gigi dan mulut

58
KASUS LOG BOOK GIGI DAN MULUT Oleh: Yohana Endrasari (G9911112146) Pembimbing: Dr. Adi Prayitno, drg., M. Kes KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2012

Upload: yohana-endrasari

Post on 30-Sep-2015

163 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

kaus log book gigi dan mulut

TRANSCRIPT

  • KASUS LOG BOOKGIGI DAN MULUTOleh: Yohana Endrasari (G9911112146)

    Pembimbing:Dr. Adi Prayitno, drg., M. Kes

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUTFAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD Dr. MOEWARDISURAKARTA2012

  • DEBRIS + BAKTERICALCULUS +BAKTERI

  • Gigi yang erupsinya terhalang atau terhambat, baik oleh gigi didekatnya / jaringan patologis sehingga gigi tersebut tidak keluar dengan sempurna mencapai oklusi yang normal didalam deretan susunan gigi geligi lain yang sudah erupsiRadigrafik Impacted Teeth

  • Klasifikasi impaksi menurut Archer dan KrugerMesioangularInvertedLinguoangularBuccoangularHorizontalVerticalDistoangular

  • Foto rontgen ImpaksiVertical Impacted TeethHorizontal Impacted Teeth

  • Mesio-angular Impacted TeethDisto-angular Impacted Teeth

  • Inverted Impacted Teeth

  • CLASS I

  • CLASS II (DISTOKLUSI)

  • CLASS III (MESIOKLUSI)

  • Ginggivitis penyakit periodontal stadium awal berupa peradangan pada gingiva.Ditandai dengan warna merah keunguan, bagian tepinya bengkak, ada eksudat, mudah berdarah, konsistensinya empuk/ lunak

  • Tingkatan pada ginggivitis

  • Definisi

  • Karies pada pit dan fissureKaries pada permukaan yang halusMenurut lokasi karies pada gigi

  • Definisi

  • Karsinoma sel skuamosa merupakan salah satu dari 10 jenis kanker yang paling sering terjadi di seluruh dunia, dengan insidensi pada pria 5% dan wanita 2%. Karsinoma sel skuamosa pada rongga mulut pada umumnya terjadi pada usia di atas 50 tahun..Oral squamous cell banyak terjadi pada perokok dan pengguna alkohol. Dapat juga disebabkan oleh iritasi kronis dan infeksi HPV.Oral squamous cell carcinoma adalah kanker yang berasal dari sel squamous yang terdapat pada rongga mulut. Paling sering diderita oleh laki-laki.Stadium awal tidak khas, bisa berupa leukoplakia. Stadium lanjut eksofitik berupa papul dan nodul atau endofitik berupa ulser, erosi, fisur

  • LABIAL CLEFT (LABIOSCHISIS)PALATAL CLEFT (PALATOSCHISIS)LABIAL PALATAL CLEFT (LABIOPALATOSCHISIS)

  • EtiologiPenyebab labial cleft : Insufisiensi zat-zat atau materi yang diperlukan untuk proses tumbuh-kembang organ-organ terkait selama masa embrional, seperti juga pada anomali kongenital lainnya.Pengaruh penggunaan obat-obatan yang bersifat teratogenikInfeksi khususnya infeksi viral dan khlamidiaFaktor genetik

    Penyebab palatal cleftdiwarisi secara autosomal resesif, autosomal dominan, dan x-linked zat teratogen seperti fenitoin, retinoid, dan kokain

  • DiagnosisCelah pada bibir dan atau langit-langitKesulitan menghisap ASIKesulitan bebicara dan gangguan nafasGangguan pertumbuhan rahang dan proses tumbuh kembang gigi-geliginya sedangkan ukuran lidah normal

  • TerapiNon-BedahKesulitan menghisap ASI dot khusus Haberman Feeder, pipa nasogastrik (NGT), hingga gastrotomiKesulitan bebicara terapi bicaraGangguan nafas memposisikan pasien pada keadaan terlungkupGangguan pertumbuhan rahang dan proses tumbuh kembang gigi-geliginya perawatan gigi-geligi

  • Terapi (Lanj)2. BedahPerawatan dapat dilakukan sejak bayi lahir oleh tim dokter khusus dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter spesialis bedah plastik, ahli terapi bicara, audiologist, dokter spesialis anak, dokter gigi spesialis gigi anak

    Operasi untuk menutup celah di bibir sudah dapat dilakukan pada saat bayi berusia 3 bln dan memiliki berat badan yang cukup.

    Operasi untuk menutup celah pada langit-langit rongga mulut dapat dilakukan pada usia kira-kira 6 bulan.

  • 14. Micrognatia dan Macrognatia (KOMPETENSI 2)

  • MICROGNATIAkelainan pertumbuhan dari maksila dan atau mandibula dengan ukuran lebih kecil dari normal

  • MACROGNATIAkeadaan yang ditandai dengan rahang yang membesar secara abnormal

  • MICRONAGTIA Kongenital kelainan kromosomsindrom pierre robin, treacher collins, cat cry, turnerAcquired trauma atau infeksi yang menimbulkan gangguan pada sendi rahang, dijumpai pada penderita ankilosis yang terjadi pada anak-anak.

