muda.
2. Bagi Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
Melalui hasil skripsi ini, Paroki mengetahui keunggulan yang dimilikinya
serta mampu mengolah orang muda sebagai masa kini Gereja dan memberikan
ruang yang luas lagi bagi para orang muda untuk mengembangkan kemampuan-
kemampuan mereka terlibat dalam hidup menggereja.
3. Bagi Prodi Pendikkat
Prodi Pendikkat selalu menumbuhkan kesadaran diri dan hati mahasiswa
sebagai orang muda untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan Gerejawi
melayani Tuhan dan sesama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Metode Penulisan
Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif, ditulis dengan
deskriptif analisis, dengan data yang diperoleh melakukan wawancara mendalam
kepada para orang muda Katolik (sebagai narasumber) yang aktif hidup
menggereja di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta namun tidak
berada dalam wilayah territorial paroki dan bukan asli dari Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru Yogyakarta.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini dengan judul “Gereja
Terbuka Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta sebagai Latar Belakang
Keterlibatan Hidup Menggereja Orang Muda”, penulis membaginya dalam 5 bab.
Penulisan sistematikanya sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penulisan, dan
Sistematika Penulisan. Bagian bab ini dituliskan oleh penulis dengan alasannya
mengambil judul dan permasalahan terkait Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta yang menjadi latar belakang orang muda terlibat hidup menggereja.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi mengenai kajian teoritik. Mengulas teori-teori yang berkaitan
dalam judul skripsi untuk membantu kerangka pikiran dan pengembangan
hipotesis mengenai permasalahan yang akan diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan dilakukan. Didalamnya
berisi tentang jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi dan sampel penelitian, teknik dan instrument penelitian, dan teknik
analisis data dan teknik keabsahan data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang sudah dilakukan,
pembahasan, dan usulan kegiatan untuk orang muda di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru Yogyakarta.
BAB V : PENUTUP
Bab ini mencakup mengenai kesimpulan dan saran. Penulis memberikan
kesimpulan dari keseluruhan skripsi dan memberikan saran yang ditujukan kepada
Gereja, paroki dan Pendikkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Dalam bab I mengangkat mengenai latar belakang dari keterlibatan penulis
yang ikut serta dalam kegiatan menggereja di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru. Kehadiran orang muda melibatkan diri dalam pelayanan serta tugas-
tugas menggereja. Paroki mampu terbuka dan melibatkan orang muda untuk
berkarya dan terlibat bagi paroki. Setiap kali orang-orang muda semakin
bertambah dan dari hal inilah yang membuat penulis ingin lebih mengetahui dan
berupaya untuk mencari kausalitas yang ingin dicari terkait judul skripsi tersebut.
Selanjutnya dalam pembahasan bab II, penulis memberikan penjelasan
dari setiap sub judul yang dibuat sesuai dengan judul skripsi. Bagian dalam bab
ini dituliskan mengenai kajian teori berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan
variabel penelitian. Kajian teori diperoleh penulis dari berbagai sumber pustaka
dan media digital. Tujuan adanya kajian teori ini adalah baik dari peneliti maupun
pembaca memahami dari setiap pengertian atau definisi variabel yang diteliti.
Seturut dengan pemaparan tersebut penulis kemudian mengulasnya pada bagian
bab II. Bab ini akan menjelaskan tentang pengertian Gereja terbuka, keterlibatan
hidup menggereja dan orang muda Katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
A. Gereja
Pengertian Gereja secara teologis alkitabiah yaitu Gereja (ekklesia) itu
merupakan tubuh Kristus (Efesus 1:22-23) dimana Kristus sendiri adalah
kepalanya. Kristus mengumpulkan umat dan orang-orang yang percaya kepada-
Nya untuk menjadi persekutuan umat Allah. Dalam pembaharuan ekklesiologis
oleh Konsili Vatikan II menempatkan Gereja sebagai salah satu komunitas yang
sedang berziarah bersama-sama dengan komunitas yang lain. Bahwa Gereja
berupaya sebagai tanda dan sarana keselamatan Allah. Allah bekerja lewat Gereja
untuk mewujudkan Kerajaan-Nya. Dari situ Gereja melayani perkembangan
Kerajaan Allah, tidak boleh menutup mata terhadap kehadiran Allah pada
komunitas-komunitas lain.
Namun, Allah bermaksud menguduskan dan menyelamatkan orang-orang
bukannya satu per satu, tanpa hubungan satu dengan yang lainnya. Akan
tetapi, Ia hendak membentuk mereka menjadi Umat, yang mengakuiNya
dalam kebenaran dan mengabdi kepada-Nya dengan suci (Lumen Gentium art
9).
Ditekankan secara menonjol bahwa Gereja sebagai persekutuan umat
Allah, karena Gereja bukan suatu perkumpulan organisasi manusiawi, melainkan
menjadi wujud karya Allah yang konkret. Umat Allah dipilihNya untuk bersekutu
dan membangun hubungan relasi yang dekat dengan Allah dan umat yang lain.
Kata ‘Gereja’ berasal dari bahasa Portugis “Igreya” dan dalam bahasa
Yunani “Ekklesia” (gereja disebut ekklesia yang memiliki arti ek-keluar, kaleo
artinya memanggil) didefinisikan sebagai “perkumpulan” atau “orang-orang yang
dipanggil keluar”. Akar kata dari Gereja bukan berhubungan dengan gedung,
namun dengan orang atau persekutuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gereja hadir di dunia ini bukan untuk dirinya, melainkan untuk dunia.
Gereja menunjuk kepada orang-orang yang dipanggil dan dikumpulkan Allah dari
setiap penjuru dunia, untuk membentuk persekutuan orang-orang melalui iman
dan pembaptisan menjadi anak-anak Allah, anggota-anggota Kristus dan Bait Suci
Roh Kudus (Paska Nyoman, 2011:64). Gereja adalah komunitas umat yang
didirikan oleh panggilan ilahi, tempat para individu digabungkan menjadi satu
tubuh (Komisi Kepemudaan KWI, 2014:69).
1. Gereja Terbuka
Salah satu hasil revolusi dari Konsili Vatikan II adalah pernyataan sikap
mengenai perubahan posisi Gereja Katolik dalam hubungannya dengan dunia
sekitarnya, yaitu posisi “di tengah” dunia, sebagaimana ditegaskan dalam
dokumen Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes. Pada posisi Gereja Katolik di
tengah dunia itu, Gereja Katolik berada dalam “ketersambungan” dengan dunia
sekitar. Dunia mempengaruhi Gereja dan sebaliknya pula Gereja mempengaruhi
dunia. Gereja adalah bagian dari dunia. Gereja hidup dan berkarya membangun
Kerjaan Allah di tengah dunia. Gereja wajib peduli dengan terlibat dengan dunia.
Harapan dan kegembiraan dunia harus menjadi harapan dan kegembiraan gereja
juga (Armada Riyanto & Mistrianto, 2011:19).
Konsili Vatikan II adalah usaha Gereja untuk mendatangkan angin segar
dan suasana baru dalam Gereja Universal. Hal ini agar Gereja dapat bergerak
secara leluasa dalam menghadapi dunia modern dan juga dapat menjalankan
misinya secara lebih efektif. Gereja berkomitmen meninggalkan sikap isolatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
eksklusif, menuju Gereja yang terbuka, Gereja yang inklusif (Armada Riyanto &
Mistrianto, 2011:47).
Gereja sekiranya mampu dan mau terlibat dalam realitas dan masalah
hidup yang ada di dunia. Gereja mampu untuk terus menerus menjawab
tantangan-tantangan umat masa kini dengan semakin membuat dirinya relevan
dengan perubahan zaman. Pada diri Gereja sendiri, bahwa Gereja tidak bisa
mengisolasikan diri dari situasi tersebut dan menjadi kelompok yang konservatif,
melainkan Gereja yang hadir di tengah dunia dan mengalami peristiwa ini harus
membuka diri dan berjalan bersama situasi yang sedang terjadi. Gereja selalu siap
sedia menerima segala bentuk perubahan dan menjadi kontekstual. Sekiranya
Gereja dalam melaksanakan perannya diperlukan dan dijiwai dengan terang dan
semangat Injil. Keterlibatan ini menjadi usaha Gereja untuk hadir ditengah-tengah
dunia dalam mengupayakan terwujudnya harapan Gereja.
Gereja kiranya mampu untuk menjadi “Gereja yang Hidup” yang
dimaksud dengan “Gereja yang Hidup” adalah kita semua yang menjawab
panggilan Allah melalui aneka pilihan cara hingga bersama saudara-saudari
seiman kita semakin mengalami kegembiraan sebagai murid-murid Yesus di
tengah masyarakat kita semakin menghadirkan peran dan mengembangkan hidup
bersama. Maka “Gereja yang hidup” terkait dengan sikap dan tindakan kita
sebagai orang beriman sekaligus warga masyarakat di tengah situasi yang
kontekstual (DKP KAS, 2018:35).
Gereja harus bersifat terbuka dan harus mencari bisikan Roh Tuhan di
dalamnya, yang akan disampaikan Roh kepada Gereja-Nya dalam kenyataan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dalam kenyataan dunia saat ini, Paus Fransiskus pun mengundang Gereja untuk
terbuka pada bisikan Roh Kudus yang hadir sehingga berani berziarah bersama
dan membangun persaudaraan baru berdasarkan nilai-nilai Injil. Seperti yang
diungkapkan Paus Fransiskus dalam Dokumen Gerejawi Evangelii Gaudium 46 :
Gereja yang pergi keluar adalah Gereja yang membuka pintunya. Keluar
untuk menjumpai sesama supaya dapat menggapai ruang batas
kemanusiaan… . Ada saat kita menjadi seperti bapak anak yang hilang,
yang senantiasa membiarkan pintunya terbuka sehingga saat anaknya
kembali, dia dapat dengan segera memasukinya.
Bahwa Gereja kiranya menjadi rumah Bapa yang pintunya terbuka lebar
bagi semua. Pintu-pintu Gereja yang selalu terbuka sehingga memungkinkan
orang yang hendak datang mencari Allah tidak menemukan pintu yang tertutup.
Keterbukaan lain dapat dilihat ketika orang dapat ambil bagian dan berbagi dalam
kehidupan Gereja. Jangan pula pintu sakramen tertutup hanya demi suatu alasan
tertentu. Hal ini secara khusus berlaku pada sakramen yang mengibaratkan
menjadi sebuah “pintu”. Menurut EG 49, Paus Fransiskus mengatakan: “Saya
lebih suka Gereja yang memar, terluka dan kotor karena berada di jalan-jalan, dari
pada sebuah Gereja yang tidak sehat karena terkungkung dan menutup diri dalam
rasa amanya sendiri… ”
Eksortasi Apostolik (Seruan Kerasulan) Paus Fansiskus, menjadi
tantangan sekaligus ajakan. Eksortasi Apostolik pertamanya, Evangelii Gaudium
(Kegembiraan Injil) menguraikan visi Paus tentang sebuah Gereja misionaris,
yang memperbaharui struktur dan program Gereja untuk fokus pada misi
evangelisasi dalam dunia modern. Seruan Apostolik ini sebagai program kerja
Paus Fransiskus yang mencita-citakan sebuah Gereja yang lebih terbuka, mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menampilkan diri sebagai sebuah budaya tandingan (counterculture) bagi
gambaran manusia homo economicus yang tengah terpasung perangkap budaya
konsumerisme (Matius Mali, 2019:4). Paus Fransiskus menyerukan bahwa Gereja
jangan menutup diri pada dunia luar, dia harus terbuka menjadi tempat berteduh
bagi siapapun juga hingga membawa sukacita kepada semua orang.
Seperti yang dikatakan Sekretaris Umum WCC Pdt. Dr Ola Fykse Tveit:
“Anjuran Apostolik adalah lebih dari sekedar menyampaikan pesan dari Sinode
tentang penginjilan, tetapi memenuhi kebutuhan untuk pembaharuan Gereja
disemua tingkatan untuk menjadi Gereja misional”. Menanggapi juga pada sidang
Dewan Gereja Dunia (WCC), Tveit memberikan pernyataan: “Kita juga perlu
menyoroti pembaharuan Gereja baik melalui pernyataan misi baru yang
berbicaara tentang misi dari masyarakat pinggiran, pergerakan Gereja dan gerakan
oikumenis menuju keadilan dan perdamaian.”
Dalam dokumen EG, Paus Fransiskus berbicara tentang berbagai tema,
termasuk penginjilan, perdamaian, homiletik, keadilan sosial, keluarga,
menghormati ciptaan, iman dan politik, ekumene, dialog antar agama, serta peran
perempuan dan kaum awam dalam Gereja. Maka Gereja zaman sekarang harus
semakin menjadi Gereja yang dialogis terlebih pada pluralisme (Rukiyanto,
2009:46). Hal ini dimaksudkan Paus Fransisikus dalam keinginannya untuk
merangkul dan berbagi imannya dengan semua orang. Juga dalam dokumen itu,
Paus Fransiskus menyerukan kepada semua orang Kristen untuk melakukan
“revolusi dengan cara yang lembut” dengan membuka hati mereka setiap hari
terhadap kasih Allah dan pengampunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Permasalahan dunia yang aktualpun masih akan diterima dan dihadapi
oleh Gereja. Dalam sosio - ekonomi - budaya - politik yang berkembang dalam
masyarakat sekiranya mampu saling bekerjasama yaitu penyempurnaan manusia
untuk menjamin aktivitas setiap orang bukan untuk saling mematikan melainkan
dihidupi dan kerjasama untuk mewujudkan sebuah kesejahteraan bersama dalam
setiap orang. Hal ini pula yang dihadapi dan dijawab oleh Gereja. Keterlibatan
Gereja yang sudah masuk untuk menyikapi situasi yang kontekstual menjadikan
Gereja sudah mampu membuka jendela bahwa Gereja mesti memandang keluar
dan melihat realitas kehidupan sesama manusia dan peristiwa umum yang terjadi
sebagai realitas dirinya. Hal ini membantu dan mendorong Gereja untuk mampu
memperbaharui dirinya dan dalam semangat aggiornamento (Mateus Mali,
2013:141)
Gereja terbuka berarti Gereja yang juga terbuka akan peluang pastoral
dengan melihat kehidupan dinamika umat dan membuka diri terhadap umat yang
memiliki niat-niat untuk berjumpa dengan Allah. Gereja terbuka seakan-akan
menjadi sebuah keniscayaan untuk menghayati iman di zaman sekarang ini
(Bagus Laksana, 2001:24). Gereja memang selalu berubah mengikuti konteks
zaman. Gereja pada dirinya sendiri selalu berbenah, yang senantiasa semakin
menjadi berkat untuk semua.
Christus Vivit 41 mengatakan, seruan dari orang-orang muda meminta
Gereja untuk lebih mendengar, yang tidak terus-menerus mempersalahkan dunia.
Mereka tidak ingin melihat Gereja yang diam saja dan malu-malu, tetapi juga
yang tidak selalu bereaksi berlebihan mengenai dua atau tiga isu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mengusiknya. Harapan orang muda ini Gereja perlu memulihkan kerendahan hati
dan sekedar mendengarkan, Gereja harus selalu tumbuh dalam pemahaman akan
harta yang tak habis-habisnya ini. “Gereja tidak boleh berpusat pada dirinya
sendiri, tetapi terutama memancarkan Yesus Kristus. Bahwa Gereja dengan
rendah hati mengakui bahwa beberapa hal konkret harus berubah, dan untuk
tujuan ini Gereja juga perlu mengumpulkan pandangan dan kritik-kritik dari orang
muda” (CV 39). Hal tersebut menjadi bentuk-bentuk penyampaian orang muda
yang masuk dalam bagian Gereja, sebagaimana Gereja menjadi tempat orang
muda untuk berekspresi.
Gereja membuka perkembangan kesadaran diri Gereja sendiri bahwa
Gereja berjumpa dan hidup dalam bermacam-macam kondisi historis dan
berjumpa dengan bermacam-macam budaya. Perkembangan pemahaman diri
Gereja dari zaman ke zaman menjadi suatu proses yang tidak bisa disebut sebagai
akumulasi melulu, tetapi lebih tepat disebut dinamika penemuan jatidiri yang
makin mendalam. Dinamika perumusan jati diri ini sekaligus merupakan hasil
interaksi dengan semangat zaman, dimana manusia juga menempuh proses
berkembangnya kesadaran diri (Putranto, 2019:37, 38).
Berdasarkan rencana pencapaian Arah Dasar KAS ke-7 dan Road Map
RIKAS I mengenai “Gereja yang Inklusif, Inovatif dan Transformatif”, kita diajak
mempersiapkan dan membangun semangat Gereja yang menjadi promotor utama
memajukan pemahaman dan penghayatan semangat bermisi di tengah masyarakat.
Gereja KAS harus hadir di tengah bangsa Indonesia, berdialog dengan semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
golongan dan lapisan masyarakat, dan hadir dalam gerak afirmatif melalui aksi
sosial yang nyata untuk menjadi Gereja yang semakin mendalam dan misioner.
B. Keterlibatan Hidup Menggereja
Dalam 1 Korintus 12:25-31 menjadi pegangan kuat akan hidup
menggereja atau hidup mengumat, bahwa semua orang bisa menghayati martabat
yang sama akan tanggung jawab secara aktif dalam fungsinya masing-masing
untuk membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada dunia (Efesus 4:11-13;
1Korintus 12: 12-18; 26-27). Allah telah memanggil kita untuk menjadi sahabat
dan bukan hamba (Yohanes 15:15)
Hidup menggereja menjadi wujud panggilan untuk merasul, “Kerasulan
itu dilaksanakan oleh Gereja melalui anggotanya dengan pelbagai cara. Sebab
panggilan Kristiani menurut hakikatnya merupakan panggilan untuk merasul
juga” (AA 2). Umat diharapkan hidup menggereja artinya umat berupaya untuk
bisa memberikan dirinya kepada Gereja dengan melibatkan dalam tugas
pelayanan.
Sementara kaum awam ikut serta mengemban tugas imamat, kenabian dan
rajawi Kristus, menunaikan bagian mereka dalam perutusan segenap Umat
Allah dalam Gereja dan di dunia. Sesungguhnya mereka menjalankan
kerasulan awam dengan kegiatan mereka untuk mewartakan Injil dan demi
penyucian sesama, pun untuk meresapi dan menyempurnakan tata dunia
dengan semangat Injil sehingga dalam tata hidup itu kegiatan mereka
merupakan kesaksian akan Kristus yang jelas, dan mengabdi pada
keselamatan umat manusia. Karena ciri khas status hidup awam, yakni
hidup di tengah masyarakat dan urusan-urusan duniawi, maka mereka
dipanggil oleh Allah, untuk dijiwai semangat Kristiani, ibarat ragi,
menunaikan kerasulan mereka di dunia (AA 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Isi dari dokumen AA memberikan kejelasan mengenai pemahaman dari
hidup menggereja, juga sebagai panggilan untuk menjadi pelayan atau rasul.
Keikutsertaan seluruh umat Allah (kaum awam) dalam perutusan Gereja untuk
menjadi pekerja dalam banyak keanekaan pelayanan. Kerasulan dijalankan dalam
iman, harapan, dan cinta kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus dalam hati semua
anggota Gereja (AA 3).
“Panggilan sebagai apresiasi wujud memahami secara penuh dari
pentingnya panggilan pembaptisan, jika tidak dianggap bagi semua orang tanpa
kecuali adalah panggilan menuju kekudusan. Panggilan menunjukkan sebagai
sebuah ajakan untuk berperan serta dalam misi Gereja, yaitu dasarnya adalah
persekutuan dengan Allah dan dengan semua orang. Panggilan gerejawi adalah
ekspresi yang beragam dan yang diartikulasikan, dimana Gereja mewujudkan
panggilannya menjadi tanda nyata Injil yang diterima dalam sebuah komunitas
persaudaraan” (OMIPP 84).
Benediktus XVI menekankan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk
dialogis: Sabda pencipta memanggil setiap orang secara pribadi, dan dengan
demikian menampakkan bahwa hidup itu sendiri adalah panggilan dalam
hubungan dengan Allah. “Iman kesaksian yang terus hidup dalam Gereja,
merupakan tanda dan sarana keselamatan bagi seluruh umat” (OMIPP 82). Orang
Katolik yang berhimpun dalam dalam komunitas “Gereja yang hidup”, berusaha
untuk menjadi seseorang yang sekaligus katolik, kreatif dan kontributif.
Memberikan kontributif bagi Gereja dalam tugas dan pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
KBBI memberikan penjelasan mengenai keterlibatan, bahwa keterlibatan
memiliki kata dasar yaitu libat. Selain itu keterlibatan dalam kata benda dapat
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan. Keterlibatan telah banyak dijelaskan sebagai perasaan ketertarikan
dan antusiasme, relevansi atau kepentingan, relevansi dirasakan dari objek dan
sejauh mana minat dan kepedulian (Clarke, 2006). Maka, keterlibatan berarti
keadaan seseorang terlibat.
Keterlibatan adalah suatu gerakan atau dorongan yang ada dalam diri
seseorang untuk menjalin relasi bersama orang lain dan bekerja melakukan
kegiatan di dalamnya. Keterlibatan didefinisikan sebagai status motivasi yang
menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif (Setiadi, 2010:47). Motivasi
tersebut muncul karena ada sebuah dorongan atau rangsangan seseorang rasakan
terhadap kebutuhannya (sekarang). Dorongan atau rangsangan tersebut dapat
timbul dalam diri maupun di luar diri sehingga menimbulkan perbedaan yang
diinginkan dan keadaan seseorang.
C. Orang Muda Katolik
Konsili Vatikan II memberikan penegasan bahwa kehidupan konkret
adalah dasar hidup orang muda. “Kaum muda merupakan kekuatan amat penting
dalam masyarakat zaman sekarang. Situasi hidup, sikap-sikap batin, serta
hubungan-hubungan mereka dengan keluarga mereka sendiri, telah amat banyak
berubah. Sering kali mereka terlalu cepat beralih kepada kondisi sosial ekonomis
yang baru. Dari hari ke hari peran mereka di bidang sosial dan juga politik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
semakin penting” (AA 12). Menurut EG 105, orang muda adalah orang-orang
yang dinamika hidupnya mudah berubah. Orang muda bergerak cepat, penuh
dengan idealisme, dan menjadi pewarta yang handal (EG 106). Masa muda
dipandang sebagai sebuah proses pertumbuhan dalam diri orang-orang muda itu.
Paus Fransiskus dalam EG tidak memberikan batasan kepada orang muda,
menurut Paus Fransiskus orang muda itu adalah orang yang mempunyai sifat yang
dinamis. Sifat yang dinamis tersebut tidak membatasi dari segi umur. Sifat
dinamisnya memungkinkan mereka untuk bergerak dan mengubah sesuatu
(Mateus Mali, 2019:4). Paus Fransiskus dalam sejumlah kesempatan mengatakan
bahwa orang-orang muda masa kini memiliki energi besar yang dapat
menyegarkan dan memperbaharui kehidupan, lebih dari pada yang dapat
dilakukan oleh kalangan orang-orang tua.
Secara tegas Paus Fransiskus mengatakan bahwa orang muda dapat
mengajari orang-orang tua dalam membangun persahabatan dan relasi-relasi yang
menumbuhkan di tengah perbedaan-perbedaan yang masa kini sering memisahkan
orang yang satu dan lainnya. Hal ini disampaikan Bapa Suci dalam sesi pertemuan
World Youth Day (WYD) di Krakow, Polandia, pada 30 Juni 2016. Maka berjalan
bersama orang-orang muda itu dengan segala passion dan pilihan-pilihan mereka
dalam memasuki masa depan bagi Gereja Katolik, bukanlah beban melainkan
kesempatan berharga.
Tahun 2004 Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Jakarta
memunculkan istilah baru, OMK, Orang Muda Katolik. Nama ini kemudian
meluas dan diteguhkan dalam Pertemuan Nasional (PERNAS) OMK 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menjadi pengganti Mudika. Pengertian Orang Muda Katolik menurut Pedoman
Karya Pastoral Kaum Muda (PKPKM) yang dikeluarkan Komisi Kepemudaan
KWI adalah mereka yang berusia 13 s.d. 35 tahun dan belum menikah, sambil
tetap memperhatikan situasi dan kebiasaan masing-masing daerah. OMK
mencakup jenjang usia remaja, taruna dan pemuda. Kaum muda adalah kata
kolektif untuk orang yang berada pada rentang umur 11-25 tahun.
Gereja KAS memandang OMK adalah rahmat Allah, Gereja masa depan
dan masa depan Gereja ditentukan oleh OMK saat ini serta menjalankan formasi
iman dan formasi keterlibatan bagi OMK sesungguhnya adalah perwujudan iman
(DKP KAS, 2018:7). Gereja Katolikpun memandang bahwa orang-orang muda
adalah rahmat bagi kehidupan. Bahwa melalui orang-orang muda, Allah
menyatakan kehendak-Nya pada masa kini.
Orang-orang muda dalam perjalanannya memerlukan ruang tumbuh yang
lebih luas dalam hubungan dengan pilihan-pilihan Gereja Katolik sendiri. Intinya
Gereja Katolik memandang OMK dengan penuh harapan, dan berharap bahwa
OMK menjadi pelaku perubahan dalam masyarakat dan pelaku pembaharuan bagi
Gereja. (Komisi Kepemudaan KWI 2014:70). Masa muda janganlah dianggap
sekedar masa transisi yang akan lewat begitu saja, melainkan masa yang akan
secara mendalam mempengaruhi perjalanan hidup seseorang di masa depan, maka
Gereja mesti hadir secara berarti diantara kaum muda (Bagus Laksana, 2016:3).
Supaya sungguh menjadi kekuatan penting dalam zaman ini sudah selayaknya
mereka dipandang dengan penuh perhatian dan diberi tempat (DKP KAS,
2018:7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dalam perkembangan dan kehidupan di tengah berbagai tantangan
kehidupan dewasa ini, orang-orang muda yang sedang bertumbuh menjadi
manusia dewasa yang sedang pada situasi untuk menjalani hidup seturut “arah
angin yang bertiup” alias mengikuti trend karena belum mampu menjadi pelaku
utama. Mampu diakui bahwa pada diri orang muda dianugerahi kemampuan,
sekecil apapun kemampuan itu, dan untuk melakukannya hingga menghasilkan
yang sesuai termasuk hal-hal yang mungkin tidak remeh dan sepele. Tak ada
mimpi yang terlalu besar untuk dimiliki para orang-orang muda dan tak ada awal
yang terlalu kecil untuk dijalani para orang-orang muda yang memiliki banyak
daya perubahan untuk sekitarnya.
