gilut
DESCRIPTION
gigimulutkariesTRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN
PERILAKU TENTANG KARIES GIGI TERHADAP INDEKS DMF-T PADA SISWA SD KELAS VI DI DAERAH
KUMUH DAN TIDAK KUMUH KECAMATAN PENJARINGAN
JAKARTA UTARADisusun oleh
Nurul isna
Tsaniatul
Fitri ayu
IDENTITAS JURNAL Judul : Hubungan antara Pengetahuan,
Sikap dan Perilaku tentang Karies Gigi terhadap Indeks DMF-T pada Siswa SD Kelas VI di Daerah kumuh dan Tidak Kumuh Kecamatan penjaringan Jakarta Utara.
Peneliti : Ratih Ariningrum dan Endang Indriasih
Jurnal didapatkan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan.
LATAR BELAKANG
Penduduk perkotaan di indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 1971, 1980 dan 1990 mengalami peningkatan yang hampir mencapai 2 kali lipat yaitu
17,4% tahun 1971 22,3% tahun 1980 30,9% tahun 1990
Indeks DMF-T (decay, missing, filling teeth) atau kerusakan gigi, gigi yang tanggal dan gigi yang telah ditambal.
Indeks DMF-T pada tahun 1999 0,508 (tergolong sangat rendah)
Daerah kumuh suatu daerah yang mempunyai kondisi yang tidak layak dan tidak memenuhi standart untuk dihuni, jauh dari memenuhi persyarata,dimana penghuni umumnya memiliki perilaku hidup yang relatif rendah.
METODE Rancangan penelitian: cross sectional Unit analisa para siswa SD kelas VI
dari 6 SD didaerah kumuh dan 6 SD di daerah tidak kumuh.
Hal2 yang diteliti : indeks DMF-T yang dihubungkan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai karies gigi ; diteliti pula pengetahuan, sikap, dan perilaku tersebut dengan membedakan antara para siswa di daerah kumuh dan tidak kumuh.
METODE Penelitian dilakukan pada tahun 2001 di kecamatan Penjaringan. Masing-masing SD diambil 12 siswa total ada
72 siswa daerah kumuh dan 72 siswa daerah tidak kumuh.
Alat penelitian formulir pengisian data dasar kesehatan gigi dan jar.
Periodontal kuesioner pengetahuan 21 pertanyaan sikap 20 pertanyaan perilaku 9 pertanyaan
Variabel dependen indeks DMF-T Variabel independen pengetahuan,
sikap dan perilaku mengenai kariese gigi dan kesehatam jarigan periodontal serta klasifikasi daerah kumuh dan tidak kumuh.
Kriteria inklusi : SD Negeri kelas VI dan bersedia mengikuti Program UKGS.
Kriteria eksklusi : sisa SD sebelum kelas VI pernah bersekolah ditempat lain.
HASIL DAN PEMBAHASANKarakteristik responden
Jenis kelamin
Umur
Tabel 6. menunjukkan hasil gabungan skor pengetahuan dan sikap terhadap indeks DMF – T berpengaruh meskipun tidak tinggi. Hal ini disebabkan beberapa faktor yang tidak diteliti: Kandungan fluor dalam air Jenis makanan yang dimakan Lamanya UKGS Aliran saliva dalam mulut
Tabel 7. menunjukkan hasil skor DMF – T antara daerah kumuh dan tidak kumuh perbedaannya cukup signifikan.
KESIMPULAN Terdapat hubungan antara
pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang karies gigi terhadap indeks DMF-T pada siswa SD kelas VI
(p=0,041) Semakin tinggi pengetahuan, sikap dan
peerilaku tentang karies maka indeks DMF-T semakin menurun.
Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku siswa SD kelas VI terhadap klasifikasi kumuh dan tidak kumuh.
Pengetahuan (p=0,001) dan Sikap (p=0,029)
Pada daerah kumuh pengetahuan dan sikap terhadap karies lebih sedikit dibandingkan dengan daerah tidak kumuh.
SARAN Saran untuk program
penyuluhan dengan sasaran kegiatan adalah para siswa SD,
orang tua siswa dan guru, petugas kesehatan gigi dan
organisasi masyarakat seperti PKK.
Saran untuk peneliti yaitu perlu penelitian kualitatif untuk menggali pengetahuan, sikap
dan perilaku dari siswa SD, serta penelitian kualitatif untuk
menggali faktor-faktor lainnya.
TERIMA KASIH