    MACROGNATIAEtiologi macronagtia berhubungan dengan perkembangan protuberentia yang berlebih yang dapat bersifat kongenital dan dapat pula bersifat dapatan melalui penyakit. Beberapa kondisi yang berhubungan dengan macronagtia adalah Gigantisme pituitary, pagets disease, dan akromegali.

  • TERAPITerapi yang disarankan adalah dengan operasi orthognathic untuk memperluas atau mengecilkan maksila dan mandibula.DIAGNOSISBiasanya penderita micronagtia dan macronagtia mengalami masalah estetika, oklusi, pernapasan, dan pemberian makan pada bayi.

  • Suatu keradangan pada lidah, akut maupun kronis, yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, kontak dengan iritan, trauma mekanik, thermal, reaksi alergi, malnutrisi, penyakit kulit, dan infeksi sistemik.Lidah menjadi halus bengkak dan berubah warnaTanda : Lidah bengkak, kemerahan, s/d ulserasi, atrofi papil, sulit berbicaraGejala : Nyeri pada lidah, sulit mengunyah, menelan, atau untuk bercakap-cakap. Pemeriksaan laboratorium : Biopsy untuk mencari penyebab pasti.Pengobatan : Menghilangkan penyebab, menghilangkan peradangan

  • 16. Candidiasis (KOMPETENSI 4)Candidiasis oral merupakan infeksi superfisial pada mulut yang disebabkan oleh jamur dari genus Candida

  • CandidiasisFaktor Predisposisi:Faktor pejamu patogenitas jamurFaktor Host faktor lokal (gangguan fungsi kelenjar ludah, pemakaian gigi tiruan lepasan) dan faktor sistemik (usia, penyakit sistemik seperti diabetes, kondisi imunodefisiensi seperti HIV, keganasan seperti leukemia, defisiensi nutrisi, dan pemakaian obat-obatan seperti antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, kortikosteroid, dan kemoterapi

  • GEJALA KLINISBercak-bercak (pseudomembran) putih coklat muda kelabu yang sebagian besar terdiri atas pseudomisellium dan epitel yang terkelupasTerdapat erosi minimal pada selaput.Lesi dapat terpisah-pisah dan tampak seperti kepala susu pada rongga mulut.Bila pseudomembran terlepas dari dasarnya, tampak daerah yang basah dan merah.

  • KlasifikasiC.Pseudomembranosus akut/ oral thrushC.atrofik akut/ antibiotic sore tongue/C.erimatusC.atrofik kronik/denture sore mouth/denture related stomatitisC.hiperplastik kronik/ C.leukoplakiaMedian rhomboid glositisKelitis angularis/ angular stomatitis/ perlecheDiagnosisSwab KOH gamabaran pseudohifa/ blastosporaKultur agar sabaroud/ eosinmethilen blue terbentuk koloni dalam 24-48 jamKasus hiperplastik biopsi PAS gambaran pseudomyselia dan hyfa

  • TerapiMemberi obat-obatan antifungal baik lokal maupun sistemik

    Kebersihan oral Mukosa bukalgigi lidah Gigi tiruan

    Menghilangkan faktor predisposisi - Merokok - Obat steroid dan AB - Gigi tiruan - HIV

  • Temuan Kasus di Bangsal RSDMIdentitas PasienNama: Ny. YUsia: 37 tahunBangsal: Melati I, Kamar 7Alamat: Jl. Tangki Wood III RT. 8/2 Tamansari JakartaNomor RM: 01129101Tanggal masuk: 19-09-2012Pemeriksaan Fisik:Oral thrushDiagnosis: B20 dengan infeksi oportunistik candidiasis oral

  • 17. MOUTH ULCER (KOMPETENSI 4)Merupakan luka terbuka ( berupa ulkus) pada mukosa atau epitel bibir atau sekitar mulut.Ulkus adalah defek lokal atau ekskavasasi permukaan jaringan atau organ, yang lebih dalam dari jaringan epitel.

  • Etiologi Mouth Ulcer

  • Terapi Menjaga higiene oral secara adekuat dapat membantu meredakan gejala. Topical antihistamines, antacids, corticosteroids dapat membantu untuk meringankan nyeri ulserasi, dan dapat juga diberikan oral analgesics seperti paracetamol or ibuprofen Menghindari makanan pedas dan merangsang dapat mengurang nyeri.

  • Prognosis Sebagian besar mouth ulcer tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya dalam bebe rapa hari. Tipe lain dari mouth ulcer, seperti Aphthous ulcer atau yang disebabkan oleh infeksi herpes simplex misalnya, membutuhkan pengobatan medis. Sulit untuk mempercepat penyembuhan mouth ulcer, namun gejala dapat diperingan dengan pemberian regimen simtomatis serta hal ini dapat meringankan resiko komplikasi.

  • Temuan Kasus di Bangsal RSDMNama: Tn. MUsia: 35 tahunBangsal: Melati I, Kamar 7Alamat: Dalon RT 03/02, Sroyo, Jaten, KaranganyarNomor RM: 914254Tanggal masuk: 15-09-2012Pemeriksaan Fisik: Mouth ulcerDiagnosis: 1. Anemia2. Selulitis3. Post CVA dalam terapi4. DM tipe 2, ND5. Mouth ulcer

  • *