Menurut CV 135, “Masa muda adalah sebuah masa yang terberkati bagi
para orang muda dan sebuah berkat bagi Gereja dan dunia. Masa ini adalah
sebuah sukacita, sebuah lagu harapan dan sebuah kebahagiaan. Menghargai masa
muda berarti memandang periode hidup ini sebagai sebuah momen berharga yang
tidak hanya sekadar fase yang dilewati di mana orang-orang muda merasa
terdorong menuju umur dewasa”.
Bapa Suci Fransiskus menyapa dan berpesan kepada orang muda dalam
akun twitternya bahwa supaya orang muda terus berani bermimpi tentang hal-hal
besar. Orang muda dipanggil untuk tidak membenamkan talenta karunia Allah di
tempat yang tersembunyi. Dan pesan lain yang ditujukan untuk orang muda
dituliskan Paus Fransiskus dalam Dokumen CV “Pentinglah menanyakan hal ini,
karena masa muda, lebih dari sekadar kebanggaan, merupakan sebuah karunia
Allah: “Menjadi orang muda adalah sebuah rahmat, sebuah berkat.” Masa muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
adalah sebuah karunia yang bisa kita sia-siakan tanpa makna, atau kita bisa
menerimanya dengan rasa syukur dan menghidupinya secara penuh” (CV 134).
Menurut CV 137, “Masa muda, sebagai sebuah tahap dalam
perkembangan kepribadian, ditandai dengan mimpi-mimpi yang mulai terbentuk,
relasi-relasi yang semakin konsisten dan seimbang, upaya-upaya dan eksperimen-
eksperimen, pilihan-pilihan yang secara bertahap membangun proyek kehidupan.
Dalam tahap kehidupan ini, orang-orang muda dipanggil untuk memproyeksikan
diri ke depan tanpa memotong akarnya, membangun otonomi, tetapi tidak dalam
kesendirian.”
“Orang muda bukan lagi anak-anak, mereka sedang dalam masa hidup di
mana mereka mulai memikul tanggung jawab yang berbeda, dengan berpartisipasi
bersama orang dewasa lain dalam pengembangan keluarga, masyarakat dan
Gereja” (CV 64). Orang-orang muda mempunyai cara-cara unik dalam terkoneksi
dengan situasi, dan disitu tidak jarang kreativitas mereka muncul di luar dugaan
dan mencengangkan. Bahwa dalam diri orang muda terdapat naluri untuk stay
connected-terus sambung-dengan hal-hal diluar diri mereka dan juga stay onward-
terus kedepan (Komisi Kepemudaan KAS Tahap pertama, 2019:9).
Orang muda adalah sumber kekuatan, kehidupan, dan pembaruan Gereja.
Bila Gereja tidak pandai-pandai menangkap dan memanfaatkan kekuatan orang
muda, Gereja akan mengalami kemunduran. Orang muda dibutuhkan karena
mereka begitu semangat, dinamis, dan mempunyai ide kreatif. Gereja perlu
mengembangkan pastoral orang muda berdasarkan realitas orang muda di tempat
Gereja itu berada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1. Spiritualitas Orang Muda
Pada dasarnya spiritualitas terkait dengan dan berakar pada keyakinan
akan rahmat Allah dalam hidup dan aktivitas manusia. Rahmat Allah berkarya
dalam hidup dan aktivitas manusia muda. Orang-orang muda inilah yang disebut
sebagai sosok yang bersentuhan dengan rahmat Allah dan berkesanggupan bekerja
sama dengan rahmat Allah itu.
Dalam tantangan kehidupan, masing-masing bergerak dalam sikap ragu
atau bertanya-tanya tentang kemampuannya sebagai orang muda ke sikap percaya
kepada Allah, yang menguatkan perjalanan mereka ke depan. Dalam melewati
proses kerumitan dan keraguan seseorang akan menemukan sosok diri mereka
masing-masing berada dalam keterhubungan dengan Allah yang berkarya dalam
sejarah perjalanan hidup manusia. Keterhubungan dengan Allah inilah yang
menjadi ciri khas dari pengalaman rohani.
Pengalaman keterhubungan dengan Allah melibatkan hidup seseorang
secara utuh melalui sikap iman. Paus Fransiskus dalam dokumen Lumen Fidei 57
menuliskan bahwa iman “bukanlah terang yang menghapus kegelapan kita
melainkan serupa lampu yang memandu langkah-langkah kita di kelamnya malam
dan itu mencukupkan kita untuk menyelesaikan perjalanan.”
Seseorang yang dengan sikap iman ataupun mengalami keterhubungan
dengan Allah termasuk yang juga dialami oleh orang-orang muda pengharapannya
jauh lebih kuat daripada rasa putus asa. Hubungan antara Allah dan manusia
termasuk juga yang dialami oleh para orang-orang muda. Terjadi dalam
kebersamaan atau keberlangsungan. Seseorang dalam komunitas atau berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dalam konteks tertentu. Dalam hubungan tersebut Allah yang menguatkan
seseorang dalam dirinya, tidak menjadi monopoli yang bersangkutan, tetapi juga
berkarya dalam diri orang lain dan situasi-situasi sekitar. Skema hubungan itu
dapat digambarkan sebagai berikut:
Konteks Gambar 1. Relasi antara Allah dan Orang Muda yang hidup bersama
Komunitasnya dalam Suatu Konteks Tertentu.
Dalam hubungan antara Allah dan manusia, pengalaman rohani yang
terhubung dengan “keterpanggilan” seseorang terjadi. Pengalaman rohani tersebut
pada dasarnya adalah “peristiwa perjumpaan” antara Allah dan manusia. pada
konteks yang terkait secara khusus dengan masing-masing orang itu, Allah
memanggil seseorang untuk memasuki karya keselamatan yang dikehendakiNya
dan menjadi sarana Allah yang semakin efektif di tengah komunitas.
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah Gereja terbuka St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja orang muda,
dengan tujuan mampu mengetahui alasan orang muda yang terlibat di Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta dalam keterlibatan hidup menggereja.
Allah
Orang Muda Komunitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pembahasan bab II telah dijelaskan oleh penulis tentang kajian teori yang
digunakan penulis mengenai setiap variabel penelitian yang digunakan. Telah
disajikan mengenai Gereja terbuka, keterlibatan hidup menggereja dan orang
muda Katolik. Pemaparan atau hasil pembahasan dari kajian teori mampu untuk
memahami pentingnya sebuah penelitian yang didukung dengan adanya teori.
Pada bab III ini penulis akan membahas tentang metode penelitian yang
dipakai dalam skripsi ini, yang mencakup jenis penelitian, desain penelitian,
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik dan
instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik keabsahan data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah suatu
penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan
memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok,
atau situasi (Emzir, 2012: 20-22). Mulainya studi kasus yang pertama
mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang akan diteliti dan mengembangkan
suatu rasional untuk mengapa sebuah studi kasus merupakan metode yang sesuai
untuk digunakan dalam studi tersebut. Tujuan dari suatu studi kasus ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
untuk melengkapi deskripsi detail yang kaya (a thick description) tentang situasi,
untuk menangkap kompleksitas penuh dan keunikan dari informasi kasus tersebut.
Masalah dan pertanyaan melalui pengalaman, observasi, dan tinjauan
penelitian yang relevan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Melalui observasi akan menghasilkan
temuan-temuan yang dapat ditriangulasi dengan data wawancara, meningkatkan
validitas data, temuan dan kesimpulan. Tujuan dari triangulasi bukan mencari
kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman
peneliti terhadap apa yang telah ditemukan. Teknik triangulasi dalam
pengumpulan data akan diperoleh lebih konsisten, tuntas dan pasti (Winarni,
2018: 168-169). Melalui triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data bila
dibandingkan dengan satu pendekatan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitiannya
menggunakan desain deskriptif (descriptive design). Desain deskriptif menjawab
atas pertanyaan-pertanyaan terkait penelitian tertentu. Penelitian deskriptif
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai status fenomena variabel atau
kondisi situasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2020 – Mei
2020.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini mengambil populasi orang muda yang aktif terlibat hidup
menggereja di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru tetapi mereka berasal dari luar
paroki atau luar daerah territorial dalam paroki. Respondennya yakni mereka
orang muda yang terlibat dan masuk dalam tim kerja ataupun komunitasnya.
Romo paroki dan dewan bagian pewartaan juga menjadi responden sebagai
sumber untuk membandingkan informasi yang diperoleh melalui sumber yang
berbeda. Sampel Penelitiannya ialah terpusat lebih pada purposive sampling.
Teknik menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu
yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya representative (Sugiyono:2010).
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dalam proses pengumpulan data terhadap suatu penelitian yang
dilakukan harus memiliki cara atau teknik untuk mendapatkan data atau informasi
yang baik dan terstruktur secara akurat dari setiap apa yang diteliti, sehingga
kebenaran informasi data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung ataupun melalui
chat WhatsApp, telepon via WhatsApp dan pesan instagram.
a. Observasi
Pengumpulan data dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui
observasi langsung sangat relevan untuk mendapatkan pola perilaku dan peristiwa
yang dibutuhkan untuk mendalami masalah penelitian. Penulis menggunakan dua
jenis observasi yang signifikan dalam pengumpulan data kualitatif, yakni
participant observation (observasi partisipan) dan direct observation (observasi
langsung). Dalam observasi partisipan peneliti juga ikut ambil bagian dalam
keterlibatan hidup menggereja di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
dan dalam observasi langsung peneliti melihat langsung perilaku yang diamati
dari orang-orang muda.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk
bertukar informasi maupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat
dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu
(Menurut Esterberg dalam Sugiono, 2015:72). Metode wawancara yang dipilih
menggunakan wawancara sistematik, yang sebelumnya peneliti sudah
mempersiapkannya dan ditanyakan kepada partisipan.
Kemudian saat wawancara juga menggunakan metode semi terstruktur.
Hal ini guna menemukan argument dari partisipan secara lebih terbuka. Metode
wawancara dilakukan secara mendalam (indepth interviews) sehingga
memperoleh keterangan yang sangat signifikan dalam memahami secara lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mendalam tentang persepsi masing-masing individu terhadap fenomena yang
sedang diteliti. Dalam wawancara peneliti juga dibantu dengan alat perekam suara
sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data.
c. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah arsip data dan
administrasi dari Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang didapatkan untuk
mendukung kelengkapan penelitian.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, dokumentasi
dan wawancara. Pemaparannya adalah sebagai berikut :
a) Pedoman Observasi
Mengamati kehadiran orang-orang muda yang selalu datang ke Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta dengan terlibat diberbagai kegiatan dan
dinamika yang terjadi. Suasana yang selalu terjadi setiap kali selalu dihadiri
orang-orang muda dalam kegiatan menggereja ataupun perayaan Ekaristi. Melihat
siapa saja yang berperan untuk keberlangsungan dan adanya setiap kegiatan untuk
orang muda.
b) Pedoman Studi Dokumentasi
Pedoman studi dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
profil Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta, visi dan misi paroki,
jumlah tim kerja dan komunitas. Kegiatan dari orang-orang muda yang terlibat di
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c) Pedoman Wawancara
1. Apa pendapat anda mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai parokinya orang
muda?
2. Menurut anda, mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
mampu memiliki daya tarik bagi orang muda?
3. Menurut anda, mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
mampu menjadi latar belakang keterlibatan dalam hidup menggereja bagi
orang muda?
4. Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
F. Teknis Analisis Data
Penelitian ini adalah suatu penelitian deskriptif lebih banyak bersifat
uraian dari hasil wawancara. Seluruh data yang telah diperoleh akan dimasukkan
dan akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan atau dijabarkan dalam bentuk
deskriptif.
Menurut Patton (Moleong, 2001:103) analisis data adalah “proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan
uraian dasar”. Hal ini dinilai sangat penting karena kedudukan analisis data dilihat
dari segi tujuan penelitian. Prinsip atau inti pokok dari penelitian kualitatif adalah
menemukan teori dari data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
ini adalah menggunakan langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Burhan
Bungin (2003:70) yakni:
1. Pengumpulan Data (Data Collection)
Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data.
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara.
2. Reduksi Data (Data Reduction)
Sebagai proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
3. Penyajian Data (Data Display)
Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
G. Teknik Keabsahan Data
Penelitian ini memakai teknik keabsahan data dengan menggunakan
triangulasi. Triangulasi mampu membuat data semakin akurat untuk semakin
menguji kreadibilitas data, yakni mengecek kreadibilitas data dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Sumber data yang dipakai
dalam penelitian ini untuk triangulasi adalah dari satu orang Romo Paroki dan
satu Dewan Paroki bidang Pewartaan dan Evangelisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab III jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dengan penelitian studi kasus. Penelitian ini berusaha memperoleh pengertian dan
pemahaman dari setiap individu, berupaya melengkapi hasil informasi yang
didapat dalam pencarian data. Pencarian data mempergunakan teknik triangulasi
untuk lebih mencari kebenaran hasil dari pemahaman yang sudah ditemukan.
Triangulasi akan lebih menguatkan data karena tidak hanya dengan satu
pendekatan yang digunakan. Desain penelitian menggunakan deskriptif desain
untuk menjawab pertanyaan terkait penelitian tertentu dan mampu memperoleh
informasi dari hasil penelitian. Sampel penelitian terfokus dengan purposive
sampling dengan hasil yang diperoleh representative.
Bab IV penulis memaparkan pengolahan teknik analisis data dan
pembahasan hasil dari wawancara penelitian terkait, Mengapa Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru memiliki banyak orang muda sehingga disebut sebagai gerejanya
orang muda? Mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki daya tarik
bagi orang muda? Mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menjadi
latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi orang muda? Seberapa
perlunya kegiatan menggereja bagi orang muda? Bagian akhir, penulis
memberikan usulan kegiatan yang dapat dilakukan oleh paroki dalam
mengupayakan orang muda semakin menghayati untuk terlibat dalam hidup
menggereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
A. Hasil Penelitian
1. Profil Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
a. Sejarah Singkat Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
Pewartaan iman Katolik di Kotabaru dimulai pada tahun 1918 oleh Rama
F. Starter, S.J. Rumah ini berfungsi sebagai pastoran, tempat mengajar, novisiat
yang kemudian dibuka, dan sekaligus gereja. Rama Strater kemudian membeli
tanah lapang dan kuburan dimana sekarang berdiri gereja Santo Antonius, Kolose
St. Ignasius (Kolsani), dan Ippak. Kompleks diresmikan pada 18 Februari 1923.
Sebelum Gereja Santo Antonius berdiri, ada kapel Kolsani yang terbuka untuk
umum, karena jumlah umat bertambah maka gedung gereja baru didirikan. Gereja
Santo Antonius diresmikan pada tangga 26 September 1926 oleh Mgr. A. Van
Velsen, S.J. Gereja diberi nama Santo Antonius dari Padua sesuai dengan intensi
donator dari Belanda.
Pada awalnya, Gereja Santo Antonius adalah gereja rektorat. Pastor
Kepala adalah Rektor Kolose Santo Ignasius. Selain untuk ibadat, gereja juga
berfungsi sebagai tempat pelayanan bagi calon imam. Sampai tahun 1933, Gereja
Kotabaru masih berstatus sebagai stasi Senopati, Loji Kecil. Baru sejak 1 Januari
1934 terpisah dari paroki Senopati, namun tetap milik kolose. Tahun 1965, Paroki
Kotabaru telah melahirkan Gereja Kumetiran, Baciro, Jetis dan Banteng. Sejak
tahun 1967, Kolsani menyerahkan Gereja kepada paroki. Pemisahan penuh dari
Kolsani baru pada tahun 1975. Sejak itu Gereja Kotabaru lepas dari Kolsani.
Antara tahun 1995-2002 ada beberapa gebrakan baru yang muncul. Gebrakan-
gebrakan itu adalah Gereja terbuka mendapat penekanan baru, yaitu bahwa Gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tidak dibatasi oleh lingkungan territorial. Siapa saja dan dari mana saja bebas
terlibat di Kotabaru.
Sehubungan dengan Gereja terbuka ini, semua istilah lingkungan, wilayah,
paroki, ibu-ibu paroki dihapus. Istilah Misa diganti dengan istilah Ekaristi karena
untuk memberi penekanan pada Ekaristi sebagai perayaan syukur. Sebagai Gereja
terbuka Gereja Kotabaru membuka pintunya bagi siapa saja yang ingin berperan
aktif dalam semua pelayanan dan kegiatan Gereja. Gebrakan lainnya adalah
memunculkan istilah Gereja kaum muda. Hal ini memang karena sebagian besar
yang mengikuti Ekaristi di Gereja Kotabaru adalah kaum muda. Maka banyaklah
komunitas yang beranggotakan kaum muda muncul.
Sebagian besar umat yang datang untuk Ekaristi adalah orang muda, maka
Gereja mencoba untuk memberi tempat dan kesempatan bagi orang muda untuk
menghayati dan mengembangkan iman mereka melalui Gereja. Kaum muda
terlihat secara intensif dalam komunitas-komunitas kategorial dan teritorial yang
ada di Gereja Kotabaru. Kaum muda dipercaya untuk menyelenggarkan perayaan
Natal sebagai anggota panitia umum natal.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki visi dan misi yang dijadikan
acuan untuk mewujudkan sebuah Gereja yang mampu hadir di tengah umat.
Visinya “dengan semangat Ignasian, Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
mewujudkan peradaban kasih dengan menjadi Gereja inklusif, inovatif, dan
transformatif demi kesejahteraan bersama. Bahwa misinya “menunjukkan jalan
kepada Tuhan, berjalan bersama yang terkucilkan, mendampingi kaum muda, dan
merawat lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Gambaran Situasi Orang Muda Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta
Orang muda Paroki St. Antonius Padua Kotabaru setiap tahunnya pasti
selalu meningkat. Mereka rata-rata adalah mahasiwa, pelajar SMP hingga SMA
juga mereka yang sedang bekerja, berumur sekitar 17-35 tahun. Potensi orang
muda Paroki Kotabaru sangat besar, mereka hadir dari berbagai tempat asal,
paroki, dan tempat tinggal. Orang muda hadir dalam perayaan Ekaristi dan terlibat
dalam kegiatan gereja.
Tahun 1998, secara eksplisit Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
memberikan perhatian kepada orang muda, sehingga banyak orang menyebutnya
sebagai tempatnya orang muda. Sikap ini secara nyata terlihat bahwa banyak
orang muda yang datang ke Gereja itu. Sesuai data litbang tahun 2008, sekitar
41% atau sekitar 4250 pelajar/mahasiswa datang ke Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru. Hal ini dapat dipahami bahwa sekitar paroki melingkup banyak
Perguruan tinggi seperti Sanata Dharma, terkhusus mahasiswa Ilmu Pendidikan
Agama Katolik, Universitas Atma Jaya, UGM, UNY, UKDW dan sekolah baik
negeri maupun swasta yang mampu menjaring banyak potensi orang muda.
Orang muda yang hadir melibatkan diri untuk terikat dan aktif dalam
komunitas serta tim kerja yang ada. Mereka dengan kegembiraan untuk mau
berkontribusi dalam sikap hidup menggereja, menghidupkan dan menjalankan
sebuah kegiatan. Orang muda yang juga mencari jati diri, sedang dalam proses
perkembangan keterlibatan semacam ini menjadi dukungan juga untuk mereka
mampu menjalin sebuah relasi bagi siapa saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Walaupun di tengah kesibukan mereka kuliah, sebagai pelajar dan bekerja
tidak membuat mereka lupa untuk hadir dalam kegiatan menggereja yang mereka
ikuti. Ini menjadi semangat bagi mereka karena menyadari lewat merekalah
pembaharuan segala aspeknya diwujudkan, untuk itu mereka selalu ingin
berkembang dan mendapat dukungan dari pihak manapun. Inilah yang dibutuhkan
para orang muda untuk mampu diterima, diarahkan dan didukung.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki keluasan dalam bidang-
bidang didalamnya sehingga menjadikan terbagi bagi dalam beberapa bagian. Hal
ini sebagai upaya yang dilakukan oleh paroki untuk mengumpulkan dan
menyatukan para orang muda supaya terlibat dalam kegiatan menggereja. Mereka
diberikan tempat untuk bergabung sesuai dengan keinginan hati untuk terlibat
dalam menggereja. Harapan paroki akan hadirnya orang muda begitu besar karena
mereka menjadi potensi yang mampu menghidupkan paroki.
Orang muda kiranya aktif mengambil bagian, karena paroki selalu
mengupayakan mereka juga dalam aspirasi atau harapan mereka. Kegiatan yang
ada di paroki ini sangat akan membantu kehidupan orang muda dalam
berorganisasi dan berkembang. Sesuai data tahun 2019 Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru memiliki 46 tim kerja dan komunitas yang dapat mereka pilih untuk
terlibat hidup menggereja di dalamnya. Dari sini terlihat banyak orang muda yang
peduli, gembira jika berkumpul bersama dalam ikatan Kristus untuk melayani,
inilah ciri khasnya orang muda yang selalu terlihat disini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Profil Responden
Responden terdiri dari 10 orang. 8 orang muda yang aktif dalam
keterlibatan kegiatan menggereja di paroki dan yang bukan berasal dari paroki
atau daerah territorial Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. 2 responden lainnya
adalah Romo Paroki dan Ketua Dewan Pewartaan selaku pendamping orang-
orang muda. Sehingga informasi yang dikumpulkan peneliti luas dari berbagai
sudut pandang yang berbeda. Hal ini memenuhi triangulasi yang digunakan.
Berikut ditampilkan rincian profil responden diantaranya:
1) Responden 1 (R1) berinisial ADA adalah orang muda yang aktif terlibat
mengambil bagian dalam Patemon, menjabat sebagai Koordinator Patemon
periode 2019–2021 dan anggota dari komunitas Sega Mubeng, berusia 20
tahun, dari domisili saat ini Paroki Babarsari.
2) Responden 2 (R2) berinisial IMS adalah orang muda yang aktif terlibat
mengambil bagian dalam Patemon sebagai Koordinator divisi Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) juga terlibat dalam Sega Mubeng, berusia 21 tahun,
dari domisili saat ini Paroki Babarsari.
3) Responden 3 (R3) berinisial GDNE adalah orang muda yang aktif terlibat
membantu Patemon berusia 22 tahun, asal paroki sebenarnya dari Paroki Jetis.
4) Responden 4 (R4) berinisial FDAZ orang muda yang aktif terlibat dalam yang
ikut mengambil bagian dalam Tim Tari sebagai Koordinator Tim Kerja Tari,
berusia 21 tahun, asal paroki sebenarnya dari Paroki Bintaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
5) Responden 5 (R5) berinisial AP adalah orang muda yang aktif terlibat ikut
mengambil bagian dalam Tablo dan Lektor, berusia 23 tahun, asal paroki
sebenarnya dari Paroki Jetis.
6) Responden 6 (R6) berinisial CKK adalah orang muda yang aktif terlibat ikut
mengambil bagian dalam Lektor, Tim Liturgi dan Hias Altar, berusia 23
tahun, asal paroki sebenarnya dari Paroki Klepu.
7) Responden 7 (R7) berinisial HC adalah orang muda yang aktif terlibat ikut
mengambil bagian dalam PIA dan Pembantu Tata Laksana berusia 25 tahun,
dari domisili saat ini Paroki Pringwulung.
8) Responden 8 (R8) berinisial JJ adalah orang orang muda yang aktif terlibat
ikut mengambil bagian dalam Komsos Kobar dan gamelan, berusia 18 tahun,
asal paroki sebenarnya dari Paroki Kumetiran.
9) Responden 9 (R9) berinisial MMP sebagai responden triangulasi, Romo
Kepala Paroki St.Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta. Berusia 55 tahun.
10) Responden 10 (R10) berinisisal BW sebagai responden triangulasi, Kepala
bidang pewartaa da evangelisasi. Berusia 52 tahun.
3. Pembahasan Hasil Wawancara
Pada bagian ini, penulis menyampaikan hasil penelitian yang sudah
dilaksanakan mulai 28 Januari 2020 – Mei 2020 dengan wawancara mendalam
bersama responden orang-orang muda yang aktif berpelayanan atau hidup
menggereja. Dapat dipaparkan temuan penelitian dibagi kedalam dua bagian
yakni : Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta bagi para orang muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dan kehadiran orang muda bagi Gereja dan adapun hasil penelitian dapat
dirangkum sebagai berikut:
a. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta bagi para orang muda
Berdasarkan wawancara bersama responden, ketika mendapat sebuah
pertanyaan mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta yang
memiliki banyak orang muda dan mendapat julukan sebagai parokinya orang
muda, masing-masing dari responden mengungkapkan argumen yang berbeda.
Responden R1 berpendapat jika di paroki lain hanya menampung orang-orang
muda yang dari lingkungan atau wilayah paroki, sedangkan Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru memang menjadi paroki yang terkonsep untuk orang muda.
Mulai dari ekaristi dan segala persiapannya yang sangat kekinian. Hal itulah yang
bisa membuat orang-orang muda lebih senang datang ke Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru karena beberapa hal yang tidak monoton dan tidak terkesan kuno,
selalu ada kemajuan dari sebelumnya. Inilah yang mungkin menjadi acuan dari
paroki untuk semakin mengembangkan segala sesuatu bagi orang muda yang
menjadi potensi besar bagi perkembangan yang terjadi dalam Gereja itu sendiri.
Responden R1 memiliki sebuah pengalaman yang pernah dialami bahwa
saat dirinya ingin terlibat untuk berkegiatan di paroki dan memilih paroki yang
dekat dengan tempat dia tinggal (kos) juga karena di paroki tersebut memiliki
banyak orang-orang muda perantuan dirinya juga ingin tergabung disitu. Namun
menjadi kejanggalan bagi R1 bahwa di paroki tersebut seperti memiliki
persyaratan bahwa tidak menerima anak-anak perantuan yang tinggal dalam
wilayah paroki tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Bagi R1 hal ini membuatnya tidak cocok karena sama dengan paroki yang
lainnya, paroki yang tidak/belum kekinian untuk membuka peluang dengan orang
lain. Persyaratan ini justru malah menghambat kemajuan paroki dan juga potensi
orang muda yang ingin berkembang serta berusaha mengembangkan paroki. Dari
R1 memiliki pengalaman-pengalaman dan sudah bergabung dengan semua paroki
selama tinggal di Yogyakarta sebagai mahasiswa kos atau mahasiswa pendatang,
namun masih menemui hal yang menjadi persyaratan-persyaratan wajib yang
menjadi syarat utama dan dari situlah R1 tidak merasa sreg.
