golongan sulfonilurea

2
GOLONGAN SULFONILUREA Dikenal 2 generasi sulfonylurea, generasi 1 terdiri dari tolbutamid, tolazamid, asetoheksimid, dan klorpropamid. Generasi II yang potensi hipoglikemik lebih besar al. gliburid (= glibenklamid), glipizid, gliklazid, dan glimepirid. MEKANISME KERJA. Golongan obat ini sering disebut insulin secretagogues, kerjanya merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel Langerhans pancreas. FARMAKOKIINETIK. Untuk mencapai kadar optimal di plasma, sulfonylurea dengan masa paruh pendek akan lebih efektif bila diminum 30 menit sebelum makan. Masa paruh asetoheksamid pendek tetapi metabolitnya aktif, 1-hidroksi- heksamid masa paruhnya lebih panjang, sekitar 4-5 jam, sama dengan tolbutamid dan tolazamid. Klorpropamid masa paruhnya panjang, 24-48 jam, efeknya masih terlihat beberapa hari setelah obat dihentikan. Metabolismenya di hepar tidak lengkap, 20% diekskresi utuh di urin. Tolbutamid masa paruhnya sekitar 4-7 jam. Dalam darah 91-96% tolbutamid terikat protein plasma, dan di hepar diubah menjadi karboksitolbutaid. Ekskresinya melalui ginjal. Tolazamid, absorpsinya lebih lambat dari yang lain; efeknya pada glukosa darah belum nyata untuk beberapa jam setelah obat diberikan. Masa paruh sekitar 7 jam, di hepar diubah menjadi p-karboksitolazamid, 4-hidroksimetiltolazamid dan senyawa lain, yang diantaranya memiliki sifat hipoglikemik cukup kuat. Sulfonilurea generasi II, umumnya potensi hipoglikemiknya hamper 100x lebih besar dari generasi I. Meski masa paruhnya pendek, hanya sekitar 3-5 jam, efek hipoglikemiknya berlangsung 12-24 jam, sering cukup diberikan 1x sehari. Glipizid, absorpsinya lengkap, masa paruhnya 3-4 jam. Dalam darah 98% terikat protein plasma, potensinya 100x lebih kuat dari tolbutamid, tetapi efek hipoglikemik maksimalnya mirip dengan sulfonilurea lain.

Upload: bayu-agustinus

Post on 20-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bbbbbb

TRANSCRIPT

Page 1: GOLONGAN SULFONILUREA

GOLONGAN SULFONILUREA

Dikenal 2 generasi sulfonylurea, generasi 1 terdiri dari tolbutamid, tolazamid, asetoheksimid, dan klorpropamid. Generasi II yang potensi hipoglikemik lebih besar al. gliburid (= glibenklamid), glipizid, gliklazid, dan glimepirid.

MEKANISME KERJA. Golongan obat ini sering disebut insulin secretagogues, kerjanya merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel Langerhans pancreas.

FARMAKOKIINETIK. Untuk mencapai kadar optimal di plasma, sulfonylurea dengan masa paruh pendek akan lebih efektif bila diminum 30 menit sebelum makan.

Masa paruh asetoheksamid pendek tetapi metabolitnya aktif, 1-hidroksi-heksamid masa paruhnya lebih panjang, sekitar 4-5 jam, sama dengan tolbutamid dan tolazamid.

Klorpropamid masa paruhnya panjang, 24-48 jam, efeknya masih terlihat beberapa hari setelah obat dihentikan. Metabolismenya di hepar tidak lengkap, 20% diekskresi utuh di urin.

Tolbutamid masa paruhnya sekitar 4-7 jam. Dalam darah 91-96% tolbutamid terikat protein plasma, dan di hepar diubah menjadi karboksitolbutaid. Ekskresinya melalui ginjal.

Tolazamid, absorpsinya lebih lambat dari yang lain; efeknya pada glukosa darah belum nyata untuk beberapa jam setelah obat diberikan. Masa paruh sekitar 7 jam, di hepar diubah menjadi p-karboksitolazamid, 4-hidroksimetiltolazamid dan senyawa lain, yang diantaranya memiliki sifat hipoglikemik cukup kuat.

Sulfonilurea generasi II, umumnya potensi hipoglikemiknya hamper 100x lebih besar dari generasi I. Meski masa paruhnya pendek, hanya sekitar 3-5 jam, efek hipoglikemiknya berlangsung 12-24 jam, sering cukup diberikan 1x sehari.

Glipizid, absorpsinya lengkap, masa paruhnya 3-4 jam. Dalam darah 98% terikat protein plasma, potensinya 100x lebih kuat dari tolbutamid, tetapi efek hipoglikemik maksimalnya mirip dengan sulfonilurea lain. Metabolismenya di hepar, menjadi metabolit yang tidak aktif, sekitar 10% dieksresi melalui ginjal dalam keadaan utuh.

Gliburid (glibenklamid), potensinya 200x lebih kuat dari tolbutamid, masa paruhnya sekitar 4 jam. Metabolismenya di hepar, pada pemberian dosis tunggal hanya 25% metabolitnya diekskresi melalui urin, sisanya melalui empedu.

EFEK SAMPING. Insidens efek samping generasi I sekitar 4%, insidensnya lebih rendah lagi untuk generasi II. Hipoglikemia, bahkan sampai koma tentu dapat timbul. Reaksi ini lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut dengan gangguan fungsi hepar atau ginjal, terutama yang menggunakan sediaan dengan masa kerja panjang.

Efek samping lain, reaksi alergi jarang sekali terjadi, mual, muntah, diare, gejala hematologik, susunan saraf pusat, mata dan sebagainya

Page 2: GOLONGAN SULFONILUREA

Hipoglikemia dapat terjadi pada pasien yang tidak mendapat dosis tepat, tidak makan cukup atau dengan gangguan fungsi hepar dan/atau ginjal. Kecenderungan hipoglikemia pada orang tua disebabkan oleh mekanisme kompensasi berkurang dan asupan makanan yang cenderung kurang. Selain itu hipoglikemia tidak mudah dikenali pada orang tua karena timbul perlahan tanpa tanda akut dan dapat menimbulkan disfungsi otak sampai koma.

INTERAKSI. Obat yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemi sewaktu penggunaan sulfonilurea ialah insulin, alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat dosis besar, fenilbutazon, oksifenbutazon, probenezid, dikumarol, kloramfenikol, penghambat MAO, guanetidin, anabolic steroid, fenfluramin dan klofibrat.

Propranolol dan penghambat adrenoseptor lainnya menghambat reaksi takikardia, berkeringat dan tremor pada hipoglikemia oleh berbagai sebab termasuk oleh ADO, sehingga keadaan hipoglikemi menjadi lebih hebat tanpa diketahui.