gizi buruk karena factor penyakit bawaan

3
Gizi Buruk karena factor penyakit bawaan Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk pada anak dan balita, yaitu: (1) Keluarga miskin; (2) Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak; (3) Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare (IDAI, 2007). Penyakit bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan. Cacat bawaan dan kelainan congenital cenderung sebagai “Underlying” factor yang menyebabkan anak menjadi gizi buruk. Biasanya bayi gizi buruk memiliki penyakit bawaan seperti sesak nafas, jangtung, paru-paru, infeksi saluran pernafasan, tuberculosis, bibir sumbing, atau kelainan tidak memiliki langit-langit mulut. Penyakit dan kelainan ini bisa mengakibatkan kurangnya nafsu makan, serta menganggu penyerapan makanan dalam tubuh penderita. Hingga pada akhirnya penyakit bawaan ini bisa mengakibatkan bayi mengalami kesulitan untuk menstabilkan kondisinya. Solusi : Anak penederita gizi buruk karena penyakit bawaan, menjadi tugas pemerintah untuk memberikan imunisasi bagi wanita hamil serta obat anti HIV/AIDS, sehingga bayinya nanti tidak memilki penyakit bawaan. Selain itu, bayi memiliki penyakit bawaan harus disembuhkan penyakitnya, agar mereka nanti mampu menerima hisapan gizi yang baik. Sebaiknya pemrintah dapat meniru dari negara tetangga yang berhasil menurunkan jumlah penduduk yang mengidap penyakit infeksi, melalui imunisasi, seperti di Thailand untuk penyakit HIV/AIDS dan DBD, Hongkong (flu burung dan penyakit infeksi di rumah sakit), dan Malaysia pencegahan hepatitis B.

Upload: reza-meltica

Post on 02-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gizi buruk, solusi

TRANSCRIPT

Page 1: Gizi Buruk Karena Factor Penyakit Bawaan

Gizi Buruk karena factor penyakit bawaan

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 faktor penyebab gizi buruk pada anak dan balita, yaitu: (1) Keluarga miskin; (2) Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak; (3) Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare (IDAI, 2007).

Penyakit bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi maupun metabolisme tubuh yang ditemukan pada bayi ketika dia dilahirkan. Cacat bawaan dan kelainan congenital cenderung sebagai “Underlying” factor yang menyebabkan anak menjadi gizi buruk. Biasanya bayi gizi buruk memiliki penyakit bawaan seperti sesak nafas, jangtung, paru-paru, infeksi saluran pernafasan, tuberculosis, bibir sumbing, atau kelainan tidak memiliki langit-langit mulut. Penyakit dan kelainan ini bisa mengakibatkan kurangnya nafsu makan, serta menganggu penyerapan makanan dalam tubuh penderita. Hingga pada akhirnya penyakit bawaan ini bisa mengakibatkan bayi mengalami kesulitan untuk menstabilkan kondisinya.

Solusi :

Anak penederita gizi buruk karena penyakit bawaan, menjadi tugas pemerintah untuk memberikan imunisasi bagi wanita hamil serta obat anti HIV/AIDS, sehingga bayinya nanti tidak memilki penyakit bawaan. Selain itu, bayi memiliki penyakit bawaan harus disembuhkan penyakitnya, agar mereka nanti mampu menerima hisapan gizi yang baik.

Sebaiknya pemrintah dapat meniru dari negara tetangga yang berhasil menurunkan jumlah penduduk yang mengidap penyakit infeksi, melalui imunisasi, seperti di Thailand untuk penyakit HIV/AIDS dan DBD, Hongkong (flu burung dan penyakit infeksi di rumah sakit), dan Malaysia pencegahan hepatitis B.

Menjaga kesehatan janin dapat dilakukan dengan mengkonsumsi gizi yang baik. Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam folat. Kekurangan asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau kelainan tabung saraf lainnya. Karena spina bifida bisa terjadi sebelum seorang wanita menyadari bahwa dia hamil, maka setiap wanita usia subur sebaiknya mengkonsumsi asam folat minimal sebanyak 400 mikrogram/hari.

beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kelainan bawaan:

1. Tidak merokok dan menghindari asap rokok2. Menghindari alcohol3. Menghindari obat terlarang4. Memakan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin prenatal5. Melakukan olah raga dan istirahat yang cukup6. Melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin7. Mengkonsumsi suplemen asam folat

Page 2: Gizi Buruk Karena Factor Penyakit Bawaan

8. Menjalani vaksinasi sebagai perlindungan terhadap infeksi9. Menghindari zat-zat yang berbahaya.10. membiasakan makan makanan yang gizinya seimbang

Vaksinasi

Vaksinasi membantu mencegah penyakit akibat infeksi. Meskipun semua vaksin aman diberikan pada masa hamil, tetapi akan lebih baik jika semua vaksin yang dibutuhkan telah dilaksanakan sebelum hamil. Seorang wanita sebaiknya menjalani vaksinasi berikut:   1. Minimal 3 bulan sebelum hamil : MMR   2. Minimal 1 bulan sebelum hamil : varicella   3. Aman diberikan pada saat hamil      - Booster tetanus-difteri (setiap 10 tahun)      - Vaksin hepatitis A      - Vaksin hepatitis B      - Vaksin influenza (jika pada musim flu kehamilan akan memasuki trimester kedua atau ketiga)      - Vaksin pneumokokus.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2004 Malnutrisi energi protein. Edisi I. Jakarta: Dalam Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak.

Anonim, 2010. Kelainan bawaan (Kelainan Kongenital). http://kliksehat.blogspot.com/2010/10/kelainan-bawaan-kelainan-kongenital.html., diakses tanggal 25 Desember 2012

Azwar A., 2010., Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang., http://www.gizi.net/makalah/Makalah%20Dirjen-Sahid%202.PDF., diakses tanggal 25 Desember 2012

Widyawati SA., 2011., Bayi Gizi Buruk Bawa Penyakit Bawaan., http://sylvianitawidyawati.blogspot.com/2011/04/bayi-gizi-buruk-bawa-penyakit-bawaan.html diakses tanggal 25 Desember 2012