Tidak ada Gereja lain yang dapat menampung anak muda, karena rata-rata setiap
Gereja hanya menampung anak muda yang dari lingkungannya atau wilayah
parokinya sendiri. Gereja Kotabaru memang sudah terkonsep untuk orang
muda…Itulah yang membuat anak muda lebih senang ke Kotabaru, karena tidak
monoton tidak terkesan kuno, ada sebuah kemajuan dari sebelumnya.
Responden R2 mengungkapkan bahwa arah dasar pastoral dari Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru memang untuk orang muda, menjadi tempat bagi
seluruh orang muda yang datang studi di Yogyakarta lalu beribadah dan
beraktifitas di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. Kota Yogyakarta yang dengan
kekhasannya sebagai kota pelajar memiliki banyak para pelajar dan mahasiswa
pendatang dari berbagai macam daerah. Mereka yang masih masuk dalam
golongan orang muda membutuhkan adanya sebuah relasi dengan yang lain baik
dalam kelompok, komunitas dan lingkungan barunya.
Mereka yang berusia muda adalah masa dimana ingin mencoba, mau
mengambil resiko, mengembangkan diri, memiliki banyak kreatifitas, mau
mengambil tugas berat, dan selalu ingin melangkah maju. Semua ini bagi orang-
orang muda membutuhkan ruang untuk mereka mampu bangkit dan bereksplorasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam dunianya. Paroki bisa menjadi salah satu tempat mereka berkarya, terlebih
untuk membangun Kerajaan Allah di dunia ini. Sebuah karya pastoral untuk OMK
mempunyai tujuan supaya OMK mampu melibatkan diri dalam hidup, pelayanan
dan karya Gereja Katolik dan masyarakat tempat OMK menjadi bagiannya.
Hal ini membuat setiap paroki mengharapkan orang-orang muda mau
terjun di dalam aktifitas pastoral. Aktifitas yang ada di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru sendiri tidak hanya mengenai kerohanian tetapi juga mencakup sosial
dan bahkan juga kegiatan pengembangan bagi orang-orang muda. Sebagai contoh
nyata bahwa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sudah menjadi tempatnya untuk
orang-orang muda dari daerah manapun untuk bergabung dan terlibat
berpelayanan di paroki ini, ungkap dari R2. Kebebasan orang-orang muda untuk
berkreasi dan bekerjasama dalam satu tim kerja dengan tim kerja lainnya. Paroki
St. Antonius Padua Kotabaru menjadi paroki yang terbuka dan siap untuk
menerima.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru tidak membedakan dan tidak ada
persyaratan khusus untuk menerima orang baru, siapa saja berhak untuk
bergabung bersama dalam keluarga dan kasih persaudaraan Kristus. Sudah
selayaknya memang jika paroki menjadi terbuka untuk seluruh umat Allah. Paroki
St. Antonius Padua Kotabaru terbuka untuk siapa saja, bahkan mereka yang
berasal dari jauh. Sehingga setiap umatpun memiliki kecintaan, kenyamanan dan
sukacita tersendiri untuk paroki. Bagi R2 melihat keterbukaan Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru memiliki skala paling tinggi dari paroki lain, yakni sekitar 9%
dari prosentase 10 %. Keterbukaan dari paroki membuat orang-orang juga merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
diterima di tempat ini, baik dalam Ekaristi dan segala macam kegiatan dalam tim
kerja dan komunitas yang ada.
Arah dasar pastoralnya Gereja Kotabaru memang untuk anak muda, bagaimana
mampu menjadi Gereja bagi para anak-anak muda yang studi di Yogyakarta
datang lalu beribadah dan beraktifitas di Gereja ini. Sudah menjadi Gereja yang
terbuka untuk menerima…Ada beberapa Gereja yang terbuka tapi
keterbukaannya itu mampu diukur dalam skala, dan menurut saya Gereja St.
Antonius Padua Kotabaru memang memiliki skala paling tinggi sekitar 9% dari
10%.
Dari lima responden, R3, R4, R5, R6 dan R8 terkait pertanyaan mengenai
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang memiliki banyak orang muda dan
disebut sebagai gerejanya orang muda, mereka hampir memiliki kesamaan dalam
berargumen akan hal itu. Dari R3 mengungkapkan bahwa ada tiga faktor yang
menjadi alasan R3 yakni faktor pertama karena Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru adalah paroki yang terbesar dan menjadi salah satu paroki yang tertua di
Yogyakarta sebagai alasan faktor ke dua. Kemudian yang menjadi faktor ke tiga
karena paroki memiliki tempat yang strategis di tengah pusat kota Yogyakarta.
Kondisi ini mampu menjadi pilihan beberapa orang karena dipenuhi dengan
kehadiran umat, sehingga mengalami perjumpaan antar umat satu dengan yang
lain.
Dari faktor tersebut Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini mampu
menarik banyak umat yang akan hadir. Kehadiran umat yang datang, mulai dari
anak-anak hingga orang tua. Hal ini menambah kemajemukan umat yang datang.
Namun lebih didominasi akan hadirnya orang-orang muda, setiap kali orang
mudanya selalu terkenal dari tahun ke tahun, selalu ada orang muda yang aktif di
paroki ini, mulai dari tim kerja dan komunitas pelayanan. Paroki St. Antonius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Padua Kotabaru sangat identik dengan nuansa orang mudanya, terlihat saat EKM,
bahwa pelaksanaan EKM dari tahun ke tahun selalu terkenal, walaupun di paroki
lain juga ada terselenggaranya EKM, yang membuat EKM berbeda dari yang lain
karena EKM di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru pelaksanaan bagus, sangat
maksimal terutama jika yang mengisi dari Stelladuce 1 atau De Britto dari situlah
perayaan EKM mendatangkan banyak umat yang hadir khususnya orang muda.
Melalui EKM orang-orang muda mendapat ketersapaan dan ruang untuk mereka
sesuai dengan minat dan gaya mereka.
Karena Gereja Kotabaru memiliki faktor Gereja yang terbesar dan salah satu
Gereja yang tertua di Yogyakarta, dan pusatnya yang sangat strategis di tengah
kota…Jika dari sisi anak muda karena Gereja ini sudah terkenal dari tahun ke
tahun banyak anak muda yang aktif disini, mulai dari tim komunitas dan tim
pelayanannya, menurut saya yang sangat menarik untuk anak mudanya adalah
dalam ekaristi kaum muda (EKM),…di Gereja Kotabaru sendiri dari tahun ke
tahun sudah selalu terkenal dengan EKMnya, … .
Dari R4 mengungkapkan alasan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
mampu menjadi tempatnya untuk orang muda karena menjadi paroki yang
istimewa. Dari keistimewaan yang dimiliki semakin membuat Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru suasananya menjadi adem, damai jika dilihat dan membuat
senang. Mampu menjadi paroki untuk orang-orang muda, karena di paroki ini
sebagian dari orang mudanya kadang juga ada yang menjalin hubungan asmara,
sedang cinlok (cinta lokasi) antar tim kerja atau komunitas. Hal lain yang juga
membuat spesial karena adanya anak-anak dari De Britto dan Stella Duce 1 saat
datang menghadiri Ekaristi, mereka mewarnai kehadiran dari berbagai orang
muda lain. Itulah yang menjadi kekhasan, bahwa semua orang-orang muda datang
ke Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
R4 berpendapat pula bahwa, jika di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
banyak orang-orang muda yang ganteng-ganteng dan membuat bisa cuci mata.
Rupanya dari hal ini yang mampu membuat orang muda kaum hawa terpukau.
Juga di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru orang-orang muda yang datang
kebanyakan dari mereka memakai barang branded-branded mulai dari ujung
rambut sampai kaki. Inilah yang menjadi ciri khas dari orang-orang muda, mereka
bergaya dalam tampilan untuk tetap terlihat keren.
Mampu menjadi pilihan banyak orang muda karena di Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru durasi untuk misanya hanya satu jam dan dari situ banyak orang-
orang muda mau datang dengan misa mingguan yang perayaan Ekaristinya lebih
cepat. Walaupun perayaan Ekaristi dengan waktu yang cepat, R4 berpendapat
bahwa romo dalam memberikan kotbah jelas, tidak membosankan, selalu ada
candaan dan tetap mendapatkan pemaknaan yang bermakna untuk kehidupan
sehari-hari dari kotbah yang diberikan oleh romo sehingga orang-orang muda
tetap mendapatkan nasihat rohani kehidupan keseharian mereka. Mampu menjadi
minat dikalangan orang muda karena ciri khas mereka lebih suka dengan yang
serba instan, mudah dan cepat.
Karena Gereja Kotabaru istimewa. Melihat itu menjadi adem, damai, senang
melihatnya…Hal yang membuat special karena banyak anak JB sama Stece juga
saat misa. Itu menjadi khas karena semua anak muda dateng ke Gereja
Kotabaru…Jadi Gereja orang muda juga karena misanya cepet, yang dateng
banyak orang muda, misa minguan hanya satu jam… .
Dari R5 mengungkapkan bahwa mungkin di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru sudah sejak lama memang terkenal dan menjadi tempatnya bagi orang-
orang muda. Paroki ini kemungkinan memiliki formasi yang dirancang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
orang-orang muda sehingga mereka juga merasa menjadi bagian dalam kehidupan
mereka untuk semakin beriman dan berkarya nyata untuk melayani Tuhan.
Mampu menjadi recommendasi bagi orang-orang muda yang lain dari berbagai
macam daerah untuk bergabung di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.
Argumen dari R5 menyatakan bahwa banyak dari orang-orang muda
merasa menjadi cocok satu dengan yang lain, mereka satu sama lain mampu
menjadi teman ngobrol dan bekerja sama dalam tim kerja. Terkadang yang
menjadi hambatan antara orang muda jika mengobrol dengan orang tua merasa
akward atau kurang nyambung. Sebab itulah orang-orang muda lebih sejalan dan
selaras dengan yang sebaya. Adanya kehadiran dari romo-romo yang muda dan
mampu bergabung dalam dinamika orang muda, bahkan juga para romo mampu
menyesuaikan dengan kondisi orang muda sekarang. Hal ini menjadi keunggulan
yang menjadikan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu merangkul orang
muda dan membuat mereka memiliki kenyamanan untuk mau berhimpun bersama
dalam kegiatan hidup menggereja. Juga adanya tim kerja dan komunitas yang
isinya banyak orang muda menjadi alasan dan wadah untuk orang-orang muda
mau berkembang di tempat ini.
Ya mungkin karena di Gereja Kotabaru sejak lama memang terkenal tempatnya
orang muda jadi istilahnya rekomendasilah untuk anak-anak muda. Banyak
orang-orang muda jadi banyak merasa cocok sebagai teman ngobrol karena
kadang-kadang kalau ngobrol sama orang tua merasa akward atau kurang
nyambung. Juga Romonya banyak yang muda-muda dan mengerti dinamika anak
muda. Juga adanya tim kerja sama komunitas yang sudah ada membuat tambah
beragam dan tidak monoton.
Senada dengan R4 dan R5, bahwa R6 berargumen jika di Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru setiap kali misa dihadiri oleh banyak orang-orang muda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
dan juga dalam tim kerjanya banyak didominasi oleh orang-orang muda. Sudah
banyaknya orang-orang muda yang datang mengikuti Ekaristi dan terlibat dalam
setiap tim kerja maupun komunitas mampu mengundang teman-teman lainnya
untuk turut bergabung dan merasakan kegiatan atau mengikuti perayaan Ekaristi.
Hampir semua yang ikut serta terlibat dan bergabung di Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru adalah orang-orang muda yang sangat mendominasi kehadiran di
paroki. Mereka mencari ruang untuk bisa bergabung mengembangkan diri mereka
bersama orang lain. Orang-orang muda memiliki banyak ide kreatif, saling
bertukar pikiran dan memiliki semangat membara berkecimpung di sini untuk
lebih menghidupi dalam setiap kegiatan menggereja.
Sama dengan responden sebelumnya, bagi R8 timbul dari sebuah
pengalaman-pengalamannya berdinamika bahwa di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru yang menghadiri acara Keuskupan atau Kevikepan yang hadir dari
perwakilan paroki hampir semua orang-orang muda tetapi jika dari paroki lain
yang datang ibu-ibu dan bapak-bapak. Jadi itulah yang membuat Paroki
St.Antonius Padua Kotabaru selalu yang muda-muda saat menghadiri pertemuan
dan yang kelihatan yang muda-muda, semua yang terlibatpun juga muda-muda.
Mampu menjadi keunggulan bagi sumber daya manusianya untuk berkarya dalam
Gereja, memiliki penerus saat ini untuk melanjutkan karya-karya dalam setiap
kegiatan dan yang diperlukan untuk menghidupi Gereja. Orang muda semakin
tergerak untuk menjalin relasi dan berupaya ikut serta dalam kegiatan menggereja.
Jika dari pengalaman saya misalkan ada acara di Keuskupan atau Kevikepan,
biasanya yang diundangkan pendampingnya, misalnya pendamping misdinar,
pendamping PIA itu semua orang-orang muda tetapi jika dari Gereja lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
datang ibu-ibu bapak-bapak. Jadi menurut saya itu Kotabaru selalu yang muda-
muda dan yang kelihatan yang muda-muda, semua aktivisnya yang muda-muda.
Berbeda dari responden lain, dari R7 memberikan pendapatnya bahwa baik
jika orang-orang muda mau untuk ikut aktif dan terlibat dalam berkegiatan di
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. Dengan kesibukan mereka masing-masing
orang muda di sini mau memberikan waktu untuk menyempatkan berpelayanan
bagi Tuhan dan Gerejanya. Hal ini menjadi bukti bahwa orang muda mau
mengenal dan melayani Tuhan dengan cara-cara yang mereka lakukan. Orang-
orang muda mulai menyadari akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai anak-
anak Allah yang mau melayani Tuhan melalui kegiatan yang ada di Gereja. Di
samping itu orang muda juga mendapat nilai lebih untuk mereka berkembang,
baik dalam organisasi dan pertumbuhan iman.
Kalau menurutku ya justru baik jika anak muda yang mau dan ikut untuk aktif
dalam segala macam kegiatan di Gereja Kotabaru. Selain kegiatan utama dari
setiap orang yang dia lakukan, mereka tetap mau untuk menyempatkan diri
melakukan pelayanan di Gereja. Dari hal ini sangat membuktikan bahwa masih
ada kaum-kaum muda yang mau mengenal dan melayani Tuhan dengan caranya
sendiri.
Bagi R9 juga memberikan pendapat yang berbeda bahwa generasi muda
itu perlu diberi ruang, dievaluasi, diberikan pendampingan dalam mereka
menemukan sesuatu dan untuk menindaklanjuti langkah kedepannya. Para
generasi muda hendaknya juga tetap didampingi, kiranya mereka mampu untuk
bertumbuh dan membina para orang-orang muda. Selalu mendorong orang muda
untuk melibatkan diri dalam hidup, pelayanan dan karya Gereja. Kiranya orang-
orang muda tetap bertumbuh, berkembang dan kreatif. Mampu membangun relasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dengan diri sendiri, orang lain dan Tuhan. Tindakan ini akan terbangun menjadi
pertumbuhan yang sehat yang akan terjadi dalam konteks komunitas yang telah
ada.
R10 dalam memberikan argumen mengenai Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru disebut sebagai tempatnya orang muda bahwa di paroki ini memiliki
satu hal yang mampu menjadi pelayanan, yakni apa yang dibuat atau gerak
didalamnya dan apa yang menjadi potensi orang muda dikeluarkan sehingga hal
tersebut mampu untuk dijadikan upaya berkontribusi bagi Gereja. Namun R10
lebih menekankan bukan sebagai Gereja orang muda melainkan Gereja yang
terbuka. Lewat keterbukaanya itu orang muda diterima, walaupun sering
menimbulkan kecemburuan dengan paroki-paroki lain.
Namun hal ini mampu diatasi oleh para dewan dengan tetap menjalin
relasi hubungan dengan paroki-paroki lain dengan baik, tidak menjadikan sebagai
perlombaan untuk saling unggul. Menjadi alasan kuat karena Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru yang mampu memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk
bergabung, sehingga ada kebebasan orang muda dan para umat untuk bersama-
sama menyatukan diri.
Satu hal yang menjadi pelayanan di Kotabaru ini berartikan gerak didalamnya
dan apa yang ada dalam orang muda dikeluarkan sehingga bisa dikatakan Kotabaru
sebagai Gerejanya anak muda…Memang anak muda terbuka disitu. Karena banyak
mudika dan banyak yang kita terima itu pada daya tariknya larinya ke Kotabaru ya
karena buat siapapun seluruh umat, mau mudika mau anak-anakpun mereka intinya
ya Kotabaru… .
Pertanyaan ke dua saat wawancara bersama para responden mengenai
alasan mengapa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki daya tarik bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
orang muda? Terdapat beberapa respon yang berbeda satu dengan yang lain antar
responden.
Dari R3 menjelaskan argumennya ada tiga hal yang menjadi alasannya,
pertama karena Paroki St. Antonius Padua Kotabaru menjadi paroki terbesar di
kota Yogyakarta dan yang kedua paroki memiliki letak yang stategis yang berada
di tengah kota. Hal ketiga serupa dengan responden lain, bahwa dipengaruhi oleh
kehadiran romo-romo muda yang mampu merangkul semua orang muda.
Hadirnya romo-romo muda berada ditengah-tengah orang-orang muda ini sangat
membantu, bahwa jika ada romo-romo muda merupakan bagian dari orang-orang
muda sehingga mampu saling menyesuaikan dan berdiskusi barsama. Para Romo
ini sangat mendukung kehadiran orang muda yang melibatkan diri untuk
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan menggereja.
Dari R7 memiliki kesamaan argument dengan R3 dipoint ke tiga. Bahwa
menurut argument R7 yang membuat Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
menjadi daya tarik untuk orang-orang muda karena letaknya yang berada di
tengah Kota Yogyakarta. Dari sinilah bagi R7 Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru mampu untuk menjangkau dan mengajak orang-orang muda, memiliki
akses yang mudah untuk menarik perhatian semua orang muda bisa ke banyak
arah bergabung dalam pelayanan yang ada di paroki. Keberadaan yang mudah
dijangkau untuk orang-orang muda sehingga menjadi pilihan bagi mereka.
“Menurut aku Gereja Kotabaru ini mampu menarik banyak anak muda karena
letaknya yang berada di tengah kota. Dengan letak yang ada di tengah kota ini
memudahkan untuk anak-anak muda bergabung”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Argumen dari R1, R5, R6 dan R8 yang mengatakan bahwa Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru memiliki daya tarik bagi orang muda karena
mempunyai tim kerja dan komunitas yang aktif dan mampu dipilih oleh orang-
orang muda sesuai dengan minat mereka. Dari empat responden ini yang
mengatakan hal serupa dari masing-masing argumennya. Bahwa tim kerja dan
komunitas yang ada kegiatannya ini tidak hanya dari seputar liturgi, tapi juga
mencakup kegiatan sosial. Dalam hal ini juga adanya setiap masing-masing dari
tim kerja dan komunitas yang telah ada mampu memberikan dampak positif untuk
orang-orang muda yakni mereka bertumbuh dalam jiwa pelayanan untuk Tuhan,
Gereja dan sosial untuk masyarakat.
R1 memberikan tanggapan lengkapnya bahwa Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru berbeda dari paroki yang lain, berbeda dari segi jenis pelayanannya,
karena di Paroki Antonius Padua sudah memiliki berbagai tim pelayanan dan tim
kerja hingga beberapa komunitas yang aktif sedangkan paroki lain belum ada
untuk pembagian dalam setiap tim kerja atau pelayanannya. Dari R1
mengungkapkan tambahan argumen bahwa para orang muda lebih senang jika
mendengarkan homili di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru saat mengikuti
perayaan Ekaristi dari pada di paroki lain, karena isi homili sangat mengena
dengan situasi nyata yang dialami orang muda zaman sekarang. Kehadiran orang-
orang mudapun selalu merasa disapa oleh romo. Di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru orang muda diberi ruang untuk berpelayanan. Lewat tim kerja dan
komunitas yang telah ada menjadi tempat bagi orang-orang muda untuk
mengembangkan diri dan mau terlibat untuk melayani Tuhan dalam Gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
karena Gereja Kotabaru beda dari yang lain, beda dari segi-segi jenis
pelayanannya. Di Gereja lain masih belum ada tetapi di Gereja Kotabaru sudah
ada. Lebih senang mendengarkan homili di Kotabaru, dari pada di Gereja lain
karena isi homili sangat mengena dengan situasi nyata yang dialami, terlebih
bagi anak muda. Gereja lain kadang bertele-tele, … . Selalu merasa tersapa oleh
Romo sebagai orang muda. Di Kobar orang mudanya diberi ruang untuk
berpelayanan, tidak seperti di Gereja lain.
Bahwa R8 mengatakan jika Paroki St. Antonius Padua Kotabaru perayaan
Ekaristinya cepat dan juga tidak bertele-tele. Romo dalam menyampaikan homili
singkat, padat dan jelas. Mengenai pemaparan tersebut untuk orang muda mampu
menjadi pilihan karena sesuai dengan ciri khas orang muda yang tidak betah
dengan durasi waktu yang lama dan membosankan untuk mengikuti sebuah
kegiatan atau acara. Juga terdapat tim pelayanan yang telah aktif dan hidup di
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini. Adanya tim pelayanan yang sudah ada
mampu membuat orang-orang muda bebas memilih mana yang diminati, yang
ingin diasah dan sesuai dengan kemampuan bakat yang dimiliki, ataupun untuk
belajar mulai dari nol.
Di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini kehadiran dari seluruh orang-
orang muda merasa sangat disapa oleh romo, dan umat lain. Juga diterima dan
mendapat dukungan dari banyak pihak temasuk para anggota dewan paroki.
Dukungan ini diberikan untuk setiap tim kerja dan komunitas yang selalu
berupaya untuk memberikan pelayanan, bahkan bentuk kegiatan sosial untuk
membantu masyarakat umum. Dari romo parokipun sangat terbuka untuk hal-hal
positif dan yang bisa untuk mengembangkan kegiatan pastoral paroki, bahkan
seringkali romo mengajak hang out (nongkrong-nongkrong) tetapi hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
bukan untuk bersenang-senang namun tetap berdiskusi tentang pelayanan-
pelayanan yang ada di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.
Misanya cepat, tidak bertele-tele, homilinya singkat padat jelas, memiliki banyak
tim pelayanan…Di Kotabaru juga merasa sangat disapa, diterima dan didukung
terkhusus untuk para orang-orang mudanya, Romo Paroki sangat terbuka, suka
mengajak pergi, misalnya nongkrong-nongkrong tapi tetap berdiskusi tentang
pelayanan-pelayanan yang ada di Kotabaru.
Tanggapan lengkap dari R5, menurutnya banyak paroki yang sebenarnya
saat ini kekurangan akan orang-orang muda untuk mau terlibat dalam paroki tetapi
justru di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki banyak orang-orang muda
yang selalu muncul. Orang-orang muda mengikuti berbagai kegiatan dan tugas-
tugasnya dalam setiap tim kerja ataupun komunitas. Hadirnya orang-orang muda
dan juga diberbagai kegiatan mampu menarik orang muda yang lain karena
seluruh pelayanannya tidak hanya seputar liturgi tetapi juga banyak kegiatan
sosial yang sudah ada seperti dalam komunitas sego mubeng, tim kerja bimbingan
belajar dan kegitan lainnya.
Juga menurut R5 kemungkinan sudah sejak dulu dan karena sejarahnya
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sendiri ini mampu untuk memikat orang
muda. Hal lainnya diungkapkan pendapat dari R5 bahwa dari romo-romo
memiliki kedekatan dengan orang-orang muda sehingga antara romo dan orang
muda terjalin relasi yang baik. Bagi R5, lokasi paroki yang sangat strategis
dengan banyak lingkup kampus dan tempat orang muda nongkrong dan
bercengkrama dengan teman-temannya membuat paroki ini mampu menjadi
pilihan orang-orang muda untuk mengikuti Ekaristi ataupun melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pelayanan. Hal inilah yang membuat orang muda memilih Paroki St. Antonius
Padua yang didalamnya dan banyak alasan lain yang mampu menarik dan
merangkul banyak orang muda dari berbagai asal dan daerah.
…Sebenarnya saya kurang tahu ya, aku sendiri tertarik aktif di Gereja Kotabaru
karena banyak anak-anak mudanya dan juga banyak kegiatan yang membuatku
menarik tidak hanya dari seputar liturgi tapi juga dalam kegiatan sosial, seperti
sego mubeng, bimbel, patemon. Ya mungkin memang karena sejarah dari dulu-
dulunya, Romo yang juga dekat dengan anak muda dan juga lokasi Gereja yang
dekat dengan kampus dan temapat nongkrong.
Serupa dengan argumen R5, bahwa R6 menyatakan jika di Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru memiliki banyak tim pelayanan yang melibatkan orang
muda. Dari situlah orang-orang muda diberikan kesempatan untuk mampu
berkreasi, mengembangkan bakat, menumbuhkan jiwa melayani, dan mampu
menemukan Tuhan dalam hidup mereka. Juga keterlibatan untuk ambil bagian
melayani ini bisa dijadikan sebagai penyegaran atau kegiatan di luar kesibukan
kuliah dan pekerjaan. Menjadi sebuah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk
orang-orang muda karena mereka tidak melulu memikirkan tentang perkuliahan
tetapi juga mendapat ruang baru dan hal baru yang semakin mengembangkan
mereka bersama orang muda yang lain dalam hal positif dan sangat mendukung
untuk mereka.
Orang muda selain akan mendapatkan manfaat rohani juga bisa
berkembang dalam mereka berproses. Mampu menjadi daya tarik juga karena
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki jumlah jadwal misa 7 kali, sehingga
para mahasiswa dan mereka yang bekerja mampu menyesuaikan ditengah
kesibukan dan tanggungan mereka untuk tetap bisa mengikuti perayaan Ekaristi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari Ekaristi pula mampu mendapat peneguhan iman dalam homili yang telah
diberikan oleh romo. Homili yang meneguhkan membuat orang muda juga bisa
memikirkan dan berrefleksi dalam keseharian mereka. “Banyak banget pelayanan
yang melibatkan orang muda. Orang muda diberi kesempatan untuk berkreasi,
mengembangkan bakat, melayani, menemukan Sang Pencipta.”
Argumen lain dari R2 mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang
menjadi daya tarik bagi orang muda karena memang memprioritaskan kebutuhan
umat saat ini terutama untuk orang muda. Orang-orang muda yang diberikan
wadah cukup besar bagi mereka untuk semakin berkembang dan menciptakan
kreativitas. Contohnya dengan munculnya EKM yang mampu menjadi daya tarik
untuk orang muda. Tim Kerja ini semakin kreatif untuk mengadakan perayaan
Ekaristi yang menarik dan mampu memiliki minat yang besar di kalangan orang-
orang muda. Juga adanya gerakan sosial yang mampu menggerakkan solidaritas
dikalangan orang muda dan segala aktivitas-aktivitas yang tidak monoton, karena
orang muda selalu ingin kegiatan yang berbeda-beda dan tidak membosankan.
Kehadiran orang muda juga mampu untuk saling berbagi ide. Orang muda
saling bertemu untuk menciptakan hal baru, mereka semakin mengembangkan
gagasan-gagasan baru untuk setiap masing-masing dalam tim kerja dan komunitas
yang mereka ikuti. Inilah yang mampu menarik perhatian para orang-orang muda
untuk mencoba keanekaragaman bentuk dari aksi pelayanan.
…di Kotabaru sendiri memprioritaskan kebutuhan umat sekarang pada orang
muda cukup besar lalu dari situ muncul hal hal baru seperti adanya EKM,
sehingga itu menjadi daya tarik sendiri bahwa tau akan kebutuhan anak muda
yang diinginkan dan membuat tertarik. Adanya pula gerakan sosial lalu menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
daya tarik juga tentunya bukan hanya untuk orang-orang tua tetapi juga orang-
orang muda…
Argumen dari R4 memberikan kejelasan bahwa Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru mampu memiliki daya tarik bagi orang muda karena banyak orang-
orang muda yang datang untuk ikut merayakan Ekaristi. Menurut R4 dengan
adanya orang-orang muda yang datang untuk ikut Ekaristi membuat orang-orang
muda yang lain mau mengikuti Ekaristi disini sehingga menjadikan Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru sebagai tempatnya untuk orang muda. Hampir setiap
kali misa yang terjadwal, paling banyak didominasi oleh orang-orang muda.
Orang-orang muda memilih mengikuti perayaan Ekaristi di Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru karena disinilah sebagian orang-orang muda mengikuti Ekaristi,
jadi dari sini orang-orang muda tertarik dan berjumpa dengan sesamanya yang
muda-muda. R4 melalui pengalamannya tertarik dengan Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru karena diajak oleh temannya dan kemudian bergabung bersama
dalam tim kerja. Juga yang menjadi menarik lagi bagi R4 karena selalu ada
dinamika dalam setiap proses di masing-masing tim kerja dan komunitas,
disitulah selalu ada suka dan duka bagi orang-orang muda saat mereka berproses
bersama.
Dari R9 memberikan penegasan bahwa sebenarnya tidak tahu lebih jelas
apakah paroki ini khusus untuk orang muda, tetapi secara kuantitatif banyak orang
muda yang hadir di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dan dengan semangat
pelayanan terbaik yang akan bisa diberikan. Pihak paroki sendiri memberikan dan
mendukung hal ini untuk menghidupi orang muda bentuknya seperti tim kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
yang ada saat ini. Dari situ untuk menampung dan memberi ruang pada orang-
orang muda berkarya menuangkan ide-ide jenius mereka.
Dari responden R10 dalam argumennya terkait Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru mampu memiliki daya tarik untuk orang muda karena memang terbuka
untuk orang muda. Orang muda dari manapun dan yang bukan dari territorial
daerah lingkup paroki, tidak ada persyaratan yang mewajibkan untuk orang-orang
muda ini bisa tergabung ambil bagian di dalamnya. Orang-orang muda akan
diterima baik di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sehingga mereka juga
merasa memiliki menjadi bagiannya dan sebagai pilihan mereka untuk mencoba
kegiatan maupun hanya ikut dalam Ekaristi. Orang-orang muda diberi kesempatan
untuk bergabung bersama.
Pertanyaan selanjutnya yang diberikan kepada responden terkait dengan
pilihan para orang-orang muda yang memilih Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta sebagai pilihan tempat mereka aktif berkegiatan hidup menggereja.
Penulis memberikan sebuah pertanyaan tersebut yang diharapkan hasil dari setiap
responden mampu mengetahui berbagai alasan dan pendapat dari argumen
mereka.
Pernyataan dari R1, R3, R5, R6 dan R8 memiliki kesamaan. Bahwa orang-
orang muda memilih Paroki St. Antonius Padua Kotabaru karena tersedianya
tempat bagi mereka untuk berpelayanan dengan masuk ke dalam tim kerja dan
komunitas yang sudah tersedia untuk siapa saja apalagi untuk orang muda. Orang-
orang muda berhak untuk bergabung dalam tim kerja dan komunitas sesuai
dengan minat mereka. Tim kerja dan komunitas mampu membantu melancarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tugas dan kegiatan yang ada di paroki, untuk itu diperlukannya sumber daya
manusia untuk menunjangnya.
Argumen dari R1 mengatakan bahwa orang muda memilih Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru karena tersedianya banyak tempat bagi orang-orang
muda untuk memilih dan masuk ke dalam berbagai macam komunitas dan tim
kerja yang sudah ada. Juga dalam setiap pribadi masing-masing orang muda yang
sudah terlibat di dalamnya mereka adalah orang-orang muda yang mampu untuk
bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, yang memiliki profesionalitas
dengan tugas serta hal lainnya. Para orang muda dengan spirit dan speed mereka
satu sama lain mampu untuk bekerjasama dan memiliki semangat membara
membangun dan menyelesaikan tugas mereka dalam tim. Hal yang membuat
orang-orang muda tertarik merasa tersentuh hatinya dengan ketersapaan yang
diberikan dari romo. Itulah yang membuat orang-orang muda merasa diperhatikan
dan mendapat dukungan. Mereka sangat diterima baik, sehingga mereka sangat
diharapkan untuk Gereja, romo, dewan paroki dan umat sendiri.
Memilih Kobar itu karena banyak tempat dalam komunitas atau tim kerja untuk
melakukan pelayanan. Hal lainnya yang menjadi alasannya ialah anak mudanya
mampu untuk bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya, profesional, kerja
kerja main ya main mau membedakan mana yang seharusnya dilakukan, selalu
ada sapaan dari Romo.
Serupa dengan argumen R1, argumen dari R3 mengenai perihal ini karena
di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki tim pelayanan yang sudah
terbagi dalam masing-masing bidang. Serta yang ikut dalam berbagai tim
pelayanan kehadirannya didominasi oleh keikutsertaan orang-orang muda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Misalnya dalam tim pelayanan seperti EKM, EKR, PIA, Patemon, Lektor dan
masih banyak lagi yang lainnya kemudian mampu menjadi wadah bagi orang
muda untuk berkembang dan menghidupi semangat hidup menggereja. Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru menjadi paroki yang besar yang didalamnya memiliki
cara untuk melayani Tuhan dalam bentuk apapun dan juga mampu menjadi daya
tarik karena banyaknya orang-orang muda yang sudah bergabung membuat orang
muda yang lain juga ingin bergabung. Hal ini mampu menjadi magnet untuk
orang-orang muda yang lain sehingga mereka tergerak hati untuk terlibat
bersama-sama dalam kegiatan menggereja. “Orang-orang muda mampu
membimbing orang-orang muda lain dan menghidupi sebuah kerasulan sejati di
antara sahabat-sahabat mereka sendiri” (OMIPP 36).
Senada dengan argumen R1 dan R3 dalam memberi tanggapan memilih
terlibat di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru, dari R5 menegaskan jika banyak
dari setiap paroki kegiatannya hanya yang berkaitan dengan hal-hal rohani,
misalnya kegiatan berdoa, sembahyangan, koor, lektor dan kegiatan yang lain.
Tetapi berbeda dengan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru, bahwa di paroki ini
berbeda dan tidak hanya untuk kegiatan rohani saja tetapi banyak macam kegiatan
aksi sosial, seperti sego mubeng, bimbingan belajar, dan kegiatan sosial lain di
luar kegiatan liturgi yang lebih banyak diminati oleh orang muda. Juga adanya
waktu yang fleksibel untuk mampu mengikuti kegiatan tersebut dan dengan
sukarela untuk mau mengikuti tidak untuk menuntut terlibat. Sebagai orang muda
memiliki waktu dengan berbagai kesibukannya bisa membuat mereka mencari
celah untuk sekedar refreshing dan melibatkan diri akan tugas dan panggilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
mereka sebagai anak Allah. “…ada banyak macam kegiatan yang tidak mengarah
ke rohani seperti sego mubeng, bimbingan belajar, dan kegiatan sosial di luar
kegiatan liturgi yang tentunya lebih disukai orang muda dan waktunya fleksibel
tidak terlalu menuntut untuk terlibat.”
Pendapat yang sama diungkapkan oleh R6 bahwa di Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru memiliki tim kerja dan komunitas yang mampu menjadi pilihan
orang-orang muda untuk terlibat melibatkan diri dalam pelayanan. Dari komunitas
dan tim kerja memiliki peminat dari kalangan orang-orang muda yang sudah
tergabung di dalamnya dan membuat anak-anak muda yang lain mau untuk ikut
terlibat bersama. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru termasuk paroki yang selalu
mendengarkan kebutuhan dari orang-orang muda. Dari inilah orang-orang muda
merasa selalu didukung dan diperhatikan.
Pendapat lain yang diutarakan oleh R6 memilih Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru untuk menjadi tempat mereka terlibat dalam kehidupan menggereja
alasannya karena yang sudah banyak terlibat dan berkecimpung didalamnya itu
semua orang muda. Para orang-orang muda ini mulai dari pelajar hingga mereka
para mahasiswa dan yang bekerja. Mereka yang sudah terlibat mampu untuk
mengasah talenta yang dimiliki dengan jiwa sosialisasi bertemu dan menjumpai
orang-orang yang berbeda latar belakang sehinga mampu melatih diri untuk anak-
anak muda mulai belajar, mengetahui hal baru dan berkembang. Saat Ekaristi
selalu dipimpin Imam yang berbeda menjadikan setiap kali ikut Ekaristi tidak
jenuh dan Ekaristi dikemas menarik sehingga membuat orang muda tidak mudah
merasa bosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Selaras dengan R1, R3, R5 dan R6 bahwa R8 dalam argumennya
menyatakan jika di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki tim pelayanan
dan di dalamnya yang terlibat adalah orang-orang muda sehingga kehadiran orang
muda yang telah aktif ini mampu menarik perhatian untuk orang-orang muda yang
lainnya. Ini yang menjadi kekuatan bagi paroki sendiri sehingga selalu mampu
untuk berupaya mengembangkan dan menjadikan setiap tim pelayanan yang baik,
maju dalam bidangnya sehingga mampu untuk menjaring orang-orang muda yang
berpotensi ataupun mereka yang mau mencoba berpartisipasi dan belajar.
Dari R2 dalam memberikan argumennya bahwa Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru memiliki ciri khas yakni menjadi paroki bagi orang-orang muda dengan
banyak bentuk kegiatan yang dilaksanakan untuk merangkul orang-orang muda
terlibat dalam hidup menggereja. Dari situlah orang-orang muda merasa dibantu
dan dijawab keinginan mereka untuk mampu terlibat aktif melayani. Mampu
menjadi pilihan untuk orang muda karena model pelayanannya sesuai dan relevan
dengan zaman sekarang bagi mereka. Seperti yang diinginkan orang muda mereka
suka dengan kegiatan yang tidak membosankan, sesuai dengan kriteria mereka.
Jadi merekapun senang dalam melaksanakan dan tidak terlalu terbebani dengan
banyak tuntutan. “Paroki Kotabaru itu sudah memiliki ciri khas yaitu menjadi
paroki bagi anak muda dengan segala bentuk kegiatan yang ada…”
Argumen berbeda diutarakan dari R4 yang mengatakan kalau orang-orang
muda yang ada dan telah berkecimpung di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini
mereka asik-asik, satu sama lain bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan
orang lain. Mereka mudah untuk diajak bekerja sama. Tidak ada egoisme karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mereka bekerja dan melayani untuk umat, Gereja dan Tuhan. Para orang-orang
mudanya memiliki pikiran yang terbuka satu dengan yang lain terlebih dalam
setiap satu tim kerja dan komunitas. Sering adanya kerjasama antar tim kerja dan
komunitas mampu menumbuhkan kebersamaan diantara mereka. Dalam satu tim
kerja ini orang-orang muda yang masuk dan yang telah terlibat di dalamnya mau
mengalami jatuh bangun bersama-sama, misalkan saat proses latihan yang sedang
dijalani juga saat persiapan untuk make up dan memakai kostum sebelum
menampilkan di depan umat. Bagi R4 susah mencari lingkungan yang seperti itu,
bahwa masing-masing orang mudanya mau saling memahami dan mendukung.
Juga dari yang dialami dari R4 bahwa dari setiap orang mampu untuk menerima
orang lain apa adanya. Menjadi hal positif untuk semakin memperkuat kinerja dari
setiap masing-masing orang dan kerjasama dalam sebuah tim atau komunitas.
Dari R7 memiliki pendapat yang berbeda bahwa Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru mampu menjadi pilihan orang muda untuk terlibat dalam
kegiatan menggereja karena dari setiap tim kerja yang aktif masing-masing dari
tim kerjanya mampu promosi dan merekrut anggota dengan baik dan jelas. Setiap
tim kerja berupaya mengajak orang muda untuk bergabung dan terlibat bersama
dalam tim kerja atau komunitas tersebut. Contohnya, dari tim kerja membuat
pengumuman di warta iman, juga informasi melalui sosial media yang dari situ
mudah disebarkan ke yang lainnya sehingga banyak orang yang menjadi tahu dan
penasaran sehingga mereka mau terlibat bersama. Membuka stand open
recruitmen (oprec) di depan pintu gerbang Gereja setelah selesai misa bagi
mereka yang baru untuk ikut bergabung. Stand ini diadakan biasanya setiap satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tahun sekali atau disaat masing-masing dari tim kerja ingin menambah anggota
jika sudah kekurangan. Hal inipun selalu mendapat respon baik dari setiap anak
muda yang ingin mendaftarkan dirinya ataupun yang menanggapi hal itu. Mereka
sangat berpartisipasi untuk bergabung.
Dari R9 memiliki argumen bahwa orang-orang muda yang telah terlibat di
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru ini memiliki banyak kekuatan sesuai dengan
ciri mereka sebagai orang muda masa kini. Orang-orang muda dengan
kekuatannya yang dimiliki saat ini harus didukung dengan kekuatan-kekuatan
mereka, supaya mereka mampu untuk bertindak melakukan sesuatu hal yang
sungguh luar biasa untuk diberikan kepada Gereja. Setiap orang muda memiliki
power, kemampuan dan talenta yang mampu ditemukan dalam setiap pribadi
mereka. Itulah yang sekiranya ada dalam diri orang-orang muda untuk bisa
dipakai, diberikan pendampingan, dan fasilitas untuk mendukung dan membuat
mereka semakin mampu berkembang baik. Orang muda kiranya selalu
diperhatikan bahwa potensi mereka perlu diasah dan dikeluarkan, melalui orang
muda yang akan membuat perubahan kecil menjadi besar.
Pernyataan yang sama juga ditegaskan dalam OMIPP terkait kegiatan
pastoral orang muda, dalam perjalanan Sinode muncul kebutuhan untuk memberi
dimensi panggilan dalam pastoral orang muda, dengan mempertimbangkan orang
muda sebagai sasaran pastoral panggilan. Perlunya mengembangkan proses
pastoral yang lengkap, sejak masa anak-anak hingga dewasa dan memasuki
komunitas Kristiani. Juga perlu diperhatikan bahwa kelompok paroki, gerakan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
gerakan, dan perkumpulan orang muda melakukan proses yang efektif untuk
pendampingan dan formasio orang muda dalam hidup mereka.
Bagi R10 dalam argumennya untuk menegaskan bahwa dari orang-orang
yang sudah bergabung di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru atau mereka yang
memang berasal dari wilayah lingkup paroki merasa dan sudah peduli untuk mau
berkontribusi dalam pelaksanaan tugas tanggungjawabnya sebagai umat Allah
untuk berpartisipasi dalam pelayanan kegiatan menggereja. Juga hal yang mampu
mendukung dan memfasilitasi mereka yang mau ikut untuk bekerja bagi Gereja
sehingga mereka yang sudah terlibat ini tetap mau melayani. Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru sangat menerima dengan keterbukaannya sehingga
menjadikannya tetap menjadi pilihan orang muda terlibat dalam kegiatan
menggereja. “Betapa paroki berjuang menjadi tempat yang relevan bagi orang
muda dan memikirkan kembali panggilan missioner mereka” (OMIPP 18)
…mereka merasa bahwa keinginan untuk melayani inilah mampu terakomodir
sehingga saat itu banyak sekali anak-anak muda yang melayani itu juga sampai
saat ini. Di Kotabaru itu menerima dengan tangan terbuka, nah inilah yang
sebetulnya menjadikan keuntungan buat Kotabaru dimana anak-anak muda
terlibat dalam kegiatan-kegiatan menggereja.
b. Kehadiran Orang Muda bagi Gereja.
Selanjutnya penulis memberikan pertanyaan dan ingin mengetahui
jawaban terkait seberapa perlunya kehadiran orang muda dalam kegiatan hidup
menggereja. Hasil dari wawancara bersama responden memiliki tanggapan yang
positif mengenai hal ini.
Pendapat dari R2 memberikan respon, bahwa perlu atau tidaknya orang
muda untuk terlibat dalam Gereja tergantung pada pilihan masing-masing pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
apakah setiap orang muda merasa hal itu perlu atau tidak. Niatan untuk
melibatkan diri dalam hidup menggereja akan timbul dari kesadaran pribadi setiap
orang muda. Namun setidaknya dari pihak Gereja sendiri kiranya perlu
menumbuhkan sikap perlu dan niat seperti itu, karena itu yang juga menjadi tugas
Gereja supaya mengajak putra putri Allah terlibat untuk melayani-Nya dengan
banyak cara. Sekiranya Gereja tidak hanya diam dan duduk berleha-leha dan tidak
ada gerakan untuk mengajak orang muda terlibat dan jangan sampai jatuh seperti
gereja-gereja di Eropa yang banyak diisi oleh orang-orang tua dan tidak ada
regenerasi dari golongan selanjutnya.
Perlu atau tidaknya kembali pada pilihan masing-masing orang apakah dia
merasa perlu atau tidak, tetapi sebagai satu komunitas hendaknya Gereja perlu
menumbuhkan sikap perlu itu, Gereja tidak mungkin tinggal diam dan duduk
berleha-leha tidak ada gerakan untuk mengajak mereka masuk terlibat. Akhirnya
akan jatuh seperti Gereja-gereja di Eropa yang diisi oleh banyak orang tua … .
Dari R9 memberikan pendapat yang berbeda dari semua responden, R9
memberikan pesannya bahwa orang-orang muda saat ini yang sudah ambil bagian
dalam Gereja dan untuk semua orang muda kembangkanlah talentamu. R9 sangat
mengharapkan orang-orang muda untuk bergerak dan muncul tidak hanya
berdiam diri. Tiga hal penting yang perlu dikembangkan bagi orang-orang muda
untuk hal-hal baik adalah berdoa yang banyak, belajar yang banyak, dan
sosialisasi yang banyak. Hal tersebut sekiranya mampu menjadi cara untuk orang
muda berbenah dan lebih berpotensi.
Dari delapan responden yang lain, yakni R1, R3, R4, R5, R6, R7, R8 dan
R10 memiliki kesamaan dalam memberikan pendapat mereka, bahwa hadirnya
orang muda untuk terlibat hidup menggereja sangat diperlukan. Alasannya karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
untuk menjadi penerus dari generasi orang tua. Juga orang muda yang lebih
paham dengan zaman sekarang, antara yang muda dan yang tua mampu saling
belajar bersama dan membangun komunikasi yang baik. Generasi saat ini dan
yang akan datang sangat dibutuhkan potensi dari orang-orang mudanya.
Kejelasan dari R1 dalam argumennya bahwa orang muda sangat
diperlukan untuk terlibat dan aktif, yang akan meneruskan perjalanannya adalah
orang-orang muda, karena dari orang mudalah saat ini yang akan meneruskan
perjalanan dari kehidupan Gereja selanjutnya. Sekiranya orang muda harus
diperhatikan dan dirangkul supaya kedepannya dalam Gereja ada yang
meneruskan. Jika orang-orang muda tidak diajak dan dijamah kedepannya tidak
ada yang akan meneruskan. Dari situlah orang-orang muda akan paham bahwa
mereka menjadi harapan untuk Gereja. Juga orang-orang muda akan semakin
sadar bahwa ini bagian tugas dari mereka, sekiranya juga mampu membawa
orang-orang muda menemukan sebuah pemaknaan dari keikutsertaan melibatkan
diri dalam memberikan pelayanan kepada Tuhan. “… Bagi saya sangat perlu,
karena anak muda yang akan meneruskan perjalanan dari Gereja, kalau anak
muda dari sekarang tidak dijamah kedepannya yang akan meneruskan segala
kegiatan di Gereja siapa…”
Senada dengan R1 bahwa dari R3 pendapatnya mengungkapkan hadirnya
orang muda untuk terlibat dalam Gereja itu sangat diperlukan, karena orang muda
lebih milenial dan tahu dengan keadaan situasi zaman sekarang karena saat ini
adalah zamannya orang muda. Kehadiran dari orang muda diperlukan untuk
mewujudkan kerjasama dengan yang lainnya juga sebagai penggerak perubahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Misalkan antara orang muda dan orang tua mampu saling belajar dan membangun
hubungan yang baik, supaya tidak selalu terjadi perpecahan dan mampu saling
menyesuaikan. “Bantuan berharga dari orang muda, dapat sungguh-sungguh
menjadi peluang untuk reformasi di zaman ini” (OMIPP 31)
Hal-hal yang menjadi kekurangan antara orang tua dengan orang muda
kedepannya supaya bisa saling memaklumi, sehingga perdebatan dan perbedaan
mampu teratasi dengan baik. Sekiranya antara golongan orang tua dan orang
muda saling mendukung, memperbaiki sebuah hubungan relasi sehingga tidak
selalu menyalahkan, saling menghormati, tidak egois satu sama lain. Sehingga
satu sama lain mampu menjalin kembali kerjasama untuk proses dan kelancaran
dalam tugas dan tanggungjawab yang diemban. “Sangat diperlukan, terutama
karena orang muda lebih milenial dan lebih tau keadaaan sekarang seperti apa
sedangkan orang tua masih belum tahu bagaimana. Nah orang muda sangat
diperlukan buat kerjasama…”
Hal serupa juga diutarakan dari R4, bahwa sangat diperlukan jika orang-
orang muda terlibat dalam kegiatan hidup menggereja karena orang-orang muda
yang akan meneruskan dari perjuangan orang-orang yang sudah tua. Bagi R4, jika
bukan orang-orang muda siapa lagi yang bisa meneruskan untuk Gereja. Menjadi
sangat penting antara orang tua dengan orang-orang muda untuk mau bekerja
sama satu sama lain, dari orang-orang tua sendiri harus mau bekerjasama dengan
yang muda, bisa saling belajar bertanggung jawab di dalam ataupun antar
komunitas dan tim kerja. Semuanya bisa saling memberi contoh yang baik,
keduanya antara orang muda dan orang tua perannya sama-sama penting. Harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
mampu membantu dan bekerjasama dalam pekerjaan yang dilakukan. Jika
semuanya teratasi maka tidak akan ada pergulatan atau saling pamer keunggulan
antara yang muda dan yang tua. “Sangat diperlukan lah, meneruskan perjuangan
yang tua-tua. Kalau bukan anak-anak muda siapa lagi yang bisa meneruskan…”
Ungkapan pendapat serupa juga muncul dari argument R5 yakni hadirnya
orang muda jelas sangat diperlukan, karena hal ini sebagai regenerasi dan untuk
pembaharuan dalam lingkungan Gereja. Orang-orang muda yang akan
menggantikan posisi orang tua untuk tergabung dan menghidupi dalam Gereja.
Dari sisi lain juga mampu menjadi magnet untuk para orang muda yang sudah
bergabung mengajak orang muda yang lainnya untuk ikut serta terlibat dan
berkarya untuk Gereja. Menjadi alasan lain bahwa orang-orang muda jika
berbicara dengan yang tidak seumuran (orang tua) merasa tidak nyambung. Jadi
dari orang-orang muda membutuhkan orang-orang dan lingkungan yang nyaman
bagi mereka, yang bisa menjadikan mereka cocok dengan yang sama dan
seumuran sehingga mampu lebih berkemistri, tegas dari R5. “Jelas sangat
diperlukan, karena sebagai regenerasi dan supaya ada pembaharuan di lingkungan
Gereja, juga sebagai magnet untuk mengajak anak-anak muda yang lainnya…”
Selaras dengan argumen responden yang lain dari R6 juga berpendapat
kalau orang muda sangat diperlukan untuk Gereja. Menanggapi akan hal itu
memang selanjutnya ada generasi penerus dari orang-orang muda sendiri, jadi ada
next generation, melanjutkan dari generasi-generasi yang sudah tua dan masa
depan selalu ada di tangan orang-orang muda. Lewat orang muda mampu
memberikan terobosan baru untuk juga memperbaharui segala aspek yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ditangani orang-orang muda. Orang muda harus banyak belajar dan jangan cepat
merasa puas dan menganggap dirinya sudah benar, bahwa semua harus melewati
proses. Orang muda kiranya mampu memberikan dampak nyata dan ini sebagai
bukti bahwa orang muda benar-benar berpotensi besar.
Hal serupa juga sama diungkapkan dari R7 yang dalam argumennya
mengatakan bahwa untuk keterlibatan orang muda memang sangat diperlukan.
Dari keterlibatan orang-orang muda yang yang sudah aktif mampu untuk
menggerakkan orang-orang muda yang masih belum terpanggil untuk melayani,
membantu para tetua Gereja untuk melanjutkan tugas-tugas sehingga ini menjadi
regenerasi dari yang tua ke yang muda-muda. Sudah pantas jika orang muda
menjadi harapan dari orang tua, orang muda yang akan melaksanakan tugas dan
menggantikan posisi orang tua yang sudah terlibat supaya pelaksanaan dan
kegiatan yang ada di Gereja tidak mati begitu saja. Juga orang-orang muda akan
belajar diskusi, kerja sama membangun komunitas dan Gereja yang lebih baik.
Bagi R8 orang-orang muda itu sangat diperlukan dalam keterlibatannya
mengidupi kegiatan serta aktifitas di Gereja. Misalkan saja jika yang selalu
terlibat adalah mereka orang-orang tua kelak tidak akan ada yang meneruskan.
Gereja jadi tidak ada yang mengurusi segala macam tugas yang harus
diselesaikan. Inilah yang menjadi harapan untuk Gereja saat ini dan kelak
sekiranya orang-orang muda yang mampu bekerja untuk Gereja. Orang-orang
muda yang akan menghadapi kenyataan dan proses demi proses untuk
mengembangkan Gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Sependapat dengan reponden-responden diatas, R10 juga mengatakan
bahwa keterlibatan orang muda sangat diperlukan untuk Gereja. R10 menegaskan
kalau tidak hanya Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang membutuhkan orang-
orang muda tapi semua paroki membutuhkannya. Saat ini keterlibatan orang-
orang muda di lingkungan masih langka karena setiap lingkungan masih
didominasi dengan kehadiran orang-orang tua.
Diharapkan orang muda mampu menjadi regenerasi untuk struktur
kepengurusan lingkungan dan untuk di tim pelayanan atau tim kerja bahkan
hingga pengurus dewan paroki. Jika tidak adanya regenerasi orang-orang muda
akan menghilang juga susah diajak untuk berpartisipasi. Keberadaan orang muda
disini memang terlihat jadi ada niatan orang muda lain untuk tergabung bersama
didalamnya berbeda dengan yang dialami Gereja lain sehingga mereka merasa
kesulitan mendapat orang muda.
Jika adanya orang-orang muda pasti juga terjadi kecocokan dalam pola
pikir, komunikasi dan ide-ide, mereka lebih merasa cocok satu dengan yang lain
dari pada dengan orang-orang tua. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru akan tetap
memiliki orang muda karena sebagian besar mereka adalah anak sekolah atau
kuliah yang bukan dari Jogja sehingga akan selalu ada pergantian setiap tahunnya.
Keidentikan dari Paroki St. Antonius Padua Kotabaru adalah menjadi “madu”
khususnya bagi para pendatang. Namun juga yang menjadi harapan dari R10
sekiranya orang muda tidak menunggu diperintah baru untuk mau bertindak
menindak lanjuti hal tersebut tetapi diharapkan mereka mampu bergerak sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Keterlibatan anak-anak muda sangat kita butuhkan, tidak hanya di Kotabaru tapi
di paroki lain dan semua Gereja…anak-anak muda ini yang diharapkan dari
lingkungan … . Kalau tidak dimulai dari anak-anak muda nanti ya anaka-anak
mudanya hilang. … . Kalau di Kotabaru kebanyakan karena memang yang
terlibat muda-muda jadi lebih gampang, … . Kotabaru masih jadi “madu”.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ini penulis merangkum hasil pendapat responden dari proses
penelitian saat wawancara yang sudah dilaksanakan. Hasil kesimpulan diambil
berdasarkan hasil yang paling dominan disebutkan oleh para responden.
a) Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta yang menjadi
parokinya orang muda
Hasil dari pencarian data dengan wawancara bersama responden, diperoleh
berbagai hasil mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang menjadi
parokinya orang muda. Pendapat responden ada yang mengatakan jika di paroki
lain hanya menampung dari wilayah paroki sedangkan Paroki Kotabaru menjadi
paroki yang terkonsep untuk orang muda, tempatnya orang muda untuk
berpelayanan, sudah terkenal dengan orang mudanya dan yang terkenal dari
EKMnya. Saat Ekaristi dan kegiatan tim kerja serta komunitas dihadiri banyak
orang muda.
Paroki yang mampu menjadi pilihannya orang muda juga karena ada
kehadiran romo-romo muda. Paroki menerima dan melibatkan orang muda,
kemudian paroki memberi ruang dan pendampingan sehingga setiap orang muda
mampu bertumbuh, berkembang dan kreatif, potensi dalam diri orang muda
dikembangkan. Ekaristi di Paroki inipun sudah kekinian, tidak monoton, misanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
cepat dengan durasi satu jam. Hal lain yang diungkapan bahwa Paroki Kotabaru
termasuk paroki terbesar, tertua dan berada di tempat strategis tengah Kota,
menjadi paroki yang istimewa. Hasil data yang diperoleh juga mengatakan Paroki
St. Antonius Padua Kotabaru suasananya adem, damai, orang mudanya saling
cinlok, bisa cuci mata melihat yang ganteng-ganteng, orang muda yang memakai
barang branded.
Hasil dari data yang diperoleh di lapangan mampu disimpulkan dari yang
lebih banyak diungkapkan responden bahwa di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru memang sudah terkenal sebagai tempatnya untuk orang-orang muda.
Kehadiran orang muda setiap kali saat perayaan Ekaristi dan dalam segala
kegiatan di tim kerja maupun komunitas menjadi yang paling dominan dihadiri
oleh orang-orang muda. Saat perayaan Ekaristi dihadiri sebagian besar oleh orang
muda sehingga mampu membuat orang muda yang lain juga mengikuti perayaan
Ekaristi di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. Begitupula dalam kegiatan tim
kerja dan komunitas yang berpartisipasi didalamnya adalah orang-orang muda.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sudah menjadi tempatnya untuk orang-orang
muda dari mana saja dari berbagai daerah untuk berkumpul dan terlibat bersama
di tempat ini.
Orang-orang muda yang terlibat di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
menjadi pilihan untuk orang muda lain yang ingin bergabung dan merasakan
berdinamika bersama orang-orang muda yang sebelumnya sudah tergabung. Antar
orang muda saling merasa cocok dan mampu untuk diajak bekerjasama. Setiap
kali hadirnya orang-orang muda terkenal dari tahun ke tahun akan keberadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
orang mudanya yang selalu terlibat aktif mengihidupi Gereja ataupun yang selalu
memenuhi saat Ekaristi. Dari argument itu yang mampu menjawab bahwa Paroki
St. Antonius Padua Kotabaru menjadi tempatnya untuk orang muda. Hampir
dalam setiap momen orang muda tidak pernah absen dari kehadirannya.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dengan orang muda mampu bekerja
sama untuk saling mendukung satu sama lain. Pihak paroki membuka pintu bagi
orang-orang muda untuk datang dan berjumpa dengan orang muda yang lainnya.
Keberadaan orang muda sugguh diapresiasi karena dengan ini orang muda sudah
memiliki niat dan paroki mendukung dari setiap orang muda untuk terlibat dan
bekerja sama dengan paroki. Orang muda sekiranya selalu diperhatikan, supaya
mereka merasa keberadaanya diterima, diakui dan dihargai.
b) Daya tarik orang muda pada Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta
Tanggapan dari semua responden mengenai Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru Yogyakarta yang memiliki daya tarik bagi orang muda maka diperoleh
data diantaranya mengatakan bahwa paroki ini termasuk paroki terbesar, letaknya
strategis berada di tengah kota sehingga mampu menjangkau dan mengajak orang
muda. Juga kehadiran romo-romo muda yang mampu akrab dengan orang
mudanya. Selain itu Paroki St. Antonius Padua Kotabaru memiliki tim kerja dan
komunitas. Hal ini mampu menjadi peluang untuk orang muda berkreasi,
mengembangkan bakat, didalamnya selalu terjadi dinamika, menumbuhkan jiwa
melayani serta menemukan Tuhan. Orang muda juga tertarik dengan homili yang
diberikan saat Ekaristi tidak bertele-tele, jelas dan mengena sesuai situasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dialami orang muda. Orang muda lebih senang mendengarkan homili di Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru karena homili mampu meneguhkan orang-orang muda,
homili yang diberikan singkat padat dan jelas. Jadwal perayaan Ekaristi sampai
tujuh kali sehingga mampu memberikan waktu untuk orang muda tetap mengikuti
Ekaristi ditengah waktu kesibukan dan kegiatannya.
Daya tarik yang lain bagi orang muda ialah sapaan dari romo. Romo
begitu menyapa orang-orang muda dan sangat terbuka, dengan itu romo seringkali
mengajak nongkrong untuk berdinamika diluar tugas tapi tetap membincangkan
kegiatan-kegiatan paroki. Kehadiran orang muda di paroki ini mampu menarik
perhatian dan memikat bagi orang muda yang lain. Paroki memprioritaskan orang
muda juga mendukung dan memberi ruang bagi orang muda. Orang muda sangat
diterima dengan baik tanpa ada persyaratan khusus untuk bergabung di paroki ini,
hal ini karena Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang terbuka bagi orang-orang
muda.
Kesimpulan hasil riset dari berbagai tanggapan diatas dari para responden
bahwa orang muda lebih tertarik di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru karena
memiliki tim kerja dan komunitas yang aktif didalamnya sehingga orang muda
bebas untuk memilih sesuai dengan minat masing-masing. Para Bapa Sinode
dalam OMIPP 17 menekankan dengan mengatakan “inilah perlunya memikirkan
kembali cara-cara konkrit dalam melaksanakan pelayanan”. Cara ini yang mampu
diambil paroki bahwa tersedianya ruang bagi orang muda dan mampu melibatkan
orang-orang muda untuk mengembangkan potensi dari mereka, juga jiwa
melayani dalam pastoral lewat tim kerja dan komunitas. Hal ini menjadi dampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
bagi orang muda untuk semakin bertumbuh dalam jiwa pelayanan. Banyaknya
orang muda yang mendominasi mampu menarik orang muda yang lain untuk ikut
mencoba terlibat dan bekerjasama dalam dinamikanya. Hal ini mampu menjadi
magnet untuk mengajak orang muda yang lain bergabung dan merasakan
mengikuti kegiatan pelayanan yang telah tersedia.
Dituliskan dalam OMIPP 18 “betapa paroki berjuang menjadi tempat
relevan bagi orang muda dan betapa perlunya memikirkan kembali panggilan
misioner mereka”. Inilah yang mampu menjadi refleksi dari paroki, menjadikan
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru berupaya mencari potensi orang muda dan
akhirnya menjadi tempat orang muda terpanggil akan perutusannya untuk menjadi
karya tangan Allah dan menjawab panggilan Allah. Faktor lain muncul dari
pengaruh teman mampu memberikan dorongan bagi yang lain untuk ikut serta,
inilah menjadi ciri khas orang muda bahwa faktor teman sangat mempengaruhi.
c) Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta yang menjadi tempat
pilihan atau latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi orang
muda
Hasil wawancara bersama responden memberikan kelengkapan data
diantaranya beragumen mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta menjadi tempatnya orang muda untuk mengikuti kegiatan hidup
menggereja karena di paroki ini sudah tersedia tempat pelayanan lewat tim kerja
dan komunitas. Tim kerja dan komunitas sudah terbagi ke dalam masing-masing
bidang, kegiatan yang ada disetiap tim kerja dan komunitas bukan hanya kegiatan
rohani tetapi juga kegiatan sosial yang bukan bagian tugas liturgi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berbagai kegiatan tersebut mampu merangkul orang muda untuk terlibat
hidup menggereja dan model pelayanan yang sesuai dan relevan saat ini bagi
orang muda. Dari sini masing-masing tim kerja mampu promosi dan merekrut
anggota baru untuk bergabung dalam tugas pelayanan untuk gereja. Orang muda
yang terlibat di paroki mereka asik-asik, mampu menerima kelebihan kekurangan,
saling mendukung dan mampu bekerjasama satu dengan yang lain. Orang muda
memiliki kekuatan, yang dimiliki oleh orang muda mampu diakui, difasilitasi dan
didampingi oleh paroki.
Kesimpulan hasil riset dari argument para responden yang paling banyak
mengatakan terkait permasalahan tersebut ialah tersedianya wadah, ruang atau
tempat untuk orang-orang muda melakukan pelayanan dalam segala bentuk yang
telah tersedia di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru. Adanya tim kerja dan
komunitas yang ada di paroki mampu memberikan kesempatan kepada orang-
orang muda untuk bergabung dan memilih mana yang diminati. Orang-orang
muda diajak untuk mencoba melalui kegiatan dan tugas yang dilaksanakan di
masing-masing tim kerja serta komunitas.
Melalui kegiatan ini orang muda mampu mendapat dampak positif bagi
diri mereka, mereka menjadi percaya diri, mampu hidup dalam kelompok dan
bersosialisasi, membangun relasi dengan banyak orang muda lainnya. Juga
terdapat orang muda yang mendominasi dalam setiap tim kerja dan komunitas, di
dalamnya pasti ada orang-orang muda dan yang hadir kebanyakan dari kalangan
orang-orang muda. Hal ini pulalah yang menjadi perhatian dan kemenarikan bagi
orang muda yang lain untuk mau bergabung dan aktif berpelayanan di Paroki St.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Antonius Padua Kotabaru. Melalui hal-hal diatas sebagaimana tertulis juga dalam
CV 38 bahwa “kedekatan menciptakan kondisi di mana Gereja bisa menjadi ruang
dialog dan kesaksian persaudaraan yang mempesona”. Menciptakan lebih banyak
ruang untuk menggemakan suara orang muda: “Mendengarkan memungkinkan
pertukaran karunia dalam konteks empati.”
Orang muda mendapat dukungan, perhatian, dan setiap pendapat akan
didengar baik oleh para romo serta dewan paroki. Tidak hanya faktor itu saja
melainkan juga dari faktor orang-orang mudanya sendiri, bahwa mereka asik-asik,
mau menerima satu dengan yang lain, saling mendukung, saling memahami
hingga terjalin relasi persaudaraan diantara mereka. Berbagai hal ini mampu
sesuai dengan minat orang-orang muda, untuk itu kalangan orang-orang muda
merasa nyaman dan suka cita dengan apa yang sudah mereka jumpai dan rasakan
bersama teman-teman muda yang lain di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru.
d) Perlunya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja
Berbagai pendapat ditemukan dalam menjawab mengenai perlunya orang
muda terlibat hidup menggereja, bahwa ada dari responden mengatakan perlu
tidaknya tergantung pilihan masing-masing namun dari paroki perlu
menumbuhkan sikap perlu itu. Sebagian responden mengatakan jika orang muda
perlu dalam hidup menggereja dikarenakan orang muda sebagai generasi penerus
dari orang tua. Orang muda yang meneruskan perjalanan Gereja, sebagai
regenerasi dan masa depan ada ditangan orang muda, ada penerus untuk
melaksanakan tugas-tugas Gereja. Harapan dari responden jika orang muda
menjadi regenerasi struktur pengurus lingkungan. Dari orang muda yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
memahami dengan situasi zaman sekarang sehingga mampu lebih
mengembangkan untuk perubahan. Kiranya orang muda semakin
mengembangkan talentanya, tetap berdoa, dan menjalin sosialisasi.
Hasil kesimpulan riset dari data yang diperoleh bersama responden
memberikan penjelasan bahwa orang-orang muda memang sangat diperlukan
untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Alasannya karena orang muda
yang menjadi penerus dari generasi orang-orang tua. Orang muda menjadi masa
kininya gereja, sekaligus juga masa kininya Allah. Tidak dapat mengatakan
bahwa orang muda hanyalah masa depan Gereja: mereka adalah masa kini,
mereka sedang memperkaya kita dengan keterlibatan mereka. Orang muda bukan
lagi anak-anak, mereka sedang dalam masa hidup di mana mereka mulai memikul
tanggung jawab yang berbeda, dengan berpartisipasi bersama orang dewasa lain
dalam pengembangan keluarga, masyarakat dan Gereja (CV 64). Saat ini orang
muda menjadi pelaku utama yang bergerak untuk bertindak. Juga orang muda saat
ini yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Lewat orang muda tentunya
mereka memiliki banyak ide kreatif, cara kerja yang profesional, mempunyai
spirit, mempunyai kecepatan dan kekuatan, dan orang muda saling mampu
belajar.
Harapan saat ini dan kedepannya untuk orang muda sekiranya menjadi
peran “agent of changed” atau pembawa perubahan. Orang muda memiliki peran
yang sangat penting dan berpengaruh. Oleh karena itu sebagai orang muda
memiliki tanggungjawab yang besar terutama untuk perkembangan dan kemajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gereja dari zaman ke zaman. Melalui orang mudalah yang menjadi pengharapan
Gereja.
B. Usulan Kegiatan
Untuk menindaklanjuti penelitian ini, penulis mengusulkan program
Gathering bagi orang muda. Tujuan gathering untuk semakin membuat orang
muda meningkatkan semangat pelayanan bagi Gereja dan mengakrabkan satu
dengan yang lain. Gathering juga bertujuan untuk membantu orang muda
menyadari perannya sebagai masa kini Gereja.
a. Latar Belakang
Berdasarkan hasil dari pengamatan dalam penelitian, beberapa orang muda
di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang jadi responden telah memahami
peran mereka sebagai orang muda yang sangat diperlukan untuk kegiatan
menggereja. Tanggapan para responden terkait mengenai perlunya orang muda
untuk terlibat dalam hidup menggereja mendapatkan respon baik. Sangat perlu
bagi orang muda berkontribusi bagi keberlangsungan setiap kegiatan yang ada di
Gereja. Orang muda sekiranya memiliki kepekaan akan tugasnya sebagai masa
kini Allah untuk mampu terlibat dalam kegiatan hidup menggereja.
Harapan ke depannya orang-orang muda ini ingin untuk mengajak orang-
orang muda lain yang belum ambil bagian dalam keterlibatan hidup menggereja
dengan menyelenggarakan sebuah kegiatan yang diminati orang muda. Keinginan
orang muda yang dengan gayanya lebih menyukai sebuah kegiatan yang santai,
seru, nyaman dan yang tidak begitu formal. Kegiatan tersebut menjadi awal untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
mengajak orang muda tertarik dengan kegiatan menggereja. Tidak mengharuskan
kegiatan yang dilakukan selalu berbau rohani. Namun, melalui acara santai seperti
gathering, community building, temu antartim kerja atau komunitas yang mampu
menjadi saluran orang muda untuk menganal satu sama lain dan juga menciptakan
rasa nyaman. Masing-masing dari mereka merasa ingin melibatkan diri dan yang
sudah tergabung mampu membangun kerja sama yang lebih erat antartim kerja
dan komunitas satu sama lain.
b. Istilah Pengertian Gathering
Gathering diartikan sebagai sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh
banyak orang di tempat tertentu, di dalam atau luar ruangan sesuai kesepakatan
dengan keinginan untuk lebih santai. Kegiatan gathering diselenggarakan non
formal, sehingga tidak menguras pikiran dan tenaga berat.
Ada berbagai macam gathering salah satunya yang digunakan oleh penulis
dalam menyusun kegiatannya mengunakan Employee Gathering. Kegiatan ini
untuk mengajak seluruh orang yang ada dalam lingkup besar dengan banyak
pembagian tanggung jawab supaya bisa saling mengenal dan terjalin
kebersamaan.
Kegiatan gathering akan memberikan manfaat dalam menjalin kerjasama
antar setiap orang ataupun dengan dalam beda tugas tanggungjawab. Beberapa
manfaat lainnya antara lain, refreshing, untuk menjalin kebersamaan dan
kekeluargaan, memberikan semangat baru, membangkitkan semangat kerja.
Rileks sejenak dari kesibukan rutinitas tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Tujuan Pemilihan Program
Program yang diusulkan oleh penulis memiliki tujuan supaya orang-orang
muda semakin memiliki semangat pelayanan dan kesadaran akan peran sebagai
orang muda untuk ikut melibatkan diri dalam kegiatan menggereja bersama OMK
lain. Mampu mengajak OMK untuk semakin meningkatkan akan penghayatan
hidup menggereja dan mampu menjaring lebih banyak lagi OMK-OMK yang
belum berpartisipasi untuk terlibat menggereja. Membuat orang muda saling
mengenal satu dengan yang lain sehingga tidak merasa asing dan mampu menjalin
relasi persekutuan antar masing-masing orang muda baik mereka yang sudah
tergabung dalam tim kerja dan komunitas yang ada di Paroki Kotabaru. Mengajak
orang muda untuk mendapatkan kegiatan yang positif dan mampu membawa
orang muda dapat berkembang, baik iman, sosial dan bakatnya. Meningkatkan
kesadaran para OMK akan tugas dan tangung jawab sebagai warga Gereja.
d. Usulan Kegiatan “Gathering Online (GO)”
a. Tema : MABAR (Mengenal, Akrab Bareng-Bareng)
b. Tujuan :
1.Melalui kegiatan ini, orang muda diharapkan memiliki kesadaran akan peran
dan kehadirannya untuk semakin memiliki niat terlibat dalam Gereja.
2. Orang muda mampu semakin berkembang dalam perkembangan iman, sosial
dan bakat.
3. Mengajak anak muda yang belum bergabung untuk terlibat bersama dalam
Gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
e. Sasaran atau peserta
Peserta Gathering Online (GO) ini adalah orang-orang muda Katolik
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru yang terlibat dalam kegiatan menggereja
yang telah mereka ikuti dan mengajak mereka yang belum terlibat untuk
bergabung bersama mengenal lebih jauh kegiatan hidup menggereja dan
meningkatkan keikutsertaan orang muda.
f. Tempat dan Waktu
Gathering Online (GO) ini akan dilaksanakan pada bulan Juli secara
online lewat Google meet di rumah masing-masing karena untuk mengantisipasi
Covid-19 dan waktu pelaksanaannya dari pukul 10:00 – 11:30 WIB.
g. Bentuk Kegiatan
Kegiatan GO (Gathering Online) dilaksanakan dengan penyampaian sesi
materi, video, tanggapan dan sharing pengalaman, diskusi, refleksi, penyusunan
niat dan diakhiri dengan doa bersama untuk seluruh OMK.
h. Sumber Bahan
Video yang diambil dari Youtube, Christus Vivit.
i. Metode
Metode yang digunakan dalam Gathering Online (GO) ini yakni informasi
pengetahuan, pemutaran video, sharing pengalaman dan diskusi, refleksi.
j. Sarana
Sarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan ini adalah laptop/ HP, kuota
internet dan jaringan/sinyal yang bagus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
k. Matriks
No Tema Tujuan Tema Judul
Pertemuan
Tujuan Pertemuan Materi Metode Sarana Sumber
Bahan
1 Menjadi
orang
muda
yang
terpanggi
l dalam
hidupnya
untuk
memper -
sembahka
n diri
kepada
Gereja.
Seluruh orang
muda diharapkan
akan menemukan
makna dan
pemenuhan hidup
dalam Gereja.
Aku OMK
Membantu untuk
para orang-orang
muda Katolik
kembali bangkit
dan semakin
berkembang,
mampu
memberikan daya
upaya, tenaga dan
pula ide-ide
kreatif.
Seluruhnya
mampu membawa
OMK pada
pengalaman hidup
menggereja.
Sharing
mengenai
pengalaman
keterpanggil
an untuk
mau terlibat
dalam
kegiatan-
kegiatan
Gereja.
Refleksi,
sharing
diskusi
dan tanya
jawab
Laptop/
Hp,
jaringan
internet
Pengalama
n pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2 Gereja
dan orang
muda
Membantu
orang-orang
muda sebagai
warga Gereja
untuk menjadi
generasi baru
dalam perbaikan
Gereja, mampu
memberikan
perubahan,
mampu
memainkan peran
dan tanggung
jawab yang dari
semua hal selalu
diresapi dengan
semangat Kristus
yang diharapkan
akan
menghasillkan
buah yang baik.
Orang
muda
masa kini
Gereja.
Membantu orang-
orang muda
supaya semakin
memahami dan
menghayati
perannya sebagai
anak-anak Kristus
untuk menghidupi
Gereja.
Menyaksika
n sebuah
video.
Menonton
video,
sharing
mengenai
pengalama
n pribadi
mengenai
pentingny
a dan
dibutuhka
nnya
orang
muda
untuk mau
berpartisip
asi dalam
kehidupan
Gereja.
diskusi
dan tanya
jawab
Laptop/
Hp,
jaringan
internet
https://yout
u.be/s36put
RoC0
“Kaum
Muda,
Bersama
Keluarga,
Terlibat
dalam
Gereja”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3 Pentingn
ya orang
muda
untuk
terlibat
membant
u dan
menghidu
pi Gereja
Orang muda
yang memiliki
peran besar untuk
bergabung dalam
Gereja dan
semakin
mengembangkan
diri dan untuk
Gereja.
Gereja
yang
menjadi
rumahku
Membuat orang
muda semakin
tergerak untuk
terlibat dalam
Gereja dan juga
orang muda
supaya semakin
tersadarkan
bahwa mereka
menjadi masa kini
kehidupan dalam
Gereja.
Materi
informasi
tambahan
(dokumen
Christus
Vivit)
Penjelasan
materi
tentang
orang
muda,
sharing
diskusi
dan tanya
jawab
Laptop,
LCD
-Dokumen
Christus
Vivit.
-Materi dan
pengelama
n pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
l. Susunan Acara
WAKTU ACARA PENANGGUNGJAWAB
10:00 – 10:05 Login Peserta Penulis
10:05 – 10:10 Pembukaan
Doa Pembuka
Penulis
Gereja dan orang muda
10:10 – 10:45 Sharing pengalaman, tanya jawab. Penulis
10:45 – 11:00 Menyaksikan video “Kaum Muda,
Bersama Keluarga, Terlibat dalam
Gereja”
Sharing dan diskusi serta
pembahasan video.
Penulis
Menjadi orang muda yang terpanggil dalam hidupnya untuk melibatkan diri
kepada Gereja dan pentingnya kehadiran orang muda bagi Gereja.
11:00 – 11:15 Pemaparan dari Dokumen Christus
Vivit
Penulis
Pengumuman Give Away
11:15 – 11:20 Peserta berhak mendapat give away
yang dilakukan acak untuk 5
pemenang beruntung.
Penulis
Penutup
11:20 – 11:30 Doa Penutup, Lagu OMK. Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
1. Detail Kegiatan
1) Salam dan Pengantar
Menyampaikan salam selamat pagi dan menyampaikan terima kasih
kepada orang-orang muda yang telah bersedia mengikuti GO (Gathering Online).
Selanjutnya menyampaikan tujuan dari pelaksanaan Gathering Online supaya
dapat berjalan lancar walaupun tidak bertemu langsung tatap muka dan mampu
memberikan manfaat positif bagi orang-orang muda yang bergabung dalam
Gathering Online (GO). Kegiatan dari Gathering Online (GO) ini diadakan untuk
mengajak orang muda supaya lebih menghayati, memahami, dan
bertanggungjawab akan perannya sebagai orang muda untuk Gereja bahkan dalam
masyarakat.
2) Doa Pembuka :
Marilah hening sejenak untuk menyiapkan hati dan niat yang tulus
sebelum memulai acara Gathering Online (GO). Silahkan teman-teman
mengambil posisi duduk yang nyaman, dan hening sejenak untuk menghadirkan
Tuhan dalam kegiatan kita saat ini.
Allah Bapa yang penuh kasih, kami mengucap syukur kepada-Mu karena
Engkau selalu memberkati kami dan mengaruniakan rahmat indah-Mu kepada
kami anak-anakMu. Ya Bapa kali ini kami bersama-sama dalam pertemuan
Gathering Online (GO) ingin lebih menghayati akan tugas-tugas kami, bersama-
sama juga berbagi pengalaman dan merefleksikan dari setiap pengalaman kami
masing-masing dalam melayaniMu. Kami orang-orang muda yang saat ini
bergabung bersama dalam kegiatan ini juga sekiranya mampu saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menyemangati supaya tetap mau berkontribusi bagi Gereja mengemban tugas
sebagai anak-anak Allah. Bimbinglah kami selalu Ya Bapa supaya semakin giat
dalam terlibat dari setiap kegiatan hidup menggereja dan merangkul anak-anakMu
yang belum terlibat untuk senantiasa memiliki kesadaran membangun dan
mengemban tugas Gereja bersama-sama, sehingga kami semua sebagai masa kini
Gereja dan Kerjaan-Mu di dunia ini semakin peka dalam setiap hal-hal yang
seharusnya juga kami kerjakan dan kami semakin hidup sebagai orang muda yang
siap sedia selalu bekerja dan berkaya untuk Gereja. Dengan ini Ya Bapa kami
serahkan seluruh kegiatan kami hari ini dalam kasih penyertaan tangan-Mu
sehingga nantinya kami selalu membuka hati kepadaMu. Dalam nama Yesus
Kristus Tuhan dan pengantara kami, kini dan selama-lamanya. Amin.
3) Sesi I : Sharing pengalaman
4) Sesi II : Menonton video dari youtube dan mengulas dokumen Christus
Vivit
a. Tujuannya: Para orang muda mampu tersadarkan dan menghayati
keterlibatannya sebagai Orang Muda Katolik untuk terlibat dalam hidup
menggereja.
b. Metode : Menonton video, merefleksikan dan sharing dari pertanyaan.
c. Langkah-langkah :
Sharing pengalaman pribadi mengenai keterlibatannya dari mulai terlibat
hingga selama ini dalam hidup menggereja. Selanjutnya menonton video “Kaum
Muda, Bersama Keluarga, Terlibat dalam Gereja”. Setelah selesai, para orang
muda merefleksikan dengan dibantu panduan pertanyaan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Kalian sebagai orang muda, sudahkah tersadar dan tergerak akan tugas dan
tanggung jawab kalian setelah mendengar dan melihat dari pemaparan video
tadi?
Bagi kalian orang muda, mengharapkan Gereja yang seperti apa yang mampu
menjadi bagian untuk orang muda?
Dari video tadi yang meneguhkan dan prioritas untuk kalian sebagai orang
muda apa?
Setelah selesai, para peserta mengungkapkan hasil dari buah-buah refleksi dan
kemudian diskusi bersama. Selanjutnya mengulas dokumen Chsistus Vivit yang
telah menyapa orang muda dan untuk semakin meneguhkan harapan mereka,
sehingga semakin berkembang dan menghayati akan panggilan mereka untuk
Gereja dan dunia.
5) Sesi III : Give away
Untuk membuat suasana meriah, dari peserta yang telah mengikuti
kegiatan Gathering Online ini diberikan “give away” secara acak. Give away
akan diberikan kepada peserta sebagai tanda terima kasih.
6) Refleksi Peneguhan
Dari refleksi ini diharapkan para OMK semakin teguh hati dalam
pribadinya dan semakin sadar akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai anak-
anak Allah untuk siap sedia melayani Gereja bahkan juga masyarakat dan terlebih
di zaman sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a. Bagaimana tindakan kalian sebagai orang muda dalam memberikan
kontribusi untuk keterlibatan khususnya di dalam Gereja dalam setiap
pelayanan maupun di tengah masyarakat?
b. Upaya seperti apa yang mampu dilakukan untuk memberdayakan para
OMK dalam keterlibatan hidup di Gereja?
c. Niat-niat apa saja yang akan dilakukan untuk memperbaharui partisipasi
dalam melaksanakan tugas hidup menggereja?
d. Diharapkan setiap peserta mampu mewujudkan apa yang sudah
dirumuskan dari buah-buah refleksi diatas.
7) Penutup
a. Doa Penutup
b. Lagu Penutup : OMK BISA!-Theme Song Bright Keuskupan Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
Pada bagian akhir bab V, penulis akan menuliskan kesimpulan dan saran
yang berkaitan dengan judul skripsi “Gereja terbuka St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi orang
muda”. Bagian bab ini penulis merangkum dari keseluruhan isi skripsi. Untuk
bagian saran, penulis memberikan saran-saran berdasarkan hasil kesimpulan yang
telah diperoleh sebagai masukan untuk Gereja, romo, para dewan paroki dan
orang-orang muda Katolik secara menyeluruh.
A. Kesimpulan
Penulisan skripsi dengan judul “Gereja Terbuka St. Antonius Padua
Kotabaru Yogyakarta Sebagai Latar Belakang Keterlibatan Hidup Menggereja
Orang Muda” diangkat melalui keterlibatan penulis dalam kegiatan menggereja di
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dan ingin mengungkap alasan orang muda
yang mengambil bagian dalam kegiatan yang ada di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru ataupun lebih tertarik dengan Paroki St. Antonius Padua Kotabaru untuk
terlibat dalam kegiatan menggereja.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dipilih sebagai tempat pelaksanaan
penelitian karena hadirnya orang muda untuk terlibat dalam setiap kegiatan di tim
kerja serta komunitas-komunitas jumlah orang mudanya sangat terlihat dan
berkarya untuk paroki, orang muda mendominasi dalam setiap kegiatan. Walau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
terdapat beberapa paroki di daerah kota Yogyakarta namun kehadiran orang-orang
muda terpikat dengan Kotabaru dan kedatangan mereka tiap kali menjadi wajah
muda bagi paroki yang semakin melengkapi.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru telah berupaya untuk menjadi paroki
yang terbuka. Bahwa Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sendiri membuka pintu
bagi seluruh umat, mendengar pesan yang disampaikan dari umat. Kehadiran
romo-romo mampu dekat dengan umat, menyapa setiap umat, bahkan sejauh ini
juga memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan umat. Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru membiarkan pintunya selalu terbuka sejak pagi hingga malam
hari supaya umat yang ingin berdoa ataupun berjumpa dengan sesamanya,
beristirahat sejenak dari kepenatan pekerjaan, melaksanakan tugas dalam tim kerja
atau latihan-latihan untuk pelaksanaan tugas dan sekedar hanya menyinggahi
tempat itu tidak menghalangi segala niatan mereka berkunjung ke Gereja. Dengan
keterbukaannya Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dijiwai dengan semangat
Injil, menunjukkan bahwa adanya kesatuan hati dan cinta yang dimiliki serta
dihayati yang dibantu dengan terang Roh Kudus sehingga memancarkan wajah
gereja dengan keselamatan. Setiap aspek dan bagian-bagiannya mampu
terkoordinir dengan baik berkat kerjasama yang baikpula antar umat, romo paroki,
dewan, dan semua saja yang membantu setiap tugas yang di paroki. Dengan ciri
khasnya yang dimiliki Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menjadi hati
dikalangan umat, paroki sudah menjadi bagian dalam diri umat dengan merasakan
kenyamanan dan kasih persaudaraan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Mengenai permasalahan yang menjadikan Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru mampu dikatakan sebagai parokinya orang-orang muda, karena memang
orang muda sangat mendominasi dalam segala aspek baik kegiatan tim kerja
ataupun komunitas. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sampai saat ini
memberikan ruang dan kesempatan kepada orang-orang muda supaya mereka
selalu tergerak dan berniat untuk masuk dalam keterlibatan diri mereka untuk
paroki. Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mampu menarik perhatian dikalangan
orang muda dengan ciri khasnya yang dimiliki. Juga karena di Paroki St. Antonius
Padua Kotabaru yang memang sudah diminati orang-orang muda sehingga yang
berpartisipasi juga kebanyakan orang muda dan dari mereka mampu untuk
merangkul teman-teman mereka yang lain.
Hal tersebut yang sampai saat ini masih terjadi, dan mampu menjadi nilai
unggul bagi Paroki St. Antonius Padua Kotabaru untuk mencari sumber daya
orang muda. Orang muda yang sudah datang dan merasakan dinamika di Paroki
St. Antonius Padua Kotabaru selalu membuat orang muda yang lainnya mendapat
magnet sehingga mau mencoba dan bergabung di dalamnya. Ini mampu menjadi
penjaring untuk orang-orang muda mau bergabung terlibat bersama dalam
kegiatan menggereja. Kehadiran orang muda inilah yang mampu menjadikan
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru sebagai tempatnya orang muda.
Terkait permasalahan mengenai Paroki St. Antonius Padua Kotabaru
mampu menjadi daya tarik bagi orang muda karena sudah adanya tim kerja dan
komunitas aktif di paroki ini. Orang muda diberi wadah untuk mereka kreatif dan
produktif ikut mengambil peran mereka dan hidup berpelayanan dengan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
cara. Tak hanya itu, orang mudapun selalu mendapat sapaan dari romo. Romo
sangat menyambut, menerima dan mendukung untuk orang muda. Setiap kali
perayaan Ekaristi juga banyak dihadiri oleh orang-orang muda, sehingga membuat
orang muda yang lain juga mengikuti Ekaristi disini. Homili yang diberikan romo
mudah dipahami untuk orang muda. Homili mampu sesuai dengan situasi orang
muda membuat mereka merasa tersentuh. Dari sini sesuai dengan keinginan orang
muda yang instan dan cepat, karena perayaan Ekaristi yang disajikan dari
pembuka hingga penutup tidak terlalu lama namun tetap mendapat pemaknaan
dari Ekaristi yang tetap sesuai.
Paroki St. Antonius Padua Kotabaru menyediakan ruang bagi orang muda
untuk bertumbuh, berkembang dan memberikan semangat pelayanan sehingga
mampu menjadi pilihan orang-orang muda untuk terlibat dalam kehidupan
menggereja. Hal tersebut yang mampu membuat orang muda menjadikan Paroki
St. Antonius Padua Kotabaru sebagai tempat mereka melayani lewat tugas dan
kegiatan yang sudah ada di tim kerja maupun komunitas. Tugas dan kegiatan yang
ada di setiap tim kerja dan komunitas sebagai bagian untuk berpelayanan.
Kehadiran orang muda sangat diharapkan untuk berdinamika, belajar, dan
bersosialisaasi bersama membangun jaringan antar orang-orang muda lainnya.
Saran dan usulan yang akan dilakukan orang muda untuk berkontribusi dan
membuat Gereja semakin berkembang usul-usul dari mereka akan didengar baik
oleh romo paroki dan para dewan paroki. Dari orang-orang muda sendiri mereka
mampu membangun suasana yang asik, selalu seru, mendukung satu dengan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
lain, menerima perbedaan dan keberagaman sehingga tumbuh sebuah relasi baik
antar orang-orang mudanya.
Kehadiran orang muda memang dirasa perlu untuk menjadi tonggak
pembaharuan dari perkembangan paroki. Orang muda yang menyadari akan tugas
dan tanggung jawabnya untuk ikut serta ambil bagian dalam hidup menggereja
akan memberikan dampak bagi keberlangsungan bagi paroki dan perkembangan
potensi dari orang muda yang semakin diasah. Melalui orang mudalah yang akan
menjadi penerus dari orang tua, mereka sekiranya mampu menggantikan posisi
orang tua. Orang muda sudah menjadi masa kininya gereja dan masa kininya
Allah. Hendaknya mulai menghilangkan anggapan mengenai ketidakpercayaan,
remehan dan sikap apatis terhadap orang muda dengan kepercayaan dan
pengharapan akan sikap mereka dalam berkontribusi untuk hal yang baik. Orang
muda menjadi generasi baru, lebih memiliki semangat, ide-ide kreatif, kekuatan
dan kecepatan. Mereka diharapkan mampu untuk membawa perubahan baru
dalam berbagai hal. Peranan orang muda sangat berpengaruh dalam kemajuan
serta perkembangan juga bagi Gereja.
Orang muda memiliki kekuatan besar untuk merubah memperbaiki,
memperbaharui tatanan baru dengan terobosan-terobosan yang ada pada diri
mereka. Seperti halnya di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru kehadiran orang-
orang muda dalam mengambil bagian untuk ikut terlibat sudah mampu untuk
melanjutkan karya perutusan Kristus kepada dunia. Para OMK yang telah
mengambil bagian dalam hidup menggereja saat ini menjadi penerus misi Yesus.
Orang muda juga tetap perlu untuk diberikan pendampingan supaya mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
mengalami pertumbuhan relasi pribadi OMK dengan Kristus Tuhannya,
pertumbuhan dan perkembangan diri, kesadaran dan keterlibatan mereka dalam
komunitas Gerejawi dan masyarakat umum.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian dalam skripsi ini menggunaan
metode yang masih perlu di telaah lebih lanjut. Metode penelitian kualitatif
dengan deskriptif analisis memberikan riset yang lengkap namun perlu diolah
secara teliti untuk mendapatkan hasil yang baik dan kualitatif sesuai untuk
pembahasan hasil tersebut. Penulis berharap dari penulisan penelitian ini mampu
dijadikan riset selanjutnya dengan melihat perkembangan yang akan berubah
sesuai situasi.
B. Saran
Dari hasil skripsi ini penulis memberikan saran kepada Paroki St.
Antonius Padua Kotabaru, orang muda, dan Prodi Pendikkat. Saran-saran tersebut
diantaranya :
Bagi Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta kiranya tetap
mempertahankan apa yang sudah menjadi keunggulannya bahkan bisa
meningkatkan keunggulan yang dimilikinya itu. Tetap menjadi Paroki yang
menerima seluruh umat dari manapun, menyediakan ruang bagi kehadiran orang
muda, membuka peluang untuk orang-orang muda mau berkarya. Jangan menjadi
Paroki yang merasa paling baik, memegahkan diri dan unggul dari Paroki yang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Bagi orang muda yang sudah terlibat di Paroki St. Antonius Padua
Kotabaru Yogyakarta kiranya tetap selalu setia melayani dan terlibat untuk hidup
menggereja. Selalu menyadari bahwa peran sebagai orang muda sangat
dibutuhkan untuk perkembangan Gereja. Orang-orang muda sekiranya lebih
kreatif dan aktif untuk membangun Kerajaan Allah di dunia saat ini. Mampu
menggandeng orang-orang muda yang lain untuk terlibat dan berdinamika
bersama dalam melayani Tuhan dan Gereja.
Bagi Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik (Pendikkat) kiranya
selalu mengupayakan keikutsertaan dalam keterlibatan hidup menggereja.
Memberikan pemahaman sebagai pondasi yang kuat untuk dipahami sebagai
sarana tugas untuk ambil bagian dalam keterlibatan di paroki terlebih sebagai
orang muda dan menjadi ladang kerja untuk katekis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Dokumen Gereja
Fransiskus. (2019). Seruan Apostolik Pascasinode Paus Fransikus: Christus Vivit.
Jakarta: Dokpen KWI
_______. (2018). “Dokumen Akhir Sidang Umum Biasa XV Sinode Para Uskup:
Orang Muda, Iman, dan Penegasan Panggilan”. Jakarta: Dokpen KWI
_______. (2013). Dokumen Gerejawi Evangelii Gaudium Paus Fransiskus.
Jakarta: Dokpen KWI.
_______. (2013). Ensiklik Pertama Paus Fransiskus: Lumen Fidei.
Paulus VI. (1965). Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di Dunia
Dewasa Ini: Gaudium et Spes. Penerjemah: R. Hardawirjana. Jakarta:
Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada 1965).
_______. (1965). Apostolicam Actuositatem Penerjemah: R. Hardawirjana.
Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada 1965).
_______. (1964). Lumen Gentium Penerjemah: R. Hardawirjana. Jakarta: Dokpen
KWI
Sumber Buku
Bandur, Agustinus. (2019). Penelitian Kualitatif Studi Multi-Disiplin Keilmuan
dengan NVivo 12 Plus. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Bagus Laksana. (2016). Rumah Kaum Muda. Majalah Rohani. (09), 2-3.
Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada.
Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif; Komunikasi, ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana.
Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang. (2018). Kisah Tuhan Kisah
Hidupku Pokok-pokok Pedoman Formasi Orang Muda Katolik Keuskupan
Agung Semarang.
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Fransiskus Purwanto. (2016). Berani Berkotor Tangan dalam Pastoral Kaum
Muda. (09), 4-7.
Hartoko. SJ. (2013). Profil Paroki SJ. Yogyakarta: Kanisius.
Komisi Kateketik KAS. (2019). Panduan Adven Lingkungan 2019.
Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia. (2014). Sahabat
Sepeziarahan Pedoman Karya Pastoral Orang Muda Katolik Indonesia.
Jakarta. Etem Print.
Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Semarang. Formasi Dasar Orang Muda
Katolik Tahap Pertama Creatio.
_______. Formasi Dasar Orang Muda Katolik Tahap Kedua Immersio.
_______. Formasi Dasar Orang Muda Katolik Tahap Ketiga Incarnatio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, SJ,
Penerjemah). Jakarta: Obor bekerjasama dengan Departemen Dokumentasi
& Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1993).
Mali, Mateus. (2019). Orang Muda yang Berdinamika Mencari Allah. Majalah
Rohani, (02), 4-7.
Mali, Mateus. (2013). Gereja dan Keterlibatannya dalam Dunia Refleksi Pastoral
atas Gaudium et Spes. Jurnal Teologi, 2(02), 139-149.
Moleong, Lexy J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Paska, Nyoman. (2011). Kompendium ikhtisar Katekismus Gereja Katolik.
Malang: Dioma.
Pedoman Penulisan Tugas Akhir Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik.
(2019). Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik.
Putranto, CB. SJ. (2019). Dihimpun untuk Diutus, Pengantar Singkat Eklesiologi.
Yogyakarta:Kanisius.
Rukiyanto, Agus. (2009). Menerobos Pintu Sempit : Hidup Menggereja dalam
Milenium Ketiga: Suatu Pencarian Bentuk Baru Menggereja?.
Yogyakarta: Kanisius.
Riyanto, Armanda & Mistrianto. (Ed). (2011). Gereja Kegembiraan & Harapan
Merayakan 45th Gaudium et Spes. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alvabeta.
Tim Rohani. (2016). Gereja Sahabat Peziarahan Orang Muda. Majalah Rohani.
(09), 8-10.
Winarni, Endang Widi. (2018). Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Research and Development (R&D).
Jakarta: Bumi Aksara.
Sumber website
Diah Anggraeni (2013). Diunduh dari http://www.satuharapan.com/read-
detail/read/eksortasi-apostolik-paus-fransiskus-tantangan-sekaligus-ajakan pada
10 November 2019 pukul 11:22.
Website Paroki Santo Paulus Pekanbaru. Diunduh dari
https://santopauluspku.wordpress.com/2014/02/25/suka-cita-injili-anjuran-
apostolik-paus-fransiskus/ pada 10 November 2019 pukul 13:03.
Website KMK St. Thomas Aquinas (2014). Diunduh dari
http://kmk.stikom.edu/siapakah-orang-muda-katolik-omk/ pada 10 November
2019 pukul 09:38
https://www.ragamconcept.com/2019/05/pengertian-gathering-macam-
dan.html?m=1 diunduh pada 29 Mei 2020 pukul 11:01
https://bto.co.id/perbedaan-gathering-outing-dan-outbond/ diunduh pada 29 Mei
2020 pukul 11:14
Komkep Bogor (2019). Diunduh dari https://youtu.be/AS000Rz829M pada 29
Mei 2020 pukul 11:45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
Lampiran Surat Izin Penelitian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
Lampiran Wawancara :
Hasil Wawancara 1 (R1)
Nama : Anastasia Dayinta Adella
Pelaksanaan wawancara : 28 Januari 2020
Daerah Teritorial / Paroki Asal : Maria Assumpta Babarsari
Lamanya waktu : 00:09:39
P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?
R : Tidak ada Gereja lain yang dapat menampung anak muda, karena rata-rata
setiap Gereja hanya menampung anak muda yang dari lingkungannya atau
wilayah parokinya sendiri. Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
memang sudah terkonsep untuk orang muda, dari segi ekaristinya dan segala
persiapan untuk membantu melaksanakan ekaristi sudah mulai sangat kekinian.
Itulah yang membuat anak muda lebih senang ke Kotabaru, karena tidak monoton
tidak terkesan kuno, ada sebuah kemajuan dari sebelumnya.
Pernah mengalami peristiwa bahwa ketika memilih Gereja yang lebih dekat
dengan tempat yang ditinggali dan juga di Gereja tersebut juga memiliki banyak
orang muda yang juga orang-orang perantauan, Gereja tersebut tetap mau
menerima anak-anak perantauan yang tinggal dalam wilayah territorial di Gereja
tersebut tetapi bagi saya sendiri tidak merasa sreg (puas atau cocok) karena Gereja
tersebut masih sama saja dengan Gereja-gereja lainnya, Gereja yang tidak
“kekinian”, sudah mencoba banyak Gereja selama tinggal disini tapi selalu ada hal
yang menjadi syarat bahwa orang yang terlibat harus dari daerah/wilayah paroki
Gereja itu sendiri yang terpenting mencakup wilayah territorial Gereja tersebut.
Dari itu merasa tidak diterima karena sebagai anak-anak rantau merasa agak susah
untuk menentukan dimana, dan ada beberapa Gereja yang menurut saya tidak
terlalu sreg.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda?
R : Karena Gereja Kotabaru beda dari yang lain, beda dari segi-segi jenis
pelayanannya. Di Gereja lain masih belum ada tetapi di Gereja Kotabaru sudah
ada. Lebih senang mendengarkan homili di Kotabaru dari pada di Gereja lain
karena isi homili sangat mengena dengan situasi nyata yang dialami, terlebih bagi
anak muda. Gereja lain kadang bertele-tele, malah membuat jadi males. Selalu
merasa tersapa oleh Romo sebagai orang muda. Di Kobar orang mudanya diberi
ruang untuk berpelayanan, tidak seperti di Gereja lain. Misalnya ketika sebuah
pekerjaan atau ada urusan yang harusnya ditangani oleh orang muda tetapi malah
dikerjakan oleh orang-orang tua, itu yang membuat tidak sesuai dengan anak
muda sendiri.
P : Apakah juga suka dan tertarik dengan tata cara dari liturginya? Bagaimana
pendapatmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
R : Tidak bertele-tele, tidak lama, singkat tapi sangat mendapat makna dan inti
karena menurut saya jika misa lama malah tidak mendapatkan inti dari ekaristi itu
sendiri.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda?
R : Memilih Kobar itu karena banyak tempat dalam komunitas atau tim kerja
untuk melakukan pelayanan. Hal lainnya yang menjadi alasannya ialah anak
mudanya mampu untuk bekerja sesuai tugas dan tanggungjawabnya, profesional,
kerja kerja main ya main. selalu ada sapaan dari Romo.
P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Bagi saya sangat perlu, karena anak muda yang akan meneruskan perjalanan
dari Gereja, kalau anak muda dari sekarang tidak dijamah kedepannya yang akan
meneruskan segala kegiatan di Gereja siapa.
P : Kamu sebagai orang muda apakah memang sudah memiliki ketekatan untuk
memiliki jiwa pelayanan dan aktif dalam Gereja?
R : Dari Kobar saya mulai lagi hidup menggereja. Berawal dulu dari tinggal di
asrama, kehidupan rohani sangat tertata dengan baik, ketika keluar dari asrama
selalu merasakan ada kerinduan-kerinduan, misalnya dalam hal doa komplitarium,
misa ekm. Harus ke Gereja lagi dan mungkin akan menemukan apa yang aku cari
seperti dulu.
P : Apakah ditempat asal paroki mu memang orang muda diberi wadah dan harus
aktif di Gereja?
R : Iya, namun hal itu tidak berjalan. tidak ada tim kerja seperti halnya di
Kotabaru. Kendala di paroki adalah disanapun banyak orang rantau jadi itu susah.
Tidak adanya SMA yang swasta Katolik dan hanya ada sekolah negeri dan itu
berakhir sampai sore itu yang menjadi penghambat anak muda untuk berkreasi
dan terlibat dalam Gereja.
P : Apa satu kata untuk Kobar?
R : Luar biasa, karena Kobar tetep menjadi gereja yang paling banyak memiliki
komunitas dan tim kerja untuk membantu orang muda juga umat terlibat dalam
Gereja, juga mau menerima dan menyapa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
Hasil Wawancara 2 (R2)
Nama : Isidorus Marcho Subagyo
Pelaksanaan wawancara : 28 Januari 2020
Daerah Teritorial / Paroki Asal : Maria Assumpta Babarsari
Lamanya waktu : 00:15:52
P : Apa pemahamanmu mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta menjadi Gereja yang terbuka?
R : Gereja Kotabaru terbuka karena menurut ku Gereja berkomitmen menjadi
Gereja yang mampu hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya orang muda.
Nah untuk orang muda jika dia tidak mampu untuk terbuka maka akan sulit
kemungkinan Gereja yang sudah terbuka itu sulit masuk dalam diri anak-anak
muda, berada dalam tengah-tengah anak muda
P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?
R : Arah dasar pastoralnya Gereja Kotabaru memang untuk anak muda,
bagaimana mampu menjadi Gereja bagi para anak-anak muda yang studi di
Yogyakarta datang lalu beribadah dan beraktifitas di Gereja ini. Sudah menjadi
Gereja yang terbuka untuk menerima.Karena Gereja memang sudah terbuka dan
sudah menjadi acuan dasar Gereja universal bahwa Gereja harus menerima, tetapi
tidak semua Gereja terbuka. Ada beberapa Gereja yang terbuka tapi
keterbukaannya itu mampu diukur dalam skala, dan menurut saya Gereja St.
Antonius Padua Kotabaru memang memiliki skala paling tinggi sekitar 9% dari
prosentase 10%.
P : Apa respon atau pendapatmu jika masih ada Gereja yang belum mampu
terbuka dan masih ada unsur pembedaan dalam Gereja tersebut?
R : Itu sebenarnya sudah menjadi kebijakan pastoral paroki bagaimanakah Romo
Paroki melihat semendesak itu terbuka dan dengan kebutuhan Gereja yang bukan
hanya pada orang-orang yang datang tapi justru orang-orang yang ada di paroki
tersebut dan umat sifilizen asli yang juga harus diperhatikan. Apakah ada
kebijakan terbuka atau tidak tergantung dari pastor paroki apakah melihat Gereja
itu sudah bisa untuk terbuka, dan yang ke dua apakah kebutuhan umat didalamnya
sendiri terpenuhi atau belum, karena akan sangat aneh bila umat paroki masih
kurang terpenuhi.
Menurut saya Gereja ini mampu terbantu karena adanya Seminari Kolsani sebagai
Seminari Tinggi Yesuit menjadi bisa tertangani karena idealnya satu Romo
melayani 1000 umat namun di Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dengan
jumlah umat bisa mencapai 3.000 bisa meminta bantuan Romo Kolsani.
Y : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda? Kenapa Kobar memiliki daya tarik bagi orang muda? dan dari
kamu sendiri kenapa tertarik di Kobar?
P : Semua berawal dari Romo Toms Jacobs S.J bagaimana Gereja menjadi Gereja
yang tau pada kebutuhan umat bukan hanya selalu bertumbuh pada aturan Gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
tetapi lebih pada kebutuhan umat, jadi di Kotabaru sendiri memprioritaskan
kebutuhan umat sekarang pada orang muda cukup besar lalu dari situ muncul hal
hal baru seperti adanya EKM, sehingga itu menjadi daya tarik sendiri bahwa tau
akan kebutuhan anak muda yang diinginkan dan membuat tertarik. Adanya pula
gerakan sosial karena dewasa ini orang-orang lebih suka hal-hal aksi nyata dari
pada banyak omong. Di Gereja ini banyak gerakan sosial yang muncul lalu
menjadi daya tarik juga tentunya bukan hanya untuk orang-orang tua tetapi juga
orang-orang muda. Juga dalam segala aktivitas-aktivitas yang tidak monoton
karena itu dinamis, memang ada beberapa yang terbatasi oleh beberapa faktor
karena ada ketidaksetujuan dengan tim dewan paroki, pengurus harian paroki,
dengan Romo parokinya sendiripun tetapi gerak dinamisnya tetap terlihat, melalui
gerakan-gerakan baru, misalnya mereka yang datang tentunya bukan hanya
membawa badan tetapi juga ide, ide yang mampu difoolup, ide-ide yang menarik
bagi orang muda.
P : Apa yang membuatmu cocok dengan orang-orang muda disini?
R : Orang-orang muda disini memang terkadang sangat terbuka karena berada di
lingkungan kota tetapi terkadang beberapa hal juga karena dia terbuka
identitasnya susah dibaca. Contohnya kegiatannya apa saja dan lain-lain. Tetapi
ini sangat positif karena membantu anak-anak muda karena kebutuhan dasar saat
ini bagaimana Gereja mengajak anak muda itu bisa tercermin di Kotabaru.
Menurut saya gerakannya bagus, asik, anak muda banget, meskipun terkadang
banyak ketidaksetujuan membuat anak mudapun akhirnya malas berdebat.
P : Bagaimana ketika mengalami ada sebuah perdebataan itu? Masihkah tetap
ingin terlibat untuk melayani untuk paroki/Gereja?
R : Tidak mau ambil pusing ketika ada perdebatan dengan paroki dan sebagainya
karena semuanya diatur mungkin juga ada beberapa orang muda yang memiliki
jiwa bebas, terkadang merasa tertekan tidak tahu, tetapi bagi saya sendiri ketika
sudah tau cara bermainnya ya mau bagaimana lagi. Gerejapun harus bebas tapi
tidak terlalu bebas. Karena jika terlau bebas akan jatuh seperti Gereja Kristen… .
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda?
R : Gereja St. Antonius Padua Kotabaru itu sudah memiliki ciri khas yaitu
menjadi Gereja bagi anak muda dengan segala bentuk kegiatan yang ada. Hal itu
yang menjawab keinginan banyak anak muda yang haus untuk melayani lagi di
Gereja, karena juga model pelayanannya sesuai dengan usia dan relevan dengan
zaman sekarang.
P : Menurut kamu keterlibatan hidup menggereja itu apa?
R : Inti baptisan kan orang yang sudah dibaptis harus melaksanakan tugasnya
sebagai seorang murid dan sahabat-sahabat Tuhan. Panggilan hidup menggereja
sebagai kesadaran orang-orang yang sudah dibaptis harus hidup menggereja.
Tetapi terkadang dalam permaslahan modern orang yang dibaptis masih kecil
terkadang ada ornag yang tidak setuju, tidak sreg dengan iman katolik, tapi
kembali lagi bahwa itu adalah sebuah pilihan. Seorang pribadi untuk keluar dari
Gereja Katolik atau tidak, sebuah panggilan hidup menggereja adalah hal yang
wajib, sadar dan memang melihat Gereja Katolik sebagai jalan hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Perlu atau tidaknya kembali pada pilihan masing-masing orang apakah dia
merasa perlu atau tidak, tetapi sebagai satu komunitas hendaknya Gereja perlu
menumbuhkan sikap perlu itu, Gereja tidak mungkin tinggal diam dan duduk
berleha-leha tidak ada gerakan untuk mengajak mereka masuk terlibat. Akhirnya
akan jatuh seperti Gereja-gereja di Eropa yang diisi oleh banyak orang tua jadi
harus ada hubungan timbal balik diperlukan, jika diperlukan dalam sisi umat
tergantung pribadi.
P : Bagaimana pandanganmu tentang Gereja St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta dengan Gereja-Gereja yang lainnya?
R : Dulu melihat kobar dari sisi liturgi, karena misanya cepat, adanya teologi
kebebasan untuk melakukan sesuatu dan bebas untuk mengatur liturgi sesuai
dengan kebutuhan umat, sedangkan Gereja lain terlalu saklek. Sangat menarik dan
mampu berbeda dari yang lain. Anak muda dengan passion masing-masing bebas
memberikan sumbang sih pada Gereja jadi itu membuat menarik. Dari Kobar,
Kobar yang paling terbentuk dari segi kegiatan, orang-orang pendukung.
Babarsari dan Pringwulung juga sangat terbuka tapi satu sisi mereka karena dalam
komunitas orang-orang Timur jadi agak sedikit terfigur dan susah untuk
mengembangkan mau dibawa kearah mana. Di gereja Kotabaru kan bukan hanya
orang timur saja dan banyak, jadi lebih plural.
Sisi kelemahan dari Romo : Romo yang tergantung pada pribadinya, ada beberapa
hal yang tidak ada dukungan dari Romo Paroki, tapi kembali lagi asal kita mau
menjelaskan secara baik dan benar kepada Romo Paroki saya yakin akan
didukung. Dalam misa dan homili karena banyak Romo arahnya bagus tapi
beberapa ada yang membosankan, tapi mayoritas ciri khas kotbah dari romo-romo
Yesuit lebih mengena pada hidup sehari-hari. Bukan hanya konsep tapi pada
ranah titik harus bertindak seperti apa.
P : Kalau kedepannya hal atau kegiatan seperti apa yang mampu dilakukan untuk
mengaktifkan dan mengajak kembali anak-anak muda untuk mau terlibat hidup
menggereja?
R : Kegiatannya sebenarnya banyak, tetapi konsepnya satu yaitu kegembiraan.
Karena anak muda tanpa ada kegiatan yang menggembirakan itu akan sangat
membosankan dan mungkun bagia anak muda tidak akan tertarik. Konsepnya
kiranya seperti itu. Tapi prakteknya akan banyak sekali seperti film, olah raga,
tablo teater, mungkin akan banyak lagi yang lain. Tetapi yang penting ialah
kegiatan itu mampu menghadirkan kegembiraan dan menyalurkan bakat
khususnya orang muda.
Y : Apa satu kata untuk Kobar?
R : Maju, maju dalam segala perkembangan umat, gerakan umat maju, setiap hari
semakin banyak orang terlibat. Semakin banyak yang terlibat semakin bagus yang
menjadi catatan adalah apakah orang yang terlibat itu ingin ikut-ikutan saja atau
memang mendarat sampai pada titik kesadaran bahwa saya mengikuti ini karena
saya memang mau untuk melayani yang perlu kemendalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
Hasil Wawancara 3 (R3)
Nama : Gerardus Dewa Nugraha Erwandi
Pelaksanaan wawancara : 29 Januari 2020
Daerah Teritorial / Paroki Asal : St. Albertus Agung Jetis
Lamanya waktu : 00:16:11
P : Apa pendapatmu mengenai Kotabaru memiliki banyak orang muda dan disebut
sebagai gerejanya orang muda?
R : Karena Gereja Kotabaru memiliki faktor Gereja yang terbesar dan salah satu
Gereja yang tertua di Yogyakarta, dan pusatnya yang sangat strategis di tengah
kota, maka Gereja ini yang bisa banyak menarik banyak umat karena ketiga faktor
tersebut. Jika dari sisi anak muda karena Gereja ini sudah terkenal dari tahun ke
tahun banyak anak muda yang aktif disini, mulai dari tim komunitas dan tim
pelayanannya, menurut saya yang sangat menarik untuk anak mudanya adalah
dalam ekaristi kaum muda (EKM), walaupun di Gereja-Gereja lain juga ada tetapi
di Gereja Kotabaru sendiri dari tahun ke tahun sudah selalu terkenal dengan
EKMnya, karena waktu pelaksanaannya jos-jos, enak-enak, bagus-bagus,
terutama jika sponsornya dari Stece atau JB dari situ akan banyak mendatangkan
umat.
P : Sisi dari misanya kenapa tetap memilih Kobar?
R : Ada keramahan dari Romo, terutama Romo paroki yang selalu menyapa di
sore hari sebelum misa, dalam homili tetap sama dengan gereja-gereja lain tetapi
di Kotabaru lebih dalam sisi humanis jadi romo mau menyapa. Homilinya dari
romo-romo dapat memberikan pengaruh dan memiliki ide dalam penyampaiannya
terutama topik-topik milenial untuk anak muda sekarang yang selalu
diperbincangakan. Menggunakan strategi yang bagus sehingga mampu
mengundang banyak anak muda.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda?
R : Seperti yang tadi, bahwa Gereja Kotabaru adalah Gereja terbesar di kota dan
letaknya yang strategis berada di tengah kota. Hal lain juga adanya pengaruh dari
Romo-Romo muda yang dapat merangkul anak-anak muda.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda?
R : Karena di Kotabaru tim pelayanannya banyak banget dan kebanyakan dari
anak muda, mulai dari EKM, EKR, PIA, Patemon, Lektor dan lain-lain yang
mampu menjadi wadah bagi banyak kaum muda. Karena Gereja yang besar,
banyak pelayanan dan tertarik karena didalamnya banyak anak muda.
P : Bagaimana dengan kondisi yang ada di paroki asalmu sendiri untuk tim
pelayanan dan orang mudanya?
R : Di jetis dikit, hanya OMK, omk asli banyak yg aktif berbeda dengan Kobar
yang mayoritas orang mudanya adalah orang luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
P : Apakah di Jetis kondisi umat dan romo mendukung juga untuk kaum muda?
Apakah juga banyak melibatkan orang mudanya?
R : Kurang tau. Keterlibatan untuk mengajak anak mudanya hanya diwaktu-waktu
tertentu dan tim pelayanan tetap diisi oleh banyak orang-orang tua (lektor,
prodiakon, hias altar, koor dll). Karena saya sudah sejak TK sering nya di Kobar
untuk misa dan berpelayanan.
P : Menurut kamu keterlibatan hidup menggereja itu apa?
R : Hidup menggereja lebih banyak aktif di Gereja untuk ikut dalam tim
pelayanan-pelayanan. Tapi ternyata setelah mendalami hal itu malah lebih banyak
ke hal-hal yang mengarah tidak pada hidup menggereja tetapi walaupun itu
pelayanan pada akhirnya itu malah juga menjadi beban karena memiliki tanggung
jawab, mau pelayanan tapi memiliki beban dan tanggung jawab. Jadi malah hidup
menggerejanya enggak dapet, jadi kalau ke Gereja itu pikirannya hanya tugas dan
tugas, rohaninya kadang kurang. Tetapi dari tugas dan hidup menggereja tetap
saya maknai sebagai pelayanan. Awal 2017 saat mulai aktif sering banget
berpelayanan apalagi ke audio visual apalagi ketika masuk ke bagian pentingnya
atau strukturnya ternyata pelayanannya gak dapet malah dapetnya sebuah
tanggung jawab dalam kepengurursannya.
P : Hal lainnya yang membuat kamu tetap milih Gereja Kotabaru apa?
R : Karena dari TK sudah sering ke Kobar, banyak makanan banyak jajanan,
banyak orang muda yang dari luar sehingga bisa kenal banyak satu dengan yang
lain, mengenal berbagai budayanya, kebiasaanya masing-masing dari daerah, ada
dinamika yang menarik dan asik.
P : Bagaimana tanggapanmu ketika Kobar banyak orang muda dari luar dari pada
orang asli?
R : Positifnya karena Gerejanya orang muda, orang muda banyak yang kesini, kita
bisa banyak relasi dari berbagai macam wilayah dan dan latar belakang, tetapi
orang luar membuat matinya orang dalam, orang dari parokinya sendiri susah dan
mungkin canggung untuk bergabung, jadi orang yang asli dari paroki sudah
mempasrahkan kepada orang luar dan orang lain yang sudah mau bergabung dan
aktif.
P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Sangat diperlukan, terutama karena orang muda lebih milenial dan lebih tau
keadaaan sekarang seperti apa sedangkan orang tua masih belum tahu bagaimana.
Nah orang muda sangat diperlukan buat kerjasama, misalnya dari orang tuanya
yang memilki kebiasaan baik ditularkan ke orang muda lalu yang orang muda
juga bisa menularkan ke orang tua misalnya dalam teknologi. Tetapi
kekurangannya anatara orang golongan tua dan golongan muda lebih banyak pada
kresnya atau tidak sependapat dan tidak sejalan, banyak selectnya karena kedua
golongan itu sudah berbeda pemikiran. Harapannya bisa saling memaklumi
dimana mereka harus bisa saling menyesuaikan.
P : Kalau kedepannya hal atau kegiatan seperti apa yang mampu dilakukan untuk
mengaktifkan dan mengajak kembali anak-anak muda untuk mau terlibat hidup
menggereja?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
R : Mungkin diadakan kembali kumpul komunitas dan tim kerja serta bersama
Orang Muda Katolik Kotabaru. Ini menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan
P : Selain banyak sisi positifnya, menurutmu sisi negatifnya yang ada di Kotabaru
apa?
R : Dalam pelayanan malah dimanfaatkan untuk menjatuhkan yang lain, adanya
gep-gep an, Mengatasinya : karena sudah sering ada kumpul bareng jadinya sudah
bisa saing dekat dan akrab, tahu satu dengan yang lain. Juga mungkin ada
keberbedaan juga dari romo satu dan romo yang lain.
P : Apa satu kata untuk Kobar?
R : Sukacita, ketika melayani mereka dengan gembira, tulus walaupun banyak
yang mengalami slack atau perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
Hasil Wawancara 4 (R4)
Nama : Freund des Asa Zuniga
Pelaksanaan wawancara : 25 Maret 2020 (melalui instagram)
Daerah Teritorial / Paroki Asal : Bintaran
P : Kenapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta menjadi Gereja yang
terbuka?
R : Menurutku karena Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru bisa dibilang
istimewa dan dibanding dengan Gereja-gereja lain yang ada di Jogja. Bisa
menjadi istimewa karena menurutku umat yang berdatangan di Gereja ini unik
dan beraneka ragam. Ciri khas Gereja Kotabaru yang pasti banyak anak mudanya.
Jadi itu juga menjadi alasan untuk semakin semangat ke gereja karena merasa
banyak memiliki teman. Saya paling nyaman ke Gereja Kotabaru, karena di
tempat ini mudah untuk bersosialisasi juga terutama karena banyaknya komunitas
yang muda-muda. Hal ini pula bagi saya yang membuat mudah berkomunikasi
satu dengan yang lainnya antar tim kerja. Semua jadi lebih mudah berkomunikasi
dengan orang yang seumuran atau sepantaran dengan kita yang muda-muda
dibanding berkoordinasi dengan mereka yang lebih tua. Inilah asiknya ketika bisa
bergabung di Gereja Kotabaru, juga Gereja yang mampu menerima banyak sekali
anak muda. Tidak semua Gereja sama, untuk itu aku suka mengikuti misa di
Kotabaru. Bahkan juga karena di masing-masing komunitasnya pun asik-asik
orangnya. Jadi tidak membuat membosankan, makannya rajin ke Gereja dan juga
untuk berkunjung dan bertemu di pasturan dengan yang lainnya.
P : Apakah Gereja Kotabaru termasuk juga tidak memilih-milih orang untuk yang
mau terlibat?
R : Aku suka Gereja yang semua kalangan itu ikut terlibat berpartisipasi. Ada
yang tua, muda anak-anakpun juga sudah ikut terlibat.
P : Apa yang membuat keasyikan itu juga menjadi betah buat kamu?
R : Asik karena makin banyak temen, karena beberapa juga alumni dari JB, jadi
nambah ada yang bisa dikenal lagi. Walaupun dari akunya sendiri tidak terlalu
aktif dan membaur dengan yang lain yang belum aku kenal tetapi setiap kali ada
rapat pasti aku disapa sama orang-orang yang ada disana. Jadi seneng karena
banyak yang kenal aku. Juga karena orang-orangnya yang mau terbuka dan
menerima aku, walaupun aku merasa beda dengan yang lain.
P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya
orang muda?
R : Karena Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru istimewa. Melihat itu menjadi
adem, damai, senang melihatnya. Kadang juga ada yang berpacaran. Hal yang
membuat spesial karena banyak anak JB sama Stece juga saat misa. Itu menjadi
khas karena semua anak muda dateng ke Gereja Kotabaru. Di Gereja Kotabaru
juga banyak yang ganteng-ganteng jadi bisa cuci mata. Di Gereja Kotabaru juga
anak-anak mudanya ke Gereja pakai branded-branded dari ujung rambut sampai
ke bawah kakipun bisa berjuta-juta. Jadi ngerasa Gereja kita itu spesial, ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
perjuangan buat ke Gereja dengan dandan yang kaya-kaya gitu. Jadi Gereja orang
muda juga karena misanya cepet, yang dateng banyak orang muda, misa minguan
hanya satu jam. Tapi walaupun hanya satu jam dan itu cepet, yang sangat aku
suka adalah Romo saat memberikan khotbah, kan jarang Romo saat memberikan
khotbah itu bisa bikin candaan-candaan nah dari situ malah lebih dengar dan jelas
apa yang dikatakan Romo dalam khotbah. Gak ngeboseninlah kalau pas khotbah.
Tetap bisa mendapat pemaknaan dari khotbah Romo dan juga sangat mengena
untuk kehidupan.
P : Mengapa Gereja St.Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda?
R : Menurutku dengan adanya orang-orang muda yang datang untuk ikut misa di
Gereja Kotabaru sudah cukup terlibat menjadikan Gereja Kotabaru menjadi
Gerejanya orang muda, karena setiap kali misa semuanya hampir orang muda.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggerja bagi
orang muda?
R : Ya karena orang-orangnya asik, bisa saling menerima kelebihan dan
kekurangan orang lain. Gampang untuk diajak bekerja sama. Kebanyakan juga
bisa berpikiran terbuka satu sama lain dan terlebih dalam satu komunitas atau tim
kerja mau jatuh bangun bareng-bareng saat ada proses kegiatan yang sedang
dijalani. Contohnya saat buat datang untuk latihan nari, buat dateng persiapan
make up dan pakai kostum lebih awal sebelum misa. Bagiku susah mencari
lingkungan yang seperti itu. Apalagi ini di Gereja kan, Gereja yang ramai dan
terkenal, kadang melihat diriku dan bentukanku udah aneh tetapi mereka semua
tetap mau menerima aku apa adanya.P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang
muda untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Sangat diperlukan lah, meneruskan perjuangan yang tua-tua. Kalau bukan
anak-anak muda siapa lagi yang bisa meneruskan. Nah sangat penting banget hal
itu, juga orang-orang yang sudah tua juga harus mau bekerjasama dengan orang
muda, saling mengajarkan cara bertanggung jawab di komunitas. Setidaknya
saling memberi contoh yang baik satu sama lain. Jadi walaupun peran orang muda
penting, peran yang tua pun juga penting dan harus mampu saling membantu,
bekerjasama satu sama lain.
P : Kegiatan atau hal apa yang tetep mampu diwujudkan untuk selalu menjaring
orang muda?
R : Dengan adanya recruitmen anggota baru yang pastinya muda-muda dan juga
sangat dibutuhkan dalam tiap tim kerja dan komunitas. Membutuhkan orang muda
biar lebih cepet dan efisien kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
Hasil Wawancara 5 (R5)
Nama : Alessandro Pradipta
Pelaksanaan wawancara : 26 Maret 2020 (melalui whatsapp)
Daerah Teritorial / Paroki Asal : Paroki St. Albertus Agung Jetis
P : Kenapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta menjadi Gereja yang
terbuka?
R : Gereja Kotabaru menjadi Gereja yang berbeda. Bahwa di Gereja Kotabaru ini
semua orang dari daerah manapun , dari berbagai daerah di luar territorial
Kotabaru dan orang yang bukan asli Kotabaru bisa aktif disini. Bahkan ada yang
dari jauh tanpa memandang dia dari luar Kotabaru atau bukan boleh bergabung
bersama dan diterima disini. Satu dengan yang lainnya mau menerima, dan juga
menerima orang-orang baru yang terlibat. Saya kaget, karena seumur-umur
terlibat dalam kegiatan Gereja yang biasanya terlibat itu orang-orang dari
lingkungan atau orang asli. Kalau misal ada orang dari luar yang terlibat bisa
dicap miring dari orang-orang Gereja situ. Maksud lebih jelasnya bukan dicap
miring sih, tapi setidaknya setahuku yang harus terlibat adalah orang-orang dari
lingkungan dan orang asli. Tidak bisa orang dari suatu paroki dan daerah lain bisa
terlibat di Gereja itu. Nah hal yang yang sebutkan tadi yang membuat Kobar
berbeda dan membuat saya kaget.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda?
R : Menurutku keren sih, karena sekarang banyak Gereja yang kekurangan orang-
orang muda, dan di Gereja Kotabaru ini sangat banyak. Sebenarnya saya kurang
tahu ya, aku sendiri tertarik aktif di Gereja Kotabaru karena banyak anak-anak
mudanya dan juga banyak kegiatan yang membuatku menarik tidak hanya dari
seputar liturgi tapi juga dalam kegiatan sosial, seperti sego mubeng, bimbel,
patemon. Ya mungkin memang karena sejarah dari dulu-dulunya, Romo yang
juga dekat dengan anak muda dan juga lokasi Gereja yang dekat dengan kampus
dan temapat nongkrong.
P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?
R : Ya mungkin karena di Gereja St. Antonius Padua Kotabaru sejak lama
memang terkenal tempatnya orang muda jadi istilahnya rekomendasilah untuk
anak-anak muda. Banyak orang-orang muda jadi banyak merasa cocok sebagai
teman ngobrol karena kadang-kadang kalau ngobrol sama orang tua merasa
akward atau kurang nyambung. Juga Romonya banyak yang muda-muda dan
mengerti dinamika anak muda. Juga adanya tim kerja sama komunitas yang sudah
ada membuat tambah beragam dan tidak monoton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda?
R : Misalnya kalau di Gereja kegiatannya hanya yang berkaitan dengan kegiatan
berdoa, sembahyangan, koor, lektor dan semacamnya. Tetapi di Gereja Kotabaru
ini tidak, ada banyak macam kegiatan yang tidak mengarah ke rohani seperti sego
mubeng, bimbel, dan kegiatan sosial di luar kegiatan liturgi yang tentunya lebih
disukai anak muda dan waktunya fleksibel tidak terlalu menuntut untuk terlibat.
P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Jelas sangat diperlukan, karena sebagai regenerasi dan supaya ada
pembaharuan di lingkungan Gereja, juga sebagai magnet untuk mengajak anak-
anak muda yang lainnya. Karena anak-anak muda kadang-kadang sering gak
nyambung kalau sama yang tidak sepantaran (orang-orang tua). Jadi mereka butuh
orang-orang dan lingkungan yang membuat mereka nyaman.
P : Hal atau kegiatan seperti apa yang mampu untuk mengaktifkan dan mengajak
kembali orang-orang muda untuk aktif dalam hidup menggereja?
R : Mungkin buat lingkungan atau suasana yang nyaman dan cocok untuk anak
muda, dan membuat kegiatan yang tidak hanya sekedar liturgi. Kegiatan-kegiatan
yang kekinia, tidak kaku, dan banyak tentang kegiatan sosial serta tidak itu-itu
saja. Contohnya seperti temu bulanan, community building.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
Hasil Wawancara 6 (R6)
Nama : Chatarina Krismiyati Kayame
Pelaksaan Wawancara : 31 Januari 2020
Lamanya waktu : 00:12:10
Asal Paroki : Klepu
P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?
R : Karena yang misa banyak orang muda, tim kerjanya walaupun ada orang tua
orang dewasa tapi banyak dihadiri oleh orang-orang muda dan sangat
mendominasi.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru mampu menjadi Gereja yang
terbuka? Bagaimana pendapatmu?
R : Lokasi yang strategis, memudahkan umat untuk menemukan Tuhan, Gereja di
buka pukul 05:00-20:00 memungkinkan siapa saja yang ingin sekedar mampir
istirahat, duduk, atau berdoa dalam keheningan kepada Tuhan. Komunitas yang
banyak menjaring umat untuk lebih mengeksplor talenta untuk dipersembahkan
kepada Tuhan, memberi kesempatan umat untuk lebih melayani Tuhan. Bagus
dengan ini umat merasakan Gereja yang hidup, orang lebih dekat dengan Tuhan.
P : Kenapa kamu lebih memilih Kobar dan menurutmu ketertarikan apa yang
membuat banyak orang muda juga memilih Kobar?
R : Karena deket kampus, jadi sekalian mampir, jadwal misa yang banyak
misalnya tidak sempat untuk hadir yang misa pertama bisa memilih misa ke dua
jika tidak bisa misa yang ke tiga bisa ikut misa yang ke empat lokasinya juga
strategis deket jika mau kemana-mana, dalam diri ada keinginan untuk melayani
dan di Kotabaru ada banyak sekali lahan untuk mau melayani dan
mengembangkan iman kita.
P : Apakah bagi kamu jarak yang juah menjadi penghalang untuk tetap mau aktif
dan terlibat di Kobar?
R : Tidak, karena bisa menunggu di gereja atau tempat lain dari pada harus
kembali ke rumah….karena semuanya dengan mencintai, semua tidak merasa
melelahkan ada lelah tapi semua akan tertutupi oleh kebahagiaan.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda?
R : Jumlah misa yang banyak, menyesuaikan kesibukan mahasiswa, banyak
banget pelayanan yang melibatkan anak muda. Anak muda diberi kesempatan
untuk berkreasi, mengembangkan bakat, melayani, menemukan Sang Pencipta.
Kegiatan yang berguna untuk penyegaran di luar kuliah.
P : Kenapa kamu tidak memilih dan tertarik untuk aktif di tempat asal paroki
sendiri?
R : Karena sebagian besar kegiatan saya di kampus jadi Gereja yang deket
kampus itu di Kobar … (cerita tentang sharing awal terlibat di kobar)… .
P : Menurut kamu keterlibatan hidup menggereja itu apa?
R : apa yang kita lakukan, aktivitas kita, pelayanan kita ada sangkut pautnya
dengan Gereja, terlibat dalam Gereja, juga menyempatkan untuk misa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda?
R : banyak tim kerja dengan komunitas, khotbah setiap minggu beda Imam,
menyediakan kegiatan dengan tata ibadah yang menarik. Banyak komunitas
dengan tim kerja yang memiliki anak muda menyebabkan umat muda ingin
terlibat. Menawarkan tempat untuk orang muda melayani sesuai hobi yang sesuai
dengan kehendak Tuhan pada hidup orang muda itu. Gereja mendengarkan
aspirasi umat dengan para muda. Kotabaru sangat menyesuaikan zaman, jam buka
dari pagi sampai malam, akses ke Gereja sangat mudah sehingga kapan saja
pulang kuliah mampir boleh.
P : Misanya dan liturginya bagaimana juga dalam Romo meberikan homili?
R : Ekstensi dari sebuah misa itu ketika mengikutinya adalah mampu
mendapatkan nilai dan sebuah pelajaran, terbantu untuk mengikuti misa, juga
terbantu dalam lagu dan homili, imannya lebih dikuatkan dan lebih merasa
senang. Homili bagus ada juga lucunya, sesuai dengan konteks yang dialami dan
gampang tersentuh. Ya walaupun liturginya beda dengan Gereja lain tetapi intinya
tetap sama
P : Apakah selama aktif di Kobar merasa banyak terrangkul?
R : Iya, karena dengan orang-orang yang terbuka.
P : Bagaimana pendapatmu ketika orang dalem atau orang alsli Kobar yang belum
aktif?
R : Prihatin, harusnya juga ikut terlibat, mengajak mereka supaya melibatkan diri
P : Menurutmu hal atau kegiatan seperti apa yg mampu menarik lagi orang muda
terlebih mereka anak muda yang belum aktif?
R : Sejauh ini sudah bagus, karena sudah ada banyak tim kerja dan komunitas itu
sebagai tempat pilihan supaya merka mau untuk tergabung, dan dalam diri sendiri
mau tergerak untuk ikut dalam kegiatan di Gereja.
P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Iya biar ada next generation , yang melanjutkan orang-orang tua ya orang-
orang muda, tetapi orang muda tetap harus belajar karena masih banyak yang
belum diketahui, masa depan ada di tangan orang-orang muda, yang menjadi
generasi penerus adalah orang-orang muda.
P : Menurut kamu apa negatifnya Kobar dan dalam tim pelayanannya?
R : Ada yang cekcok satu dengan yang lain karena datang dengan berbagai
banyak tujuan dan salah satu ada yang membuat mundur tetapi ada yang tetap
bertahan walaupun dalam ketegangan, sementara kita semua harus saling
mengasihi.
P : Apa satu kata untuk Kobar?
R : AMDG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
Hasil Wawancara 7 (R7)
Nama : Hilarya Sintya
Pelaksanaan wawancara : 4 Maret 2020 (melalui Whatsapp)
Daerah Teritorial / Paroki Asal : Pringwulung
P : Apa pemahamanmu mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta yang menjadi Gereja terbuka?
R : Gereja hadir memang untuk terbuka untuk sesama. Terbuka disini maksudnya
bisa untuk umat Gereja sendiri dan juga saudara-saudari luar Gereja. Hal ini baik
dilakukan.Tujuannya jelas untuk saling mengenal dan menghargai perbedaan dan
juga nilai-nilai yang kita pahami dan jalani. Misal, kunjungan ke Kotabaru dari
instansi kita bisa saling sharing nilai-nilai kebaikan yang diterapkan di rumah
ibadat masing-masing. Terlebih semakin punya banyak relasi semakin baik.
P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?
R : Kalau menurutku ya justru baik jika anak muda yang mau dan ikut untuk aktif
dalam segala macam kegiatan di Gereja Kotabaru. Selain kegiatan utama dari
setiap orang yang dia lakukan, mereka tetap mau untuk menyempatkan diri
melakukan pelayanan di Gereja. Dari hal ini sangat ngebuktiin bahwa masih ada
kaum-kaum muda yang mau mengenal dan melayani Tuhan dengan caranya
sendiri.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda?
R : Menurut aku Gereja Kotabaru ini mampu menarik banyak anak muda karena
letaknya yang berada di tengah kota. Dengan letak yang ada di tengah kota ini
memudahkan untuk anak-anak muda bergabung. Sehingga jangkauan untuk anak
muda bisa ke banyak arah. Anak muda bisa ikut, dan sekaligus mengajak anak
muda satu dan yang lainnya.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda?
R : Hal ini karena dari setiap masing-masing Tim Kerja bisa promosi dan
merekrut angota dengan baik dan jelas. Mereka dengan semangat mengajak anak-
anak muda yang belum bergabung. Contohnya saja membuat pengumuman di
warta iman, membagikan di sosial media, membuka stand di depan pintu gerbang
Gereja setelah misa. Anak-anak muda yang tadinya gak tau, tidak tertarik atau
juga ragu jadi bisa tau informasi tentang masing-masing tim kerjadan akhirnya
daftar di tim kerja di Gereja Kotabaru.
P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Sangat perlu. Keterlibatan orang muda yang sudah terlibat mampu
menggerakkan orang muda yang masih belum terpanggil untuk melayani.
Membantu para tetua Gereja untuk melanjutkan tugas-tugas mereka, jadi ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17)
sebuah regenerasi. Saling belajar diskusi dan kerja sama untuk bangun Gereja
lebih baik.
P : Hal atau kegiatan seperti apa yang mampu untuk mengaktifkan dan mengajak
kembali orang-orang muda untuk aktif dalam hidup menggereja?
R : Kumpul santai bareng orang muda adalah wadah yang tepat, karena tidak
dipungkiri kalau anak muda doyan “nongkrong bareng”. Dari bertemu itu saling
kenal, ngobrol atau diskusi. Kita bisa mulai ajak temen-temen lain untuk ikut
kegiatan Gereja. Ajakan ini lebih banyak support dari mereka, dengan mengajak
“mas mbaknya masih pada muda nih, udah mulai kepikiran gak buat terlibat di
Gereja?” ajakan dengan gaya anak muda. Setelah itu bisa promosi kegiatan apa
aja yang ada di Gereja. Terkadang orang muda ingin ikut kegiatan Gereja tapi
malu, ragu atau malah tidak ada yang tahu. Jadi kita bisa mulai dari bagi
informasi, mengajak, dan damping temen deket sendiri untuk terlibat di Gereja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
Hasil Wawancara 8 (R8)
Nama : Jessica Juliani
Pelaksanaan wawancara : 8 Februari 2020
Daerah Teritorial / Paroki Asal : St. Maria Tak Bercela Kumetiran
Lamanya waktu : 00:09:46
P : Apa pemahamanmu mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta yang menjadi Gereja terbuka?
R : Kalau asal usulnya kok bisa menjadi Gereja terbuka aku kurang tau. Dulu
taunya Gereja ini ramai dan menerima baptisan atau aktivis dan lain sebagainya
dari berbagai macam paroki. Kalau menurutku sih Gereja Kotabaru awalnya
mempermudah umat buat lebih mengenal Gereja, soalnya di sekitar Kotabaru itu
banyak anak-anak kos-kosan terus letaknya juga di tengah kota sangat strategis.
Mungkin Kotabaru sudah sering menghimbau umatnya untuk balik ke paroki
masing-masing. Tapi Kotabaru tidak bisa memaksakan umatnya. Keterbukaan
Kotabaru sudah mendapat hati di hati semua umat dari manapun dan Gereja ini
bisa membantu atau mempermudah umat.
P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?
R : Jika dari pengalaman saya misalkan ada acara di Keuskupan atau Kevikepan,
biasanya yang diundangkan pendampingnya, misalnya pendamping misdinar,
pendamping pia itu semua orang-orang muda tetapi jika dari Gereja lain yang
datang ibu-ibu bapak-bapak. Jadi menurut saya itu Kotabaru selalu yang muda-
muda dan yang kelihatan yang muda-muda, semua aktivisnya yang muda-muda.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda?
R : Misanya cepat, tidak bertele-tele, homilinya singkat padat jelas, memiliki
banyak tim pelayanan. Jadi misalkan kita mau aktif bebas milih sesuai yang kita
ingin dan sesuai dengan bakat kita. Di Kotabaru juga merasa sangat disapa,
diterima dan didukung terkhusus untuk para orang-orang mudanya, Romo Paroki
sangat terbuka, suka mengajak pergi, misalnya nongkrong-nongkrong tapi tetap
berdiskusi tentang pelayanan-pelayanan yang ada di Kotabaru.
P : Kenyamananmu untuk tetap aktif di Kotabaru sampai saat ini apa?
R : Sangat banyak, saya merasa sangat diterima, juga banyak orang percaya sama
saya, banyak orang yang percaya akan tanggungjawab saya, jadi misalkan saya
mau pergi akan tetap kepikiran bahwa saya juga masih punya tanggungjawab,
saya akan meninggalkan banyak hal.
P : Menurutmu hidup menggereja itu apa?
R : Menurutku kita bisa terlibat dalam banyak hal, seperti contoh Patemon mereka
bukan sebagai pendoa namun untuk membantu umat yang berada di luar untuk
lebih menghayati ekaristi, juga sega mubeng mereka membantu umat yang kurang
mampu itulah sebagai bentuk pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda?
R : Kotabaru memiliki banyak tim pelayanan dan disitu semua orang-orang muda,
jadi banyak menarik perhatian untuk anak muda.
P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Orang muda sangat diperlukan, kalau misal yang tua-tua terus nanti tidak ada
yang meneruskan, Gerejanya nanti tidak ada yang mengurus.
P : Hal atau kegiatan macam apa yang mungkin bisa untuk mengumpulkan anak
muda lagi untuk tetap mau terlibat melayani?
R : Untuk awal adalah pengakraban dan rasa memiliki, jika sudah merasa akrab
pasti akan merasakan kekeluargaannya dan pasti juga akan aktif terus. Contohnya
saja seperti Gathering, makrab, community building. Dengan pengakraban mereka
akan semakin punya sense of belongings, rasa memiliki juga pada Gereja
Kotabaru, karena pelayanan juga butuh teman berbagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(20)
Hasil Wawancara 9 (R9)
Nama : Rama Macarius Maharsono Probho SJ
Pelaksaan Wawancara : 30 Januari 2020
Lamanya waktu : 00:17:09
P : Apakah keunggulan Gereja kotabaru dengan yg lain sehingga berbeda dari
Gereja yang lain?
R : Rohnya yang menggerakan, semangat memberikan pelayanan yang terbaik
yang bisa dibuat, tidak berhenti. Istilahnya untuk bahasa kita Ignasian, magis. Dari
situ ditemukan langkah-langkahnya selain refleksi yaitu persiapannya. Maka dari
tim liturgi, Ekm, Patemon, EKR dan segala liturginya dipersiapkan termasuk para
pengkotbah, yang akan memberikan kotbah pendek dituntut untuk memberikan
persiapan yang baik. Tidak mungkin tanpa persiapan bisa baik bisa kotbah
pendek. Kalau kotbah panjang tanpa persiapan bisa kemana-mana, tapi justru
dengan waktu yang pendek itu orang dituntut untuk membuat persiapan dan
bukan untuk membesarkan diri tetapi feedback selama ini umat banyak
mengatakan dari homily-homili itu ada sesuatu yang bisa dibawa pulang. Semua
itu bisa terjadi karena dipersiapkan. Mengapa liturginya bisa pendek? Justru
karena dipersiapkan dengan baik. Tetap mengikuti pacem liturgi, tetapi setiap
langkah kita persiapkan, dari awal-akhir itu mengalir tersiapkan. Untuk doa,
pilihan lagu, kotbah itu semua tersiapkan. Itu yg membuat Kotabaru serius
mengolahnya.
P : Kenapa Gereja Kotabaru mampu terbuka, membuka diri dalam segala hal,
seperti mau menerima orang orang baru dan lain-lain. Bagi Romo bagaimana?
R : Semua kembali pada Rohnya adalah memberikan pelayanan terbaik yang bisa
kita berikan. Contoh hari Jumat tersedia waktu untuk pelayanan sakramen tobat,
Gereja lain ada?terjadwal seperti itu setiap minggu? Disini bisa dipastikan hari
Jumat ada sakramen tobat, silahkan untuk memakai waktu tersebut, kesempatan
itu. Dari situ umat bisa memanfaatkan dan ada kesadaran bahwa seseorang
memerlukan sakramen pengampunan. Pelayanan yang terstruktur, itu dibuka.
Misalnya Gereja yang dibuka dari pagi sampai malam, bagaimana orang-orang itu
ketika bekerja atau istirahat bisa menyempatkan diri untuk ke Gereja. Saat makan
siang dll, itu semua menjawab kerinduan kebutuhan umat yang ingin berdoa. Mau
berdoa dimana, ya walaupun bisa berdoa dimana saja baik, tapi suasana dan
tempat yang mendukung untuk orang bisa tenang berdoa ya dalam Gereja, tapi
kalau Gereja ditutup mau gimana, mari kita buka.
P : Gereja Kotabaru sebagai Gerejanya orang muda, setiap kali selalu ada orang
muda. Apakah memang Gereja ini untuk orang muda?
R : Saya tidak yakin, tidak tau persis apakah khusus untuk orang muda, tapi secara
sosial kuantitatif banyak orang muda kesini, dengan semangat pelayanan terbaik
yang bisa diberikan, akan membuat pertanyaan apa yang bisa kami diberikan
untuk orang-orang muda ini? Lalu baru dicarikan bentuk-bentuknya seperti
Patemon, EKM, dll. Hal itu untuk menampung dan memberi ruang pada orang-
orang muda itu, itu sebagai kepedulian dan usaha untuk mewujudkan keinginan
pelayanan yang paling baik yang bisa diberikan itu apa sih? dan itu tidak boleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(21)
“berhenti” karena itu sebagai sebuah pelayanan magis. Pelayanan terbaik yang
diberikan. Yang sudah baik untuk dibuat lebih baik lagi. Harus dituntut untuk
selalu kea rah yang baik.
P : Kenapa Gereja Kotabaru selalu mau menjaring orang muda, kenapa selalu
orang muda yang dilibatkan untuk pengurus-pengurus dan terlebih untuk Natal?
Pendapat Romo bagaimana?
R : Kalau anak didampingi meledakkan gunung bisa, kekuatan itu ada dimereka
(orang muda) mari kita pakai, karena mereka bisa. Pendampingan menjadi sangat
perlu sesudah kemampuan anak-anak itu ada. Orang muda kekuatannya banyak,
mari kita dukung. Karena kekuatan meraka luar biasa. Misalkan mereka mampu
ngobrol dengan teman-teman di Pastoran dari pagi sampai sore kok bisa kok
tahan? karena ada kekuatan dari dalam diri orang muda, bikin ini bikin itu ya
silahkan. Power, kemampuan, talenta orang muda itu banyak, energinya besar, ya
sudah itu dipakai, didampingi, kita fasilitasi. Orang muda ada dimana-mana dan
bertambah dan berkembang misal dalam gamelan, bimbel, pia. Mari kita beri
ruang orang-orang muda dengan penuh syukur. Kita semua hebat.
P : Kebanyakan orang muda disini bukan dari lingkungan, tapi dari luar,
tanggapan Romo bagaimana?
R : Bukan tidak mau terlibat, tapi perlu dipahami dulu bahwa keadaan demografi,
dan jumlah penduduk orang Katolik di Jogja pendatangnya banyak. Mahasiswa
dan pelajar yang datang dari luar Jogja berapa dengan para pendatang berapa? Itu
adalah sebuah kenyataan, itu juga adalah umat. Bahwa di jogja ada lingkungan ini,
paroki ini tapi kenyataannya ada umat dari macem-macem tempat itu, ini
kenyataan yang kiranya kita pakai saja kenyataan itu. Bahwa Kotabaru punya
daya tarik tersendiri entah alasan apapun ya sudah ini kenyataan mari kita syukuri
kenyataan-kenyataan itu. Maka pelayanan apa yang bisa paling baik kita berikan,
jadi di lingkungan kita cari orang-orang yang belum terlibat, datangi, berhasil dan
tidak berhasil ini bagian dari resiko, bagian dari pekerjaan kita. Kita mengajak di
lingkungan ada yang iya dan ayok namun juga ada yang mengatakan tidak yaudah
ditolak jadi itu bagian dari resiko. Perkembangan orang muda dari lingkungan ke
untuk masuk paroki selama 3 tahun terakhir ini ada perubahan naik, walaupun
belum sangat signifikan yang sudah mau tergabung dan akitif. Ada macam-
macam faktor kegagalan kita atau keterbatasan-keterbatasan kita. Misalnya saat
ngumpul bareng dan ada sesuatu pembahasan, terhenti dan tidak dilanjutkan. Ada
jeda terlalu lama jadi mau membangkitkan dan mengangkat lagi susah. Perlu ada
kejelian dan mau capek untuk terus selalu mendorong.
P : Harapan Romo untuk orang muda bagi Gereja apa?
R : Kalau saya ngomong dengan orang-orang muda baik yang SMA, mahasiswa
maupun yang sudah bekerja saya amati pembicaraan yang mendalam yang rohani
itu terjadi sesudah jam 10 malam. Sebelum jam 10 malam itu datang pekerjaan,
tentang makanan, hobi dan segala macam. Tetapi ketika sudah malam kurang
lebih jam 10 keatas orang-orang baru berbicara tentang hatinya. Untuk mengarah
ke harapan tadi, saya tahu orang-orang muda itu memiliki pertanyaan,
keprihatinan yang macam-macam. Bahwa ruang dan waktu kami sediakan tapi
memang bagi saya bukan langsung pada orang mudanya tapi orang yang mau
melayani orang muda. Orang yang mau bergabung dengan orang muda harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(22)
punya waktu untuk berani mendengarkan suara orang muda, atau pada waktu-
waktu khusus. Artinya orang itu sudah merasa aman unutk omong, kalau tidak
sampai pada titik itu pembicaraanya pekerjaan, ya kuliner, kemana touringnya ini,
motor, mobil dan lain-lain yang pembicaraan asik. Tapi pada titik-titik tertentu
orang muda akan menanyakan. Bagi saya harapannya bukan langsung pada orang
mudanya tapi pada yang mau mendampingi orang muda dan Gereja, siapapun
orangnya, entah romonya, tabitnya, entah siapa berani memberikan waktu hadir
bersama dengan mereka pada saat waktu-waktu yang mereka merasa sudah tugas
dan tanggung jawab lain-lainnya selesai. Orang mudanya yang sudah ada ya
sudah kembangkan talentamu, 3 hal penting dari saya, yang perlu dikembangkan
baik-baik : berdoa yang banyak, belajar yang banyak, dan sosialisasi yang banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(23)
Hasil Wawancara 10 (R10)
Nama : Bambang Wahyana
Pelaksaan Wawancara : 30 Mei 2020 melalui Whatsapp
Lamanya waktu : 00:17:38
P : Apa pemahamanmu mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru
Yogyakarta yang menjadi Gereja terbuka?
R : Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memproklamasirkan sebagai
Gereja yang terbuka, berbeda dengan umat dari Gereja lain banyak umat yang
tidak terakomodir. Kotabaru mampu menerima umat dari paroki-paroki lain dari
masing-masing paroki sehingga mereka bisa diterima di Kotabaru. Juga banyak
orang muda dari luar kota yang aktif di parokinya masing-masing kemudian
mencari kegiatan atau berpelayanan menggereja saat ada di kota perantuan
mereka.
P : Apa pendapat anda mengenai Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta
yang memiliki banyak orang muda dan disebut sebagai Gerejanya orang muda?
R : Satu hal yang menjadi pelayanan di Kotabaru ini berartikan gerak didalamnya
dan apa yang ada dalam orang muda dikeluarkan sehingga bisa dikatakan
Kotabaru sebagai Gerejanya anak muda. Itu sebetulnya bukan Gerejanya anak
muda tetapi Gereja terbuka.Memang anak muda terbuka disitu. Karena banyak
mudika dan banyak yang kita terima itu pada daya tariknya larinya ke Kotabaru ya
karena buat siapapun seluruh umat, mau mudika mau anak-anakpun mereka
intinya ya Kotabaru kalau tidak Kotabaru tidak, ada yang beranggapan begitu.
Sehingga ini mestinya umat-umat paroki yang dekat kecuali yang luar kota, anak-
anak mudika tidak mau bersosialisasi atau berkegiatan di paroki asalnya, itu juga
menjadi satu tantangan. Hal ini menjadi kerepotan bagi Kotabaru degan paroki
yang lain, merasa bahwa umatnya diserobot padahal juga tidak, karena juga dari
pihak paroki sendiri yang tidak memberikan kesempatan untuk bergabung. Itulah
yang bisa menjadi dampak positif dan negative. Nah satu hal yang sekarang
dicoba untuk kita dari dewan maupun tim pelayanan ini mencoba untuk membina
hubungan baik dengan paroki yang lain dan sejauh ini menurut saya sudah cukup
baik progressnya kedepan bisa diharapkan lebih baik lagi. Jadi paroki-paroki yang
lainpun merasa kalau Kotabaru tidak merebut, diapresiasi.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta memiliki daya tarik
bagi orang muda?
R : Kotabaru terbuka untuk anak muda. Mereka diterima baik di Kotabaru
sehingga lebih memilik Kotabaru sebagai pilihan mereka. Semua diberi
kesempatan untuk bergabung di Kotabaru.
P : Mengapa Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta mampu menjadi
tempat pilihan atau sebagai latar belakang keterlibatan hidup menggereja bagi
orang muda?
R : Teman-teman yang sudah ada di Kotabaru atau teman-teman yang memang
berasal dari lingkungan Kotabaru mereka merasa bahwa keinginan untuk
melayani inilah mampu terakomodir sehingga saat itu banyak sekali anak-anak
muda yang melayani itu juga sampai saat ini. Di Kotabaru itu menerima dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(24)
tangan terbuka, nah inilah yang sebetulnya menjadikan keuntungan buat Kotabaru
dimana anak-anak muda terlibat dalam kegiatan-kegiatan menggereja.
P : Dengan cara apa pak dewan melakukan realisasi dengan paroki lain?
R : Kalau yang saya lakukan itu istilahnya membina hubungan yang baik dengan
bidang yang sama, antar ketua bidang dan antar paroki, Kevikepan, kita membina
hubungan yang lebih baik lagi dan kadang kalau saya karena buka orang Kotabaru
sehingga saya sampai saat ini tetap membina hubungan baik dengan beberapa
ketua-ketua bidang dan paroki-paroki yang lain. Karena memang kita diajak untuk
ketemu makanya kalau misalnya sosialisasi app atau bkn atau bksdn itu kan
ketemunya juga itu lagi itu lagi. Nah mungkin dengan kedekatan itu kan … bisa
untuk mencairkan suasana dulu yang sempat beku, saat ini tapi sudah relative
bagus semoga kedepannya juga baik bagus, untuk bidang lainpun juga sama,
sudah mulai berbeda, karena mungkin dewan periode kali ini lebih banyak
mudanya jadi istilahnya menjalin hubungan antar paroki
P : Apakah menurut Anda, hadirnya orang muda untuk terlibat dalam kegiatan
hidup menggereja sangat diperlukan?
R : Keterlibatan anak-anak muda sangat kita butuhkan, tidak hanya di Kotabaru
tapi di paroki lain dan semua Gereja. Kalau kita melihat pertemuan lingkungan lah
yang paling sangat kita lihat itu kan ketemunya umatnya S3 sudah tua banget jadi
memang anak-anak muda ini yang diharapkan dari lingkungan sehingga ada
regenerasi dari struktur pengurus lingkungan, ke atasnya pun juga sama struktur
pengurus di tim pelayanan atau tim kerja pada akhirnya juga tim pengurus di
dewan paroki itu yang diharapkan. Kalau tidak dimulai dari anak-anak muda nanti
ya anaka-anak mudanya hilang. Orang Katolik juga yang melayani lebih sedikit
tapi kenyataannya saat ini anak-anak muda sudah susah untuk diajak. Kalau di
Kotabaru kebanyakan karena memang yang terlibat muda-muda jadi lebih
gampang, tapi di paroki lain agak susah karena yang didalamnya orang-orang tua
dan anak-anak mudanya tidak mau bergabung, karena ketemunya orang tua, pola
pikir saja sudah berbeda, susah berkomunikasi jadinya ya begitu. Kalau Kotabaru
saya rasa anak muda tidak akan kehabisan karena banyak yang jelas dari Stella
Duce, Ippak, sekarang saja Ippak sudah lebih banyak yang terlibat juga kemudian
dari para mahasiswa yang luar kota yang datang di Jogja mereka pada datang ya
istilahnya Kotabaru masih jadi “madu”. Hanya kadang yang disayangkan untuk
saat ini banyak yang menunggu jadi kreatifitasnya agak berkurang, jadi mereka
menunggu, pingin mengusulkan apa tapi menunggu perintahnya apa. Itu yang
mudah-mudahan bisa mereka atasi juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI